Majalah Ketik Edisi 10

Page 1

48

Majalah KETIK | Edisi ke-X

30 / XII / 2020

EDISI KE-

X

KETIK Media Komunikasi & Inspirasi Berita Utama

Info Polimedia

Resensi

Rampung! Ini Kabar Lantai 9 dan 10 Beserta Penjelasan Pihak Bagian Pembangunan

Informasi Seputar Rencana Pemindahan PUSGIWA

“Story of Kale: When Someone’s in Love”, Toxic Relationship Harus Segera Diakhiri

FILM

PJJ Polimedia, Mahasiswa dan Kelas Malam? majalahketik.com

Desember 2020


Berita Utama

KETIK Ayo kirimkan saran, kritik, dan aspirasi ke alamat redaksi dibawah ini: redaksi@majalahketik.com

47


SALAM REDAKSI

S

elamat bersua lagi para pembaca setia majalah KETIK di edisi ke-10! Kami segenap redaksi Majalah KETIK mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izinnya dapat menerbitkan majalah ini yang ke-10. Meskipun majalah KETIK bukanlah satusatunya majalah yang ada di Indonesia, namun kami optimis akan mendapatkan tempat di hati para pencinta bacaan yang haus akan pengetahuan. Dalam majalah KETIK edisi ke-10, sejatinya Kompetisi Majalah Kampus (khususnya Politeknik se-Indonesia) sudah berjalan lebih dari setahun. Melihat kompetitor yang hadir tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya namun perubahan konsep acaranya saja yang terlihat berbeda meskipun dari tahun ke tahun selalu ditempat sama yang seharusnya dapat diselenggarakan di politeknik manapun Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung semua kegiatan LPM KETIK. Semoga LPM KETIK akan terus menjadi Lembaga Pers Mahasiswa yang semakin baik dan lebih kreatif di setiap terbitannya. Dan kami jajaran redaksi LPM KETIK meminta maaf apabila masih ada kekurangan dalam pembuatan majalah KETIK. Saran dan kritik dari pembaca sangat ditunggu kehadirannya. Semoga, kehadiran majalah KETIK dapat menambah wawasan dan informasi bagi para pembaca. Hidup Pers Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! .............................................................................................................................. majalahketik.com majalahketik @viv9474f

LPM KETIK mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi pada edisi ini. Majalah KETIK juga dapat diakses melalui situs di: majalahketik.com/magazine. Dilarang mengutip, menyadur, menyalahgunakan isi dan gambar tanpa seizin LPM KETIK

EDISI KE-X

(Desember 2020)

Susunan Redaksi Pimpinan Redaksi

Muhammad Jalaluddin Akbar

Sekretaris

Tiyas Mutiah Silvy Salsabila Hasan

Bendahara

Mutia Azura Dian Anggraeni

Humas & Publikasi

Aprianti Vernanda Utami [RED.] Mohamad Raka Febrianto Dewi Permatasari Della Zahra Syakilla Dwi Agustia Putri Pertiwi Rachma Alya Khairunnisa Vaniaaminah Kurniawan

Jurnalis |

Muhammad Thoifur [RED.] Yuni Puspita Dewi Windu Wulan Fairus Nima H Valerizma Mutia Sari Achmad Kamil Asih Munggarani Zahra Arrumaisha Jernih Maipah Siregar Andika Pratama

Editor |

Rifdah Jihan Azizah [RED.] Alifianisa Andary Viona Rizkia Ananda Beninda Dhiyaa Ifada Early Meidiasa Prameswari Jesica Syaputri Ratih Racma Juwita

Layouter |

M. Jalaluddin Akbar [RED.] Ersa Meidiyana Yusuf Bunga Ruth I M S Sutan Jihad Diva Nursyandita Yudi Herwin Dimas C. Nugroho Rudy Candra Purboyo

Fotografer |

Muhammad Haikal Mulki [RED.] Ifah Nailil Izzah Retno Dwi Marcelina Ade Putri Meiyamti Saripah Iis Maryanih

Motiongraphic

MOH. Thayeb Temysah [RED.]


2

Majalah KETIK | Edisi ke-X

NEWS DUNIA KAMPUS EVENT OLAHRAGA LIFESTYLE OPINI MAJALAH MEDIA PARTNER

Update berita terbaru melalui web resmi di: majalahketik.com

our social media

majalahketik

@viv9474f


3

DAFTAR ISI Berita Utama

4

Rampung! Ini Kabar Lantai 9 dan 10 Beserta Penjelasan Pihak Bagian Pembangunan

7

PJJ Polimedia, Mahasiswa dan Kelas Malam? Info Polimedia

9 10

Informasi Seputar Rencana Pemindahan PUSGIWA

Peduli Sesama Di Tengah Pandemi, Mahasiswa Desain Mode Bagikan Masker Kain Gratis

12

Pandemi Bukan Halangan untuk HIMA Polimedia Tetap Berkegiatan

14

Akibat Covid-19, Porseni Politeknik se-Indonesia 2020 Ditunda Penyelenggaraannya

27

Anti Bosan dengan 5 Game Favorit di Gawaimu!

29

Inspirasi Bisnis Ala Milenial di Tengah Pandemi, Tertarik? Puisi

32

Menjaga Bara Perjuangan

33

Temui Aku di Jakarta Cerpen

34

Mural

38

17

39 40

EduPrint Polimedia Expo 2020: New Normal, New Hope, New Opportunity

42

22

7 Makanan Favorit Mahasiswa PoliMedia, Bikin Kangen Ngampus

24

TikTok: World of Content Creator

26

Tren Bersepeda di Masa Pandemi

Human Interest Resensi “Story of Kale: When Someone’s in Love”, Toxic Relationship Harus Segera Diakhiri Teka Teki Silang

Gaya Hidup 5 Lagu Trending ini Wajib Kamu Dengar Biar Tetap Semangat

Friends of Antumn Fotografi

Produktif di Tengah Pandemi, Mahasiswa Periklanan Berhasil Meraih Juara

20

World Wide Surfers Desain

Event

15

Pada Akhirnya

44

Teka Teki Silang Edisi Ke-3


4

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Berita Utama

Rampung! Ini Kabar Lantai 9 dan 10 Beserta Penjelasan Pihak Bagian Pembangunan


Berita Utama

S

FOTO: LPM KETIK/ADE

etelah menunggu, akhirnya lantai 9 dan 10 gedung E tower Polimedia resmi diumumkan telah rampung pada Oktober 2020, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Polimedia ke12. Akibat kurangnya transparansi dari pihak kampus sejak awal mengenai pembangunan ini, banyak mahasiswa yang lebih dulu merasa kecewa. Bagaimana tidak, pembangunan yang direncanakan selesai pada November tahun lalu, nyatanya baru dilakukan proses pembangunan secara aktif pada Juni 2020. Mahasiswa sempat terpaksa melakukan moving class karena kurangnya ruang kelas. Bukan hanya itu, bahkan Pusgiwa yang seharusnya menjadi tempat bagi mahasiswa melakukan segala kegiatan di luar mata kuliah, malah dipakai untuk kegiatan belajar mengajar program studi baru. Butuh waktu cukup lama untuk akhirnya pembangunan ini dapat terlaksana, “Sebenarnya ini bukan tanggung jawab kita, tapi ini adalah tanggung jawab dari pihak PU (Pekerjaan Umum), mereka yang merancang pembangunan, kita hanya tinggal

5

menerima saja.� jelas Cahyo, selaku ketua bagian pembangunan. Proses pembangunan yang berlangsung dari bulan Juni itu juga dinilai sangat tertutup. Selama proses, mahasiswa tidak diperbolehkan untuk naik ke lantai atas tanpa surat ijin dari pihak kampus dan pihak yang melakukan pembangunan. Apabila mahasiswa melanggar atau berkunjung ke lantai 9 dan 10 akan ditegur satpam dan diperkenankan segera turun. Hal ini disebabkan orang-orang yang mengerjakan lantai 9 dan 10 bukan dari pihak Polimedia melainkan langsung dari pemerintah selaku penanggung jawabnya. Kabarnya, lantai 9 dan 10 baru bisa digunakan setelah pihak pemerintah melakukan serah terima langsung dengan Polimedia. Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak penanggung jawab pembangunan Polimedia, nantinya lantai 9 akan digunakan untuk Jurusan Penerbitan khususnya Program Studi Periklanan yang awalnya ditempatkan di lantai 3. Untuk lantai 3 sendiri rencananya akan digunakan Jurusan Pariwisata,


6

Majalah KETIK | Edisi ke-X

FOTO: DOKUMEN KETIK/ADE

Program Studi Perhotelan dan Seni Kuliner yang semula memakai pusgiwa sebagai kelas. Sedangkan lantai 10 digunakan sebagai ruang Lab. Program Studi Penyiaran yang semula berada di lantai 6. Tidak hanya itu, di lantai 10 rencananya juga akan dilakukan renovasi kembali oleh pihak Polimedia guna menambah fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitasnya. Renovasi itu nantinya akan berfokus pada pembuatan panggung teater. “Nanti lantai 10 selain Lab. akan kita renovasi lagi untuk ruang teater, cuma sama pihak PU belum boleh digunakan dikarenakan belum ada serah terima.� ucap Cahyo kembali pada 17 November 2020 lalu. Demi menciptakan kenyamanan bersama, segala fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus pada dasarnya adalah milik dan tanggung jawab kita bersama. Maka diharapkan kepada seluruh warga Polimedia untuk benar-benar menjaga apa yang saat ini sudah disediakan. J: MUHAMMAD THOIFUR & JERNIS MAIPAH S.

E: RIFDAH JIHAN AZIZAH


Berita Utama

Berita Utama

PJJ Polimedia, Mahasiswa dan Kelas Malam?

