EDISI #10 JANUARI 2015 LN | JAN 2015
1
HIDUP BAHAGIA BAGAIMANA MERAIHNYA?
LN | JAN 2015 Bank Rakyat Indonesia Rek.No. 0336-01-068622-50-6 a.n. Hubertus Agustus Lidy | Bank Nasional Indonesia Rek.No. 0307532799 a.n. Hubertus Agustus Lidy
DUKUNG MAJALAH LENTERA NEWS
DENGAN DOA DAN DANA
daftar isi
Kunjungi kami di sini:
3 6
/LENTERA-NEWS
Tajuk Redaksi Robin Williams Telisik Anda Memasuki Kawasan Wajib Senyum
2
MAJALAHLENTERA.COM katekese 13 Embun Warna-warna Dasar
dalam Liturgi Katolik
15 Sastra Mata Mamak sehat 18 Ilham Wajah Segar
Sambut Tahun Baru
8
Lentera khusus Apakah Anda Berbahagia?
20 Infografika Anatomy of
Perfect Email
LN | JAN 2015
tajuk redaksi
ROBIN WILLIAMS
I
a adalah sosok yang mengagumkan (dalam layar lebar). Gagasan, ilham dan rasa jenaka mampu diaduknya, seolah memiliki ‘blender’ ajaib, di setiap film yang dibintanginya. Pujian dan penghargaan sekelas Piala Oscar pun telah ia rengkuh. Karenanya dunia sungguh kaget mendapati berita kematiannya secara hina dan konyol: mengakhiri hidup dengan gantung diri. Laiknya hujan reda yang disusul pelangi. Sebuah pemahaman baru terbit dalam benak banyak kita. Aneka kemewahan duniawi ternyata tak menjanjikan sisi paling tinggi dalam pencapaian hidup ini: kebahagiaan. Mungkin seseorang berhasil dalam ihwal karir maupun bisnis. Tetapi pencapaian tersebut masih menjadi anak tangga pertama dalam hakiki kehidupan ini. Sungguh unik tatkala ingatan kita melesat dalam peristiwa dimana Yesus menyampaikan Delapan Sabda Bahagia di atas bukit. Bahwa kehidupan dan kebahagiaan manusia juga dijamin oleh Allah. Terutama mereka yang ikhlas menerima anugerah-Nya. Anugerah itu sendiri tak selalu berupa kenikmatan, namun bisa jadi jalan terjal yang curam dan pahit. Dalam kolom Lentera Khusus dan Paras di edisi Lentera News ini kita dapat menemukan kisah tersebut pada sosok Nick Vujicic dan Merry Riana. Pada rubrik Sastra, pembaca dapat melirik kembali kelanjutan rajut cerita karya Ester Pandiangan berjudul
“Mata Mamak�. Insan yang kerap terabaikan dalam perhatian kita. Dan juga pengorbanannya bagi kebahagiaan kita kelak. Pastor Hubertus Lidi juga meluangkan kesempatan untuk menyampaikan pesan Gaudium Evangelii, sebuah pesan yang disebarkan Paus Fransiskus agar kita semestinya telah lama berbahagia. Paus juga berbicara tentang berbagai tema, termasuk evangelisasi, perdamaian, rendah hati, keadilan sosial, keluarga, penghormataan kepada ciptaan, iman dan politik, eukumene, dialog antaragama, peran perempuan dan kaum awam dalam Gereja . Kita mungkin miris bahwa kematian Robin Williams lah yang menunjukkan jalan kesadaran tersebut. Namun, pengalaman seperti ini hendaknya henti pada sosok pria yang kerap tersenyum lebar tersebut. Ikhlas dan menerima bahwa apa yang dimiliki saat ini adalah anugerah-Nya seyogyanya menjadi sikap nan teguh. Kita boleh saja mengabaikannya. Karena kita adalah mahluk yang diberi kebebasan menuntukan langkah sendiri. Tetapi, kita tidak bebas menghindarkan diri dari dampak pilihan tersebut. Bila pun pilihan tersebut dijatuhkan, hendaknya kita memilih satu: bahwa kita layak untuk berbahagia. Shalom,
Redaksi
3
LN | JAN 2015
4
Ananta Bangun
RP Hubertus Lidi, OSC
Jansudin Shemy Saragih
Redaktur Tulis
Pemimpin Umum/ Redaksi
Redaktur Foto
LN | JAN 2015
petuah
5
REDAKSI
RP Hubertus Lidi, OSC [Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi], Ananta Bangun [Redaktur Tulis], J足 ansudin Saragih [Redaktur Foto], Sr. Ursula Gultom, KSSY [Keuangan] Penerbit: Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Medan (KOMSOS-KAM) 足Jalan S.Parman No. 107 Telp. +62614572457 | www.majalahlentera.com | 足tredaksi@majalahlentera.com | Facebook Fan Page: facebook.com/lentera-news
LN | JAN 2015
telisik
ANDA MEMASUKI
KAWASAN WAJIB SENYUM RP Hubertus Lidi, OSC hubertuslidiosc@gmail.com
6
Tepat di gerbang masuk, gang perumahan itu, terbentang spanduk bertulisan: Anda M emasuki Kawasan Wajib Senyum. Setiap orang yang membaca tulisan itu, tanpa sadar mengumbarkan senyumnya saat memasuki lorong-lorong perumahan. Pengurus RT setempat sengaja memampangkan tulisan itu sebagai ungkapan bahwa penghuni k awasan itu pada dasarnya welcome dengan setiap tamu yang datang. H ospitalitas dari warga kawasan itu tak diragukan lagi.
