Sonya Putri, dkk Surat
dari
MASA DEPAN
QConsulting - Writing
Surat
dari
MASA DEPAN ii
SURAT DARI MASA DEPAN Copyright Š 2015, Kyu Digital Book iv+49 halaman.; 14 cm x 21 cm Penulis: Sonya Putri. dkk Desain sampul
: Creative Slide Design-Q
Penyunting Naskah
: Yovie Kyu, Vee Axel
Q-Writing Consulting kyumanagement@yahoo.com
Diperbolehkan mengutip dan memperbanyak sebagian atau seluruh dari buku ini dengan tetap mencantumkan nama penulis. iii
Writing
iv Q-Writing Consulting
NABIER Vettura
Rido
mendengus. Dia bosan. Teknologi
komunikasi adalah pelajaran yang paling tidak ia sukai. Selain gurunya membosankan, ia lebih suka mempelajari sejarah alat komunikasi. Ia tertarik dengan pesawat telepon yang katanya menggunakan
kabel.
Rido
penasaran
bagaimana bentuk kabel, karena sekarang sudah tidak ada lagi yang menggunakannya. Akhirnya ia memencet tombol di kursinya dan berbicara, “Pak, saya izin ke toilet.� Sang Guru berhenti berbicara dan menjawab dari dalam layar besar di hadapan Rido, “Silakan, saya beri waktu 2 menit. Lebih dari itu, kamu dianggap tidak mengikuti kelas saya.
2
�Huh. Biar saja. Siapa sih yang tahan mendengar omong kosong tentang teknologi komunikasi selama 2 jam,� gerutu Rido dalam hati. Ia bergegas ke luar menuju perpustakaan. Bleki, kucing peliharaan Rido, pasti ada di sana. Rido lalu mengecek apakah ia membawa alat penerjemah. Alat penerjemah adalah alat komunikasi antara manusia dan hewan. Saat manusia
yang
sedang
menggunakannya
berbicara, alat penangkap di leher seekor hewan akan menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa hewan. Dan sebaliknya, ketika hewan berbicara, alat
yang
digunakan
manusia
akan
menerjemahkan bahasa hewan ke dalam bahasa manusia. 3
Rido menemukan alat penerjemah di saku belakang celananya. Artinya ia tidak perlu mengambil dulu ke kamarnya. Ia langsung masuk ke perpustakaan. Saat ingat gurunya yang membosankan berbicara dari dalam layar, Rido jadi berpikir tentang kakek-nenek buyutnya yang dahulu pergi ke sekolah untuk belajar. Betapa repotnya. Kalau sekarang, Rido tak perlu capek-capek keluar, ia bersekolah di rumah dengan kelas online. Ia terhubung dengan puluhan murid lain dan seorang guru di belahan dunia lain. Rido langsung menuju tempat favoritnya di perpustakaan, di bawah jendela besar, tempat sofa baca yang nyaman diletakkan.
4
Dan benar saja, Bleki ada di sana sedang tertidur pulas. Rido memilih buku secara acak lewat layar sentuh yang terletak di samping sofa sambil berbicara, “Bleki, bangun dong.� Yang diajak bicara menggeliat malas, lalu terdengar bergumam. “Aku bosan nih. Aku ingin ke Nabier, tapi belum waktunya liburan. Pekan depan aku baru akan ujian, huuh.� Keluh Rido kepada kucingnya. Planet Nabier adalah destinasi liburan yang semakin terkenal selama 2 tahun terakhir. Dibandingkan dengan beberapa planet kecil lain, pemandangan di Nabier sangat indah. Selain itu Nabier menyajikan tempat-tempat liburan untuk semua usia. 5
Mulai dari tempat bermain untuk balita, untuk remaja seusia Rido, sampai taman khusus orang-orang dewasa. Lalu ada juga tempat piknik untuk seluruh keluarga. Ya, sejak tahun 2080-an, saat planet-planet kecil yang bisa ditinggali diproduksi
ditemukan,
dan
secara
massal,
roket
mulai
orang-orang
