Meja REDAKSI PENANGGUNGJAWAB Prof. Dr. H. Musafir, M.Si PEMIMPIN REDAKSI Prof. Dr. H.Lomba Sultan, MA WAKIL REDAKSI Dr H. Mukhlis Latif, M.S REDAKTUR Drs. Fatahuddin, M.M. Dr. H. Barsihannur, M.Ag Dr. Firdaus Muhammad. M.Ag PENYUNTING/EDITOR Ismi Sabariah, S.B., M.Adm. SDA. H Salman, S.Ag,. M.Pd REPORTER Asrullah Nurul Fadhillah Andriani Saefullah Nurisna
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kali ini Universum hadir kembali dengan berbagai informasi-informasi tentang capaian yang telah diraih UIN Alauddin Makassar dan Program-program yang akan terealisasi dalam beberapa waktu ke depan. Dalam terbitan bulan September 2017 ini, Universum sengaja mengangkat program One Touch Data yang merupakan salah satu program utama Rektor. One Touch Data ini merupakan salah satu program yang dicanangkan dalam upaya menjadikan UIN Alauddin Makassar menjadi Good University Governance sekaligus agar entitas UIN Alauddin Makassar dapat terpantau hingga ke dunia Internasional. Terbitan ini juga melaporkan bahwa Jumlah peminat yang mendaftar di UIN Alauddin Makassar, berjumlah 63.217 orang. Jumlah ini menempatkan UIN Alauddin sebagai peringkat kedua peminat UM-PTKIN terbesar, setelah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa UIN Alauddin Makassar, bukan lagi Universitas alternatif. Tapi sudah menjadi
STAF REDAKSI Taufan Makmur, S.Ag Najamuddin, S.Ag Ali Akbar, S.Pd. I. FOTOGRAFER Ibrahim DESAIN DAN LAYOUT Dian Prima Putera
Crew Majalah Universum
02
Universitas Unggulan di kawasan Timur Indonesia. Layak juga pembaca mendapatkan informasi tentang capaian prestasi mahasiswa UIN Alauddin Makassar, baik di tingkat regional maupun dalam skala nasional dan juga Internasional, yang ditampilkan dalam terbitan September 2017 ini. Selain itu visi misi dan progress upaya yang telah dilakukan oleh Rektor dalam kurun waktu 2 tahun kepemimpinannya kami tampilkan dalam bentuk wawancara, serta capaian dosen-dosen UIN Alauddin Makassar yang berkiprah secara nasional bahkan Internasional Akhirnya, Selamat menikmati sajiansajian informasi tentang UIN Alauddin Makassar. Dan secara khusus tim Universum mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikannya. Dengan Harapan semoga ilmu yang telah diperoleh selama di UIN Alauddin Makassar, dapat memberi warna peradaban Islam bagi lingkungan masyarakat, tempat para sarjana baru ini akan mengabdi. Selamat.
DAFTAR ISI
07 PERINGKAT KEDUA PENDAFTAR TERBANYAK UM-PTKIN
12
21
PROF MUSTARI JADI ATASE PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DI THAILAND
26
DOSEN PWK JUARA I LOMBA KARYA ILMIAH
REKTOR UIN ALAUDDIN SILATURRAHIM DI KEDIAMAN JK
03
LAPORAN UTAMA
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar Prof Dr Mardan MA memberi sambutan saat sosialisasi one touch data
Wujudkan Good University Governance
UIN ALAUDDIN TERAPKAN ONE TOUCH DATA UIN Alauddin melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien. Menuju UIN Alauddin Makassar sebagai Good University Governance (GUG),
04
LAPORAN UTAMA
Universum - Tuntutan menjadikan UIN Alauddin Makassar menuju Good University Governance (GUG) terus bergulir. Hal ini ditandai dengtan upaya yang terus menerus dilakukan, baik dari peningkatan kinerja maupun infrastruktur yang memadai. UIN Alauddin melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien. Hal itu untuk dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan professional. Upaya konkrit yang tengah digodok UIN Alauddin dalam mendukung
terwujudnya GUG ialah dengan menerapkan One Touch Data atau dalam terjemahannya berarti Data di Ujung Jari Anda. One Touch Data merupakan program digitalisasi dan pengendalian data kelembagaan. Program ini adalah salah satu ikon program Rektor UIN Alauddin Makassar. Dalam beberapa kegiatan dan pertemuan, Prof Dr. Musafir Pababari M.Si senantiasa mensosialisasikan program ini kepada seluruh Civitas Akademika UIN Alauddin Makassar. Menurut Prof Musafir, setelah One Touch Data diluncurkan, pihak-pihak yang berkepentingan dengan data UIN Alauddin tidak perlu lagi bersusah payah datang ke UIN. Cukup menggunakan Androidnya dengan ujung jarinya, semua data sudah dapat diakses. One Touch Data diresmikan pada Kamis, 9 Februari 2017 di Gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar, bertepatan dengan kedatangan Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka peresmian Gedung Perkuliahan Terpadu yang baru saja dirampungkan. Dalam peresmian program One Touch Data ini, ditampilkan presentasi tentang model One Touch Data yang diharapkan akan segera terwujud di tahun 2019. Untuk tahun 2017 ini, Rektor menginstruksikan kepada para Dekan dan unit-unit kerja di UIN Alauddin Makassar untuk mulai melakukan penginputan data-data yang terdapat pada bidang tugas mereka masing-masing. Selanjutnya, 2018 akan menjadi fase perbaikan dan penyempurnaan, Lalu pada tahun 2019 program ini akan dilaunching dan mulai digunakan secara sempurna. Dirjen Pendis, Prof Dr Kamaruddin Amin saat memberikan sambutannya, sangat mengapresiasi program yang dicanangkan oleh Rektor ini. Menurut Kamaruddin, program ini juga sedang berupaya dilaksanakan dan dikembangkan di tingkat Pusat Pendis Kemenag RI. Dan hal itu terkait dengan data-data Pendidikan Islam di Indonesia. Ia berharap dengan hadirnya program One Touch Data ini, kiranya entitas UIN Alauddin Makassar dapat terpantau hingga ke dunia Internasional. Sekretaris Lembaga Penjaminan
Mutu (LPM), Zulfahmi Alwi menuturkan, pengendalian data yang akan dilakukan ini sangat penting untuk mendapatkan data yang valid. Karena ia menilai, UIN masih kurang dalam ketersediaan data yang valid dan sulitnya mengakses data secara instan dan benar. “Data yang kita punya itu berbeda disatu tempat dengan tempat yang lainnya dikarenakan tidak adanya pengendalian. LPM akan memegang data yang valid kemudian jika ada revisi dokumen harus dilaporkan ke LPM,” ungkapnya. Selain itu, menurut Zulfahmi, proses digitalisasi tersebut akan membantu civitas akademika ketika membutuhkan data. “Data dosen, ketua jurusan, penelitian dosen, sekarang tinggal klik. Biasanya untuk mendapatkan penelitian satu dosen saja sangat susah.” Maka, pada tahap pertama di tahun 2017 ini UIN akan memfokuskan pada penataan, penginputan dan digitalisasi data kelembagaan pada support system UIN Alauddin yang telah tersedia. Sementara, pada tahap kedua tahun 2018 akan membangun sistem yang masih kurang dan mengintegrasikannya dengan support system UIN Alauddin. Disamping itu, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan, Prof Lomba Sultan MA telah siap memberikan dukungan dana bagi program tersebut. Terapkan One Touch Data, Semua Unit Harus Terlibat Saat ini, UIN telah mempunyai 16 unit komputer, bandwidth internet >200 mbps, koneksi ke gedung-gedung, aplikasi, serta email untuk mendukung One Touch Data. Hanya saja, menurut Ketua Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipad), Nur Afif ST MT bahwa untuk mendukung One Touch Data tersebut memerlukan komitmen penerapan sistem online dan mengupgrade infrastruktur. “Di server sudah bagus hanya saja perangkat internet di unit-unit fakultas, lembaga maupun di gedung-gedung lain perlu diganti,” kata Afif. Meskipun bandwidth besar namun perangkat tidak berkualitas tentu saja tidak akan mendukung. “Kita perlu perangkat baru untuk menginput data-data,” ucapnya. Bagaimanapun, One Touch Data tersebut nantinya akan memudahkan
05
LAPORAN UTAMA Zulfahmi Alwi P. hd memberi penjelasan kepada civitas akademika UIN Alauddin Makassar mengenai one touch data. itu kita penting bersiap menghadapi Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) mulai juni 2017 dan mendukung target akreditasi A institusi UIN Alauddin pada tahun 2019,” harapnya.
akses data bagi semua unit dalam rangka pengambilan kebijakan serta memudahkan akses data bagi seluruh warga kampus untuk berbagai kepentingan. “Dukung dan sukseskan program One Touch Data UIN Alauddin untuk kita semua dengan uji coba dan finalisasi sistem,” harapnya. Maka, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) akan berkomitmen dengan seluruh unit untuk terus update data secara berkelanjutan, menjaga dan mengendalikan keberlanjutan digitalisasi sistem dokumentasi dan informasi kelembagaan UIN Alauddin. Penjaminan mutu tersebut meliputi, sistem penjaminan mutu, standar pendidikan tinggi, akreditasi, pangkalan data pendidikan tinggi, dan lembaga penjaminan mutu.
06
Pengendalian data yang disebut One Touch Data ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar sebagai pengelola perguruan tinggi. Zulfahmi Alwi beranggapan bahwa selama ini sebagian data tersimpan pada pribadi pengelola (bukan pada sistem), dan perangkat yang tidak terstandar, data susah diakses dan tidak valid menjadi preseden buruk institusi di mata stakeholder. Pangkalan data akan sangat diperlukan ketika akreditasi. “Jika pangkalan datanya sampah maka akreditasinya sampah. Padahal mulai Juni jika tidak beres, kita tidak tahu bagaimana akreditasi kita,” tegasnya. Akibat dari tidak maksimalnya pangkalan data akan berpotensi banyaknya peluang yang hilang karena lemahnya pengendalian data. “Karena
Validasi Data EMIS Menyongsong One Touch Data Guna menggiatkan validasi data Education Management Information System (EMIS), Bagian perencanaan UIN Alauddin Makassar, mengundang seluruh operator dan kepala Sub Bagian (Kasubag) akademik masing-masing fakultas se-UIN Alauddin Makassar, untuk melakukan rapat koordinasi validasi data EMIS, 02/04/2017 lalu di Gedung Rektorat, Ruang Rapat Lantai I. Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan, menyusul program dan keinginan rektor, agar seluruh data di UIN Alauddin Makassar, disatukan lewat jalur Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan data (PUSTIPAD). Hingga saat ini, data-data penting dimaksud, memang belum terverifikasi dengan baik dan juga belum terupdate. Wakil Rektor II, Prof Dr. Lomba Sultan MA menyampaikan agar seluruh operator pada prodi atau jurusan dan fakultas se UIN Alauddin Makassar, dapat bekerja maksimal dan juga ekstra untuk mewujudkan ketersediaan data yang akurat, sesuai waktu dan target yang telah ditetapkan. “Semua operator yang diberi amanah untuk mencari dan memperbaiki data, seyogyanya bekerja dengan baik sesuai apa yang diharapkan, agar semua permasalahan mengenai akan diadakannya one touch data oleh rektor, bisa segera teratasi dan bisa terwujud sesuai keinginan rektor,” jelasnya saat memberi sambutan. Lebih tegas, ia meminta kepada seluruh Kasubag Akademik yang ada di masing-masing fakultas untuk melaporkan petugas operator yang tidak mencapai harapan. “Bila ada yang tidak melakukan amanah yang diberikan kepadanya dengan baik, tolong dilaporkan, kami siap menahan remonerasinya,” ungkapnya tegas.
