Koran Pabelan Edisi 20 Tahun 2022

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 21 Juli 2022

Tahun 18/ No.20

Tim Taktis Molor

Masih Konsolidasi, Pelaksanaan Kongres Dijadwalkan Akhir Juli Reporter: Nandya Putri Pratiwi

Ilustrasi: freepik

Pelaksanaan kongres akhir juli saja...

UMS, Koran Pabelan – Hingga saat ini pelaksanaan kongres untuk pasangan calon (paslon) terpilih Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat UMS belum juga digelar. Hal ini dikarenakan beberapa dari Tim Taktis selaku pelaksana Pemilwa Ulang memiliki kepentingan yang lain, sehingga terjadi kemoloran sampai Juli akhir.

R

ian Pratama selaku Koordinator Tim Taktis mengungkapkan, hingga saat ini masih berlangsung konsolidasi untuk pembahasan pelaksanaan kongres. Ia mengakui bahwa terjadi kemoloran waktu konsolidasi karena terdapat be-

berapa Tim Taktis yang memiliki kegiatan-kegiatan lain. “Tidak bisa dipungkiri teman-teman fakultas yang tergabung dalam Tim Taktis memiliki kepentingan lain yang tidak bisa ditinggalkan, hal itu menjadi alasan keterlambatan ini,” jelasnya, Minggu (17/7).

Untuk pelaksanaan Kongres sendiri, Rian mengatakan akan dilakukan setelah Grand Opening Masa Ta’aruf Penerimaan Mahasiswa Baru (Masta PMB) yang akan digelar pada 25 Juli mendatang. Hingga saat ini, ia menjelaskan kalau Tim Taktis sedang da-

lam proses pembuatan draf, tata tertib, dan program acara untuk pelaksanaan kongres nantinya. “Hasil dari konsolidasi terakhir pada hari Jumat lalu insyaallah kongres akan dilaksanakan akhir bulan Juli,” kata Rian. Dihubungi di kesempatan bersambung halaman 7

Spacial Data Science

Bentuk Prodi Baru, Fakultas Geografi Tunggu Persetujuan Dikti Reporter: Vaneza Benedista UMS, Koran Pabelan – Fakultas Geografi (FG) berencana membentuk program studi (Prodi) baru yaitu Spacial Data Science, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kemampuan spasial mahasiswa agar lebih

kang pembentukan prodi baru ini disebabkan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang Geografi. Untuk pengajuan prodi baru ini, katanya, sudah disetujui oleh universitas tetapi masih meditya Saputra selaku Wakil nunggu proses dari Dikti. “Di Dikti Dekan (WD) I FG UMS kemarin sempat ada kendala, kamengatakan, latar bela- rena ini merupakan prodi baru ja-

menguasai data dalam ranah Geografi. Prodi baru ini nantinya akan direalisasikan setelah mendapat izin dari Pendidikan Tinggi (Dikti).

A

Berbasis Global, Eduroam Kini Bisa Akses...

di harus ada wadahnya dahulu, tetapi kendala tersebut sudah clear. Jadi nanti kalau sudah disetujui akan segera direalisasikan,” jelasnya, Rabu (13/7). Ia menjelaskan, dalam prodi ini nantinya akan mempelajari data science terkait ilmu spasial dan mengarah pada ranah Geografi. bersambung halaman 7

Minimalisir Kasus Kekerasan Seksual...

Panitia Dinilai Kurang Persiapan...

Iklan dan Langganan: 085799412172 SMS Suara Pabelanis: 081338853137


Kamis, 21 Juli 2022

Editorial

Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari Redaktur Foto: M. Rafikhansa D.S Reporter: Nandya, Chesa, Vaneza, Yusuf, Kilau Fotografer: Chesa, Rafikhansa Editor: Chesa, Novali, Anisa Yuliana, Dwi Ilustrator: Iqbal, Deny Desain Artistik/Tata Letak: Ridhwan, Nova, Angga, Fayi, Ryan, Indra, Yusuf, Farham Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum: Anisa Yuliana P. Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: Mulyani Adi Astutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W. Redpel Online: Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redpel TV: Sulkhan Fajar Affani Redpel Majalah: Sarah Dwi A. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian: Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: Achmad Yusuf P. Manajer IT & Publikasi: Kilau Aurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis: Andika Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Perlu Dituntaskan Segera

