EDISI 2
9 - 15 MARET 2022
SUSUNAN REDAKSI
Edisi 2
Pimpinan Redaksi Pricilia Grasela
Redaktur Novarita Selvi P.
Layouter Rizky Ardiansyah
Jurnalis Via Kurniati
Jurnalis
Fathana Nuranti
2 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
SALAM REDAKSI SALAM REDAKSI SALAM REDAKSI Halo, Once! Selamat menikmati edisi kedua Majalah YOLO! Edisi kali ini memiliki tema permasalahan remaja, meliputi masalah percintaan, penampilan, insecurity, dan beberapa topik lainnya untuk menemani waktu Once di kala senggang. Mengapa? Karena tulisan yang ada di majalah ini mulai dari Headline dan per-rubriknya bisa menambah informasi, referensimu untuk kedepannya nanti, atau menjadi topik pembicaraan pas ngumpul bareng keluarga, teman, pacar atau doi! Hehe Rubrik Interest, berisi tentang berbagai hal yang menjadi minat dan cocok dijadikan topik pembicaraan ketika ngumpul bareng teman nantinya. Pada rubrik Dia, berkisah tentang seseorang, dia yang menginspirasi, menarik, dan memotivasi kamu yang membacanya. Lalu rubrik Gaul berisi tentang hal-hal kekinian yang sedang tren atau populer di kalangan anak muda. Terakhir, rubrik Healing berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan psikologi, diri, dan refreshing serta memberikan solusi untuk mengatasinya. YOLO! You Only Live Once! Salam Hangat, Pricilia Grasela
3 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
DAFTAR ISI Headline 05
Inner Child: Ada di Dalam Diri Manusia
Dia... 12
Terjebak Toxic Relationship
Gaul 18 22
Tren Fashion: Apakah Wajib Diikuti? Curhat di Media Sosial
Healing 26 29 33 35
Pentingkah Penampilan Bagi Seseorang Gagal Move On, Setia Sih Tapi...
Interest Tim Night Owl atau Early Bird 6 Pasangan Zodiak Paling Cocok!
4 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Headline
Inner Child:
Ada di Dalam Diri Setiap Manusia
Sumber Foto: YOLO!/Fathana Nuranti
5 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Headline
Sumber Foto: YOLO!/Fathana Nuranti
“Misalnya dia menginterpretasikan sesuatu itu negatif, maka itu akan menjadi luka bagi dia,” ucap seorang psikolog bernama Steffi Holie, S.Psi. Pernahkah Once tiba-tiba merasa sedih dan ingin menangis? Atau berpikir jika perilaku seseorang merupakan hasil dari apa yang ia alami di masa kecilnya? Misalnya, seseorang yang berumur 20 tahun namun masih suka bermanja ke orang lain. Ya, itu bisa saja merupakan inner child seseorang. Lalu, inner child itu apa? Steffi Holie, S.Psi mengartikan inner child sebagai pengalaman yang dirasakan seseorang di masa kecilnya dan pengalaman itu akan dibawa ke masa dewasa, sehingga memengaruhi bagaimana ia mengekspresikan dirinya di masa yang akan datang, serta bagaimana perlakuan orang sekitar juga berpengaruh dalam pembentukan inner child. Sebagai contoh kasus seseorang yang berumur 20 tahun tadi, yang menyebabkan ia menjadi seperti itu karena, kemungkinan pada saat
6 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
kecil orang tuanya terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu untuk dihabiskan bersama. Akibatnya, ia pun di bebas lepaskan atau tidak diperhatikan oleh orang tuanya, dan pengaruhnya? Ia pun menjadi merasa kurang perhatian dan berusaha mencari perhatian dengan bermanja-manja ke orang lain. Meskipun orang tua inginnya memandirikan anak, namun ekspektasi tidak sesuai dengan realita, karena yang diterima anak hanya rasa sakit. Inner child dibedakan menjadi dua, yaitu happy inner child dan wounded inner child. Setiap manusia memiliki inner child yang berbeda, tergantung masing-masing dengan apa yang dialami di masa kecil. Faktor yang membedakannya yaitu ketika seseorang mengalami wounded inner child atau inner child yang terluka. Nah, jika seseorang mempunyai wounded inner child, hal itu bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit mental.