LAPORAN UTAMA 1. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir M Si mematau pelaksaan Ujian Masuk Mandiri (UMM) 2. Suasana Ujian Masuk Mandiri (UMM) UIN Alauddin
PERINGKAT KEDUA PENDAFTAR TERBANYAK UM-PTKIN Universum — UIN Alauddin barubaru ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) atas prestasinya sebagai peringkat kedua pendaftar terbanyak Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) se- Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Mardan MAg. “Alhamdulillah, untuk jalur UMPTKIN kemarin, universitas kita meraih penghargaan dari Kemenag sebagai peringkat kedua sebagai pendaftar terbanyak jalur UM-PTKIN. Ini
membuktikan bahwa UIN Alauddin ini banyak diminati oleh adik-adik kita,” ujarnya. Selasa (8/8/2017) Lebih lanjut Prof Mardan menjelaskan, selain penghargaan UM-PTKIN tersebut, UIN juga meraih piagam penghargaan untuk prodi perbankan syariah sebagai prodi peminat terbanyak di seluruh PTKIN yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Bagian Akademik, sebanyak 923 mahasiswa baru yang telah teregistrasi pada jalur SNMPTN dan SBMPTN, 2.049 mahasiswa jalur SPAN-PTKIN dan SBMPTN, dan 2.369 mahasiswa jalur UMM dan UMK. Dalam sambutannya pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar Prof Mardan menyebutkan, jumlah peminat yang mendaftar dari 56 prodi 8 fakultas sebanyak 63.217 orang dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 60.593 orang. Sedangkan pada prodi Perbankan Syariah, sebanyak 7.823 pendaftar sementara yang diterima hanya 80 orang. Untuk itu, total secara keseluruhan mahasiswa baru tahun 2017 sebanyak 5.341 orang. Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir merasa bangga akan prestasi yang diraih tersebut. Menurutnya, prestasi yang dicapai harus terus dipertahankan. “Kita harusnya cukup berbangga dengan ini. UIN Alauddin cukup dilirik oleh banyak orang. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan prestasi ini dengan meningkatkan infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan lain uinversitas kita,” ungkapnya. Jum’at (18/8/2017) Dengan keberhasilan tersebut, UIN Alauddin juga telah diberi amanah sebagai Ketua Umum SPAN-UMPTKIN pada pertemuan forum rektor di Bandung. Rektor dan mitranya saat ini telah mempersiapkan secara bertahap untuk penerimaan mahasiswa baru di tahun selanjutnya.
07
LAPORAN UTAMA
UIN Alauddin Terima 5341 Maba
Sekertaris Jendral Kementerian Agama RI Prof Dr Nur Syam M Si, bersama Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir M Si, memasuki ruang rapat senat terbuka luar biasa, dalam rangka penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018.
Universum - Sebanyak 5341 Mahasiswa Baru UIN Alauddin Makassar menghadiri Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang ditandai dengan Pembukaan Secara resmi Rapat Senat Terbuka Luar Biasa oleh Ketua Senat UIN Alauddin Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, MS. di Gedung Auditorium Senin (04/09/2017)
08
D
alam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababbari M.Si mengatakan bahwa mahasiswa baru UIN Alauddin seharusnya berbangga telah terpilih menjadi bagian dari kampus peradaban. Anak-anakku dapat berbangga karena bisa berkuliah di kampus peradaban. Kalian harus sungguhsungguh mengikuti tri dharma perguruan tinggi. Kalian adalah generasi muda harapan bangsa, ujarnya. Wakil Bidang Akademik Prof Mardan MAg menyebutkan data pendaftar tahun ini. Dari 63.217 pendaftar pada jalur yang disediakan UIN Alauddin, yang dinyatakan lulus sebanyak 7.823 orang. Namun, yang mendaftar ulang sebanyak 5.341 orang. Dengan jumlah tersebut, UIN Alauddin mendapatkan penghargaan dari Dirjen Pendis sebagai pendaftar
terbanyak kedua jalur UMPTKIN di Indonesia. Selain itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr.Nur Syam, M.Si. yang membawakan orasi ilmiah turut mengapreasiasi atas prestasi yang diraih tersebut. Ia tidak menyangka salah satu PTKIN memperoleh jumlah peminat hingga puluhan ribu orang. Ini artinya, UIN Alauddin telah menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa. Bukan lagi menjadi pilihan alternatif, katanya. Nur Syam mengharapkan kepada mahasiswa baru agar mampu menempatkan dirinya sebagai mahasiswa, bukan lagi sebagai siswa layaknya di sekolah. Ia menekankan kata Maha ketika menyebut Mahasiswa. Jika kita sudah mahasiswa berarti kita harus mengembangkan kritisisme
LAPORAN UTAMA positif. Yakni dalam konteks kita bisa melakukan banyak hal, seperti kritik yang membangun, lanjutnya. Dalam PBAK ini, selain memperkenalkan budaya akademik dan kelembagaan, mahasiswa juga diperkenalkan bagaimana pelayanan sistem online yang akan diterapkan UIN Alauddin. Prof Musafir menjelaskan, PBAK ini merupakan pola baru yang diterapkan oleh UIN Alauddin menggantikan pola lama seperti halnya OPAK tahun sebelumnya. Dengan pergantian nama dari PBAK ke OPAk ini, maka mindset kita juga harus diganti. Jadi tidak ada lagi kekerasan pada mahasiswa baru, tambahnya. Ia berharap mahasiswa dapat menggunakan time management-nya dengan baik agar dapat selesai tepat waktu. Selanjutnya juga ditayangkan Video Testimoni dan Ucapan Selamat datang pada Mahasiswa Baru UIN Alauddin dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil. H.Kamaruddin Amin, M.A. sebagai salah seorang Alumni IAIN/UIN Alauddin Fak. Adab Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Dalam video tsb beliau menyatakan bahwa UIN Alauddin telah mengantarkannya utk melihat dunia yg lebih luas, UIN Alauddin telah mengantarkan beliau menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi terbaik dunia baik di Belanda dan Jerman. Bagi saya UIN Alauddin adalah Kampus yg mempunyai potensi yang sangat besar dan luar biasa. Anda telah menentukan pilihan pada UIN Alauddin sebagai kampus yang akan mengantarkan anda untuk mewujudkan serta mencapai cita-cita anda di masa
datang. Jadikanlah kampus ini sbg lembaga/sarana yang baik dan maksimal. Untuk anda bisa menapaki masa depan anda. Saya ingin berpesan Anda harus serius dan harus menguasai ilmu yang anda pelajari dan geluti. Kemudian Anda juga harus Harus memiliki interpersonal comunication, bergaul dengan baik, tawadhu dan tidak sombong Jika anda mempunyai komunikasi yang baik, menguasai bahasa asing dan juga paham sedikit dengan IT Insya Allah anda akan sukses menghadapi globalisasi anda akan survive dalam kondisi dan dimanapun anda berada. Sebagai mahasiswa yg hidup di abad 2 1 anda tidak bisa lagi membatasi diri anda bergaul secara lokal, membaca buku dan penelitian yang sifatnya lokal dan bergaul secara lokal. Anda harus melakukan internasionalisasi diri, anda harus membaca perkembangan akademik perkembangan keilmuan di bidang anda secara internasional. Anda harus membaca semua literature semua buku sehingga nantinya anda akan menjadi alumni yang berkelas internasional. Dalam era globalisasi Di abad 21 ini tdk ada alasan bagi kita untuk tidak terlibat , untuk tidak jadi pemain pada kelas internasional. Anda Harus menjadi mahasiswa yang berkelas internasional dengan membaca dan mengakses seluruh buku artikel tulisan yang terkait dengan ilmu anda. Semoga anda menjadi mahasiswa yang berkualitas di masa yang akan datang, tutupnya.
Suasana penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018 di lantai dasar Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar.
09
WAWANCARA
Prof Musafir M Si, Rektor UIN Alauddin Makassar
Rektor Terus Berbenah Universum— Dua tahun kepemimpinan rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari MSi telah berjalan yang tentu telah banyak pencapaianpencapaian yang telah dilakukan. Namun, dalam perjalanan panjang itu hambatan demi hambatan dilalui untuk mewujudkan visi kampus peradaban UIN Alauddin. Berikut hasil wawancara khusus yang dilakukan oleh reporter Universum. Jum’at (18/08/2017)
10
Dua tahun kepemimpinan Anda telah berjalan, apa saja pencapaian yang telah diraih oleh UIN Alauddin Makassar? Alhamdulillah, dua tahun kepemimpinan ini UIN Alauddin telah melakukan banyak hal mulai dari pengembangan di bidang akademik, infrastruktur, ataupun kemahasiswaan. Yang pertama di bidang akademik, baru-baru ini UIN Alauddin mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) sebagai peringkat kedua setelah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pendaftar terbanyak jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN). UIN juga telah diberi amanah sebagai Ketua Umum SPAN-UMPTKIN oleh forum rektor sewaktu pertemuan di Bandung. Kedua, dibidang kemahasiswaan UIN Alauddin berhasil menyapu bersih hampir semua cabang olahraga pada Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) ke VIII di Banda Aceh. Ketiga, dibidang Infrastruktur, kita lihat sekarang gedung dan fasilitas-fasilitas yang telah dan sementara dibangun untuk mahasiswa maupun dosen. Selain itu, kami telah melaunching program One Touch Data untuk mendukung terwujudnya Good University Governance (GUG). Terkait tentang penghargaan yang di bidang akademik, apa yang menjadi tolok ukur sehingga UIN Alauddin terpilih sebagai ketua umum? Waktu itu diadakan pemilihan, alasan yang mendasar mengapa forum rektor mengamanahkan kepada UIN Alauddin
WAWANCARA Makassar sebagai ketua umum, karena dianggap bahwa IT atau Information Technology UIN alauddin sudah cukup mapan. Jadi, saya sudah sampaikan juga di forum rektor itu bahwa kami sudah menganggarkan itu 1,5 Milyar khusus untuk menambahkan fasilitas laboratorium di UIN. Dan hal tersebut sangat berpengaruh dalam forum tersebut. Mulai dari sekarang telah digarap persiapan-persiapannya. Itulah mengapa saya berani melaunching one touch data itu karena saya pikir kita sudah siap. Apa itu program program one touch data? Program one touch data yang artinya “data diujung jari� itu merupakan program digitalisasi dan pengendalian data kelembagaan. Saat ini terjadi kesemrawutan data di kampus kita. Kadang data kemahasiswaan ada di akademik, data kemahasiswaan ada di Kabag keuangan, jadi semua terpisahpisah. Sehingga salah satu solusi untuk memudahkan pencarian data adalah dengan program one touch data itu. Civitas akademika tidak usah lagi bersusah payah datang ke kampus untuk memperoleh data atau informasi, cukup menggunakan hp atau gadget semua data bisa diambil. Bagaimana dengan perkembangan one touch data hingga saat ini? One touch data ini telah launching beberapa bulan yang lalu. Insyaallah, grand opening kemungkinan akan dilakukan pada akhir 2018. Semua datadata akan dikumpulkan dan di proses sehingga pada akhir 2018 itu sudah tidak akan ada lagi di sudut-sudut kampus ini yang tidak terdata oleh one touch data itu. Sejak launching, kita sudah berjalan step by step. Apakah one touch data ini termasuk program yang dicanangkan rektor? Oh iya. Itu adalah program yang sudah saya peta-petakan apa yang menjadi kebutuhan UIN Alauddin sejak mulai dilantik. One touch data ini program yang paling esensial. Namun bukan berarti yang lainnya terabaikan. Nah, sekarang saya sudah melakukan pembenahan di bidang infrastruktur. Banyak mahasiswa yang mengeluh tentang gedung perkuliahan yang minim sementara mahasiswa tiap
tahun membeludak. Kadang kuliahnya di bawah pohon, kadang di Masjid. Untuk menanggapi keluhan itu, karena saya tidak mau terjadi debat kusir, maka salah satu cara yang paling tepat adalah merealisasikan program. Program seperti apa itu? Saya dengan tim saya, wakil rektor maupun dekan-dekan sudah bertekad untuk membina mahasiswa kita yang banyak itu. Nah, lahirlah misalnya gedung kuliah terpadu yang untuk mendapatkan anggaran tidaklah mudah. Kita harus punya kiat-kiat dan lobi-lobi khusus di kementerian. Setelah pembangunan gedung kuliah itu, muncul lagi permasalahan baru. Ialah ruang dosen yang tidak ada. Beberapa dosen sempat mengeluh karena tidak ada ruang bagi mereka untuk istirahat sementara akan mengajar pada jam selanjutnya. Lahirlah kemudian gedung dosen yang sementara di bangun. Jadi nanti dosen-desen tidak akan ada lagi yang berkeliaran di luar. Kalau mahasiswa mau cari dosennya tinggal ke gedung itu saja. Kapan target penyelesaiannya ? Insyaallah target selesainya bulan November 2017 mendatang, paling lambat Desember. Karena saya sudah mewanti-wanti. Kalau misalnya lewat kontrak yang telah disepakati oleh saya dengan para pekerja itu, maka mereka harus didenda. Jadi mereka pacu pekerjaannya, kalau didenda kan mereka sendiri yang rugi. Nah, sebenarnya masih ada yang menggelisahkan bagi saya. Yaitu masalah pembinaan mahasiswa. Meskipun sudah ada program untuk mengatasi hal tersebut, yaitu CBT, tapi saya merasa bahwa hal ini masih perlu ditingkatkan lagi. Makanya saya mencoba untuk memaksimalkan hal ini dengan membangun asrama Mah’ad Ali. Hal ini masih tahap lobi ke pihak yang bersangkutan. Kalau prodi kedokteran sendiri, perkembangannya sudah sampai di mana? Khusus untuk prodi pendidikan dokter, ini kan sudah tahun kedua. Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan calon mahasiswa sebanyak 30 orang, dengan kuota sebanyak 50 orang. Sementara untuk 20
orang itu adalah calon mahasiswa yang akan diberi jatah oleh Kemenristek Dikti melalui jalur afirmasi. Nah, apabila prodi ini bisa meningkatkan akreditasi maka kuota mahasiswa kedokteran akan ditambah 100 hingga 150 orang. Kalau dari segi fasilitas, untuk prodi kedokteran ini kebutuhankebutuhan dasar seperti laboratorium dan peralatan lainnya sudah bisa diatasi meskipun masih banyak kebutuhankebutuhan lainnya yang belum ada. Juga kami mendatangkan dosen ahli dari luar negeri yang mengajar di prodi kedokteran. Jadi kalau kita berbicara prodi kedokteran, bukan berarti fasilitasnya sudah lengkap, tetapi paling tidak kebutuhan mahasiswa yang paling dasar sudah terpenuhi. Terkait prestasi di bidang kemahasiswaan, apa bentuk penghargaan mahasiswa yang diberikan oleh universitas? Itulah yang selalu saya diskusikan bersama sama Wakil Rektor III, agar menghimpun semua mahasiswamahasiswa yang berprestasi. Karena mereka mengikuti lomba adalah mahasiswa yang mengangkat nama baik UIN Alauddin. Memang dalam bentuk materi kita masih terbatas, tetapi dalam bentuk piagam itu sudah kita lakukan. Kami berharap ke depannya ada biaya pembinaan yang bisa diberikan. Juga kepada UKM-UKM itu bisa berupa kelengkapan-kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan. Apresiasi dalam bentuk melengkapi sarana prasarana itu saya rasa lebih baik. Terakhir, apa harapan anda untuk kampus UIN Alauddin ke depan? Saya berharap prestasi itu minimal dipertahankan. Tentu harapan kita lebih dari itu. Kalau kemarin nilainya nilai B, harapan kita itu nilainya A. Tentu bukan sekadar impian saja tetapi tetap kita lakukan pembinaan terus menerus. Begitu pun dengan mahasiswa, semangat untuk tetap berjuang di kampus peradaban tidaklah mudah. Maka dari itu, gunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan berproses. Kita bersama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban islam dan mewujudkan visi dan misi UIN Alauddin Makassar.