7


8

S

Majalah KETIK | Edisi ke-X

ejak Pembelajaran Jarak Jauh, mahasiswa Polimedia Jakarta banyak mengeluhkan jadwal perkuliahan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut beberapa mahasiswa, sejak perkuliahan jarak jauh, dosen menjadi sering sekali memindahkan jadwal perkuliahan di luar jam yang sudah ditentukan tanpa kesepakatan. “Jujur ya gue kebaratan banget sama kuliah dipindah ke malam hari, karena kadang malam hari tuh jadi waktu me time buat gue gitu. Lagian kan jadwal perkuliahan udah ditentuin dari awal semester ya, harusnya kuliah online gak jadi penghalang buat kuliah sesuai jamnya,” ucap Mayya Valia, mahasiswa Prodi Penerbitan. “Tergantung fleksibilitas sih, kadang pindah jadwal juga bisa menguntungkan, tapi kalo bisa engga (pindah jadwal ke malam hari), karena malam tuh jam-jam nugas mahasiswa,” kata Melani Fitria, mahasiswa Prodi Fotografi. Menurut mahasiswa, sebenarnya alasan dosen memindahkan jadwal memang cukup rasional, biasanya karena rapat. Namun, justru hal ini memicu pertanyaan dibenak mahasiswa, mengapa rapat jadi sering diadakan ketika PJJ berlangsung? “Tiap dosen yang pindah ke malam hari kan alasannya selalu ‘ada rapat’ ya, jadi ya menurut gue rasional aja sih. Cuma kadang mikir kok semenjak kuliah online rapat jadi

sesering itu, padahal waktu dulu masih kuliah tatap muka jarang banget dosen ada rapat.” lanjut Mayya. Selain itu, Himpunan Mahasiswa Prodi Penerbitan bagian kemahasiswaan, pernah menaikkan surat pernyataan kepada kaprodi terkait keluhan mahasiswa selama PJJ, salah satunya mengenai jadwal, tetapi kemahasiswaan belum menerima respon apapun dari Kaprodi. Menanggapi ini, Kepala Program Studi Penerbitan, Erlan Saeffudin angkat bicara. Menurut beliau, pemindahan jadwal perkuliahan merupakan hal yang wajar untuk dilakukan, terutama pada masa pandemi seperti ini. Beliau mengatakan bahwa yang terpenting terdapat komunikasi antara dosen dan mahasiswa. Beliau juga menegaskan kepada mahasiswa agar mengedepankan diskusi bersama dosen jika ada hal yang perlu diubah maupun ditingkatkan. Selain Kaprodi Penerbitan, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Dayu Sri Herti, juga ikut memberikan tanggapannya. Menurut beliau, sah-sah saja jika perkuliahan dilakukan diluar jadwal yang telah ditentukan, selama ada persetujuan dari mahasiswa dan dosen. Beliau mengingatkan mahasiswa untuk memberikan pengertian terhadap kesibukan dosen selama PJJ karena banyak juga dosen yang sudah mengerti kesibukan mahasiswa. J: FAIRUS NIMA HAYATI & VALERIZMA M. S. E: RATIH RACHMA JUWITA


Info Polimedia

9

Info Polimedia

Informasi Seputar Rencana Pemindahan PUSGIWA

S

FOTO: LPM KETIK/AKBAR

ejak Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) dialihfungsikan menjadi ruang kelas Jurusan Pariwisata pada 2019 lalu, banyak mahasiswa yang menanyakan keberadaan di mana ruang Pusgiwa yang baru? Pusgiwa rencananya akan dipindahkan ke lapangan voli dekat dengan Sekretariat Balukuwana. Pusgiwa sendiri sudah memulai pembangunan sejak awal November 2020. Menanggapi hal ini, Kasubbag Umum Polimedia, Cahyo Tri, angkat bicara. Berdasarkan penuturan beliau, PoliMedia merencanakan pembangunan Pusgiwa dan nantinya meliputi pembuatan sekretariat untuk seluruh UKM. Kemudian, UKM yang sudah memiliki sekretariat akan direlokasi ke gedung Pusgiwa yang baru bila memungkinkan. Menurut Wakil Direktur III bidang Kemahasiswaan, Dayu Sri Herti, relokasi sekretariat yang sudah ada ini merupakan hal baik. Agar seluruh UKM di Polimedia dapat dengan mudah melakukan kerja sama. Rencananya gedung Pusgiwa yang sedang dalam proses pembangunan ini akan memiliki dua lantai; lantai satu akan diisi dengan seluruh sekretariat UKM dan lantai dua akan dibuat menjadi tempat sembahyang (Masjid). Selain itu, Wakil Direktur III menuturkan, ruangan tempat penyimpanan barang-barang

UKM pun akan dibagi menjadi dua bagian yaitu olahraga dan kesenian. Menurutnya, hal ini akan mempermudah para UKM dalam melaksanakan program kerja maupun aktivitas harian karena sudah terbagi sesuai bidangnya. Lalu untuk HIMA masingmasing prodi akan diusahakan untuk mendapatkan fasilitas Pusgiwa. Menurut penuturan Wakil Direktur III, sebenarnya setiap HIMA memiliki sekretariat masingmasing di setiap gedung lantainya (Toower gedung E). Namun, dikarenakan kurangnya ruangan, hal itu membuat sekretariat HIMA pun terpaksa ditiadakan. Beliau menegaskan, bila memungkinkan, rencananya masingmasing HIMA yang belum memiliki sekretariat akan direlokasikan ke gedung Pusgiwa. Namun, bila tidak, maka tempat sekretariat HIMA ada pada lantai masing-masing prodi seperti yang telah direncanakan pada pembangunan awal. Pembangunan Pusgiwa akan ditargetkan selesai dalam dua tahun. Namun, karena dana yang terbatas, pihak kampus belum dapat memastikan kapan pembangunan Pusgiwa akan benar-benar rampung. Doakan saja semoga Fasilitas Pusgiwa ini dapat rampung dengan cepat dan dapat segera digunakan oleh UKM-UKM di Polimedia. J: FAIRUS NIMA HAYATI & VALERIZMA M. S. E: RIFDAH JIHAN AZIZAH


10

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Info Polimedia

Peduli Sesama di Tengah Pandemi, Mahasiswa Desain Mode Bagikan Masker Kain Gratis Kamis (9/04/2020), mahasiswa Polimedia prodi Desain Mode membagikan masker gratis kepada warga sekitar Jalan Srengseng Sawah Raya, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Desain Mode sendiri merupakan salah satu Program Studi yang menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dalam perancangan busana bahkan aksesoris. Di tengah pandemi seperti ini, masker cukup langka dan mahal terutama masker medis (surgical mask) maka dari itu Prodi Desain Mode membuat sebuah ide kreatif menjahit masker guna mencegah penyebaran virus corona. Gerakan ini digalakkan untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan masker atau sedang tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Pemerintah juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk wajib pakai masker saat ke luar rumah. Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, pemerintah mewajibkan kepada seluruh warga Indonesia untuk mengenakan masker saat akan keluar rumah per tanggal 5 April 2020 kemarin. Yuri juga mengatakan penduduk cukup mengenakan masker kain yang bisa dipakai berulang kali setelah dicuci. “Semua harus gunakan masker, masker bedah dan masker N95 untuk petugas kesehatan, gunakan masker kain untuk warga, karena kita tidak tahu orang di luar, tanpa gejala, kita tidak tahu mereka sumber penyakit,� ujar Yuri saat melakukan konferensi pers yang disiarkan secara langsung di Gedung BNPB, Jakarta (5/4/2020).


Info Polimedia

11

FOTO: DOKUMEN PRIBADI

Pernyataan tersebut menggerakkan mahasiswa Polimedia Prodi Desain Mode untuk berinisiatif menjahit masker kain yang sesuai dengan standar kesehatan. Masker yang diproduksi oleh kampus Polimedia sekitar 5.000 masker untuk dibagikan secara gratis. Dilihat melalui laman media sosial Instragram @ polimediakreatif, mereka bisa memproduksi 200 sampai 500 masker dalam sehari. “(Usaha) pencegahan penyebaran Covid-19 ini (dilakukan) agar masyarakat sadar mau memakai masker. Apalagi, di Jakarta ini, sudah bisa di bilang zona merah,” ucap Dr. Purnomo Ananto, MM. Direktur Polimedia. Masker tersebut kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat terutama kepada pengemudi ojek online serta masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah. “Ngambil masker dari kampus Polimedia nih, menurut saya bagus banget soalnya buat menjaga agar terhindar dari virus ini, karena buat kesehatan, lebih bagus tebel banget bahan maskernya,” ucap Adi selaku pengemudi ojek online. Semoga masyarakat kedepannya dengan adanya gerakan ini lebih mematuhi protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker ketika keluar rumah, tetap jaga jarak, dan menghindari kerumunan. Jangan lupa yang paling penting ialah selalu mencuci tangan supaya terhindar dari virus corona. J: MUHAMMAD THOIFUR

E: VIONA RIZKIA ANANDA


12

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Pandemi Bukan Halangan untuk HIMA Polimedia Tetap Berkegiatan Info Polimedia

U

ntuk mencegah penularan Covid-19, sejak Maret 2020 ini beberapa perguruan tinggi termasuk PoliMedia ikut menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan diterapkannya sistem PJJ selama masa pandemi tentunya membuat beberapa kegiatan kemahasiswaan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) PoliMedia mencari solusi dengan cara memanfaatkan internet untuk tetap bisa menjalankan kegiatan. Salah satunya adalah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan laporan keuangan yang rutin dilakukan secara daring oleh MPM untuk memantau progres HIMA sejak bulan Maret. Jika di tahun sebelumnya pelantikan Ormawa dilakukan pada awal tahun, berbeda dengan tahun ini yang mengalami pemunduran waktu. Pelantikan dilaksanakan saat telah diberlakukannya new normal, yaitu pada hari Jumat, 14 Agustus 2020 di aula PoliMedia dengan mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut tentunya membuat beberapa perubahan terjadi. Salah satunya adalah berbagai program kerja


Info Polimedia

FOTO: DOKUMEN PRIBADI

milik HIMA yang harus berubah untuk menyesuaikan kondisi saat pandemi seperti sekarang. “Untuk program kerja yang akan dijalani itu, sebelumnya sudah diimbau juga dari MPM Polimedia bahwa kita sebaiknya mengadakan program kerja yang mungkin satu pun cukup untuk program kerja dari masing-masing Ormawa. Namun, jelas dan pasti akan terlaksana seperti itu. Tentu saja untuk kegiatan yang akan dilaksanakan itu kita imbau juga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, kita menyesuaikan kegiatan sekarang.” jelas Nadhifah Farah Dina, Ketua Komisi III MPM. Menurut Nauval, Ketua HIMA program studi Multimedia, sisi positif dari work from home adalah banyaknya waktu luang dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik. Salah satunya program kerja tahunan HIMA Multimedia seperti AMUBA (Aksi Multimedia Berbagi) yang biasanya dilakukan dengan menggalang dana secara langsung, saat pandemi ini dilakukan dengan cara livestream sebagai perantara open donation. Jika nantinya pandemi belum usai, HIMA Multimedia mengadakan turnamen dan media art exhibition setahun sekali mereka menjadi turnamen dan pameran online.

