Koran Pabelan Edisi 32 Tahun 2022

Page 1

Seluruh Mentor Belum Tanda Tangan, Dana Mentoring Terlambat

UMS, Koran Pabelan – Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) alami keterlambatan dalam pencairan dana untuk para mentor pada kegiatan mentoring semester lalu. Salah satu faktor keterlambatan tersebut dikarenakan mentor yang telat mengirimkan tanda tangannya.

lid dari bendahara fakultas. Kemarin ada sedikit kendala, sehingga kita belum bisa mencairkan dana tersebut,” tegasnya, Jumat (30/9).

artono, selaku Kepala

HUrusan Mentoring dan Kerja sama Persyarikatan, mengatakan bahwa adanya keterlambatan pencairan dana untuk para mentor memang sering terjadi. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa dana akan tetap cair tergantung kepada bendahara fakultas dan para mentor sendiri. “Jadi kita akan mencairkan dana kalau emang data sudah va-

Tidak hanya itu, Hartono mengungkapkan kalau salah satu bendahara fakultas lambat dalam merespons data, sehingga terjadi keterlambatan dalam pencairan dana untuk para mentor Ia menambahkan, bahwa pihak bendahara sudah memberikan informasi kepada para mentor, tetapi ada beberapa mentor yang kurang disiplin dalam mengisi data yang diibutuhkan. “Kalau bisa dari awal sudah disampaikan harus tepat waktu dan bisa menyampaikan sedini mungkin, sehingga kita bisa mencairkan dana dengan tepat waktu juga,” jelasnya.

Pentingnya komunikasi antara bendahara fakultas dengan pa-

ra mentor, menurut Hartono merupakan hal yang penting, sehingga dapat meminimalisir kejadian keterlambatan pencairan dana insentif ini. Ia berharap agar bendahara lebih cepat dalam merekap data para mentor, agar tidak ada keterlambatan kembali. “Kalau dari sini (LPPIK red) tidak ada masalah, jika mentor cepat menandatangani dan bendahara cepat dalam merekap, seharusnya tidak terjadi keterlambatan,” tutupnya.

Dihubungi pada waktu yang sama, Muhammad Azizi selaku pihak dari Koordinator Mentoring Pusat (KMP) membenarkan bahwa ada keterlambatan pencairan dana untuk mentor yang terjadi di semua fakultas. Menurutnya, faktor keterlambatan ini diakibatkan karena pengurus yang me nunggu tanda tangan para men-

tor “Semua fakultas belum turun, karena turunnya harus bersamaan dan itu sudah aturan dari pusat,” tambahnya, Jumat (30/9).

Mukhamad Zidanul Akhsan, salah satu mentor di Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) menuturkan, pencairan dana tersebut tergantung pada partisipasi para mentor dalam mengumpulkan tanda tangan, di mana hingga saat ini masih dinilai kurang. Ia berharap, agar para pengurus bisa menjalin koordinasi yang lebih baik, antara pusat maupun dengan pengurus yang lain. “Ke depannya semoga bisa lebih bersinergi lagi antara pengurus baik di fakultas, pusat, maupun dengan LPPIK nya,” harapnya, Rabu (28/9). [CNP]

Kamis, 6 Oktober 2022 Tahun 18/ No.32 Harga Rp 1.000
Pencairan
Fee Mentor
Ilustrasi:
M. Iqbal/Koran Pabelan
SMS Suara Pabelanis: I081338853137 klan dan Langganan: 085799412172
Mahasiswa Belum Merasakan Perannya.. Jalani Musyawarah Mufakat Akibat Kongres... Sesuai Timeline, BEM FT Open Recruitment...

Perlu Ketegasan dan Kesadaran egiatan mentoring

Redpel Koran: Chesarisa N. P

Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari

Redaktur Foto: M.Abiyyu Ramadhan

Reporter: Chesa, Mukhlish, Bagas, Lilis, Farham

Fotografer: M.Abiyyu, Umar

Editor: Chesa, Novali,Anisa, Nandya, Dwi

Ilustrator: M. Iqbal, Deny Bayu DesainArtistik/Tata Letak: Fayi, Yusuf, Ridhwan, Ryan, Nadia, Nova, Andika

Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum:AnisaYuliana P Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja

Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq

Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa

Redpel Koran: Chesarisa N. P Redpel TV: M. Rafikhansa D.S. Redpel Majalah: Sarah DwiA. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Kyang difasilitaskan untuk mahasiswa baru semester satu dan dua merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa semester tiga ke atas sebagai pengajar atau mentornya. Mentor, itulah sebutan untuk mahasiswa yang menerima amanah untuk mengajarkan beberapa pengetahuan keislaman untuk mahasiswa baru. Mentor tersebut biasanya mengajar adik tingkat pada fakultas yang sama, tetapi tak jarang ada pula mentor yang mengajar pada fakultas yang berbeda karena fakultas lain yang dirasa lebih membutuhkan.

Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan

Kemuhammadiyahan (LPPIK) sebagai pihak pe nyelenggara kegiatan mentoring pun menjanjikan adanya insentif untuk para mentor Akan tetapi, untuk pencairan dana insentif tersebut bisa terjadi kemoloran. Seperti halnya kemoloran pencairan dana insentif untuk mentor pada kegiatan mentoring semester lalu. Bahkan hingga saat ini dana tersebut tak kunjung cair.

Hal tersebut tentu saja bukan suatu masalah apabila terdapat komunikasi dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak yang berke pentingan, seperti LPPIK, Koordinator Mentoring Pusat (KMP), Koordinator Mentoring Fakultas (KMF), dan

para mentor Kurangnya informasi dan ketegasan dari KMP maupun KMF menjadikan kemoloran dalam penandatangan pencairan dana insentif oleh mentor Selain itu, rendahnya kepedulian para mentor juga menjadi salah satu faktor keterlambatan pencairan dana.

Pihak KMF sebaiknya lebih tegas lagi dalam mengingatkan para mentor untuk menandatangani data yang diperlukan. Salah satu caranya ialah tidak memberikan informasi secara dadakan terkait waktu penandatanganan. Tidak hanya itu, kesadaran para mentor pun sangat diperlukan sebab dalam hal ini menyangkut kepentingan banyak orang.

Jalani Musyawarah Mufakat Akibat Kongres yang Gagal Semoga yang ini gak gagal lagi yaa!!!

Sesuai Timeline, BEM FT Open Recruitment Anggota KPUM

Wiihhh gercep juga, semoga diikuti fakultas yang lain yaa...

Mahasiswa Belum Merasakan Peranannya, Presma: Jadi Bahan Evaluasi

Evaluasi kalau gak ada aksi sama aja. Ayolah, sekelas BEM-U masa kinerjanya gini mulu…

Tahukah kamu?

Kuncup pengecap (taste bud) mulai terbentuk sejak janin berusia tujuh minggu dalam kandungan. Sejak lahir, bayi sudah dapat merasakan manis dan asam, sementara asin dan pahir dapat dirasakan sejak bayi berusia empat bulan.

Sumber: @google

Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.

SuaraPabelanis. Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan +6822287xxxx (Mahasiswa FEB) Bookstore UMS bukunya kok kurang lengkap ya. Editorial ProfRuwet T ?
2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Kamis, 6 Oktober 2022

Angan dan Upaya yang Tidak Sebanding untuk Jadi World Class University

asanya sudah menjadi

Rrutinitas para petinggi petinggi kampus di tiap sambutannya untuk mengatakan angannya agar UMS menjadi kampus bertaraf internasional. Apa pun itu acaranya, setidaknya ada sepenggal angan yang dibawa untuk memberitahu kalau UMS akan menjadi world class university Sebuah harap yang perlu kita dukung untuk direalisasikan. Akan tetapi, lelah juga jika cita-cita itu hanya kita dengar tanpa ada tindakan nyata dari para petinggi tadi. Setidaknya mulai dari hal kecil terlebih dahulu.

