![](https://assets.isu.pub/document-structure/211129060548-96ff6968b77ea6cdcb41442b1dc0dea7/v1/d0d463f4799201b6d711bc951f06dd53.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
Gambar 2.4. Lokakarya Awal Berdirinya BSV
Gambar 2.4. Lokakarya Awal Berdirinya BSV.
Tim Banana Group ITB terdiri dari beberapa dosen yang salah satunya adalah Dr. Rizkita R. Esyanti bioteknologi tumbuhan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH-ITB), memberikan pelatihan secara komprehensif tentang metode kultur jaringan tanaman pisang untuk menyediakan bibit tanaman pisang yang baik dan unggul (Esyanti, 2020). Sementara itu, konsep zero waste dan pembangunan berkelanjutan juga diterapkan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama tim pascapanen yang dikoordinatori oleh peneliti dari kelompok keahlian Genetika dan Bioteknologi Molekuler-SITH-ITB, yaitu Dr. Fenny M. Dwivany. Tim pascapanen ini memperkenalkan cara penyimpanan buah agar lebih tahan lama dan memanfaatkan limbah dari tanaman pisang dengan mengubahnya menjadi berbagai produk turunan berbahan dasar pelepah pisang. Upaya ini perlu dilakukan mengingat pengetahuan masyarakat mengenai teknologi pengolahan pascapanen pada tanaman pisang sangat rendah sehingga saat ini masih menghasilkan limbah yang cukup banyak (Dwivany, 2019).
Advertisement
Salah satu kegiatan pelatihan yang telah dilakukan antara lain pada Juli 2019, berupa kegiatan pelatihan di Desa Bukti tentang penanganan pascapanen tanaman pisang berbasis “zerowaste”. Salah satu limbah dari tanaman pisang digunakan untuk menghasilkan berbagai produk turunan pada pelatihan ini. Kegiatan diawali dengan pengeringan pelepah tanaman pisang yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bukti dengan arahan dari Tim Pascapanen ITB. Lalu Tim ITB beserta mitra terkait memberikan pelatihan pada warga Desa Bukti mengenai teknik dasar dalam mengolah produk turunan tanaman pisang dalam hal ini pelepah pisang menjadi barang yang memiliki nilai jual (Gambar 2.5). Kedua kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya nuansa pemanfaatan sumber daya hayati lokal dan secara tidak langsung dapat mendorong BSV menjadi pusat inkubasi riset yang terintegrasi (Gambar 2.4).
2: Desa Cerdas Berbasis Pisang (Banana Smart Village) | 19