C
ontoh sederhana orang baru yang datang dan menanyakan alamat rumah kawan atau sanaksaudaranya yang tinggal di kawasan itu, pasti ditunjukan dengan ramah bahkan dihantar langsung ke alamat yang besangkutan. Kehidupan warga
perumahan itu rukun, saling membantu, dan menghargai satu dengan yang lain. Kawasan wajib senyum yang dipaparkan pada gerbang gang itu mengungkapkan karakter dasar kemanusiaan di tempat itu. Senyum tulus, merupakan ekspresi dan apresiasi batin manusia yang tenang, bahagia, dan sukacita. Setiap manusia manusia mempunyai hak untuk bersukacita dan bergembira. Ada berbagai alasan yang menyebabkan manusia itu bersukacita. Pada prinsipnya sukacita merupakan ungkapan suasana batin bahwa kemanusiaanku dihargai dan ditempatkan setara dengan manusia yang lain. Sukacita yang demikian menampilkan senyum tulus, bahkan tertawa lepas-bebas. Ada juga sukacita yang jauh dari ketulusan. Misalnya tertawa diatas penderitaan orang lain. Para pencuri yang tertawa terbahakbahak menikmati hasil pencuriannya.
LN | JAN 2015 erampok yang menertawai korbanya P yang terkapar tak berdaya usai dihajar. Anda boleh tambah sendiri.... seperti sukacita para koruptor, politisi busuk dll. Sukacita diatas penderitaan orang lain, adalah ekspresi dan apresiasi dari kesombongan dan egoisme manusia. Ungkapan: ’Aku seakan-akan lebih hebat, kuat, jago penting dll.’ Padahal kesenangan ‘kaya gitu’ insidental dan semenjana saja. Orang-orang beragama menempatkan sukacita sebagai rakhmat atau karunia. Dalam pemahaman bahwa kegembiraan atau sukacita, adanya aku karena diadakan oleh-Nya. Alkitab jelas mengatakan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Paradigma adanya aku semata karena rahkmat atau kebaikan-Nya, bukan karena jasa, perjuangan, apalagi perjanjian alias kong kali kong antara aku dengan Dia. Tidak ada alasan mendasar bagi manusia itu menyombongkan dirinya. Kesetaraan dalam perspektif orang-orang beragama adalah: aku dan dia (baca sesama) diciptakan oleh-Nya dan ditempatkan dalam planet yang sama. Saat aku dengan congkaknya mengatakan bahwa orang lain adalah kafir, pada saat yang sama aku sedang mengkafirkan diri sendiri karena secara tidak langsung tidak mengakui bahwa aku dan dia berasal dari ciptaan yang sama. Realitas itu menunjukan bahwa aku dengan congkanya telah mendurhakai esensi penciptaan manusia. Kala aku brutal menyerang, membakar, dan memporak-porandakan orang lain, dengan dalih kesalehan atau kekudusan pada saat yang sama sebenarnya saya sedang menghina Subyek dari Kesalehan dan Kekudusan itu.
