Koran Pabelan Khusus Pemilwa Edisi 14 Tahun 2022

Page 1

Harga Rp 1000

Edisi Khusus Pemilwa

Minggu, 5 Juni 2022

Tahun 18/ No. 14

Tim Taktis

Ilustrasi: Khairani Makina/Koran Pabelan

Kurang Sosialisasi, Mahasiswa Banyak Golput di Pemilwa Reporter : Lilis Apriliyani

UMS, Koran Pabelan – Sebanyak 28.509 mahasiswa tidak menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Ulang UMS. Hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi. Meskipun begitu, pihak Tim Taktis tetap mengesahkan hasil akhir dengan jumlah partisipasi mahasiswa yang hanya sedikit.

M

uhammad Hasbi Al Farizy, selaku perwakilan dari Tim Taktis menilai, bahwa hasil Pemilwa Ulang ini jika dilihat dari sisi demokratis tentunya tidak sah melihat sedikitnya mahasiswa yang berpartisipasi. Ia mengatakan, jika hasil tersebut diadakan musyawarah mufakat akan memerlukan waktu yang lama, sehingga tidak ada pengulangan pemilihan. “Kita mengesahkan apa yang sekiranya mahasiswa pilih walaupun hanya segelintir,” ucapnya, Kamis (2/6). Hasbi mengakui jika dalam pelaksanaan Pemilwa Ulang ini Tim Taktis masih memiliki kekurangan dalam sosialisasinya serta faktor internal yang lain. Ia

juga mengatakan, bahwa kendala dalam Pemilwa Ulang ini salah satunya ialah perlengkapan yang terbatas. “Sedangkan fasilitas dari universitas diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan. Hal itu membuat kami (Tim Taktis –red) belum maksimal untuk melakukan uji coba terkait fasilitas tersebut,” kata Hasbi. Menurutnya, kejadian seperti ini (jumlah partisipasi mahasiswa yang sedikit –red) sering terjadi dalam pentas demokrasi di tingkat kampus. Ia berharap agar Pemilwa selanjutnya tidak ada Tim Taktis yang lain dan demokrasi harus lebih ditegakkan. “Demokrasi adalah ketika dari khalayak, kepada khala-

yak, dan untuk khalayak. Itu yang harus dicamkan agar menimbulkan student government yang sehat,” ucapnya. Fauzan Hidayat, selaku mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Olahraga UMS mengatakan, dirinya tidak menggunakan hak pilihnya karena kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai Pemilwa Ulang ini. Ia berharap untuk Pemilwa selanjutnya lebih bisa disosialisasikan serta informasi dapat tersampaikan kepada seluruh mahasiswa. “Informasi terkait pemilihan langsung dibagikan pada setiap prodi agar lebih efisien dan mahasiswa mudah menerima informasi tersebut,” inginnya, Kamis (2/6). [RN]

Iklan dan Langganan: 085799412172 SMS Suara Pabelanis: 081338853137


2

Minggu, 5 Juni 2022 Editorial

Sosialisasi dan Persiapan Matang Itu Penting Redpel Koran: Chesarisa Nugraheni P. Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari Redaktur Foto: M. Rafikhansa D. S. Reporter: Inas, Lilis, Dwi, Maulidya, Putri Fotografer: Editor: Rhamadani Nisa, Anisa, Atma, Novali, Chesa Ilustrator: Khairani, Abiyyu Desain Artistik/Tata Letak: Yusuf, Nadia, Munir, Ridhwan Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul Munir Sekretaris Umum: Anisa Yuliana Pertiwi Pemimpin Redaksi: Novali Panji Nugroho Litbang: Mulyani Adi Astutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq Perusahaan: Gardena Dika Muharomi Manajer Logistik: Deny Bayu Wijanarko Redpel Online: Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa Nugraheni Putri Redpel TV: Sulkhan Fajar Affani Redpel Majalah: Sarah Dwi Ardiningrum Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian: Aisyah Fayi Ivana Manajer Pelatihan: Achmad Yusuf Prasetyo Manajer IT & Publikasi: Kilau Aurum Auliya Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis: Andika Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta email: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

