UlilAlbab, salah satu mahasiswa baru dari Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) mengungkapkan bahwa dirinya merasa kebingungan saat mengakses OL. Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena dirasa panitia tidak menjelaskan secara rinci. “Adanya pendampingan dari universitas terkait akses OL pun dirasa belum begitu maksimal,” keluhnya, Sabtu (27/8). [DPP] eni Indrayudha, selaku Ketua Pani-Ptia Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) mengungkapkan, terkait keresahan tersebut mahasiswa akan dibantu oleh pihak Informasi dan Teknologi (IT) UMS apabila belum mendapatkan e-mail universitas. Selain itu, kata Peni, terdapat grup Duta Masta se-UMS, yang di mana mereka bertugas menjadi perantara jika terdapat kendala pada mahasiswa “Alham dulillah sudah teratasi, jika belum maka alternatif terakhir yang dapat dilakukan mahasiswa baru adalah menggunakan e-mail pribadi yang aktif,” jelasnya, SabtuIa(27/8).mengatakan, bahwa terdapat Du-
Kamis, 1 September 2022 Tahun 18/ No. 27
Ilustrasi:Freepik/KoranPabelan(OL) sulit untuk dipahami. disampaikan melalui Grup UMS 2022/2023.
Peningkatan Mahasiswa Asing, Targetkan ... Lebih Dari 1000 Alumni UMS Hadiri Temu ... Tumbuhkan Minat dan Bakat ... Reporter: Nandya Putri P
ta Masta yang bekerja di bawah koordinasi Panitia Masta PMB. Dengan adanya beberapa keresahan dari mahasiswa baru tersebut, kata Peni, panitia berupaya untuk terus berkomunikasi dengan para Duta Masta untuk mengimbau agar terus membantu mahasiswa baru yang merasa kebingungan. “Tentunya, dari pihak panitia pusat sangat berterima kasih kepada para duta masta yang aktif membantu,”Peniujarnya.juga menjelaskan mengenai penugasan yang diberikan kepada mahasiswa dalam rangkaian kegiatan Masta PMB. Katanya, beberapa penugasan tersebut masih dapat diakses oleh mahasiswa hingga tanggal 28 Agustus 2022. “Ke depannya kita (panitia Masta PMB –red) akan terus melakukan perbaikan-perbaikan, semoga ke depan akan lebih baik,” harapnya.
yang dianggap
Dirasa Kurang Kebingungan Akses Open Learning, Mahasiswa Baru Keluhkan Pendamping Iklan dan Langganan: SMS Suara Pabelanis:085799412172 081338853137 UMS, Koran Pabelan – Beberapa mahasiswa baru merasa kebingungan mengenai cara mengakses Open Learning
Keresahan tersebut
beberapa mahasiswa
Telegram PMB
Harga Rp 1000
Fotografer: M. Rafikhansa, M.Abiyyu, Malik Editor: Nandya, Dwi, Chesa, Novali, Dena Ilustrator: Hafidz DesainArtistik/Tata Letak: Ryan, Ridhwan, Rama,Yusuf, Nova, Baelqis, Nadia
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi ProfRuwet Peningkatan Mahasiswa Asing, Targetkan UMS Berdaya Saing Internasional Goals yang baik, semoga bisa segera tercapai ya!!
Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl.AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email:http//wwwlpmpabelanums@gmail.com,.pabelan-online.com QR Code http//www.pabelan-online.com
Tingkatkan Akreditasi Unggul, Fakultas Geografi Terapkan Kurikulum Baru Asal tidak memberi imbas ke mahasiswa sih gak apa-apa. Tumbuhkan Minat dan Bakat, Mahasiswa Baru Ikuti Expo Jangan lupa ikut UKM sesuai yang diminati yaa... SuaraPabelanis Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (0815 5689 1989) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. lpmpabelan Lpm Pabelan @infopabelan +68122926xxxx (Mahasiswa FH) Program PengenalanAkademik atau ajang balas dendam kak? Kamis, 2022
Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul Munir Sekretaris Umum:AnisaYuliana Pertiwi Pemimpin Redaksi: Novali Panji Nugroho Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq Perusahaan: Gardena Dika Muharomi Manajer Logistik: Deny Bayu Wijanarko Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa Nugraheni Putri Redpel TV: M. Rafikhansa Dzaky S. Redpel Majalah: Sarah DwiArdiningrum Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi Ivana Manajer Pelatihan:AchmadYusuf Prasetyo Manajer IT & Publikasi: KilauAurumAuliya Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, UniversitasSurakartaMuhammadiyah
Harus Terjun Langsung 2
Redpel Koran: Chesarisa Nugraheni P Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari Redaktur Foto: M.Abiyyu Ramadhan Reporter: Nandya, Nadia, Maulidya, Shafy, Nimas, Lilis
1 September
Editorial kses Open Learning yang terbi-Alang tidak mudah, menjadi kendala tersendiri bagi mahasiswa baru dalam memenuhi tugas saat mengikuti Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Pasalnya banyak mahasiswa baru yang belum mendapatkan akses e-mail universitas, yang di mana menjadi syarat agar bisa mengakses Open Learning. Tidak hanya itu, kurangnya pendampingan dari universitas juga menjadikan mahasiswa baru bertanya-tanya tentang cara akses Open Learning, sebab deadline penugasan yang cukup singkat. Saat diwawancarai Reporter Koran Pabelan, pihak universitas mengatakan bahwa terkait hal tersebut sudah ada pendampingan untuk mahasiswa baru, Duta Masta namanya. Tetapi nyatanya, keberadaan Duta Masta dirasa kurang maksimal, sebab dapat dikatakan tidak membantu mahasiswa untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi. Pihak universitas yang hanya mengandalkan komunikasi melalui perantara Duta Masta, juga merupakan langkah yang kurang tepat. Dalam hal ini, seharusnya pihak universitas dapat terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa baru. Keberadaan Duta Masta yang cukup diandalkan oleh pihak universitas pun seharusnya dapat melakukan tugasnya sebaik mungkin dalam menyampaikan hal-hal yang dibingungkan mahasiswa baru secara rinci. Tidak hanya melabelkan dirinya sebagai “Duta Masta” dan tidak membantu apa pun untuk mahasiswa baru.
Haluan Jadi Badan Event Organizer Mahasiswa Oleh Hazardous (Nama Pena) Mahasiswa UMS issuu.com/lpmpabelan Kamis, 1 September 2022
Lalu, bagaimana dengan keresahan mahasiswa? Saya rasa hal itu bukan menjadi prioritas bagi mereka. Bahkan, banyak mahasiswa yang tidak merasakan kehadiran BEM. Untuk merasakan kehadiran saja tidak, apalagi mempercayainya. Ketika mahasiswa memiliki kegundahan maupun masalah, apakah mereka melapor ke BEM? Apa mereka lari ke BEM? Saya rasa tidak sama sekali. Mereka lebih memilih melapor ke akun-akun anonim yang ada di sosial media. Di sini saya sangat mempertanyakan BEM, harusnya merekalah yang berperan dan mengambil sikap sepantasnya. Lain sisi, terkait dengan pengawalan isu di kampus maupun luar kampus, hal ini juga saya rasa sangat kurang. BEM UMS, baik di tingkat universitas maupun fakultas, rata-rata tidak melek isu dan tidak ada pengawalan isu yang signifikan. Ketika saya melihat BEM lainnya yang ada di luar UMS, mereka sangat lantang menyuarakan keresahan dan mengawal isu-isu di kampusnya maupun isu pemerintahan. Kebijakan-kebijakan yang dirasa kurang dan merugikan beberapa pihak memang dikawal. Lalu, bagaimana dengan BEM yang ada di UMS? Oh iya, mungkin mereka sibuk sebagai Tim Taktis yang memiliki peran penting dalam membuat skenario student government tingkat universitas. Ups. Padahal, sebagai pejabat kampus seharusnya mereka lebih melek dan kritis menyikapi berbagai kebijakan yang ada. Sudah sepantasnya