S

udah sepatutnya, sebuah komitmen harus dituntaskan. Dalam hal ini, Tim Taktis perlu menuntaskan apa yang sudah mereka mulai, yaitu memperbaiki student government di UMS. Tim Taktis yang sudah diberi kepercayaan penuh oleh universitas dan mahasiswa seharusnya dapat mengindahkan kepercayaan tersebut. Namun, hal itu nyatanya belum dilakukan oleh Tim Taktis sebab hingga saat ini tidak ada lagi kabar mengenai bagaimana kelanjutan tatanan SG-U setelah pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Ma-

nya kepada Tim Taktis. Di mana mereka yang awalnya menggembor-gemborkan ingin membenahi SG-U, tetapi pada kenyataannya sama saja. Seharusnya dalam hal ini Tim Taktis menyegerakan pelaksanaan kongres, supaya tatanan SG-U segera terbentuk. Sehingga mahasiswa baru nantinya tidak mengetahui bagaimana kebobrokan SG yang ada di UMS. Tim Taktis yang telah diberi amanah penuh, sepatutnya dapat membagi waktunya dalam mengerjakan tugas sebagai Tim Taktis dan mengurus internal fakultasnya.

Minimalisir Kasus Pelecehan Seksual, BEM FEB Bentuk Satgas Semoga nantinya benar-benar menjalankan tugasnya ya...

Panitia Dinilai Kurang Persiapan, Pelaksanaan BAPS Mengalami Persiapan Lain kali, persiapannya dimatengin lagi ya...

Masih Konsolidasi, Pelaksanaan Kongres Dijadwalkan Akhir Juli

Prof Ruwet

Jangan mundur-mundur terus dong…

Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Warna mata rusa kutub berubah jadi biru saat musim dingin. Mata biru ini membantu mereka lebih jelas dalam kondisi minim cahaya.

Sumber: id.pinterest.com

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

QR Code http//www.pabelan-online.com

hasiswa-Universitas (BEMU) dinyatakan terpilih. Mereka seolah telah menyelesaikan tugasnya. Kongres yang tidak kalah penting untuk penyusunan kabinet-kabinet BEM serta Dewan Perwakilan Mahasiswa-Universitas (DPM-U), seharusnya juga dipikirkan oleh Tim Taktis. Persiapan atau yang mereka sebut konsolidasi mengenai pelaksanaan kongres ini mungkin memang memerlukan waktu yang cukup, tetapi kalau sampai berbulan-bulan sama saja dengan menyepelekannya. Pelaksanaan kongres yang sangat molor ini, bisa saja menghilangkan kepercayaan mahasiswa khusus-

2

@infopabelan

lpmpabelan

+628128337xxxx (Mahasiswa FIK) Pembangunan Griya Mahasiswa selama UAS kenapa nggak libur dulu. Suaranya ganggu.


OPINI

Kamis, 21 Juli 2022

3

Kedisiplinan yang Kini Kian Diabaikan

B

erbicara seputar kampus tidak jauh juga berbicara mengenai yang ada di dalamnya yaitu mahasiswa dan dosen. Kampus yang kita dengar dan menjadi istilah yang familiar kerap kali dianggap sebagai miniatur negara, karena transformasi akademik maupun metodologi dan tingkatan di dalamnya yang jelas berbeda dengan tingkatan sekolah menengah ke bawah. Rocky Gerung pernah mengatakan, bahwa kampus merupakan pusat akal sehat manusia. Artinya bagaimana kampus dapat berfungsi untuk mencetak manusia yang memiliki nilai dan norma akademis, serta pencipta dan pengabdi dalam mewujudkan masyarakat madani. Kampus juga bisa dikatakan sebagai tempat kebutuhan pokok manusia setelah makan dan minum, membentuk pola pikir serta perilaku menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi bangsa dan negara. Mahasiswa adalah jenjang yang dapat dikatakan cukup tinggi. Terkadang status itu yang membuat mahasiswa memiliki sebuah kebebasan yang cukup radikal, yaitu kebebasan akademik dalam lingkup kegiatan seorang akademisi. Di samping itu, secara lahiriah mahasiswa memang memiliki hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi. Kebebasan akademik ini bisa diartikan sebagai kebebasan dalam pendidikan tinggi untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara ber-tanggung jawab. Misalnya kedisiplinan. Kedisiplinan