berlomba menciptakan dunia baru di planet baru. Dan di tahun 2101 ini tercatat sudah ada 10 planet kecil yang ramai dan hidup. Sementara mesin pencarian buku bekerja, Rido mulai membayangkan Nabier. Ia pernah ke sana sekali saat berusia 12 tahun sebagai hadiah ulang tahunnya. Karena waktunya singkat, ia merasa belum puas, ia belum berkeliling ke seluruh penjuru Nabier. 6
Makanya sampai 2 tahun setelahnya, yaitu sekarang, Rido masih memimpikan Nabier. BRUK. Suara buku yang terjatuh dari mesin pencarian membuyarkan lamunan Rido. Ia segera mengambilnya. Meski saat itu e-book merajalela,
Rido
dan
keluarganya
lebih
menyukai buku. Mereka menikmati momen membuka lembaran-lembaran kertas yang nyata. Tenggelam dalam aroma petualangan yang berbaur dengan bau kertas usang. Dering telepon dari jam tangannya berbunyi saat Rido mulai membuka buku. Ia melihat display dan membaca tulisan Mama. Rido menekan tombol hijau kecil di jam tangannya dan menyapa, “Assalamualaikum,�. 7
“Waalaikumsalam,” jawab Mama. “Kau sedang apa, Rido? Bukannya kau ada di di kelas? Kok mengangkat telpon Mama?” “Kenapa Mama telpon aku kalau tahu aku ada di kelas?” Rido berdalih lantaran tidak mau ketahuan bolos. “Iya ya. Hahaha,” Mama tertawa sendiri, “Tidak apa-apa, Mama hanya kangen,” jawab Mama sumbang. Ada nada khawatir di suaranya. “Ada apa sih, Ma? Mama terdengar aneh.”
8
“Ah, tadi Mama hanya bosan menunggu hasil uji alat baru. Sudah, ya, hasilnya sudah keluar. Sampai jumpa nanti malam. Mama sayang Rido. Assalamualaikum.” “Waalaikumussalam. Rido sayang Mama.” “Fiuh. Hampir saja. Mama bisa marah kalau tahu aku bolos,” batin Rido sambil membuka kembali buku petualangan Dora di tangannya. Belum lagi satu kata ia baca, terdengar suara roda disertai alarm memasuki perpustakaan. Rido terlonjak. Robot patroli! Muncullah robot setinggi tubuh Rido berwarna merah putih biru lengkap dengan senjata di tangannya.
9
“Apa? Apa itu?”
“Operasi
Rido terkaget-kaget.
semut
adalah
istilah
yang
digunakan orang zaman dahulu yang artinya memungut sampah. Di karantina operasi semut kamu akan menggantikan pekerjaan Robot Petugas Kebersihan. Kamu harus memungut sampah,” jawab Robot Patroli. “Apa? Memungut sampah? Kenapa aku harus memungut sampah?” “Kamu bolos kelas Pak Teko sebanyak 3 kali. Kamu harus dihukum di karantina operasi semut.” “Aku tidak pernah bolos kelas Pak Teko! Ini baru pertama kalinya. Kau salah orang!” Rido keheranan. 10
“Tidak. Kau sudah bolos 3 kali.” “Aku tidak pernah bolos kelas Pak Teko. Aku tidak pernah bolos.” “Kamu bolos kelas Pak Teko 3 kali.” ulang Robot Patroli sambil menekan tombol merah di senjatanya. Keluarlah borgol sebesar perut Rido dan menangkap tubuh Rido dengan cepat. Yang disasar tidak sempat mengelak. Robot Patroli menarik Rido yang meronta-ronta keluar perpustakaan.
Buku
yang
dipegang
Rido
terjatuh ke lantai dan membangunkan Bleki. “Bleki, tolong aku!” Robot Patroli terus menarik Rido hingga bertemu Mama di ruang tamu.
11
“Mama! Alhamdulillah. Tolong aku, Ma. Robot ini tiba-tiba menangkapku,” rengek Rido. “Rido! Ada apa ini? Apa yang kau lakukan?” seru Mama tak kalah kaget. “Anak nomor 1401RAA bolos kelas Pak Teko sebanyak 3 kali,” jawab Robot Patroli. “Aku tidak bolos. Aku tidak pernah bolos. Ini baru pertama kali.” Rido terus menyanggah. “Kau bolos, sayang? Astaghfirullah.” Mama terdengar kecewa. “Tapi ini baru pertama kali, Ma. Aku bosan. Aku
tidak
suka
pelajaran
Komunikasi.”