Headline Ilustrasi: YOLO!/Fathana Nuranti
yang berkaitan dengan masa lalu yang kelam, ia akan kembali merasakan luka itu bahkan dapat menjadi trauma baginya. Kejadian-kejadian di masa lalu itulah yang dapat membentuk alam bawah sadarnya ketika beranjak dewasa. Steffi Holie, S.Psi mengatakan bahwa lingkungan keluarga bisa menjadi faktor paling besar dalam mempengaruhi inner child seseorang. Misalnya, orang tua berbicara yang mungkin bagi mereka positif, tetapi beberapa anak akan menganggapnya sebagai kata-kata yang negatif, maka hal tersebut tergantung bagaimana si anak mengartikannya. “Misalnya dia menginterpretasikan sesuatu itu negatif, maka itu akan menjadi luka bagi dia,” pungkas Steffi.
Inner Child yang Terluka
Dilansir dari pijarpsikologi.org, secara karakteristik, seseorang yang memiliki inner child terluka akan memperlihatkan masalah dengan kepercayaan, keintiman, perilaku adiktif dan kompulsif, serta hubungan yang saling bergantung. Implementasi perilakunya saat dewasa pun seperti sering merasa tidak percaya diri, tidak menerima kritik atau anti kritik, mudah merasa tersinggung, mudah marah, takut akan disakiti orang lain, khawatir, cemas, serta merasa tidak aman. Perilaku-perilaku itu merupakan bentuk pertahanan diri terhadap “bahaya” yang tercipta dari lingkungan sebagai bentuk manifestasi pola pengasuhan sewaktu kecil.
Apabila seseorang mempunyai happy inner child yang berarti menunjukkan masa kecilnya memiliki kenangankenangan yang baik. Lalu, bagaimana inner child bisa terluka? Pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu terkadang membuat inner child kita terluka dan kamu pun berusaha untuk melupakannya, bahkan sudah lupa dengan kejadian tersebut. Beberapa orang yang melupakan Steffi Holie, S.Psi. kejadian tersebut bisa menyebabkan rasa sakit yang mendalam, karena tubuh menyimpan luka secara emosional maupun fisik. Walaupun seseorang lupa akan rasa sakitnya, tubuh akan tetap mengingat bekas luka dari apa yang dialami, sehingga ketika muncul trigger atau pemicu Sumber Foto: Dukumen Pribadi
Setiap manusia tentu saja paham tentang dirinya sendiri. Apabila dia merasa ada sesuatu yang salah, maka ia harus mencari orang lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, misalnya psikolog. Selain kesadaran dari diri sendiri, orang lain yang ada di lingkungannya juga bisa memberi tahu apabila mereka merasa ada sesuatu yang salah
7 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Headline atau berbeda darinya. Jadi, selain lingkungan keluarga, lingkungan pertemanannya pun berpengaruh dalam pembentukan inner child seseorang.
bermain pun sendiri. Tanpa sadar, semua itu yang membentuk dirinya menjadi seseorang yang mudah kesepian dan mudah merasa tertinggal. Setelah mengetahuinya, ia pun menerima inner child yang ada di dalam dirinya.
Inner child yang terluka sangat sulit untuk dihilangkan karena akan terbawa atau tertanam hingga dia dewasa, karena itu merupakan luka dari kecil yang pada saat itu tidak ada yang membantu dia dalam berpikir, seperti ‘apa yang kamu pikirkan itu tidak benar loh’. Tetapi, tidak ada salahnya berusaha untuk menyembuhkan inner child yang sedang terluka. Bagaimana caranya?