Sebuah angan yang kelewat batas, sebenarnya. Lihat saja kondisi kampus UMS saat ini. Fasilitas yang kurang layak, pengadaan sarana prasarana yang belum merata, sampai kebijakan yang terkadang tidak mendukung mahasiswa. Padahal, ibarat sebuah negara, mahasiswa tersebut adalah rakyat, sehingga berhak bagi mahasiswa untuk mendapatkan privilese atas kewajiban yang sudah diminta oleh birokrat, misalnya membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Namun yang terjadi malah sebaliknya. Birokrasi menikmati SPP mahasiswa tanpa memberikan hak yang layak kepada mahasiswa. Saya kira ini adalah anomali dan fenomena yang masih menghiasi kampus, yang katanya adalah kampus swasta Islam terbaik, menurut berbagai sumber

Lalu, apa, sih, yang membuat petinggi-petinggi di UMS mempunyai ambisi untuk menjadi world class university? Apakah hanya sebatas untuk kebanggaan, atau memang ada hal yang ingin dilakukan lewat gelar tersebut? Mungkin, menurut para petinggi itu, menjadi kampus berkelas internasional jauh lebih memiliki urgensi daripada mewujudkan keresahan dan aspirasi mahasiswanya. Pertanyaan kembali muncul, urgensi seperti apa yang mengharuskan UMS untuk menjadi world class university? Memangnya apa saja indikator yang bisa menasbihkan kalau sebuah kampus itu bertaraf internasional? Saya kira itu hanya indikator yang bias, yang tidak subjektif maupun objektif, dan indikator yang hanya dihitung lewat angka ataupun data, bukan realitas yang sebenar-benarnya.

Padahal ada banyak masalah yang lebih memiliki urgensi untuk segera diselesaikan. Pertama, fasilitas dan sarana prasarana yang belum memadai di UMS, seperti parkiran dan gedung perkuliahan. Banyak sekali agenda dan wacana pembangunan, tetapi realisasinya nihil. Kebanyakan lebih memilih membangun gedung baru daripada memprioritaskan pekerjaan rumah yang tiap tahunnya tidak pernah selesai. Lihat saja yang terjadi di kampus satu. Gedung perkuliahan untuk Fakultas Agama Islam (FAI) cenderung sedikit,

Novali Panji Nugroho

bahkan kurang, jika kita bandingkan dengan jumlah mahasiswa dari tiga program studi yang ada di sana. Lalu parkiran di Fakultas Farmasi dan Gedung I. Tiap tahun mahasiswa mengeluhkan soal kondisi parkiran. Tiap tahun, dan tidak ada evaluasi ataupun revolusi nyata soal masalah ini.

Kemudian, bicara soal kebijakan. Mulai dari kebijakan soal perkuliahan hingga kebijakan yang sifatnya ialah untuk mahasiswa itu sendiri. Apakah kebijakan yang dibuat sudah memihak kepada seluruh elemen civitas academica di UMS atau hanya menguntungkan bagi pejabat-pejabat kampus saja? Sebuah pengingat dan jangan sampai dilupa, ketika awal tahun dan situasi masih terbalut pandemi, Wakil Rektor (WR) I UMS menjanjikan akan memberikan potongan biaya perkuliahan pada cicilan kedua. Akan tetapi, fakta yang terjadi tidak demikian. Seolah lupa pernah berkata seperti itu, janji yang memang seharusnya didapat mahasiswa tidak pernah dia wujudkan. Kebijakan yang lain, soal standar operasional prosedur penanganan kekerasan

seksual di lingkungan kampus UMS. Ketika kampus lain sudah mulai giat membahas dan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Pena nganan Kekerasan Seksual (PPKS), UMS masih terlalu percaya dan yakin akan kinerja tim khusus yang dibentuk universitas, yaitu Tim Disiplin. Ironi.

Banyak cacat cacat lain yang dengan jelas bisa kita lihat. Silakan kalian nilai sendiri, dengan fasilitas dan sarana prasarana yang ada di UMS, pantaskah jika kampus kita menjadi kampus dengan standar internasional Saya rasa belum. Masih terlalu jauh. Sangat jauh. Ibarat sebuah hierarki, seharusnya para pejabat di UMS ini menyelesaikan hal-hal dasarnya terlebih dahulu sebelum menuju kepada puncak. Jangan hasil yang dijadikan orientasi, sedangkan prosesnya masih rutin dilewati. Memiliki angan untuk menjadi kampus berkelas internasional memang tidak salah, tetapi jangan mengambil cara yang instan dan mengaburkan pekerjaan rumah yang seha rusnya lebih dahulu diselesaikan.

