Lokasi tapak berada pada jarak 1,4 kilometer dari Jl. Soekarno Hatta dapat dijangkau melalui Jl. Inspeksi Cidurian dan Jl. Cipamokolan
Batas Wilayah
Lokasi Tapak Kelurahan Kecamatan Kota
: Cipamokolan : Rancasari : Bandung
Utara Barat Selatan Timur
: Permukiman dan Persawahan : Jl. Inspeksi Cidurian dan Sungai Cidurian : Permukiman dan Persawahan : Jl. Cipamokolan dan Sungai Cipamokolan
Tema Pengembangan Tema pengembangan kawasan ini yaitu
Spesifikasi Pengembangan perumahan
di
Visi pengembangan perumahan Sundaland Residence yaitu menciptakan hunian asri, berwawasan lingkungan berlandaskan kearifan lokal budaya Sunda. Sasaran yang dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut ialah: 1. Menyediakan Ruang Terbuka yang berfungsi sebagai elemen lingkungan dan budaya 2. Menciptakan sistem konservasi lingkungan dan manajemen pengelolaan zero-waste 3. Menciptakan lingkungan perumahan yang bernuansa Sunda
Sundaland Residence akan dikembangkan sebagai perumahan berukuran sedang di lahan seluas 32,2 Ha dengan direncanakan untuk dibangun sebanyak 504 unit rumah antara 200-600m2 tiap persilnya. Rumah di perumahan ini dibagi menjadi 3 tipe. Tipe rumah 1 adalah rumah besar yang berjumlah 84 unit dengan luas persil 600m2. Tipe rumah 2 adalah rumah sedang yang berjumlah 168 unit dengan luas persil 432 m2. Tipe rumah 3 adalah rumah kecil yang berjumlah 252 unit dengan luas persil 216 m2.
Implementasi Budaya Sunda terhadap Konsep Tapak Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat sunda pada dasarnya harus dilandasi sikap saling mengasihi, mengajari, dan saling ,mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan Konsep budaya sunda yang akan diterapkan antara lain: • Masyarakat sunda dapat hidup berdampingan dalam heterogenitas • Ruang interaksi • Tertib dalam pemanfaatan lahan pribadi dan komunal
Persiapan Visi: Menciptakan hunian asri, berwawasan lingkungan berlandaskan kearifan lokal budaya Sunda
Persiapan Visi: Menciptakan hunian asri, berwawasan lingkungan berlandaskan kearifan lokal budaya Sunda
Pengembangan Program Ruang Penyusunan Konsep Pemilihan dan Analisis Tapak
Menyediakan Ruang Terbuka yang berfungsi sebagai elemen lingkungan dan budaya
Jogging Track dan Taman Bermain
Menciptakan sistem konservasi lingkungan dan manajemen pengelolaan zerowaste
Kolam Retensi, Water Treatment Plant, Waste Treatment Plant
Menciptakan lingkungan perumahan yang bernuansa Sunda
Saung, Auditorium dan Pusat Kebudayaan
Gambar Anak panah disamping menjelaskan tentang proses persiapan Tapak. Pada tahap 1 dilakukan penetapan visi dari perencanaan tapak. Setelah mendapatkan visi, dilakukan pengembangan program dan pemilihan analisis tapak. Tahap selanjutnya adalah penentuan konsep.
Bagan disamping menjelaskan asal-usul program ruang yang diturunkan dari visi. Adapun visi pengembangan perumahan ini yaitu: Menciptakan hunian asri, berwawasan lingkungan berlandaskan kearifan lokal budaya Sunda, turun kedalam tiga butir sasaran dan tiga kluster program ruang seperti yang tertera disamping.