“Menurut aku, apapun yang kita alamilah ya punya traumatic masa lalu, inner child, trust issue, itu bisa terobati dengan penerimaan dirinya,” jelas perempuan berambut coklat tua itu. Ia merasa, memang benar bahwa dirinya adalah korban, namun hal tersebut tidak menjadi suatu alasan baginya untuk tidak berusaha lepas dari masa lalu. Cara Juliana untuk lepas dari masa lalu itu adalah dengan mencoba menerimanya. Jika rasa kesepian itu muncul, ia akan berusaha berpikir positif dan mencari distraksi (mengalihkan perhatian diri).
Usaha dalam Menerima Inner Child yang Terluka Beberapa waktu lalu, Juliana Herling, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura, menceritakan kisahnya tentang inner child atau anak kecil yang ada di dalam dirinya. Ia mengetahui tentang inner child melalui akun media sosial Instagram yang membahas seputar kesehatan mental, yaitu klee.id, greatmind.id, menjadi manusia, dan adjiesantosoputro.
“Jadi misalnya lagi merasa seperti itu (kesepian dan merasa tertinggal), pergi cari temen yang aku rasa bisa membuat aku merasa tidak kesepian,” ungkap Juliana menceritakan kisahnya.
Juliana Herling
Ia pun menyadari ada inner child yang terluka di dalam dirinya, yaitu rasa kesepian. Rasa kesepian ini ada karena ketika ia kecil, orang tuanya bekerja dan sering ditinggal sendirian di rumah. Keadaan tersebut memaksanya untuk melakukan semua hal sendiri, seperti mengambil makanan sendiri, menunggu orang tua di rumah sendiri, bahkan
8 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Sumber Foto: Dukumen Pribadi
Seseorang harus menerima dirinya terlebih dahulu sebagai usaha agar dapat sembuh dari wounded inner child nya. Memaafkan masa lalu dan memaafkan orang-orang yang membuat dia terluka contohnya. Adapun cara dalam berusaha dalam menerima dirinya dengan melakukan beberapa hal seperti yang dilansir dari satupersen.net, ia harus menghubungkan dirinya dengan sosok masa lalunya yang terluka agar bisa menyembuhkan diri bersamasama dan tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Headline Ilustrasi: YOLO!/Fathana Nuranti
1. Menuliskan Pengalaman dan Perasaan Buruk Seseorang yang memiliki inner child yang terluka mungkin akan berusaha untuk melupakan kenangan buruk atau menyakitkan itu, tetapi untuk menyembuhkannya, ia harus mencoba untuk mengingat kembali kenangan tersebut dengan menuliskan kembali rasa sakit yang dia rasakan. Mencurahkan isi hati dengan menulis dapat menjadi cara dalam menyalurkan emosi negatif yang selama ini tersimpan. Menulislah sesuai apa yang kamu rasakan, apa yang ada di dalam pikiranmu, dan beberapa dialog dengan sudut pandang inner child mu. “Isak tangis yang kita luapkan dari hati paling terdalam, berasal dari rasa sakit yang dialami oleh inner child kita,” sebuah kutipan dari buku yang berjudul ‘Reconciliation: Healing the Inner Child’, yang ditulis oleh seorang Buddhis asal Vietnam, bernama Thich Nhat Hanh.
2. Melakukan Ho’oponopono dengan Inner Child Ho’oponopono itu apa? Ho’oponopono merupakan suatu proses memaafkan yang berasal dari Hawai, jadi itu membantu kita dalam membangun kembali dengan orang lain bahkan inner child mu. Membangun hubungan kembali dengan inner child dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu untuk menyendiri dan katakanlah hal-hal seperti: “I’m sorry,” mengatakan ini karena dalam waktu yang lama kamu sudah menyimpan emosi negatif di dalam dirimu dan tidak berusaha untuk menyembuhkannya, bukan karena kamu sudah berbuat salah. Menyimpan kenangan buruk dan luka dalam waktu yang cukup lama dan tidak diungkapkan sehingga itu pun terkumpul di dalam dirimu. Hal itu dapat menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak apabila terkena pemicunya.