11
Sosok Prof Mustari
Jadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Thailand Universum - Prof Dr Mustari MPd, bukanlah nama yang asing ditelinga civitas akademika UIN Alauddin Makassar. Sebelum ia menjabat sebagai Direktur International Office, ia pernah menjabat sebagai Direktur Character Building Program (CBP). Pria kelahiran Siru Manggarai, 30 September 1971 ini baru saja terpilih sebagai atase Pendidikan dan Kebudayaan Thailand. Berawal dari informasi dari seorang teman yaitu Dr Khaidir yang memintanya untuk mendaftar atase Thailand, ia pun memutuskan untuk mengikuti seleksi. “Awalnya saya bilang kamu ada-ada saja, tapi dia tetap mendorong,” ungkapnya. Bersaing dengan 60 orang yang mendaftar pada tahap seleksi berkas, namanya terpilih sebagai salah satu dari 30 yang lulus untuk mengikuti seleksi lanjut, diantaranya tes tertulis atau tes akademik, presentasi makalah, dan Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta. Setelah mengikuti serangkaian tes, terpilihlah nama Prof Dr Mustari MPd sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan Thailand. “Saya dinyatakan lulus, selanjutnya pembekalan dan tes kesehatan. Setelah itu, proses pengurusan SK, Visa dan Paspor, kemudian langsung penugasan di Bangkok,” jelasnya.
12
Di usia 45 tahun, diberi kepercayaan menjadi seorang Atase adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa. Melalui prestasi yang dicapainya, ia berharap dapat menjadi pemacu semangat bagi teman-teman untuk berprestasi. Hal itu juga tentu tidak lepas dari dukungan keluarga. Ia selalu meminta agar keluarganya menyelipkan namanya dalam doa. Bergerak di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, tentu bukanlah tugas yang mudah. Karena selain membawa nama pribadi, pemerintah, ia juga membawa nama Indonesia sebagai perwakilan di
Prof Mustari M Pd
Thailand. Berbicara mengenai tugas sebagai Atase, tentu yang paling utama menjadi representasi Negara dalam urusan pendidikan dan kebudayaan. Ada tiga program yang difokuskan. Pertama, representasi Negara, ia akan menggelar beberapa pertemuan seperti meeting, seminar maupun konferensi Internasional. Kedua, Promosi tentang Indonesia, untuk memperkenalkan budaya Indonesia di Thailand. Dalam hal promosi, ia berencana akan mengadakan sebuah event budaya. Ketiga, Diplomasi, sebagai tokoh atau diplomat untuk memastikan hubungan Indonesia–Thailand tetap stabil. Sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan, tetap harus memastikan orang Indonesia yang di Thailand mendapatkan pendidikan yang layak. Sedangkan dari sisi kebuayaan, akan dilakukan pendekatan-pendekatan akademik berupa survei maupun terobosan-terobosan di Bidang Kebudayaan. Memiliki nama yang besar di UIN Alauddin Makassar, ia pun memastikan akan memberikan peluang bagi mahasiswa UIN untuk dapat belajar di Thailand dengan membantu merekomendasikan Perguruan Tinggi berakreditasi, bagi yang ingin melanjutkan studi di Thailand. “Menjadi suatu hal yang sangat mungkin sekali bagi saya untuk memberi peluang mahasiswa UIN, tapi harus sesuai dengan aturan,” paparnya. Sebuah tanggung jawab besar haruslah dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, ia senantiasa bersyukur dan berharap agar selalu diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan amanah. “Sebagai orang yang yakin dan percaya dengan agama, saya berharap agar diberi kemudahan oleh Allah dalam menjalankan tugas dengan baik,” tuturnya.
Prestasi
Muhsimannur
Mahasiswa BSA Juara III MHQ Internasional Universum — Muhsimannur, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) kembali mengharumkan nama UIN Alauddin Makassar di kancah internasional. Mahasiswa kelahiran 20 Maret 1998 ini berhasil menyabet Juara III MHQ 10 Jus Al-Multaqa Ats-Tsaqafit Ats-Tsalits yang digelar Forum Kebudayaan Kedutaan Arab Saudi. Lomba ini dilaksanakan di UIN Alauddin Makassar, Selasa hingga Kamis (11-13/04/2017). Tak ada ungkapan selain rasa syukur dan bahagia. Muhsimannur mengaku lomba ini begitu berkesan karena lomba ini kali pertama diikuti dengan peserta
yang berasal dari luar negeri. “Dengan mengikuti lomba ini saya juga bisa mendapatkan banyak teman dari luar negeri dan bisa bertukar banyak informasi kepada mereka,” ujarnya. Tak hanya itu, Muhsimannur juga banyak meraih prestasi sepanjang tahun 2017, di antaranya, Juara I Tahfisul AlQur’an tingkat Nasional di Solo, Juara I cerdas cermat pekan Tilawatil Qur’an tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Juara harapan II MHQ tingkat Nasional Pionir Aceh, Juara I Pidato Bahasa Arab di CBP se-UIN Alauddin Makassar. Muhsimannur menyarankan agar menghafal Al-Qur’an tidak semata-mata
kerena ingin mengikuti perlombaan atau memperoleh juara, melainkan ikhlas karena Allah. “Lomba itu hanyalah bonus untuk para pengahafal,” tegasnya. Melihat prestasi yang diraih oleh Muhsimannur, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. H. Barsihannor, M. Ag merasa sangat senang sekaligus bangga atas prestasi yang dicapai oleh mahasiswanya. Menurutnya, Muhsimannur adalah mahasiswa yang memiliki potensi yang harus kita hargai dan beri dukungan. “Muhsimannur adalah mahasiswa yang memiliki potensi akademik dan skill yang bagus. Potensi ini juga tidak terlepas dari tempaan pendidikan dasarnya yang memang berlatar belakang pesantren. Skill dan kemampuan itu semakin berkembang ketika dia menemukan wadah dan sarana untuk menyemai dan memupuk bakatnya. Dalam hal ini fakultas Adab dan Humaniora memberi ruang yang luas kepadanya untuk lebih mengoptimalkan semua potensi yang dimilikinya.” Barsihannoor juga berharap Muhsimannur dapat terus mengukir prestasi dan mengembangkan potensi akademiknya melalui proses pembelajaran di Fakultas Adab dan Humaniora. Selain itu ia juga dapat terus berkolaborasi dan meningkatkan kualitas akademiknya sehingga mampu bersaing di tengah percaturan global. “Dan secara umum saya berharap kepada semua mahasiswa fakultas adab dan Humaniora untuk terus berkolaborasi dan meningkatkan kualitas akademiknya sehingga mampu bersaing di tengah percaturan global. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Hj. Aisyah Kara, MA turut mengapresiasi atas prestasi mahasiswa tersebut yang cenderung menunjukkan kemampuannya dalam berkompetisi di ranah Internasional. “Mahasiswa-mahasiswa seperti inilah yang akan kita dorong untuk mendapatkan beasiswa dari kampus. Dan saya berharap ke depannya akan muncul Muhsimannur Muhsimannur lain yang mampu mengharumkan nama UIN di tingkat internasional,” harap Prof Aisyah.
13
Prestasi
Nur Syamsul Rizal S,
Mahasiswa PBI Sabet Juara I Duta Bahasa Sulawesi Selatan Universum-- Nur Syamsul Rizal S, Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar berhasil menyabet juara I Lomba Duta Bahasa Sulawesi Selatan. Lomba ini diadakan oleh Balai Bahasa Sulawesi Selatan di gedung Balai Bahasa dan Hotel Ramcy, Rabu hingga Sabtu (26-29/07/2017). Mahasiswa kelahiran Sungguminasa 06 April 1994 ini mengaku sangat senang atas prestasi yang diraih. “Saya sangat senang sekali, apalagi ini kali kedua saya ikut dalam lomba ini. Tahun lalu saya juga ikut tapi karena usaha saya mungkin belum terlalu maksimal dan belum ada rezeki makanya saya cuman sampai di 25 besar. Tapi alhamdulillah tahun ini, Allah memberikan saya rezeki untuk menjadi juara I,” ujar Syamsul. Sebagai duta bahasa Sulawesi Selatan, langkah awal yang ingin dilakukan Syamsul adalah mengadakan obrolan anak muda dengan tujuan untuk mengembangkan bahasa dan budaya di kalangan masyarakat.
14
“Salah satu target saya dalam waktu dekat ini adalah membuat tagline #Sombere’na Literasi 2018. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama kaum muda agar memiliki pengetahuan tentang literasi, kemudian mampu mengembangkannya serta mampu menjadikan dirinya sebagai contoh dari orang lain. Intinya adalah literasi harus sejalan dengan pkiran, hati dan tindakan,” jelasnya. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Muhammad Amri, mengatakan sangat bangga dan memberi apresiasi yang tinggi kepada Nur Syamsul Rizal S atas prestasinya. “Saya berharap ananda Nur Syamsul Rizal S untuk tidak berhenti berkarya dan bisa memotivasi mahasiswa yang lain untuk tidak berhenti berkarya. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan juga akan selalu memberi ruang-ruang kepada mahasiswa untuk terus berprestasi,” katanya. Dekan FTK juga menegaskan bahwa Nur Syamsul telah memberi contoh yang baik bahwa kerja keras dan pantang menyerah akan berbuah manis.
Prestasi Siti Magfirah, Koleksi Juara Nasional Maupun Lokal Universum- More give more get, itulah prisip yang ditanam dalam diri Siti Magfirah, Mahasiswi jurusan Ilmu Hadits Fakultas Usluhuddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar. Ungkapan tersebut disampaikan saat ditemui untuk wawancara mengenai prestasi yang diraih ketika mengikuti lomba di Aceh. Menjadi pemenang pada berbagai ajang lomba bukan hal muda bagi St. Magfirah. Tentunya perlu persiapan dan keinginan besar, kerja keras, serta terus semangat meraih apa yang dinginkannya. Banyaknya prestasi yang dicapai Fira--sapaan akrabnya— tidak didapatkan begitu saja tanpa melewati proses panjang. Hingga saat ini, ia telah mengoleksi juara di beberapa lomba yang pernah diikutinya. Hal tersebut terus memotivasi dirinya agar tidak pantang menyerah. Sejak Sekolah Dasar, Fira mulai dikenal ketika memenangkan lomba menulis Vocabulary atau Vocab terbanyak. Sepanjang tahun 2017, tercatat delapan prestasi yang diraihnya, di antaranya, pada Januari, Fira meraih juara I debat Bahasa Inggris, Juara III pidato Bahasa Inggris, dan Juara I lomba KTI. Pada Februari, ia pernah mengikuti lomba esai sebanyak dua kali di Universitas Negeri Jakarta, dimana 30 karya terbaik dikumpulkan menjadi sebuah buku. Terakhir, pada April, Fira kembali mengikuti lomba KTI di Aceh dengan meraih peringkat ke delapan dari 46 Universitas di Indonesia. Merasa tidak puas hanya dapat peringkat ke-8 pada pionir Aceh, hingga di bulan Juni 2017, ia mengikuti beberapa cabang lagi dan menjadi pemenang sebagai juara 1 lomba pidato Bahasa Indonesia tingkat provinsi Sulawesi Selatan di Radio Republik Indonesia, Juara 1 lomba pidato bahasa indonesia se-prodi UIN Alauddin Makassar, dan terakhir juara 1 lomba pidato bahasa indonesia putra dan putri se-kota Makassar. Walaupun sudah banyak prestasi yang dimiliki baik ditingkat lokal maupun nasional, namun hingga saat ini Firah tidak pernah ketinggalan jika ada panggilan untuk mengikuti kejuaraan. Selain kesibukannya mengerjakan tugas akhir, tak jarang Fira dipanggil sebagai Master of Ceremony (MC) disejumlah acaraacara besar. “Untuk mampu menjadi kuat, kita harus melewati berbagai macam ujian dan proses. Hal ini membuat saya hampir menjadi pengecut. Namun, ternyata saya sadar kegagalan bukanlah beban tetapi semacam batu loncatan. Di tahun 2017 ini, is the amazing year. Yup, all praise be to Allah. Sejak januari hingga saat ini saya ikut berbagai lomba dengan hasil memuaskan. So, make a glad in myself. Semua itu karena saya memiliki prinsip. Cukup sederhana prinsip saya dalam setiap mengikuti kompetisi yaitu “do you want to be the winner or the loser?� ungkap Magfirah.