3OPINI Kamis, 6 Oktober 2022
Oleh
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalaunantisuaramuterbungkam,pastiberat Kamunggakakankuat,Bro!U

POLITIK MAHASISWA

Jalani Musyawarah Mufakat Akibat Kongres yang Gagal

UMS, Koran Pabelan –Sebagai ganti gagalnya Kongres, Tim Taktis menyelenggarakan Forum Musyawarah Mufakat pada tanggal 28 sampai 30 September di ruangan bawah Perpustakaan UMS. Musyawarah tersebut menghasilkan kesepakatan forum berupa pembentukan forum kembali pada 8 Oktober mendatang, guna membentuk Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) serta Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM).

nya dihadiri beberapa fakultas saja. Dengan begitu, Rian berpendapat jika salah satu jalan alternatifnya adalah menggelar musyawarah mufakat agar student government UMS tidak pincang. “Iktikad baiknya dan tujuannya adalah membahas mengenai keberlangsungan student government UMS, serta membentuk DPM dan MPM agar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) tidak berjalan sendirian,” tambahnya, Jumat (30/9).

red) Tim Taktis yang sering atau bahkan dari awal tidak pernah hadir sama sekali,” ujar Ryan.

kan, dari pihak BEM-U sepakat untuk satu suara dalam upaya mengusahakan terbentuknya DPM dan MPM tingkat universitas. “Kondisi saat ini, walaupun tanpa adanya DPM dan MPM, BEM-U dengan struktural yang telah dibentuk sudah berjalan dengan semestinya,” jelasnya, Jumat (30/9).

Rordinator Tim Taktis menyampaikan, bahwa musyawarah mukafat ini dilakukan untuk menghadirkan forum pengganti kongres yang telah gagal akibat peserta kongres yang ha-

ian Pratama selaku Ko-

Ia menambahkan, terkait keterlambatan pembentukkan DPM dan MPM tidak bisa dipungkiri bahwa ada kendala internal dari Tim Taktis. Ia mengungkapkan, banyak dari anggota Tim Taktis yang tidak mau kembali ikut andil, kemudian menyerahkan tang gung jawab kepada anggota Tim Taktis yang masih ingin menyelesaikan. “Ada beberapa (anggota

Terkait legalitas Tim Taktis yang telah berakhir pada 30 September lalu, Rian membenarkan hal tersebut dan legalitas yang kemarin digunakan oleh Tim Taktis sudah berakhir. Ia menambahkan, forum yang akan kembali digelar pada 8 Oktober tersebut tidak berlandaskan surat tugas milik Tim Taktis, melainkan hanya dari iktikad forum yang akan hadir “Kemungkinan besar untuk undangan akan menggunakan jarkoman atau mungkin undangan tidak resmi Tim Taktis,” harapnya.

Selaku Presiden Mahasiswa UMS, Firdaus yang turut menghadiri forum pengganti kongres menyayangkan adanya keterlambatan pembentukan student government UMS. Ia mengata-

Terkait masa jabatan, Firdaus mengungkapkan kalau untuk sementara ini periodisasi BEM-U hanya sampai Desember mendatang. Namun, kata Firdaus, akibat belum terbentuknya DPM dan MPM, maka terkait masa aktif akan menyesuaikan kembali dengan undang-undang yang ada, serta dilakukan uji kompetensi. “Semoga segera terbentuk, karena memang balik lagi, kita sudah tertinggal jauh dari universitasuniversitas yang lain,” tutupnya.

4 FOTO
Kamis, 6 Oktober 2022
[Bagas/NPN]
Tim Taktis Foto: M.Abiyyu/Koran Pabelan Akses Parkir - Seorang mahasiswa UMS tengah keluar dari parkiran di area Ma'had Abu Bakar Kampus 1. Area parkir tersebut masih belum banyak diketahui mahasiswa UMS, sehingga cenderung sepi dan tidak terisi, Kamis (6/10).

WARTA KAMPUS

Sesuai Timeline, BEM FT Open Recruitment Anggota KPUM

UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) membuka open recruitment untuk anggota Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) FT 2022 lebih dahulu dibanding fakultas lain. Pendaftaran tersebut sudah dibuka selama tiga hari, mulai dari tanggal 20 sampai 23 September 2022 kemarin.

pelaksana dalam Pemilihan Gubernur Mahasiswa (Pilgubma)

FT Sebelumnya, kata Ahnaf, calon anggota tersebut harus mengikuti screening terlebih dahulu.

“Baru nanti peserta yang lolos harus mengikuti musyawarah struktural dan upgrading,” tambahnya, Kamis (29/9).