Pada pintu gerbang Kawasan Indonesia terpampang tulisan anda memasuki kawasan wajib senyum. Tergurat indah dalam nubari setiap pribadi orang-orang Indonesia. Ini merupakan identitas dan karakter dasar orang-orang Indonesia yang beragama dan berbudaya. Manusia-manusia yang sopan-santun dan menghargai orang lain. Manusia-manusia yang menyapa, memuliakan dan mengagungkan Sang Ilahi. Mayoritas orang baik. Mayoritas orang damai. Mayoritas orang yang menghargai orang lain. Mayoritas yang dibanggakan orang lain. Orang-orang Indonesia yang beragama dan berbudaya tentu haram hukumnya dan tak mau bergembira diatas penderitaan dan ketakutan orang-orang lain. Orangorang Indonesia adala orang-orang yang wajib hukumnya bersuka cita karena melihat sesamanya bersukacita. Orangorang Indonesia adalah orang-orang yang bersukacita karena kebinekaan. Ironis mendengar bahwa kawasan yang religiositasnya tinggi, justru tak segan-segan membakar, menggembok, dan merusaki rumah-rumah ibadat. Miris mendengar, bahwa orang-orang yang katanya ‘Ber Tuhan’ justru menyerang dan menganiaya orang-orang yang sedang mengadakan doa syukuran di rumahnya. Ga habis pikir.... membaca di medsos, bahwa ada oknum yang bersyukur g embira dan bersujud saat saudara-saudaranya mengalami musibah tanah longsor dan jatuhnya pesawat Air Asia hanya karena berbeda agama. Sukacita sejati adalah sukacita orangorang beriman. Anda sudah beragama. Tapi soalnya apakah anda beriman? Wallahualam......
7
LN | JAN 2015
lentera khusus
8
Apakah Anda berbahagia? Bila kita disodori pertanyaan di atas, tentu tidak mudah untuk dijawab dengan lugas. Agus*, mengatakan dirinya cukup senang dengan pekerjaan dan penghasilannya saat ini. Seorang ibu rumah tangga, Nova* merasa hidupnya hanya dipenuhi penderitaan. “Saya belum pernah merasakan kebahagiaan yang penuh. Bahkan saat saya sudah pensiun sekarang,” ucapnya.
T
ahun lalu, satu studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kebanyakan orang Indonesia cukup bahagia. Dari skala 0-100, di mana 100 merefleksikan kondisi sangat bahagia, Indonesia berada pada posisi 65,11 persen. “Bisa dibilang orang Indonesia rata-rata cukup bahagia,” kata Kepala BPS Suryamin sebagaimana dikutip media online Tempo.co. Studi kebahagiaan ini melibatkan sepuluh ribu responden dengan berbagai indikator, di antaranya berdasarkan klasifikasi tempat tinggal, jenis kelamin, kedudukan dalam rumah tangga, dan status pendidikan.
B
LN | JAN 2015 anyak insan merasakan ketidakbahagiaan karena hal-hal yang tidak dimilikinya. Harta, jabatan, penghargaan atau bahkan fisik. Ketiadaan tersebut dapat memicu amarah, sedih, penyangkalan dari lubuk hati. Bahkan muncul pertanyaan mengapa diperlakukan secara tidak adil. Ada sejumlah pengalaman insan lain perihal ketiadaan tersebut namun mengajarkannya untuk tetap memilih berbahagia. Satu yang cukup terkenal adalah motivator dari Australia, Nicholas James Vujicic atau lebih dikenal dengan sapaan Nick Vujicic. Pria keturunan Serbia yang lahir dan dibesarkan di negeri K angguru itu, mengidap penyakit langka sejak lahir, Tetra-amelia syndrome. Akibat fatal dari penyakit tersebut, Vujicic lahir tanpa lengan dan tungkai kaki. Tidak dapat disangkal bahwa Nick menjalani kehidupan yang ekstra sulit. Akan tetapi, setelah melalui perjalanan panjang penemuan diri dan tujuan hidup, dan berbagai pengalaman yang mengerikan, Nick menyadari bahwa ia mempunyai pilihan. Alih-alih menyerah terhadap keadaan, Nick justru memilih untuk memanfaatkan kekurangannya sebagai suatu kelebihan. Nick menyadari bahwa Tuhan memberinya karunia untuk berbicara, memotivasi, dan menghibur orang lain, dan dengan karunia itu ia dapat memberi sesuatu