www.uin-alauddin.ac.id
Salam Redaksi Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Civitas Akademika UIN Alauddin Makassar, dalam tiga bulan terakhir ini, patut bersyukur kepada Allah SWT, sebab dalam kurun waktu 3 bulan, sejak Februari hingga April tahun 2018, Kampus UIN Alauddin Makassar, dikunjungi oleh beberapa tokoh penting nasional, yang menyempatkan diri bersilaturrahim dengan seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar. Tokoh-tokoh nasional itu adalah: H.M Jusuf Kalla (Wakil Presiden Republik Indonesia), Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI), DR. Ali Taher, (Ketua Komisi VIII DPR RI), Laode Muhammad Syarif, (Wakil ketua KPK), TGB, Dr. H.M Zainul Majdi, (Gubernur NTB dan Ketua Organisasi Alumni Al Azhar Indonesia). Jusuf Kalla, berkunjung ke UIN Alauddin Makassar, dalam rangka menerima penghargaan Doktor Honoris Causa dalam bidang sosiologi. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berkunjung guna meresmikan Gedung SBSN dan Gedung Fakultas FEBI. Ketua Komisi VIII, memberikan kuliah umum. Wakil ketua KPK, datang dalam rangka seminar nasional, dan TGB (Tuan Guru Bajang), hadir untuk berbagi ilmu lewat kegiatan kuliah umum. Kunjungan tokoh-tokoh di atas, menjadi topik ulasan dalam UNIVERSUM edisi April 2018 kali ini. Selain itu prestasi-prestasi mahasiswa dan dosen yang dicapai dalam 3 bulan terakhir ini, patut diangkat dalam bahasan UNIVERSUM, tujuannya agar dapat dijadikan sebagai stimulan bagi mahasiswa dan dosen yang lain, agar terus berpacu meraih prestasi. Capaian-capaian mahasiswa misalnya dapat dilihat dari prestasi yang mereka ukir dalam perlombaan-perlombaan, baik di tingkat regional maupun nasional, serta aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang mereka lakukan. Prestasi para dosen, yang dicapai mulai dari keberhasilannya dalam menerbitkan buku ilmiah bertaraf internasional, prestasi dosen UIN Alauddin Makassar yang sukses menyutradarai sebuah film bergenre lokal, yang mampu bersanding dengan film-film box office lain, serta prestasi-prestasi dalam kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya. Tak kalah pentingnya pula, geliat fakultas yang terus berpacu melahirkan layanan-layanan produktif, sebagai wujud implementasi keilmuan yang dimilikinya, seperti FTK misalnya.Seluruh informasi itu dapat pembaca nikmati dalam sajian UNIVERSUM edisi April 2018 kali ini. Terakhir, Seperti biasa UNIVERSUM senantiasa hadir mengiringi dan mengantar keberhasilan para mahasiswa UIN yang telah berhasil menyelesaikan kuliahnya yang dibuktikan dalam kegiatan wisuda sarjana. Untuk itu, mewakili segenap civitas akademika UIN Alauddin Makassar, menitip doa semoga adek-adek mahasiswa mampu mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya di tengah-tengah masyarakat. Selamat membaca.
02
DAFTAR ISI
10 UIN ALAUDDIN KETUA PANITIA SPAN-UM-PTKIN 2018-2019
18
32
PROF HAMDAN Kuatkan Kerjasama di Berbagai Lini
27
FILM MELAWAN TAKDIR, KISAH INSPIRATIF PROF HAMDAN JUHANNIS
FSH JUARA II MCC NASIONAL PIALA MA
03
LAPORAN UTAMA
JK TERIMA GELAR DOKTOR HONORIS CAUSA Universum - UIN Alauddin Makassar menganugerahi gelar Doktor Honoris Causa (DHC) bidang Sosiologi Agama kepada Wakil Presiden ketujuh, H.M. Jusuf Kalla (JK).
06
LAPORAN UTAMA
Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla (JK) menerima gelar Doktor Honoris Causa (DHC) dalam bidang Sosiologi Agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (25/1/2018).
Universum- UIN Alauddin Makassar anugerahi gelar Doktor Honoris Causa (DHC) bidang Sosiologi Agama kepada Wakil Presiden ketujuh, H.M. Jusuf Kalla (JK). Gelar tersebut diserahkan langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir MSi, kepada JK dalam sidang senat terbuka luar biasa, yang digelar di Gedung Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Kamis 25 Januari 2018. Tim Promotor dari pemberi Doktor Honoris Causa kepada Wapres JK adalah Professor di Bidangnya masing-masing, yaitu Prof Dr Musafir MSi, (Guru Besar Soiologi Agama), Prof Dr Ahmad M Sewang, MA(Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam) dan Prof Hamdan Juhannis MA PhD (Guru Besar Sosiologi). Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir, dalam sambutannya mengucapkaan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada JK lantaran bersedia menerima pemberian gelar DHC dan datang langsung menginjakkan kaki di UIN Alauddin Makassar. Di depan para tamu yang hadir diantaranya Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agama Lukman Syaifuddin, dan anggota senat UIN Alauddin Makassar, orang nomor satu di kampus peradaban UIN Alauddin Makassar itu menjelaskan, bahwa pemberian gelar tersebut telah melalui proses dan pengkajian akademik yang cukup dalam. JK diberi gelar tanpa mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mahasiswa yang kuliah S3.“JK telah menjadi aktor dalam menciptakan perdamaian di berbagai daerah konflik dan semua dilakukan secara cerdas, cepat dan tepat”, ungkap Musafir. Menyambut apa yang dituturkan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, dalam pidato yang disampaikan JK mengenai penguatan kajian perdamaian (Peace Studies) perspektif agama, ekonomi dan politik. JK mengatakan dirinya senang berbicara tentang perdamaian dengan mengatasi konflik dan kekerasan guna menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi. Dalam kesempatan itu pun JK menceritakan beberapa pengalamannya, bahwa dirinya secara langsung telah melakukan penanganan konflik di beberapa daerah di Indonesia dan mengakhiri konflik yang ditanganinya itu secara damai. Tidak hanya menangani konflik tapi ia pun menjadikan, upayanya
itu sebagai pengalaman dan pelajaran dalam menangani konflik-konflik yang lain. Berdasarkan pengalaman pribadi yang telah saya lakukan secara langsung, seperti mengakhiri konflik di Ambon, Poso, dan Aceh, saya dapat memberikan refleksi tentang bagaimana menciptakan perdamaian (Crafting Peace),” Ungkapnya. Orang yang berdarah bugis itu pun mengatakan, konflik dan kekerasan terjadi banyak disebabkan karena faktor ekonomi, politik, dan sosial-budaya daripada agama. Namun, ada sebagian pihak yang justru menonjolkan seolaholeh konflik dan kekerasan disebabkan oleh faktor agama.“Faktor agama sering datang belakangan dijadikan justifikasi atas konfik dan kekerasan yang telah terjadi sebelumnya,” ujar Kalla. Saat ini, kata dia, hampir tidak ada konflik yang murni bersumber dari agama. Gangguan terhadap perdamaian dan harmoni di kalangan masyarakat, kelompok etnis, intra dan antar-umat beragama disebabkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Ia mengakui, ada kelompok yang mengatasnamakan agama melakukan tindakan kekerasan dan terorisme di berbagai negara, termasuk Indonesia. Padahal orang-orang atau kelompok seperti itu bukanlah representasi dari umat beragama secara keseluruhan. Mereka hanyalah segelintir orang yang menggunakan agama untuk menjustifkasi konfik dan kekerasan yang tidak bisa dibenarkan. Ini seringkali terbukti para pelaku kekerasan atas nama agama tersebut bukan orang atau kelompok yang dikenal sebagai pengamal agama yang taat. Menurutnya, banyak diantara para pelaku tersebut tidak memahami agama dengan benar. Oleh karena itu, agama bukan sumber konfik dan kekerasan. Semua agama sangat menekankan ajaran tentang perdamaian dan kedamaian. Penyalahgunaan agama sering terkait dengan kepentingan politik, ekonomi dan kontestasi lain diantara kelompok masyarakat atau komunitas berbeda. “Dalam menangani konflik, ia pun mengaku bahwa membangun perdamaian adalah buah dari seni menyatukan antara ketekunan, kegigihan dan keahlian”, ujar Jusuf Kalla.
07
LAPORAN UTAMA
MENTERI AGAMA RESMIKAN GEDUNG DOSEN DAN GEDUNG FEBI
Universum - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Kampus Peradaban UIN Alauddin Makassar, Kamis lalu (15/02/2017). Kunjungan kali ini didampingi oleh Ibu Trisna Willy Lukman Hakim guna meresmikan Gedung Dosen (SBSN) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Acara Peresmian tersebut digelar di Gedung Auditorium. Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI Prof.
08
Arskal Salim dan beberapa Rektor dari Universitas lainnya beserta civitas akademika UIN Alauddin Makassar. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi dalam sambutannya mengatakan, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dimulai sejak tahun 2016 dimana UIN telah mendapatkan proyek sebanyak 35 Milyar untuk membangun tiga Gedung Serbaguna dengan 84 ruang kelas dan fasilitas lengkap. Selanjutnya, 34 Milyar untuk membangun Gedung Dosen dengan 220 ruang dosen yang dilengkapi fasilitas internet.
“Saya berharap dengan selesainya dua gedung ini, dosen dan mahasiswa dapat mengajar dan belajar dengan nyaman,� ujarnya. Rektor menambahkan bahwa FEBI UIN Alauddin saat ini mempunyai 2.700 mahasiswa dan 57 dosen. Ada lima program studi, yaitu: Ekonomi Islam, Manajemen, Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Perbankan Syariah. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam proses pembangunan dua gedung tersebut mendapatkan Pendampingan dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sulawesi
LAPORAN UTAMA
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin meresmikan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Gedung Dosen (SBSN) UIN Alauddin Makassar, Kamis (15/2/2018).
Selatan serta Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Selatan. Pada Sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menuturkan bahwa memasuki tahun keempat dirinya menjabat, ia merasa bersyukur. Pasalnya, bertambah 32 sarana prasarana, seperti, tempat kuliah dosen, laboratorium, dan perpustakaan. Selanjutnya, ia berharap pembangunan gedung baru tersebut, akan meningkatkan kualitas perguruan
tinggi. Khususnya, tenaga pengajar. Ia berharap, dengan diresmikannya gedung baru itu, UIN harus bisa memberdayakan alumni dan segenap civitas akademika lainnya, untuk memajukan pembangunan kampus UIN. “Tentu ini bisa menambah daya dukung akademik dalam melayani para mahasiswa untuk meningkatkan ilmu yang sesuai dengan bidangnya. Kerahkan potensi yang ada, untuk membangun UIN lebih baik lagi,” harapnya. Selain itu, menteri agama menyampaikan bahwa “pembangunan gedung bukan hanya untuk menambah daya dukung UIN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Tridharma Perguruan Tinggi. Tapi, sekaligus juga untuk menghadapi tantangan yang semakin tidak mudah ke depan,” terang Menag. Saat ini Kemenag membina 57 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana. Langkah ini penting seiring terus meningkatnya mobilitas vertikal kaum santri. Menurut Menag, animo masyarakat muslim menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan Islam luar biasa. Pesantren dan madrasah terbukti mampu mengantisipasi tantangan dan kebutuhan zamannya. Bahkan, jika dulu madrasah menjadi pilihan terakhir, saat ini berubah signifikan, madrasah sudah menjadi pilihan utama. Olehnya, trend ini harus diantisipasi oleh PTKIN dengan terus berbenah diri. Trend mobilitas ini tidak bisa dihentikan. Termasuk anak-anak di sekolah umum yang kini berminat melanjutkan studi ke PTKIN. “Gedung baru ini simbol saja. Hal yang tidak kalah penting adalah isinya. PTKIN harus bisa menampilkan jati dirinya melalui pemikiran dan hasil-hasil penelitian sehingga keilmuan terus berkembang. Desain ruangan harus dapat membangkitkan dan menginspirasi. Pengajar adalah jantung lembaga pendidikan,” pesannya.