13

“Ya, semoga sih bisa jadi yang terbaik lagi, ya.” ucap Nauval ketika ditanya cara mempertahankan grading HIMA terbaik seperti tahun sebelumnya. Pemilihan HIMA terbaik akan diadakan pada akhir tahun oleh Komisi IV MPM. Penilaiannya sendiri berdasarkan evaluasi dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) masingmasing HIMA di Polimedia. Selain dari program kerja yang dilakukan HIMA, ada beberapa faktor lain yang nantinya akan mempengaruhi grading pada evaluasi akhir tahun. Diantaranya; pengumpulan administrasi proposal dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang sesuai dengan deadline pada Standar Operasional Prosedur (SOP), kepatuhan peserta terhadap SOP acara, serta bentuk kegiatan yang dilakukan masing-masing HIMA tersebut merupakan kegiatan nasional atau internasional. Semua penilaian tergantung kualitas program kerja masing-masing HIMA. Nilai grading ini nantinya akan menjadi keuntungan untuk dana di tahun selanjutnya, juga menjadi bentuk apresiasi Ormawa agar menjadi lebih semangat. J: YUNI PUSPITA DEWI

E: ALIFIANISA ANDARY


14

Majalah KETIK | Edisi ke-X

AKIBAT COVID-19 Porseni Politeknik Se-Indonesia 2020 Ditunda Penyelenggaraannya Info Polimedia

K

ILUSTRASI: DOKUMEN PORSENI XIII

egiatan Pekan Olahraga dan Seni atau biasa disebut Porseni tahun 2020 terpaksa ditunda pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan virus Covid-19 yang menyebar di Indonesia pada awal tahun 2020. Seharusnya Porseni Politeknik se-Indonesia 2020 diselenggarakan pada Maret lalu. Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan, sebagai tuan rumah Porseni ke-13 mengumumkan penundaan Porseni XIII ini pada halaman web dan akun resmi instagramnya. Porseni akan tetap dilaksanakan meski pada tahun yang berbeda, yaitu tahun 2021. Walaupun ditunda sampai waktu yang belum ditentukan, namun tidak menyurutkan semangat para atlet yang sudah mendaftar pada Poerseni tahun ini. Ada 55 Politeknik se-Indonesia yang mengikuti ajang Porseni, salah satunya Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (PoliMedia). PoliMedia sendiri akan mengirimkan atlet terbaiknya yang berjumlah kurang lebih 58-60 atlet untuk cabang olahraga dan seni. “Saya sebagai bagian dari kemahasiswaan di PoliMedia Jakarta, mengikuti saja dalam pengunduran Porseni tahun ini, karena pengunduran waktu Porseni memang ditentukan oleh Pemda Banjarmasin sebagai tuan rumahnya

Politeknik Negeri Banjarmasin,� ucap Dayu Sri Herti, Wadir III bagian kemahasiswaan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Beliau juga menambahkan bahwa ada kesepakatan mengenai atlet yang sudah lulus masih bisa mengikuti Porseni 2021 nanti di Banjarmasin. Tapi juga melihat manager meeting ke depan. Apakah tetap memakai kesepakatan itu atau akan ganti kesepakatan. Saat ini para atlet PoliMedia masih berlatih mandiri di tengah pandemi Covid-19. Mereka berlatih di bawah manajer cabang olahraga dan seni masing-masing. Adapun untuk mensupport para atlet PoliMedia, pihak kampus akan memberikan anggaran untuk biaya pendaftaran dan fasilitas penginapan. J: FAIRUS NIMA HAYATI

E: RIFDAH JIHAN AZIZAH


Event

Event

FOTO: DOKUMEN PRIBADI

Produktif di Tengah Pandemi, Mahasiswa Periklanan Berhasil Meraih Juara, Selamat!

15


16

Majalah KETIK | Edisi ke-X

FOTO: DOKUMEN PRIBADI

Pandemi memberikan dampak besar bagi segala aspek kehidupan, salah satunya pendidikan. Proses pembelajaran yang tadinya dilakukan secara offline kini harus dialihkan menjadi pembelajaran online. Untuk mengembangkan kreativitas para mahasiswa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (PPN) menggelar tiga lomba tingkat mahasiswa yang dimulai dari jenjang Diploma 3 (D-3) sampai Sarjana (S-1). Dilansir dari web www.kemdikbud.go.id, lomba yang diadakan adalah kompetisi poster, penulisan opini, dan video opini. Lomba tersebut sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2020, dan memberikan wadah untuk mahasiswa agar terus produktif, kreatif, dan inovatif dari rumah. Politeknik Negeri Media Kreatif mengirimkan satu tim untuk ikut dalam lomba. Tim yang berisikan tiga orang tersebut terdiri dari Naufal Hanif, Charenstino Dwi Jhanti Putra, dan M. Viqki Alamsyah, mahasiswa Prodi Periklanan angkatan 2019. Dengan bimbingan Bapak Bayu Dwi Nurwicaksono, mereka bertiga mengikuti kompetisi video opini. Alasan yang membuat mereka lebih termotivasi untuk mengikuti lomba tersebut karena mereka ingin membuktikan bahwa meskipun sedang berada di kondisi sulit dan harus berada di rumah, kita masih dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Terinspirasi dari keadaan saat ini, ide cerita yang diambil mengenai

kehidupan sehari-hari yang banyak berubah semenjak pandemi. Secara garis besar, pesan yang ingin mereka sampaikan adalah bagaimana cara menghadapi pandemi ini. “Corona itu sebenarnya bagaimana cara kita memaknainya. Corona nggak selalu tentang hal yang panik, menakutkan, serta menegangkan. Banyak kok sisi positif dibalik itu, salah satu contohnya, kita jadi bisa kumpul dengan keluarga seharian penuh,� kata Naufal Hanif. Dalam proses pembuatan video opini, mereka mengaku mendapat pengalaman baru yang unik, karena saat proses syuting mereka hanya berkoordinasi via whatsapp tanpa ada tatap muka sama sekali. Selain itu kendala teknis pun sering kali mereka jumpai, tetapi mereka tetap semangat dan dapat mengatasi kendala yang ada. Selama kurang lebih satu minggu persiapan, akhirnya kerja keras mereka membuahkan hasil. Bahkan mereka pun tidak menyangka akan berhasil meraih pencapaian yang luar biasa tersebut. Gelar juara ke-3 untuk kategori kompetisi video opini, berhasil mereka capai. Selamat untuk Naufal, Charenstino, dan Viqki atas pencapaiannya!

“

J: ASIH MUNGGARANI

E: BENINDA DHIYAA I

Kami juga nggak nyangka dan nggak menargetkan juara, karena (kami) belum pernah mendapat juara sebelumsebelumnya. Jadi, kami bertiga sangat puas dengan hasilnya. Kami bakal berusaha semaksimal mungkin untuk kedepannya, ujar Naufal Hanif.

�


Event

EduPrint Polimedia Expo 2020: New Normal, New Hope, New Opportunity

17

FOTO: FOTO: LPM DOKUMEN KETIK/SYAMIL KETIK - ADE


18

P

Majalah KETIK | Edisi ke-X

FOTO: LPM KETIK/SYAMIL

oliteknik Negeri Media Kreatif mengadakan EduPrint Polimedia Expo bekerja sama dengan EduPrintPack untuk pertama kalinya. Acara diselenggarakan di kampus PoliMedia pada 25-27 November 2020. EduPrint Polimedia Expo digelar sebagai wadah mahasiswa dapat menunjukkan karyanya. Rangkaian kegiatan yang diadakan mulai dari talk show, bedah buku, fashion show, lomba foto, serta competition awards. Meski acara ini dilakukan secara tatap muka, protokol kesehatan tetap dipatuhi dengan adanya pembatasan serta penayangan acara yang dilakukan juga via daring. Pengunjung juga diharuskan registrasi dan melakukan pengecekan suhu tubuh. “Yang membedakan PoliMedia Expo tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah di tahun sebelumnya hanya diadakan untuk internal Polimedia. Sekarang, kita berkolaborasi dengan EduPrint serta ada webinar dari berbagai negara, tetapi acaranya tetap sederhana karena masih

di tengah pandemi.� kata Direktur PoliMedia, Dr. Purnomo Ananto, M.M. Pengenalan karya-karya mahasiswa PoliMedia ini sebagai bentuk apresiasi dari civitas akademika. Apresiasi ini diberikan kepada mahasiswa agar selalu meningkatkan prestasi untuk jauh lebih tinggi. Berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Polimedia juga turut andil dalam acara ini. Workshop yang diadakan oleh PoliMedia bersama EduPrintPack ini juga ditayangkan via Zoom. Sedangkan untuk PoliMedia Expo dapat disaksikan melalui channel Youtube Polimedia TV. Setiap booth yang ada di dalam PoliMedia Expo memiliki tema yang berbeda, serta dapat dijadikan ajang pengetahuan tentang masing-masing Program Studi. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan merchandise disetiap boothnya. “Harapannya, kita lebih banyak lagi mengadakan acara offline. Nggak cuma PoliMedia Expo, tapi acara-acara mahasiswa harus bisa offline juga kayak gini. Acara ini juga bagus karena jadi ada ruang untuk pamer


Berita Utama

karya.� ujar Azzahra, mahasiswi Program Studi Penyiaran. Di hari terakhir Expo, diumumkan para juara booth terbaik. Juara ketiga diraih oleh UKM Balukuwana, juara kedua oleh Program Studi Penerbitan, dan juara pertama diraih oleh Program Studi baru di Polimedia, yaitu Seni Kuliner. Semoga di tahun-tahun berikutnya, Polimedia Expo rutin diadakan dengan tujuan berbagai Program Studi dan UKM di PoliMedia dapat menunjukan karya-karyanya. Karena dengan adanya PoliMedia Expo, PoliMedia dapat menunjukan potensinya terhadap dunia luar. J:

ACHMAD KAMIL & DHIMAS YOGA

E:

ALIFIANISA ANDARY

19

FOTO: LPM KETIK/SYAMIL


20

Majalah KETIK | Edisi ke-X

5 Lagu Trending Ini Wajib Kamu Dengar Biar Tetap Semangat Halo, Sobat Ketik! Gimana kuliahnya, nih? Semoga tidak ada kendala dan selalu semangat dalam menjalani rutinitas seharihari, ya. Oh, iya, Sobat Ketik kalau sedang bosan atau letih biasanya ngapain? Rebahan sembari mendengarkan lagu kesukaan, kan? Nah, kali ini ada lagu-lagu trending saat ini yang mungkin Sobat Ketik belum dengar biar kamu tetap semangat. Apa saja, sih? Yuk, langsung simak lagulagunya di bawah ini!

Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti Anneth Anneth Delliecia adalah penyanyi pendatang baru yang populer belakangan ini lewat lagu “Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti”. Lagu bergenre pop tersebut menjadi trending nomor satu di Top Hits Indonesia, lho. Lagu ini wajib banget Sobat Ketik dengar karena alunan nada dan suaranya penyanyinya begitu enak di telinga. Bahkan, liriknya pun mengisahkan tentang rasa kehilangan. Buat yang sedang galau, lagu ini cocok banget untuk Sobat Ketik masukkan ke favorite playlist kamu.

Positions Ariana Grande Ariana Grande adalah seorang penyanyi bahkan penulis lagu dari Amerika Serikat. Siapa yang enggak kenal sosok Ariana Grande? Penyanyi yang pernah mendapatkan pernghargaan Billboard Music Award untuk Top Artis wanita. Lagu “Positions” ini menjadi trending di beberapa platfrom musik, salah satunya Apple Music. Tapi jangan khawatir, karena untuk


Gaya Hidup

21

Lovesick Girls BLACKPINK

Cuek Rizky Febian

BLACPINK adalah sebuah grup penyanyi wanita asal Korea Selatan yang dibentuk oleh YG Entertainment. Girl band ini memiliki empat orang anggota, yaitu Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa. BLACKPINK sudah melakukan tiga kali comeback pada tahun 2020, salah satunya berjudul “Lovesick Girls”. Bahkan, MV ini sempat menjadi trending nomor satu di kanal Youtube. Sampai awal bulan Desember 2020 ini, MV “Lovesick Girls” sudah ditonton lebih dari 272 juta viewers. Lagu ini dijamin bakal cocok banget buat Sobat Ketik dengar biar semangat lagi. Oh, iya, jangan lupa dengar lagu di album BLACKPINK yang lain yang enggak kalah enak, ya!

Rizky Febian Ardiansyah Sutisna atau yang lebih dikenal sebagai Rizky Febian adalah penyanyi muda pria asal Indonesia yang merupakan anak pertama dari comedian ternama, Sule. Baru-baru ini, Rizky Febian merilis lagu berjudul “Cuek” dan masuk ke trending di Indonesia. Lagu beraliran pop ini satu ini juga semakin terkenal melalui platform TikTok yang di-cover oleh Brigita Meliala, salah satu konten kreator di sana. Lagu ini berkisah tentang fase orang dalam menjalani suatu hubungan. Untuk Sobat Ketik yang sedang mengalami fase tersebut bakal relate dan cocok banget dengar lagu ini, nih.

Papi Chulo Octavian & Skepta Papi Chulo Terakhir kita beralih ke penyanyi luar negeri, nih. Octavian adalah seorang rapper dari London dan Skepta juga seorang rapper dari London bagian Utara. Dua rapper tersebut pernah mendapatkan pengharagaan Musik Suara BBC dan Nigeria Entertainment Award for Diaspora Artist of the Year. Pada tahun ini mereka berkolaborasi menciptakan lagu berjudul “Papi Chulo”. Lagu ini menjadi trending di platform TikTok dan menjadi Top Hits Indonesia di Sportify. Bahkan lagunya telah dijadikan video oleh para pengguna Tiktok sebanyak 1,3 juta video, lho. Tidak hanya itu, lagu tersebut juga mempunyai dance unik yang dibuat oleh pengguna Tiktok, jadi lagu ini cocok banget buat Sobat Ketik dengar sembari dance, deh.

Nah, itu dia 5 lagu yang sedang trending di akhir tahun ini, jangan lupa untuk mendengarkan lagulagu yang sudah direkomendasikan, oske? Bahkan kalau masuk ke selera Sobat Ketik, lagu-lagunya bisa dijadikan favorite playlist kamu. Oh, iya, diingatkan kembali pada Sobat Ketik di kala pandemi seperti ini jangan lupa untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari virus Covid-19, ya! J: MUHAMMAD THOIFUR

E: JESICA SYAPUTRI


22

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Gaya Hidup

7 Makanan Favorit Mahasiswa PoliMedia, Bikin Kangen Ngampus!

S

FOTO: FOTO.CO.ID

ebagai mahasiswa, kita pasti banyak menghabiskan waktu di kampus. Bahkan, mulai dari sarapan hingga makan siang kita lakukan di kampus. Selain sebagai kebutuhan sehari-hari, tentunya kita akan memilih makanan terbaik yang akan kita makan. Tetapi sebagai mahasiswa Polimedia, harga ramah kantong serta rasa enak merupakan hal paling penting saat memilih makanan. Semua makanan yang dijual tentunya sangat lezat dengan beragam pilihan yang disajikan. Namun dari itu semua, terdapat beberapa makanan yang paling dikenal di kalangan mahasiswa Polimedia, bahkan makanan ini sampai dikangenin selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, di kesempatan kali ini Majalah Ketik akan membahas makanan-makanan favorit mahasiswa Polimedia di kantin lama (kanlam), kantin baru (kanbar), dan sekitarnya yang bikin kangen ke kampus. Makanan-makanan ini juga bisa menjadi rekomendasi mahasiswa baru ketika sudah masuk kampus, lho!

1. Pecel Ayam Pakde Kanbar Siapa yang enggak pernah beli makan di sini, sih? Tempat makan pakde ini menjual beragam makanan enak seperti pecel lele, ayam, soto, dan sebagainya. Tapi yang paling bikin kangen itu sambal ayamnya yang nagih banget. Harganya juga murah, lho, hanya perlu membayar Rp 18.000.00 kamu sudah dapat nasi + ayam + es teh. Worth it banget, kan? Definisi perut kenyang dompet aman. Seperti namanya, Pecel Ayam Pakde berlokasi di kanbar, tempat makan urutan kedelapan dari sebelah kiri arah masuk lapangan voli.

2. Ayam Bakar Ompimpa Tempat makan Ompimpa paling mudah dicari saat baru masuk ke kanbar karena urutan paling pertama saat masuk dari arah lapangan voli. Ompimpa menjual aneka olahan ayam serta mi instan. Lalu yang paling dikangenin adalah ayam bakarnya karena selain ukuran ayam yang besar, bumbunya juga sangat lezat dengan rasa gurih yang menjadi ciri khas. Harganya dibanderol Rp 16.000.00 dan kamu sudah dapat nasi sama ayam. Wah, kurang apalagi coba?


Gaya Hidup

23

3. Chicken Katsu

6. Ayam Geprek Barbar

Olahan ayam memang sangat beragam di kantin PoliMedia, ya? Tetapi jangan salah, semua memilki keunikannya masing-masing, termasuk tempat makan yang satu ini. Menu chicken katsu ini bikin mahasiswa rela mengantre karena memang enak banget! Bayar Rp 15.000.00 dan kamu sudah bisa menikmati chicken katsu dengan nasi. Di mana lagi ada jual chicken katsu dengan harga segini? Selain itu, ada menu ayam pokpok yang gak kalah enaknya dengan chicken katsu. Pasti udah enggak sabar masuk kampus lagi buat makan ayam pokpok, kan? Tempat makan ini juga mudah ditemui karena berada di urutan pertama dari arah pintu masuk dekat pos satpam.

Walaupun terbilang baru, Ayam Geprek Barbar sudah sukses membuat antrean panjang karena sambalnya yang diulek dadakan. Terdapat menu sambal setan juga sambal hijau dengan campuran teri yang harganya terjangkau buat kantong mahasiswa. Hanya Rp 17.000.00 kamu bisa mendapatkan nasi + ayam + es teh. Paket hemat banget pokoknya! Kalau sudah masuk kampus, siapkan mental untuk merasakan pedasnya sambal geprek ini, ya! Dijamin pasti kamu bakal ketagihan, deh.

4. Nasi Kulit Kanlam Kanlam yang lokasinya berada di belakang gedung teknik memang terkenal akan makanan ramah kantongnya, salah satunya nasi kulit seharga Rp 10.000.00 ini. Murah begini tapi rasanya enggak murahan pastinya, cocok deh buat kamu yang lagi hemat tapi tetap pengin makan yang kenyang dan enak.

5. Mi Ayam Mas Agus Beralih dari olahan ayam, di kanbar juga ada mi ayam dengan rasa kuah yang nendang. Mi ayam Mas Agus ini dapat kamu dapat seharga Rp 12.000.00 saja, lho. Cocok banget sebagai alternatif untuk makan siang ketika bosan makan nasi ayam. Menggiurkan, bukan? Lokasi mi ayam ini berada di tempat makan urutan ketiga dari arah pintu masuk dekat pos satpam, ya.

