Nama Rubrik
EKSPLORASI TITIK LEMAH DIBALIK DATA-DATA KEBERHASILAN PROGRAM MERDEKA EKSPOR
10 T E C HNO
EKONOMI
Sumber : Republika.co.id Menurut Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H., Merdeka Ekspor merupakan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor komoditas pertanian, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, yaitu untuk mendorong investasi dan ekspor sebagai faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya menghadapi masa pandemi Covid-19. Tujuan dari Merdeka Ekspor ini adalah mempercepat ekspor produk pertanian, menggerakkan provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan ekspor, dan mendorong pencapaian program Gerakan Tiga Kali Ekspor (GRATIEKS.red) pertanian yang ada di seluruh daerah. Program kerja Merdeka Ekspor dilatar belakangi oleh adanya pandemi Covid 19, selama pandemi mayoritas sektor perekonomian di Indonesia mengalami dampak kemerosotan yang signifikan, namun sektor pertanian mampu bertahan dan tetap menyumbangkan angka GDP yang tinggi bagi negara. Hal ini mendorong kementrian pertanian untuk lebih mengembangkan sektor pertanian dalam hal investasi, peningkatan ekspor dan peningkatan komoditas unggul yang dinilai
mampu menjadi faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga ditetapkanlah program merdeka ekspor ini sebagai pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun ini ekspor yang dilepas dalam program merdeka ekspor ini mencapai 627,4 juta ton (senilai Rp 7,29 triliun), meliputi komoditas perkebunan (564, 6 juta ton), tanaman pangan (4,3 juta ton), hortikultura (7,2 juta ton), peternakan (4,0 juta ton), dan beberapa komoditas lainnya yang akan di ekspor ke 61 negara yang menjadi tujuan ekspor dari 17 pintu laut dan darat yang telah dibuka, diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Pakistan, dan deretan negara lainnya. Jika dilihat berdasarkan data, menteri pertanian mengatakan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2019 hingga kuartal II 2021. Nilai ekspor pertanian pada Januari hingga Desember 2020 adalah sekitar Rp 451,77 triliun atau meningkat 15,79% dibanding periode yang sama pada 2019.