09
LAPORAN UTAM A
UIN ALAUDDIN KETUA PANITIA
SPAN-UM-PTKIN 2018-2019 Universum - SPAN-UM-PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) tahun 2018, telah diluncurkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Auditorium Kementerian Agama, Jln. Thamrin, Jakarta. Senin (29/01/2018). Peluncuran ini merupakan pertanda, telah dibukanya proses penerimaan mahasiswa baru untuk jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional. Menag dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasinya kepada Panitia SPAN-UM-PTKIN
10
yang dapat melaksanakan peluncuran SPAN-UM-PTKIN ini lebih awal. “Apresiasi saya kepada forum Rektor, khususnya panitia SPAN-UM-PTKIN yang telah mampu lebih awal dalam peluncuran ini,” Kata Menteri Agama. Ketua Panitia Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi menyampaikan, SPAN-UMPTKIN 2018 dilaksanakan secara nasional oleh 57 PTKIN. Pada tahun 2018, SPANUM-PTKIN mengusung tema “Gerbang Masa Depan Insan Paripurna”.
LAPORAN UTAMA
Kepala Sekretariat SPAN-UMPTKIN 2018-2019 Zulfahmi Alwi PhD
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Phil H. Kamaruddin Amin, dan Ketua Umum SPAN-UMPTKIN 2018 Musafir Pababbari (dari kanan) menabuh beduk pada launching Seleksi Prestasi Akademik Nasional - Ujian Masuk (SPANUM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2018 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Kepala Sekretariat SPANUMPTKIN 2018-2019 Zulfahmi Alwi PhD mengatakan, panitia penyelenggara untuk jalur dibawah Kementerian Agama tersebut diubah setiap dua tahun sekali. Lebih lanjut ia menuturkan, UIN Alauddin dipilih melalui rapat forum PTKIN lalu yang selanjutnya di rekomendasikan kepada Kementerian Agama. Menurutnya, UIN Alauddin dapat terpilih menjadi ketua panitia dengan beberapa pertimbangan. “Misalnya saja, UIN Alauddin empat tahun terakhir menjadi bendahara penyelenggara sehingga memperoleh banyak pengalaman,” ujarnya. Ia menambahkan, berkoordinasi dengan PTKIN yang lainnya juga akan banyak membantu dalam menjalankan amanah tersebut. Dituturkannya pula bahwa di tahap awal masih ditemukan beberapa kendala namun dengan melakukan koordinasi yang baik dengan sekretaris dan bendahara, akhirnya kerjasama ini dapat terlaksana secara apik, dan itu tercermin pada suksesnya kegiatan launching SPAN-UM-PTKIN. Saat mendapatkan SK pada Desember 2017 lalu, ia beranggapan tidak akan menemui begitu banyak kesulitan. Pasalnya, UIN Alauddin memiliki sumber daya profesional termasuk tim Teknologi Informasi Komputer (TIK) yang bisa diandalkan.
Zulfahmi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Alauddin Makassar, juga menjelaskan bahwa PTKIN sebagai penyelenggara pendidikan setelah SMA/SMK/MA/MAK/Pesantren, dapat menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di PTKIN berdasarkan rekomendasi dari Kepala Sekolah/Madrasah. Siswa yang berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukkan prestasinya tersebut layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa di UIN/IAIN/STAIN melalui SPAN-PTKIN. Ia melanjutkan, SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/ STAIN dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia. “Biaya pelaksanaan SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran,” pungkasnya. Sementara, jalur UMPTKIN menjadi alternatif bagi calon mahasiswa dengan mendaftarkan diri secara online dan mengikuti tes tertulis. “Di jalur ini selain mahasiswa unggul dalam ilmu pengetahuan, mereka juga dibekali dengan ilmu agama sehingga bermanfaat dunia dan akhirat,” tutupnya.
11
LAPORAN UTAMA
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (kiri) menyampaikan kuliah umum di Kampus UIN Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/3/2018). Kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut bertemakan “Integritas Pemimpin, Prasyarat Utama Kebangkitan Perasaban Islam.
TGB Bicara Pilar Integritas Universum - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Dr.H.Zainul Majdi, Lc, MA. menyampaikan kuliah umum bertajuk Integritas Pemimpin, Prasyarat Utama, Kebangkitan Peradaban Islam. Kegiatan ini digelar oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) di Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Sabtu (24/3/2018). Kedatangan TGB di kampus UIN Alauddin Makassar, didampingi sejumlah pejabat struktural Provinsi NTB dan pengurus Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) yang anggotanya didominasi oleh alumnus Universitas AlAzhar, Cairo Mesir. Dalam pemaparannya tentang integritas kepemimpinan, TGB menjelaskan bahwa integritas pemimpin dapat dinilai pada, bagaimana sosok
12
pemimpin dalam bertindak, sesuai atau tidak perkataan dan perbuatannya. Seperti apakah ia dapat memenuhi janji yang telah diucapkannya. Pilar integritas yang kedua, menurut Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar ini ialah kejujuran. Sementara pilar ketiga yaitu bangunlah lingkungan yang mendukung penciptaan karakter yang baik. Seperti membangun kelompok diskusi yang punya kepedulian terhadap umat, sebagai sebuah agenda yang memperkuat elemen-elemen kekokohan, ungkap Politisi Partai Demokrat ini. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Prof St Aisyah Phd yang mewakili rektor mengatakan, kehadiran TGB diharapkan mampu memberi inspirasi kepada mahasiswa dalam membangun integritas individual menuju kehidupan
berbangsa dan bernegara. Gubernur NTB dua periode ini berpesan kepada mahasiswa UIN Alauddin agar terus melatih diri dalam membangun kebersamaan, menciptakan iklim yang baik, membangun integritas pribadi maupun kolektif. Serta menjadikan kampus sebagai ruang dalam pembentukan integritas dan karakter kepemimpinan. Diakhir materinya TGB, menanggapi permintaan dekan Tarbiyah, Dr. M Amri Tajuddin, untuk mengalokasikan anggaran beasiswa dari provinsi NTB kepada mahasiswa-mahasiswa NTB yang kuliah di Tarbiyah. TGB menanggapinya dengan cara memberikan perintah langsung kepada Kepala Dinas yang turut hadir bersamanya, agar segera menindaklanjuti permintaan dari dekan Tarbiyah tersebut.
LAPORAN UTAMA
Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, M Ali Taher Parasong membawakan kuliah umum, di Aula Rektorat lantai IV, Kampus II UIN Alauddin, Samata, Rabu (28/2/2018)
Ketua Komisi VIII Ali Taher, Apresiasi Kinerja Rektor Universum - Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI DR. H M Ali Taher Parasong SH M Hum, bertandang ke UIN Alauddin Makassar dalam rangka menyampaikan Kuliah Umum bertema “Reaktualisasi Peradaban Islam dalam Pencerahan dan Transformasi IPTEKS”. Kuliah umum ini dilaksanakan di Aula Rektorat lantai IV. Kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (28/02/2018). Dalam paparannya, Ali Taher memberikan apresiasi atas visi yang telah dibangun oleh Rektor UIN Alauddin Makassar dan jajarannya, sebagai kampus Islam di Indonesia Timur. “Di luar faktor fisik, visi yang telah dibangun oleh Rektor dan jajarannya ini sudah bagus. Tinggal mengintervensi dari sisi kebijakan publik,” ujar politisi fraksi PAN ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia di UIN sudah cukup berkualitas dan rasio mahasiswa pun telah terpenuhi, yakni lebih dari 20 ribu mahasiswa di UIN Alauddin Makassar. Ia juga mengungkapkan optimismenya bahwa UIN Alauddin Makassar, akan melaju dengan cepat. “Saya memiliki intuisi yang sangat kuat bahwa UIN ini akan maju lebih cepat dari yang kita duga,” jelasnya. Mantan Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga mengatakan bahwa DPR tidak pernah berhenti untuk melakukan inovasi terkait dengan perkembangan PTKIN di seluruh Indonesia, seperti UIN, STAIN dan IAIN yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. “Sekarang ini kita sudah punya enam IAIN baru menjadi UIN, delapan STAIN
menjadi IAIN. Ke delapan STAIN ini punya 10 tahun jangka waktu untuk menjadi UIN agar kita bisa kompetitif,” paparnya. Selain itu, DPR RI juga melakukan pemekaran Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis), diantaranya Dirjen Pendidikan Tinggi Agama Islam yang mewadahi seluruh Perguruan Tinggi Islam, Dirjen Madrasah, dan Dirjen Diniyah dan Pondok Pesantren. Sebagai ketua komisi ia mengaku lebih berpihak kepada UIN Alauddin Makassar sebagai Perguruan Tinggi Islam yang akan memberi perubahan ke depan. “Ada pembelaan keberpihakan karena UIN Makassar ini menampung begitu banyak anak-anak dari Indonesia Timur yang memberikan perubahan harapan masa depan,” katanya.