7. Ayam Penyet Cafe Hotel Polimedia Selain kanlam dan kanbar, terdapat pilihan tempat makan lainnya, yaitu Cafe Hotel Polimedia. Mungkin beberapa mahasiswa atau bahkan kamu menganggap cafe ini hanya untuk dosen. Salah banget, tahu! Mahasiswa juga boleh banget makan di tempat ini, lho. Harga makanannya enggak jauh beda sama di dua kantin lainnya karena lokasinya pun berdekatan dengan kanbar. Di cafe tersebut menjual berbagai menu makanan seperti ayam bakar, spageti, chicken cordon bleu, dan menu lainnya. Namun dari semua menu, yang menjadi favorit adalah ayam penyetnya karena ukuran ayam yang besar serta rasa sambal yang begitu menggugah selera. Walaupun didominasi oleh olahan ayam, justru daftar makanan tersebutlah yang dirindukan untuk disantap kembali oleh mahasiswa Polimedia nanti. Oh, iya, harga di atas merupakan harga tahun 2020 awal, jadi, semoga saja tidak berubah di tahun 2021, ya! J: YUNI PUSPITA DEWI

E: JESICA SYAPUTRI


Majalah KETIK | Edisi ke-X

S: flickr.com/photos/solen-feyissa

24

Gaya Hidup

TikTok: World of Content Creator

Z

aman sekarang, siapa sih, yang ngga tau TikTok? Bahkan, bayi umur lima tahun aja tahu gimana cara bermain TikTok. Sebelum TikTok diluncurkan, ada aplikasi serupa yang bernama Musically. Tapi tidak begitu lama, Musically bergabung dengan TikTok sehingga membuat TikTok sebesar sekarang. TikTok adalah sebuah media sosial dan platform video musik asal Tiongkok yang diluncurkan pada tahun 2016. Di TikTok, kalian bisa membuat video berdurasi pendek dengan menggunakan musik kalian sendiri. Saat ini, tentunya TikTok mempunyai banyak kreator konten dan tentu pula memiliki berbagai macam konten yang menarik untuk ditonton. Kamu mau tahu konten apa saja yang ada di TikTok?

1. Dance Tutorial

TikTok udah nggak asing lagi dengan dance tutorial-nya. Bahkan, banyak lagu-lagu Indonesia yang mendunia karena simple dance yang dibuat oleh para kreator konten dari Indonesia. Yups! Berawal dari TikTok, lagulagu asal Indonesia lebih dikenal di dunia. Mungkin kamu bisa cobain dance-dance tutorial di TikTok, menarik lho! Rekomendasi akun: @egin.agiatama, @patriciaaaaam

2. Story Telling

Story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita, dan yang menyampaikan cerita itu biasanya disebut story teller. Cerita yang disampaikan oleh story teller biasanya tentang sejarah, misteri, atau teori konspirasi. Kebanyakan konten story telling biasa kita temukan di YouTube, tapi ternyata di TikTok juga banyak, lho. Dengan durasi video yang sangat terbatas, para kreator konten mampu menceritakan tentang sejarah, misteri, maupun teori konspirasi dengan singkat, padat, dan jelas. See? TikTok bisa bikin kalian yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, bukan? Rekomendasi akun: @tiktokwillykun, @clarissachristiyan, @alinezad


Gaya Hidup

3. Komedi/Parodi

Selanjutnya, konten yang digemari di TikTok adalah konten komedi/parodi. Konten ini bisa bikin kalian tertawa terbahak-bahak. Banyak, lho, kreator konten yang memilih komedi/parodi sebagai konten mereka karena tentu banyak penggemarnya serta mudah dilakukan. Para kreator konten biasanya memarodikan kejadian-kejadian lucu yang terjadi di dunia maya, atau melakukan lipsync pada beberapa sound yang lucu. Rekomendasi akun: @emilmario69, @ raishuu_, @fadiljaidi

4. Fotografi

Next, konten berkonsep fotografi. Konten ini banyak dilakukan oleh para fotografer profesional. Biasanya mereka memberikan tips bagaimana cara memotret foto yang mudah tapi tetap menarik. Mereka juga menunjukkan tips dan trik yang unik dalam mengambil foto, misalnya dengan percikan air atau taburan bunga-bunga. Hasilnya pun jauh lebih artistik. Jadi, penasaran, kan? Rekomendasi akun: @shahgee47, @jordi. koalitic, @alex.stemp

25

5. Tips dan Trik

Terakhir nih, konten Tips dan Trik. Tentu banyak orang yang membutuhkan Tips dan Trik atau biasa disebut Life Hacks. Konten ini memberikan cara yang mudah dan sederhana dalam melakukan sesuatu kepada penontonnya. Mungkin kalau kamu butuh sesuatu yang simpel dan mudah, kamu bisa cari beberapa kreator konten yang berhubungan dengan tips dan trik. Rekomendasi akun: @blossom, @vinavinesia, @rayeshabrina Nah, itu beberapa konten yang biasa ditampilkan oleh para kreator di TikTok. Mungkin kamu bisa menjadi salah satu kreator konten di atas atau hanya ingin menjadi penikmat videonya? Semuanya sama-sama seru, kok. Jadi, selain YouTube, TikTok juga bisa menjadi tempat berkarya, atau bisa menjadi dunianya kreator konten, bukan? J: ACHMAD KAMIL

E: VIONA ANANDA


26

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Gaya Hidup

Tren Bersepeda Di Masa Pandemi

A

khir-akhir ini bersepeda sedang menjadi tren di Indonesia. Hal ini dilakukan masyarakat Indonesia untuk menghindari bosan karena terlalu lama di rumah. Bersepeda dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Tren sepeda ini dimulai sejak Maret 2020. Walaupun bersepeda termasuk jenis olahraga outdoor, kamu tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Bersepeda di tengah pandemi banyak memberikan dampak yang positif, dengan bersepeda kita bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bersepeda juga dapat mengurangi polusi udara. Bahkan langit Jakarta sempat bersih dari polusi udara, dan menjadi viral di internet. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) juga sudah menyediakan jalur sepeda di beberapa tempat, dan buat kamu pengguna sepeda lebih baik menggunakan jalur tersebut. Sudah disediakan lho jalurnya, gunakan dengan baik ya! Kalau kamu tidak punya sepeda, jangan khawatir! Sudah banyak yang menyewakan sepeda secara online, terutama di jalan-jalan besar seperti Sudirman. Harga sewanya pun terjangkau. Dalam bersepeda, kamu harus tetap berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, serta memakai helm, pelindung lutut, atau mungkin lampu

sepeda. Dalam menggunakan masker, kamu harus menggunakan masker yang mudah menyerap keringat. Oh iya, jangan lupa menyediakan air putih agar kamu terhindar dari dehidrasi. Para ahli juga menyarankan untuk bersepeda dengan intensitas ringan, karena jika kamu memakai masker tentu oksigen yang masuk ke paru-paru akan berkurang. Akhir-akhir ini juga marak terjadinya begal sepeda, Pemprov DKI Jakarta menyarankan agar tidak bersepeda sendirian di tempat yang terlalu sepi. Jika kamu bersepeda, sebaiknya tidak membawa barangbarang berharga, dan jika kamu membawanya, tempatkan barang berharga di tempat yang cukup aman. Jika suatu saat kamu mengalami begal sepeda, jangan segan untuk menghubungi polisi agar kasus cepat diusut. Bersepeda memang baik untuk kesehatan, namun kamu harus tetap berhati-hati dan menjaga keamanan diri kamu. Cegah penularan virus Covid-19 dengan memakai masker dan jangan bersepeda sendirian ya! Bersepeda ramairamai lebih seru, juga bisa menghindari kamu dari kejahatan begal sepeda. J: ASIH MUNGGARANI

E: BENINDA DHIYAA I


Gaya Hidup

27

Anti Bosan dengan 5 Game Favorit di Gawaimu! Di zaman milenial ini tentunya teknologi sudah semakin berkembang, terutama dengan gawai yang memiliki perkembangan yang semakin pesat dan semakin canggih. Anak zaman milenial pastinya tidak mau lepas dari gawai. Ya, gawai memang sangat dibutuhkan, karena dengan menggunakannya kalian dapat lebih mudah melakukan kegiatan sehari-hari. Bukan hanya melakukan kegiatan saja. Gawai juga bisa menjadi media hiburan untuk kamu yang merasa bosan, seperti Game Mobile contohnya. Seiring berkembangnya waktu, Game Mobile semakin banyak bermunculan, bahkan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.

Berikut 5 Game Mobile yang bisa kamu download di Gawaimu. 1. Mobile Legends: Bang Bang

S

iapa sih yang nggak tau game Mobile Legend? Game ini terkenal dengan sebutan Game Moba dan sudah diunduh sebanyak seratus juta kali di Google Play Store. Game Mobile Legends menampilkan animasi serta karakter 3D yang dibuat cukup baik. Banyaknya event yang diadakan game ini membuatnya menjadi semakin menarik. Di game ini kamu bisa berkompetisi

serta menemukan lawan atau tim yang tangguh. So? Nunggu apa lagi? Langsung unduh aja di gawaimu!


28

Majalah KETIK | Edisi ke-X

2. Among Us Game yang sedang tren saat ini, yaitu Among Us. Game ini sedang popular bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Game ini memiliki rating bintang 4.5 di Google Play Store. Dalam game ini kamu akan bermain secara tim, dimana kamu harus menemukan pembunuh atau yang biasa disebut ‘Impostor’ dalam tim mu. Kalau kamu yang menjadi Impostor-nya, kamu harus disingkirkan oleh semua pemain dan ssssttttt! Jangan sampai ketahuan, ya. hihihihi!

3. Genshin Impact Game ini adalah game petualangan yang dimana kamu harus menemukan saudaramu. Pada game ini kamu harus menyelesaikan misi dengan melawan monster yang kamu temukan. Selain itu, game ini mempunyai peta yang sangat luas. Untuk membuka seluruh peta, tentunya kamu harus menyelesaikan misi-misi yang ada pada game ini. Genshin Impact memiliki rating bintang 4.5 di Google Play Store dan sudah diunduh sebanyak 10 juta kali.