U

mahasiwa juga termasuk dalam kebebasan yang dimiliki. Berbicara kedisiplinan tentu tidak akan ada habisnya karena kedisiplinan ini juga merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang mahasiswa juga membutuhkan motivasi untuk bertindak disiplin. Hal itu dapat ditemukan, baik dari luar diri sendiri maupun dari dalam dirinya sendiri. Terkadang mahasiswa yang termotivasi dari luar ini berasal dari orang terdekat, misalnya teman ataupun kedua orang tuanya. Sedangkan motivasi dari dalam sendiri muncul karena adanya rasa ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jika ingin diurai, banyak sekali yang bisa diambil kedisiplinannya bagi seorang mahasiswa, seperti disiplin dalam masuk kelas, disiplin pada aturan kampus, disiplin dalam mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi. Perlu kita ketahui kalau sikap disiplin ini dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan tugas dan menguraikan masalah yang sedang dihadapinya. Bayangkan apabila sikap disiplin ini sudah tertanamkan sejak dini dan konsisten menjalankannya, pasti hingga beranjak dewasa nanti seseorang itu akan mudah dalam penyelesaian tugas dan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. Realitasnya, semakin bertambahnya usia, rasa kedisiplinan ini semakin terabaikan bahkan acuh tak acuh atas kewajibannya sebagai maha-

Oleh Ridhwan Nabawi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS

siswa. Walaupun yang kita ketahui jenjang perkuliahan ini banyak sekali kebebasan yang signifikan dari bangku sekolah dasar. Persoalan kedisiplinan ini tampaknya perlu dibahas dari sudut pandang yang lain. Realitas yang tak bisa diabaikan ini jika dipelihara, kian lama akan menjadi habituasi baru yang tertanam pada setiap diri mahasiswa. Dari kebiasaan yang menjamur itu akan menimbulkan stigma dalam lingkungan kampus ataupun bermasyarakat. Akan muncul stigma bahwa mahasiswa tersebut tidak disiplin dalam melakukan sesuatu, kemudian mereka akan memandang negative mahasiswa akibat tindakan tidak disiplin. Akibatnya, sikap disiplin mahasiwa tidak hanya berpengaruh pada kegiatan normative lainnya, tetapi prestasi dalam akademik juga berpengaruh. Peran dari lingkungan sekitar, baik dosen maupun teman-temannya sangat dibutuhkan dalam membentuk sikap kedisiplinan. Sebagian orang beranggapan disiplin itu memangsulit, tetapi sulit dalam mengawali saja. Namun, ketika kita sudah terbiasa dan konsisten dalam menjalankannya, maka langkah selanjutnya akan lebih terbiasa.

Kita analogikan hal ini ketika bangun pagi yang hendak masuk kelas. Ada sebagian orang berargumentasi bahwa bangun pagi merupakan aktivitas yang cukup dibilang tidak terlalu berat, karena seseorang itu sudah terbiasa memaksakan dirinya untuk bangun pagi dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif. Ada pula sebagian orang berargumentasi bahwa bangun pagi merupakan awal kehidupan yang sangat sulit dilakukan. Bangun pagi adalah pekerjaan yang mahaberat bagi mereka yang belum terbiasa. Jika terus dipelihara, habituasi indisipliner itu akan tertanam di dalam diri mahasiswa yang ke depannya dapat berpengaruh dalam menjalani kehidupannya. Kunci dalam menerapkan disiplin adalah dengan cara pemaksaan terhadap diri kita dan motivasi terhadap tujuan yang ingin kita capai dengan menerapkan sikap disiplin tersebut. Demi keberlangsungan nilai-nilai akademik yang dinamis menuju arah positif. Mahasiswa sebagai promotor, gampangnya sikap ini juga harus diawali oleh diri kita sendiri, sebelum menyuruh kepada orang lain. Karena kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Mari kita berbenah!

