Koran Pabelan Edisi 9 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 6 Mei 2021

Tahun 17/ No.9

Prodi Manajemen

Pilih 4 Mahasiswa Ikuti Bimbingan Skripsi Informal

Ilustrasi: google.com

Reporter: Indah Puji Rahayu

UMS, Koran Pabelan – Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan bimbingan skripsi informal guna menghasilkan 12 publikasi di jurnal internasional. Bimbingan hanya diikuti empat mahasiswa terpilih dengan mengajukan syaratsyarat yang telah ditentukan pihak prodi.

P

elaksanaan proses bimbingan skripsi informal dilakukan secara daring karena kondisi pandemi yang tak kunjung usai. Dosen pembimbing diperkenankan memilih empat

mahasiswa yang ingin mendaftar bimbingan skripsi informal dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditentukan. Ketentuan mengikuti bimbingan ini dengan mengajukan proposal berupa replikasi dari jurnal internasional bereprutasi yang dapat diajukan kepada dosbim. Imronudin selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Manajemen mengatakan bahwa bimbingan skripsi informal dilakukan secara sukarela dari dosen pembimbing masing-masing, hal ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk melakukan kesempatan bimbingan skripsi informal secara efektif. “Dosen pembimbing menyediakan tenaga dan waktunya untuk mahasis-

Adakan Buka Puasa Bersama Mahasiswa Asing

wa yang melakukan bimbingan skripsi informal atas dasar sukarela,” ungkapnya, Minggu, (1/5). Target luaran dari empat mahasiswa yang melakukan bimbingan skripsi informal, yaitu publikasi di jurnal internasional dengan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing, sehingga perlu dipastikan hasil turnitin dari luaran tersebut. Satu tim terdapat empat mahasiswa dengan tiga dosen pembimbing yang nantinya akan menghasilkan 12 publikasi di jurnal internasional. Dheniar Ganes Prabasiwi selaku mahasiswa prodi Manajemen yang terpilih untuk mengikuti bimbingan skripsi informal mengungkapkan bahwa bimbingan ini

Indonesia Darurat Konflik Agraria

terdapat kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu dapat mempersiapkan skripsi lebih awal dan kekurangannya adalah kurangnya waktu luang sehingga harus pandai dalam membagi dan mengatur waktu. Dheniar juga menyampaikan secercah harapannya agar dapat melakukan bimbingan dan memanfaatkannya dengan maksimal dan sebaik mungkin. “Saya berharap, semoga dapat melakukan usaha yang maksimal dan memanfaatkan dengan baik, diberi kemudahan dan kelancaran agar lulus dengan nilai yang baik dan mendapatkan karir yang baik,” harapnya, Minggu (1/5). [GDM]

Turunkan Dana Insentif Unggah Proposal PKM

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018


Kamis, 6 Mei 2021

Editorial

Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Indah, Kenia,Sarah, Hira, Ajeng, Andika, Yusuf, Mia, Aliffia Fotografer: Editor: Rifqah, Gardena, Indah, Kenia, Akhdan Ilustrator: Neli Desain Artistik/Tata Letak: Munir, Fikri, Pendi, Fauzan, Akhdan, Angga Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Kerja Sama yang Baik Dinantikan

M

ahasiswa tingkat akhir memang selalu diuji. Bukan sekadar memikirkan tugas akhir yang harus segera digarap. Mereka juga mulai memikirkan kemana akan melanjutkan arah kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan. Bimbingan skripsi informal memang menguntungkan bagi mahasiswa dan pihak prodi pada satu sisi. Sedangkan di sisi lain, mahasiswa mungkin saja keberatan dengan adanya program ini. Beban yang mereka tempuh terbilang bertambah, kecakapan membagi waktu sangat dibutuhkan. Pihak prodi tentu merasa diuntungkan dengan ini,

Program ini diharapkan betul-betul berjalan dengan efektif, sehingga luaran yang diharapkan dapat terwujud. Semoga kondisi pandemi yang mengharuskan segala kegiatan menjadi daring bukanlah halangan bagi mereka yang hendak berkonsultasi saat bimbingan dengan dosen pembimbingnya masing-masing. Mahasiswa diharapkan mampu menjaga semangat dan motivasi dalam dirinya untuk terus melanjutkan kewajiban yang harus diselesaikan. Para dosen pun diminta dapat bekerjasama dengan baik khususnya pada saat bimbingan berlangsung.