9 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Headline “Please forgive me,” ucapkan ini kepada inner child mu untuk mengungkapkan rasa maaf yang lebih mendalam. Maaf karena telah tidak memperdulikan sudut pandangnya atau bahkan mencoba untuk melupakannya. Dengan menyampaikan permintaan maaf kepada inner child mu, maka ini dapat membawamu lebih mencintai dirimu lebih baik lagi, termasuk inner child mu. “I love you,” katakanlah dengan sepenuh hati bahwa kamu mencintai dirimu sendiri tanpa syarat, bahkan dengan apapun yang telah terjadi pada mu. Menunjukkan perasaan cinta pada dirimu, tubuhmu, udara yang kamu hirup setiap detiknya, perjalanan hidupmu, dan rasa cinta itu akan terus bertahan hingga kapan pun. “Thank you,” tunjukkan rasa syukur atas kehidupan, dunia, cinta, serta pengalaman yang telah kamu lalui dan membentuk dirimu saat ini. Tunjukkan rasa syukur pada inner child mu karena sudah berjuang dan bertahan hingga sekarang meski mempunyai perihnya luka yang dirasakan. Dengan mengungkapkan rasa syukur ini sebagai usaha dalam melepaskan emosi negatif yang dirasakan. Kamu pun bisa memvisualisasikan berbagai pengalaman yang terjadi di masa lalumu dan perasaanmu saat itu, sehingga kamu bisa lebih jujur kepada dirimu sendiri dan akan merasa lebih lega.
3. Membuka Diri Dalam proses menyembuhkan inner child, tentu tidak dalam waktu yang singkat. Prosesnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan seumur hidup karena tidak memiliki akhir yang pasti. Oleh karena itu, beranikan diri untuk menuliskan pengalaman atau perasaan buruk dan melakukan Ho’oponopono agar menjalin kembali hubungan dengan inner child mu. Pada prosesnya kamu mungkin akan menyadari beberapa hal yang baru, maka dari itu jangan menyerah dan tetap buka diri selama prosesnya. Bersabarlah, apabila kamu merasa sulit untuk melakukannya sendiri, kamu bisa meminta bantuan psikolog agar bisa membantu dalam menghadapinya. Adapun dengan cara terapi di psikologi yang bisa membantunya dalam prosesnya, yaitu dengan melakukan terapi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi kognitif perilaku. Terapi kognitif perilaku adalah terapi yang bertujuan untuk melatih cara berpikir kognitif dan cara bertindak perilaku, sehingga kognitif dan perilakunya harus diubah ketika seseorang ingin menyembuhkan inner child nya yang terluka. Juliana pun ingin mengingatkan kepada orang-orang yang inner child nya terluka agar tidak menyerah. “Hidup itu kan berproses, jadi nda apa-apa kalau misalnya sampai sekarang masih belum bisa menerima itu, tapi pastikan dalam proses yang lambat itu pun kamu tetap berusaha dan tidak menyerah,” tutup Juli dengan nada yang lembut. Fathana Nuranti
10 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Headline
“ISAK TANGIS YANG KITA LUAPKAN DARI HATI PALING TERDALAM, BERASAL DARI RASA SAKIT YANG DIALAMI OLEH INNER CHILD KITA.”
- THICH NHAT HANH -
11 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia... “Aku sadar hubungan kami ndak sehat. Ada rasa ingin berpisah, tapi karena rasa sayang aku memilih bertahan.”
