Golput Bukan Jawaban

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 2 Mei 2019

Tahun 15/ No.8

Aksi Mahasiswa

Netralkan Kampus dengan Sikap Abstain di Pemilu

Reporter: Munasifah Rahmawati

UMS, Koran Pabelan – Beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bergerak (Marak), melakukan aksi yang diadakan di depan Gedung Induk Siti Walidah (GISW), Kamis (11/4).

S

emakin dekatnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, masyarakat Indonesia semakin dihadapkan oleh gencarnya kampanye kedua paslon dan isu politik yang kerap beredar. Aksi yang digalang oleh Aliansi Marak beberapa pekan lalu dilatarbelakangi oleh beberapa bentuk penggiringan opini yang dilakukan oleh beberapa oknum pim-

Foto: Setya Adhy Wicaksana/Koran Pabelan

bersambung halaman 7

Aksi mahasiswa : Orator aksi menyampaikan orasi di depan Gedung Induk Siti Walidah (GISW) kampus dua Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS), Kamis (11/4). Aksi tersebut dalam rangka menolak politisasi kampus.

Tuduhan Politisasi

Dosen Tidak Akui Politisasi Kampus Reporter: Rio Novianto

UMS, Koran Pabelan Beberapa pekan lalu beredar selebaran yang menyebut sebelas nama dosen pendukung kedua calon presiden (capres). Dalam pamet juga disebutkan beberapa dosen tak jarang

menyampaikan kampanye lewat aktivitas di ruang kelas.

M

enanggapi hal tersebut, Dedi Ary Prasetya, salah satu dosen yang tercantum namanya, mengaku bahwa ia tidak pernah mengajak mahasis-

wa untuk memilih salah satu capres. Ia mengatakan pernah memberi kuliah tujuh menit (Kultum) dalam kelas dan pada kesempatan itu banyak nuansa politik yang disampaikannya. "Tapi bukan politik praktis yang saya sampaikan, contohnya soal ma-

raknya hoaks," ujar dosen Teknik Elektro ini, Jumat (26/4). Dedi justru mengajak orang lain dalam iklim politik untuk selalu menjaga akhlak, terlebih saat maraknya hoaks. Ia menganggap itu sebagai pendidikan politik, bagaimana kita menyikapi hoaks bersambung halaman 7

Mengangkat Sisi Gelap Insan Manusia

Yahya Raih Best Speaker Tingkat ASEAN

Adakan Kerjasama dengan Bidang Kaderisasi dan Dakwah


2

Kamis, 2 Mei 2019

Editorial

Golput Bukan Jawaban

S

udah menjadi perannya mahasiswa Pemimpin Redaksi: Lia Lesmawati mengontrol birokrasi Redaktur Pelaksana: Naufal sebagai perwujudan peran Abdurrahman Musa social control. Hal tersebut diRedaktur: Faizatul Maslahah tujukan untuk menghindari Redaktur Foto: Riki Efendi Reporter: kesewenang-wenangan Rio N.,Munasifah, Annisa, penggunaan kekuasaan oleh Mg_Badrotun, Abror, Meliana, Ayu E., pejabat kampus. Sepertinya, Cindy pergerakan mahasiswa di Fotografer: Efendi, Adhi Universitas Muhammadiyah Editor: Lia, Afita, Musa, Faizatul, Surakarta (UMS) mulai aktif Annisavira, Hanif kembali. Kendati tak Ada Desain Artistik/Tata Letak: Jabal, Cita, Badan Eksekutif Mahasiswa Erlin, Riski, Akhdan (BEM) Universitas (U) yang mewadahi atau penyambung Pemimpin Umum: Riski Setyo W. lidah antara mahasiswa deSekretaris Umum: Yusuf Apriyanto ngan birokrat kampus. Pemred Online: Annisavira Pratiwi Aksi yang dilakukan di Pemred Koran: Lia Lesmawati depan Gedung Induk Siti WaPemred Tabloid: M. Sukma Aji lidah (GISW) tanggal 11 lalu Pemred Majalah: Inayah Nurfadilah adalah sebuah kritik bagi pimLitbang: Afitasari Mulyafi pinan fakultas maupun pimpiPersonalia: Hanif Afifah nan univesitas untuk lebih Perusahaan: Cici Birohmatika Manajer Logistik: Ananda Iriyadi Manajer Humas: Muhamad Ismail H. Manajer Diskusi: Ahmad Hafiz I. Manajer Data: Rio Novianto Manajer Penelitian: Tias Nur Aini Manajer Pelatihan: Nadya Vicky P. P. Manajer Iklan: Wulan Adis A. Manajer Prodis: M. Ahlan Fauzan J.