12
Teknologi
Mama dan Rido pun sama-sama terdiam mendengar bahwa karantina Operasi Semut terletak di Nabier. Rido ingin sekali pergi ke Nabier, tapi untuk liburan, bukan untuk menjalani
hukuman.
Apalagi
hukumannya
memungut sampah. Mama juga tahu Rido sudah lama memimpikan Nabier. Selain itu, Mama merasa kecewa dengan sikap Rido yang membolos.
Tapi
Mama
tak
mungkin
meninggalkan Rido sendirian di Nabier. Sementara Robot Patroli terus menarik Rido, Mama dan Rido sudah hampir putus asa. Rido terus-menerus berteriak minta tolong, dan Mama memanggil-manggil Rido tanpa daya. “Rido…. Rido… Rido…”
13
Lama-lama suara Mama yang memanggil terdengar seperti Pak Teko yang mengajar. “Rido!” Yang dipanggil terbangun dari tidurnya. Pak Teko berteriak-teriak dari dalam layar di hadapan Rido. “Berani-beraninya
kau
tidur
dalam
kelasku.” Tegur Pak Teko. Apa? Jadi tadi hanya mimpi? Rido mulai mencubiti lengannya. Aww, ia mengerang, lalu menghela napas. Fiuh. Hanya mimpi buruk. “I… i… iya, maaf, Pak.” Dalam hati Rido berjanji untuk tidak membolos kelas apa pun.
14
Azroq Sai
di Kehidupan tahun 2100
15
Namaku Zedoen. Di tahun 2100 ini aku berusia tujuh belas tahun. Tak terasa umurku sudah menjelang dewasa, rasanya tidak mau aku tumbuh dewasa karena yang aku tahu jika aku sudah dewasa maka tidak akan ada lagi kebebasan bermain air mancur diatas Pohon Mancur. Ya bukannya aku tidak bisa, hanya saja peraturan yang ada di tahun 2100 ini khususnya di tempatku berada melarang orang dewasa bermain di atas Pohon Mancur. Padahal pohon itu bisa menampung 500 anak setiap harinya. Hari ini pula aku sebagai anak baru beranjak dewasa memakai seragam pertamaku sebagai Polisi Keamanan Remaja, dimana remaja jaman sekarang katanya agak susah diatur. 16
Kalau denger cerita kakekku dulu katanya GPS itu hanya ada di Handphone, duh jadul bangets kayaknya tapi katanya lebih enak jaman entah apapun alasan yang aku berikan kakekku masih tetap bilang enak dijamannya. Minggu ini bakal jadi hari super sibuk buatku dalam mengawasi para remaja di kotaku. Walaupun kami terbagi ke dalam 20 tim, tapi biasanya tetap akan sulit mengahadapi para remaja yang agak nakal dan susah didiamkan. Apalagi timku termasuk baru semua. Hanya ada satu senior. Itupun senior yang tidak aku suka karena dia pilih kasih orangnya. Biasanya dia hanya melayani pertanyaan dari cewek, kalo cowok dicuekin terus sama dia, makanya aku gak terlalu suka sama dia. 17
Tapi yaa sudah nasibku harus dapat tutor kayak dia, nikmatin aja lah. “Eagle one masuk.. eagle one masuk”.. Tanganku bergetar mendapat panggilan dari Rani. “I’m in .. ada pa Ran?” “I need your help Ze... Zona M ada anak mau fight gara-gara rebutan cewek.” “Ok, ok aku datang” Baru aja mau sedikit santai sudah ada case. Masalahnya gara-gara cewek lagi. Aku paling males kalau kayak gini tapi ya mau bagaimana lagi. Kasian juga Si Rani kalau dia selesaikan sendirian secara dia juga masih newbie di dunia Kepolisian Remaja. 18
“Gimana
Ran? Apa ada korban jiwa?”