Hanya Diikuti 4 Mahasiswa Pilihan Terus yang lain gimana? Pandemi Bukan Halangan untuk Berprestasi Padahal banyak mager-nya. Hadirkan Dua Pilihan dalam Program PLP II Kalo daring mah sama saja, ndak asik.

Prof Ruwet

Tahukah kamu? Tahukah Kamu?

Jepang membuat inovasi dengan meluncurkan sebuah toilet yang dapat mendeteksi tingkat kelelahan seseorang. Toilet canggih ini terletak di salah satu rest area di Jepang. Sumber: @google

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

QR Code http//www.pabelan-online.com

menjadi nilai tambah tersendiri jika bimbingan tersebut berjalan mulus. Belum lagi proses bimbingan sendiri dilakukan secara daring, pihak prodi harus memastikan bahwa bimbingan ini berlangsung efektif. Dosen pembimbing yang bertanggungjawab pun harus selalu bersedia jika mahasiswa mengalami kendala atau hendak berkonsultasi. Mahasiswa yang beruntung sejumlah empat orang itu, seharusnya dapat memanfaatkan momen ini dengan sangat baik. Mungkin posisi yang mereka dapat merupakan dambaan bagi sebagian orang yang kurang beruntung nasibnya.

2

@infopabelan

lpmpabelan

+62812189XXXXX (Mahasiswa FKI) Bayar SPP buat apa sih? Kuliah aja sambil rebahan, otak tambah lemot nih..


OPINI

Kamis, 6 Mei 2021

3

Menuntut Kuliah Luring, Siapkah Mahasiswa Bangun dari Tidurnya?

S

ejak Maret 2020, mahasiswa UMS dan seluruh elemen masyarakat mulai dikejutkan dengan merebaknya wabah covid-19 sehingga mereka harus berpulang ke daerah asal dan mengasingkan diri di rumah masing-masing. Satu-dua pekan berjalan, perasaan rindu suasana kampus turut menghantui. viral video-video yang mengisahkan perjalanan dan suasana kampus tercinta. Namun, coba lihat sampai hari ini, semua seolah mengalir seperti air. Ya! Itulah adaptasi. Kemampuan beradaptasi yang luar biasa walaupun dikata tak mudah, tetap saja menyebabkan stres, frustasi dan tekanan mental yang buruk. Bukan hanya menyesuaikan pada keadaan yang asing, proses perkuliahan juga menuntut adaptasi yang tak heran membuat mahasiswa berkeluh kesah. Bagaimana tidak? Jika dosen yang sangat disegani itu hanya memberikan seabrek tugas dan berharap mahasiswa terpaksa mau tidak mau akan belajar dan mengerjakannya. Padahal, sangat ironis keadaan mahasiswa saat itu, seolah beban berganda sedang dihadapi, tetapi apa boleh buat, keadaan yang menuntut dan mahasiswa memang tidak patut dimanjakan walau julukan “maha” melekat pada dirinya. Perbaikan sistem perkuliahan daring terus diperbaiki dan dicari-cari mana yang lebih tepat untuk diterapkan. Satu per satu dosen mulai beralih menggunakan pertemuan secara virtual walaupun memang tidak semuanya. Bahkan, beberapa dosen yang kurang maksimal dalam memanajemen ruang kelas online sehingga mahasiswa seenaknya saja dalam mengikuti proses perkuliahan. Sebut saja ini adalah keuntungan ketika kuliah daring, yang mana mahasiswa dapat mengerjakan banyak hal dalam satu wak-