Ahnaf mengungkapkan, bahwa ada beberapa alasan hingga akhirnya BEM FT menyelenggarakan Open Recruitment KPUM

mang untuk open recruitment ini, kita (BEM FT red) tidak serentak dengan fakultas lain,” tuturnya.

lah satu mahasiswa dari Program

hnaf Rafie, selaku Guber-

Anur BEM FT menyampaikan bahwa open recruitment ini dilakukan untuk membentuk kembali tatanan KPUM, yang selanjutnya akan menjadi

FT 2022 saat ini. Selain untuk mempersiapkan Pilgubma FT, ia mengatakan jika hal itu dilakukan agar KPUM dapat menyesuaikan dengan timeline pada Keluarga Mahasiswa (KAMA) FT “Ya me-

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika dalam struktural KPUM ini terdiri dari beberapa jabatan, mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, komisi 1 di bidang acara, komisi 2 di bidang humas, dan komisi 3 di bidang komunikasi informasi. Ahnaf juga mengatakan, ada beberapa tugas dan wewenang yang nantinya akan diemban oleh anggota KPUM, salah satunya menyelenggarakan pelaksanaan Pilgubma FT “Untuk anggota KPUM ini tidak dicalonkan ataupun mencalonkan diri,” jelasnya.

Fourtha Pundi Kusuma, sa-

Studi (Prodi) Teknik Industri berpendapat, dengan adanya seleksi ini bisa menyaring mahasiswa yang mendaftar, sehingga akan menjadikan KPUM lebih baik ke depannya. Meski menurutnya dalam open recruitment ini ada beberapa mahasiswa yang mendaftar dengan niat yang sungguh, ada juga mahasiswa yang mendaftar untuk mencoba-coba. “Harapan saya dengan dibukanya Open Recruitment KPUM, semoga KPUM bisa lebih baik ke depannya dan pemilihan pemilihan yang dilakukan bisa berlangsung dengan sejujur-jujurnya,” harapnya, Kamis (29/9).[Farham/DPP]

5Kamis, 6 Oktober 2022
KPUM FT
FOTO
Produksi - Salah satu mahasantri Shabran sedang membantu dalam proses produksi Roti Shabran. Lokasi pembuatan roti tersebut berada di Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran, Rabu (5/10). Foto: Umar Husain F ./Koran Pabelan

Mahasiswa Belum Merasakan Peranannya, Presma: Jadi Bahan Evaluasi

UMS, Koran Pabelan –Banyaknya mahasiswa yang belum mengetahui peranan dan fungsi nyata dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas menjadikan pertanyaan mengenai ada atau tidaknya lembaga tersebut. Koran Pabelan meminta tanggapan dari beberapa mahasiswa di tiap jenjang semester terkait peranan BEM Universitas untuk mahasiswa.

agar lebih dikenal, karena saya sendiri lebih mengenal BEM Fakultas daripada BEM U,” tambahnya, Sabtu (1/10).

jadi mahasiswa baru hingga sekarang, dirinya tidak pernah merasakan peranan dan fungsi nyata dari BEM-U. “Mungkin kalau secara implisit mereka (BEMU –red) sudah melakukan banyak program kerja, tetapi kembali lagi secara eksplisit belum ada peranan BEM yang dapat saya rasakan,” jelasnya, Sabtu (1/10).

tidak mustahil,” harapnya, Minggu (2/10).

Fmahasiswa semester satu dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi menyampaikan, bahwa hingga saat ini dirinya belum merasakan peranan BEM-U. Di mana seharusnya, kata Fitri, BEM sendiri memiliki peran sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa. “Seharusnya BEM-U lebih menampakkan diri kepada mahasiswa

itri Azahra Naiyarista,

Dewi Prasetya Rahayu, mahasiswa semester tiga dari Prodi Manajemen mengung kapkan hal yang sama, dirinya belum pernah merasakan peranan BEM-U secara langsung. Dewi berharap untuk ke depannya BEM-U lebih menyosialisasikan terkait kepengurusan dan juga kegiatan-kegiatan yang ada agar mahasiswa lebih dapat merasakan peranan dan fungsinya. “Mungkin peranan dari BEM yang saat ini sudah saya rasakan, ya, saat Masa Ta'aruf itu saja, kalau secara individu sepertinya belum,” katanya, Sabtu (1/10).

