![](https://assets.isu.pub/document-structure/211129060548-96ff6968b77ea6cdcb41442b1dc0dea7/v1/1d9c6b6fbf6739ef854fdbfce8a26490.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
Gambar 4.4. Pola Spektral Pohon Pisang Cavendish
Pengamatan lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan foto-foto pohon pisang dari mulai bentuk tunas, anakan muda dengan daun yang masih menggulung, tahap dewasa dengan jantung pisang yang mulai muncul, sampai pada pada pohon dengan buah yang siap untuk dipanen (Gambar 4.3). Setiap tahapan tersebut dilengkapi dengan data pantulan energi matahari yang direkam menggunakan spectrometer lapangan.
Gambar 4.4. Pola Spektral Pohon Pisang Cavendish.
Advertisement
Data pantulan yang dikumpulkan pada rentang panjang gelombang 520-1650 nm (dibaca: nano meter) dapat menyediakan informasi sifat fisik, kimiawi dan biologis dari pohon pisang dengan lebih detail. Satu di antaranya adalah proses fotosintesis. Pada pisang yang dewasa, nilai reflektannya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pohon tua yang berbuah. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar energi yang dihasilkan oleh pohon digunakan untuk proses pertumbuhan buah. Sementara itu, pada pohon yang sangat muda sampai muda akan menunjukkan penambahan nilai reflektan pada setiap perkembangannya. Namun, tidak akan melebihi nilai reflektan pada pohon dewasa (Gambar 4.4). Artinya, pohon pisang pada tingkat pertumbuhan yang berbeda akan mempunyai kemampuan fotosintesis yang berbeda pula.
Harapan dan Cita-cita Warga Desa Bukti Terhadap BSV Sejumlah petani lokal yang membudi dayakan pisang dari Desa Bukti diajak untuk menyampaikan keinginan, harapan, dan capaian yang idealnya dapat diperoleh setelah didirikannya Banana Smart Village (BSV). Sebanyak 11 orang dari sekian banyak yang terlibat dalam penanaman buah pisang di lahan
3: Aspek Geospasial Banana Smart Village (BSV) | 37