tu. Ibarat peribahasa mengatakan, “sekali dayung dua pulau terlampaui.” Walau dirasa tak pantas dikata “terlampaui” jika apa yang kemudian disampaikan dosen sama sekali tidak merasuk dalam alam pikir mahasiswa. Bagi mahasiswa yang luas gagasan dan tak ingin tinggal diam, keadaan pandemi yang menyebabkan kuliah daring itu ditransformasikan untuk mendukung perekonomian keluarga dengan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Sebagian mengajar anakanak, sebagian lagi memilih kerja keras yang banyak memeras keringat. Tak ketinggalan juga, tak sedikit mahasiswa yang tetap stagnan di rumah masing-masing, melakukan aktivitas perkuliahan disambi dengan rebahan, misalnya. Jika dihitung lamanya hingga per hari ini maka sudah satu tahun lebih atau hampir menemui tiga semester sistem perkuliahan daring ini berjalan. Bukan lagi beradaptasi namun dapat dikatakan mahasiswa sudah teradptasikan. Sebutlah perilaku new normal telah mereduksi dalam diri mahasiswa, mulai dari gaya belajar, gaya berpenampilan atau gaya hidup yang mulanya sebagai pemuja hedonisme harus berpikir ulang karena dihadapkan dengan dampak ekonomi. Persoalannya adalah, mahasiswa seolah sudah terlena, terlelap hingga sangat nyenyak dengan system daring, terlebih banyak yang lihai membagi waktunya antara kuliah, mengais rupiah dan mengasah softskill. Penulis berkaca pada dirinya serta melihat realita yang dialami oleh kawan se-prodi atau bahkan lintas fakultas dalam menjalankan kuliah daring. Sebatas menyetor akun dalam room online, selebihnya perkuliahan disambi dengan berbagai macam hal seperti bekerja, mengajar, bercanda dan aktivitas lain baik formal maupun

Oleh Hani Puji Hastuti Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Agama Islam nonformal. Perilaku yang sering dilakukan mahasiswa itu dikhawatirkan akan menjadi kebiasan atau habbit dalam pendidikan. Tidak banyak yang kemudian secara serius menatap layar dan menggoreskan tinta dalam buku catatan. Sehingga dampaknya adalah apa yang disampaikan dosen tidak dapat diterima dengan baik. Sedangkan teori perilaku mengatakan bahwa perilaku yang diulang-ulang secara terus menerus akan membentuk kebiasaan yang sulit dirubah. Ya, walaupun sulit, itu bukan berarti tidak bisa dirubah. Namun jika ditanyai, setiap mahasiswa menginginkan perkuliahan dilakukan secara luring. Penulis adalah seorang aktivis lembaga kampus yang baru-baru ini melakukan serap aspirasi terhadap respon perkuliahan daring di Fakultas Agama Islam. Tak sedikit memang dari hasil tersebut bahwa mahasiswa menuntut agar pihak universitas segera mengambil kebijakan melaksanakan perkuliahan luring. Ditambah dengan berita kampus sebelah yang memberanikan diri luring, membuat mahasiswa UMS semakin naik hasrat agar kampusnya mengambil kebijakan yang sama. Suatu saat kebijakan itu pasti akan dilakukan pihak universitas yakni melakukan perkuliahan offline, walaupun dipastikan sulit seratus persen pulih seperti semula dan entah kapan ke-

bijakan itu akan terealisasi. Intinya, mahasiswa banyak yang menuntut. Keresahan yang kemudian timbul, siapkah mahasiswa melepas semua keuntungan-keuntungan dari perkuliahan daring? Melepas pekerjaan sampingan, kehilangan pundi-pundi rupiah dan mulai melakukan aktivitas perkuliahan dengan fokus. Biasanya ketika daring bisa disambi ini itu, jika luring saat perkuliahan berlangsung nyambi main HP pun hal yang tidak elok. Sejatinya penulis ingin menekankan kepada diri dan mahasiswa bahwa selain dari menginginkan, menuntut, mendesak pimpinan universitas mengambil kebijakan luring, juga harus dibarengi dengan membiasakan dan memaksimalkan diri dalam perkuliahan daring. Untuk apa? Agar proses adaptasi yang baru tidak berlangsung lama. Mahasiswa harus mulai sadar akan kebutuhan ilmu dan “nilai” dalam perkuliahan, bukan nilai sebatas angka yang bewujud IPK, namun “nilai” yang lebih kepada hal abstrak yang memiliki kegunaan dan menjadi rujukan dalam melakukan tidakan. Sehingga, sudah sepantasnya mahasiswa bangun dan melek akan ilmu pengetahuan agar tidak semena-mena dalam melaksanakan perkuliahan.


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 6 Mei 2021

Paksimas 2021

Pandemi Bukan Halangan untuk Berprestasi UMS, Koran Pabelan – Kementerian Seni Budaya dan Olahraga (Kemensenpora) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Pekan Seni Mahasiswa (Paksimas) 2021 dengan mengusung tema “Creating Achievements in the Midst of Pandemic with Art”. Acara ini dilaksanakan secara daring yang dimulai pada 15 Mei 2021 dan berakhir pada 31 Mei 2021 mendatang.