13
Sosok
Wahyuddin: Menulis Adalah Membaca Dunia Universum - “Menulis adalah membaca dunia�, itulah kalimat yang selalu menginspirasi Muh. Wahyuddin Abdullah, salah seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar yang aktif dalam dunia kepenulisan. Sudah banyak karya tulisnya yang dimuat di media lokal maupun nasional hingga diikutkan dalam ajang kepenulisan. Motto hidupnya itu bahkan menjadi kekuatan besar dalam mengarungi dunia kepenulisan, hingga kadang, sering ia tidak bisa tidur nyenyak jika ada sesuatu hal yang belum ditulisnya. Awal mula keinginannya muncul untuk menjadi seorang penulis saat sedang menempuh pendidikan strata satu di salah satu kampus ternama di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta. Ketika itu, ia menyadari minat mahasiswa dalam dunia kepenulisan masih sangat kurang, hingga ia mulai membangun minat dan bakat menjadi seorang penulis. Tak sampai disitu saja, Wahyuddin sukses mendapatkan gelar S2 di Universitas Dipanegara Semarang dan S3 Universitas Brawijaya Malang karena ketertarikannya dalam kepenulisan. Berbekal ilmu pengetahuan dan pengalamannya, Ia mampu menerbitkan banyak buku dan aktif mengikuti event-event lokal maupun nasional. Keberhasilan menjadi seorang penulis tidak terbatas hanya pada diri pria bernama lengkap Dr. Muh. Wahyuddin Abdullah, S.E., M.Si. Akt itu. Namun, ia pun menularkan ide-ide cemerlang itu kepada mahasiswanya di FEBI UIN Alauddin Makassar. Hal ini dilakukannya melihat fenomena kurangnya minat menulis mahasiswa. Dosen pengampu metodologi penelitian itu memanfaatkan mata kuliahnya untuk mengajak mahasiswa menggiatkan literasi melalui membaca dan menulis sekaligus mempublikasikannya. Pria berdarah pangkep itu memang punya keinginan untuk mempublikasikan mahasiswanya di FEBI dan institusi tempatnya
14
mengabdi melalui media tulisan dengan cara mengikuti kompetisi Call Paper di event-event nasional maupun internasional. Alhasil, ia mengakui bahwa minat mahasiswa khususnya di FEBI untuk menjadi penulis dan berkompetisi sudah sangat luar biasa. Terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang sudah berusaha bahkan secara mandiri mencoba submit tulisannya ke berbagai event. Biasanya mahasiswa akan menyampaikan ke tingkat pimpinan ketika papernya telah lolos seleksi dan meminta izin dapat presentase pada event yang diikutinya itu. Dengan demikian, ia merasa mahasiswa sudah siap dipertontonkan di kancah nasional maupun internasional. Dengan niat yang mulia itu, ia berharap dosen dan pimpinan Universitas mendukung secara materil dan non materil agar hasil karya mahasiswa bisa terpublikasikan. Pria yang sehari-harinya mengajar mata kuliah pada prodi akuntansi itu pun mengaku bahwa ia banyak menulis dan mengajak mahasiswa untuk selalu menulis sejak empat atau lima tahun yang lalu dan sampai saat ini masih tetap eksis. “Sekarang sudah berkelanjutan dan tiap tahun khususnya di jurusan akuntansi ada terus yang ikut di event-event nasional. Akuntansi sudah masuk event Simposium Nasional Akuntasi (SNA) dan ini merupakan event terbesar bidang akuntansi,� tuturnya. Selasa, 10 April 2018. Mengenai kegiatan yang telah diikuti untuk tahun 2017, lulusan SD Toladang Jagung Pangkep itu punya prestasi besar, karena tembus pada tingkat nasional. Di 2018 ini ia sementara dalam tahap mensubmit beberapa tulisan mahasiswa. Kemarin (2017) itu, kata dia, kalau ada tujuh atau delapan untuk tiga event. Diantaranya, SNA Di Kota Samarinda dan SNA Vokasi di Kota Pontianak, serta akuntansi multiparadigma diadakan di Kota Surabaya. Sementara, tahun 2018 ini ada dua mahasiswa bimbingannya yang berhasil lolos seleksi ke
Sosok
Dr. Muh. Wahyuddin Abdullah, S.E., M.Si. Akt,
SNA Pontianak dan tulisan itu sedang dalam proses submit. “Kami harapkan di jurusan kami (Jurusan Akuntansi) ada komitmen dari dosen-dosen untuk bagaimana produk-produknya di bangku kuliah bisa diekspos ke tingkat nasional maupun internasional. Seperti yang dua orang itu, satu atas nama Iga Mawarni, satunya lupa namanya siapa, mereka dibimbing oleh Suhartono dan lulus ke Malaysia untuk presentase papernya disana. Jadi, Alhamdulillah di akuntansi kegiatan ini sudah terorganisir event-eventnya. Tinggal bagaimana mahasiswa bahkan dosen juga berkompetisi untuk bisa tampil di event kepenulisan tersebut,� jelasnya. Penggiat tujuh jurnal FEBI ini juga mengaku bahwa mahasiswa yang pernah dibina dan ikut dalam event merupakan mahasiswa S1 dan mereka bersaing dengan mahasiswa S2 bahkan S3 yang berkualifikasi doktor. Olehnya, apresiasi sering dilontarkan oleh orang lain, masih jenjang S1 tapi papernya tembus pada event bergensi. “Jadi produk kami itu biasanya diambil dari skripsi dan skripsi itu bukan dikembangkan tetapi di resume sesuai dengan gaya penulisan event itu kemudian disubmit. Kalau kita mensubmit itu luar biasa karena direview oleh beberapa orang yang punya kompotensi dibidang tersebut. Dalam event ini PTN lain sulit masuk tapi kami Alhamdulillah sudah dua di 2017 yang presentase di tingkat nasional,� aku Wahyudin. Ia lalu mengungkapkan bahwa proses submit itu agak susah karena harus menyesuaikan dengan gaya penulisan pada kegiatan itu. Jadi terkadang mahasiswa itu dibina satu sampai tiga minggu agar kualitas dalam tulisannya kompotibel, makanya skripsi pun biasanya diminta untuk ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan standar kepenulisan pada event tertentu. Dengan demikian, Wahyuddin berharap hasil riset atau karya tulis ilmiah mahasiswa tidak hanya berakhir di perpustakaan saja tetapi harus dipublikasikan. Bagi Wahyuddin menjadi seorang penulis adalah salah satu prestasi besar dalam hidupnya. Alumni SMP 2 dan SMA 1 Pangkep ini juga aktif dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain itu, ia pun aktif sebagai dosen penguji eksternal di Unhas dan Brawijaya program Pascasarjana. Selain itu, ia juga kini mendapatkan jabatan baru sebagai Ketua Prodi Ekonomi Islam Program (S2) Magister di Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
15
Sosok
RISKA
Membangun Mesjid, Kumpulkan Donasi Hingga 300 Juta Universum – Terlahir dari keluarga yang sederhana dan paham tentang hidup susah, telah mengobarkan semangat Riska, mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum angkatan 2014 Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar untuk aktif melakukan kegiatan sosial ditengah-tengah masyarakat. Sebuah foto masjid yang masih membutuhkan uluran tangan, dan terletak di Kabupaten Gowa diunggah oleh Riska pada akun facebook pribadi miliknya. Foto tersebut lantas menjadi viral, dan dibagikan hingga 2 ribu kali oleh netizen. Foto yang viral itu akhirnya, berbuah dengan banyaknya donatur yang menghubungi Riska untuk memberi donasi. Pada awalnya, maksud Riska mengunggah foto masjid tersebut agar masyarakat yang mampu bisa membantu dan melihat langsung kondisi masjid yang ia maksud. “Saat diposting tahun lalu kirakira minggu terakhir puasa, saya tidak bermaksud minta donasi tapi memberi tahu ke masyarakat bahwa ada masjid dilokasi ini yang masih
16
butuh perhatian,” jelasnya. Senin (02/04/2018) Riska menyebutkan, sebagian besar donatur yang menghubunginya adalah orang yang tidak ia kenal. Ada yang berasal dari luar Sulawesi, bahkan dari luar negeri. Total dana yang berhasil ia kumpulkan untuk renovasi masjid kala itu menembus angka 300 juta. Riska menyadari, bahwa ternyata banyak donatur yang ingin menyalurkan donasinya, namun tidak memiliki informasi, kemana mereka harus menyalurkan sumbangannya. “Banyak ternyata orang-orang diluar sana yang ingin membantu tapi sibuk dan tidak ada waktu jadi mereka menitipkan donasi kepada saya. Mereka bilang saya percaya sama kamu,” bebernya. Ia mengaku, awalnya tidak menyangka jika kepercayaan donatur terus berlanjut hingga saat ini kepadanya. Untuk menjaga kepercayaan donatur itu maka, Riska dibantu oleh seorang rekannya yang memiliki basic dibidang pembangunan. Jadi khusus keuangan, Riska yang menangani
BIODATA Nama : Riska Jurusan : Ilmu Hukum FSH Angkatan : 2014
Sosok
sementara untuk pengerjaan di lapangan diambil alih oleh Wawan, rekannya. Ia juga membuat buku laporan keuangan untuk disampaikan kepada donatur, sehingga semua prosesnya transparan. Kadang-kadang ia mengajak donatur untuk berkunjung ke lokasi
pembangunan untuk melihat langsung perkembangan masjid yang direnovasi. Hingga kini total masjid yang telah direnovasi ada dua, dan terdapat juga terdapat satu mushallah yang telah dibangun dari dana donatur. Selain itu, ia juga mengaku membantu renovasi rumah masyarakat yang menurutnya
pantas untuk dibantu, pondok mengaji, bahkan memberi santunan ke panti asuhan, pembagian sembako, wakaf alquran dan alat tulis. “Pengerjaan masjid kan 3 bulanan dan itu butuh dana karena masjid cukup besar jadi totalnya baru 2 yang telah direnovasi, kalau mushallah sudah ada 1 yang dibangun dari awal,” terangnya. Saat ditanya, tentang lokasi, Riska menjelaskan bahwa kebanyakan di Kabupaten Gowa karena masih banyak yang membutuhkan uluran tangan terutama di pelosok dan di perkampungan yang tidak dijangkau oleh pemerintah. Saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Manuju, Riska menerima donasi sebanyak 10 juta. Dana tersebut digunakan untuk menjalankan program kerja seperti membeli alquran dan kebutuhan lain untuk pendidikan dan kesehatan. “Jadi kegiatan KKN kami kemarin banyak kegiatan yang bermanfaat,” ujarnya. Rupanya jiwa sosial Riska sudah tumbuh dan mulai berkembang sejak ia duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA), namun saat itu masih menggunakan dana pribadi. Kegiatannya pun belum mengarah pada pembangunan sarana dan prasarana. Sebagai siswa SMA yang masih bergantung pada orang tua, kegiatan sosial yang dilakukan Riska adalah membagikan sembako, mengajar mengaji, dan bagi-bagi Alquran. “Dari dulu mau membantu tapi secara materi belum bisa,” ungkapnya. Meski aktif dalam kegiatan sosial, rupanya hal tersebut tidak menganggu kegiatan akademiknya. Tidak ada nilai yang bermasalah, sehingga ia juga mendapat dukungan dari orang tua. Riska berharap, kedepannya banyak mahasiswa yang lebih tergerak lagi hatinya untuk membantu masyarakat sekitar sebagai implementasi dari fungsi mahasiswa yaitu sebagai agent of change.
17
WAWANCARA
Prof Hamdan Juhannis
Kuatkan Kerjasama di Berbagai Lini Universum - Prof Dr Hamdan Juhannis MA PhD merupakan ikon kebanggaan UIN Alauddin Makassar, sebagai professor termuda dengan gelar S2 dan S3 di luar negeri. Hingga kini Hamdan, sudah setengah periode menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang IV Kerjasama dan Pengembangan Lembaga di UIN Alauddin, lalu sampai di mana capaian-capaian yang diperoleh? Berikut wawancaranya. Posisi Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga (WR IV) baru dimasukkan ke dalam Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) tahun ini, bagaimana pendapat Anda? Ini merupakan apresiasi yang diberikan oleh pemerintah untuk berakselerasi mengembangkan lembaga dengan kerjasama yang kita bangun dari berbagai lini atau berbagai aspek. Diberikannya secara resmi posisi ini, jelas melalui pertimbangan dan kajian yang mendalam dan itu tidak sembarang. Termasuk kerjasama yang sudah kita lakukan selama ini. Makanya, dalam kerjasama yang sudah dilakukan begitu massif. Sejauh mana perkembangan UIN Alauddin di Bidang Kerjasama hingga saat ini? Nah, UIN Alauddin sendiri sejak saya menangani terkait kerjasama ini, secara signifikan bertambah, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Bisa dikatakan hampir tiap hari ada tawaran
18
kerjasama. Hampir tiap minggu kita menginisiasi adanya kerjasama. Kira-kira berapa persentase peningkatan kerjasama yang telah dilakukan oleh UIN Alauddin? Saya belum bisa memberi persentase secara jelas, ya. Tapi, peningkatannya sangat drastis. Karena Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (dulu Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) kemarin tidak perlu lagi terpecah pekerjaannya. Sehingga, saat ini kita bisa fokus mengerjakan tugas masing-masing. Apa saja bentuk kerjasama yang telah dilakukan? Kerjasama yang dilakukan ada yang dalam bentuk fisik dan non fisik. Kerjasama dalam bentuk fisik yakni, yang bersifat pengembangan kapasitas dan membuka ruang-ruang untuk pengembangan kelembagaan dan berbau material. Misalnya, lembagalembaga yang ingin menanamkan prestasi ke lembaga kita. Lembagalembaga BUMN, tawaran-tawaran lain misalnya pembangunan perumahan, kerjasama dalam hal pengkreditan, kerjasama dalam hal manejemen dan finansial. Banyak sekali kerjasama, tapi itu yang berbau non kapasitas. Sementara yang dalam bentuk non fisik, yakni penguatan kapasitas. Yang saya maksud penguatan kapasitas ini adalah penguatan sumber daya UIN, itu jauh lebih banyak. Misalnya, kerjasama seminar dan workshop. Itu
Prof Dr Hamdan Juhannis MA PhD Wakil Rektor Bidang IV Kerjasama dan Pengembangan Lembaga di UIN Alauddin
WAWANCARA Sebelum menjabat sebagai WR IV, apa ada gambaran-gambaran tugastugas yang akan dilakukan? Ada. Pertama, saya lama memimpin project SILE. Kekuatan kerjasama MoU sudah tergambar lewat project tersebut. Sebelumnya, kita juga melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya kemitraan yang bagus. Kita menginisasi kerjasama dengan pemerintah daerah, ada desa mitra di mana bupati-bupatinya itu kami libatkan. Dan ini berlanjut sampai sekarang. Itulah yang menjadi modal. Nah, tentu modal personal saya sebagai seorang akademisi yang mencoba bertemu dengan banyak kalangan sehingga dapat turut membantu mengembangkan citra UIN Alauddin. Tentu menjadi WR IV itu tidak mudah, lantas apa yang menjadi kesulitan Anda selama ini? Pertama, penganggarannya mungkin perlu dikuatkan, karena itu adalah ruang untuk kita berakselerasi. Kedua, kita memang harus melepaskan diri dari bayang-bayang perguruan tinggi yang sudah lebih mapan duluan. Misalnya Unhas, kita harus menunjukkan bahwa UIN Alauddin itu sudah tidak ada bedanya. Bahkan kita punya sisi plus karena kita punya simbol keislaman. IV? bisa dilakukan baik diinisiasi langsung oleh UIN sendiri, ataupun kita menggunakan kerjasama yang sudah dirintis oleh Kementerian Agama pusat. Bagaimana kita mem-follow up, atau bagaimana kita menjadi bagian dari yang mereka terangkan. Tentunya, UIN Alauddin ini harus menjadi inisiator untuk memperkuat kerjasama. Itu kan di dalam negeri, kalau di luar negeri sendiri? Kalau di luar negeri sendiri sudah banyak. Contohnya, saat ini Pak Rektor sedang berada di Jepang untuk menindaklanjuti MoU yang
sudah dibangun dengan Universitas Hiroshima. Karena selama ini banyak kerjasama luar negeri yang telah dijalin namun tidak ada follow up nya, hanya berhenti pada penandatanganan MoU saja. Kerjasama dengan hiroshima ini salah satu tindakan nyata untuk menindaklanjuti bukan hanya sekadar tandatangan yang dilakukan mereka pada tahun lalu dengan Universitas Hiroshima, di mana Rektornya datang ke UIN Alauddin. Nah, sekarang kunjungan balasan sekaligus melanjutkan pembicaraan dengan Rektornya di sana untuk mengkomunikasikan tindakan nyata atau langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan.