Peta dibawah ini menunjukkan orientasi tapak terhadap pusat-pusat kegiatan yang ada di sekitarnya. Disebelah timur terdapat Rencana Pusat Primer Gedebage, jalan yang ditempuh menuju timur paling umum ialah melalui (1) Jl. Soekarno Hatta, atau melalui (2) Jl. Cipamokolan - Jl. Ciwastra - Jl.Gedebage. Disebelah barat terdapat Sub Wilayah Kota Kordon, bisa ditempuh melalui (3) Jl. Soekarno Hatta ke arah barat atau melalui (4) Jl. Rancasawo dan Margacinta. Sedangkan untuk menuju SWK Tegallega dan Pusat Primer Bandung Lama, melalui (5) Jl. Soekarno Hatta ke arah Barat.
distance
facility
2.0 km 1.7 km 2.8 km
0.8 km
1.4 km 1.4 km
Prasarana Jalan
Saluran Drainase
Baik di Inspeksi Cidurian maupun di Cipamokolan telah dilakukan perkerasan aspal. Lebar jalan 5m, tanpa jalur pejalan kaki Bahu jalan tak memiliki saluran khusus, S. Cidurian mengalami pendangkalan, jika banjir, larian air menuju ke S. Cipamokolan
Sarana Masjid Warga Pemakaman SDN Rancaloa SMP Negeri 42 SMA Negeri 21 Lotte Mart RS Al Islam Metro Trade Center
Utilitas Air Bersih
• Jenis Tanah adalah lanau lempung anorganik • Muka air tanah pada kedalaman 5 m, 8.6 m, dan 9 m • Diperlukan sumur artesis untuk memenuhi kebutuhan air bersih
Listrik
Sumber: PLN Bandung
Telepon
Sumber: Telkom
Peta diatas merupakan peta persebaran PSU di sekitar lokasi tapak. Penjelasannya tertera pada tabel disamping.
Lahan eksisting adalah lahan pertanian, dikelilingi oleh permukiman, kedepannya berdasarkan RTRW Kota Bandung 20112031 kawasan tersebut akan direncanakan sebagai kawasan permukiman sehingga lahan tapak sesuai dengan peruntukannya.
Permukiman
Sawah
B. Kontur Kondisi eksisting dari kontur site adalah kontur yang lebih tinggi berada di bagian barat laut dan ketingiannya menurun semakin ke tenggara. Aliran air bergerak sesuai dengan kontur ini di dalam site menuju S. Cipamokolan Desain respond dari site ini adalah akan dibuat prioritas dari pembangunan yang akan dilakukan di site. Pembangunan site akan diprioritaskan di kawasan yang lebih tinggi yaitu disebelah barat laut dan yang lebih rendah, yaitu ditenggara tidak diprioritaskan untuk dibangun
Tanah Kosong
Permukiman Kawasan lebih Tinggi, baik jadi prioritas kawasan terbangun
Potensi Gerbang Ke Jl. Inspeksi Cidurian
Arah Utama Saluran Drainase
A. Lingkungan Kondisi eksisting memperlihatkan kondisi lingkungan dari site yang berbatasan langsung dengan sungai Cidurian dan jalan raya di sebelah barat. pada sisi utara site berdekatan dengan sawah dan pemukiman. Daerah timur merupakan kawasan belum terbangun sebelah selatan merupakan permukiman. Kondisi lingkungan site bersebelahan dengan jalan di bagian barat sehingga desain respondnya adalah dibuat sempadan jalan di bagian barat.