K

urangnya sosialisasi dalam Pemilwa Ulang berakibat fatal. Banyak mahasiswa yang tidak mengetahui kegiatan Pemilwa Ulang ini, sehingga banyak pula yang tidak menggunakan hak suaranya untuk memilih Presiden Mahasiswa. Tim Taktis selaku pelaksana kegiatan ini terkesan menggampangkan permasalahan yang sebenarnya besar ini. Mereka hanya mengandalkan media sosial yang bahkan pengikutnya bisa dihitung jari. Namun, dalam hal ini tidak hanya kesalahaan panitia yang kurang melakukan sosialisasi. Nyatanya banyak pula mahasiswa yang mengetahui terkait kegiatan Pemilwa Ulang ini, tetapi mereka memilih untuk tidak turut serta dalam semarak pesta demokrasi ini. Kurangnya kepedulian mahasiswa pada tatanan Student Government UMS menjadi per-

masalahan serius yang harus segera ditangani. Kurangnya persiapan yang dilakukan Tim Taktis menjadikan pagelaran demokrasi tertinggi di kampus UMS pada tahun ini terbilang gagal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya permasalahan yang terjadi di dalamnya, mulai dari kurangnya persiapan dari Tim Taktis, kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Taktis, serta kurangnya keterlibatan mahasiswa di dalamnya. Dengan segala bentuk permasalahan tersebut, apakah hasil dari Pemilwa Ulang ini logis jika disahkan? Jika memang seperti itu, semoga pelaksanaan Pemilwa tahun berikutnya bisa lebih baik lagi tanpa adanya permasalahan-permasalahan yang ada saat ini.

Tidak Sesuai Wacana Awal, Pemilwa Ulang Dilakukan Online Hmmm sudah kuduga...

Pemilwa Sudah Selesai, Kongres Belum Dipastikan Kapan Dadakan kok dijadikan kebiasaan sih...

Prof Ruwet

Legalitas Pemilwa Ulang Sebatas SK dan Inkonstitusional Wajarlah, kurang persiapan..

Suara Pabelanis Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (0815 5689 1989) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

+628966105xxxx (Mahasiswa FT) Suka bingung kalo mau buang sampah di area parkiran farmasi, memang sengaja ditaruh terpencil atau malah gak ada ya.. QR Code http//www.pabelan-online.com


3

OPINI

Minggu, 5 Juni 2022

Ruang Demokrasi Kampus Kini Semakin Tergerus

T

elah tampak cair yang sebelumnya sempat membeku. Dibekukan oleh sekelompok yang menamakan aliansi dan mengaku lebih punya kebenaran tanpa cacat. Lantas setelah berhasil sekarat dan mati suri, mereka mengusahakan memberi napas untuk tetap hidup dengan sowan ke pemangku legalitas untuk perizinan hidup kembali. Legalitas yang sebenarnya telah basi sebab beberapa bulan terlewat. Beberapa bulan itu diisi dengan berbagai drama-drama yang dramatis walau cerita di akhir drama tersebut sudah bisa ditebak. Ternyata memang benar ketika kita melihat hasil kemarin. Aliansi itu berujung dan berlagak seperti pahlawan tetapi kesiangan yang semuanya ngaret atau jangan-jangan strateginya dibuat molor seperti itu? Aahh, kita terlalu berprasangka buruk kepada pahlawan itu. Kita harus berucap terima kasih kepada pahlawan kesiangan itu yang telah mau menurunkan harga diri mereka sebagai ketua-ketua eksekutif dan legislatif dengan menjadi panitia pemilihan ulang yang bernamakan Tim Taktis, demi demokrasi di kampus tercinta kita ini. Sungguh mulia bukan. Kemuliaan itu tetapi rasa-rasanya juga perlu kita pertanyakan dengan usaha-usaha yang dilakukan dengan niat yang tak kalah mulia itu. Kendati pun, mereka sebagai pemangku kekuasaan di tiap fakultas tetapi mereka tak bisa mengakomodir mahasiswa umum untuk berpartisipasi dalam pemilihan ulang itu. Ironis sekali. Hasil pemilihan ulang tercatat dari 30.327 mahasiswa umum, hanya 1.818 mahasiswa yang mencoblos. Artinya terdapat 28.509 yang memilih untuk menjadi golput. Padahal pemungutan suara dilakukan secara daring yang cukup mudah dilakukan, bahkan tak memakan waktu satu menit dalam proses memilih. Tim Taktis terlihat kurang sekali dalam menyosialisasikan informasi tentang pemilihan ulang presiden dan wakil presiden kampus ini.