B

EM UMS kembali menggelar Paksimas tahun ini, kegiatan ini diadakan setiap tahunnya dan menyesuaikan kebijakan-kebijakan Program kerja (Proker) BEM setiap kabinet. Adanya pandemi ini, tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan orang dalam jumlah

banyak dan bagaimana cara agar kegiatan seni ini tetap bisa tersalurkan, maka dari itu Paksimas tahun ini diadakan dengan konsep dan sistem secara daring. Shalli Afdallash selaku sie acara Paksimas mengungkapkan alasan mengusung tema “Creating Achievements in the Midst of Pandemic with Art” bahwa, agar tetap menciptakan prestasi khususnya di bidang seni, walaupun di tengah pandemi yang sedang berlangsung. Selain itu, tujuan dari Paksimas adalah untuk menciptakan prestasi mahasiswa UMS dalam eksistensi budaya dan kecintaan mahasiswa terkait budaya Indonesia. “Dan untuk membentuk potensi diri, mengembangkan, dan menyalurkan bakat dari mahasiswa UMS melalui lombalomba di pekan seni ini,” ungkapnya, Kamis (29/4). Meskipun berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini dilakukan secara online, namun tidak membatasi mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki. Selain itu, kategori-kategori lomba yang diambil disesuaikan dengan keadaan pandemi, sehingga dapat dilakukan dengan mudah di rumah masing-masing. Kategori lomba Paksimas 2021 ini antara lain akustik, solo vocal, monolog, poster digital, musikalisasi puisi, dan video kedaerahan. Shalli mengatakan bahwa, Untuk sistem penilaian disesuaikan dari segala aspek dan dinilai oleh seorang juri yang berbeda-beda setiap lombanya. “Pengumpulan video nanti dikirim melalui platform Google Drive, lalu juri akan menilai melalui laman Google Drive tersebut,” tambah Shalli. Shalli juga berharap untuk Paksimas 2021 ini, semoga dapat

berjalan dengan lancar walaupun diadakan secara online dan mahasiswa mampu mengembangkan kepribadiannya, agar memiliki integritas yang tinggi terhadap seni. Annisa Az Zahra, mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Al Qur'an dan Tafsir (IQT) dan juga salah satu peserta lomba akustik beserta kelompoknya memberikan alasannya mengikuti lomba ini, karena ingin mencoba mencari pengalaman bersama teman-temannya. Ia juga berharap agar Paksimas terus berlanjut untuk mengembangkan bakat-bakat mahasiswa maupun mahasiswi UMS yang terpendam. “Dan semoga di acara Paksimas berikutnya sudah bisa diadakan secara offline karena lebih menarik dan seru,” harapnya, Kamis (29/4). [Hira/IPR]

Kemahasiswaan UMS

Turunkan Dana Insentif Unggah Proposal PKM UMS, Koran Pabelan – Biro Kemahasiswaan akan melaksanakan pencairan dana insentif bagi 720 tim yang berhasil mengunggah proposal pada laman Simbelmawa tahun 2021. Pencairan dana tersebut dilakukan di kantor Kemahasiswaan yang akan dilayani mulai tanggal 25 Mei 2021 dan via transfer bagi mahasiswa di luar Soloraya.

A

hmad Kholid AlGhofari, selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan (Bagmawa) menjelaskan bahwa insentif unggah proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 tersebut pada dasarnya untuk memberikan "apresiasi" bagi tim yang telah

berupaya untuk mengunggah hasil proposalnya pada laman simbelmawa.kemdikbud.go.id. Insentif unggah proposal tersebut berupa subsidi ongkos cetak proposal dan program ini sudah berjalan selama 5 tahun. "Subsidi sebesar Rp. 100.000,- diberikan kepada 720 tim yang berhasil lolos seleksi internal dan berhasil upload," tutur Ahmad, Rabu (5/5). Sedangkan syarat ketentuannya bagi pengambilan insentif mahasiswa area Soloraya wajib membawa fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ketua tim PKM. Apabila pengambilan insentif diwakilkan anggotanya, maka harus melampirkan KTM ketua dan KTM anggota yang mewakili pengambilan. Mahasiswa wajib menggunakan masker dan mematuhi