lagi sebagai golongan intelektual yang dianggap paham mengenai hal serupa . Apakah dengan menjauhkan diri dari pemilu dapat menyelesaikan permasalahan negara ini. sedangkan pemilu presiden dan wakil presiden merupakan wadah untuk memilih seorang pemimpin negara. Hal yang membutuhkan kita semua sebagai warga negara untuk ikut berpartisipasi secara aktif. Menyuarakan pendapat memanglah sebuah kebebasan, apalagi memiliki tujuan yang baik. mengkritisi, mengingatkan dosen atau birokrasi ketika mereka melakukan kekeliruan memanglah bagus, akan tetapi golput bukanlah jawaban dari netralisasi kampus.

Netralkan Kampus dengan Sikap Abstain di Pemilu Hidup ga sebecanda itu deh.. Dosen Tidak Akui Politsasi Kampus Berani jujur itu baik

Prof Ruwet

Adakan Kerjasama dengan Bidang Kaderisasi dan Dakwah Kalo yang baik-baik harus solid

Tahukah kamu?

Kucing bisa hidup hingga 30 tahun. Guineess Tahukah Kamu? Book of World Record pernah mencatat Pinky sebagai kucing tertua berusia 28 tahun dari Kansas, Amerika Serikat. Kucing ini mampu mencapai usia hingga tiga dekade. Sumber: @google

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakan-fasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (085790223518) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan.

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+628579022XXXX (Mahasiswa FH) Kenapa kebijakan universitas berbeda dengan kebijakan fakultas terkait mulainya perkuliahan aktif?

QR Code http//www.pabelan-online.com

+628564392XXXX (Mahasiswa FAI) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa mengenai rokok haram, kenapa di Kampus masih ada kegiatan jual beli rokok?

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

berhati-hati dalam menyuarakan pendapatnya ataupun dalam menjelaskan kepada mahasiswa mengenai politik. Aksi yang dilatarbelakangi oleh adanya penggiringan opini yang dilakukan oleh beberapa dosen tersebut pun mendapat tanggapan yang beragam. Dalam tuntutan aksi tersebut salah satunya adalah bersikap golongan putih (Golput). Atau dalam bahasa lain Koodinator Lapangan (Korlap) aksi menyebutkan bersikap abstain atau menjauhkan diri dari pemilu. Jika ditilik kembali, menghindari atau bahkan tidak menggunakan hak suara dalam pemilihan umum (Pemilu) apakah solusi yang terbaik dalam penyelesaian masalah ini, apa-


OPINI

Kamis, 2 Mei 2019

3

Apabila Mahasiswa UMS Golput

P

emilu merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Pada tahun ini, pemilu dimeriahkan oleh beberapa panggung pemilihan sekaligus. Mengutip perkatan dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden RI Joko Widodo, yang mengatakan bahwa Pemilu merupakan pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia harus menyambutnya dengan bahagia, bukan dengan ancaman dan lain sebagainya. Intinya adalah bahwa beliau menyerukan agar kita semua mengikuti pemilu dengan hati yang senang, tentram, dan damai. Namun, apakah kedamaian dan kebahagiaan itu bisa dirasakan oleh mahasiswa di universitas terbaik nomor urut 8 (Versi QS Word University Rankings) di indonesia Ini? Dan apa akibatnya jika mahasiswa UMS golput? Sebelum kita membahas pertanyaan diatas, mari sedikit mengingat kembali tujuan dari sebuah pemilu. Pemilu merupakan proses pemilihan orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu, memiliki tujuan supaya terbentuk pemerintah baru dan perwakilan rakyat yang benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemilu dilangsungkan supaya para wakil rakyat benar-benar dipilih oleh rakyat, berasal dari rakyat, dan akan bekerja untuk kepentingan rakyat. Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955, waktu itu hanya untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Konstituante saja. Namun berkembangnya sistem demokrasi juga memengaruhi sistem pemilu yang dipakai. Jika kita lihat pemilu sebelumnya di tahun 2014 sangat berbeda dengan pemilu saat ini, padahal hanya berbeda satu periode saja. Itulah salah satu bentuk perkembangan dari pemilu di Indonesia yang patut kita apresiasi.