Terkesan tertutup dan atau ditutup-tutupi sehingga banyak mahasiswa tidak tahu akan adanya pemilihan ulang akan diselenggarakan. Mungkin usaha sosialisasi yang dilakukan Tim Taktis itu hanya dengan membuat akun Instagram @pemilwaums, itu pun jika dilihat followers dan like-nya begitu sedikit. Artinya hanya segilintir orang yang mengetahui kabar pemilihan mahasiswa atau pemilwa ulang ini. Seharusnya Tim Taktis yang berisikan para pemangku kekuasaan di tiap fakultas dapat mendistribusikan informasi itu lebih masif karena dapat masuk ke semua lini struktural lapisan mahasiswa. Serta setidaknya tiap akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas mengunggah ulang setiap postingan akun @pemilwaums, minimal di instastory masing-masing. Masa perlu diajari secara teknis seperti itu kepada yang lebih paham. Ibarat mengajari ikan berenang. Namun, memang banyak kekurangan yang kita lihat secara objektif terhadap realitas tersebut. Bukan apa-apa, demokrasi yang digawangi mahasiswa harus ideal untuk mencerminkan idealisme mahasiswa itu sendiri. Memang masalah yang menyeruak dewasa ini pada konstelasi kehidupan mahasiswa adalah kurang tertariknya mahasiswa terhadap dinamisasi kehidupan demokratis di kampus. Asumsi ini sebenarnya bukan hanya sekadar praktis belaka, kita melihat bagaimana kecenderungan mahasiswa terhadap stabilisasi politik di perguruan tinggi, cenderung rendah. Apakah ini salah mahasiswa yang bersangkutan? Tentu tidak, sebab semua ini berlandaskan pada sistem yang ada. Berangkat dari titik tersebut, saya hendak meng-highlight suatu teori mengenai demokrasi prosedural dan demokrasi substansial yang dicetuskan oleh Zaprul Khan. Bahwa yang dimaksud dengan demokrasi prosedural dapat tercermin pada ajang regenerasi kepemimpinan di segala sektor yang ada, mulai dari tahap awal sampai de-

Oleh Izzul Khaq Fakultas Agama Islam

ngan terpilihnya seorang pemimpin tersebut. Pada ajang kontestasi politik berbentuk pemilu dalam proses memilih Ketua BEM maupun Pengurus Perwakilan Mahasiswa di lingkup legislatif. Beda halnya ketika menerjemahkan demokrasi substansial, di mana kehidupan pada suatu sistem atau konstelasi sistem, memang menekankan pada nilai–nilai demokrasi, macam kebebasan berpendapat, musyawarah, dan lain sebagainya. Barangkali, inilah konsensus yang perlu menjadi atensi bersama, kehidupan demokrasi di kampus dapat diwujudkan secara kolektif, manakala tumbuh kesadaran secara kolektif pula. Diperlukan formula-formula bertajuk improvement persuasive dalam menghadapi polemik ini. Barangkali, perlu adanya kerja sama integratif antar komponen-komponen yang ada, baik mahasiswa itu sendiri melalui Organisasi Kemahasiswaan bahkan civitas academica sebagai struktural kampus. Dalam hal ini, organisasi mahasiswa patut memberikan sosialisasi lebih komprehensif lagi, tidak hanya sekadar berhenti pada suksesi program kerja yang sifatnya legal-formal dan atau suksesi pemenangan. Malah seharusnya menjadikan program-program kerja tersebut sebagai instrumen yang dapat menjembatani antara kepentingan inheren mahasiswa secara lebih holistik. Semoga presiden dan wakil presiden yang terpilih dapat amanah dari sistem yang luar biasa itu, yang pada gilirannya membawa perubahan yang lebih baik dan mencerminkan idealisme mahasiswa yang diejawantahkan dalam keteladanan kepemimpinan yang baik.