yang spesial kepada dunia. Pilihan yang dibuat Nick telah membawanya menjadi seorang penginjil dan pembicara motivasi kelas internasional yang telah melakukan perjalanan keliling dunia untuk berbicara di depan ribuan hingga jutaan orang. “Orang kerap bertanya bagaimana aku bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Jawaban cepatku adalah aku punya pilihan. Aku bisa merasa marah karena tidak punya tungkai, atau aku bisa bersyukur karena punya tujuan. Aku memilih sikap bersyukur. Kau juga bisa melakukannya.” – Nick Vujicic. Pengalaman mengatasi tantangan baik secara fisik maupun mental yang dialami Nick karena kondisi tubuhnya, dituangkan dalam buku berjudul asli Life Without Limits: Inspiration for A Ridiculously Good Life. Rosa mengakui pengalaman hidup insan-insan seperti Vujicic memberi pencerahan baru dalam hidupnya. “Pada akhirnya, saya menyadari bahwa Allah telah menjamin hidup saya. Dengan kekurangan yang ada saya belajar untuk bersyukur,” ujarnya. Sementara Agus sendiri telah memilih jalan baru yang menambah warna kehidupannya. Yakni menjadi relawan sosial dalam gerakan pendidikan untuk sekolah dasar. “Meskipun sekedar inspirasi yang saya bagikan dengan para siswa tersebut. Saya merasa bahagia, karena apa yang saya tahu dan juga pengalaman dapat berguna mereka kelak. Siapa tahu mereka dapat mengikuti jejak saya sebagai penulis buku populer,” tuturnya. -----------* Bukan nama sebenarnya
9
LN | JAN 2015
lentera khusus
t a i K n a p a l De a i g a h a B p u Hid 10
Bila ditelisik melalui laman pencarian Google, kita bisa menemukan banyak kiat untuk mencapai kebahagiaan. Kiat terbaik dan paling sesuai tentu ada dalam pilihan Anda sendiri. Namun, Lentera News edisi ini memilah dan memilih 8 Kiat Melahirkan Kebahagiaan dalam Hidup yang dapat diterapkan oleh insan siapa saja. Semoga mengilhami.
LN | JAN 2015 Memahami apa yang membuat Anda berbahagia. Setiap insan memiliki kebutuhan yang unik untuk mencapai kebahagiaan, dan apa yang bisa m embuat seseorang mungkin sangat berbeda dengan orang lain. Karenanya teguhlah pada diri anda sendiri, jangan khawatir bila keinginan Anda berbeda dengan para teman-teman sejawat. Susunlah sebuah rencana untuk mencapai sesuatu yang Anda yakini dapat membuat Anda berbahagia. Semangat Anda sangat mungkin bertambah sebab k einginan untuk mengejar impian yang sungguh bernilai tersebut.
11 Bergaul akrab dengan insan-insan yang berjiwa bahagia. Sebaliknya bila Anda berkeinginan memiliki pola fikir negatif, cobalah bergaul dengan insan yang berpola fikir demikian.
Tatkala tertimpa persoalan, cobalah mencari jalan keluar alih-alih menyalahkan diri sendiri. Mereka yang berjiwa bahagia tak pernah larut dalam penyesalan, sebab memiliki keyakinan mampu membalikkan keadaan sesuai kehendaknya.
LN | JAN 2015 Sediakan waktu beberapa menit guna memikirkan hal-hal yang membuat Anda bahagia. Waktu yang sedikit ini bisa memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dalam kehidupan Anda dan menuntun kepada kebahagiaan yang berkelanjutan. Dan juga penting untuk meluangkan waktu tiap harinya menyenangkan diri sendiri.
Menemukan sisi lucu dalam setiap pengalaman juga melahirkan rasa bahagia. Mungkin ada beberapa k eadaan yang menuntut Anda bersikap serius. Namun, tentu saja ada jeda yang pas u ntuk menghangatkan suasana tanpa harus membuat Anda tak senang.
12 Menjaga kesehatan juga merupakan cara lain untuk mencapai kebahagiaan. Bobot badan berlebih ataupun mengkonsumsi makanan tidak bergizi dapat berimbas buruk pada mood Anda. Sebagai gantinya, cobalah berolah raga yang diyakini meningkatkan endorfin di tubuh Anda dan efektif menambah kebugaran dan perasaan bahagia.