Apa motivasi Anda menjadi WR
Saya berniat untuk lebih kontributif dalam kehidupan. Apakah sebagai pemimpin lembaga atau sebagai wakil rektor. Seperti sekarang ini, mengapa saya menuliskan buku melawan takdir, karena saya berniat untuk bisa lebih kontributif dalam kehidupan. Terakhir, kualifikasi seperti apa yang harus dimiliki seorang WR IV? Pertama, harus memiliki kekuatan lobi. Kedua, punya jaringan yang luas, dan ketiga, penganggaran yang harus di genjot. Dan dari situ peran WR IV bisa maksimal dan fungsi pengembangan lembaga ke depan ini, apalagi di era networking sebenarnya ada di WR IV. Apalagi visinya adalah kerjasama dan pengembangan lembaga.
19
Inovasi
INOVATIF, FTK SEDIAKAN TIGA LAYANAN Universum - Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan pendidikan tinggi keislaman dan umum pada tingkat Universitas sehingga menjadi tempat para mahasiswa yang berciri khas Agama, mendalami dan menggali serta memperluas ilmu pendidikan umum dan ilmu pendidikan Islam.
Dr. Muhammad Amri, Lc, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
20
Inovasi Tujuan pendidikan FTK tidak terlepas dari tujuan pendidikan UIN Alauddin pada umumnya, yaitu menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota Masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professionalisme yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu, serta kesenian dalam bidang islam. Olehnya, FTK terus berinovasi untuk mengembangkan sumber daya yang ada dan menyiapkan peserta didik yang berkarakter. Dinahkodai oleh Dr. Muhammad Amri, Lc, Dekan FTK tersebut membentuk beberapa layanan atau unit yang dibutuhkan keberadaannya di UIN Alauddin Makassar. Ketiga layanan atau unit tersebut adalah Alauddin Testing Assesment Center (Atace), Center for Childhood Development (Child), dan Center for Conseling dan Career Development (Care). Ketiga layanan tersebut diinisiasi oleh para pimpinan dan dosen di FTK sejak awal tahun 2017 namun barulah dilaunching secara resmi sejak Desember 2017 lalu. Dekan FTK, Amri menggambarkan bahwa Atace terbentuk dikarenakan FTK mempunyai dosen berlatar belakang psikologi. Menurutnya, beberapa dosen tersebut juga berkontribusi untuk memperbaiki skripsi di FTK. Biasanya, penelitian-penelitian harus divalidasi oleh tim validator yang berasal dari luar kampus seperti Universitas Hasanuddin (Unhas) atau Universitas Negeri Makassar (UNM). “Tahun lalu diskusi ini telah berlangsung hingga menginisiasi terbentuknya unit atau layanan ini. Maka dari itu, dari kenyataan ini kenapa kita tidak menggunakan sumber daya sendiri,” pungkasnya. Dari program Atace ini membuat beberapa karya ilmiah di FTK seperti skripsi, kini sudah rasa tesis, dan ini telah dirasakan oleh beberapa jurusan. Tak hanya itu, Atace ini juga memberikan jasa assesment untuk promosi jabatan. “Dimana-dimana setiap ada promosi jabatan pasti ada assesment. Beberapa dosen kita secara personal telah aktif menjalankan profesinya sebelumnya. Lalu kami berpikir kenapa potensi ini tidak dilembagakan. Tentunya ini untuk meningkatkan akreditasi. Kita juga menggunakan satu dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) ternyata ide ini ketemu,” ujarnya. Awal yang baik bagi layanan Atace itu, barubaru ini, tepatnya Maret lalu kami telah diberi kepercayaan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) zona dua untuk memberikan assesment dan tes psikologi bagi calon anggota KPU. “Kami memberikan hasilnya. Setidaknya orang luar kampus sudah melirik layanan ini,” ungkapnya.
Alhasil, menurut Amri respon baik berdatangan, beberapa hal telah dievaluasi dan segera memperbaiki perangkat-perangkatnya sehingga bisa terus bersaing di tingkat lokal hingga nasional. Ia mengaku tak mudah untuk membuat struktur di UIN Alauddin Makassar. “Saya sudah mengajukan ke Kementrian Agama (Kemenag) sehingga kedepannya lowongan pejabat di UIN bisa menggunakan unit ini. Membuat struktur di UIN harus masuk ortaker, saat ini konsekuensinya tidak mendapatkan dana dari kampus tapi swakelola,” ulasnya. Sementara, unit lainnya yakni Child atau tumbuh kembang anak menjadi laboratorium bagi prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yang ada di FTK. Saat ini, sumber daya layanan itu sedang membuat kurikulum hingga materi ajar untuk anak usia dini. “Kedepan Tarbiyah paling tidak akan mulai dengan membuat penitipan anak. Pegawai dan dosen biasanya membawa anak dimana orang tuanya bekerja. Ini terjadi termasuk di FTK. Mahasiswa semester III yang ada dan lab-nya nantinya betul-betul mengasuh. Bukan memburu keuntungan namun anak-anak dididik dan ada hal yang diberikan kepada anak yang mempunyai distingsi karena harus ada bedanya dari penitipan biasanya,” gamblangnya. Layanan ini juga hanya menunggu finishing dari konsep yang telah dibuat sehingga pada tahun ajaran baru nantinya dapat digunakan. Respon baik pun berdatangan untuk layanan ini seperti, banyaknya pegawai, dosen, pimpinan yang menawarkan menitipkan anak atau hanya sekadar bertanya. “Namun saya menunggu materinya dan kurikulum yang mantap terlebih dahulu. Pastinya ada tenaga profesional dan mahasiswa menggunakannya sebagai lab. Kami juga akan membentuk pengelolanya,” tuturnya. Layanan berikutnya yaitu, Care. Tempat dimana semua permasalahan mahasiswa bahkan dosen dapat menggunakan layanan ini dari masalah pribadi, kuliah hingga karir untuk membantu memberi solusi bagi mereka. FTK mencoba hadir sesuai dengan bidangnya untuk berkontribusi menambah pundi-pundi Badan Layanan Umum (BLU), pengembangan dosen, dan mahasiswa. Ketiga lembaga yang bekerja secara swakelola itu sudah dapat menghidupi operasionalnya secara mandiri. Amri sangat yakin bahwa kedepan, program-program ini dapat menjadi salah satu pemasukan bagi BLU di UIN Alauddin. “Kami tetap menggunakan rekening Rektor. Saya optimis ketiga layanan ini sebagai sumber.
21
Prestasi
Adzan Irman
WISUDAWAN
IPK 4,0
Universum - Adzan Irman, lelaki kelahiran Kalitata 03 Juni 1996 merupakan lulusan terbaik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar. IPK 4.00 lulus dalam waktu 3.5 tahun dan menjadi satu-satunya mahasiswa Jurusan Jurnalistik angkatan 2014 yang akan wisuda periode April 2018 mendatang. Dengan judul skripsi Analisis Teknik Penulisan Berita Pada UIN Online, anak dari pasangan Irmandan Jumiati berhasil menyelesaikan studi strata satu dengan predikat cumlaude. Awalnya, Ia justru menargetkan untuk wisuda pada periode Desember 2017. Hal ini karena seminar proposalnya telah selesai pada bulan September, sehingga ia berencana mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada bulan Oktober. Sayangnya, KKN untuk angkatan 2014 baru dilaksanakan pada Desember. Setelah selesai melaksanakan KKN, ia pun segera melengkapi berkas untuk ujian komprehensif. Dengan niat, doa dan usaha yang keras, ujian komprehensif diselesaikan dalam waktu dua hari. Ia pun kembali fokus menyelesaikan skripsi. Pada pertengahan Maret, Adzan mengaku, sempat merasa ragu dan pesimis untuk bisa menyelesaikan studi karena pembimbingnya saat itu sedang ada urusan keluar kota. Semangat untuk menyelesaikan studi rupanya menjadi alasan kuat sehingga Adzan bisa menyelesaikan
22
studi dalam kurun waktu yang sangat cepat. Bahkan ketika salah seorang dosen pembimbingnya sedang berada diluar kota yaitu Polewali, Adzan sempat berencana untuk menyambanginya. Beruntung, karena dosen tersebut kembali ke Makassar sebelum Adzan mengejarnya ke Polewali. Selesai bimbingan, Ia seminar hasil pada 23 Maret 2018. Tiga hari setelah itu barulah ia ujian munaqasyah. Laki-laki yang pernah menjabat sebagai setretaris IMM Komisariat Dakwah dan Komunikasi ini pun membeberkan bahwa motivasi terbesarnya adalah orangtua. Sejak awal masuk kuliah di UIN Alauddin Makassar hingga meraih gelar S.I.Kom Adzan mengaku selalu meminta izin dan restu orang tua setiap ingin melakukan sesuatu. Setelah selesai wisuda, Adzan berencana akan melanjutkan S2 di Universitas Indonesia atau Universitas Padjajaran karena menurutnya, kedua kampus tersebut yang paling bagus Jurusan Ilmu Komunikasinya. “Mau lanjut S2 doakan saja UI atau Padjajaran karena kampus yang bagus ilmu komunikasinya yah yang dua itu,� terangnya. Ia pun berharap kedepannya bisa lebih baik, lebih membanggakan orangtua, dan lebih bermanfaat untuk sesama.
Prestasi
DOSEN FKIK Beri Pelatihan di Surabaya Universum – Lima dosen UIN Alauddin Makassar, dipilih menjadi mentor dalam Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora & Manajemen Kesehatan Kementerian Kesehatan (Pusat 4 Puslitbangkes Kemkes Republik Indonesia). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 19 – 27 Februari 2018 lalu, dan bertempat di Hotel Novotel Surabaya, Jawa Timur. Kelima orang dosen itu, merupakan dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan (FKIK). Mereka-mereka itu adalah, Syamsul S.KM, M.Kes, Syahrul Basri S.KM, M., Dr.ST Raodah, Dwi Santi damayanti, S.KM, M.kes dan Ani auli Ilmi, S.kep, Ns., M. Kep. Kelima dosen tersebut memberikan pelatihan kepada Penanggung Jawab Teknis dan para Enumerator di beberapa kabupaten di Kota Surabaya . Pada pelatihan ini, PJT dan para enumerator dibekali kemampuan, keterampilan dan penguasaan isi
kuesioner Riskesdas 2018 serta manajemen data. Selain itu, para peserta juga diajarkan teknik wawancara melalui kegiatan roleplay, keterampilan pengukuran antropometri gizi dan tekanan darah, serta praktek alur pengorganisasian dan pemeriksaan biomedis pada blok sensus biomedis. Setelah pelaksanaan Training Center Enumerator, mereka akan melakukan pengumpulan data sesuai dengan tempat penugasan selama kurang lebih 40 hari. Hasil pengumpulan data dari Riskesdas dianalisis oleh tim manajemen data Puslitbangkes dan hasilnya dimanfaatkan untuk perumusan berbagai kebijakan kesehatan baik di tingkat Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten/ Kota. Serta, data Riskesdas 2018 dapat mengukur Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Indonesia. “hasil riskesdas tahun 2018 ini nantinya akan digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2019-2024,” ungkap Syamsul Alam, SKM, M. Kes yang juga Eks Ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Tahun 2007/2008 ini. Kelima dosen UIN Alauddin Makassar ini, dalam memberikan pelatihan, didampingi oleh beberapa praktisi. Syamsul alam S.KM, M.Kes bersama dengan peneliti senior dari Puslitbangkes Dr. Sri Podji Hastuti, SKM., M. Kes untuk Kab.Malang, Syahrul basri S.KM, M.kes dengan salah satu anggota dari pusat biomedis di Papua yaitu Mirna Widayanti, S.Si, M.Si untuk peserta Kab. Situbondo, Dr. ST Raodah dengan dosen Poltekkes Mamuju untuk peserta Kab.Purbalinggo dan Kota Batu, Dwi Santi Damayanti S.KM, M.kes bersama dosen Poltekkes kupang Dewa Ayu Putu Mariana, dan Ani Aulia Ilmi dengan dosen UIN Sunan Ampel Dr. M. Irfan Hadi, M.Kes untuk peserta dari kab.Tuban dan Bojonegara.