4

KARIKATUR

Ilustrasi: Khairani Makina/Koran Paeblan

Minggu, 5 Juni 2022

POLITIK MAHASISWA Pelaksanaan Pemilwa

Tidak Sesuai Wacana Awal, Pemilwa Ulang Dilakukan Online UMS, Koran Pabelan – Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Ulang UMS gagal dilaksanakan secara offline pada Senin, 30 Mei lalu. Belum sepenuhnya perkuliahan dilakukan secara offline membuat pelaksanaan pemilihan mahasiswa dilakukan secara online.

R

ian Pratama selaku Koordinator Tim Taktis mengungkapkan, pada awalnya sudah ada wacana pelaksanaan kegiatan ini secara offline. Namun, katanya, karena sistem yang sudah terbentuk dan melalui rapat konsolidasi maka diputuskan pencoblosan dilakukan secara online. “Padahal Tim Taktis sudah menyiapkan kotak tempat pemilihan yang dibagikan di setiap fakul-

tas beserta pembagian wilayahnya,” tambah Rian, Kamis (2/6). Ia mengungkapkan, dalam pelaksanaan Pemilwa Ulang ini dirasa cukup baik dari sistem yang disediakan oleh Tim Information and Technology (IT) UMS. Menurutnya, pencoblosan secara online dirasa efektif, terlebih penggunaan akun Sistem Terpadu Akademik Reguler (STAR) UMS dapat memudahkan mahasiswa dalam pencoblosan. “Alhamdulillah, karena menggunakan akun STAR UMS, dari 1.700 sekian mahasiswa tidak ada double suara,” ungkapnya. Lebih lanjut, Rian merasa miris melihat jumlah pemilih yang tidak sampai 10% dari jumlah seluruh mahasiswa UMS. Ia menyayangkan kurangnya minat mahasiswa untuk berpartisipasi di

dunia demokrasi kampus. “Akan tetapi, menurut saya ini sebuah langkah awal yang baik, meskipun dalam kondisi seperti ini, masih ada mahasiswa yang mau berpartisipasi,” sambung Rian. Hambali Arsyad, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Akuntansi merasa kurang setuju dengan adanya pelaksanaan Pemilwa Ulang yang dilakukan secara online. Menurutnya, dengan adanya pelaksanaan Pemilwa Ulang secara online data bisa dimanipulasi, berbeda halnya apabila dilaksanakan secara offline. “Kalau offline kan bisa meminamlisir kemungkinan kecurangan itu, tetapi kalau dilihat dari sisi yang lain pemilwa online ini lebih efisien,” ujarnya, Kamis (2/6). [Maulidya/AYP]


POLITIK MAHASISWA

Minggu, 5 Juni 2022

5

Penetapan

Pemilwa Sudah Selesai, Kongres Belum Dipastikan Kapan Ilustrasi: Muhammad Abiyyu/Koran Pabelan

UMS, Koran Pabelan – Pelaksanaan Kongres untuk pasangan calon (paslon) terpilih Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat UMS masih dalam proses perundingan. Namun, rencananya pelaksanaan Kongres ini akan diadakan secara offline.

R

ian Pratama, selaku Koordinator Tim Taktis mengatakan, rencana pelaksanaan Kongres masih dalam tahap konsolidasi dan penentuan timeline, sehingga beberapa persiapan seperti tempat dan waktu masih belum dipastikan. Ia menjelaskan, setelah Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Ulang UMS selesai dengan terpilihnya paslon, maka Kongres akan digarap oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa-Fakultas (DPM-F) yang tergabung dalam Tim Taktis. “Namun hingga saat ini belum ada konsolidasi lanjutan,” ujarnya, Kamis (3/6). Saat Kongres berlangsung, Rian mengatakan kalau posisi Tim Taktis akan tetap menjadi Tim Taktis berdasarkan Surat Keputusan (SK), yang menyatakan bahwa mereka yang akan membentuk student government (SG). Ia juga menyampaikan, kalau nantinya Tim Taktis akan mengundang berbagai elemenelemen yang lainnya. “Beberapa pihak yang turut hadir dalam Kongres nanti adalah dari BEM, DPM, dan berbagai delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas,” ucap Rian. Rian menjelaskan, pada saat Kongres nanti juga akan dibentuk Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