St. Magfirah.
15
Prestasi
Mahasiswa Arsitektur Menangkan Sayembara Desain Islamic Center Muhammad Ayyub Universum - Muhammad Ayyub, mahasiswa jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar, berhasil memenangkan sayembara desain gedung Islamic Center Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Senin 13/03/2017 “Alhamdulillah, dan syukur tak terhingga, karena bantuan dari teman-teman dan keluarga akhirnya saya bisa memenangkan sayembara di gorontalo ini. Sebenarnya saya juara II lomba sayembara ini. Akan tetapi, setelah Dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Bone Bolango mengadakan presentasi ke Bapak Bupati, ternyata pak bupati menyukai hasil desain saya. Dan beliau juga berencana membangun gedung Islamic Center Kabupaten Bone Bolango sesuai dengan desain yang saya buat,” jelas Ayyub Lomba sayembara ini diikuti oleh sepuluh orang lalu sebanyak empat orang yang berhasil lolos. Empat orang tersebut kemudian mempresentasikan hasil desainnya di depan para juri Muhammad Ayyub mengatakan sempat gugup dalam mempresentasikan hasil desainnya. “Ini adalah lomba sayembara pertama saya, ini juga kali pertama saya mempresentasikan hasil desain saya ke dewan juri yang berkompeten. Salah satu jurinya bahkan seorang Professor yang telah menuntut ilmu ke Jerman. Saya sempat merasa sangat gugup, tapi alhamdulillah berkat doa dan
16
dukungan dari semuanya saya bisa memenangkan sayembara ini”. Dari pengalaman tersebut, Ayyub belajar untuk tidak gampang berputus asa. Ia pun berharap agar teman-teman khususnya mahasiswa Jurusan Arsitektur UIN Alauddin Makassar untuk terus berkarya dan pantang menyerah. “Mencoba itu bukan sesuatu yang merugikan. Mencoba bisa menjadi cara kita untuk berbenah diri agar kualitas semakin baik. Ikutlah sayembara dan jangan mudah putus asa,” katanya. Sementara itu, Dekan FST Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M. Ag turut berbangga atas prestasi yang diraih Ayyub. Ia berharap agar Ayyub tidak boleh puas dengan prestasinya, sebab menurutnya, orang yang mau maju selalu berpandangan bahwa karya yang diperoleh hari ini merupakan bagian dari karya-karya yang harus diwujudkan. “Jangan terlalu berbangga, karena itu bisa menimbulkan rasa sombong dan ketika berbangga berlebihan maka itu bisa menimbulkan kurangnya kreatifitas. Kita harus berpikir bahwa sebaikbaik manusia adalah yang banyak manfaat untuk sesamanya. Kepada saudara Ayyub, karya hari ini bisa bermanfaat, jadi besok kita tunggu karya yang bermanfaat lainnya untuk bangsa dan ummat,” tutupnya.
Prestasi Syahriah juara 1 Pencak Silat di Pionir Universum - Melalui persiapan yang matang, Syahriah Ramadhani Syahrir berhasil meraih juara 1 Pencak Silat kategori tumggal puteri pada Pekan Ilmiah Seni Olahraga dan Riset (PIONIR) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di UIN Ar-Raniry. Perempuan kelahiran Maros ini membeberkan bahwa dirinya telah mempersiapkan dari jauh hari, bahkan sebelum mengetahui kepastian tanggal lomba PIONIR. Persiapan pun semakin dimaksimalkan ketika mengetahui kepastian jadwal lomba. Latihan dilakukan pagi dan sore, terkadang bisa sampai malam. Juara I yang diperoleh mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) merupakan hasil usaha dari latihan yang intens. Meski demikian, ia pun mengaku tetap memperhatikan kesehatan. Beberapa hari menuju lomba, latihan dikurangi demi menjaga stamina. Membawa pulang piala juara I tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi Syahriah, ia pun bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk berdiri di podium tertinggi yang menjadi kebanggaan setiap atlet. Tidak hanya membuat bangga almamater UIN Alauddin, tapi lebih khusus membuat bangga kedua orangtuanya. “Kesan saya secara pribadi itu sangat bangga karena saya bisa buktikan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dan saya bisa buat bangga semua orang terutama orangtua,” terangnya. Sebuah pelajaran yang ia dapatkan dari pencapaiannya bahwa akan adanya keajaiban yang diawali dari niat yang baik, doa, usaha dan kerja keras. Ia pun berharap agar kedepannya dapat mempertahankan podium tertinggi itu sehingga dapat terus memberi motivasi untuk orang lain.
Syahriah Ramadhani Syahrir
Atlet UKM Pencak Silat Tapak Suci
UKM Tapak Suci Juara Umum Rektor Unhas Cup IX Universum - Setelah meraih beberapa medali pada ajang PIONIR April lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci UIN Alauddin kembali menorehkan prestasi yang membanggakan.Kali ini, UKM Tapak Suci berhasil meraih juara umum 1 pada turnamen tingkat nasional RektorUniversitas Hasanuddin (Unhas) Cup IX yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Kantor Gubernur ProvinsiSulawesi Selatan pada tanggal 17 hingga 23 Juli 2017. Dari 24 anggota yang diutus, 13 diantaranya berhasil merebut medali yang membawa nama UKM Tapak Suci UIN Alauddin sebagai juara umum 1. Ketua Umum UKM Tapak Suci, Anas Ibrahim menekankan agar anggota Tapak Suci tidak cepat merasa puas dengan apa yang telah diraih. Dengan begitu, anggota dapat terus melatih diri agar makin baik dikancah ragional maupun nasional. Ia juga mengingatkan, bahwa merebut juara umum 1 lebih mudah dari pada mempertahankan. “Hari ini harus menjadi patokan bahwa kita bisa lebih untuk hari esok,” tuturnya. Anas mengungkap, juara yang telah diraih oleh UKM Tapak Suci UIN Alauddin ini tentu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, termasuk dukungan pihak birokrasi, arahan pelatih, dan kerjasama antara seluruh atlet pencak silat. “Salah satu faktor pendukung yaitu hubungan komunikasi yang baik dengan pihak birokrasi, arahan dari pelatih, dan kerjasama antara teman-teman Pencak Silat, tutupnya.
17
Prestasi
Foto bersama delegasi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin saat mengikuti lomba Debat Konstitusi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Mereka berhasil menyabet juara II paada lomba debat tersebut.
Pantang Menyerah, Tim Debat UIN Alauddin Sabet Juara II Universum - Meski sebelumnya sempat gugur pada tahap seleksi debat yang diadakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), namun tak menyurutkan semangat delegasi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin untuk mengikuti lomba Debat Konstitusi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Alhasil, mereka pun berhasil menyabet juara II pada lomba yang dilaksanakan bulan Juli lalu. Akbar Yanlua, mahasiswa Jurusan Perbandingan Mahzab dan Hukum, Nurhidayah Amriani mahasiswa jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, dan Sri Nurmina Sari mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum merupakan anggota tim delegasi debat MPR yang berhasil mencetak satu prestasi yang membanggakan untuk UIN Alauddin Makassar. Sri Nurmina Sari, salah satu dari tim delegasi debat FSH UIN Alauddin berbagi cerita mengenai persiapan sebelum lomba. Langkah yang dilakukan
18
adalah dengan intensif membedah mosi. Kesungguhan mereka untuk merebut juara terbukti saat libur lebaran, mereka tetap aktif membedah mosi di rumah masing-masing. Setelah selesai membedah mosi, mereka pun mendiskusikan via WhatsApp. “Menjelang dua minggu sebelum lomba, kami intensif membedah mosi di depan pembina, Bapak Dr. Jumadi dan beberapa dosen lainnya seperti Bapak Rahman Syamsuddin,” paparnya. Semangat membalas kekalahan pada seleksi debat MK disampaikan oleh Nurhidayah, kesempatan untuk ikut debat MPR dimanfaatkan untuk berusaha semaksimal mungkin agar bisa membalas kekalahan sebelumnya. Perjuangan meraih juara pun tak lepas dari kendala, ketika H-2 setelah melakukan persiapan, salah satu orang di tim harus mundur karena ada hal yang mendesak. Usaha maksimal tentu saja dibarengi
dengan ikhtiar dan doa dengan harapan mendapatkan hasil yang memuaskan. Meski sedikit kecewa, karena hanya bisa menyabet juara II namun Nurhidayah tetap berbangga dan bersyukur. “Walaupun agak kecewa karena hanya berhasil menjadi juara dua namun kami sangat bangga dan mensyukuri ini. Paling tidak kita bisa membuktikan bahwa universitas Islam juga tidak bisa diremehkan keilmuannya dalam hukum nasional,” akunya. Sebagai Presiden Alauddin Debate Association (AlDebA), Nurhidayah berpesan untuk generasi penerus dari AlDebA yang nanti akan mengikuti lomba debat agar lebih mempersiapkan diri dan lebih mematangkan konsep setiap mosi yang akan diperdebatkan nantinya. Satu hal yang ia yakini bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. “Seberapa keras kalian berusaha maka sebesar itu pulalah yang akan kalian raih,” tuturnya.
Prestasi Yandi Cahyadi
Juara Karya Inovasi Tingkat Nasional Universum - Yandi Cahyadi, mahasiswa jurusan Tehnik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar. Kembali menulis sejarahnya saat mendapat juara dalam pionir tingkat nasional yang diadakan di Aceh pada April tahun 2017. Pionir yang mengundang seluruh perguruan tinggi keislaman (PTKI) se-Indonesia ini, menjadi kesempatan besar bagi Cahyadi untuk mengorbitkan karyanya di tingkat nasional. Menjadi kebanggan tersendiri baginya karena diakhir perkuliahannya, karya yang merupakan tugas akhirnya bisa diikutkan dalam kompetisi level nasional. Selain merasa senang, bangga, tertambah setelah pengumuman lomba yang diikutinya. Kreativitasnya dapat penghargaan sebagai juara empat. Dari seluruh yang ikut dalam lomba karya inovasi mahasiswa sebanyak 58 PTKI negeri maupun swasta seluruh di Indonesia. Karya yang ditampilkan dalam cabang lomba diikutinya itu adalah bentuk pengembangan teknologi untuk mendeteksi gejala akan terjadinya kebakaran dalam rumah. Menurut pemilik karya tersebut, Cahyadi menggambarkan bahwa inovasi itu berbentuk robot yang bisa disimpan di dalam rumah. Pembukaan pionir, Cahyadi tidak ikut karena punya perasaan takutnya tidak bisa tampil maksimal di panggung bila melihat orang banyak, jadi nanti dipanggil baru kemudian masuk untuk mempersentasekan karyanya. Waktu diberikan siap peserta 20 menit, 10 menit persentase dan 10 menit demo karyanya. Robot pemadam kebakaran, nama dari karya inovasi hasil temuan mahasiswa kelahiran Enrekang itu, sebelum di ikutkan dalam kompentesi karya inovasi mahasiswa di Aceh. Robot tersebut dibuat sebagai bagian dari tugas akhir untuk menyelesaikan kuliahnya untuk meraih gelar sarjana Tehnik Informatika. “Sebenarnya ini skripsi saya ajukan judul sekitar bulan 9 tahun 2016 lalu, setelah diterima oleh ketua jurusan, saya kerja kalau tidak salah sekitar bulan 9 mulai sampai bulan September 2016. Setelah selesai, saya mau mendaftar seminar
hasil. Namun, tiba-tiba dipanggil sama ketua jurusan. Saya pun diberi tahu ternya ada undangan lomba dan saya disuruh mewakili karena ketua jurusan melihat skripsi saya“, ungkap Andi Cahyadi Yandi, sapaan akrab Yandi Cahyadi saat mengikuti lomba dibantu oleh beberapa temannya dari komunitas Robotika di fakultasnya, Ia menganggap tanpa kerjasama Iamerasa kesulitan bila tidak ada bantuan. “Kesannya bangga mengikuti lomba ini, karena ketika itu langsung dilihat oleh para petinggi UIN meski pun hanya dapat juara empat tapi dari sisi pengalaman ya Alhamdulillah baik karena sudah bisa keluar juga”. Tutur Adi anggota Komunitas Robotika. “Ilmu semakin dicari akan semakin berkembang, terus berusaha. Inovasi ini saya titip di komunitas Robotika agar mereka bisa lebih mengembangkannya lagi. Keilmuan saya tetap akan saya kembangkan setelah selesai dari sini”. Pesannya.