mereka bermuhasabah Apakah sudah pantas mendapat kepercayaan mahasiswa? Saya sebagai mahasiswa merasa mereka tidak pantas mendapatkan kepercayaan mahasiswa. Bukti konkrit bisa dilihat ketika pemilihan presiden maupun gubernur Suara dari mahasiswa sangat sedikit Mungkin bisa saya katakan jauh di angka 50% dari total mahasiswa, atau bahkan ada yang hanya memperoleh di bawah 10% saja. Miris memang, ketidakpedulian mahasiswa akan adanya student government ini harus menjadi perhatian. Hal ini juga menjadi tugas bagi mereka, para pejabat kampus Bagaimana mereka melayani dan memberikan ruang aspirasi bagi mahasiswa, tetapi mahasiswa sendiri tidak peduli dan tidak merasakan adanya BEM. Menjadi sebuah pertanyaan besar ketika peran BEM tidak berjalan dengan semestinya. BEM sebagai lembaga kemahasiswaan malah acuh tak acuh terhadap masalah yang diadukan mahasiswa dan terkesan tak berdaya melawan kebijakan. Perlu dicatat, BEM sebagai salah satu lembaga tertinggi mahasiswa harus tahu tugas dan peranannya. Tahu bagaimana harus bersikap dalam menyelesaikan masalah dan tugas-tugas yang diembannya. Jadi, masih banyak hal yang perlu dibenahi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari BEM memang harus disadari oleh semua anggotanya. Bagaimana BEM ini berpengaruh dan mampu menjadi tonggak student government di kampus harus dirasakan. Kebobrokan demi kebobrokan yang ada jangan diteruskan, ya! Berubah
Kini Mereka
OPINI 3 adan Eksekutif Mahasiswa atau yangBbiasa dikenal dengan BEM memang bisa dikatakan sentral di kalangan mahasiswa. Bagaimana tidak, peran dan fungsi BEM memang erat kaitannya dengan mahasiswa itu sendiri. Banyak tugas yang semestinya diemban, seperti halnya sebagai agent of change, social control dalam memandang setiap kebijakan, mampu menampung aspirasi mahasiswa dan lain sebagainya. Berbicara tentang peran dan fungsi BEM, saya yakin ada beberapa hal yang terlewat untuk dijalankan, khususnya pada BEM yang ada di UMS. BEM merupakan versi dari universitas untuk penerapan ke pemerintahan atau disebut dengan miniatur negara sebagai badan eksekutif, yang di mana ada tingkat pusat atau BEM universitas yang dipimpin oleh Presiden Mahasiswa dan tingkat fakultas yang dipimpin oleh seorang gubernur Di UMS sendiri, BEM itu sepertinya ada, baik di tingkat fakultas maupun tingkat universitas Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa terjadi kebobrokan pada BEM tingkat universitas. Entah sudah hadir kembali atau belum terkait BEM-U, yang pasti akun Instagram sudah aktif meski belum tahu ada legalitas bagi BEM-U itu sendiri. Skip berbicara tentang ke legalitas an BEM-U, mari membahas tentang bagaimana BEM itu bekerja, baik di tingkat fakultas maupun tingkat universitas. Setelah saya amati dan beberapa kali melihat bagaimana kinerja para pejabat-pejabat kampus, ternyata masih belum memenuhi ekspektasi saya untuk sebuah organisasi se-sentral BEM. Rata-rata BEM yang ada di tingkat universitas maupun fakultas bisa saya katakan sebagai Badan Event Organizer Mahasiswa. Orang-orang di dalam tubuh BEM itu hanya fokus memikirkan event-event yang ada di internal maupun eksternal lembaga mereka saja. Selain itu, apa yang mereka bagikan di media sosial pun sebatas informasi atau ucapan-ucapan selamat layaknya humas kampus.
Sambutan - SofyanAnif selaku Rektor UMS menyampaikan sambutannya dalam acara TemuAlumniAkbar Kegiatan tersebut berlangsungdiGedungEdutoriumKH.AhmadDahlanpadaSabtu(27/8). Ikatan Alumni
WARTA KAMPUS4 PabelanAbiyyu/KoranM.Foto
Lebih dari 1000 Alumni UMS Hadiri 2022
UMS, Koran Pabelan – Ikatan Alumni (IKA) UMS mengadakan acara temu alumni di Edutorium KH. Ahmad Dahlan pada Sabtu 27 Agustus yang diikuti oleh lebih dari seribu alumni UMS. Temu alumni ini juga sebagai penyerahan jabatan Ketua IKA UMS yang baru. ditya Warman, selaku Ketua IKAAUMS, menyampaikan sambu tannya dengan membahas beberapa hal terkait dengan peranan alumni sebagai perantara menumbuhkan karakter mahasiswa untuk menjadi talenta unggul. Di kesempatan yang sama, Rektor UMS Sofyan Anif dalam sambutannya menyampaikan, alumni UMS turut ikut serta dalam mengembangkan kurikulum baru universitas. “Mari kita sinergiskan dan kita intregasikan semua program IKA UMS sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar Sofyan, Sabtu, (27/8).Bambang Sukoco selaku Ketua Panitia acara mengatakan, bahwa acara temu alumni ini berjalan di luar ekspektasi.