Alternatif Jalur Penembusan
Sempadan Jalan Cidurian
Potensi Gerbang Ke Jl. Cipamokolan
Kawasan Rendah, kurang baik jadi kawasan terbangun
Tanggul Sungaii Cidurian
C. Drainase Aliran air mengikuti contour yang ada dan membentuk run-off ketika terjadi hujan. Selain itu, terdapat sungai yang letaknya berada di tempat yang tinggi dan kerap meluap karena dilalui jalur banjir. Aliran air mengalir ke sungai Cipamokolan. Desain respond terhadap ini adalah dibuatlah drainase mengikuti kontur. Kemudian dibuat runoff outlet yang disalurkan menuju Kali Cipamokolan. Sungai Cipamokolan yang melalui tapak dilalui oleh jalur banjir, perlu dibangun tanggul sungai Cidurian
Jalur ramai dilalui Angkot
D. Vegetasi Sempadan sungai yang terdapat di lokasi tapak tidak memiliki jalur hijau, kondisinya terkesan kotor dan dapat menimbulkan banjir ketika air sungai menggenang. Desain Respond Sempadan sungai yang berada didepan lokasi tapak diberi jalur hijau selain menjadi daerah resapan air, juga dapat mencegah banjir saat air sungai menggenang. E. Sirkulasi Sirkulasi yang terdapat didepan lokasi tapak ini terlihat sepi oleh kendaraan pribadi dan dibelakang lokasi tapak ini ramai dengan lalu lalang kendaraan angkutan kota Desain respond Lalu lintas penghuni berdasarkan rekomendasi, melalui akses pintu masuk dan keluar pada lokasi yang ditunjuk oleh panah
Kebisingan Utama Active Traffic
Semak Rendah
Jalur sepi Kendaraan Pribadi
Kebisingan Rendah Passive Traffic
Jalur hijau Sempadan Sungai
Dibangun Buffer Zone Peredam Kebisingan
F. Kebisingan Tingkat kebisingan tinggi didaerah ini berada di timur lokasi tapak, dimana jalan yang berjarak 20 m dari lokasi tapak didominasi oleh lalu lalang angkutan kota. Jalan dibarat tapak memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah karena traffic kendaraan lebih kecil, namun jalan tersebut berbatasan langsung dengan lokasi tapak. Desain respond Untuk mengatasi kebisingan di timur dan di barat dibangunlah Buffer Zone agar tingkat kebisingan yang terjadi akan sedikit berkurang dan tidak mengganggu aktifitas masyarakat didalamnya
Terbit
Arah Angin Terbenam
Jaringan listrik Dan telepon
Jalur Lintasan Relatif Matahari
Jalur air kotor
G. Angin Di lokasi site ini, angin cenderung berhembus dari barat daya menuju timur laut. Arah angin ini berpengaruh pada lokasi tempat pembuangan sampah sementara di lokasi tapak. Desain responnya, tempat pembuangan sampah sementara akan diletakkan di barat laut atau tenggara supaya bau sampah yang dihasilkan tidak menyebar ke perumahan penduduk.
Potensi sambungan Utility
Alternatif Penempatan TPS
H. Sinar Matahari Lokasi tapak menghadap ke arah utara dengan jalur lintasan relative matahari membujur dari timur menuju barat. Respon terhadap cahaya matahari ini menghasilkan desain dengan orientasi bangunan di lokasi tapak menghadap ke arah timur agar setiap rumah mendapat pencahayaan optimum.
Rekomendasi Orientasi Hunian dan Bangunan
I. Utilitas Jaringan listrik, telepon, dan saluran air kotor telah tesedia di bagian timur dan utara lokasi tapak. Respon untuk kondisi ini yaitu mendesain alternatif lokasi sambungan utility bagian tenggara, barat laut, dan timur laut lokasi tapak.
Analisis program ruang suatu program perumahan disesuaikan visi yang dikembangkan dalam program suatu perumahan. Pada program perumahan sedang ini, visi yang dikembangkan adalah Local Wisdom in Modern Living. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tabel komponen kebutuhan ruang serta penjelasan spesifikasi hierarki jalan yang digunakan dalam program ruang. Ketentuan luas persil, KDB, dan KLB didasari pada ketentuan penataan ruang yang direncanakan.