Terjebak dalam To
Pengen Putus
Kila (nama samaran) menghela nafas berulang kali ketika menceritakan kisah asmaranya kepada tim YOLO! pada Jumat (4/2/2022) melalui via telepon WhatsApp. Ia merasa berat ketika harus membuka kembali lembaran lama yang menyakitkan itu. Hampir empat tahun, ia terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Empat tahun bukanlah waktu yang singkat. Terukir ribuan kisah manis dan pahit dalam perjalanan asmara tersebut. Bagi hubungan asmara yang baik-baik saja, empat tahun menjadi waktu yang menyenangkan dan penuh cinta, walaupun terkadang ada amarah dan pertikaian. Ya bumbubumbu cinta. Namun, hal berbeda justru dirasakan oleh Kila. Ada bahagia, namun lebih banyak sedih dan tangis.
Perkenalan Pertama: Dia Manis dan Perhatian Perempuan berparas cantik dan manis ini akrab disapa Kila. Ia merupakan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Pontianak. Tahun ini, ia berusia 22 tahun dan menjadi tahun kelima ia menjalin hubungan dengan Sandi (nama samaran).
12 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia... “Aku pacaran sama dia dari tahun 2017, sejak aku SMA,” kata Kila.
oxic Relationship:
s Tapi Sayang
Kila mengungkapkan ia mengenal Sandi karena dikenalkan oleh temannya. Awalnya ia dan Sandi hanya berteman. Kila juga sudah mempunyai pacar pada saat itu, namun hubungan tersebut akhirnya kandas. Satu waktu, Sandi menghubunginya melalui WhatsApp dan Kila meresponnya dengan baik. Hubungan mereka mulai dekat. Sandi sering cerita, curhat, bahkan membicarakan hal-hal receh kepada Kila, begitu juga sebaliknya. “Kami dekat sekitar tujuh bulan. Selama pendekatan sampai awal pacaran, semuanya tu berjalan lancar. Sikapnya baik, manis, dan lembut, penuh perhatian,” ucap Kila pelan. Saat itu, Sandi sedang menempuh pendidikan di luar Kalimantan Barat. Walaupun komunikasi hanya melalui gawai, namun Kila merasa nyaman menjalin hubungan jarak jauh dengan Sandi. Hari-hari Kila diwarnai dengan kabar, tawa, canda, cerita dari Sandi. Sandi selalu menghubungi Kila, menanyakan kabarnya, dan mengetahui hal-hal kecil dari Kila.
Sumber Foto: id.Pinterest.com
Satu Kesalahan Mengubah Segalanya “Aku ngelakuin satu kesalahan yang membuat sikapnya berubah dan dingin. Karna kesalahan aku tu, dia
13 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia... sering mengekang aku,” ungkap Kila.
bertahan dan selalu mengalah dalam hal apapun demi tetap bersama,” ungkap Kila.
Tahun 2018, genap satu tahun Kila menjalani hari-hari bersama Sandi. Kila mengaku ia selalu berharap hubungan mereka baik-baik saja tak pernah menyangka jika semua hal indah itu perlahan-lahan pudar.
“Kami sering bertengkar, bertengkar hanya karena masalah sepele seperti chat lama dibalas telpon ga diangkat, ya gitu,” ungkapnya lagi.
“Dia tu sering mengekang aktivitas yang akan aku lakukan. Salah satunya melarang mengikuti kegiatan organisasi kampus, melarang berteman dengan laki-laki, banyak pokoknya,” ungkap Kila lagi.
Hubungan jarak jauh juga menjadi penghalang dalam hubungan mereka. Kila ingin bertemu langsung dengan Sandi, mencoba berbicara empat mata tentang semuanya secara baik-baik. Namun, hal ini sulit diwujudkan. Mereka sering bertengkar sehingga hubungannya tidak nyaman. Kata putus seringkali terucap, namun akhirnya kembali bersama lagi. Kila terlalu sayang dan memilih mengalah.