Begitu pula yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa semester lima Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengaku, dari men-

Dihubungi pada kesempatan berbeda, Wafiyuddin Adyansyah, salah satu mahasiwa semeter tujuh pada Prodi Manajemen mengatakan, dirinya kurang merasakan peranan dan kehadiran BEM-U. Menurutnya, hal tersebut menjadi tugas untuk BEM-U atau semua yang ada pada tatanan student government untuk lebih meningkatkan eksistensinya kepada mahasiswa. “Semoga ke depannya bisa terus berproses untuk menjadi lebih baik lagi, walaupun untuk membangun kepercayaan dari mahasiswa memang sulit, tetapi hal itu

Menanggapi hal tersebut, Firdaus Nur Illahi selaku Presiden Mahasiswa UMS mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi bahan evaluasi untuk BEM-U agar ke depannya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia mengatakan, salah satu pendekatan BEM-U kepada mahasiswa sendiri yakni mengusahakan untuk melayani aduan mahasiswa yang sudah dikirimkan melalui dirrect message Instagram BEM-U ataupun secara personal melalui kontak Presiden Mahasiswa maupun Wakil Presiden Mahasiswa UMS. “Tugas BEM sendiri kan memperjuangkan aspirasi mahasiswa kepada kampus, serta menciptakan ruang-ruang untuk pengembangan mahasiswa, baik dari sektoral akademis atau non akademis,” tambahnya, Minggu (2/10). [Chesa/AYP]

6 POLITIK MAHASISWAKamis, 6 Oktober 2022
Pendapat Mahasiswa Ilustrasi: Deny Bayu W ./Koran Pabelan

WARTA KAMPUS

Dari Dekan Cup ke E-SPARC, FT Adakan Perlombaan

MS, Koran Pabelan –

UBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) kembali mengadakan Engineering Sport and Art Competition (ESPARC) yang sebelumnya bernama Dekan Cup. Kegiatan yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa FT tersebut terbagi dalam tiga cabang perlombaan, yaitu cabang sport, cabang electronic sport (e-sports), dan cabang seni.

Trisna Willy Chandra, selaku Ketua Panitia E-SPARC menga-

takan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh BEM, yang di mana pada tahun-tahun sebelumnya bernama Dekan Cup Pergantian nama tersebut, kata Trisna, dilakukan untuk memperluas cakupan cabang lomba pada E-SPARC. “Kemarin itu karena supaya cakupan lombanya lebih luas, karena ini kan ada e-sport, yang Dekan Cup sebelumnya itu tidak ada cabang e-sport, hanya ada cabang olahraga dan seni,” jelasnya, Rabu (28/9).

Untuk antusiasme dari mahasiswa sendiri, Trisna meng-

atakan bahwa mahasiswa menunjukkan minat dan antu siasmenya, terlebih E SPARC kali ini diadakan secara offline Ia mengatakan, kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan lomba ini ialah tidak adanya izin yang didapat untuk peminjaman Gedung Olahraga (GOR) Kampus Dua UMS. “Semoga tahun depan para dosen juga dapat berpartisipasi, biar tidak hanya mahasiswa saja,” harapnya.

Fauzi Dwi Saputra, salah satu peserta lomba di cabang esports Player Unknown Battle Ground (PUBG) Mobile menilai,

sosial media terbaru kami di TikTok

kalau kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkompetisi secara sehat. Ia mengungkapkan, bahwa ala sannya mengikuti perlombaan tersebut karena memiliki tekat dan bakat pada cabang lomba yang dipilih “Menurut saya, PUBG Mobile ini tidak hanya bergantung pada otak dan strategi saja, tetapi juga refleks, ke tepatan, dan kondisi fisik maupun mental,” tutupnya, Senin (3/10).

7FOTO Kamis, 6 Oktober 2022
Area Difabel - Terdapat beberapa jalur difabel yang disediakan pihak universitas. Jalur difabel tersebut terletak di beberapa gedung, seperti pada Fakultas Ilmu dan Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Masjid Sudalmiyah Rais Kampus Dua, dan lainnya, Selasa (27/9).
[Mukhlish/NPP]
Foto: M.Abiyyu/Koran Pabelan
Kunjungi
@lpmpabelan
Wadah Mahasiswa
8 IKLANKamis, 6 Oktober 2022

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.