“Semoga acara temu alumni selanjutnya bisa jauh lebih bagus dan semoga struk-
Ia menyampaikan ada kendala pada pendaftaran online yang tidak sesuai target, tetapi ternyata saat berlangsungnya acara banyak alumni yang datang dan mendaftar secara offline dengan perkiraan lebih dari 1000 pendaftar, sehingga tercapai target yang direncanakan.
tur baru bisa membawa alumni lebih baik dan lebih berperan di UMS,” harapnya, SabtuAcara(27/8).temu alumni akbar ini dimeriahkan juga oleh beberapa penampilan dari alumni dan Wamsinomi Reborn. Selain itu ada beberapa doorprize yang diberikan kepada para alumni yang hadir dan mahasiswa yang ikut andil dalam membentuk kepanitiaan acara tersebut. Hadiah utama merupakan berangkat umroh gratis. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah utama dan penampilan dari Wamsinomi Reborn. [Nadia/NPN]
Temu Alumni Kamis, 1 September
Mahasiswa Baru Ikuti Expo UKM UMS
Fida Aulia Sabrina, selaku mahasiswa baru dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi mengungkapkan, bahwa acara Expo UKM ini berjalan seru. Namun, ia mengeluhkan bahwa konsumsi yang disediakan panitia dirasa kurang dan perlu adanya penambahan konsumsi. “Kami berharap agar bisa lebih banyak mengikuti UKM yang ada di UMS dan dapat berprestasi dalam UKM yang kami pilih nantinya,” harapnya, Sabtu (27/8). [Nimas/CNP] Expo UKM - Aditya Warman selaku Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan diikuti Wakil Rektor dan Ketua Biro Kemahasiswaan berjalan keluar gedung setelah memberikan orasi kemahasiswa pada acara Expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMS. Kegiatan ini bertempat di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS pada Sabtu (27/8).
Sofyan Anif, selaku Rektor UMS dalam sambutannya mengatakan, bahwa seluruh mahasiswa baru UMS merupakan sekelompok manusia pilihan di antara lebih dari ratusan ribu mahasiswa di Indonesia. Ia juga menambahkan, bahwa mahasiswa baru perlu mengikuti beberapa UKM yang sesuai dengan passion dan minat bakat masing-masing. “Tetaplah bersemangat untuk mencari ilmu dan bangunlah karakter melalui proses pembelajaran serta soft skill yang ada di UMS. Jadilah kader kader Muhammadiyah yang unggul dan mencerahkan dalam setiap aspek kehidupan sesuai bidang ilmu masing-masing,” pesannya, Sabtu (27/8).
UMS, Koran Pabelan – UMS menggelar Expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam rangka penyambutan mahasiswa baru tahun 2022/2023 pada Sabtu, 27 Agustus lalu di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Masa Ta'aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai UKM yang ada di UMS. uyatmin, selaku Ketua BagianS(Kabag) Minat & Bakat dan Beasiswa Biro Kemahasiswaan, mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan panitia untuk melakukan Expo UKM kemarin sudah cukup matang, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, menurutnya masih terdapat kendala dalam pelaksanaan Expo UKM, sehingga beberapa peserta harus berada di tribun. “Dalam kunjungan ke stand UKM semua mahasiswa baru berjalan bergiliran, agar semua mahasiswa tidak berdesakan ketika keluar-masuk,” ujar Suyatmin, Senin (29/8).Suyatmin mengungapkan, akan tetap ada evaluasi yang melibatkan semua UKM terkait jalannya acara untuk mengetahui apa saja yang belum berjalan sesuai target. Sebab, katanya, kegiatan Expo UKM tahun ini pertama kali diadakan secara indoor, yang di mana pada beberapa tahun ke belakang dilakukan secara outdoor. “Harapan ke depannya setelah diadakan Expo UKM ini, mahasiswa baru bisa bergabung dengan UKM universitas sesuai minat bakat mereka masing-masing,” harapnya.