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 21 Juli 2022

Layanan Internet

Ilustrasi: M. Iqbal/Koran Pabelan

Berbasis Global, Eduroam Kini Bisa Diakses di UMS

UMS, Koran Pabelan – UMS sediakan layanan internet global bernama Education Roaming (Eduroam) untuk mahasiswa setelah resmi tergabung dalam perguruan tinggi Indonesia ke-24 yang menjalin kerja sama dengan layanan tersebut. Layanan internet Eduroam ini tidak hanya dapat diakses di sekitar kampus saja, tetapi juga dapat diakses di luar negeri.

S

uyadi, selaku Kepala Sub Bagian Infrastruktur Jaringan dan Server mengatakan bahwa tujuan UMS bergabung dalam layanan global Eduroam ini untuk meningkatkan kua-

litas layanan publik bagi civitas academica. Ia mengungkapkan, dengan adanya layanan tersebut mereka akan mendapatkan koneksi internet yang aman dan layak. “Jadi ketika perguruan tinggi sudah bergabung dengan Eduroam maka anggota (civitas academica -red) juga secara otomatis dapat menggunakan akses internet ini,” katanya, Jumat (15/7). Kepada Reporter Koran Pabelan, ia menjelaskan cara menggunakan layanan internet Eduroam ini, di mana pengguna hanya perlu aktivasi melalui akun Single Sign-On (SSO) UMS. Terkait sosialisasi mengenai layanan ini, Suyadi mengatakan memang masih kurang karena baru dilaku-

kan melalui publikasi web dan pemberitahuan pada e-mail. “Semoga mahasiswa dapat memanfaatkan layanan ini untuk proses studinya,” harapnya. Menurutnya, peningkatan dalam bidang teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan efesiensi dan produktifitas dalam proses berjalannya pendidikan, tidak terkecuali UMS. Layanan Eduroam ini, kata Suyadi telah berkembang luas tidak hanya secara nasional tetapi sudah dalam kancah internasional. “Jaringan ini sudah berkembang di berbagai perguruan tinggi, bahkan di benua Eropa dan sebagian Asia,” tambahnya.

Kunjungi sosial media terbaru kami di TikTok

Ferolena Fitucia, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) mengaku dirinya belum mengetahui akan layanan internet Eduroam ini. Menurutnya, pihak universitas perlu memberikan sosialisasi yang lebih agar mahasiswa mengetahui bahwa ada layanan internet yang dapat mereka gunakan saat di kampus. “Semoga dengan tambahan jaringan Wi-Fi ini dapat membantu kegiatan studi mahasiswa dan membuat naik semangat kuliah luringnya,” harapnya, Jumat (15/7). [Yusuf/CNP]

@lpmpabelan


KARIKATUR

5

Ilustrasi: Deny Bayu W/Koran Pabelan

Kamis, 21 Juli 2022

WARTA KAMPUS Penilaian Kinerja

Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Kelas Lewat Evaluasi PBM UMS, Koran Pabelan – UMS memberikan fasilitas untuk mahasiswa berupa evaluasi Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) yang dilakukan sebelum ujian. Evaluasi ini dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap kinerja dosen selama satu semester. Dalam teknis pelaksanaannya, evaluasi PBM ini diserahkan kepada masing-masing fakultas.