Lokasi
Fasilitas
Perumahan Perumahan
Komponen Rumah Tipe III (12x18) Rumah Tipe II (18x24) Rumah Tipe I (20x30)
Luas Bangunan
252
130
1.2
0.6
1
216
54432
168
260
1.2
0.6
1
432
72576 177408
84
360
1.2
0.6
1
600
50400
KLB
KDB
Jumlah Luas Luas Persil Lantai Lahan
Luas Lahan Total
Jumlah
Lokasi Pusat 1 pusat melayani 2016 orang (1 RW)
Fasilitas Pendidikan Kesehatan
RTH
Rekreasi
Ekonomi
Peribadatan Keamanan
Komponen
Jumlah
Luas Bangunan
KLB
KDB
Jumlah Luas Luas Persil Lantai Lahan
SD
1
1200
1.2
0.6
1
2000
2000
Balai Pengobatan Warga
1
300
1.2
0.6
1
500
500
Taman Bermain Jogging Track (lebar = 2.5m) Auditorium Hall Lapangan Sepak Bola Saung Khusus Pertunjukan Kantor Pemasaran Club House [Lapangan Futsal, Lapangan Basket, Fitness Centre, Lapangan Tenis, dan Kolam Renang (kantor, kolam ukuran 25x50 dan 20x25)] Health Centre Pertokoan
1
5000
5000
1
775
775
3000
3000
5000
5000
1
1800
1.2
0.6
1
1 1
600
1.2
0.6
1
1000
1000
1
30
1.2
0.6
1
150
150
Luas Lahan Total
38024
1
6832.2
1.2
0.6
1
11387
11387
1 1
1500 1800
1.2 1.2
0.6 0.6
1 1
2500 3000
2500 3000
CafĂŠ and Restaurant
8
120
1.2
0.6
1
200
1600
Mesjid Warga Pos Hansip Parkir Umum
1 1 1
900 7.2
1.2 1.2
0.6 0.6
1 1
1500 12 600
1500 12 600
Lokasi
Sub-Pusat (2 subpusat) 1 subpusat melayani 1008 orang
Fasilitas
KLB
Jumlah Lantai
KDB
Luas Persil Luas Lahan
2
600
1.2
0.6
1
1000
2000
Kesehatan
Posyandu
2
36
1.2
0.6
1
60
120
2 2
900
1.2
0.6
1
300 1500
8
120
1.2
0.6
1
200
1600
RTH Peribadatan Keamanan
Children Playground Balai Pertemuan Pertokoan (1 subpusat = 4 toko) Taman Mesjid Warga Pos Hansip
2 2 2
360 7.2
1.2 1.2
0.6 0.6
1 1
3500 600 12
7000 1200 24
RTH
Taman (RT)
500
6000
Utilitas
Rumija Sirkulasi
Kavling Sudut
TOTAL
Luas Bangunan
TK
Ekonomi
Lain-lain
Jumlah
Pendidikan
Rekreasi
Pusat Lingkungan (12 pusat lingkungan); 1 pusat lingkungan melayani 168 orang Bagian terkait Tapak
Komponen
12
Kolam Retensi
1
Gardu Listrik Waste treatment plan Water treatment plan Hirarki I Hirarki II Hirarki III
1
Luas Lahan Total
600 15544 3000
6000
17000
20
1
0.6
30
30 17030
48363.6
16121.2 Buffer zone, garis sempadan jalan, dll.)
3933.2 322424
Hierarki jalan I memiliki lebar 14 meter dengan komponen :
Hierarki jalan II memiliki lebar 10 m dengan komponen :
Hierarki jalan III memiliki lebar 6 m dengan komponen :
Perkerasan jalan 7 x 2 m
• Perkerasan jalan 5 x 2 m
Perkerasan jalan 3 x 2 m
Bahu jalan 1,5 m
• Bahu jalan 1,5 m
Bahu jalan 1 m
Jalur hijau 1 m
• Jalur hijau 1 m
Trotoar 1,5 m
Trotoar 2 m
• Trotoar 1,5 m
Saluran drainase 0,6 m
Saluran drainase 1 m
• Saluran drainase 1 m
Standar Yang Digunakan: SNI 03-6967-2003 − PERSYARATAN UMUM SISTEM JARINGAN DAN GEOMETRIK JALAN PERUMAHAN
Struktur 1 (Looping) Struktur Rencana Tapak disamping terdiri atas satu pusat dan dua subpusat. Pusat berada disekitar tengah dari tapak dan subpusat berada di timur laut dan tenggara pusat. Akses menuju pusat melalui jalan hirarki satu dan akses menuju subpusat dibuat untuk melalui jalan hirarki dua. Di Pusat terdapat pendidikan kesehatan (Sekolah Dasar) ruang terbuka hijau (taman pusat, dan taman bermain, rekreasi (auditorium house, dan saung perkumpulan) ekonomi (club house) peribadatan (masjid) dan keamanan (pos hansip dan parkir). Di Subpusat terdapat pendidikan (Taman Kanak-kanak), rekreasi (ruang berkumpul), ekonomi (pertokoan), ruang terbuka hijau (taman), peribadatan (masjid), kemanan (pos hansip dan parker). Pintu akses masuk dan keluar ada dua buah yang keduanya berada di Jalan Inspeksi Cidurian.