“Tuh mereka ada di Area 12 masih fight belum ada yang menang atau kalah.” Huuu bikin aku geram aja masa gara-gara cewek ampe terjadi fight kayak gini.. “Oy Ran.. cewek yang diperebutkannya dimana?” “Tuh dia lagi chatting di Pohon Inet” “What? Gila tuh cewek, udah buat dua orang cowok berkelahi bukannya bantuin misahin malah pakai fasilitas umum lagi.” Bener-bener dech bikin aku kesal aja tuh cewek, kalau dia adikku udah aku pukul dia pake ranting keletihan (sejenis ranting modifikasi yang jika kena tubuh akan merasa letih seketika 19
itu juga) dan ini cowok-cowok juga gak tau diri banget kayak gak da kerjaan lain aja, harus aku sikat sekarang mereka. “Polisi Remaja Team 11 meminta kalian untuk berhenti. Kalian berada di Zona M dan dilarang fight di daerah Kepolisian Keamanan Remaja.� Sudah satu menit berlalu tapi mereka tidak mendengarku sepertinya aku harus bertindak lebih keras lagi. “Jika kalian tetap tidak mau berhenti maka aku akan mengambil ID kalian!� Untungnya di jaman ini setiap orang memiliki nomor ID, dan itu berfungsi untuk menonaktifkan semua organ tubuh yang ada di 20
dalam diri mereka jika ID ini kami hapus dari data base Polisi Remaja. “Aku hitung sampai tiga.� “Satu...� Baru
hitungan
satu
mereka
sudah
berhenti... Ini lah titik lemah orang di tahun 2100, setiap orang akan ketergantungan dengan nomor ID mereka, tapi kadang aku berpikir kasihan juga tapi ya mau bagaimana lagi sebab jika tidak demikian maka mereka tidak akan pernah berhenti sampai ada salah satu dari mereka ada yang mati. Akhirnya aku berhasil menangkap mereka dan mengurung mereka di Pohon Penyesalan (pohon yang telah dirancang sedemikan rupa dan berisi ruang-ruang hukuman). 21
Surat
MASA DEPAN Sonya Putri
22
Untuk Diana, Di Kemayoran. Halo Diana, Aku yakin kamu pasti tak akan percaya ini. Mungkin kamu akan kaget kenapa ada orang aneh yang mengirim surat di hari ulang tahunmu, sebenarnya kita tidak terlalu ‘orang lain banget sih’. Itu karena kita masih terhubung oleh ikatan darah… Secara genetika kamu adalah neneknenek-nenek-nenek dari nenekku. Aku ingin bercerita tentang kehidupanku di tahun 2100, tidak semuanya… hanya sepenggal saja sih, tapi janji ya jangan pernah kasih tau siapapun tentang ini, eumm aku yakin kamu gak bisa jaga rahasia sebesar ini… 23
jadi aku putuskan satu dua orang masih boleh tau deh ya.. eh tapi sepertinya itu juga tidak baik, eh ya sudah deh terserah kau saja Diana. Pokoknya ini rahasia. Oke! mulai dari perkenalan ya, Namaku Anne Werlyon, umurku kini 15 tahun. Ayahku bernama Teripdot Werlyon dan ibuku bernama Kinasih. Aku tinggal di Paris hari ini. Menara Eiffel sudah berkarat! Pokoknya sama sekali tidak indah Diana. Jadi jika kau ingin berbulan madu kelak, lebih baik kau memilih destinasi ke Alaska‌ karena padang rumput di sana sungguh menggoda! Tunggu... Oh ya ampun aku lupa! Di zamanmu kan Alaska masih hamparan es. 24
Baiklah kau boleh ke Paris. Tidak usah ke Alaska. Aku ingin menceritakan zamanku ini, Oh di sini sungguh mengerikan Diana. Aku tidak tahan sekali. Rasanya aku ingin mati saja, tapi tidak jadi mati deng hehehehe, soalnya aku masih bermimpi menikah dengan Joe Peter. Ah! dia tetanggaku yang sangaaaaaaaaaaat tampan, Evolusi yang sempurna kata ayahku. Hehehehe. “Anne, sebenarnya saat pil makanan semingguku habis, aku rasa itu tidak akan apaapa, asalkan‌.â€? ujar Peter menarikku berlari, lalu menunjukan hamparan bunga Dandelion yang ada di samping gardu listrik.