F

ahrun Nur Rosyid selaku Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, menjelaskan bahwa evaluasi PBM yang dilakukan

fakultas dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) dan setelahnya. Ia mengatakan, adanya evaluasi PBM ini bertujuan untuk memberi masukan dari mahasiswa kepada dosen agar ke depannya bisa diperbaiki. “Memang ada beberapa dari nilai kepuasan yang menjadi catatan untuk kami, tetapi insyaallah dari pihak fakultas juga berusaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas baik itu dari media, metodenya dan aspek lainnya agar dapat sesuai dengan standar,” tuturnya, Selasa (19/7). Ia mengungkapkan, bahwa daftar nama mahasiswa yang mengisi benar-benar dirahasia-

Jangan lupa buka :

kan, jadi tidak bersifat subjektivitas. Ia berharap mahasiswa dapat mengisi evaluasi PBM itu secara murni dan tanpa intervensi pihak lain. “Sehingga apa yang nanti diisi mahasiswa itu bisa kita sampaikan ke dosen untuk mengevaluasi bagaimana proses PBM di kelas,” lanjutnya. Di kesempatan yang berbeda, Umi Budi Rahayu selaku Dekan FIK UMS menjelaskan bahwa evaluasi PBM selama ini berjalan cukup baik. Menurutnya, evaluasi PBM ialah hal yang krusial dan harus terus dilakukan. “Sampai saat ini sudah sangat membantu, karena akan menunjang progam kerjanya fakultas,”

tuturnya, Senin (18/7). Rabiatul Adawiya, selaku mahasiswa FIK dari Program Studi (Prodi) Keperawatan berpendapat kalau evaluasi PBM ini sebagai suatu hal yang bagus. Menurutnya, dengan adanya evaluasi ini mahasiswa bisa dengan bebas mengungkapkan apa yang selama ini dirasakan ketika pembelajaran berlangsung. “Semoga ke depannya evaluasi PBM ini dapat berinovasi untuk dapat mengetahui dan mendapatkan lebih banyak lagi masukan, agar tercipta PBM yang lebih berkualitas,” harapnya, Rabu (20/9). [Kilau/NPN]


6

FOTO

Foto: M.Rafikhansa D.S/Koran Pabelan

Kamis, 21 Juli 2022

Ujian Luring - Dosen pengawas sedang membagikan lembar jawab dan soal Ujian Semester Akhir (UAS). Pada semester genap ini, UAS sudah dilaksanakan Luring, Kamis (14/7).

WARTA KAMPUS Pencegahan Pelecehan Seksual

Minimalisir Kasus Kekerasan Seksual, BEM FEB Bentuk Satgas UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS membentuk Satgas Pencegahan Pelecehan Seksual (SPPS) untuk mahasiswa FEB. Pembentukan Satgas ini bermula dari visi yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur BEM FEB saat pencalonan.

R

ian Pratama selaku Gubernur BEM FEB menjelaskan latar belakang pembentukan visi untuk membentuk SPPS karena tingginya kasus pelecehan seksual di FEB yang tidak pernah terselesaikan. Ia menjelaskan, nantinya SPPS

akan memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai wadah pelaporan, wadah pencegahan, dan wadah pencerdasan bagi mahasiswa. “Untuk persiapannya sendiri saat ini sudah sampai tahap persetujuan teman-teman Keluarga Mahasiswa (Kama) FEB dan dalam waktu dekat insyaallah sudah penandatanganan. Setelahnya program SPPS bisa berjalan,” ungkap Rian, Minggu (17/7). Rian mengatakan, kedudukan SPPS ini disendirikan dari struktural Kama FEB, karena sifat dan kinerjanya yang menangani isu yang sentimental bagi pelaku. Di mana, kata Rian, kerahasiaan pelaku dan korban akan benarbenar dijaga kerahasiaannya. “Untuk orang-orang yang ada di

dalam SPPS sendiri itu nantinya akan ada satu atau dua orang dari Fungsionaris BEM untuk mengawasi dan lainnya nanti akan ada pendaftaran untuk mahasiswa umum FEB,” katanya. Lebih lanjut, Rian mengatakan bahwa SPPS ini akan didukung oleh pihak fakultas, pihak universitas, dan juga tim disiplin. Ia mengungkapkan, adanya dukungan dari berbagai pihak untuk menanggulangi apabila dari pihak internal SPPS tidak bisa menyelesaikan kasus yang terjadi. “Semoga kasus-kasus pelecehan seksual khususnya di lingkungan FEB bisa terminimalisir dan semoga Satgas ini tidak hanya ada di FEB tetapi juga diterapkan di fakultas-fakultas lain,” harapnya.