pemilu paling ramai diperbincangkan. Selalu menjadi pembahasan hangat di setiap media di Indonesia, baik media elektronik maupun media cetak. Tak heran demikian karena atmosfer pemilu sangat terasa di masyarakat, terlebih pemilihan presiden. Terlepas dari itu semua kita tahu bahwa pemilu 2019 ini merupakan pemilu serentak yang tidak hanya memilih presiden dan wakilnya saja, namun jabatan politik lainnya juga seperti Dewan Perwakilah Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dengan kata lain pemilu 2019 ini akan melangsungkan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilihan Umum Legislatif. Dilihat dari paparan di atas kita bisa simpulkan bahwa akan sangat rugi sekali mahasiswa UMS yang tidak mengikuti pesta demokrasi terbesar di Indonesia 17 April kemarin. Belum lagi akibat besar yang menyertainya. Sebagai peserta pemilu, apalagi bagi mahasiswa baru yang masih memiliki predikat pemilih pemula kita harus bisa turut andil dalam mewujudkan jalannya demokrasi di negeri ini dengan baik. Dengan mengikuti pemilu juga kita turut mewujudkan pemerintahan indonesia yang ideal sesuai dengan tujuan dari pemilu ini.

Jawaban Pertanyaan Pertama Kabar baik untuk mahasiswa UMS adalah adanya libur panjang saat pemilu berlangsung, saya juga ucapkan terimakasih untuk itu. Berdasarkan surat edaran no 307/A.2-II/SR/III/2019 yang ditandatangani oleh Wakil Rektor I bidang kemahasiswaan, libur dimulai dari tanggal 16-19 April 2019. Hal ini menjawab pertanyaan pertama bahwa mahasiswa setidaknya dapat merasakan pemilu dengan hati senang, tentram, dan damai mesTentang Pemilu 2019 kipun masih di tengah-tengah Pemilu 2019 ini memang Ujian Tengah Semester (UTS).

Oleh Rido Wahyudi Ketua HW UMS 2018 Kebahagiaan yang hakiki ini bukan hanya memberikan kesempatan mahasiswa UMS untuk mengikuti pemilu, tetapi memberikan kesempatan mahasiswa untuk merasakan libur tengah semester karena biasanya tidak ada libur hehe. Secara tidak langsung, pernyataan libur ini mendorong mahasiswa UMS untuk menghindari golput yang menjadi momok bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Bayangkan saja mahasiswa aktif UMS lebih dari 35.000 mahasiswa, dan jika libur pemilu hanya pada hari pemilu saja maka akan ada lebih dari separuh mahasiswa UMS yang golput. Dengan demikian akan timbul image dari masyarakat bahwa UMS adalah salah satu universitas penyumbang golput di Indonesia. Setidaknya hal demikian merupakan jawaban pertama dari pertanyaan kedua, itulah kenapa mahasiswa UMS tidak boleh golput. Jawaban Pertanyaan Kedua Baik, mari kita bahas lebih dalam. Tidak hanya dampak bagi universitas ketika mahasiswa golput, dampak yang lebih buruk akan banyak terjadi. Pertama. dengan membiarkan mahasiswa golput akan memberikan dampak psikologis bagi mahasiswa. Mahasiswa akan mengenal golput sebagai suatu kebiasaan yang dianggap tidak berpengaruh terhadap apapun, apalagi berpengaruh terhadap nilai, hehe. Ketertarikan mahasiswa terhadap pemilu akan menurun baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden, bahkan pemilu kepala desa sekalipun. Kita lihat fakta bahwa mahasiswa hidup di kampus UMS selama minimal empat tahun, artinya mereka akan berkesempatan banyak untuk golput dan jelas ini akan membentuk kepribadian yang buruk terhadap sistem demokrasi di Indonesia.