Yandi Cahyadi
19
Prestasi Sabet Juara 3 Ajang Nursing Debate Competition (NDC) 2017
Laode Agustino Saputra, Nur Wulansari dan Azmil Ihsan memberi argumentasi pada Nursing Debate Competition (NDC) 2017�. digelar oleh Fakultas Keperawatan Unair dalam rangka Dies Natalis yang ke-18
Universum - Laode Agustino Saputra, mahasiswa semester tiga jurusan Keperawatan UIN Alauddin Makassar bersama dua rekannya yaitu, Nur Wulansari dan Azmil Ihsan yang masing-masing semester tujuh menyabet juara dua pada ajang “Nursing Debate Competition (NDC) 2017�. Dari Ajang Nasional yang digelar dalam rangka Dies Natalis Fakultas Keperawatan Unair yang ke-18 tersebut, Laode dan rekannya dapat mengharumkan nama Kampus Peradaban yang berlangsung pada Sabtu, 1 April 2017 lalu. Walaupun, Laode yang merupakan sedikit dari peserta laki-laki yang mengikuti NDC, namun ia dapat unjuk gigi sebagai first speaker dan sebagai reply speaker. Laode-lah yang menjadi juru kunci sebagai pembicara
20
pembuka dan penutup debat mewakili grupnya. Pada babak penyisihan Laode Agustino Saputra dkk berhasil mengalahkan tim dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan maju ke babak semifinal. Lode memang tampil prima dengan menunujukan skill bahasa Inggrisnya terlatih dengan baik. Selain kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, Laode pula memperlihatkan kemampuannya yang lain yaitu mengontrol stamina. Ia benar-benar menunjukkan kemampuannya yang terbaik dalam ajang itu. Laode memang sudah aktif mengikuti berbagai kompetisi bahasa inggris sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Tak tanggungtanggung ia juga pernah mendulang juara. Ia pernah mendapat juara dua
pada ajang NDC tingkat kabupaten pada tahun 2016 di Kabupaten ParePare dan berhasil masuk semi final kompetisi yang digelar se-Indonesia Timur. Hingga, ketika Laode masih berstatus mahasiswa baru ia mendapat juara 3 dari kompetisi yang digelar oleh UIN Alauddin Makassar. Mahasiswa asal kendari itu juga aktif di berbagai organisasi untuk meningkatkan minat dan bakatnya di bidang bahasa inggris dan kepenulisan. Menurutnya, kedua hal tersebut yang paling penting ia geluti saat ini untuk dapat menggapai cita-citanya sebagai Dosen. Sebagai mahasiswa berprestasi, ia selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkankan. Namun, baginya pengalaman akan menjadi pelajaran yang paling berharga dalam hidupnya.
Prestasi
Nur Syam AS, S.T, M.Si Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) menerima penghargaan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
DOSEN PWK JUARA I Lomba Karya Ilmiah
Universum – UIN Alauddin Makassar kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Kali ini prestasi itu dibuat oleh Nur Syam AS, S.T, M.Si salah satu dosen senior, Jurusan Teknik Perencanan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi. Nur Syam meraih juara I dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Karya Tulis Ilmiahnya dinobatkan sebagai pemenang pertama regional Manado tingkat S2 dan S3. Dengan begitu, Nur Syam akan mewakili Manado di tingkat Nasional Oktober mendatang. Lomba ini merupakan ajang tahunan yang dilaksanakan dalam rangka menyediakan sarana komunikasi ilmiah bagi masyarakat umum untuk menyumbangkan ide kreatif di bidang transportasi, mendorong terciptanya riset dikalangan masyarakat dan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan pelayanan transportasi. Atas dasar tersebut, Badan Litbang Perhubungan kembali menyelenggarakan Lomba Penelitian Transportasi Nasional 2017. Melalui pelaksanaan lomba ini diharapkan memperoleh masukan yang dapat diimplementasikan untuk membenahi dan meningkatkan kualitas pelayanan transportasi perkeretaapian di Indonesia. Bapak Nur Syam AS yang tiap tahun mengikuti ajang ini mengangkat judul Pengembangan Perlintasan Tidak Sebidang untuk mewujudkan Perkeretaapian yang Andal, Selamat Efisien dan Nyaman Sesuai Kondisi Lingkungan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, memperlihatkan bahwa pertama, persimpangan sebidang saat ini merupakan daerah rawan terjadinya
kecelakaan dan menimbulkan biaya transportasi yang besar akibat tertundanya perjalanan akibat KA yang melintas; Kedua, masyarakat pengguna jalan memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam kecelakaan di persimpangan sebidang. Ketidakpatuhan masyarakat memicu terjadinya kesemrautan di persimpangan yang pada gilirannya menimbulkan antrian yang panjang saat palang pintu tertutup. Ketiga, persimpangan sebidang yang berada pada jalan arteri dan kolektor sangat memungkinkan dilakukan persimpangan tidak sebidang ditinjau dari aspek ruang (lahan). Sementara jumlah persimpangan sebidang terhadap jalan lingkungan juga jumlahnya sangat banyak, sehingga tetap perlu dikembangkan persimpangan tidak sebidang yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lingkungannya. Konsep yang dapat dilakukan adalah dengan persimpangan tidak sebidang flyover dan underpass yang ditunjang pengembangan frontage road melalui optimalisasi lahan dan meminimalisir adanya penggusuran warga setempat.
21
LEMBAGA
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA didampingi Pimpinan UIN Alauddin Makassar memukul gendang pertanda dimulainya pembangunan Gedung Dosen. Foto kedua, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA meletakkan batu pertama.
UIN Alauddin Bangun Gedung Ruang Dosen Universum - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. bersama Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari memimpin peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan ruang dosen yang bertempat di depan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) kampus II Jalan HM Yasin Limpo, Samata, Gowa, Sabtu (08/07/2017). Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari mengatakan UIN Alauddin Makassar telah mendapatkan bantuan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak dua kali. “Pertama, pada tahun 2016 yakni pembangunan gedung kuliah terpadu dengan tiga gedung masing-masing berlantai empat. Yang kedua ditahun 2017 SBSN juga memberikan bantuan untuk dua gedung pembangunan ruang dosen untuk seluruh civitas akademika
22
yang ada di UIN Alauddin,” jelasnya. Lebih lanjut, Rektor mengatakan, pembangunan gedung tersebut berlokasi di dua tempat yakni di depan gedung FAH samping masjid, dan di belakang Fakultas Sains dan Tekhnologi berdekatan dengan gedung rektorat. “Pembangunan dua gedung ruang dosen itu, sumber dananya berasal dari SBSN dan penyedia jasa dari PT. Aphasko Utama Jaya, pelaksanaan pembangunan gedung ini nantinya bertempat di dua lokasi,” tuturnya. Sementara itu, Dirjen Pendis Kemenag, Prof Phill Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengatakan, pembangunan gedung dosen ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, karena diantara tugas fundamental perguruan tinggi yakni mencetak dan meningkatkan daya saing sebuah bangsa. “Oleh karena itu, dalam pelayanan
pendidikan bukan hanya sekedar memberikan akses saja kepada mahasiswa, yang tidak kalah penting pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas,” ungkap Prof Kamaruddin. Tidak hanya itu, kata Prof Kamaruddin, juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat diluar, sehingga alumni-alumni perguruan tinggi dibekali pengetahuan yang bisa dimanfaatkan ketika berada diluar. Oleh karena itu di kampus bukan hanya pendidikan pengajaran, tapi juga dibekali dengan keterampilanketerampilan, kemampuan berkomunikasi, informasi tekhnologi (IT), dan kemampuan berkomunikasi kepada masyarakat itu yang sangat penting sekali. “Supaya kita tidak mencetak generasi sarjana yang biasa saja namun memiliki kemampuan dan bisa dimanfaatkan pada saat selesai nanti,”
LEMBAGA
UIN ALAUDDIN JADI KETUA PENYELENGGARA
SPAN DAN UMPTKIN
Universum – UIN Alauddin Makassar mendapat amanah sebagai ketua penyelenggara Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun ajaran 2018/2019 dan 2019/2020. Atas prestasi yang diraih UIN Alauddin sebagai pendaftar terbanyak jalur UMPTKIN, UIN Alauddin Makassar dipilih menjadi universitas pertama di luar pulau Jawa yang akan menjadi ketua penyelenggara SPAN – UM PTKIN yang sebelumnya diketuai oleh UIN Sunan Ampel Surabaya. Sementara itu, selama empat tahun terakhir, UIN Alauddin telah menjadi bendahara penyelenggaraan SPAN – UM PTKIN. Sebagai ketua penyelenggara SPAN-UM PTKIN, UIN Alauddin memiliki tugas untuk mengkoordinir semua kegiatan SPAN-UM PTKIN. Kegiatan ini diantaranya sosialisasi, pembentukan pokja, dan menyusun semua agenda kegiatan. Salah satu pegawai akademik UIN Alauddin Makassar, Arif Rahman Hakim S. Ag., mengatakan UIN Alauddin Makassar telah berpengalaman dalam SPAN – UM PTKIN dan saat ini UIN Alauddin Makassar sedang mempersiapkan segala sesuatu terkait
penyelenggaraan tersebut selama dua tahun kedepan. “Untuk persiapannya, kita masih menunggu Surat Keputusan Kementerian dan hasil rapat evaluasi penyelenggaraan SPAN-UM PTKIN 2017. Sambil menunggu itu, kita masih sementara rapat-rapat kecil. Jadi, kita juga memiliki tim yang diberi nama tim transisi. Tim ini yang akan mempersiapkan segala sesuatu untuk penyelenggaraan SPAN – UM PTKIN. Kita juga sementara mempersiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai sekertariat penyelenggaraan SPAN – UM PTKIN di UIN Alauddin Makassar,” ujar Arif Rahman Hakim S. Ag. Arif juga mengatakan bahwa tantangan terbesar UIN Alauddin Makassar sebagai ketua penyelenggara SPAN – UM PTKIN adalah membuktikan bahwa UIN Alaudin Makassar bisa menyelenggarakan SPAN-UM PTKIN selama dua tahun ke depan. “Dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM), UIN Alauddin Makassar siap untuk menjawab tantangan itu. Saya berharap semoga kegiatan ini berjalan dengan sukses dan UIN Alauddin Makassar semakin mempertegas posisinya sebagai Universitas Islam Negeri terbaik di Indonesia,” tutupnya.
23
LEMBAGA
Wakil Rektorr Bidang Kerjasama UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis MA Phd berkomunikasi dengan salahsatu peserta Ujian Masuk Mandiri (UMM) yang juga penyandang difabel.
Penyandang Difabel diberi Peluang Universum - Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari memberikan kebijakan khusus bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus untuk menempuh pendidikan di kampus yang ia pimpin. “Penyandang difabel sebaiknya memang diberikan kesempatan. Karena ada satu pendaftar yang terdata, jadi mungkin baiknya diprioritaskan. Secara internal akan dibicarakan lagi bagaimana tindak lanjutnya,” kata Prof Musafir, saat konferensi pers mengenai jalur UMM, Minggu (16/07/2017) siang. Tercatat pada penerimaan mahasiswa jalur UMM, satu peserta di antaranya adalah Megawati Zainuddin yang berkebutuhan khusus, dara kelahiran 20 Oktober ini menderita tunadaksa. Masalah difabel, lanjut Prof Musafir, adalah isu global yang banyak dibicarakan. “Selama ini kami sebenarnya belum berani merespons karena ketersedian fasilitas yang dibutuhkan belum sepenuhnya bisa kami hadirkan,” katanya
24
Prof Musafir menambahkan, persoalannya untuk naik di lantai tiga bagi penyandang cacat (difabel) atau mungkin kebutuhan-kebutuhan lain fasilitasnya belum tersedia. “Tetapi nantilah kita lebih lanjut lagi apakah akan ada kelas khusus atau akan disediakan alat-alat khusus untuk kalangan difabel ini,” kata Guru Besar bidang Sosiologi Agama itu. Berdasarkan data Kasubag Humas dan Dokumentasi UIN Alauddin Makassar, Megawati adalah satu-satunya pendaftar berkebutuhan khusus. Rektor menambahkan, peserta disabilitas ini mengambil dua pilihan program studi dalam UMM ini, yakni Prodi Teknik Informatika dan Pendidikan Matematika. “Ia termasuk dalam kelompok ujian IPA ruang 13. Semangatnya untuk melanjutkan pendidikan patut diteladani. Meski dalam keterbatasan, ia tetap percaya diri dan optimis dalam UMM kemarin,” Ujarnya.