protokol kesehatan di area kantor kemahasiswaan dengan menjaga jarak dan memasuki ruang bagian bendahara secara bergantian. Sementara bagi mahasiswa yang berada di luar area Soloraya dapat melakukan konfirmasi pada laman http://bit.ly/KonfirmasiPencairanInsentifPKMSimb elmawa2021. Pencairan insentif akan dikirimkan pada tanggal 1 Juni 2021 diutamakan melalui transfer bank atau dikirimkan dalam bentuk pulsa pada nomor telepon yang diisikan pada formulir tertera, jika mahasiswa tidak memiliki rekening pribadi. Fathia Gurnita Damayanti mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(PBSI) UMS yang berhasil lolos pada tahap unggah proposal PKM merasa senang dan bangga karena bisa sampai di titik ini. Menurutnya, pihak kampus dinilai bertanggung jawab atas dana yang sudah dikeluarkan oleh setiap tim dan prosedur pencairan insentif tersebut dinilai cukup efisien. Fathia juga mengungkapkan bahwa penyebaran informasi terkait pencairan insentif unggah proposal mudah di akses, informasi tersebut dapat dilihat melalui Website dan Instagram Kemahasiswaan UMS. "Harapan saya, semoga saya bisa maju ke tahap selanjutnya dan bahkan bisa sampai tingkat nasional," ujar Fathia, Selasa (4/5). [Aliffia/GDM]


WARTA KAMPUS

Kamis, 6 Mei 2021

5

Rektor UMS

Adakan Buka Puasa Bersama Mahasiswa Asing UMS, Koran Pabelan – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Hanif mengadakan buka bersama mahasiswa asing di kediaman pribadinya. Acara buka puasa bersama ini dibagi menjadi dua hari dengan diikuti total 24 mahasiswa asing UMS, Rabu, (28/4).

A

lex Kurniadi, selaku staf BKUI menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakan acara buka bersama ini untuk menjaga silaturahmi dan membagi pandangan serta masukan dari mahasiswa asing pada UMS. Acara ini diadakan oleh Biro Rek-

torat dan diselenggarakan di kediaman Sofyan Anif selaku Rektor UMS. Jumlah mahasiswa asing sekitar 32 mahasiswa yang masih berada di Solo, sehingga acara diadakan selama dua hari yaitu pada tanggal 28 dan 29 April. “Untuk hari pertama ada 13 mahasiswa asing dan 11 mahasiswa asing untuk hari kedua, dan didampingi 2 staf dari BKUI,” ujarnya, Selasa (4/5). Alex juga menjelaskan bahwa selain buka puasa bersama mahasiswa asing juga diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan selama berkuliah di UMS kemudian dilanjutkan salat magrib dengan tetap mema-

tuhi protokol kesehatan. Acara buka puasa bersama ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa asing saja karena acara ini adalah acara tahunan dan dari staf BKUI hanya mendampingi saja. “Untuk alasan mengapa mahasiswa asing saja, saya kurang tahu karena acara ini seperti acara tahunan,” jelasnya, Selasa (4/5). Muhammad Saleh, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah UMS yang merupakan mahasiswa asli Indonesia menyampaikan pendapat mengenai acara ini. Ia merasa bahwa acara ini adalah sebuah agenda yang sangat luar biasa. Acara ini merupakan salah

satu bentuk kepedulian Rektor UMS pada mahasiswa asing dan menjalin serta mempererat tali silaturahmi. Ia juga menanggapi acara buka bersama ini yang hanya untuk mahasiswa asing saja. Ia menyebutkan bahwa di situlah kekurangan acara ini. Di satu sisi membuat satu kelompok senang, di sisi lain juga mengundang kecemburuan. “Harapan saya ke depannya dalam melakukan sebuah agenda bisa dipertimbangkan lagi. Entah itu segi mahasiswa internasional maupun mahasiswa biasa, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya, Selasa (4/5). [Kenia/GDM]

akan dipublikasikan. Selain itu juga akan digunakan untuk acara kegiatan ilmiah prodi, seperti Pertemuan Ilmiah Rutin (PIR). Untuk konten bahasannya, siniar nantinya akan mengarah ke promosi dengan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Prodi PBSI. Untuk mendengarkan siaran siniar, Laili berharap akan dapat tersedia di aplikasi Spotify yang nantinya bisa didengarkan oleh siapa saja. Facrunnisa Asshidiq, salah seorang mahasiswa Prodi PBSI membagikan tanggapannya terkait akan hadirnya studio siniar ini. Menurutnya, dengan adanya

studio maupun konten siniar merupakan suatu hal yang menarik, karena dapat menambah pengetahuan dari konten-konten yang dibahas nantinya. Selain itu juga ia memberikan saran agar selain membahas mengenai prodi ini juga dapat menyajikan konten yang memberikan semangat bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di masa pandemi, maupun konten kreatif dan menghibur lainnya. “Jadinya tidak selalu konten yang formal agar bisa sebagai media refreshing juga,” sarannya, Sabtu (1/5). [Sarah/KE]