dan DPM, serta beberapa nama yang telah terkumpul dari pengurus fakultas sebagai Daerah Pilihan (Dapil). Ia mengatakan, penetapan lembaga-lembaga tersebut akan dilakukan saat Kongres berlangsung. “Sosialisasi Kongres ini sudah dilakukan kepada Keluarga Mahasiswa (KAMA) UMS jauh sebelum pemilwa dimulai,” tambahnya. Akan tetapi, terkait mekanisme Kongres, Rian mengungkapkan hingga saat ini belum dipastikan. Menurutnya, Kongres ini penting karena menyangkut masa depan SG UMS. “Semoga partisipasi yang hadir tidak hanya dari elemen Tim Taktis saja, tetapi juga keterlibatan dari UKM-U yang ada di UMS,” harap Rian. Ilham Fajri, selaku Presiden Partai

Mahasiswa (Parma) Partai Sembilan Setengah (PSS) mengatakan, bahwa tim PSS mencalonkan delegasinya pada lembaga legislatif, di mana terdapat empat dapil yang dicalonkan, yaitu Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kedokteran Gigi. Ia mengatakan, persiapan yang dilakukan PSS adalah memberikan pemahaman tugas dan wewenang DPM, serta bekal terkait perundang-undangan. “Harapannya profil dari partai ke depannya mampu berperan aktif membangun SG lebih maju terutama di lingkup legislatif, dan untuk Kongres semoga didapatkan hasil musyawarah yang lancar,” harapnya, Selasa (31/5). [Dwi/NPN]


POLITIK KAMPUS

Minggu, 5 Juni 2022

6

Rekonstruksi Konstitusi

Legalitas Pemilwa Ulang Sebatas SK dan Inkonstitusional UMS, Koran Pabelan – Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Ulang UMS berlandaskan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh seluruh Stakeholder Student Government (SG) UMS di tiap fakultas. Selain itu, Pemilwa Ulang kali ini juga tidak memiliki konstitusi yang jelas, Tim Taktis hanya berinisiatif mereset ulang konstitusi yang kemudian direkonstruksikan kembali.

M

uhammad Hasbi Al Farizy selaku Tim Taktis di Bagian Kesekretariatan mengatakan, yang melatarbelakangi Pemilwa Ulang ini karena adanya keresahan mahasiswa yang berada di fakultas atas kondisi SG UMS. Selain itu, kata Hasbi, adanya konflik serta sengketa Pemilwa yang tidak menemukan titik terang. “Tim Taktis berlandaskan pada SK yang telah di-

G

tandatangani oleh seluruh Stakeholder SG UMS tingkat fakultas sebagai bentuk pakta kesepakatan dan adanya surat tugas dari universitas. Pihak universitas hanya sebagai fasilitator,” katanya, Kamis (2/6). Ia mengatakan, Tim Taktis mengandalkan kritik dan saran dari mahasiswa umum. Hal itu dikarenakan, menurutnya politik itu seni dan bernilai estetika, di mana setiap individu memiliki parameternya sendiri. Hasbi menyadari, Tim Taktis dalam melaksanakan pemilwa ini bersifat inkonstitusional. “Sehingga kami berinisiatif mereset secara keseluruhan dan selanjutnya direkonstruksi kembali,” tambahnya. Dihubungi di kesempatan yang berbeda, Ahmad Kholid Alghofari, Kepala Biro Kemahasiswaan menanggapi jumlah partisipasi mahasiswa dalam Pemilwa Ulang ini sebagai pemilih. Sejumlah 1.818 dari total keseluruhan 30.327 ma-