4. PUBG atau Free Fire Selanjutnya ada game peperangan, yaitu PUBG atau Free Fire. Kedua game ini memiliki konsep yang sama, yaitu peperangan. Pada game ini kamu harus mengeliminasi lawan dan menjadi orang terakhir atau tim terakhir yang hidup. PUBG dan Free Fire memiliki grafik dan animasi yang baik, serta juga memiliki rating yang cukup baik. Seharusnya kamu bisa suka sih kalau main game ini.

5. Hay Day Terakhir nih, game Hay Day. Di game ini kamu harus bertani dan memperluas lahan pertanianmu. Di game ini kamu juga bisa bertukar hasil pertanianmu, memenuhi pesanan, dan membangun kota. Grafis pada game ini sangat baik. Kalau kamu adalah penggemar game simulasi, kamu pasti suka dengan game Hay Day ini. Nah, itu 5 game mobile yang wajib kamu cobain untuk menghindari rasa bosan. Jika kamu suka berkompetisi, kamu bisa coba game Mobile Legends. Suka bermain dalam tim dan memecahkan kasus? kamu bisa coba Among Us. Kalau kamu suka

berpetualang, coba Ganshin Impact. Suka berperang? Tapi jangan perang beneran, ya! perang di PUBG atau Free Fire saja. Dan jika kamu suka game simulasi, fix kamu harus coba Hay Day. Gimana? Mau coba game yang mana dulu, nih, Sobat Ketik? J: ASIH MUNGGARANI

E: BENINDA DHIYAA I


Gaya Hidup

29

Inspirasi Bisnis Ala Milenial di Tengah Pandemi, Tertarik?

Halo, Sobat Ketik! Sebagai anak milenial, ada baiknya kita mencoba peluang berbisnis di tengah pandemi ini. Apalagi, perputaran uang di tengah pandemi merupakan hal yang sangat penting. Nah, berikut Majalah Ketik merekomendasikan beberapa ide bisnis ala milenial di tengah pandemi.

1. Menjual Baju Thrift Thrift merupakan barang bekas yang biasanya hasil import dari luar negeri. Thrift sendiri biasanya masih memiliki kualitas yang baik, namun tidak 100% bagus seperti baru. Meskipun begitu, biasanya masih banyak thrift yang memiliki kualitas seperti barang baru. Salah satu barang yang bisa di thrift yaitu baju. Di pasaran ada pula baju dengan merek premium yang tidak lulus quality control, sehingga dijual dengan harga di bawah retail. Tapi tenang saja, defect pada baju thrift ini biasanya tidak terlihat dan baju-baju thrift masih sangat layak kok untuk dipakai. Nah, menjual baju thrift merupakan salah satu peluang bisnis yang bagus. Pasalnya, target penjualan baju thrift sendiri biasanya adalah orangorang yang ingin membeli baju dengan kualitas premium tetapi ingin menghemat pengeluaran. Selain itu, orang-orang yang membeli baju-baju

thrift juga biasanya karena baju thrift memiliki model unik dan hanya satu jenis. Itulah yang membuat orang membeli baju thrift. Sebagian orang yang memilih untuk membeli baju thrift karena alasan untuk menyelamatkan bumi dari limbah pakaian. Modal untuk bisnis yang satu ini terbilang murah. Kamu bisa memulai menjual baju-baju thrift dari lemarimu sendiri. Selain itu, sudah banyak pula beberapa konveksi baju yang menjual bal segel baju-baju thrift. Biasanya konveksi menjual harga mulai dari harga Rp10.000,00 hingga Rp200.000,00 per bal. Lalu, kamu tidak perlu menyewa toko untuk melakukan bisnis ini. Kamu bisa memulai bisnis ini secara daring melalui e-commerce yang tersedia. Apalagi, menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta, transaksi e-commerce naik sebesar 26% selama pandemi. Nah, ini merupakan peluang bisnis yang bagus, bukan?


30

Majalah KETIK | Edisi ke-X

2. Jasa Titip Barang Jasa titip barang atau biasa disebut Jastip mengalami peningkatan yang signifikan semenjak pandemi berlangsung, banyak orang memilih untuk tetap tinggal di rumah dibanding keluar rumah. Hal ini pun mengubah perilaku konsumen masyarakat. Banyak masyarakat yang lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan sekunder dari rumah dibanding harus berpergian langsung. Namun, tidak semua e-commerce menyediakan barang yang dicari masyarakat. Hal inilah yang dapat dijadikan peluang dalam berbisnis. Kita dapat mencari beberapa retail yang tidak menyediakan barang melalui e-commerce. Selain barang retail, kita juga dapat melakukan jasa titip event yang tetap berlangsung di era pandemi ini. Penjualan dan promosi jasa titip ini dapat kita lakukan melalui e-commerce maupun sosial media. Modal yang dibutuhkan adalah biaya transpor dan biaya tiket masuk (jika melakukan jasa titip pada event). Keuntungan dari jasa titip ini memang terbilang tidak banyak, namun lumayan untuk menambah uang jajan kita kan, hehe. Oh ya, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan bila kamu melakukan penjualan jasa titip ini ya, Sobat Ketik!


Gaya Hodup

31

3. Investasi Momen pandemi ini merupakan momen yang pas bagi kita untuk mulai belajar berinvestasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi dapat melipatgandakan penghasilan kita. Untuk kita, sebagai mahasiswa kita dapat memulai modal investasi menggunakan 5-10% uang jajan yang kita sisihkan. Pada era pandemi, terdapat banyak pembelajaran webinar gratis maupun berbayar yang membahas soal investasi. Kita tidak perlu melakukan investasi secara besar-besaran. Contohnya seperti Reksadana. Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan Reksadana. Mulai dari Rp10.000,00 saja kita dapat membeli instrumen Reksadana dengan keuntungan hingga 20% per tahun. Selain Reksadana, investasi kecilkecilan lainnya adalah investasi emas. Modal dari investasi ini juga dimulai dari harga Rp10.000,00. Namun, meskipun penjualan emas lebih cepat dibanding investasi lainnya, keuntungan dari investasi ini hanya berkisar 2-4% per tahun.

Produk investasi selanjutnya adalah P2P. Peer to Peer Lending atau P2P merupakan penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Singkatnya, cara kerja P2P adalah pemilik investasi akan bertindak sebagai pihak yang meminjamkan modal kepada pihak lain, salah satunya kepada pemilik usaha UKM (Usaha Kecil Menengah) melalui sebuah platform. Investasi ini juga memiliki modal awal yang terbilang murah yaitu mulai dari Rp100.000. Meskipun demikian, risiko dari investasi P2P cukup besar. Nah, jika kamu tertarik untuk memulai investasi, jangan lupa untuk mempelajari instrumen investasinya dan juga memperhatikan risiko dari investasi tersebut ya, Sobat Ketik. Itu dia beberapa inspirasi bisnis ala milenial untuk mengisi waktu di tengah pandemi, tertarik? J: VALERIZMA M.S

E: EARLY MEIDIASA


32

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Temui Aku di Jakarta oleh Putri Monica

Temui aku di Jakarta Atau di antara tumpukan kata Di hiruk pikuk kota yang menyingkirkan para marginal dari tanahnya Atau di bibir rel kereta rumah bocah-bocah kumal menangisi nasibnya Di sini Di Jakarta Dapat kau jumpai ramai yang sepi Tawa yang sedih Begitu juga tak ada kasih yang tak pamrih Jalan-jalan di kota yang lumpuh di Senin pagi Makian dan umpatan mengalahkan kokok ayam jantan yang memang sudah hampir tidak pernah dijumpai lagi Juga tak ada sawah ataupun ladang, sebab seluruh tanah sempurna dimonopoli oleh gedung-gedung yang tingginya hampir mendobrak cakrawala Lorong dan gang sempit yang kotor dan lembab Serta sungai yang ikut sesak menanggung beban hidup orang banyak Di Jakarta Segala urusan bisa jadi sangat mudah, atau bahkan sangat susah Semua tergantung berapa lembar rupiah yang bisa dilipat di saku celana Berita bohong ditebar sana sini, jangan sampai ada telinga yang terlewati Tak mau kalah, janji dan tipu daya pun diobral dengan harga semurah-murahnya, sebab konon orang Jakarta suka segala-gala yang dijual murah Ratus mimpi Ribu asa Juta jiwa Bermanifestasi menjadi ingar bingar kota yang tak akan pernah bisa mati Aku tak pernah bisa lari Pun bersembunyi Kata mereka hanya ada dua pilihan tersisa, “Hadapi atau mati!� Akhir tahun nanti, jika panjang umurku serta umurmu Temui aku di Jakarta Atau di antara tumpukan kata Di sini akan kulunasi dendam ibu kita Sampai tuntas hingga tak lagi ada bekas

Jakarta, 11 November 2020


Pojok Karya - Puisi

33

Menjaga Bara Perjuangan oleh Malik Fikri Perjuanganmu abadi Bara apimu tak akan padam Bohong bila kau telah usai Jalan pikirmu terus ada dan berlipat ganda

Dengan gagah kau lawan kecacatan hukum Tak kau biarkan rakyat kecolongan Politik terlalu manis Sampai sampai lupa sudah menjadi iblis Bersama rakyat, kau sibuk cari solusi Bersama oligarki, mereka sibuk basa basi

Jika kau yang sudah gugur adalah benih Satu harapku Kuharap aku buahnya, akan kuteruskan perjuangamu Jika bukan buah Kuharap aku tanahnya, akan aku beri seluruh zat hara agar tetap terjaga Jika bukan tanah Kuharap aku rumput liar di sekelilingmu, biarlah tiada guna Aku hanya ingin melihat semangat api perjuanganmu.