PBSI

UMS, Koran Pabelan – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS hadirkan studio siniar yang akan digunakan untuk berbagai keperluan, terutama sebagai fasilitas beberapa mata kuliah.

L

aili Etika Rahmawati, salah satu dosen Prodi PBSI menjelaskan sejauh ini studio siniar masih dalam tahap pembuatan profil dan pemasangan alat-alat penyiaran. Beberapa video singkat sebagai produk awal pengenalan dibagikan sebagai bentuk untuk menarik minat mahasiswa yang ingin bergabung menjadi tim kreatif dengan beberapa syarat ditentukan. “Saat ini sudah ada dua orang mahasiswa

yang kami rekrut dengan pertimbangan telah menguasai alat dan teknis penyiaran. Kami mempertimbangkan potensi regenerasi, sehingga tim nantinya tidak butuh terlalu banyak orang,” jelasnya, Sabtu (1/5). Laili juga menambahkan bahwa studio siniar Prodi PBSI berada di ruang laboratorium multimedia yang juga merupakan laboratorium baru prodi tersebut. Selain sebagai studio siniar, laboratorium multimedia ini juga akan digunakan untuk memfasilitasi beberapa mata kuliah. Tujuannya agar keluaran mata kuliah tersebut dapat diproduksi dan nantinya

Ilustrasi: Mulki Neli Z./Koran Pabelan

Rencanakan Pembuatan Studio Siniar Milik Prodi


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 6 Mei 2021

FKIP UMS

Gelar Peringatan Hari Pendidikan Nasional UMS, Koran Pabelan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS gelar webinar untuk peringati Hari Pendidikan Nasional, dengan mengusung tema “Nilai Progressive dan Pendidikan abad 21 Ki Hajar Dewantara“ pada Minggu, 2 Mei 2021 melalui platform Zoom Meeting.

S

unaryo Kartadinata, Ketua umum ISPI sebagai pembicara pertama. Ia menjelaskan, bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah proses normatif untuk membawa manusia dari kondisi apa adanya ke kondisi bagaimana seharusnya. Pendidikan tidak akan mungkin bertentangan dengan hakikat

manusia, menurut pendangan filsafat tertentu dan tujuan hidup manusia. Pada pendidikan abad 21 ini harus memiliki nilai adaptasi yang tinggi dan guru berperan sebagai leader. “Karena guru mengembangkan potensi, seperti ajaran Ki Hajar Dewantara dalam prinsip Tut Wuri Handayani yang digunakan sebagai slogan kementrian Kebudayaan,” ujarnya, Minggu (2/5). Soryan Anif, Rektor UMS sebagai pembicara kedua menjelaskan terkait nilai-nilai Pendidikan yang dibawakan oleh Ki Hajar Dewantara. Ia menyampaikan, bahwa pendidikan harus bisa membuat manusia Indonesia memiliki sifat peka dalam budi pekerti dan karakter. Seperti dalam asas kepimpinan yang dikembangkan oleh Ki Hajar

Dewantara, sangat bagus, karena untuk menjangkaunya tidak ada batasan waktu. “Dapat dikatakan sebagai nilai yang bersifat progresif, sehingga menjadi pilar dan nilai dasar dalam sistem atau konsep pendidikan kita,” ujarnya, Minggu (2/4). Unifah Rosyidi, Ketua Umum PB PGRI sebagai pembicara ketiga menjelaskan terkait Ki Hajar Dewantara yang merupakan seorang pelopor pendidikan, dimana pada hari kelahirannya ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara adalah seorang bangsawan yang rela meninggalkan kebangsawanannya demi kecintaannya terhadap negara. “Setelah mempelajari berbagai hal, Ki Hajar Dewantara juga

mendirikan Taman Siswa dengan prinsip Ing Ngarso Tung Tulodo yang berarti didepan menjadi teladan,” ujarnya, Minggu (2/4). Fachrunnisa Assidiq, salah satu mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) berpendapat, bahwa nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat dibutuhkan untuk menunjang kecerdasan murid dan membuat pelajar dapat membiasakan diri dalam mencari pengetahuan sendiri. “Pengajaran tersebut relevan dengan kondisi sekarang, dimana pelajar diharapkan untuk bisa lebih mandiri dalam mencari sumber pengetahuan melalui pembelajaran active learning,” ujarnya, Senin (3/4). [Mia/R]