hasiswa UMS memenuhi haknya sebagai pemilih. “Selama tidak ada aturan minimal, saya rasa tidak ada masalah. Toh yang lalu juga pernah hanya ada satu calon dan juga bisa langsung sah. Namun, jika dilihat dari partisipasi memang masih kurang,” ujarnya, Sabtu (4/6). Di akhir perhitungan suara, ia menyampaikan jika dalam Pemilwa Ulang kali ini ditemukan adanya kecurangan, maka kecurangan tersebut akan diproses. Hal tersebut dikarenakan pihak universitas telah menyampaikan kepada Tim Taktis bahwa pelaksanaan kegiatan demokrasi ini harus terlaksana secara baik. “Jika ada laporan kecurangan dan memang terbukti jelas, maka semua bentuk kecurangan itu akan kami tindak lanjuti,” tambahnya. [Inas/AYP]

https://pabelan-online.com

WARTA

KILAS BALIK

OPINI

INVESTIGASI SANGGAR FOTO

RESENSI EDITORIAL

WAWANCARA

SASTRA

SOSOK

GAYA HIDUP


POLITIK MAHASISWA

Minggu, 5 Juni 2022

7

Student Goverment

Akibat Independensi BEM FH, Suara dari FH Hangus UMS, Koran Pabelan – Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UMS terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) Ulang UMS. Akan tetapi, ketika dilakukan pemungutan suara, perolehan suara dari FH dihapuskan karena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UMS sudah memisahkan diri dari student government UMS.

R

ian Pratama, selaku Koordinator Tim Taktis Pemilwa Ulang UMS mengatakan, dihapuskannya suara dari mahasiswa FH ini sudah sesuai dengan permintaan dari Presiden BEM FH UMS. Hal ini dilakukan, kata Rian, karena tidak adanya legitimasi kepada mahasiswa FH untuk turut serta dalam pelaksanaan pemilwa ini. “Sebelum-

nya memang terjadi sedikit perdebatan terkait hal ini, tetapi akhirnya Tim Taktis memutuskan untuk menghanguskan suara dari mahasiswa FH,” ungkapnya, Kamis (2/6). Ia juga mengatakan, sejak awal Tim Taktis sudah memperkirakan terkait kejadian seperti ini. Ia mengungkapkan, dihapuskannya suara dari mahasiswa FH berkaitan dengan konstitusi di BEM FH yang independen. “Landasan ini kan sudah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang disepakati dan kami juga tidak bisa membatasi teman-teman mahasiswa untuk memilih,” tambah Rian. Ketika ditanya mengenai kenapa mahasiswa FH tetap dijadikan DPT di kegiatan demokrasi ini, Rian menjelaskan kalau dasar dari pemilihan ini yaitu seluruh mahasiswa UMS berhak memiliki su-

Ayo Kirimkan Tulisanmu ke lpmpabelanums@gmail.com

ara untuk memilih. Tak terkecuali dengan mahasiswa dari FH. “Siapa yang bisa membatasi hak seseorang dalam memilih, terlebih teman-teman FH juga masuk dalam bagian mahasiswa umum,” tutupnya. Ikhsan Rifa’i selaku Presiden BEM FH UMS mengungkapkan pendapatnya terkait kejadian ini. Ia mengatakan, sejak awal sudah ada sosialisasi dari Senat FH UMS terkait ketidakikutsertaan mahasiswa FH dalam pemilihan. “Konstitusi BEM FH sendirikan sudah independen dan seharusnya Tim Taktis sudah paham akan hal tersebut. Namun, kenapa mahasiswa FH bisa menjadi DPT dalam Pemilwa Ulang, kan begitu logikanya,” ungkapnya, Selasa (31/5). [Putri/CNP]


8

POLITIK MAHASISWA Hasil Perolehan Suara Pemilwa Ulang di Tiap Fakultas

Minggu, 5 Juni 2022

PASLON 1

FKG 13

FKI FF 42 FK 23

FKIP 75

6

FIK

FEB 111

55

FT 38 FG 20

FP 18

FAI 253

PASLON 2 FF 90 FK 17

FKI 107

FKIP 104 FEB 226

FKG 66 FIK 187

FT 72 FAI 89

FP 181

FG 20


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.