23
Prestasi HMJ Biologi Sabet Juara I Debat Ilmiah Universum – HMJ Biologi Fakultas Sains dan Tekhnologi (FST) UIN Alauddin Makassar meraih juara 1 Lomba Debat Ilmiah dalam Event Trailer Education SeKota Makassar HMJ PAI Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar dengan tema “Jiwa Muda Penuh Aksi Demi Bangsa yang Maju”. Sabtu (24/03/2018) Widya Hastuti, Andri Mulyani, dan Sulastri mahasiswa Jurusan Biologi semester 2 merupakan tim yang berhasil membuktikan meski masih mahasiswa baru namun berhasil menjadi juara 1 lomba Debat Ilmiah setelah melewati 3 babak yaitu babak penyisihan, semi final, dan final. Widya mengungkapkan, ia merasa sangat bangga dan bersyukur bisa memberikan yang terbaik untuk HMJ Biologi UIN Alauddin Makassar. “Meski bisa dibilang kami masih seumur jagung dan ilmu masih sangat minim,” tuturnya. Menurutnya, ajang seperti ini bisa menambah wawasan, melatih diri untuk bisa mengemukakan argument didepan umum dan memperkuat tali silaturahmi antar HMJ dari universitas lain. “Mungkin ini belum bisa dikatakan hal yang luar biasa karena kami berlaga dalam skala yang masih kecil, Insya Allah kedepannnya akan kami kembangkan dan bisa berlaga dalam skala nasional,” harapnya. Ia pun berterima kasih kepada HMJ Biologi FST karena telah diberi wadah sekaligus kepercayaan untuk mengenal dunia kompetisi.
Widya Hastuti, Andri Mulyani, dan Sulastri
24
Mahasiswa FUFP Juara I Taulolona Kabupaten Jeneponto Universum – Nur Indah, mahasiswa jurusan Ilmu Hadits Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil menjadi juara I dalam lomba Festival Budaya dan Pemilihan Taulolona Taurungkana Kabupaten Jeneponto yang berlangsung di Gedung Sipitangiri pada 26 Maret 2018. Mahasiswa kelahiran 15 April 1998 ini bersaing dengan 64 peserta lainnya. Adapun rangkaian tes mulai dari tahap tes tertulis, tes wawancara, tes bakat, kemudian sesi pemotretan untuk menentukan taulolona taurungkana favorit. Malam grand final mulai dari 12 besar dilakukan orasi destinasi wisata dan penilaiannya pun terbuka, 6 besar tahap menjawab pertanyaan. 3 besar semua pertanyaan sama hingga Indah terpilih sebagai pemenang. Anak dari pasangan Hamma dan Minari ini mengaku, tidak menyangka bisa terpilih sebagai pemenang karena menjadi Taulolona Kabupaten Jeneponto merupakan keinginannya sejak dulu. “Terharu sekali karena menjadi Taulolona Kabupaten Jeneponto adalah mimpiku sejak SMA tapi baru terwujud sekarang,” tuturnya. Indah menyebutkan, motivasinya mengikuti ajang ini karena ia ingin menjadi bagian dari pemuda atau pemudi yang mampu memberikan perubahan di Kabupaten Jeneponto. Ia pun berharap, agar kedepannya para pemuda dan pemudi dari Kabupaten Butta Turatea lebih peduli dan cinta produk lokal serta dikenal dalam bidang pariwisata.
Prestasi
St Chadijah dan Evi Fatmasyarif mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)
Mahasiswa Farmasi Juara 1 Poster Ilmiah Universum - St Chadijah dan Evi Fatmasyarif mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar berhasil meraih juara 1 kategori poster ilmiah dalam ajang kompetisi Ash-Shaydalah National Event of Pharmacy (ANEPH) yang diselenggarakan oleh Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Minggu (15/04/2018) ANEPH merupakan kegiatan nasional tahunan yang diadakan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) AshShaydalah UNIDA Gontor dengan berbagai kegiatan berupa seminar nasional, workshop dan event perlombaan. Ajang nasional itu mengusung tema “Menumbuh dan mengembangkan jiwa saintik melalui budaya riset sains”. Adapun judul poster yang diangkat ialah “Caenarhabditis elegans (cacing nematoda) sebagai salah satu model primer penelitiaan penuaan dan pengeditan genom“. Ada 4 kategori dalam perlombaan tersebut yakni
Poster, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Video contest dan Essay. Untuk kategori poster ilmiah sendiri, tim dari UIN Alauddin harus bersaing dengan empat tim yang lain dari UNIDA. “Sebenarnya ada banyak peserta, tapi kata panitia yang lain itu didiskualifikasi karena tidak sesuai dengan tema yang telah ditetapkan,” ungkap St Chadijah. Chacha sapaan akrabnya berharap, agar bisa memotivasi mahasiswa yang lain untuk terus berkarya dan tidak takut bersaing. “Untuk saya pribadi semoga ketemu lagi pada kegiatan lain dan kembali membawa nama besar UIN Alauddin,” tuturnya. Sementara Evi mengungkapkan rasa syukurnya karena berkat doa dan dukungan dari orang tua, pembimbing, dan fakultas yang telah memfasilitasi sehingga tim dari UIN Alauddin bisa meraih juara 1 lomba poster ilmiah.
25
Prestasi
Dr Wasilah ST MT
Fahmyddin, PhD
Kolaborasi Dr Wasilah dan Fahmyddin PhD
Terbitkan Buku di London Universum - Menulis sebuah buku tidaklah mudah namun butuh proses. Sama seperti ketika ingin naik tangga, harus melangkah mulai dari bawah hingga ke atas, dan kesuksesan dalam menulis baru ditemukan ketika tulisan itu menjadi sebuah buku dan pembacanya senang dengan isinya. Seorang penulis akan merasakan sesuatu yang luar biasa ketika bukunya terbit, apalagi diterbitkan di luar negeri dan jadi dambaan banyak orang. Itulah yang dirasakan Dr Wasilah ST MT ketika bukunya terbit di London. Wasilah mengungkapkan rasa senangnya, saat bukunya ini diterbitkan, apalagi dibelakang buku itu tertulis nama UIN Alauddin Makassar, jadi secara tidak langsung memperkenalkan kampus kita di luar negeri jua,” tuturnya. Dr Wasilah menulis buku berjudul “Tsunami Impact Mitigation Through Physical Planning Indonesian’s City”, diterbitkan April 2018 di London, Inggris. Setelah kembali dari melakukan penelitian di Kuba dan Oxford selama dua bulan, Januari - Februari 2018. “Semenjak pulang dari London saya sering berkomunikasi dan bertemu dengan beberapa peneliti ahli dari London. Mereka membaca jurnal hasil
26
penelitian saya di Kuba dan Oxford”, kata Wasilah saat diwawancarai via telepon, Senin, 16 April 2018. Tulisannya di beberapa jurnal internasional yang telah dikirimnya dianggap menarik, karena itu wakil dekan satu bidang akademik Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar itu pun diminta untuk menulis sebuah buku yang isinya bercerita tentang Indonesia. “Karena mereka membaca tulisan saya di beberapa jurnal internasional sehingga mempertanyakan, adakah topik tentang (Indonesia) mau diterbitkan. Kalau ada, tolong dikirimkan, karena bukunya sudah ada tapi masih bentuk disertasi. Jadi disertasi itu saya ringkas jadikan sebuah buku kemudian saya kirimkan,” tutur Wasilah. Dosen teknik arsitektur di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itupun menjelaskan, bahwa dalam buku tersebut banyak membahas tentang bagaimana penanggulangan gempa, bencana Alam, khususnya bangunan di Indonesia dalam bahasa inggris. Ditanya mengenai ketertarikannya menulis buku berbahasa inggris tersebut, ia mengatakan di Indonesia banyak buku-buku terkait fenomena
yang terjadi, tetapi ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia jadi orang luar tidak bisa baca. Padahal mereka (orang luar negeri) ingin tahu tentang Indonesia hanya saja masih kurang ditemukan buku-buku yang berbahasa inggris. Perempuan yang pernah meraih penghargaan sebagai dosen teladan di tahun 2015 lingkup PTKIN se-Indonesia itu mengatakan, buku tersebut berjumlah 60 – 80 halaman, dan merupakan disertasi yang ditulis Fahmy kemudian diringkas Wasilah jadi sebuah buku. “Itu disertasinya pak Fahmy saya ringkas, karena disertasi itu 200 sampai 300 halaman jadi saya ringkas jadi bebeberapa halaman, sekitar 60 sampai 80 halaman. Bedanya, disertasi kita lebih kepada berbicara ilmiah tapi buku lebih pada bercerita sastra, gimana supaya orang tertarik membacanya”, tuturnya. Tidak hanya di London, buku yang membahas dampak tsunami terhadap penanganan litigasi di Indonesia ini, juga akan terbit di Amazon sekitar tiga minggu kedepan, karena banyaknya permintaan. “Jadi bukunya sudah dikirimkan sebanyak 20 examplar”. akunya.
Prestasi
Fitrawati Nur, Alauddin Law Study Centre (ALSC) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Foto Bersama setelah menjuarai Moot Court Competition (MCC) tingkat Nasional Piala Mahkamah Agung (MA)
FSH JUARA II MCC NASIONAL PIALA MA Universum – Delegasi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar berhasil menyabet juara II pada ajang Moot Court Competition (MCC) tingkat Nasional Piala Mahkamah Agung (MA) yang diselenggarakan di Universitas Sriwijaya Palembang. Minggu (11/02/2018). Kompetisi tersebut diikuti oleh 15 kampus diantaranya, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Tri Sakti, Universitas Tarumanegara, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Islam Indonesia, Universitas Diponegoro, dan Univeritas Hasanuddin. Rahman Syamsuddin SH MH selaku Pembina menyebutkan, delegasi FSH UIN Alauddin Makassar mendapatkan
prestasi sebagai hakim terbaik, jaksa terbaik, dan panitera terbaik. Ia mengungkapkan, penilaian kompetisi peradilan semu bukan hanya dalam aspek penilaian penampilan, tetapi juga penilaian berkas. Berkas yang disusun terdiri dari berkas kepolisian, kejaksaan, penasehat hukum, dan Pengadilan yang disusun selama 6 bulan. Rahman menjelaskan, bahwa melalui kompetisi ini dapat menjadi landasan bagi mahasiswa untuk lebih memahami dunia kerja dibidang hukum. “Kegiatan ini memacu mahasiswa FSH agar kedepannya bisa memahami dunia kerja hukum,” jelasnya. Wakil Dekan III FSH Drs H Muh Saleh Ridwan juga selaku Pembina berharap, agar prestasi tersebut dapat dipertahankan tahun-tahun berikutnya. “Mudah-mudahan tahun berikutnya dapat meningkatkan prestasi yang ada,” harapnya.
Mahasiswa FTK Juara III MTQ Universum – Fitrawati Nur, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar berhasil meraih juara III pada lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) cabang Khat Dekorasi tingkat Kabupaten Jeneponto pada tanggal 8-11 Februari 2018. Kegiatan tersebut mengusung tema Khattil Quran yang terdiri dari tiga cabang lomba diantaranya khat naskhi, khat dekorasi, dan khat hiasan. MTQ tingkat Kabupaten ini selenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Bupati Jeneponto. Fitrawati menjelaskan, bahwa tujuan lomba ini untuk mengetahui potensi dan bakat yang dimiliki oleh pemuda ataupun pemudi Jeneponto. “Ini juga sekaligus sebagai seleksi untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi yang diadakan di Luwu,” terangnya. Mahasiswa semester VI ini berharap, agar kedepannya bisa lebih baik lagi dari sebelumnya karena telah mendapatkan satu pengalaman dalam lomba ini.