Ngilmu Bareng Ke-7

Mengenal Version Control System bersama PTI UMS UMS, Koran Pabelan – Masih dalam rangka kegiatan Ngilmu Bareng ke-7 Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) mengusung tema “Mengenal Version Control System” pada Jumat, 30 April 2021 melalui platform Zoom Meeting.

V

ersion Control System (VCS) merupakan sistem yang menyimpan dan mengelola rekaman perubahan dari source code. Muhammad Kholifah selaku pembicara dalam kegiatan ini menyampaikan secara rinci terkait VCS dan pengaplikasiannya yang memudahkan para developer. “Untuk teman-teman yang nantinya akan bekerja sebagai developer harus menguasai kompetensi ini karena sangat memudahkan bagi para

developer untuk mengelola source code,” ujarnya, Jumat (30/4). Dalam penjelasannya, Muhammad Kholifah menyampaikan bahwa VCS yang seringkali ditemukan ada dua yaitu GIT dan GITHub. GIT adalah riwayat perubahan file di-simpan menggunakan serangkai-an commit, sedangkan GITHub adalah layanan cloud untuk menyimpan dan mengelola project .”GIT dan GITHub ini adalah suatu hal yang berbeda, namun bisa digunakan salah satunya atau digunakan keduanya,” tambahnya. Selain itu, Ia juga menambahkan, jika VCS ini memudahkan untuk pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi dengan banyak orang, sehingga dapat bekerja dalam satu workspace yang sama. Selain itu, jika digunakan dalam sebuah penger-

jaan skirpsi akan memudahkan mahasiswa dalam merevisi dan memperbaiki skripsi yang sedang dikerjakan. Jika tidak menggunakan VCS file skripsi yang diperbaiki akan bertambah banyak. “Jika menggunakan VCS file skripsi yang diperbaiki akan tetap berada dalam satu file,” jelasnya. Selanjutnya, penjelasan berlanjut mengenai GIT dan GITHub. Dijelaskan bagaimana cara menambahkan, mengurangi, dan melakukan perubahan pada file kemudian melakukan commit untuk melakukan perubahan. Dijelaskan pula cara melakukan push dan pull pada GITHub. “Kita mengerjakan project di GIT kemudian perubahannya disimpan di GITHub,” tutur Kholifah. Fadya Juliana Putri mahasiswa semester 4 prodi Pendidik-

an Teknik Informatika yang merupakan salah satu peserta kegiatan Ngilmu Bareng memberikan tanggapannya mengenai kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini cukup menyenangkan karena ia suka dengan topik yang dibawakan terutama mengenai GITHub dan pengoperasiannya, terlebih lagi pembicara yang memaparkan materi merupakan alumni Pendidikan Teknik Informatika UMS. “Harapan saya kedepannya Ngilmu Bareng ini bisa semakin banyak peminatnya sehingga bisa memperluas silaturahim dan adapun ilmunya agar bermanfaat bagi mahasiswa PTI maupun yang mengikuti kegiatan ini,” harapnya, Jumat (30/4). [Ajeng/GDM]


WARTA KAMPUS

Kamis, 6 Mei 2021

7

FKIP UMS

Hadirkan Dua Pilihan dalam Program PLP II UMS, Koran Pabelan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyelenggarakan sosialisasi program Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) pada Senin, 3 Maret 2021. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan live streaming di kanal Youtube FKIPUMS TV dihadiri lebih dari 300 mahasiswa.