Terakhir, sadarilah bahwa Anda layak berbahagia. Mereka yang mengabaikan pemikiran tersebut hanya terperosok jauh dari pencarian jiwa yang bahagia. Bila perlu, ucapkan setiap harinya bahwa Anda layak berbahagia, dan lahirkan prakarsa mengenai upaya-upaya yang dapat Anda lakukan untuk kebahagiaan yang diharapkan.
LN | JAN 2015
embun katakese
WARNA-WARNA DASAR DALAM LITURGI KATOLIK Warna-warna Liturgi adalah salah satu bentuk simbol atau lambang yang digunakan di dalam ibadah Kristen. Fungsi warna dalam liturgi adalah sebagai tanda peristiwa gerejawi.
W
arna ini dapat digunakan pada aksesoris pakaian liturgi imam maupun paduan suara yang mengiringi, stola ataupun taplak altar. Altar menjadi tempat untuk meletakkan bejana-bejana perjamuan. Tata warna yang digunakan didasarkan pada Paus Pius V tahun 1570 dan ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus Pius VI pada tahun 1969. Empat warna dasar yang digunakan dalam tata warna liturgi yaitu: hijau, ungu, putih (kuning), dan merah. Warna Hijau digunakan pada : Masa Biasa Pada umumnya, warna hijau dipandang sebagai warna yang tenang, menyegarkan,
13 melegakan, dan manusiawi. Warna hijau juga dikaitkan dengan musim semi, di mana suasana alam didominasi warna hijau yang memberi suasana pengharapan. Warna hijau pada khususnya dipandang sebagai warna kontemplatif dan tenang. Karena warna hijau melambangkan keheningan, kontemplatif, ketenangan, kesegaran, dan harapan, warna ini dipilih untuk masa biasa dalam liturgi sepanjang tahun kecuali jika ada hari raya khusus. Dalam masa biasa itu, orang Kristiani menghayati hidup rutinnya dengan penuh ketenangan, kontemplatif terhadap karya dan
sabda Allah melalui hidup sehari-hari, sambil menjalani hidup dengan penuh harapan akan kasih Allah. Warna Ungu digunakan pada : Adven, Prapaskah, Pada saat misa requiem atau misa arwah Warna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan, keseimbangan, sikap berhatihati, dan mawas diri. Itulah sebabnya warna ungu dipilih untuk masa Adven dan Prapaskah sebab pada masa itu semua orang Kristiani diundang untuk bertobat, mawas diri, dan mempersiapkan diri bagi perayaan agung Natal ataupun Paskah. Warna itu juga digunakan
LN | JAN 2015 untuk keperluan ibadat tobat. Pada umumnya, liturgi arwah menggunakan warna ungu sebagai ganti warna hitam. Dalam liturgi arwah itu, warna ungu itu melambangkan penyerahan diri, pertobatan, dan permohonan belaskasihan dan kerahiman Tuhan atas diri orang yang meninggal dunia dan kita semua sebagai umat beriman.
dan peringatan Santa Perawan Maria, para malaikat, para kudus bukan martir, pada hari raya semua orang kudus (1 November), Santo Yohanes Pembaptis (24 Juni), pada pesta Santo Yohanes pengarang Injil (27 Desember), Takhta Santo Petrus Rasul (22 Februari), dan Bertobatnya Paulus Rasul (25 Januari)
Warna Putih/kuning digunakan pada : Natal, Kamis Putih, Paskah, Minggu Trinitas, Kristus Raja, Baptisan dan Peneguhan sidi, Penahbisan, Peneguhan, Pernikahan Warna putih dikaitkan dengan makna kehidupan baru, sebagaimana dalam liturgi baptisan si baptisan baru biasa mengenakan pakaian putih. Warna putih umumnya dipandang sebagai simbol kemurnian, ketidaksalahan, terang yang tak terpadamkan dan kebenaran 14 mutlak. Warna putih juga melambangkan kemurnian mutlak. Warna putih juga melambangkan kemurniaan sempurna, kejayaan yang penuh kemenangan, dan kemuliaan abadi. Dalam arti ini pula mengapa seorang paus mengenkan jubah, single dan solideo putih. Warna kuning umumnya dilihat sebagai warna mencolok sebagai bentuk lebih kuat dari makna kemuliaan dan keabadian, sebagaimana dipancarkan oleh warna emas. Dalam liturgi, warna putih dan kuning digunakan menurut arti simbolisasi yang sama, yakni makana kejayaan abadi, kemuliaan kekal, kemurnian, dan kebenaran. Itulah sebabnya warna putih dan kuning bisa digunakan bersama-sama atau salah satu. Warna putih atau kuning dipakai untuk masa Paskah dan Natal, hari-hari raya, pesta dan peringatan Tuhan Yesus, kecuali peringatan sengsara-Nya. Begitu pula warna putih dan kuning digunakan pada hari raya, pesta