Awalnya Kila tidak menyadari jika hubungannya dan Sandi sedang terjebak dalam toxic relationship. Kila selalu menuruti perintah Sandi. Gadis ceria itu perlahan-lahan menutup diri. Ia tidak mengikuti kegiatan kampus, tidak berteman dengan laki-laki,
“Kami sering putus nyambung juga. Mungkin gara-gara LDR. Kami kan dari awal kenalan, pedekate, sampai pacaran pun tetap LDR. Sering miskomunikasi juga, jadinya bertengkar lalu putus,” jelasnya.
bahkan seringkali menghabiskan waktunya di rumah saja.
Kila : Pengen Putus Tapi Sayang
“Aku ngerasa serba salah, sakit hati, bingung, pengen putus tapi sayang,” ucap Kila, setelah itu ia terdiam agak lama sambil menghela nafas kembali.
Beberapa bulan kemudian, Kila akhirnya merasa tidak nyaman dengan perlakukan Sandi. Sandi terlalu posesif dan cemburuan. Harihari Kila penuh dengan tekanan dan rasa bersalah. Ia berusaha membuat Sandi nyaman, namun justru Sandi tetap mengekangnya.
Berani Ungkapkan Perasaan Tidak Nyaman Kila mulai lelah, ia tidak sanggup memendam perasaannya sendiri. Sikap Sandi yang posesif semakin menjadi-jadi. Perkelahian bukan
“Aku menyadari bahwa hubungan itu tidak sehat, ada rasa ingin berpisah tapi karena rasa sayang aku memilih
14 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia... lagi bumbu cinta, namun hampir menjadi makanan sehari-hari. Terkadang Sandi memperlakukan Kila dengan baik, memberinya cinta dan perhatian, namun Kila tetap terluka dengan perlakuan Sandi yang seenaknya. Walaupun terluka, Kila memilih kuat dan bertahan menjalani hubungannya dengan Sandi.
“Pelajaran yang bisa aku ambil, kalau kamu ngerasa ada yang ndak beres dalam hubunganmu, kamu ajak dia ngobrol tentang hubungan kalian, ajak dia bertukar pendapat. Kamu akan tahu gimana tanggapannya, gimana cara dia menyelesaikan masalah tu, lalu kamu bisa menilai kalau ‘hubungan ni pantas ga ya dipertahankan’ atau ‘hubungan ni masih bisa diperbaiki ga ya’. Kalau ndak bisa, kamu harus segera lepas dari hubungan toxic demi kesehatan mental kamu. Kamu harus mencintai diri kamu dulu sebelum mencintai orang lain,” jelas Kila.
“Karena rasa sayang aku sama dia. Keluarga juga saling kenal. Terus ada sisi baik dia yang buat aku bertahan dan yakin dia bisa berubah jadi lebih baik kayak awal pacaran dulu,” kata Kila. Kila mengaku ia sering menceritakan hubungannya dengan para sahabatnya. Sahabatnya yang merasa kasihan memberinya nasihat dan menyarankannya untuk putus. Namun, Kila tetap kuat bertahan pada pilihan hatinya. Ia mengaku dukungan baik dari keluarga dan sahabatnya juga membuatnya merasa lebih tenang dan nyaman, sehingga ia dapat berpikir jernih menghadapi masalahnya tersebut.
Toxic Relationship, Seperti Apa? Toxic Relationship, dua kata ini tentu tidak asing lagi ditelinga Once. Gimana hubungan Once dengan orang-orang terdekat? Semoga terhindar dari toxic relationship ya… Melansir dari satupersen.net, toxic relationship berasal dari kata toxic yang artinya adalah beracun atau mengandung racun. Hal itu menggambarkan bahwa toxic relationship merupakan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang.
“Satu waktu, aku tu memberanikan diri ngomong ke dia kalo hubungan kami ndak sehat. Semuanya perlu proses sampai dia tu ngaku dan ngerasa hal yang aku rasakan. Dia ngerasa ndak nyaman juga. Lalu seiring berjalannya waktu, mungkin sekitar satu tahun gitu lah, dia sadar sama kesalahan dia. Dia tu mulai berubah dan hubungan kami juga mulai membaik” ungkap Kila.