25
“Asalkan apa Peter?� ujarku tersenyum dan gaun putihku pun tertiup angin. “Asalkan kau selalu ada di sampingku...� Dan Peterpun tersenyum sehangat matahari musim panas. Oh oke Diana itu hanya khayalanku saja, picisan memang tapi aku tak peduli asalkan tokohnya Peter dan aku hahahahaha... Sebenarnya perang kimia atau bolehlah kau menyebutnya perang dunia ke 3, terjadi 10 tahun yang lalu Diana, rasanya aku ingin mengutuk Fritz Harber karena dialah pelopor perang Kimia di muka bumi ini. Bukan hanya Cl yang dipakai dalam perang saat itu, namun Sianida, dan Zat-zat
26
antara campuran ammonia, Nitrit dan lainnya yang mungkin belum ada di zamanmu membuat semuanya mengerikan! Aku pernah menonton film zombie yang ada di zamanmu itu, nah bayangkan Diana, temanmu, tetanggamu, dan guru-gurumu berubah jadi zombie dalam hitungan menit. Sebenarnya mereka tidak membunuh seperti yang ada di film zamanmu, mereka hanya mati perlahan-lahan dengan mengerikan!!! Ah aku sungguh tidak tahan setiap hari aku harus memakai baju robot buatan ayah yang sama sekali tidak modis. Aku rasa sampai tahun 2200 pun Peter tak akan menyukaiku.
27
Di zamanku tidak ada gaun atau baju-baju cantik. Semuanya berupa ‘baju yang sesuai standar keamanan dan kelangsungan hidup’. Sesungguhnya aku iri padamu Diana, aku iri kau dapat memakai baju penuh gambar bunga, baju warna warni yang membuatmu terlihat cantik. Di zamanku sama sekali tidak ada
baju
yang
namanya
‘cantik’.
Huh
menyebalkan! Oh ada rahasia terbesar di zamanku, mesin waktu telah tercipta. Ada zat yang lebih cepat dari cahaya. Sebuah atom kosmik dari planet Trionar 7198 menjadi bahan baku pembuatan mesin waktu, namun kami tidak bisa mengubah masa depan Diana. Ini seperti apa ya? Youtube!
28
mungkin kamu bisa menonton apa yang terjadi di masalalu semau mu tapi kamu tidak bisa mengubah apapun karana kau tidak ikut andil dalam hal itu. Lalu kenapa suratku bisa sampai? Ini karena ayahku menciptakan suatu alat yang luar biasa. Ini masih rahasia Diana‌ ayahku bisa mengirimkan sesuatu ‘ke masa lalu’. Sebenarnya aku sedikit ragu dan tidak percaya tapi kata ayah ini teleportasi yang luar biasa. Sebenarnya tujuanku mengirim surat untuk apa ya? Euuuum karena hari ini ulang tahunmu Di!
29
Kau bisa tunjukkan dengan tenang pada Sandi
–manusia
sok
pintar
yang
telah
memutuskan hubungan denganmu- tentang surat ini, tenang saja kau tak akan dianggap gila, ada kode rahasia dalam surat ini yang pada zamanmu tak akan mungkin bisa dipecahkan. Mungkin aku akan dimarahi oleh ayah karena mengirimkan sesuatu dengan ilegal. Tapi tak apa Diana! Laki-laki tak tahu diri yang mencampakkanmu itu harus tahu bahwa ilmu pengetahuannya tidak ada apa-apanya. Huh sebal aku melihatnya sombong sekali, padahal di zamanku kepintarannya hanya setara kelas dasar sains.
30
Oke sekian dariku, Selamat Ulang tahun yang ke 15 Diana sayang ď Š
Dari
cucu-cucu-cucu-cucu-cucumu
sangat cantik,
Anne W.
31
yang
Terang tak mau peduli membiarkan dunia terkuasai kegelapan Gelisah, kenapa gelap tak mau pergi Sedang diri sudah di ambang pintu putus asa Retinaku mulai menciut Membelalak dalam ruang tak bersudut Mencari titik terang Mencoba lari dari lubang hitam yang memuakkan ~Ara
32
33
Pagi
datang, tak lupa menggandeng
hangatnya mentari. Biarpun tanpa senyuman yang indah akibat tebalnya awan, mentari tak pelit dan tetap membagi sinarnya. Kicauan burung yang merdu kini pun tiada terdengar lagi, entah hilang kemana. Langit biru berhias awan putih, hanya tinggal sebuah angan-angan belaka. Kini yang ada hanyalah langit abu-abu yang menyesakkan. Apa kabar dengan bumi? Lihatlah! Bumi tak berhenti
murung.