Elsa Nur Hidayah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi berpendapat kalau Tim Satgas memang perlu dibentuk selaras dengan banyaknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Ia berharap anggota yang tergabung dalam SPPS nantinya dapat berkomitmen dan profesional dalam melaksanakan tugasnya. “Karena hal ini merupakan hal yang sensitif, maka mereka (anggota SPPS –red) harus bisa menjaga data internal dalam setiap kasusnya dan benar-benar memastikan korban tidak akan mendapatkan sanksi sosial,” tambahnya, Minggu (17/7). [Chesa/NPN]


FOTO

7

Foto: Chesarisa N.P/Koran Pabelan

Kamis, 21 Juli 2022

Macet - Kondisi jalan di depan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kampus 2 UMS mengalami kemacetan. Hal tersebut dikarenakan pergantian sesi ujian sehingga arus mobilitas mahasiswa yang keluar dan masuk kampus menjadi bertabrakan, Selasa (12/7). Sambungan Halaman 1 Masih Konsolidasi Pelaksanaan...

yang berbeda, Sigit Yulianto selaku Wakil Presiden Mahasiswa terpilih menjelaskan, bahwa hingga saat ini pelaksanaan kongres masih dalam tahap pengkajian oleh Tim Taktis. Ia berharap BEM-U dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPM-U) nantinya dapat terbentuk sesuai dengan peraturan yang ada, mengingat saat ini Student Government UMS berada di ambang ketidakstabilan.

“Harapan saya kongres dapat segera dilaksanakan mengingat waktu yang terus berjalan dan adanya beberapa kegiatan yang di dalamnya menyertakan peranan BEM,” harapnya, Kamis (14/7). Alif Amru Ramadhan, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) mengatakan bahwa pelaksanaan Kongres ini memang memerlukan waktu

yang lama untuk kematangannya. Namun, menurut Alif, apabila hingga saat ini kongres belum juga terlaksana, hal tersebut terlalu lama. “Seharusnya Tim Taktis memberi tenggat waktu untuk semua agendanya, agar BEM-U bisa segera bekerja sebagaimana mestinya,” tambahnya, Selasa (19/7). Ia mengapresiasi gerak Tim Taktis yang mengupayakan untuk membenahi kondisi SG-U de-

ngan melakukan Pemilwa Ulang, di mana hal tersebut menurutnya dapat membawa pengaruh baik kepada mahasiswa. Akan tetapi, Alif sangat menyayangkan sikap Tim Taktis yang seolah telah menyelesaikan tugasnya di saat sudah ada Paslon BEM-U terpilih. “Dengan kejadian ini tentu saja akan mengurangi kepercayaan mahasiswa terhadap tatanan SGU saat ini,” tutup Alif.[DPP]

mahasiswa FG UMS mengatakan, bahwa kabar terkait akan adanya prodi baru ini sudah beredar sejak semester ganjil lalu. Ia juga mengaku senang dengan adanya prodi baru ini, karena akhirnya ada penjurusan dalam Fakultas Geografi. “Selama ini untuk pembelajaran masih menyeluruh dan materi di Geografi sangat ba-

nyak, jadi yang pusing mahasiswanya sendiri,” tuturnya, Kamis (14/7). Menurutnya, hingga saat ini masih belum banyak mahasiswa FG UMS yang mengetahui terkait akan adanya prodi baru tersebut. Ia berpendapat, sebaiknya pihak fakultas perlu melakukan sosialisasi, sehingga dapat menjadi da-

ya tarik untuk calon mahasiswa yang ingin mendaftar di FG. “Semoga dengan adanya prodi baru ini bisa lebih menjejaring penjurusan mahasiswa FG serta dapat meningkatkan kualitas dan intensitas pembelajarannya,” harap Daffa.[CNP]

Sambungan Halaman 1 Bentuk Prodi Baru...