KETERANGAN: Pusat Sub pusat Jalan hierarki 1 Jalan hierarki 2 Rumah tipe 1 Rumah tipe 2 Rumah tipe 3
Konsep 1
Konsep satu ini merupakan turunan dari struktur 1. Struktur tersebut memiliki satu buah pusat pelayanan dan dua buah sub pusat pelayanan. Pada konsep ini rumah tipe besar berada di jalan hierarki 1 dan rumah tipe sedang berada di jalan hierarki 2. Keuntungan konsep ini adalah terdapat 2 pintu masuk dan keluar. Kedua pintu masuk tersebut dapat diakses dari Jalan Inspeksi Cidurian. Hal ini dibuat agar akses dari luar ke dalam perumahan lebih mudah dan tidak menimbulkan ketergantungan pada satu pintu saja. Kekurangan konsep ini adalah tidak ada pintu masuk dan keluar di Jalan Cipamokolan, yang berada di sisi timur site. Sehingga, orang-orang yang ingin masuk ke site tersebut harus memutar dan melalui pintu yang ada di Jalan Inspeksi Cidurian.
Struktur 2 Struktur Rencana Tapak disamping terdiri atas satu pusat dan dua subpusat. Pusat berada disekitar tengah dari tapak dan subpusat berada di timur laut dan barat daya pusat. Akses menuju pusat melalui jalan hirarki satu dan akses menuju subpusat dibuat untuk melalui jalan hirarki dua. Di Pusat terdapat pendidikan kesehatan (Sekolah Dasar) ruang terbuka hijau (taman pusat, dan taman bermain, rekreasi (auditorium house, dan saung perkumpulan) ekonomi (club house) peribadatan (masjid) dan keamanan (pos hansip dan parkir). Di Subpusat terdapat pendidikan (Taman Kanak-kanak), rekreasi (ruang berkumpul), ekonomi (pertokoan), ruang terbuka hijau (taman), peribadatan (masjid), kemanan (pos hansip dan parker). Pintu akses masuk dan keluar hanya terdapat satu buah.
KETERANGAN: Pusat Sub pusat Jalan hierarki 1 Jalan hierarki 2
Rumah tipe 1 Rumah tipe 2 Rumah tipe 3 Konsep 2 Konsep ini merupakan turunan dari struktur dua. Pada struktur ini rumah besar berada di sekitar jalan hirarki satu dan rumah sedang berada di sekitar hirarki dua. Rumah kecil berada di sekitar jalan hirarki tiga, namun tidak terlihat dalam gambar. Konsep ini merupakan konsep cul-de-sack dengan jalan arteri terputus di Pusat. Salah satu kekurangannya adalah konsep satu akses masuk ini beresiko akan membuat perumahan kesulitan akses keluar masuk jika ada hambatan di jalan hirarki satu. Tidak ada alternative jalan. Namun, konsep tapak ini dapat menghindari through traffic dan memberikan kesan ekslusif. Kesan ekslusif lain adalah rumah tipe Besar berada di jalan hirarki satu. Selain, akses menuju sub pusat dapat melalui jalan hirarki dua maupun dari pusat terlebih dahulu hal ini memberikan kemudahan akses.