34

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Pada Akhirnya Karya: Maria Alexandra Fedho

S

inar terik matahari kali ini seakan benar-benar menyorot lebih, namun tak membuat banyak orang enggan beraktivitas di luar sama sepertiku. Dibuktikan dengan antrean motor dan mobil yang sedikit mengular, menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau. Bahkan aku yang menatap dari dalam kaca cafe seakan merasakan hawa panas itu. Hari Minggu ini kuputuskan untuk me time. Karena menurutku, itu semacam self healing agar menghilangkan penat dan energi-energi negatif terutama yang berasal dari pikiranku. Entah mendengarkan playlist musik di cafe, menulis sesuatu di notes kecil yang selalu kubawa, atau sekadar menikmati kopi di cafe ini. Entahlah, yang penting aku merasa relaks dan senang. Menyenangkan diri sendiri itu sudah susah kutemukan saat Senin hingga Jumat. Kupandangi banyak foto di galeri ponselku, disana terpampang beberapa pose fotogenik diriku. Tapi dari sekian banyaknya foto, ada satu foto yang menarik untukku. Sebuah foto yang memperlihatkan kelopak mataku yang bengkak bak habis mendapat bogeman dari petinju. “Halo kak, boleh minta foto?” Aku mengadahkan kepala melihat si sumber suara. Dan tak membutuhkan waktu lama aku mengangguk. “Makasih ya, Kak,” kata orang itu dan kubalas senyum dan anggukan. Setelahnya, ia berlalu dari hadapanku. Kadang aku merasa tidak seterkenal itu untuk diajak foto bersama, tapi di lain sisi aku senang menyenangkan orang. Aku menghembuskan nafas kasar ketika mendapati panggilan telepon dari Nadya, “Iya, Nad?”

“Jadi gimana? Lo mau aktifin akun lo lagi kan?” lanjut Nadya di telpon, “Banyak yang nawarin foto buat brand nih lumayan kali buat nambah jajan di kampus.” Entah sudah tak terhitung berapa kali aku menghembuskan nafas kasar sembari memutarbola mata, jengah mendengar ucapan Nadya. Bukannya aku tak mau, tapi aku memiliki sebuah alasan yang membuatku ingin rehat lama bermain instagram. “Gue nggak mau, Nad.” balasku segera mengakhiri sambungan telepon. Pikiranku kembali mengembara jauh pada masa-masa itu. Masa dimana aku merasa seperti berada di titik terendah dalam hidup, masa dimana sulit sekali menyemangati diri sendiri. Dering telepon berhasil membuyarkan lamunanku, kutengok sedikit pemilik suara itu ternyata Nadya. “Fee please gue minta tolong banget kali ini.” Lama-lama aku merasa Nadya menghancurkan moodku, apalagi ia terus memohon seperti itu. Tapi menonaktifkan instagram tetap menjadi keputusanku untuk waktu yang lama. “Sekali enggak, tetep enggak, Nad. Keputusan gue udah bulat.” “Lo dimana sih?” lanjut Nadya, “Oh ya gue dapet lokasi zenly lo!” Aku diam melongo tak habis pikir dengan kelakuan Nadya. “Tungguin gue, gue otw ke lokasi lo!” Sejujurnya aku belum menceritakan semua yang kualami pada Nadya karena menurutku ia pasti akan menganggap diriku lebay. Namun terkadang aku juga takut apa yang pernah kualami akan menimpa


Pojok Karya - Cerpen

Nadya. Huft, aku malah merasa menjadi serba salah sendiri. Menurutku setelah tidak bermain instagram, pikiranku menjadi lebih ringan. Aku seperti lebih bebas dengan apa yang ingin kulakukan dan jarang berkaca sambil memerdulikan komentar mereka tentang body shamming. Entah pipiku penuh, lenganku besar, atau gigi yang menurut mereka berantakan. Terkadang dipuji membuatku bersyukur berhari-hari, namun jika di-bully bisa membuatku merutuk setiap menit. “Bengong mikirin apa sih lo?!” Aku tersentak dan baru menyadari Nadya sudah berada tepat di depanku. “Fee please tolongin gue, bantuin gue kek sekali ini aja,” kataku memperagakan ucapan Nadya yang akhir-akhir ini mampir di indera pendengaranku. Nadya terkekeh sembari mengacungkan jempolnya, “Jadi lo mau nih?” “Mau-mau mata lo?!” “Please tolongin gue.” “Sekali enggak, tetep enggak, Nad.” Ia menghembuskan nafas kasar, “Oke kalau lo nggak mau, tapi kenapa?” Mulutku sedikit terbuka saat ingin mengatakan alasanku yang sesungguhnya, tapi entah kenapa detik kemudian aku menutup mulut dan menggeleng kecil. Sebenarnya aku ingin memberitahu Nadya, tapi aku rasa mungkin ini hanya masalah kecil untuknya dan malah terkesan aku yang berlebihan. “Yaelah.” Aku menghembuskan napas perlahan sembari melihat seluruh penjuru cafe yang hari ini tak begitu ramai pengunjungnya. Play list di cafe ini mulai diputar, Nadya sibuk dengan ponselnya. Tak lama kemudian beberapa orang datang sambil melirik ke arahku, dan ada satu temannya yang berbisik kecil pada temannya yang lain. Bosan memandangi seisi cafe, aku lantas mengambil

35

pena dan menyoret-nyoret tulisan yang sekiranya melintas di benakku. Akhir-akhir ini entah kenapa jiwa puitisku seakan sedang menggebu, notes kecil yang kupunya kini sudah berada pada halaman-halaman akhir. Melamun sedikit atau memikirkan kejadian-kejadian yang baru kualami membuatku menyadari banyak hal. “Lo kenapa sih akhir-akhir ini matanya bengkak?” Nadya melanjutkan lagi, “Nangis karena cowo?” Aku mengambil cermin kecil dari ransel dan memandangi wajahku terutama mata. Padahal aku sudah menggunakan concelear, sebelum ke kampus pun aku sudah mengompresnya dengan es batu. Tapi kenapa mataku tidak bisa kompromi sih? “Apaan? Enggak kok, nangis dari mana?” ujarku mengelak. “Serius lo?” tanya Nadya lagi menatap memastikanku. “Iyalah.” “Liat deh foto gue yang ini, bagus nggak sih?” Nadya menyodorkan ponselnya padaku. Aku menatap foto di dalam ponselnya itu. Menurutku sudah bagus, cahayanya pas tidak berlebihan, angle nya juga pas dari kanan, jadi Nadya tidak terlihat gemuk. Aku mengangguk yakin, “Bagus kok ini, posting aja langsung di instagram.” “Beneran nih?” kata Nadya lagi, “Coba lo geser lagi foto gue, pilih mana yang paling bagus.” Mataku menatap detail satu persatu foto Nadya ditempat yang sama dengan berbagai gaya yang berbeda, mulai dari senyum, manyun, hingga gaya menopang dagu. Menurutku beberapa foto Nadya ada yang bagus namun ada beberapa yang tidak, seperti salah satu foto yang menunjukkan rambutnya sedang acak-acakan atau pencahayaannya yang kurang. Bagian teribet saat hendak memposting foto adalah bagian eksekusinya. Kusodorkan ponsel Nadya setelah memilih foto yang lain, “Ini juga bagus.”


36

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Kali ini Nadya mengangguk, “Oke, gue posting sekarang. Komen jangan lupa ya beb.” Jemariku me-refresh beranda instagramku dan langsung mengomentari foto Nadya, komentar itu berisi kata. “Aw cakep banget, temennya siapa nih?” Detik kemudian komentarku malah dihujani komentar dari netizen lain yang notebene juga merupakan followersku, “Suka banget ngeliat persahabatan kalian.” “Dua-duanya cantik banget, apa nggak suka rebutan pacar?” atau ada juga yang mengomentari, “Kak Feelya lebih cantik.” Pandangan dari ponselku teralihkan ketika Nadya mengguncang tanganku, “Eh gila foto selfie gue yang golden hour likesnya ampe sembilan ratus ribu!” Aku melirik sekilas kearah Nadya lantas langsung melihat feeds Instagramku, tiga foto terakhir yang kuposting justru malah mendatangkan banyak hate comment mengenai lengannku yang terlihat besar. “Lengannya gede banget” “Itu lengan apa paha?” “Lengannya kayak talas” “Cantik sih, tapi lagi gemukan ya kak?” Sontak pandanganku langsung teralihkan, kupandangi dan kugenggam lenganku. Apa aku bertambah gendut ya? Dengan penasaran, aku kembali membuka galeri foto dan mencari foto bulan lalu, kubandingkan dua foto itu yang menunjukkan bagian lenganku. Cukup lama aku memandanginya, ternyata memang lenganku sedikit membesar, tapi menurutku tidak terlalu besar kok apalagi sampai segede talas. Kumatikan ponsel dan menghembuskan nafas kasar, “Masa orang-orang pada hate comment sih tentang lengan gue. Lengan gue gede lah, gendutan lah,” ceritaku kesal pada Nadya. “Ya mereka perhatian sama lo, mending lo ngegym deh,” jawab Nadya dengan tatapannya yang masih terpaku pada layar ponselnya. Di satu sisi aku memang setuju atas perkataan Nadya bahwa mereka perhatian padaku, namun di sisi lain aku merasa bahagia-bahagia dan tidak

merasa risih sama sekali dengan ukuran lenganku yang sekarang. Tapi, yasudahlah mungkin jawaban Nadya adalah solusi yang tepat. Lagipula jika banyak hate comment seperti itu, likes di beberapa fotoku menurun drastis, Insight di instagramku juga ikut turun. Beberapa minggu kemudian, ku ikuti saran Nadya untuk ngegym dengan harapan agar lenganku tidak sebesar seperti di foto kala itu. Namun dalam proses itu, aku sering memikirkan banyak perkataan orang. Beberapa foto yang ku posting, likes dan commentnya semakin menurun. Padahal sebelum upload aku sudah berekspektasi akan mendapatkan likes yang lebih banyak, terutama foto yang ku posting itu memerlukan effort yang benar-benar niat. Melihat itu aku malah semakin sedih, aku merasa ada yang salah dengan diriku. Bahkan saat aku instastory sedang gym, ada juga orang yang membalas dengan komentar, “Kantong matanya item banget” “Kok kurusan kak? Sakit ya?” “Kak jangan lupa bahagia ya, soalnya aku lihat kakak kurus banget kayak banyak pikiran” Hampir setiap malam pikiranku selalu berisi hate comment orang-orang, terkadang aku sering berdiam di depan cermin sembari merutuki kenapa pipiku besar, kulitku sedikit menghitam, dan hal-hal normal lain seakan menjadi tidak normal saat itu. Air mata sudah seakan menjadi teman tidurku sepanjang malam. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk menghapus aplikasi instagram. Semakin sering melihat postingan orang, mulutku seakan terus berbicara, “Kok aku tidak bisa seperti itu ya?” Tidak. Mereka tidak salah. Pasti setiap orang ingin membagikan sesuatu terbaik versi mereka. Namun pikiranku saja yang sedang kacau. Aku terus membandingkan diriku dengan banyak orang, selalu merasa hidup orang lebih indah dari hidupku, padahal kadang semuanya itu hanya terlihat sekilas