Kesedihan
selalu
mendampinginya, warnanya pun tak lagi biru kehijauan seperti dulu. Dia kini berwarna kecoklatan dan kering, seberti terbakar. Ia begitu kesakitan. Tahun 2100 yang begitu mengerikan. Tak ada balas budi sama sekali. 34
Di balik semua itu, ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang nenek yang cukup tua dan satu-satunya cucu yang ia miliki. Yama begitulah biasanya ia dipanggil. Yama adalah gadis kecil yang berumur 7 tahun. Ia dan neneknya tinggal di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran kota. Tinggal berdua dengan sang nenek bukan berarti ia tak memiliki orang tua! Orang tua Yama masih lengkap, ayah dan ibunya tinggal di tengah-tengah kota yang begitu bising dan sibuk. Mereka sengaja menitipkan Yama kepada sang nenek sejak Yama berusia 3 bulan, dengan alasan yang kurang masuk akal, yaitu agar mereka dapat bekerja keras tanpa ada gangguan. 35
Dunia tak gila, cuma orang-orangnya yang kurang waras. Miris bukan? Kucing pun akan melindungi anaknya, biarpun si induk harus rela kurus kering karena lebih sering menyusui anakanaknya dibandingkan makan. Tapi memang begitulah keadaannya. Entah dimulai sejak kapan, manusia benar-benar dibutakan oleh materi dan dimanjakan oleh teknologi. Deretan gedung-gedung pencakar langit yang berdiri kokoh merupakan pemandangan yang membosankan. Hijaunya hutan dengan pohon yang berbaris serta melambai-lambai, ribuan jenis flora dan fauna, lembutnya rumput yang menyentuh telapak kaki, jutaan oksigen bertebaran diiringi gemericik suara sungai dan 36
riuhnya ombak biru. Semua itu hanyalah khayalan semata tak lebih. Yama, gadis mungil itu memang masih anak-anak dan baru berusia 7 tahun. Tapi Maha Besar Sang Pencipta, di balik tampang polos dan lugunya, ia sudah memahami apa yang terjadi
di
sekitarnya.
Dewasa
sebelum
waktunya membuatnya menjadi sosok yang pendiam dan sedikit memiliki teman. Yama lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan teman-temannya, untuk membahas mainan baru dan hal-hal yang tak penting menurutnya. Setiap ia menyendiri, ia selalu membayangkan dunia indah yang diceritakan neneknya
37
Pagi telah kembali dan digantikan siang. Siang itu begitu panas dan menguras banyak cairan. Yama sedang duduk di sebuah pondok kecil yang terletak di depan rumahnya, menikmati segelas air dingin bersama sang nenek.
Setelah
menghabiskan
air
putih
miliknya, diletakkan gelas kosong itu di sudut pondok sambil melirik neneknya dengan rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi. Sang
nenek
yang
tanpa
sengaja
menangkap gelagat aneh sang cucu pun mulai bertanya, "Ada apa Yama?" Tanya nenek lembut. Yama yang mendengar pertanyaan neneknya pun menjawab dengan takut-takut.
38
“Nenek apa yang sebenarnya terjadi dahulu, sebelum semua menjadi seperti ini? Tak bisakah aku melihat dunia indah yang nenek ceritakan, dunia yang memiliki hutan yang rindang, sungai yang jernih, laut biru, hewan-hewan yang yang saling berceloteh dan hangatnya lingkungan sosial?" Tanya Yama dengan penuh harap dan tatapan yang berkacakaca. Diam, itulah yang dilakukan sang nenek, setelah
mendengar
pertanyaan
cucu
kesayangannya itu. Ia bingung harus menjawab apa. Suasana hening seketika, hanya hembusan angin yang menari nari dengan lincah.
39
Nenek tak menyangka, jika cucunya yang masih ingusan itu menanyakan hal yang begitu mendobrak pintu nurani. Yang mau tak mau mengingatkannya akan kesalahan di masa lalu. Dimana ia tak bisa melindungi alam yang sebenarnya
ia
cintai.
Pada
akhirnya
membuatnya menjadi pengecut. Hanya bisa diam ketika alam dirusak secara brutal. Ingatan itu semakin jelas, ketika bayangbayang hewan tersesat di pemukiman warga, akibat rumah mereka dirusak dengan sengaja oleh mereka yang mengaku dirinya sebagai manusia, makhluk paling sempurna di dunia ini. Ketika rumah mereka rusak, terpaksa mereka harus pergi untuk mencari tempat baru dan bertahan hidup. 40
Tanpa sengaja mereka berada di pemukiman warga, dan apa yang mereka dapat? Sambutan meriah? Yah benar sekali, mereka mendapat sambutan yang meriah dengan tombak dan semacamnya. Mereka diburu habis-habisan tanpa ampun. Tak ada yang memperdulikan rintihan mereka. Jika hewan melukai manusia, itu suatu hal yang wajar karena mereka tak punya akal. Tapi kalau berfikir lebih jernih lagi, banyakan yang mana, manusia yang memburu hewan? Atau hewan yang memburu manusia? Siapa yang jahat sebenarnya?