Warna Merah digunakan pada : Adven minggu ketiga, Minggu Palem, Kenaikan, Pentakosta, Hari Raya Para Martir Warna merah merupakan warna api dan darah. Maka, warna merah ini amat dihubungkan dengan penumpahan darah para martir sebagai saksi-saksi iman, sebagaimana Tuhan Yesus Kristus sendiri menumpahkan darah-Nya bagi kehidupan dunia. Dalam tradisi Romawi kuno, warna merah merupakan simbol kuasa tertinggi, sehingga warna itu digunakan oleh bangsawan tinggi, terutama kaisar. Apabila para kardinal memakai warna merah untuk jubah, singel, dan solideonya, maka itu dimaksudkan agar para kardinal menyatakan kesiapsediaannya untuk mengikuti teladan para martir yang mati demi iman. Dalam liturgi warna merah dipakai untuk hari Minggu Palma, Jumat Agung, Minggu Pentakosta, dalam perayaan perayaan sengsara Kristus, pada pesta para rasul dan pengarang Injil, dan dalam perayaan-perayaan para martir. (RD. SILVESTER ASAN MARLIN) / Sumber : parokikatedralmedan.com
LN | JAN 2015
sastra
Mata Mamak oleh: Ester Pandiangan Jurnalis, tinggal di Jakarta Mamak akhirnya dikuburkan di pemakaman Kristen di Simalingkar. Tidak seperti mayat Bapak yang dibawa ke kampung dan diadati, prosesi kematian Mamak sederhana saja. Saudarasaudara Mamak mencibir mungkin juga merutuk kalau kami anak durhaka. Tapi mereka tak berani berdebat dengan kami, mau berhadapan dengan lidah Kak Maria yang tajam? Makanya mereka cuma
bisa bersungut-sungut dari kejauhan. Manusia tidak ada yang sempurna. Demikian juga seorang ibu juga tak sempurna. Walau disebutsebut surga ada di telapak kaki ibu. Pernah suatu kali saat kecil dulu, aku berjongkok dan melihat telapak kaki ibu, melongoklongok berusaha mencari surga di sana. Tapi tetap saja aku tidak menemukan apaapa selain kulit yang pecahpecah dan urat kebiruan
15
bag. 3
yang menonjol. Kegiatan melongok-longok telapak kaki Mamak kulakukan sampai aku menginjak kelas enam SD dan aku mulai berhenti bukan karena akhirnya aku paham kalau “surga di telapak kaki ibu” itu hanya kiasan. Supaya kita menghormati ibu yang melahirkan kita. Tetapi lebih kepada kesadaran tidak mungkin seseorang yang memiliki surga di telapak kakinya mampu
LN | JAN 2015 mengucapkan kata anjing semudah berkata sayang. Tak mungkin seseorang yang menyelipkan surga di telapak kakinya begitu mudahnya melayangkan pukulan kepada anakanaknya. Mamak melakukannya. Mungkin itulah alasan kenapa Bang Petrus dan Kak Maria begitu sakit hati pada Mamak. Mereka menyimpan luka, kerasnya pengasuhan Mamak masa kecil dulu rapat-rapat dalam relung hati terdalam. Mereka tidak berniat untuk menghapusnya. Mereka mengendapkannya sampai 16 luka itu membusuk, berulat bahkan berbelatung. Aku ingat Mamak pernah menarik rambut Kak Maria, menyeretnya sepanjang dapur hingga kamar karena dia ketahuan mencuri uang Mamak di dompet belanja. Padahal kak Maria mencuri uang itu untuk membeli hadiah ulang tahun buat