AKTIVITA
BHACA Gelar Diskusi Musikal Anti Korupsi di UIN Alauddin
Suasana kegiatan Bung Hatta Sulawesi Tour, Musikal AntiKorupsi di Gedung Lecture Theater UIN Alauddin
Universum - Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) bekerja sama dengan Alauddin Law Study Centre (ALSC) mengadakan diskusi yang bertajuk Bung Hatta Sulawesi Tour, Musikal Anti-Korupsi di Lechture Theatre (LT) UIN Alauddin Makassar. Kamis (07/09/2017) Kegiatan ini berupaya meningkatkan pengetahuan mahasiswa untuk memerangi korupsi lewat musikal antikorupsi. Selain diskusi, BHACA juga mempersembahkan beberapa lagu seperti Indonesia Tanah Air Beta, Bung Hatta, Tikus Kantor, dan Bento, Wakil Rakyat, Bung, Bongkar, Di Bawah Tiang Bendera. Bung Hatta Sulawesi Tour 2017 mengajak mahasiswa berpartisipasi dan memberikan dorongan, pemberdayaan dan perlindungan melawan praktek-praktek korupsi. Lebih lanjut, diskusi ini juga merupakan sarana untuk menggalang dukungan dari mahasiswa agar mau berada sebagai garda terdepan untuk melawan korupsi. Narasumber dalam diskusi kali ini adalah Dr Zainal Arifin Mochtar SH LL M Dosen Hukum Tata Negara UGM, Prof Dr H Darussalam Syamsuddin MAg Dekan Fakultas Syariah dan Hukum bersama dengan Rahman Syamsuddin SH MH Dosen Hukum Pidana UIN Alauddin Makassar. Dr Zainal Arifin dalam diskusi ini memaparkan bahwa kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia yang sangatlah memprihatinkan, padahal setiap provinsi memiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Jadi logikanya seharusnya korupsi itu tidak ada tapi, nyatanya sekarang kita berada di posisi 90 di seluruh dunia, saya berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat anti korupsi di kalangan anak muda,” tutupnya.
LPM Mengadakan Workshop Pemutakhiran Dokumen SPMI Universum - Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UIN Alauddin Makassar mengadakan workshop pemutakhiran dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bidang non akademik di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), Kamis (20/07/2017) Ketua Lembaga Penjamin Mutu UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. M. Ghalib M, M.A mengatakan bahwa dalam workshop ini, diinginkan agar pemutakhiran dokumen SPMI akademik dan non akademik di UIN Alauddin sebagai
landasan kita melakukan pekerjaan untuk menghasilkan mutu yang lebih baik, terukur dan terkendali. “Akhirnya pada tahun 2019 UIN Alauddin Makassar akan siap diaudit oleh BAN-PT untuk mendapatkan akreditasi A,” tambahnya. Workshop ini dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari beberapa Ketua Jurusan, Kabag, Kasubag, Kepala Lab, Dosen, dan staf UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini berlangsung dua tahap. Tahap pertama diisi dengan penjelasan tentang kebijakan SPMI PTAI dan
Ristek serta regulasi terkait. Setelah itu, dilanjutkan penyusunan pernyataan isi dan indikator standar SPMI sesuai lingkup unit masing-masing yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan UIN Alauddin Makassar. Pada tahap ke dua, presentasi setiap standar untuk mendapat koreksi, masukan dari peserta lain. Hasilnya adalah standar pendidikan tinggi UIN Alauddin Makassar bidang non akademik yang akan diajukan ke senat perguruan Tinggi untuk di setujui. Sekretaris LPM UIN Alauddin Makassar, Zulfahmi Alwi, PhD menjelaskan, output dari kegiatan ini yakni melahirkan minimal 25 standar perguruan tinggi yang sudah memenuhi tuntutan undangundang,”.
25
AKTIVITA
Pimpinan UIN Alauddin foto bersama dengan Wakil Presiden H M Yusuf Kalla bersama Nyonya saat berkunjung di kediamannya di Jl. Haji Bau No. 16 Makassar.
Rektor UIN Alauddin Silaturahim di Kediaman JK
Universum - Rektor Prof. Dr. H. Musafir Pababbari beserta unsur pimpinan UIN Alauddin melakukan kunjungan silaturahim sekaligus Halal bi Halal di Kediaman Wakil Presiden H.M. Yusuf Kalla di Jl. Haji Bau No. 16 Makassar, Rabu (28/06/2017) Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis, PhD memaparkan hasil kunjungan silaturahim tersebut. Di antaranya, pengusulan project IDB tehap kedua yang sementara mengalami proses pengesahan. Dukungan Jusuf Kalla diharapkan mempercepat realisasi pengesahannya. Kedua, pengusulan kelanjutan pembangunan rumah sakit yang bangunan fisiknya sudah lama berdiri. Proses finishing dan pengadaan akses inilah yang membutuhkan dana besar dan UIN sementara mengusulkan bantuan anggaran melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan melibatkan Asian Development Bank.
26
Ketiga, Rektor mengundang Pak JK untuk memberi kuliah umum di UIN Alauddin yang ingin dikemas dengan penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa, yang tentunya akan dimintai persetujuan awal dari Senat Universitas. “Ide penganugerahan gelar ini dilatari oleh pentingnya apresiasi terhadap kontribusi Pak JK dalam sejarah perjalanan UIN, khususnya pada IDB tahap pertama dan dukungan pengesahan terhadap lahirnya Prodi Pendidikan Dokter,” kata Prof Hamdan. Sementara itu Jusuf Kalla berpesan agar kampus tidak melahirkan ‘sarjana banci’ yaitu sarjana tanggung yang kesemuanya serba setengah-setengah. “Ilmu umum setengah, ilmu agama juga setengah, dan akhirnya misi keUINannya sama sekali tidak tampak. Efeknya kiprah di masyarakat sama seperti orang banci,” katanya.
Kerjasama
UIN Alauddin Ikuti Festival Syariah KTI 2017 BI Universum - UIN Alauddin Makassar mengikuti Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia 2017 di Phinisi Point Mall Makassar atas undangan Bank Indonesia.
AKTIVITA Rektor UIN Alauddin menerima cendera mata dari Bank Indonesia Foto kedua, Rektor Prof Musafir MSi, Protokoler Rektor Muhammad Ali, dan Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Ismi Sabariyah foto bersama di depan stand pameran Festival Syariah yang digelar Bank Indonesia
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25 hingga 27 Agustus 2017 tersebut bertemakan “Mendorong Pengembangan Kewirausahaan dan UMKM Berbasis Syariah”. Jumat (25/08/2017) Kegiatan Fesyar 2017 di Makassar ini menjadi media edukasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal konsep ekonomi dan keuangan syariah. Khususnya melalui berbagai item kegiatan yang diselenggarakan pada acara tersebut seperti talkshow maupun presentasi dan perlombaan yang berbasis Islam. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas), Ismi Sabariah mengatakan bahwa UIN mengambil peran untuk memperkenalkan program studi yang berbasis Syariah yaitu Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah. UIN Alauddin juga akan bekerjsama dengan Bank Indonesia dalam rangka Pengembangan Kurikulum Kedua Prodi tersebut. “Di pameran kali ini menampilkan profil Universitas, Profil Prodi Kedokteran dan UPT. Perpustakaan Pusat, arsitektur kampus, buku-buku syariah dan majalah UNIVERSUM,” tutur Ismi Berbagai program edukasi dan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud upaya nyata dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dan meningkatkan perannya dalam mendorong dan mendukung pertumbuhan dan ketahanan perekonomian daerah maupun nasional. Sementara itu, pada 12 September 2017 digelar Talkshow Mengenai Produk Halal bertempat di Gedung Auditorium Kampus 2 UIN Alauddin. Kepala Pewakilan BI Provinsi Sulsel, Bambang Kusmiarso yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, dengan diadakannya forum seperti ini maka ekonomi syariah akan menjadi kontributor terpenting. “Selain iitu, dapat meningkatkan minat dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan pemahaman syariah, termasuk mempromosikan usaha berbasis syariah,” ujar Bambang.
27
AKTIVITA
Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof Hamdan Juhannis MA Phd menyampaikan testimoni mengenai buku autobiografi Prof Ahmad M Sewang
Empat Tokoh
Bedah Buku Prof Ahmad M Sewang Universum - “Dimana Ada Kemauan Disana Ada Jalan” adalah judul buku karya Prof Dr H Ahmad M Sewang MA yang memuat kisah perjalanan hidupnya. Sebuah Autobiografi yang memotivasi para pembacanya untuk memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk meraih mimpi serta memberi inspirasi untuk berbuat sesuatu. Buku tersebut dibedah oleh Prof Dr Quraish Shihab, Prof Dr Basri Hasanuddin, Drs AGH Muhammad Ahmad, dan Dr Muh Sabri AR. Bedah tersebut diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kerjasama Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel
28
Continent Jl. Adiyaksa Makassar. Rabu (13/09/2017) Prof Ahmad M Sewang dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap orang memiliki kelemahan yang bisa juga merupakan kelebihan sehingga buku ini membuat generasi ke depan akan jauh lebih baik. “Semua kekurangan dalam buku saya ini akan saya perbaiki pada tahun berikutnya,” ucapnya. Prof Ahmad juga mengibaratkan manusia yang mengendarai mobil yang harus selalu menoleh ke kaca spion. “Saya menganggap anak manusia berjalan menggunakan mobil dan selalu menoleh ke kaca spion agar tetap pada jalurnya dan terus dapat
AKTIVITA
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Hj Siti Aisyah MA Phd foto bersama dengan rombongan Asian Youth Day Suasana bedah buku Prof Ahmad M Sewang
berjalan,” tutur salah satu Guru Besar UIN Alauddin tersebut. Moderator dalam kegiatan itu, Prof Hamdan Juhannis menuturkan bahwa autobiografi ini akan lebih menarik karena memuat kisah hidup yang ditulis oleh pelakunya sendiri. “Buku ini sebagai pelecut semangat dan tulislah sejarahmu sendiri dan jangan menyuruh orang lain untuk menuliskannya. Karena dia juga sibuk menulis tentang dirinya sendiri,” aku Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Alauddin Makassar ini. Sementara itu, pembedah buku dalam kegiatan itu Prof Dr Quraish Shihab mengatakan bahwa manfaat dalam menulis autobiografi adalah penulis dapat mengintrospeksi diri lalu memperbaikinya, menjelaskan sikap-sikap yang telah diambilnya yang boleh jadi disalahpahami oleh orang lain serta merefleksi kesalahan yang pernah dilakukannya terhadap orang lain. “Prof Ahmad ini telah menjelaskan tentang dirinya sendiri melalui berbagai cara dan sudah pasti berpengaruh untuk orang lain. Dari cara ia mencapai tujuannya dapat menggambarkan jalan yang ia tempuh sesuai dengan kemauannya. Seperti kemauan itu adalah indera perasa lalu
kehendak yang menentukan kemudian akal yang akan menyeleksinya,” ulasnya. Sementara, menurut Prof Basri mengungkapkan, buku ini akan memberikan motivasi bagi orang tua untuk mendidik generasi milineal saat ini. “Ahmad ini mempunyai keunggulan pribadi yang bersumber dari budaya mandarnya sehingga ia mempunyai tekad dan niat untuk mencapai kesuksesan,” tuturnya. Tak hanya itu, Drs AGH Muhammad Ahmad mengapresiasi keyakinan dari Prof Ahmad M Sewang, di mana ia bergaul pasti akan memberikan pengetahuan baru serta ketekunannya dalam menulis dan memelihara dokumen-dokumen. “Sewaktu bermahasiswa ia memang sosok yang haus akan ilmu sehingga selalu berpasrtisipasi aktif dalam setiap kegiatan baik seminar maupun diskusi,” ucapnya. Pembedah terakhir, Dr Sabri AR memaparkan bahwa Prof Ahmad tersebut tidak hanya mengandalkan narasi atau deskriptif namun juga menggunakan intuisi yang disalurkan melalui karya sastranya yang berupa puisi. Menurutnya, ia dapat menggambarkan realitas yang diungkapkan dengan dunia kode untuk memproduksi dunia kode yang lahir melalui puisi.