41
Manusia berakal yang mengurungnya dan membuatnya kelaparan? Atau hewan yang menyerang manusia akibat lapar? Semua pasti tahu jawabannya. Setelah itu teringat pula suara auman anak singa yang menyayat hati nenek. Auman anak singa yang kehilangan ibunya, ibuya telah mati tertembak oleh para pemburu, kakinya pun sudah terikat di sebuah palang besi. Saat itu nenek yang masih belia mencoba menolong dan merawat anak singa itu, sampai ia dewasa. Akan tetapi sebelum semua itu terjadi, anak singa itu terkulai lemas diiringi suara tembakan yang memekakan telinga.
42
Tanpa sadar, sang nenek meneteskan air mata dalam diam, diiringi tatapan penuh tanya sang cucu. "Nenek, nenek, nenek?" panggil Yama sambil memegang tangan neneknya dengan lembut. Seketika
sang
nenek
tersadar
dari
lamunannya. Dengan segera dihapusnya air mata yang mengalir di kedua pipinya yang menggantung. Nenek menatap yama dengan penuh sayang ditambah dengan senyuman manis yang menenangkan. Yama membalas tatapan sang nenek dan berkata dengan polosnya "Nenek, apa pertanyaan Yama menyakiti nenek?
43
Jika iya Yama minta maaf nek, Yama janji tak akan bertanya yang macam-macam lagi." Nenek mana yang tak bersyukur jika memiliki cucu dengan hati yang begitu lembut. Yama yang tak mendengar jawaban dari sang nenek, perlahan-lahan merunduk dan terisak pelan, ia berfikir bahwa ia telah melukai satu satunya orang yang sangat ia cintai. Sang
nenek
yang
melihat
cucunya
menangis hanya bisa tersenyum, senyuman tulus penuh sayang. Perlahan dipeluknya sang cucu
satu
satunya
itu,
diusap
penuh
kelembutan punggung gadis kecil itu, hingga tangisannya reda. "Yama benar-ingin melihat dunia itu?"
44
Tanya sang nenek yang dijawab dengan anggukan antusias oleh Yama. "Jika Yama menginginkannya maka jangan mencarinya!" Yama cukup terkejut dengan jawaban sang nenek. "Memangnya kenapa nek?" dengan muka yang tak lepas dari senyuman nenek menjawab "Jangan mencarinya, tetapi buatlah dunia itu."
45
Bola mataku menerawang jauh Laut dan langit yang menyatu terlihat seperti itu
Laut ini semu Pasir putihnya menipu Batunya hanya membuat langkah terhalang Tak ada yang nyata ~Ara
46
QConsulting - Writing
47
Vettura
Penulis asal Bandung kelahiran 26 Mei 1995 ini tercatat sebagai Mahasiswi yang tengah menempuh studi arsitektur di Universitas Pendidikan Indonesia dan merupakan salah seorang korektor di Q-Writing Consulting.
Azroq Sai
Mahasiswa penerima beasiswa Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) Uni Emirat Arab tengah berjuang menyelesaikan program S1-nya di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Lahir di Bandung 29 Januari 1989. Salah satu mimpinya adalah menjadi penulis yang bisa menginspirasi banyak orang.
Sonya Putri
Blogger kelahiran 13 Oktober 1998 yang sangat suka K-Pop. Saat ini ia berdomisili di Cimahi. Kunjungi blognya: gembolannyai.wordpress.com
48
Ara
Mahasiswi Agrobisnis di Universitas Brawijaya Malang memiliki kemampuan merangkai kata menjadi puisi secara apik. Lahir di kota Tuban, 12 November 1995. Sama seperti Vettura, ia pun kini menjadi korektor di Q-Writing Consulting. Email: aiurizki12@gmail.com
Anny Amala
Lahir 4 maret 1997 di Lumajang. Ia begitu sangat senang menulis dan menyukai anime Jepang.
49