Yang kedua, dampak terhadap hasil pemilu. Jika saja banyak mahasiswa yang golput maka akan terjadi banyak suara yang tidak berasal dari “akal sehat” yang hilang. Dampaknya adalah terpilihnya wakil rakyat yang “tidak jelas”. Mahasiswa sebagai agent of change seharusnya mampu mengubah keadaan ini dengan minimal tidak golput dan menyuarakan pemikiran mereka. Dengan demikian maka dapat terjadi perubahan kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik karena tersalurkannya intelektual mahasiswa. Yang ketiga, membiarkan mahasiswa golput adalah tindakan “pembodohan”. Ketika kita tarik benang merah dari jawaban pertama dan kedua maka sudah jelas sekali kalau membiarkan mahasiswa golput adalah tindakan pembodohan. Kaum intelektual perlu diberi kesempatan untuk mengenali wakil-wakil mereka, yang kemudian pantas untuk dipilih. Tetapi kalau mahasiswa hanya disibukkan dengan belajar di kelas, belajar teori, ujian di kelas maka kapan mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk mengenali pemimpin mereka. Maka sudah tepat sekali ketika UMS membuat statement libur panjang untuk menyongsong pemilu. Akhir kata, sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada UMS yang telah menghapuskan golput bagi mahasiswanya, ini merupakan sebuah keputusan yang mencerdaskan. Kemudian saya serukan juga untuk kita semua selalu menjunjung tinggi kerukunan, siapapun pilihan kita kita tetap satu yaitu Indonesia. Jangan jadikan perbedaan dalam memilih menjadi awal dari perceraian bangsa ini. Mari wujudkan demokrasi yang sehat di Indonesia. Salam.


WARTA KAMPUS

Kamis, 2 Mei 2019

TOLONG DIJELASKAN DENGAN SEBENARBENARNYA DAN JANGAN MENGHINDAR. BANYAK SAKSI DARI MAHASISWA PAK

SAYA TIDAK MENGARAHKAN KALIAN PADA SATU PILIHAN, HANYA MENJELASKAN FAKTANYA.

INI ADALAH DAFTAR DOSEN YANG SEMPAT DITUDING MELAKUKAN POLITISASI 4 KAMPUS, TOLONG JELASKAN INI PAK

Ilustrasi: Muhammad Jabal Noor/Koran Pabelan

Rapmaday

Ikuti Lomba Untuk Pertahankan Gelar Juara UMS, Koran Pabelan – Radio Mahasiswa (RapmaFM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan acara Rapmaday dengan tema Classic Spain di Taman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kampus satu, Kamis (25/4). Acara yang sudah terselenggara lima kali dalam lima tahun terakhir ini diisi dengan berbagai kompetisi, live music dan bazar.

S

elaku ketua panitia Rapmaday tahun ini, Aby Ridho Wicaksono menuturkan, Rapmaday merupakan program kerja (Proker) besar RapmaFM yang sudah terselenggara lima kali. Rapmaday kali

ini mengangkat tema Classic Spin dalam rangka mengingat kembali era tahun 90-an di mana pada era tersebut radio masih banyak dinikmati oleh masyarakat. Seperti tahun sebelumnya Rapmaday tahun ini hanya satu hari saja. "Tahun ini event Rapmaday hanya satu hari saja untuk internal kampus, untuk kedepannya ada project Rapmafest khusus eksternal kampus,” tutur Aby, Kamis (25/4). Mahasiswa Fakultas Teknik ini juga menjelaskan, Rapmaday kali ini diisi dengan live music dan menampilkan Orda Florista, KMK Soloraya, Voca Al- Kindi, Harmonius Rapmaband, Rapmabox. Tersedia juga berbagai bazar makanan dan minuman untuk semua pengunjung. Tak hanya itu, Rapmaday juga menyeleng-