The 7th Asian Youth Day Indonesia 2017 Kunjungi UIN Alauddin Universum – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar Prof Hj Siti Aisyah MA Phd menerima rombongan Asian Youth Day yang merupakan pertemuan orang muda Katolik se-Asia di Rektorat UIN Alauddin Makassar, Selasa (1/08/2017). The 7th Asian Youth Day Indonesia 2017 yang mengusung tema “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multiculturalistic Asia” ini diadakan di Keuskupan Agung Semarang pada tanggal 30 Juli – 09 Agustus 2017 yang dihadiri seribu peserta yang terdiri dari perwakilan dari berbagai Negara di Asia. Ketua Panitia Asian Youth Day, Yanto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pertemuan anak muda katolik se-Asia yang bisa melihat dan merasakan bagaimana hidup dalam keberagaman. “Salah satu tujuan peserta ini dibawa ke Makassar ialah untuk melihat masyarakat di sini hidup dalam keluarga yang beragama katolik untuk berinteraksi dengan berbagai umat beragama termasuk Islam dan di situ mereka melihat dan merasakan bahwa masyarakat itu damai yang tidak seperti yang ditayangkan di televisi misalnya,” tuturnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Prof St Aisyah MA Phd mengatakan bahwa kedatangan rombongan Asian Youth Day ke UIN Alauddin ini untuk belajar bagaimana hidup multiculture dan mengerti agama yang ada di Indonesia khususnya yang ada di UIN Alauddin ini. “Paling tidak peserta Asian Youth Day ini mengerti bahwa UIN Alauddin ini bisa bersikap toleran terhadap agama lain,” tutupnya.
29
AKTIVITA
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur didampingi Rektor saat berkunjung ke UIN Alauddin Makassar
MENPAN-RB RI SAMBANGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR Universum - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur bersama rombongannya dijemput oleh rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Kamis, (14/09/2017). Mereka tiba sesuai waktu yang dijadwalkan jam 11:00 di Bandara. Rencana kedatangannya adalah untuk mengunjungi beberapa tempat di Makassar, salah satunya kampus UIN Alauddin Makassar. Para petinggi UIN Alauddin yang mendampingi Prof Musafir Pababbari ke Bandara juga menyambut kedatangan MenPAN-RB dan rombongannya. Mereka mendapat penyambutan dengan sajian yang lebih meriah yakni tarian khas Sulawesi Selatan yang ditampilkan di depan pintu masuk lantai satu Rektorat. Begitupun di lantai tiga Rektorat saat MenPAN-RB bersama timnya hendak masuk ke dalam ruang pertemuan Rektor UIN Alauddin Makassar, mereka di sambut dengan tarian adat Sulawesi Selatan. Kunjungan kerja yang dilakukan MenPAN-RB di UIN Alauddin Makassar rencananya untuk mengetahui
30
dan memastikan bagaimana pelaksanaan pendidikan kedokteran yang belum lama kehadirannya di UIN Alauddin Makassar. Menteri Asman Abnur dalam sambutannya menghimbau kepada Rektor UIN Alauddin agar punya keinginan besar untuk memajukan kampus yang bernuansa islam itu sedikit lebih maju. “Saya tidak mau mimpinya terlalu rendah. Harusnya pendidikan islam lebih modern. Mudahmudahan tahun depan UIN Alauddin bisa berubah wajahnya. Jangan keberadaannya ini hanya karena melihat pasar, ini harus betul-betul memperbaiki niatnya untuk membuat lebih besar dan lebih modern, kalau bisa jadikan kampus percontohan di Indonesia bagian timur,� kata Menteri Asman Abnur. Ia lalu menyarakan agar semua bentuk prosedural dapat di penuhi, kalau bisa betul-betul sesuai dengan prosedur aturan hukumnya. Jadi terlihat bukan hanya sekedar mendirikan sebuah pendidikan yang hanya melihat konsumen, tapi yang perlu adalah bagaimana agar bisa melihat pada kualitas. Sehingga UIN Alauddin bisa menjadi contoh di Indonesia bagian Timur.
AKTIVITA
PWK UIN Alauddin Kolaborasi Workshop Dengan Dua Negara Setelah bulan April yang lalu Jurusan Perencenaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar sukses melaksanakan workshop Child and Friendly Cities, kali ini, PWK kembali menggelar Research Proposal Workshop yang berkolaborasi dengan beberapa universitas, dalam dan luar negeri, yaitu, Universiti Teknologi Malaysia, Ummul Qura Universiti Makkah, Saudi Arabia, UNITAR Malaysia serta Group dari UTM. Sabtu-Kamis (25-27/7/2017) Kegiatan ini menghadirkan Prof Madya Ismail Said (UTM), Dr Badr Alsolami (Ummul Qura University Makkah) dan Dr Nurul Nadiah Sahimi (UNITAR) sebagai pembicara. Adapun peserta yang hadir dalam kegiaran ini adalah para dosen kandidat S3 di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Arsitektur, Matematika, Biologi di Fakultas Sains dan Teknologi serta dosen dari Universitas Bosowa Makassar dan Universitas Negeri Manado. Selama workshop tersebut peserta memperoleh materi metodologi penelitian dan penulisan proposal. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Ummul Qura University Makkah, UNITAR International University Malaysia dan Greenovatioan Research Group UTM. Ketua Jurusan PWK, Nur Syam AS, ST MSI mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan workshop yang kedua kalinya dilaksanakan oleh PWK UIN Alauddin dan UTM, setelah sebelumnya pada bulan April juga sukses melaksanakan Child and Friendly Cities Workshop untuk mahasiswa PWK. Sementara Prof Madya Ismail Said sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa dosen di UIN Alauddin memiliki potensi besar untuk melanjutkan studi di luar negeri, meski memiliki kekurangan akses. “Kedatangan kami untuk menjembatani dosen di UIN Alauddin Makassar untuk dapat melanjutkan studi baik di Malaysia maupun negara tujuan lainnya,� kata professor bidang Lanskap Perkotaan ini. Workshop dibuka secara langsung oleh Dekan FST di ruang rapat rektorat dan dilanjutkan dua hari di ruang senat FST. Kegiatan ini ditutup oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Washilah, ST MT pada Kamis, 27/7/2017.
Foto bersama mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) bersama pemateri setelah pelaksanaan workshop selesai.
31
AKTIVITA
Bambang Kusmiarso Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi-Selatan memberi sambutan pada acara Festival Syariah. UIN Alauddin Makassar Ikut terlibat pa pada kegiatan tersebut.
UGM DAN UNPAD
SIAP TERIMA MAHASISWA UIN Kuliah Dua Semester
32
Universum - Ketua Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar akan mengirim mahasiswanya untuk kuliah selama satu sampai dua semester di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta dan Universitas Padjajaran Bandung. Hal itu disampaikan oleh Dr Mashuri Masri, ketua jurusan Biologi. Kepada mahasiswa jurusan Biologi, di Lecture Theater (LT) FST UIN Alauddin Mashuri menyampaikan, bagi mahasiswa semester 3, semester 5,
AKTIVITA
REKTOR UIN ALAUDDIN DAN BI Tandatangani Perjanjian Kerjasama
Universum - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar acara penandatanganan perjanjian kerjasama beasiswa dengan tiga Universitas yang ada di Makassar yaitu UIN Alauddin, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Rabu (22/03/2017). Rektor UIN Alauddin Prof Dr Musafir MSi dalam sambutannya mengatakan, meskipun penerima beasiswa diseleksi oleh BI, pihak UIN Alauddin senantiasa mengamati mahasiswa bagaimana track recordnya selama menerima beasiswa dari BI. “Kami selalu mengamati track record mahasiswa, baik dari segi akademik maupun dari segi akhlaknya,” tuturnya. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Wiwik Sisto Hidayat menjelaskan, bahwa sejak tahun 2013, proses seleksinya memang harus melalui wawancara dari BI. “Sekarang ada wawancara dari BI, dulu sebelum tahun 2013 kita serahkan sepenuhnya kepada usulan masing-masing Universitas,” jelasnya. Ia juga mengungkap, jumlah mahasiswa yang mengikuti tes wawancara sebanyak 200 orang, namun yang dinyatakan lulus hanya 90 orang. “Awalnya ada 200 orang, tapi sudah kami seleksi dan putuskan untuk UIN Alauddin dan UNM 40 mahasiswa yang memenuhi syarat untuk diberikan beasiswa, sementara dari Unhas sebanyak 10 orang,” jelasnya. Ia pun membahkan, untuk UIN Alauddin
dan semester 7, terbuka kesempatan untuk bisa mengikuti pertukaran pelajar dan kuliah di dua Universitas ternama yang ada di Jogjakarta dan Bandung. Mantan mahasiswa yang pernah menelaah banyak ilmu pengetahuan di Unhas ini, sekarang menjabat sebagai ketua jurusan Biologi, Mashuri sudah membangun relasi dengan pihak Universitas UGM dan Unpad. Bahkan dirinya telah membicarakan banyak hal terkait kesiapannya dalam jalinan kerjasama itu.
dan UNM diberikan Beasiswa Berprestasi sejumlah sembilan juta selama satu tahun, sementara untuk Unhas diberikan Beasiswa Unggulan sejumlah 15 juta satu tahun. Dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama Beasiswa Bank Indonesia (BI) di Hotel Horizon Makassar, Rektor UIN Alauddin Prof Dr Musafir MSi menyarankan agar pihak BI menyumbangkan beberapa buku untuk ditempatkan di BI Corner. “Sebagai masukan untuk BI, kami menginginkan adanya referensi lain karena melihat bahwa antusias mahasiswa masuk di BI Corner besar sekali,” tuturnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Wiwik Sisto Hidayat mengatakan, bahwa pihak BI akan terus berupaya menambah literatur yang ada di BI Corner. “Kami akan berupaya menambah literatur di BI corner, agar memudahkan mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi Jika berkeinginan mencari data dan literatur terkait ekonomi,” jelasnya. Ia juga menjelaskan, BI Corner merupakan salah satu upaya bagaimana BI bisa berkontribusi menambah kemampuan pemahaman mahasiswa yang kemungkinan kekurangan literatur. “Mohon BI corner digunakan sebagai tempat untuk melakukan peningkatan pemahaman dibidang ekonomi,” tutupnya.