Mamak. Bang Petrus juga pernah mengalami masamasa pahit juga dengan Mamak. Ketika itu dia tertangkap menonton film porno dan Mamak langsung memukulinya dengan sapu lidi tanpa ampun. Bang Manapar dan aku pernah mengalami kekerasan yang sama. Betisku dilibas karena nilai-nilai diraporku merah. Bang Manapar disebut sundal karena tertangkap memegang-memegang kemaluannya. Padahal dia baru menginjak kelas enam SD, apa dia sudah mengerti apa arti sundal? Dimanakah Bapak ketika Mamak menindas kami? Bapak sibuk dengan pekerjaannya. Selain janggutnya yang tebal dan menggelitik pipiku yang kuingat darinya adalah dia sangat jarang di rumah. Dia lebih sering menghabiskan malam di kedai tuak dekat rumah. Pulang dengan aroma tuak yang sangat
sengak. Datang, membuka pintu, gebraaak. Berjalan sempoyongan, membanting piring bila makanan di meja tidak disukainya. Membuka pintu kamar dengan kasar dan membentak-bentak Mamak. Bila sudah begitu, kami berempat akan berpelukan. Menangis dan berusaha melupakan bayangan Bapak memukuli Mamak dengan telapak tangannya yang besar dan kasar. Kami juga berdoa supaya besok pagi Mamak tidak marah-marah. Mamak menyenandungkan lagu Sepasang Rusa-nya Tetty Kadi dengan suaranya yang mampu meretakkan kaca jendela. Kami mau Mamak menyanyikan lagu itu. Karena bila dia bernyanyi itu artinya moodnya sedang bagus. Mendengar Mamak bernyanyi lebih baik ketimbang Mamak yang marah-marah.
LN | JAN 2015
17
LN | JAN 2015
ilham sehat
WAJAH SEGAR SAMBUT TAHUN BARU 18
Apapun resolusi Anda dalam tahun baru 2015 ini, tentu menyenangkan seiring wajah bersih dan segar. Tentu sangat menyebalkan jika ada bentolan atau jerawat yang hadir di permukaan paras kita. Menyambut tahun baru akan lebih sreg dengan hati dan wajah yang segar, bukan !? Kehadiran jerawat sangat dihindari banyak insan. Kita menjadi kurang percaya diri ketika jerawat menghiasi disekitar wajah. Pada edisi ini, rubrik Ilham Sehat hendak menyajikan beberapa bahan alami sebagai kiat penangkal jerawat. Cara yang mudah dan alami tanpa perlu harus mengeluarkan uang yang banyak dengan harus ke dokter.
Vinny Avilla Barus
Penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Diponegoro – Semarang
LN | JAN 2015
Buah Lemon Ketika ingin tidur, bersihkan muka terlebih dahulu dengan susu pembersih dan toner atau bisa dengan sabun muka yang biasa Anda gunakan. Setelah itu keringkan muka Anda dengan handuk. Kemudian iris lah sedikit lemon dan peras lah airnya dan oleskan ke air lemon tersebut pada jerawat Anda. Saat di oleskan akan terasa perih tetapi tidak akan melukai wajah Anda lebih lanjut.
Minyak Lavender Minyak lavender memiliki kandungan anti bakteri dan juga merangsang pertumbuhan kulit. Minyak lavender dapat ditemukan di apotek dan juga salon kecantikan yang m enjual minyak lavender. Cara penggunaannya sama dengan buah lemon. Cukup dengan mengoleskan minyak lavender pada wajah setelah dibersihkan dengan susu pembersih dan toner atau sabun pembersih wajah Anda.
Putih Telur Selain untuk menghilangkan minyak di wajah, putih telur juga dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat yang ada diwajah Anda, hal ini dikarenakan kandungan asam amino dan protein pada putih telur baik untuk menghilangkan jerawat. Caranya, cukup oleskan putih telur pada wajah Anda, biarkan kurang lebih 20-30 menit, kemudian bersihkan dengan air hangat. Sebagai tambahan, Anda bisa menggunakan bawah putih yang terbukti juga ampuh untuk menghilangkan jerawat.
Bubuk Kayu Manis Dan Madu Bagi Anda yang berjerawat, cobalah membuat pasta dari 3 sendok makan madu dan 1 sendok teh bubuk kayu manis. Oleskan pasta ini pada jerawat sebelum tidur, dan cucilah wajah anda saat bangun tidur pagi dengan air hangat. Lakukan perawatan ini setiap hari selama 2 minggu, maka jerawat pun akan hilang dari akarnya, dan wajah menjadi halus mulus.
19
LN | JAN 2015
infografika
20
LN | JAN 2015
21
LN | JAN 2015
22