garakan berbagai kompetisi, seperti Twibbon Challenge dan Eating Contest. “Peserta yang berpartisipasi cukup banyak, 7 orang mengikuti challenge makan ayam geprek, 8 orang mengikuti challenge tahu gejrot, dan kurang lebih 20 orang mengikuti twibbon challenge,” jelasnya, Kamis (25/4). Aby berharap Rapmaday tahun depan bisa menambah antusias kampus khususnya keikutsertaan mahasiswa UMS dalam mengikuti dan meramaikan berbagai acara internal kampus. “Semoga Rapmaday tahun depan semakin heboh dan banyak yang ikut partisipasi,” tambahnya. Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI), Hasanuddin Dg Naniin,

menjadi peserta eating contest Rapmaday yang kelima ini. Hasanuddin juga berhasil mendapatkan juara I dalam kompetisi makan tahu gejrot, tahun lalu ia juga mengikuti kompetisi di Rapmaday tahun keempat. “Motivasi saya mengikuti acara ini untuk mempertahankan gelar juara,” tuturnya. Tak hanya mempertahankan gelar juara, ia juga ingin turut meramaikan acara internal kampus. "Saya berharap untuk Rapmaday tahun depan kompetisi yang diselenggarakan lebih bervariasi lagi, soalnya saya ikut kompetisi di tahun lalu hampir sama dengan tahun ini, tetapi selebihnya saya senang bisa ikut partisipasi dalam Rapmaday tahun ini,” tambah Hasanuddin, Kamis (25/4). [Annisa/HA]


WARTA KAMPUS

Kamis, 2 Mei 2019

5

MPQ

UMS, Koran Pabelan Mahasiswa Pencita Quran (MPQ) adakan lomba desain aplikasi komputer Alquran. Adanya lomba tersebut ditujukan untuk mempersiapkan keikutsertaan Musabaqoh Tilawah Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) pada tanggal 28 Juli sampai 4 Agustus.

M

ahasri Shobahiya selaku Bidang Kaderisasi dan Dakwah mengungkapkan bahwa, lomba desain ini diperuntukan untuk mahasiswa yang mempunyai pontensi dalam desain aplikasi baik dalam membaca atau mengenalkan Alquran. Dengan adanya lomba ini, diharapkan menghasilkan bibit-

Foto : Dokumen Pribadi

Adakan Kerjasama dengan Bidang Kaderisasi dan Dakwah Lomba makan: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma FM Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan lomba makan ayam geprek dalam acara Rapmaday yang diitkuti oleh beberapa mahasiswa di taman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kampus Satu, Kamis (25/4).

bibit baru yang dapat dikirim pada MTQ-MN 2019. "Mahasiswa yang mengikuti lomba desain memersiapkan keikutsertaan MTQMN yang ke-16 di Banda Aceh yang bisa mengembangkan kreatitasnya," tuturnya, Jumat (5/4). Terdapat beberapa cabang lomba pada MTQ-MN, di antaranya tartil, tahdz, tilawah, debat bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sebelum dikirim ke MTQMN dilakukan berbagai tahapan seleksi sehingga benar-benar layak untuk mengikuti MTQ-MN.

Diharapkan pada tahun ini dapat mengirim pada cabang perlombaan desain aplikasi komputer Alquran. "Hasilnya, ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat muslim yang mau belajar Alquran, mendalami Alquran, atau mengenal Alquran tetapi dengan cara-cara yang nyaman," ujar Mahasri, Jumat (5/4). Selaku panitia lomba desain aplikasi Alquran, Nadiatus Sholikhah mengungkapkan bahwa pelaksanaan lomba ini baru

dilaksanakan pada tahun 2019. Lomba tersebut juga berbarengan dengan diadakanya MTQ-MN. Lomba desain ini langsung ditangani oleh bagian kemahasiswaan yang bekerja sama dengan dosen Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI). "Lomba desain ini terbuka untuk semua mahasiswa dengan memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan," tuturnya, Selasa (2/4). [Mg_Badrotun, Abror/FM]