27
Prestasi Forkeis Raih Penghargaan Proposal Terfavorit
Anggota Forum Kajian Ekonomi Islam (Forkeis) Universum – Forum Kajian Ekonomi Islam (Forkeis) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar berhasil meraih predikat proposal terfavorit kategori lomba Bisnis Plan dalam ajang Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) Nasional yang berlangsung di Medan. Kamis (29/03/2018) Dalam kegiatan tersebut ada 4
jenis lomba yang dipertandingkan, yaitu Olimpiade Syariah, Bisnis Plan, Video Profil Competition, dan Simposium yang diikuti oleh 150 kampus se-Indonesia dengan jumlah peserta kurang lebih 300 tim. Khusus untuk lomba bisnis plan diikuti oleh 50 tim kemudian diseleksi sehingga yang lolos 30 proposal. Dari 30 proposal, tim Forkeis berhasil menjadi juara proposal
terfavorit. Syahrul Gunawan mahasiswa Jurusan Akuntansi semester 6 dan Annisa Fitri mahasiswa jurusan Perbankan Syariah semester 4 tergabung dalam satu tim dengan judul proposal bisnis “Keis Fishing and Resto” berhasil menjadi juara proposal terfavorit dalam ajang bergengsi yang digelar setiap tahun oleh FOSSEI Nasional. Syahrul Gunawan menjelaskan, proposal bisnis yang dibuat berisi tentang tempat pemancingan dan sebuah restoran dengan tujuan untuk mendayagunakan tambak yang ada di daerah Pangkep sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi nelayan tambak yang ada di daerah tersebut. “Kami juga berharap dengan adanya tempat ini dapat menambah PAD Kabupaten Pangkep khususnya di sektor pariwisata,” ujar mahasiswa kelahiran Pangkep ini. Kedepannya, Syahrul berencana agar proposal yang dibuat dapat tersealisasikan. Agar visi FOSSEI yaitu pembumian ajaran Islam dalam bidang ekonomi dapat terwujud.
Mahasiswa BSA Sabet Lima Piala Universum - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), menyabet 5 buah piala sekaligus dalam Event Trailer Education yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kegiatan yang digelar sejak tanggal 24 hingga 27 Maret ini diikuti oleh Anugerah Pujianti dengan meraih Juara 3 Lomba Puisi dan juara 2 lomba Akustik, Lisna Lomamai Juara 2 Lomba Puisi, Lita Juara 1 Lomba Tilawah dan Arya Juara 2 Lomba Catur. Arya mengatakan kegiatan ini merupakan ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. “Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi kegiatan ini karena dengan kegiatan ini mahasiswa mampu mengembangkan minat dan bakatnya terutama di bidang seni dan olahraga,”
28
jelasnya. Menurutnya, melalui kegiatan ini, mahasiswa berelaborasi dan berekspresi dan mengembangkan potensi diri lewat lomba yang diikutinya. Sementara itu, Ketua Jurusan BSA Marwati mengatakan sangat bangga dengan bakat dan keberanian yang dimiliki mahasiswanya. “Saya sangat bersyukur dan bangga sekali. Semua mahasiswa yang berasal dari BSA bisa meraih hasil yang memuaskan dengan pulang membawa piala,” jelasnya. Ia berharap ke depannya, mahasiswa BSA mampu membawa nama UIN Alauddin ke kancah nasional hingga internasional dengan bakat yang dimilikinya. “Semoga UIN Alauddin bisa memberi apresiasi terhadap mahasiswamahasiswanya supaya bisa lebih bersemangat dan lebih berinovasi ke depannya,” pungkasnya.
AKTIVITA
Prof Ulrich Meisel, Senior Experten Services (SES), Jerman di UIN Alauddin Makassar.
UIN Alauddin Datangkan Dosen Tamu SES Jerman Universum – Untuk ke sekian kalinya, UIN Alauddin Makassar mendatangkan tamu dari Senior Experten Services (SES) Jerman. Kali ini, jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) mendapatkan kesempatan yang sangat berharga dapat dibina langsung oleh Prof Ulrich Meisel. Sebelumnya kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia dan Senior Experten Services (SES) Jerman mendatangkan tamu bagi jurusan Kimia dan Ilmu Politik.
Selanjutnya, kini giliran jurusan Arsitek juga kebagian jatah. Senior Experten Services (SES) Jerman, Prof Ulrich Meisel, menetap di Makassar selama kurang lebih sebulan, yaitu dari tanggal 2 hingga 24 Maret 2018. Rentang waktu itu digunakan untuk membagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang PWK, kepada dosen dan mahasiswa Arsitek UIN Alauddin Makassar. Wakil Dekan I Bidang Akademik FST, Dr Wasilah mengatakan bahwa pada dasarnya dosen tamu tersebut sangat membantu jurusan dalam pengembangan
sumber daya, penelitian hingga materi dan metode ajar. “Jurusan PWK itu kan mendesain wilayah dan kota, tentunya basic ilmunya dari arsitektur jadi kita gunakan juga untuk jurusan arsitektur. Begitu pula jurusan arsitektur mengadakan workshop teaching method. Pada akhirnya ada dua Prodi yang dibina langsung oleh dosen SES ini,” pungkasnya. Berbagai kegiatan juga dilakukan seperti, Kuliah Umum dan Workshop di Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Workshop Phinisi di Kabupaten Bulukumba. Selain itu, ia menuturkan bahwa dosen SES ini diperuntukkan untuk melatih atau membina dosen, tidak diperuntukkan untuk mahasiswa. “Jadi lebih banyak ke dosen dibandingkan mahasiswa,” jelasnya. Ia mengapresiasi buku yang digunakan adalah bahan ajar di salah satu Universitas di Belanda. “Buku yang digunakan sama dengan di Belanda jadi saya kira ini sangat bermanfaat apalagi dengan buku itu teman-teman di sini sangat terbantu,” ujarnya. Selanjutnya, ia menuturkan bahwa kerjasama ini juga bertujuan sebagai upaya meningkatan akreditasi pada jurusan PWK. “Jika ada kerjasama dengan Lembaga luar negeri ini juga akan membantu akreditasi jurusan,” ucapnya.
29
AKTIVITA
Suasana pelantikan pejabat dalam lingkup UIN Alauddin
Perubahan Ortaker UIN Alauddin
Rektor Lantik Pejabat Pascasarjana Universum – Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr MusafirMSi kembali melantik sejumlah pejabat Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Hal ini dilakukan dikarenakan adanya perubahan kewenangan Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) UIN Alauddin Makassar Pada Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 3 Tahun 2018. Perubahan Ortaker tersebut antara lain memuat dan menetapkan jabatan-jabatan baru dalam lingkup Pascasarjana. Pejabat dalam jabatanjabatan baru itu, dilantik oleh Prof Musafir MSi. Pejabat pasca yang baru dilantik itu adalah Wakil Direktur Pascasarjana, Pejabat Eselon IV, dan Ketuaserta Sekretaris Prodi Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.Adanya perubahan ini tentunya diharapkan agar pendidikan program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar lebih maju dan kompatibel. “Diharapkan kedepannya pejabat yang baru dilantik ini mampu bekerja
30
sesuai tugas dan fungsinya masingmasing, atau mampu bergerak dan bekerja dengan keserasian, kesesuaian secara bersama-sama,� ungkap Musafir saat menyampaikan sambutannya usai melantik. Musafir juga menyatakan bahwa, semua kita berharap agar mutu dan kualitas pendidikan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, lebih meningkat lagi. Dengan begitu, maka Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, semakin memiliki daya saing yang tinggi dalam dunia pendidikan. Pada gilirannya nanti Pascasarjana UIN pun akan semakin kompatibel. Dalam kesempatan itu, Prof Musafir juga menjelaskan bahwa isi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 3 Tahun 2018 antara lain adalah bahwa Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Penguatan Lembaga, kewenangannya diubah menjadi menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik, dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama,
kewenangannya berubah menjadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Kemudian Wakil Rektor IV mendapat wewenang untuk mengurusi bidang kerjasama dan penguatan lembaga. Dalam kesempatan itu, Rektor juga menekankan kepada wakil-wakilnya agar bekerja keras untuk meningkatkan jumlah akreditasi program studi menjadi Akreditasi A sehingga dengan demikian maka UIN Alauddin sebagai Institusi, juga dapat naik kelas ke peringkat yang lebih tinggi. Untuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Musafir menyampaikan bahwa saat ini jumlah prestasi mahasiswa terbilang sudah cukup meningkat namun masih perlu ditingkatkan. Kepada Wakil IV Bidang Kerjasama dan Penguatan Lembaga Ia menyarakan agar lebih mengutamakan penguatan lembaga dengan tidak melupakan kerjasama dengan berbagai pihak.
AKTIVITA
Ilmu Hukum Bersama KPK Bahas Fikih Korupsi Universum - Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) mengadakan seminar nasional dengan tema “Fikih Korupsi dan Pencegahan Korupsi Pra Pemilu Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi RI” di Ruang Rapat Senat Rektorat Lt. 4. Rabu (18/04/2018). Adapun pihak yang ikut terlibat dalam membantu terselenggaranya kegiatan ini yaitu Anti Corruption Committe (ACC) Sulawesi, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Hukum dan Alauddin Law Study Centre (ALSC). Kegiatan ini menghadirkan 3 pemateri antara lain, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif SH LLM PhD, Dekan FSH Prof Darussalam M.Ag, dan Direktur Anti Corruption Commitee Sulawesi (ACC) Abdul Muthalib SH serta Ahkam Jayadi SH MH selaku moderator. Menurut Sekretaris Jurusan Ilmu Hukum, Rahman Syamsuddin SH MH, kegiatan ini bertujuan agar peserta memahami pandangan Islam terhadap korupsi, bahaya korupsi dan model pencegahan korupsi pra pemilu 2019. “Tujuan utama diselenggarakan seminar ini tentu saja agar tahun 2019 kita tidak memilih pemimpin yang korupsi,” tegasnya. Laode Muhammad Syarif mengatakan, inti dari korupsi adalah tidak jujur. Menurutnya, pejabat yang melakukan korupsi itu karena mereka tidak jujur dalam mengemban amanah sehingga tidak dapat membedakan mana yang menjadi milik pribadi dan umum. “Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bupati dan pejabat melakukan korupsi karena dia bohong,” terangnya. Laode juga menyebutkan bahwa kebanyakan yang melakukan tindak pidana korupsi adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan dan berpendidikan tinggi. Level tertinggi dilakukan oleh master, kedua sarjana, dan ketiga doktor. Sehingga ia berpendapat bahwa pendidikan tinggi harus dibarengi dengan nilainilai kejujuran. Tidak hanya itu, ia juga memaparkan tentang
jumlah kasus atau persentase korupsi yang dilakukan oleh gubernur dan bupati sepanjang tahun 2017. Ia pun berpesan kepada mahasiswa kedepannya jika ingin menjadi seorang pemimpin, maka yang pertama harus ditingkatkan dalam diri adalah nilai-nilai kejujuran dan nilainilai kebajikan. “Kalau mau jadi pemimpin, integritas yang baik harus menguasai pengetahuan dengan landasan keimanan yang kuat,” tuturnya. Sementara Prof Darussalam mengartikan korupsi sebagai pengkhiatan bukan dalam golongan pencurian. Maksudnya, korupsi yang dilakukan oleh pejabat karena ia berkhianat dengan jabatan yang telah diamanahkan kepadanya. Ia pun mengimbau agar seluruh masyarakat khususnya mahasiswa dapat menguatkan KPK agar korupsi di Indonesia dapat bersama-sama diberantas. Ia pun berharap agar kedepannya mahasiswa dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dapat berperan dan terjun langsung mengawal pemberantasan korupsi dengan melakukan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) di KPK. “Lembaga KPK sekarang perlu untuk dkuatkan sehingga kehadiran mahasiswa nantinya dapat diharap mampu membantu kinerja KPK. Karena kalau runtuh disitu akan menjadi menakutkan ketika pemberantasan korupsi hilang,” jelasnya. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari mengungkapkan, bahwa seminar seperti ini akan memberikan dampak luar biasa terhadap perkembangan institusi kampus peradaban.