Pojok Karya - Cerpen

37

Aku terus membandingkan diriku dengan banyak orang, selalu merasa hidup orang lebih indah dari hidupku, padahal kadang semuanya itu hanya terlihat sekilas di permukaan saja. “FEEE ANJIR LO BENGONGIN APASIH?” teriakan Nadya membuatku tersentak sembari melihat banyak tatapan mata pengunjung kearahku karena suara teriakan Nadya itu. “Hah?” “Lo tadi dengerin gue nggak?” Aku menggeleng kecil. Nadya mendengus sebal padaku, “Gue akhir-akhir ini dapet komen katanya hidung gue pesek, badan gue gendutan, gitu.” “Terus?” Ia diam sejenak lantas melanjutkan pembicaraan, “Kalau gue filler hidung bagus kali ya? Nabung lah gue, sama gue ngegym lagi besok.” “Lo bahagia?” “Maksud lo?” Aku mengatur posisi duduk dan menatap Nadya serius, “Ya kayak lo ngikutin mau banyak orang.” Nadya balas dengan mengangguk, “Bahagia kok.” Tadinya aku ingin menasehatinya untuk tidak terus mengikuti standar kecantikan banyak orang, namun mendengar ucapan dan senyuman bahagia Nadya itu membuatku mengurungkan niat. Setiap orang punya porsinya masing-masing untuk bahagia. Aku sebagai teman dekatnya, hanya bisa mensupport apa yang menjadikan Nadya senang. “Yaudah kalo lo bahagia,” Aku menambahkan, “Lakuin aja apa yang bikin lo bahagia.” Dan yang aku lakukan adalah lebih baik menyimpan masalahku sendiri, karena tak semua masalah bisa diceritakan ke semua orang kan? Mungkin lain kali jika pikiranku sudah lebih segar dan perasaanku lebih tenang, aku akan mengaktifkan kembali akun instagram. Aku ingin menjadi versi terbaik untuk diriku, mau menjadi apapun yang aku mau dengan keinginan hatiku sehingga aku lebih bahagia tanpa memedulikan omongan orang. Memang menyenangkan orang lain itu perlu, tapi tidak usah berlebihan. Pahami dulu apa mau dan keinginanku sehingga aku bisa menyenangkan orang dan menyenangkan diriku sendiri. Pada akhirnya, semua perempuan itu cantik menurut versinya sendiri. Tidak bisa dibandingkan, karena setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Sesekali boleh mengeluh, tapi jangan lupa perbanyak rasa bersyukur.


World Wide Surfers Levipphirodhie (Rahardian) Prodi: Desain Grafis

38 Majalah KETIK | Edisi ke-X


Friends of Autumn Hasbi Asyidiqi Prodi : Penerbitan

Pojok Karya - Desain

39


40

Majalah KETIK | Edisi ke-X

Aksi Reformasi Dikorupsi & Mosi Tidak Percaya Rafi Dwi Ramadhan (@rafirmdhn22) Prodi: Fotografi


Pojok Karya - Fotografi

Menjaga Kebersihan Kereta (Human Interest) Rafi Dwi Ramadhan (@rafirmdhn22) Prodi: Fotografi

41


42

Majalah KETIK | Edisi ke-X

F: Instagram.com/jurnalkale

Gaya Hidup

“Story of Kale: When Someone’s in Love”, Toxic Relationship Harus Segera Diakhiri

S

ejak memulai debutnya di film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” atau banyak dikenal dengan NKCTHI, nama Ardhito Pramono makin banyak diperbincangkan netizen lantaran sukses dengan aktingnya. Ia memerankan sosok Kale yang dicap sebagai cowok yang gemar memberikan harapan palsu alias PHP. Hal ini membuat sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko, optimis untuk menggarap spinoff dari NKCTHI yang berjudul “Story of Kale: When Someone’s in Love”. Terbukti dari antusiasme netizen melalui media sosial pada saat proyek film ini dibuat, “Story of Kale: When Someone’s in Love” mampu memikat lebih dari 100.000 penonton dalam waktu 5 hari! Film ini sendiri telah tayang melalui situs Bioskop Online sejak tanggal 23 Oktober 2020. Meski harus dibuntuti beban akibat

pademi Covid-19, film ini tetap mampu memberikan cerita yang fresh, walau hanya sebatas spin-off. Berbanding terbalik dengan cerita yang disajikan dalam NKCTHI, film ini mampu memberikan narasi yang padat di setiap adegannya, meskipun sedikit renggang di bagian akhir. Bagi Sobat Ketik yang sampai saat ini belum sempat menonton “Story of Kale: When Someone’s in Love”, bisa cukup membaca sampai sini dulu, ya, kalau tidak mau kena spoiler! Berlatar belakang kejadian sebelum Kale bertemu Awan (Rachel Amanda) di film NKCTHI, Kale telah dipertemukan terlebih dulu oleh seorang yang telah ia anggap sebagai cinta sejatinya, yaitu Dinda. Alur cerita yang telah diatur secara kilas balik antara Kale dan


Resensi

F: Instagram.com/jurnalkale

Dinda, terbukti sangat cocok untuk menggambarkan awal dan akhir dari sebuah hubungan yang sangat kontras. Tokoh Dinda yang diperankan oleh Aurelie Moeremans, mampu membuat perasaan bergetar pada saat ia harus beradu akting dengan lawan mainnya. Apalagi ketika melihat adegan yang diperlihatkan secara natural saat Dinda harus menerima kekerasan dan cacian yang diberikan pacarnya, Argo (Arya Saloka). Kale hadir sebagai sosok penyelamat hubungan Dinda selepas pertengkarannya dengan Argo. Memberikan banyak saran dan masukan tentang hubungannya yang lebih baik diakhiri saja karena hanya akan menyakitkan hati. “Kalau sayang itu nggak nyakitin,” – Kale. Berlabuh pada pelukan Kale ternyata tidak membuat keadaan Dinda berubah. Kale menjadi orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan, tidak mau mengalah, keras kepala, dan sangat posesif terhadap Dinda. Sama halnya dengan Argo, hubungan Dinda dan Kale juga termasuk dalam toxic relationship, walaupun Kale tidak melakukan tindakan kekerasan seperti yang Argo lakukan. Apa yang telah Kale lakukan selama menjalani hubungan dengan Dinda, membuat Dinda tidak dapat lagi mempertahankan kembali hubungan mereka. Ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Kale. Keputusan yang telah Dinda ambil membuat Kale menjadi orang yang benar-benar hancur luar dalam. Harus penulis akui bahwa setiap kepribadian seseorang, pasti memiliki cerita mengapa kepribadian tersebut dapat terbentuk. Kale adalah orang

43

yang pantas dicap “fakboi” atas tingkah lakunya terhadap Awan di film NKCTHI, tetapi perlu disadari bahwa kepribadian tersebut terbentuk karena Kale juga pernah menjadi “sadboi” di hadapan Dinda. Keinginan Kale hanyalah ingin Dinda dapat bahagia dengannya, tetapi Dinda memilih kebahagiaan dirinya sendiri. NILAI AKHIR Kalau Sobat Ketik mencari film bertema roman dengan mengharapkan keromantisan di setiap adegannya, “Story of Kale: When Someone’s in Love” bukanlah pilihan yang tepat. Film ini bisa dikatakan sebagai gebrakan baru di dalam ranah perfilman di Indonesia. Mengangkat isu toxic relationship yang banyak dialami dalam hubungan remaja maupun orang dewasa, dimana isu ini belum pernah dikembangkan menjadi sebuah cerita yang menarik. Walaupun terlihat ada sedikit kesulitan yang dihadapi Ardhito saat mengekspresikan kejadian-kejadian yang semakin intens menurut penulis hal tersebut tetaplah luar biasa. Mengingat porsi perannya yang lebih banyak ketimbang dalam film sebelumnya. Apa yang dilakukan Ardhito untuk memerankan Kale bener-benar di luar ekspetasi karena ia mengeksekusinya dengan sangat baik sebagai aktor pendatang baru. Mungkin ada satu hal yang dapat disesali dalam segi cerita di film ini, yaitu kurangnya penceritaan dalam membangun hubungan Kale dan Dinda. Namun, secara keseluruhaan film ini layak untuk ditonton lebih dari satu kali. Rate: 8,6/10 J: RAFAEL AL MARAGHY

E: ALIFIANISA ANDARY


Majalah KETIK | Edisi ke-X

44

EDISI KE #003

2

5

4

3

6

1

1

10

14 7

9

11

13 12


46

Majalah KETIK | Edisi ke-X

EDISI KE #003

1. Operasi 4. Bagian tubuh yang menghasilkan insulin 6. Yang dilakukan ketika mengantuk 7. Beryodium 9. Buah yang memiliki mahkota 11. Buah yang mengandung Vitamin C 12. Tanaman rumput yang dibudidayakan untuk bijinya

2. Mengurut bagian tubuh, melancarkan peredaran darah 3. Sayuran sumber zat besi untuk tubuh 5. Bahan untuk mandi/mencuci 8. Makanan bergizi 10. Sayuran hijau yang berongga 13. Protein hewani 14. Makanan instan yang tidak baik dikonsumsi setiap hari


Berita Utama

49

Teknologi adalah tools, hanya satu alat. Bukan segalanya. Kualitas pembelajaran dalam kelas interaksi antara guru dan murid itu esensinya -Nadiem Makarim-

KETIK ŠLembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif

majalahketik.com majalahketik @viv9474f


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.