Camping Alquran

Ajak Interaksi Lebih Dekat dengan “Acara ini ditujukan untuk menggaet mahasiswa, khususnya mahasiswa UMS, agar lebih mencintai dan menjaga kedekatan dengan Alquran,” ujarnya, Jumat (26/4). Kedepannya, camping ini diharapkan tidak hanya peserta dari Solo Raya saja yang berpartisipasi, tetapi juga dari wilayah Jawa Tengah lainnya. Muhammad Syaiful Zuhdi yang menjabat sebagai Ketua elaku Ketua Umum Unit Panitia Acara menerangkan, Kegiatan Mahasiswa Camping Alquran ini merupa-kan (UKM) Mahasiswa Pe- program pembelajaran Alquran cinta Alquran (MPQ), Ikhsan Nur yang berlangsung selama tiga Rosyid menuturkan besarnya ha- hari. Para peserta diajak rapan agar mahasiswa UMS le- berinteraksi lebih dekat dengan bih tertarik kepada Alquran. Alquran. Tujuan utama yang henUMS, Koran Pabelan - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Quran (MPQ) menyelenggarakan Camping Alquran selama tiga hari di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang bertujuan untuk menyambut bulan Ramadhan, diikuti sebanyak 95 peserta.

S

dak dicapai dalam kegiatan ini adalah menambah dan menjaga hafalan Alquran para peserta. Program ini tak hanya diikuti oleh mahasiswa UMS, tetapi juga peserta dari kampus lain dan masyarakat umum. Menurut Zuhdi, Camping Alquran ini lebih ditujukan kepada mahasiswa yang ada di Solo Raya, tetapi juga dibuka untuk umum. “Bahkan ada yang daftar dari SD, SMP, dan SMA, sampai ibu-ibu dan bapak-bapak juga ada, jadi antusiasmenya lebih meningkat dari tahun kemarin,” jelasnya, Jumat (26/4). Salah satu peserta yang berasal dari Universitas Sebelas

Alquran Maret, Nur Hayati, mengetahui adanya Camping Alquran dari pamet yang disebarkan di sosial media. Ia mengatakan, dari Universitas Sebelas Maret peserta yang mengikuti acara ini total ada enam mahasiswa. Nur berkata, motivasi dirinya dan teman-teman ikut dalam acara ini ialah menambah hafalan dan ingin lebih dekat dengan Alquran. “Di Camping Qur’an, kami menghafal Alquran lebih fokus karena tidak membawa HP (handphone-red) dan kegiatan lebih tertuju ke hafalan,” ucap Nur, Jumat (26/4). [Cindy/AP]


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 2 Mei 2019

Parade Teater

Mengangkat Sisi Gelap Insan Manusia acara Parade Teater UMS 2019 yaitu Teater Kidung, Teater Wejang, Teater Lugu, Teater Pagar, Teater Ngirit, dan Teater Besi Tua. Teater Kidung, salah satu yang berpartisipasi dalam acara parade mengangkat judul Mak, Ana Asu Mlebu Omah. Mak, Ana Asu Mlebu Omah ini merupakan karya pantomimer asal Yogyaarade Teater adalah acara karta, Andi SW, dan sudah dipenrutin yang diselenggara- taskan sebanyak lima kali di Sukan setiap tahun di UMS. rakarta. “Pengambilan judul ‘Mak, Di periode 2019 ini, Parade Te- Ana Asu Mlebu Omah’ juga beater UMS merupakan gabungan rangkat dari fenomena yang ada di dalam sanggar Teater Kidung dari enam teater yang ada di UMS, baik tingkat fakultas mau- sendiri,” tutur Riska Ardina, sepun tingkat universitas. Enam laku pemimpin produksi Teater teater yang berpartisipasi dalam Kidung, Jumat (26/4). UMS, Koran Pabelan - Parade Teater UMS 2019 mengangkat tema Rona Rona Sandiwara yang diselenggarakan dari tanggal 24 April sampai dengan 1 Mei 2019 di Gelanggang Olahraga (GOR) Kampus dua Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (26/4).