31
AKTIVITA
FILM MELAWAN TAKDIR, KISAH INSPIRATIF PROF HAMDAN JUHANNIS “Akhirnya, impianku menjadi kenyataan. Dulu saya sangat berharap film MT bisa bersanding dengan box office macam Avengers. Makanya dulu saya mengejar target tayang bulan Desember. Ternyata MT mundur sampai April, dan ternyata Avengers mengikuti MT,” QURAISY MATHAR Sutradara Film Melawan Takdir
Universum - Film Melawan Takdir sukses tayang di layar lebar. Film tersebut mulai ditonton tanggal 19 April 2018 di seluruh bioskop Indonesia. Film yang disutradarai oleh Quraisy Mathar dan diperankan sepenuhnya oleh para sineas lokal ini meneguhkan eksistensinya sebagai film layak dan dapat disaksikan oleh semua kalangan usia. Melawan Takdir merupakan adaptasi dari Novel yang berjudul Melawan Takdir, sebuah otobiografi yang ditulis oleh Prof. Dr. Hamdan Juhannis, MA. Novel ini menceritakan perjuangan seorang anak manusia meraih mimpi-mimpi. Film yang memotret perjalanan hidup seorang ibu dengan segala
32
keterbatasan (pendidikan, dan ekonomi) melakukan sebuah perlawanan terhadap takdir yang dihadapinya. Tentu hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Quraisy Mathar yang juga sebagai dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, film hasil karyanya yang ditayangkan di bioskop pertama kali. “Akhirnya, impianku menjadi kenyataan. Dulu saya sangat berharap film MT bisa bersanding dengan box office macam Avengers. Makanya dulu saya mengejar target tayang bulan Desember. Ternyata MT mundur sampai April, dan ternyata Avengers mengikuti MT,” tulis Quraisy dalam prolog film MT. Menurutnya, kesuksesan film ini
Fadli Padi bersama Sutradara Melawan Takdir, Quraisy Mathar setelah pembuatan video Soundtrack film Melawan Takdir. Sutradara Film Melawan Takdir, Quraisy Mathar memberikan keterangan pers terkait film biografi, Prof Hamdan Juhannis PhD saat jumpa pers di Warkop Independent, Jalan Toddopuli Makassar, Kamis (4/5/2017).
AKTIVITA
bukan hanya karena cerita yang menarik, namun juga karena kepercayaan diri para crew film hingga dapat bersanding dengan box office. “Banyak orang selalu takut bersanding dengan box office. Kalau saya tidak, sebab di situlah kekuatan film lokal diuji ketangguhannya. Santai saja mengelola nobar,” katanya. Mulai saat ini kita, lanjutnya, film MT akan berlari marathon bukan lari jarak pendek 100 meter lalu habis di putaran pertama. “Masih sekitar 40 hari insyaAllah film MT akan berlari kecil di antara film lain yang juga ikut berlomba bersama. Nikmati, syukuri, dan ikhlaskan film MT ini berlari sesuai dengan kekuatan kaki kecilnya. Jangan terlalu dipaksa, bisabisa cedera karena over power dan spirit. Santai saja, nikmati lari kecil MT seperti jogging di car free day,” tambahnya. Quraisy berharap film ini memberikan manfaat dan spirit buat seluruh masyarakat yang ikut menonton. “Bangun saja spirit bahwa ini film bersama. Kalau ada uang lebih, ajak anak panti untuk membangun mimpi mereka seperti film MT,” tutupnya. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Barsihannoor, menilai film melawan Takdir sarat dengan pesan-pesan moral dan pendidikan. “ini merupakan mahakarya anak bangsa yang harus mendapatkan aspresiasi. Bagaimana tidak, disaat serbuan film impor datang bagai tsunami di negeri ini, film ini hadir menyajikan tayangan yang sangat apik, sarat makna dan memberi inspirasi bagi para penonton,” jelasnya. Dalam sinopsisnya, Barsihannoor menuliskan, Film yang berdurasi kirakira 1 jam 30 menit ini akan membuat para penonton menangis dan tertawa di sepanjang tayangan. “Demikian pula pertanyaan teologis tentang apa itu takdir seperti yang dipertanyakan Wendy Crooker dan juga sebagian masyarakat lainnya akan dengan mudah dipahami melalui tayangan ini,” katanya.
33
AKTIVITA
Sejumlah siswa, guru, dan orang tua siswa mengujungi stand UIN Alauddin Makassar, pada kegiatan Sulawesi Ekspo Education and Techno di Celebes Convention Center Tanjung Bunga Makassar. untuk memperoleh informasi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018-2019.
Sulawesi Education and Techno Expo
STAND UIN ALAUDDIN RAMAI DIKUNJUNGI SISWA Universum Sebanyak 110 Perguruan Tinggi mengikuti pameran Sulawesi Ekspo Education and Techno di Celebes Convention Center Tanjung Bunga Makassar. Satu diantaranya adalah UIN Alauddin Makassar, yang berada di Stand Losari 114, sudut kiri dekat pintu masuk Celebes Convention Center. Rabu hingga jum’at (14-16/2/2017)
34
Pameran yang digelar selama tiga hari ini, dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Dalam Sambutannya, ia mengatakan, kampus yang mengikuti pameran ekspo ini adalah kampus yang sudah memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi, juga sebagai bukti kampus tersebut menunjukkan kesiapan menerima calon
mahasiswa baru. Sementara Koordinator Kepertis wilayah IX Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih MP mengatakan, tujuan dari ekspo ini sebagai jembatan bagi siswa-siswi SMU sederajat untuk mendapatkan informasi tentang perguruan tinggi yang diminati. Ia juga berharap siswa-siswi dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menggali informasi penerimaan mahasiswa baru kepada perguruan tinggi yang mengikuti ekspo. Stand UIN Alauddin ramai dikunjungi siswa-siswi. Terbukti, siang hari ratusan brosur yang disediakan UIN Alauddin habis diambil oleh pengunjung. Mereka dominan menanyakan seputar program studi pendidikan dokter, proses pendaftaran, juga beasiswa yang dimiliki UIN Alauddin. Ekspo ini diikuti juga perguruan tinggi ternama diluar Sulawesi. Seperti Universitas Indonesia, Universitas Trisakti serta Universitas Diponegoro dan satu perguruan tinggi dari Malaysia.
AKTIVITA
Rektor ke Jepang Eratkan Kerjasama Luar Negeri Universum Kerjasama internasional merupakan sebuah hubungan yang dilaksanakan perguruan tinggi satu dengan yang lain yang memiliki tujuan untuk terpenuhinya sebuah kesepakatan dan juga mewujudkan tri darma perguruan tinggi. Kerjasama internasional antara perguruan tinggi memang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kapasitas institusi dan sumber daya serta eksistensi sebuah perguruan tinggi dalam taraf internasional. Selain itu, kerjasama internasional juga akan menciptakan perdamaian serta hubungan harmonis setiap perguruan tinggi. Olehnya itu, selama sepekan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi bertandang ke Jepang. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerjasama luar negeri atau internasional dengan Negara Sakura itu. Prof Musafir lebih dulu mengikuti the Association of Southest Asean Institution of Higher Learning (ASAIHL) Conference di Soka University Tokyo, Jepang. Lalu, Rektor bertandang ke kantor kedutaan besar Republik Indonesia di Shinagawaku, Tokyo yang diterima langsung oleh Kepala Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Alinda F. M. Zain. Selanjutnya, Rektor menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) dengan Presiden Universitas Hiroshima, serta kunjungan balasan ke Center for Southeast Asean Studies, Kyoto University Japan. Salah satu Guru Besar UIN Alauddin itu mengatakan, kunjungan balasan ini untuk menindaklanjuti MoU untuk peningkatan penelitian bagi dosen dan mahasiswa serta program PhD bagi dosen UIN Alauddin Makassar. Kerjasama tersebut juga untuk mengembangkan hasil penelitian dosen yang diberi wadah di Jepang. Dosen, menurutnya akan diuntungkan dengan beasiswa yang ada di Indonesia seperti LPDP dan program 5000 doktor. Prof Musafir mengakui bahwa negara Jepang terkenal dengan kecanggihan teknologinya, sehingga, kita bisa banyak belajar disana, ungkapnya. Foto-foto perjalanan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir MSi bersama Prof Dr Azhar Arsyad MA saat melakukan kunjungan ke Negara Jepang
35
Daeng Guru Dan Dupa Dalam Ritual Assuro Ammaca
RAHMAWATI HARUNA
}
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Desa Bone merupakan desa yang berada 15 km dari Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan atau 10 km dari Kota Sungguminasa, ibukota Kabupaten Gowa. Mata pencarian sebagian besar penduduk Desa Bone adalah petani. Desa Bone mempunyai sejarah panjang tentang budaya yang masih mereka lestarikan sampai saat ini. Salah satunya dengan masih melestarikan tradisi assuro amamaca. Tradisi assuro ammaca merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan telah diwariskan turun-temurun hingga kini. Dulu, nenek moyang melakukan tradisi
36
assuro ammaca ketika ada orang meninggal dengan tujuan memberikan doa keselamatan dan pengharapan bagi keluarga yang telah meninggal dan leluhur atau nenek moyang. Assuro ammaca adalah tradisi yang dimaknai sebagai ritual yang menjadi penghubung antara keluarga yang ditinggalkan dengan arwah keluarga yang telah meninggal dunia. Tradisi ini biasanya dilakukan sebelum memasuki awal bulan puasa dan sebelum lebaran, biasanya diadakan sesudah magrib. Tidak ada hari tertentu untuk melakukan ritual ini. Menurut daeng gurui semua hari baik.
Kedudukan Daeng guru dan dupa dalam tradisi Assuro ammaca adalah wajib. Begitu kuatnya sehingga jika daeng guru dan dupa tidak ada maka assuro ammaca tidak bisa dilaksanakan. Daeng guru merupakan seorang yang dianggap mampu memimpin doa. Menjadi Daeng guru assuro ammaca harus rajin salat dan mengaji, Daeng guru diturunkan secara turun temurun mulai ayah dan nenek meyang zaman dulu. Adapun dupa merupakan benda yang menjadikan ritual assuro ammaca menjadi sacral, olehnya itu harus dipersiapkan dengan baik. Dupa diyakini sebagai penghantar doa, wewangian serta mampu memanggil roh-roh leluhur dan keluarga yang telah meninggal. Masyarakat Desa Bone mempercayai bahwa dengan membakar dupa maka doa-doa yang mereka panjatkan akan lebih cepat sampai pada yang ditujukan. Secara umum fungsi membakar dupa sebagai sebuah tindakan untuk menciptakan suasana yang hening dan sakral serta mencipatkan ruangan atau tempat yang harum dengan demikian proses berjalannya ritual dapat lebih terkonsetrasi, tidak terganggu oleh kebisingan dan bau tidak sedap. Tradisi Assuro ammaca dilakukan dalam beberapa tahap, diawali dengan berbicara kepada daeng guru. Daeng guru akan menentukan waktu pelaksanaan dan yang punya hajat akan menyiapkan semua yang dibutuhkan seperti hidangan makanan (Kanre-kanreang) dan dupa. Daeng guru akan melaksanakan assuro ammaca dengan terlebih dulu bersuci dengan mandi atau berwudhu. Awal ritual ini ditandai dengan pembakaran dupa, berdoa kemudian asap pembakaran dupa disebarkan pada hidangan makanan (Kanrekanreang), Pada tahap ini masyarakat yang hadir tidak boleh berbicara saat daeng guru membaca doa dan kiranya turut ikut berdoa dalam hati. Daeng guru akan meletakkan tangan pada dupa tersebut dan membaca beberapa doa khusus yang didahului basmalah dan Al-Fatihah selebihnya bacaan dalam doa tradisi assuro ammaca menjadi rahasia daeng guru yang hanya diketahui oleh keturunan-keturunan daeng guru. Diakhir ritual, daeng guru mempersilahkan untuk menikmati hidangan makanan (kanre-kanreang) yang ada. Hidangan merupakan keharusan disetiap ritual assuro ammaca sebagai tanda penghormatan atau rasa syukur yang berupa pisang, nasi putih, lauk seperti daging ayam, ikan dan kambing. Kanrekanreang itu sendiri berupa makanan kesukaan
orang yang meninggal. Beberapa daeng guru meyakini jika doa yang dibaca oleh daeng guru pada assuro ammaca tidak diterima, maka keluarga yang telah meninggal akan merasakan sakit perut satu jam kemudian setelah menyantap makanan yang disajikan. Dalam assuro ammaca air disiapkan untuk daeng guru minum, air juga disiapkan untuk menstabilkan bara api dari pembakaran dupa Assuro ammaca juga mempersembahkan hidangan makanan kepada nenek moyang, seperti yang orang tua dulu memberi nama “patanna anrong pare”, “patanna je’ne”, “patanna Butta”, atau “patanna kampong” (pemilik kampung) . Namun perkembangan zaman dan pengetahuan yang semakin berkembang membuat tradisi ini semakin dilarang dan bahkan diadakan sembunyi-sembunyi karena beberapa tokoh agama sudah melarang adanya tradisi ini karena dianggap musyrik. Tetapi Daeng Sikki, salah seorang Daeng Guru mengungkapkan “tena niak kamma-kamma anne punna tena riolo adaka”( tidak akan ada hal-hal yang seperti sekarang ini andai tidak ada kebiasaan terdahulu” Seiring perkembangan zaman, tradisi assuro ammaca juga mulai mengalami beberapa perubahan, diantaranya tempat pembakaran dupa yang dulunya menggunakan tanah liat sekarang mulai dimodifikasi dengan menggunakan semen karena dianggap tahan lama. Selain itu bubuk dupa yang dulunya sangat susah didapatkan berupa bubuk kayu yang harum kini dapat digantikan dengan gula pasir yang dibakar pada bara api paddupang (tempat pembakaran dupa). Kulit langsat yang telah dikeringkan dan menjadi bubuk juga menjadi alternative bubuk dupa. Namun perubahanperubahan yang terjadi tidak menjadikan tradisi ini hilang dan tradisi ini membuktikan bahwa Indonesia memang kaya akan budaya. Meskpun masyarakatnya bersifat heterogen terdiri dari ratusan suku serta adat-istiadat yang berbeda-beda namun masyarakatnya tetap mempertahankan tradisi yang ada terlepas dari perbedaan dalam merayakan atau mengekspresikan kebudayaan masingmasing, namun hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa telah terjadi sharing of culture yag pada akhirnya membutuhkan sikap saling menerima dan mengerti perbedaan yang ada.