Dr.Lilian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi sekaligus penulis buku Toxic People, menggambarkan toxic relationship
15 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia... Ilustrasi: YOLO!/Rizky Ardiansyah
atau hubungan beracun sebagai hubungan yang terjalin dimana di dalamnya mereka tidak saling mendukung, berusaha merusak yang lain serta lebih banyak memberi pengaruh negatif yang menghabiskan energi. Lantas bagaimana cara yang dilakukan untuk keluar dari toxic relationship ini? Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk para Once yang saat ini mengalami toxic relationship nih. Melansir dari halodoc.com, jika Once ingin keluar dari toxic relationship, cobalah ikuti langkah-langkah ini :
1. Mencari Bantuan Orang-orang dalam toxic relationship membutuhkan bantuan dari teman, keluarga, dan profesional untuk berkomitmen untuk berubah. Mengubah adalah proses dan bukan hanya keputusan. Orang sering kembali ke toxic relationship, kadang-kadang
karena akrab dan nyaman. Mereka tidak mengenal orang lain kecuali diri mereka yang hancur. Orangorang dalam toxic relationship membutuhkan rehabilitasi, proses yang membutuhkan waktu. Temukan teman, anggota keluarga, atau profesional yang mendukung untuk membantu kamu melalui proses penyembuhan.
2. Nyatakan Perasaan Mengekspresikan apa yang kamu katakan dapat memberi orang lain waktu untuk memikirkannya dan meresponnya. Ingatlah bahwa kamu tidak dapat mengontrol bagaimana orang lain merespons, tetapi kamu dapat mengontrol bagaimana mendekati ekspresi perasaan kamu. Terlepas dari respon mereka, mengungkapkan perasaan adalah langkah penting untuk memperbaiki atau meninggalkan hubungan.
16 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Dia...
3. Buat Keputusan Setelah mengungkapkan perasaan, putuskan apakah hubungan itu pantas diperjuangkan atau tidak. Pikirkan bagaimana tanggapan orang itu ketika kamu mengungkapkan perasaan. Jika orang itu menerima kata-kata kamu dan meminta maaf, atau setuju bahwa ada masalah besar dan kebutuhan untuk mencari bantuan, mungkin hubungan itu layak diperjuangkan.
4. Kelilingi Diri dengan Lingkungan Positif Sumber Foto: id.Pinterest.com
Jika telah membuat keputusan, apakah akan meninggalkan atau untuk memperbaiki hubungan, penting untuk mengelilingi diri dengan hal-hal positif dan mempraktikkan perawatan diri. Melewati masa sulit dalam hubungan dapat menyebabkan stres yang tak terhitung. Penting untuk mencoba mengganti emosi negatif dengan positif.
Pricilia Grasela
17 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul
Tren Fashion: Apakah Wajib Diikuti?