P

Mak, Ana Asu Mlebu Omah’ terdapat dua subjek yang bertentangan yaitu asu dan omah. Asu selalu dinilai dengan sesuatu yang buruk, tapi bisa jadi omah yang dihuni juga buruk. Lewat judul itu, Teater Kidung ingin menyampaikan pesan kepada penonton agar jangan menjadi asu. “Asu disini berarti perilakunya entah itu dalam artian pembohong, penipu, ataupun sifat buruk lainnya,” imbuh Riska. Berbeda dengan Teater Kidung, Teater Lugu mengangkat judul ‘Dhemit’. Dengan mengangkat judul Dhemit, Teater Lugu ingin menggambarkan keserakahan manusia terhadap lingkungan. “Jadi wilayah Dhemit ini di-

ambil oleh para kontraktor, dan cerita diakhiri dengan perlawanan para dhemit terhadap kontraktor-kontraktor serakah,” papar Isnaini Nara Ramadiani, selaku pemimpin produksi Teater Lugu, Jumat (26/4). Terdapat pesan yang ingin disampaikan Teater Lugu kepada penonton, diantaranya yaitu manusia telah mempunyai porsi masing-masing untuk menikmati dunia ini. Sebagai manusia semestinya saling menghargai ketika satu dengan yang lain samasama membutuhkan. “Dan selalu merasa cukuplah karena dari rasa ketidakcukupan itu akar dari keserakahan,” pungkas Nara. [Meliana/AP]

Debat Bahasa Arab

Yahya Raih Best Speaker Tingkat ASEAN UMS, Koran Pabelan – Yahya Fathur Rozy mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Qur’an dan Tafsir menjadi best speaker dalam kompetisi debat Bahasa Arab, UNISI Arabic Debating Championship (UADC) tingkat Association of South East Asian Nations (ASEAN). Yahya berhasil meraih gelar tersebut dalam kategori penilaian individu.

D

alam kompetisi UADC yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia (UII) (13-15/4), Yahya meraih gelar best speaker sebanyak empat kali ketika melawan Universitas Zainal Abidin (UNIZA) dari Malaysia, Institut Dirosat Isla-

miyah Al-Amien (IDIA) Sumenep, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Negri Jakarta (UNJ). Berbekal mempelajari bahasa Arab dan bahasa Inggris sejak di Pondok pesantren Arrisalah Islam Internasional di Ponogoro sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Yahya sudah tidak asing lagi dengan penggunaan bahasa tersebut. Selain bahasa, Yahya menuturkan mendalami teknik debat harus mengetahui mekanisme debat dan peran-perannya, juga tidak terlepas dari sering membaca mengenai isu-isu terkini karena materi debat sendiri tidak jauh dari isu yang sedang berkembang pada masa tersebut. “Setelah mengetahui peran dari

masing-masing kemudian mempraktikannya dengan teman di hadapan juri, kemudian memperbaiki kesalahan dari masukan yang diberikan oleh juri agar lebih baik lagi,” Rabu (23/4). Selaku pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Namlah, Azhar Alam akan terus mencoba memberikan yang lebih baik untuk mengembangkan dan mengasah potensi dalam berdebat bahasa arab. Diantaranya dengan mengagendakan latihan rutin menjelang perlombaan, mengevaluasi setiap pengiriman peserta, dengan harapan ketika menghadapi perlombaan lagi mendapatkan prestasi yang lebih baik. Azhar juga menambahkan bahwa kedepannya diharapkan

memiliki fasilitas pendukung seperti parabola sehingga ada situs-situs Televisi Arab yang kemudian bisa ditonton langsung dan bisa ditirukan oleh peserta lomba agar kemampuan dalam bahasa Arab dapat meningkat. Selain fasilitas pendukung, Azhar berharap penyesuaian pendanaan berdasarkan prestasi yang diraih oleh UKM. “Diharapkan mampu menjadi acuan agar meningkatkan dana khususnya dalam keikutsertaan perlombaan sebagai apresiasi, maka bisa memberikan tambahan dana di tahun berikutnya berdasarkan prestasi yang diraih agar lebih progresif,”ungkap Azhar, Kamis (24/4). [Ayu E./LL]

berita online tersedia di :

pabelan-online.com


WARTA KAMPUS

7

Foto: Riki Efendi/Koran Pabelan

Kamis, 2 Mei 2019

Pemain : Teater Wejang memperagakan karakternya masing-masing dalam naskah karya Morillere Adaptasi Puthut Buchori berjudul “Dukun-Dukunan” di Gelanggang Olah Raga(GOR) Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS) kampus dua dalam acara parade teater UMS, Kamis (25/4). Sambungan Halaman 1 Netralkan Kampus...