H

arun Joko Prayitno selaku Dekan FKIP UMS memberikan sambutan dan menerangkan bahwa PLP II adalah tahap lanjutan dalam pengenalan lapangan persekolahan

sekaligus bentuk perwujudan dalam berbagai teori yang didapat dari bangku perkuliahan agar dapat dimplementasikan ke dalam aktivitas di sekolah. “PLP II tahun ini mengusung tema “Pengembangan perangkat sekolah dan asistensi Guru”, dengan harapan agar mahasiswa merasakan proses pembelajaran secara langsung, serta dapat menjadi pemantapan jati diri calon pendidik,” tuturnya, Senin (3/5). Koesoeme Ratih selaku Kepala Laboratorium Pembelajaran Terpadu menyampaikan bahwa PLP II akan dilaksanakan pada 26 Juli-4 September 2021 dengan meminta calon peserta mendaftar dan memilih salah satu

dari dua bentuk seperti Program Mengajar Perintis (PMP) atau Program Calon Guru Penggerak (PCGP). “Keduanya jelas berbeda. Pada PMP diusulkan pada yang terdampak pandemi dan rintisan dengan memperdayakan mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah terdampak agar dapat membantu para guru juga perangkat sekolah atau disebut school visit, namun pada PCGP akan diberikan solusi layaknya home schooling dimana mahasiswa hadir untuk membantu mendampingi siswa selama proses belajar agar siswa juga dapat maksimal dalam penyerapan ilmunya,” jelasnya, Senin (3/5). Beti Kurniawan selaku maha-

siswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, juga sebagai calon peserta PLP II mengungkapkan bahwa PLP II cukup membuatnya bingung karena mahasiswa hanya dapat memilih salah satu dari PMP atau PCGP. “Akan bisa lebih memuaskan jika proses tersebut langsung terjun ke sekolah, namun karena kondisi pandemi yang tak terkendali ini menjadikan beberapa sekolah masih belum bisa melaksanakan kegiatan luring tatap muka sehingga membuat mahasiswa harus rela memilih proses belajar home schooling,” tanggapnya, Senin (3/5). [Yusuf/GDM]

Ngabuburit Produktif

Indonesia Darurat Konflik Agraria UMS, Koran Pabelan – Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Ngabuburit Produktif dengan tema “Kebijakan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Dalam Perspektif Reforma Agraria”. Kegiatan tersebut diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Jumat, 30 April 2021.

R

eynal Falah, Selaku Ketua Umum PDPM Surakarta dalam memberikan pengantar, beliau menyampaikan bahwa pada saat pemerintahan presiden Joko Widodo pada periode lalu dan kepemimpinan pe-

riode kedua ini akan mengadanggadang reforma agraria dan perhutanan sosial sebagai salah satu program prioritasnya. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan kepemilikan lahan hingga bisa mengurangi konflik agraria, “Akan tetapi dalam realitas implementasinya ini masih jauh dari harapan dan hingga saat ini kita bisa melihat konflik agraria itu terjadi,” ujarnya Jumat, (30/4). Absori, selaku pemateri pada acara ini menyampaikan tentang konflik agraria di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo bahwa setelah mencoba melihat kasus yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, jika kita menyimak berbagai media atau

Dengarkan Podcast kami di Spotify

media sosial telah terjadi bentrok yang cukup mengenaskan yang melibatkan masyarakat dengan petugas yang menolak adanya upaya sosialisasi dan isu tentang pematokkan lahan yang mereka miliki untuk nantinya akan dijadikan sebuah bendungan, tetapi masyarakat tidak setuju dan berusaha menghalangi petugas tersebut, tetapi setelah aparat kepolisian datang, terjadilah bentrok antar keduanya. “Jika kita melihat videonya itu cukup mengerikan dan ada sekitar 11 orang yang ditangkap dan kemudian di lepaskan lagi, tetapi itu menyisatkan satu persoalan kontak sosial yang perlu dianalisis dari segi hukum,” tutur Absori, Jumat, (30/4). Sadida Amalia Izatul Haq,

salah satu peserta ngabuburit produktif mengungkapkan bahwa acara Ngabuburit Produktif ini cukup menyenangkan, apalagi dengan tema yang cukup menarik dan mengulas suatu problem atau konflik di daerah Purworejo, dan dengan materi tersebut kita bisa sambil belajar dan menambah wawasan. Ia juga berharap, acara seperti ini lebih sering diadakan karena sangat bermanfaat. “Luar biasa kalau bisa tiap hari si yaa biar ga gabut sekalian menghabiskan paketan data dari Kemendikbud dan sambil belajar juga nambah wawasan biar ga stuck gatau apa-apa gitu,” ujarnya Jumat, (30/4). [Andika/GDM]

Pabcast


8

Kamis, 6 Mei 2021


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.