Yang mana, menurut Aditya, hal tersebut belum terakomodir dalam FG saat ini. “Jadi itu merupakan mata kuliah irisan untuk orang Geografi dan orang Informasi dan Teknologi (IT), sehingga rencananya nanti dosennya pun sebagian dari FG dan sebagian dari bidang IT,” jelas Aditya. Daffa Rafi’i Falah, salah satu


8

WARTA KAMPUS

Kamis, 21 Juli 2022

Penilaian Peserta BAPS

Panitia Dinilai Kurang Persiapan, Pelaksanaan BAPS Alami Kemoloran UMS, Koran Pabelan – Lewat cuitan di akun Twitter @MahasiswaUMS pada 13 Juli 2022, beberapa peserta Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) mengeluhkan waktu pelaksanaan yang mengalami kemoloran. Saat diwawancarai Koran Pabelan, dua peserta menyampaikan kekecawaannya terhadap panitia penyelenggara terkait kejadian tersebut.

I

mron Rosyadi selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS mengatakan, dirinya tidak bisa diwawancarai karena sedang berada di Makkah. Pada kesempatan yang sama, Saifudin selaku Kepala Bidang (Kabid) Pembe-

lajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Mahasiswa dan Kerja sama mengatakan kalau terkait teknis sudah bukan menjadi ranahnya, melainkan sudah menjadi ranah Ofisial LPPIK. “Itu terkait masalah teknis, silakan menanyakan keterangan kepada Ofisial LPPIK,” ujarnya , Rabu (13/7). Namun, saat Reporter Koran Pabelan menghubungi Baiquni selaku Ofisial LPPIK, ia tidak bersedia untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Menurutnya, hal tersebut harus ditanyakan ke pimpinan dan menanyakan seputar latar belakang serta prosedur. “Ada baiknya jika perlu wawancara berangkat dari latar belakang dan prosedur yaitu kepada pimpinan,” jelasnya, Kamis (14/7).

Nastiti Dyah Sekarini, selaku peserta BAPS menyatakan bahwa dirinya kecewa terhadap panitia penyelenggara yang terkesan meremehkan kegiatan BAPS. Menurutnya, panitia penyelenggara kurang maksimal dalam persiapan, hal tersebut terlihat dari kemoloran waktu pelaksanaan dan keterlambatan saat memberikan link absensi. “Jadi yang seharusnya share link setelah materi pertama, karena terlambat jadi digabung di materi setelahnya,” katanya, Jumat (15/7). Ia mengatakan, panitia seharusnya lebih mempersiapkan halhal yang diperlukan dalam pelaksanaan BAPS. Tidak hanya itu, Nastiti mengungkapkan bahwa sudah semestinya mereka harus lebih memerhatikan rundown yang sudah tertera. “Semoga

pelaksanaan BAPS ke depannya bisa lebih dipersiapkan dan tepat waktu,” harap-nya. Dischia Adbilla, peserta BAPS lainnya juga mengaku sangat kecewa terhadap panitia penyelenggara akibat kejadian tersebut (pelaksanaan molor –red). Pasalnya, ia rela tidak tidur cukup waktu karena takut terlambat bergabung dalam Zoom Meeting untuk mengikuti kegiatan BAPS, tetapi karena molor ia menunggu kurang lebih tiga jam. “Saya kecewa atas keterlambatan waktunya dan tidak ada penjelasan terkait keterlambatan mereka (panitia penyelenggara –red),” ungkapnya, Jumat (15/7).[Chesa/AYP]

Foto: M. Rafikhansa D.S/Koran Pabelan

Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Pondok Hajjah Nuriyah Shabran adalah pesantren di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pesantren yang berlokasi di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah ini didirikan oleh Muhammad Djazman Al Kindi. Pondok Shabran ini berdiri atas wakaf Ibu Hajjah Nuriyah Shabran yang namanya diabadikan menjadi nama pesantren. Pondok ini didirikan sebagai lembaga kader Muhammadiyah. Dan diresmikan oleh Menteri Agama Alamsyah Ratu Perwiranegara pada 8 Januari 1982. Sumber : tribunnews.com

issuu.com/lpmpabelan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.