pinan fakultas maupun pimpinan universitas untuk memenangkan salah satu paslon yakni nomor dua. Hal tersebut dipaparkan oleh Hanif Fakhrudin selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi. Mereka beranggapan bahwa kampus sebagai ladang mencari ilmu dan pengetahuan yang seharusnya memberikan pencerdasan bagi mahasiswanya tetapi seolah malah justru terlibat aktif dalam politik praktis. Hanif men-

jelaskan bahwa hal tersebut dapat melunturkan identitas akademisi sehingga dapat menimbulkan frame terhadap UMS sebagai kampus yang mendukung pemenangan pasangan calon (paslon) nomor dua. Dalam Press Release, salah satu tuntutan aksi tersebut adalah bersikap Golongan Putih (Golput). Ketika diwawancarai oleh reporter Koran Pabelan, Hanif menjelaskan bahwa golput seba-

gai sikap politik yang secara idiologis ketika kampus dihadapan publik tidak netral,maka harus dinetralkan. “Utuk itu kita harus membuktikan kalau kita netral dengan cara abstain pada pemilu, supaya masayarakat tahu kalau UMS netral sebelum pemilu,” tuturnya, Kamis (11/4). Disisi lain, Arin Nur Faudin selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Adam Malik Fakultas

Komunikasi dan Informatika (FKI) terkait dengan adanya golput ini ia menjelaskan bahwa golput kurang tepat. Arif mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi, dengan salah satu adanya bentuk demokrasi adalah pemilu. “Artinya dengan demikian mereka juga menolak sistem atau demokrasi itu sendiri,” pungkasnya, Kamis (25/4). [LL]

tas Hukum, Junaidi, mengatakan bahwa politisasi kampus ialah ketika kampus menekan dan memaksakan untuk memilih salah satu pasangan capres. Ia juga beranggapan kampus mestinya tidak boleh steril dari politik. Sebab, sejarah mahasiswa selalu dekat dengan politik. "UMS ini terbuka, 01 juga ada yang ngomong, kita (UMS-red) tidak memberi sanksi kan?" tegasnya,

Jumat (26/4). Junaidi mengaku ketika mengajar kih politik, ia selalu memberi fakta-fakta. Misalnya perihal ketaatan pemimpin, kebijakan pemerintah, undang-undang, dalam konsep Islam. Namun ia tak pernah secara vulgar mengajak untuk memilih salah satu paslon capres. Ia ingin mahasiswa untuk berpikir dan melihat realitanya sekarang.

Menurut Junaidi, kampus harusnya jadi tempat politik, menjadi ajang kita mengenal pemimpin dan wakil rakyat. Tinggal mahasiswa yang menilai, sebab mahasiswa memiliki kedaulatan. "Bedakan, kalau kampus menekan dan memaksa, itu baru politisasi kampus," tukas dosen yang juga disebut dalam pamet, Jumat (26/4). [AM]

Sambungan Halaman 1 Dosen Tidak Akui...

dan mengklarikasi tnah. Terkait politisasi kampus, ia berujar setiap orang memang punya kecenderungan untuk menampilkan pilihannya dan punya kebebasan untuk menyampaikan. Namun ia tak pernah memaksa mahasiswa untuk mencoblos salah satu capres."Saya yakin tidak pernah membawa politik praktis di kelas," pungkasnya. Sementara itu, dosen Fakul-


8

Kamis, 2 Mei 2019

Su Dis per ko n

Cak Beauty Organic Mask Organic Mask 10g Rp 4500 Organic Mask 15g Rp 5000 Organic Mask 20g Rp 7000 Organic Mask 30g Rp 8000 Organic Mask 1kg Rp 140.000 Organic Mask Tanpa Stiker 15g isi 20 Rp 90.000 Aloevera water Rp 18.000 Lip blam Rp 20.000 Varian Mask Chocolate Greentea

Oatmilk Coee Kunyit

0812 4942 3856

Dibutuhkan: Reseller Distributor Dropshipper

@cakbeauty1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.