Tumbuhkan dan Bakat,
WARTA KAMPUS 5Kamis, 1 September 2022 PabelanRafikhansa/KoranM.Foto:
Minat
Foto:M.MalikMubarok/KoranPabelan
FOTO6 Kamis, 1 September 2022
Yoga Budi Prasetyo, salah satu mahasiswa FG mengungkapkan bahwa sosialisasi terkait kurikulum baru ini dilakukan cukup mendadak, sehingga hampir seluruh mahasiswa mengeluhkan terkait hal tersebut. Selain itu, sosialiasi mengenai perubahan kurikulum juga dirasa terlalu singkat, yaitu pada H-1 jadwal melakukan Kartu Rencana Studi (KRS) berakhir. “Pastinya banyak pertanyaan dari mahasiswa yang belum terjawab dari sosialisasi tersebut sehingga beberapa mahasiswa belum sempat mengisi KRS hingga jadwal pengisian selesai. Meskipun pada akhirnya fakultas memberikan kebijakan untuk memperpanjang masa pengisian KRS hingga 31 Agustus 2022,” ungkapnya, Rabu (24/8). Ia mengatakan, masih banyak aspek yang dianggap belum siap dalam pergantian kurikulum baru ini. Banyaknya perubahan mata kuliah dan perbedaan draf mata kuliah saat sosialisasi dengan yang ada di Sistem TerpaduAkademik Reguler (STAR), kata Yoga, menjadi kendala tersendiri bagi mahasiswa. “Hal ini yang membuat mahasiswa kesulitan untuk memilih mata kuliah yang akan ditempuh selama satu semester ke depan,” ujar Yoga. Di sisi lain, menurutnya kebijakan perubahan kurikulum ini menjadi langkah tepat yang dipilih fakultas untuk meningkatkan akreditasi FG melalui kualitas pengajar yang kompeten dan membantu mahasiswa menjadi lulusan terbaik. Kurikulum baru ini, kata Yoga, merupakan langkah awal untuk pembuatan wacana prodi baru yang dalam waktu dekat akan didirikan. “Semoga kurikulum baru ini berjalan dengan lancar tanpa merugikan salah satu pihak baik dari tenaga pengajar maupun mahasiswa. Dan semoga ke depannya apabila terdapat pergantian kurikulum perlu dimatangkan lagi terkait tinformasi dan sosialisasinya,” tutupnya. [Shafy/NPP]
Ikuti Perkembangan
Tingkatkan Akreditasi Unggul, Fakultas Geografi Terapkan Kurikulum Baru
UMS, Koran Pabelan – Dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, Fakultas Geografi (FG) terapkan kurikulum baru pada semester ganjil ini. Perubahan kurikulum ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan akreditasi unggul pada FG. uli Priyana, selaku Dekan FG me-Ynuturkan bahwa perubahan kurikulum baru ini merupakan suatu bentuk respons terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Ia mengatakan, pada kurikulum baru ini terdapat beberapa perubahan dan perbedaan yang terjadi guna mengakomodir usulan-usulan yang datang dari mahasiswa. “Perubahan yang ada pada kurikulum baru ini dalam segi teknis masih bisa diikuti oleh mahasiswa,” katanya, Kamis (25/8).
Fakultaria - Beberapa mahasiswa baru dari Fakultas Teknik sedang mengikuti kegiatan Fakultaria. Acara tersebut berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Kampus dua UMS pada Rabu (31/8).
WARTA KAMPUS
WARTA KAMPUS 7Kamis, 1 September 2022
M Sutrisna selaku Wakil RektorE(WR) IV mengatakan, bahwa kegiatan BAPS sudah dilakukan secara luring mulai bulan September ini. Ia juga menjelaskan, teknis kegiatannya akan dilakukan selama satu hari di Masjid Sudalmiyah Rais Kampus 2 UMS. “Nanti ada waktu jeda, peserta boleh makan dan minum di luar seperti di kantin tepi danau atau bawa bekal juga boleh,” jelasnya, Jumat (26/8). Ia mengatakan, dalam pelaksanaan luring nanti terdapat penambahan materi prakerja untuk peserta sebelum menghadapi dunia pekerjaan. EM menuturkan, kebijakan ini dilakukan dengan tujuan agar peserta BAPS lebih mendalam dan merasuk ke dalam roh, silaturahmi bersama teman-teman antar prodi maupun antar fakultas, hingga menambah jejaring sosial untuk jenjang ke depannya. “Semoga kegiatan ini bisa memberi kesan yang menggembirakan, mencerahkan, memajukan, dan menyegarkan mahasiswa yang akan purna studi,”Dihubungiharapnya.pada kesempatan yang berbeda, Muhammad Abror Muzakki selaku mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil mengatakan, bahwa BAPS yang dilakukan sudah berjalan seperti perkuliahan secara luring. Ia juga berharap agar BAPS bisa berjalan dengan lancar dan mahasiswa dapat berkontribusi dengan baik. “Semoga program BAPS ini dapat tersampaikan dengan baik agar sesuai dengan tujuan diadakannya kegiatan tersebut,” harapnya, Senin (29/8). [Lilis/NPN]
UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) yang sebelumnya dilakukan secara daring lewat platform Zoom Meeting kini sudah mulai dilaksanakan secara luring. Nantinya kegiatan BAPS luring ini akan dimulai pada September dan bertempat di Masjid Sudalmiyah Rais Kampus 2 UMS.