“Kami sudah melakukan kerjasama dan sudah sampai pada tahapan teknis, terkait berapa yang harus dibayar dan hingga konversi SKS-nya telah kami bicarakan,” jelasnya saat di temui di ruangan LT FST UIN Alauddin Senin, 27/03/2017. Terkait dengan konversi SKSnya, mereka yang kuliah di UGM dan Unpad tetap dihubungkan dengan SKS yang diambil dari tempat mahasiswa melakukan perkuliahan dengan yang ada di Jurusannya. Jadi, setelah kembali mereka tidak lagi mengulang
dan tetap melanjutkan SKS-nya. “Jadi mereka yang kuliah di sana tidak mengulang lagi setelah kembali,” kata Mashuri. Hubungan kerjasama ini, lanjutnya sedang dalam tahap penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) jadi semester depan baru ada pengiriman. Tujuan dari pertukaran pelajar ini, diharapkan agar mahasiswa bisa menambah pengetahuan dan pengalamannya sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
33
Ilustrasi: infobisnis.id
Mahasiswa, Wirausaha Muda dan Pilihan Menjadi Keduanya
MUH. GALANG PRATAMA
}
Mahasiswa Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Fakultas Syari’ah
Di negara ini, hanya ada dua makhluk yang disandingkan dengan kata “Maha� yakni Tuhan dan Mahasiswa. Begitu kata banyak orang untuk mendeskripsikan tingginya stratifikasi sosial menjadi Mahasiswa, sekaligus membuktikan bahwa menjadi Mahasiswa amat berat tanggungjawabnya baik di lingkungan kemasyarakatan, apalagi dalam dunia akademik. Sebagaimana yang kita ketahui, tugas mahasiswa adalah mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi. Di dalamnya ada pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, apakah dengan mewujudkan Tridarma PT, tugas mahasiswa sudah selesai? Tentu saja belum. Dan, sebagai mahasiswa, bergelut dalam dunia wirausaha adalah satu pilihan yang baik. Wirausaha Muda
34
Mahasiswa yang baik setidaknya menurut penulis, adalah mereka yang berkuliah dibarengi dengan memiliki bisnis sampingan. Mengapa? Karena mahasiswa yang berwirausaha atau berbisnis dapat belajar mandiri untuk mencari penghasilan sendiri dan dengannya ekonomi keluarga di kampung tidak terlalu dibebani karena adanya pendapatan yang cukup hasil keringat anak sendiri. Ada beberapa macam bisnis sampingan sebagai bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa. Seperti, membuka usaha laundry, , penjualan pulsa dan voucher internet, jasa cuci foto, jasa print dan foto copy, jasa pembuatan blog/website, termasuk berjualan makanan seperti kue, catering, prasmanan, pembuatan buket, hingga pada bisnis besar seperti
Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia saat ini atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Dan jika dilihat pada tahun 2025 mendatang, akan bangkit
percetakan dan home production. Dan yang perlu diingat ialah, dalam berwirausaha selain mendapatkan keuntungan materil, kita juga bisa mendapatkan keuntungan lain yakni sebuah bentuk pelatihan mental pada diri. Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2 persen dari persentase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan. Menurut Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menyebutkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia baru 0,18 % atau 400.000 orang, padahal jumlah idealnya mesti di atas 4,4 juta orang. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki wirausaha mencapai 11,5 % dari jumlah penduduk, China 10 %, Jepang 8 %, Singapura 7,2 % dan Malaysia 4 %. Dengan pendayagunaan seluruh komponen, terutama penggunaan SDM yang berkualitas dari pemuda yang profesional, akan diprediksi kemajuan ekonomi bangsa ini mampu mencapai lebih dari 2% di tahun-tahun yang akan datang. Inilah karakter ekonomi bangsa yang sesungguhnya. Dengan menghadirkan pasar di abad ke-21 ini yang memiliki daya saing yang tinggi serta dimotori oleh SDM yang profesional yang mana SDM bukan hanya cerdas dalam bisnis namun ditambah dengan nilai plus yakni mumpuni di bidang akademik. Akibatnya, penyatuan bidang skill dengan bidang kognitif yang hebat, maka SDM yang seperti ini segera patut di “cap� sebagai aset berharga untuk bangsa ini. Hal ini menjadi sangat menguntungkan, pasalnya sekiranya kita mau dan siap dari sekarang untuk merealisasikan keinginan untuk berwirausaha, maka tak ada jalan lain selain segera mewujudkannya. Apapun tantangannya, jangan takut memulainya, kreatif dan beranilah. Hanya ada dua yang mesti kita siapkan dalam memulai wirausaha sebagai bekal rahasia, yang saya sebut dengan ‘TM’ yakni Tekad dan Modal. Tekad ialah sebuah keinginan yang kuat, ada 3 jenis keinginan disini
yakni; 1.Keinginan untuk menjadi orang sukses yang dibuktikan dengan adanya motivasi tinggi; 2.Keinginan untuk belajar terus dan 3.Keinginan untuk berhasil yang dibuktikan dengan segera menjalankan wirausaha. Kemudian Modal. Banyak yang bertanya bagaimana cara mendapatkan modal. Padahal, modal yang paling utama adalah berani dan konsisten untuk terus mengembangkan usaha. Modal dari segi materi bisa didapat dari pinjaman orang terdekat misal teman atau orangtua. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia saat ini atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Dan jika dilihat pada tahun 2025 mendatang, akan bangkit bonus demografi. Artinya jumlah pekerja produktif akan lebih banyak. Olehnya itu, jika masih mahasiswa sudah memiliki pengalaman menjadi wirausaha, yakinlah untuk kedepannya tidak lagi sulit menjadi wirausaha. Apalagi ASEAN Economic Community (AEC) sudah di depan mata. Pertukaran dalam bentuk investasi, tenaga kerja dan barang dan jasa, ialah hal yang menjadi prioritas dalam tujuan AEC tersebut. Nah, mulai dari sekarang marilah kita untuk mendayagunakan komponen pemuda Indonesia yakni mahasiswa Indonesia sebagai pangku generasi kemajuan ekonomi bangsa ini. Jadikan pengusaha muda sebahagian besar dari kalangan mahasiswa. Sebab merekalah yang akan melahirkan perusahaan besar di negeri ini. Sehingga bukan hanya pengusahapengusaha besar dari luar negeri yang memiliki saham di negeri kita, sehingga merekalah yang malah tambah kaya, sedangkan penduduk pribumi negeri ini menjadi tambah miskin. Dengan hadirnya generasi muda dalam kompetisi AEC, kita buktikan bahwa SDM yang dimiliki negeri ini juga akan mampu bersaing di pasar global dunia. Sekarang, semuanya terletak pada diri kita, jika kita tidak mempersiapkan sekarang untuk mulai berwirausaha, maka bersiaplah untuk menelan pahitnya keterasingan di dunia yang sesungguhnya!
35
Selingan
Ilustrasi: PxHere
CERPEN
Anyelir dan Arvella
NURFADHILLAH BAHAR
}
Mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar
Langit mendung. Sebentar lagi hujan akan turun. Tapi bocah-bocah itu belum datang membawa sebuket bunga anyelir untukku—bunga yang tiga tahun terakhir ini menjadi bunga kesukaanku. Betapa tidak, di sekitar tempat tinggalku bunga-bunga macam itu tumbuh subur. Awalnya aku tak menyukai baunya, tapi lama kelamaan aku sudah terbiasa dan malah jatuh cinta. Dan bocah-bocah itu mengirimkanku bunga anyelir setiap kali datang, bukan bunga jenis lain. Aku mendengar Ibunya—yang juga istriku--mengatakan kalau bunga anyelir melambangkan cinta dan kasih sayang. Aku sangat senang mendengarnya. Tapi sudahlah, aku tidak mau membahas tentang
36
bunga. Aku akan terus menunggu dua bocahku itu dengan tenang. Hari ini adalah hari kematianku yang ketiga. Aku seorang Ayah bagi dua anak laki-lakiku. Wildan dan Weldy, bocah kembar yang sekarang umurnya sudah 16 tahun. Dan istriku, tentu saja adalah Ibunya—perempuan perkasa yang sampai saat ini masih sangat aku cintai. *** Malam itu hujan cukup deras disertai angin kencang. Arvella—begitu aku memanggil istriku—berlari kecil menuju rumah dengan payung terbuka di atas kepalanya. Payung yang sudah rusak, besi-besinya patah di tiga bagian hingga kainnya melorot. Sudah tidak layak lagi dipakai. Tapi, apa boleh
Selingan buat, hanya itu yang ada. “Kau dari mana?” tanyaku sembari menyulut rokok di atas bangku kecil dari kayu. “Kenapa kau di luar, cuaca sangat dingin. Masuklah, akan kubuatkan kopi panas untukmu.” “Jangan pedulikan aku. Pedulikan saja dirimu yang semakin hari semakin tua karena kerja terus. Kau tak tampak cantik lagi seperti dulu.” Dia menghentikan langkah. Lalu, meletakkan payung yang melambai-lambai dan menggosok-gosokkan kakinya pada lap di depan pintu. Kukira ia akan menimpali, tapi seolah tak memedulikan ia masuk begitu saja. Aku tahu, aku suami yang buruk. Arvella tipe wanita yang tak banyak bicara. Dia cantik, pendiam dan penurut. Tak ada perempuan yang sesabar dia, meski memiliki lelaki seperti diriku. Perkawinan kita dulu hanya sebatas perjodohan orang tua. Mungkin dia tak mau menikah denganku, tapi kau tahu kan sifat Arvella, penurut. Lagi pula, dulu orang tuanya bergantung pada orang tuaku. Hari ini, Wildan dan Weldy mogok sekolah lagi. Ia sengaja mewarnai tanggal dengan tinta merah untuk mengatakan kalau hari ini sedang libur. Meski awalnya aku percaya—aku memang gampang dibodohi karena tak pernah sekolah—tapi ketika di luar sana aku melihat anak-anak berseragam SMP, aku bergegas membangunkan mereka dari pengkuran tidurnya. “Bahan tugas sekolah harganya mahal, dan Ayah pasti tidak akan sanggup membelinya,” ucap Wildan dengan mata setengah tertutup. Jadi, kubiarkan saja mereka menikmati liburnya kali ini. Apa boleh buat. Melihat kondisi keluargaku yang semakin memburuk, aku segera menemui Bang Jermet—orang ketiga terkaya di kompleks kami. Kali ini, aku tidak lagi datang untuk berutang, tapi punya maksud lain. “Jadi kau sudah punya uang?” tanya Bang Jermet sebelum pantatnya menyentuh sofa empuk. “Maksud kedatangan saya kemari, bukan mau bayar utang Bang...” “Jadi kau pengen ngutang lagi?” “Bukan, Bang. Bukan. Tapi, saya mau ambil tawaran Bang Jermet tempo hari.” Bang Jermet tertawa terbahak-bahak. “Dasar pemalas kau! Seharusnya kau langsung menerima tawaranku hari itu juga.” Si tua bangka itu terus saja mengejekku, merendahkanku dan selalu menyinggung soal istriku. Jika bukan karena uangnya, sudah kuhabisi mulutnya. “Baiklah,” katanya. Lalu ia menatapku sinis. “Tapi, ingat. Utangmu harus segera kau bayar!” “Jangan kuatir, Bang. Pasti beres tepat waktu.” Aku tahu tidak ada yang bahagia mendengar perihal pekerjaanku. Karena sesungguhnya, aku pun tidak pernah tertarik dengan pekerjaan mengangkat batu.
*** “Tak apalah! Yang penting Ayah kerja,” respon anak-anak. Sementara Arvella tidak mengatakan apaapa. Tapi aku tahu, dalam hatinya ia turut senang karena aku akhirnya menerima tawaran Bang Jermet. Keesokan paginya, saat cahaya pertama muncul di langit, aku bangun diiringi suara kicauan burung dari luar jendela tanpa kaca dan hanya ditutupi tirai. Untuk pertama kalinya aku terbangun sepagi ini tanpa Arvella ataupun bocah-bocah yang membangunkanku. Kulihat, tempat tidur istriku sudah kosong. Dia memang selalu bangun jam 3 dini hari membuat kue-kue untuk dijajakan pagi-pagi sekali. Dan siang harinya ia berangkat dari rumah ke rumah menawarkan jasa cuci baju. Baju yang akan kukenakan telah tersedia di lemari. Istriku selalu memberi kejutan sederhana. Dari sikapnya itu aku mulai belajar, bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk mencintai. Di siang hari yang terik, aku istirahat di bawah pohon bersama pekerja-pekerja lain. Menyulut rokok pemberian salah seorang di antara mereka. Dari dalam bangunan, aku melihat ada yang memanggilmanggil, sementara yang lain sedang istirahat. “Ada yang bisa saya bantu, Bang?” teriakku pada pekerja itu. “Tolong kau ambilkan bambu panjang itu. Kita kekurangan balok.” Aku segera mengambil bambu panjang yang dimaksud dan membawanya. “Hei! Kau mau mati ya? Pakai helm pelindung! Di sini bahaya.” Teriak salah seorang dari atas. “Saya tidak punya, Bang. Saya baru di sini.” “Baiklah. Masuk dari sana!” Ia menunjuk sebuah celah yang hanya bisa dimuat satu orang saja. Dengan hati-hati, aku mengangkat balok panjang itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi sampai pekerja itu meraihnya. Tiba-tiba, terdengar balok-balok berdecit seperti mau patah, tapi aku tidak menghiraukannya. Saat aku melangkahkan kaki, ‘bukk!’ tiga buah balok patah tepat mengenai kepalaku. Beberapa menit kemudian, jiwaku melayang. *** Hei, bocah-bocahku telah datang. Wildan meletakkan buket bunga itu di atas gundukan makam tepat di depan nisanku. “Yah, Ibu sangat menderita akhir-akhir ini. Pekerjaannya cukup berat. Belum lagi, dia sedang sakit parah tapi tetap saja bekerja,” kata Weldy. Raut wajahnya begitu sedih. Wildan melanjutkan, “Bang Jermet datang lagi ke rumah kita. Dia mengancam akan mengawini Ibu jika tidak mampu membayar utang-utang Ayah.” Dasar bajingan tua itu!(*)
37
1
2
3
38
1. Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA bersama Pimpinan UIN Alauddin meresmikan Gedung Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir M Si menerima penghargaan dari Gubernur Sulawesi-Selatan. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya dalam membantu menyiapkan calon guru agama Islam 3. Pimpinan UIN Alauddin foto bersama dengan peserta Pionir 4. Konfigurasi bertuliskan UIN yang dilakukan mahasiswa baru saat pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 5. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir M Si bersalaman dengan utusan dari University Of Islamic Denomination Theran Iran setelah penandatanganan MoU kedua belah pihak. 6. Kunjungan silaturrahim UIN Sunan Gunung Djati Bandung ke UIN Alauddin Makassar 7. Penandatanganan MoU Kejati Sulsebar dengan UIN Aladdin Makassar 8. UKM Pencak Silat Tapak Suci menyerahan Piala juara umum Turnamen Nasional Pencak Silat Rektor Unhas Cap IX kepada Rektor UIN Alauddin Makassar bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Siti Aisyah MA Phd 9. Foto bersama setelah peletakan batu pertama pembangunan gedung dosen
4
5
6
7
8
9
39
REKTOR BESERTA CIVITAS AKADEMIKA DAN KARYAWAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR MENGUCAPKAN Selamat Kepada Wisudawan-Wisudawati Periode September 2017 Angkatan ke 78
SEMOGA SEGERA DAPAT MENGABDI DI TENGAH TENGAH MASYARAKAT