37
UIN Alauddin dan Geliat Gerakan Lintas Iman di Makassar “Mereka yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan.� Ali bin Abi Thalib
SYAMSUL ARIF GALIB Dosen Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik
38
Geliat dialog lintas iman di Makassar beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan pesat. Trend positif ini terjadi dengan hadirnya banyak gerakan-gerakan lintas iman yang mengusung tinggi semangat keberagaman dan penghargaan terhadap identitas keimanan yang berbeda. Menariknya, gerakan-gerakan
perdamaian ini justru digerakkan oleh anak-anak muda. Para aktivis perdamaian dan lintas iman ini berasal dari berbagai latar belakang dan dari berbagai kelompok lintas iman. Setidaknya, hingga kini ada beberapa gerakan yang memiliki fokus pada isu perdamaian dan dialog lintas iman. Sebut saja Jalin Harmoni,
MIPG, Peace Gen Makassar, PISS, Gen Peace, Gusdurian dan Kita Bhineka. Kelompok-kelompok ini secara bergantian melaksanakan berbagai macam kegiatan “penyadaran� akan pentingnya menghargai keberagaman dan membangun semangat persaudaraan lintas iman. Kehadiran gerakan semacam ini tentu menjadi angin segar di tengah meningkatnya eksklusivisme beragama dan sikap intoleransi. Hasil penelitian PPIM UIN Jakarta terkait sikap ekslusivitas beragama dan intoleransi generasi muda Indonesia menyebutkan bahwa 33,34 persen anak muda Indonesia generasi Z justru setuju bahwa tindakan intoleran kepada minoritas tidaklah masalah. 34,03 persen setuju bahwa mereka yang murtad harus dibunuh. Sedang 65,53 persen guru dan dosen di Indonesia tidak setuju jika rumah ibadah orang lain berada di sekitar mereka. Pemahaman dan Pengalaman Lintas Iman Sebagai sebuah negara yang penduduknya majemuk, penghargaan terhadap mereka yang berbeda dan keinginan untuk tetap membangun relasi terhadap mereka yang berbeda iman adalah keniscayaan dan tentu harus digalakkan. Terkait dengan hal itu, ada hal penting yang yang seharusnya menjadi konsern kita semua yakni; Pemahaman Lintas Iman dan Pengalaman Lintas Iman. Pemahaman lintas iman meliputi bagaimana upaya-upaya untuk untuk mencoba memahami sedikit demi sedikit atau mencoba mengenal iman yang lain. Tujuannya tentu bukan untuk mencari kelemahan, atau mencari iman yang lebih baik. Namun semata-mata untuk sedikit mengetahui pemahaman iman yang lain. Selama ini, meski merupakan masyarakat yang sangat plural terkait dengan agama, toh kita kekurangan tempat atau forum untuk saling mengenal dan
mengetahui. Pada akhirnya, yang terjadi adalah pemahaman akan iman berbeda yang justru dibangun atas dasar persepsi yang keliru atau bahkan dari hoax yang beredar di dunia maya. Ummat Islam yang ingin mempelajari Kristen membaca buku yang ditulis oleh penulis yang anti Kristen. Sebaliknya, mereka yang ingin mengetahui Islam, membaca buku yang juga dikarang oleh orang yang anti Islam. Akhirnya, masyarakat hidup dalam pemhaman yang dibangun atas landasan yang keliru. Sedangkan pengalaman lintas iman meliputi momen atau kegiatan yang memungkinkan masyarakat berbeda iman merasakan pengalaman berinteraksi bersama dengan mereka yang berbeda iman. Hal ini penting karena ternyata ada banyak orang yang selama hidupnya tidak pernah berinteraksi dengan mereka yang berbeda iman, tidak pernah berjabat tangan dengan mereka yang berbeda iman, bahkan tidak pernah berbicara dengan mereka yang berbeda iman. Ini tentu menyedihkan karena terjadi di sebuah negara yang sangat plural seperti Indonesia. Untuk itulah, dialog lintas iman menjadi sangat krusial. Dialog lintas iman memungkinkan penganut yang berbeda iman duduk bersama dan mendapatkan informasi langsung dari pemeluk agama yang bersangkutan. Dialog lintas iman berfungsi bukan hanya sebagai tempat untuk berbagi pemahaman lintas iman, namun juga menjadi ajang dimana pengalaman lintas iman bisa terjadi. Sayangnya, tidak semua orang setuju terhadap konsep dialog lintas iman ini. Mereka yang menolak dialog lintas iman seringkali mencurigai dialog lintas iman yang dilaksanakan memiliki misi terselubung. Dialog lintas iman seringkali dianggap produk Barat, didanai Barat dan bertujuan untuk mensekulerkan ummat Muslim. Padahal, dialog lintas iman adalah
39
sebuah platform yang dibangun untuk menjalin simpul pemahaman oleh penganut iman yang berbeda. Di negara-negara di mana ummat Islam merupakan minoritas, dialog lintas iman justru digalakkan demi membangun sikap keterbukaan dan pemahaman yang lebih komprehensip terhadap Islam. Dialog lintas iman juga dilksanakan guna mencegah munculnya sikap Islamophobia tehadap Islam. Yang menarik karena gerakan ini justru banyak dilaksanakan di dalam kampus. Kampus sebesar University of Cambridge misalnya memiliki The Cambridge Inter-Faith Programme yang didirikan sejak tahun 2002. Program ini memungkinkan pemeluk Islam, Kristen dan Yahudi untuk dapat duduk bersama dan membangun hubungan yang lebih baik di antara pemeluk agama. Bagi Leonard Swidler, Guru Besar Dialog antar Agama, Temple University. Dialog menjadi sebuah hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Apalagi saat ini manusia telah meninggallkan Era Monolog menuju sebuah Era Dialog Global (The Age of Global Age, 2017). Pentingya dialog adalah memberikan kesempatan bagi setiap kelompok untuk menjelaskan diri mereka. Sebaga contoh menurut Swidler, Hanya orang Budha yang faham dan mampu mendefinisikan bagaimana rasanya menjadi seorang Budha. Posisi UIN Alauddin Makassar Pertanyaanya, di mana posisi UIN Makassar di tengah geliat gerakan dan dialog lintas iman. Apakah UIN Makassar mengambil posisi yang pada jamaknya banyak dilakukan oleh masyarakat dunia akademik yang hanya menjadikan fenomena ini sebagai sebatas bahan kajian bagi mahasiswa dan juga dosen. Atau masyarakat UIN Alauddin juga ikut terlibat langsung dalam geliat gerakan ini. Atau bahkan secara berani membangun lembaga dan komunitas lintas iman di dalam kampus UIN sendiri. Tentu ini tidak mudah mengingat akan muncul penetangan dari pihak-pihak luar. Namun UIN harus berani dan
40
tidak tunduk pada keinginan kelompok tertentu yang menginginkan UIN menjadi sebuah kampus yang eksksluif dan anti terhadap keberagaman. Tantangan bagi mahasiswa UIN adalah, sebagai mahasiswa yang kuliah di sebuah kampus Islam yang menggusung tema peradaban, apakah mereka mau membuka diri untuk ikut terlibat dalam gerakan dan dialog akan iman yang berbeda. Tentu ini tidak mudah karena mahasiswa cenderung melihat pembicaraan lintas iman dianggap hanya milik mahasiswa prodi Studi Agama-Agama. Ditambah lagi, isu dialog antar iman dianggap tidak seksi jika dibandingkan dengan isu politik. Organisasi ekstra kampus yang selama ini juga berposisi sebagai lokomotif gerakan mahasiswa baik itu HMI, PMII, IMM ataupun KAMMI juga diharapkan tidak hanya melulu membicarakan politik praktis namun juga bisa terlibat dalam usaha-usaha membangun dialog dan jaringan lintas iman. Dialog lintas iman adalah keniscayaan dan UIN Alauddin Makassar seharusnya dapat menjadi pelopor. Bukan hanya menjadi penonton. Kita tentu tidak ingin di saat geliat gerakan lintas iman di Makassar terjadi, mahasiswa UIN justru asyik dengan semangat anti keberagaman dan melihat iman yang berbeda sebagai musuh. Berangkat dari pengalaman, penulis telah dua kali mendengarkan ujaran kebencian kepada iman yang berbeda dilontarkan di dalam kampus. Anehnya, ujaran kebencian ini diucapkan di dalam mesjid kampus UIN. Pada sebuah forum kajian yang dilaksanakan dan dihadiri oleh mahasiswa UIN. Sudah bukan saatnya lagi bagi kita melihat mereka yang berbeda iman sebagai musuh yang harus dijauhi. K.H. Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur suatu ketika pernah mengatakan; “Saya adalah seorang yang meyakini kebenaran agama saya, tapi ini tidak menghalangi saya untuk merasa bersaudara dengan orang yang beragama lain di negeri ini.� Wallahu A’lam bi’al-Shawwab
1
2
3
4
8
5
9
10
6
7
1. Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Indah Nur Syam memberikan sambutan pada kegiatan silaturahmi penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI dengan Pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Alauddin Makassar 2. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Alauddin dan Iran 3. Pelantikan serentak Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas 4. Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Alauddin dan UIN Raden Fatah 5. Foto bersama dengan Rektor UIN Alauddin setelah serah terima jabatan Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) yang lama Dr. H. Muchlis Latif MSi kepada yang baru Drs Alwan Suban M Ag. 6. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada bidang perpustakaan antara UIN Alauddin dan Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan. 7. Foto bersama Pimpinan Redaksi Koran Sindo Makassar dengan Pimpinan UIN Alauddin, dan peserta Pelatihan Junalistik Jaman Now Sindo Goes to Campus. 8. Kerjasama pengelolaan aset Training Centre UIN Alauddin 9. Kunjungan Silaturahim Perwakilan Konjen Australia ke UIN Alauddin. 10. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Alauddin dan Universitas Hasanuddin