PabelanAljauzy/KoranHafidzIlustrasi: BAPS Kini Dilakukan Secara Luring Selama Satu Hari Kebijakan Baru
Peningkatan Mahasiswa Asing, Targetkan UMS Berdaya Saing Internasional Upper
https://pabelan-online.comG WARTA KILAS BALIK OPINI RESENSI SASTRA SOSOK SANGGAR FOTO EDITORIAL INVESTIGASI WAWANCARA GAYAHIDUP Kamis, 1 September 2022
8 WARTA KAMPUS
UMS, Koran Pabelan – UMS saat ini sedang menargetkan untuk menambah keberadaan mahasiswa dari negara asing untuk menuju World Class University. Hal itu dikatakan oleh Rektor UMS pada saat pelaksanaan Grand Opening (GO) Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) gelombang kedua pada 22 Agustus lalu. hwan Susila selaku Wakil RektorI(WR) III mengungkapkan, bahwa di era globalisasi saat ini universitas sudah harus mulai menyiapkan diri untuk berdaya saing internasional, di mana sudah tidak ada batasan, baik secara ekonomi maupun geografis untuk dapat berhubungan dengan orang-orang dari luar negeri. Menurtunya, hal ini harus diupayakan, termasuk mengundang banyak mahasiswa asing untuk bisa bersekolah di Indonesia. “Dengan adanya mahasiswa asing tentu kita akan berinteraksi dengan banyak mahasiswa dari berbagai negara yang memiliki latar belakang budaya berbeda, sehingga nanti tidak hanya berdaya saing nasional tetapi juga internasional,” ujarnya, Jumat (26/8).Ia menyampaikan, upaya yang dilakukan oleh pihak universitas untuk menyukseskan target tersebut yakni melakukan kerja sama dengan berbagai Duta Besar (Dubes) negara asing yang berada di Indonesia, baik melalui promosi-promosi maupun kunjungan. Selain itu, Ihwan menyampaikan kalau dari pihak universitas telah menyiapkan beasiswa dengan membuka 30 kuota beasiswa khusus bagi mahasiswa dari luar negeri. “Sekarang ini pendaftarnya sudah sekitar 360an mahasiswa baru dari luar negeri dan mereka juga akan berkompetisi memperebutkan beasiswa dari UMS,” ungkapnya. Terkait output, ia berharap agar UMS diakui sebagai universitas berkelas dunia dengan melakukan upaya peningkatan akreditasi, tidak hanya nasional tetapi juga akreditasi internasional. Selain itu, ia juga mengatakan, kader-kader Muhammadiyah yang dimiliki UMS dapat menyebarluaskan pemahaman mengenai Muhammadiyah sebagai organisasi Islam. “Semakin banyak mahasiswa asing artinya UMS semakin dipercaya oleh masyarakat dunia dan setelah lulus akan kembali ke negara. Nantinya mereka bercerita bagaimana proses pendidikan dan apa yang bisa mereka dapatkan di UMS,” jelasnya. Muhammad Edward Putra Armiawan, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi mengatakan, dengan adanya program tersebut akan meningkatkan performa kampus UMS. Program tersebut, menurut Edward, mampu menjadikan UMS lebih terkenal dalam kancah internasional dan membuat UMS dapat bersanding dengan universitas dari luar Indonesia. “Tidak hanya itu, UMS juga dapat meningkatkan kontribusi, baik bagi masyarakat maupun bagi bangsa Indonesia,” harapnya, Rabu (24/8). [Maulidya/CNP]
Goals Baru