P
erkembangan zaman selalu memicu munculnya tren-tren baru yang dianggap eksis di masanya. Perkembangan tersebut bisa dari segala macam ide, mulai dari perkembangan teknologi hingga cara berpenampilan. Nah, dari setiap perkembangan itu, pastinya timbul rasa ketertarikan tersendiri yang membuat siapa saja melirik perkembangan tersebut dan menganggapnya sesuatu yang keren. Maka dari itu, nggak sedikit orang yang selalu ingin mengikuti perkembangan tren tersebut, apalagi kalangan remaja yang sifatnya penasaran dan selalu pengen tau tentang sesuatu yang baru. Tren fashion adalah salah satu perkembangan yang paling berpengaruh dan digandrungi oleh kalangan anak muda jaman sekarang. Tren fashion ini meliputi gaya berpakaian, yaitu baju, celana, rok, dress, hijab, sepatu, aksesoris dan lain sebagainya yang berkaitan dengan fashion ini. Dengan cara memadukan hal-hal tersebut, tentunya akan membuat gaya tersendiri atau nilai fashion bagi mereka. Fashion seolah-olah telah menjadi sebuah
18 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul
Sebagai tren yang akan terus berkembang mengikuti zamannya, fashion tentunya sangat mempengaruhi gaya hidup anak muda. Gaya hidup bagaikan tuntutan, khususnya lagi tuntutan gaya hidup anak kota dan mahasiswa. Terlebih lagi dengan semakin berkembangnya industri fashion, semakin banyak tren-tren fashion yang diperbincangkan masyarakat yang selalu update dengan mode-mode saat ini. Maka, banyak pula anak-anak muda yang akan segera memenuhi tren tersebut agar selalu tampil kekinian dan tidak dikatain ketinggalan zaman. Namun, tidak semua anak muda mampu memenuhi gaya hidup tersebut. Sehingga mereka mencari cara yang paling terbaik untuk dapat memenuhi gaya hidup tersebut sesuai dengan kemamni puan mereka. madha Desy Ra Desy Ramadhani, salah seorang yang suka yang menyukai fashion, menganggap bahwa tren fashion adalah suatu hal yang bagus karena bisa menjadi sebuah self-reward bagi penyuka fashion. Desy mengatakan, bagi orang-orang yang menyukai tren ini pasti punya kepuasan tersendiri ketika mereka membeli barang-barang fashion terbaru yang sedang tren di masa kini.
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
ciri khas dan kepribadian mereka. Sesuai dengan makna dari fashion itu sendiri, yaitu bersifat unik dan berani tampil beda. Hal tersebut merupakan pengaruh positif dari perkembangan fashion di kalangan remaja, yang juga menjadikan mereka kreatif dan berani menampilkan jati diri sesuai dengan passion mereka.
“Sebenarnya, aku memandang dari dua sisi. Kalo dari sisi pertama, sekarang karena aku ada penghasilan jadi aku beli barang-barang yang aku mau untuk ngikut fashion, jadi menurut-
Sumber Foto: YOLO!/Fathana Nuranti
19 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul ku bagus untuk memuaskan diri atas reward kita yang kerja dan hasilnya dibeliin barang-barang fashion yang aku suka,” ungkapnya.
Edy Gustiandi
“Tapi di sisi lain, kalo aku lagi nggak ada duit tapi aku dituntut untuk ngikutin fashion, nah itu yang bikin aku sangat-sangat terbebani. Aku pengen bergaya tapi kalo nggak ada uang tuh ya, bikin beban.” Lanjut Desy.
“Aku juga biasa merasa beban sih, kalo nggak bisa beli barang yang aku mau. Tapi dari situ lah sisi positifnya. Aku jadinya berusaha buat buka usaha, nabung dan segala macam biar aku bisa menuhin semua itu,”
Namun, Desy mengaku bahwa ia berpikir mengikuti tren fashion di masa sekarang adalah wajib.
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
“Wajib sih menurutku, karena aku orangnya nggak mau ketinggalan. Aku juga orangnya cepat bosan, jadi kalau ada barang baru aku pasti excited pengen beli. Paling nggak aku harus punya satu barang yang lagi tren saat ini meskipun nggak butuh-butuh amat. Kalo aku sih gitu, karena aku nganggapnya sebagai reward,” ujarnya. Desy mengatakan sekarang ini mengikuti tren fashion tidak harus yang mahal. Banyak barang-barang yang sedang tren bisa didapatkan dengan harga yang murah, misalnya dari barang-barang thrift. Adanya barang-barang thrift ini sangat memudahkan anak muda untuk tetap bisa mengikuti tren tanpa harus mengeluarkan uang yang lebih besar. “Karena sekarang pakaian yang lagi tren itu bisa didapat dari barang thrift yang harganya lumayan murah, jadi menurutku ngikutin tren fashion sekarang nggak bener-bener bikin boros banget. Jadi selagi sanggup, kenapa enggak?” Namun, Desy juga menambahkan, semua tergantung pada individu masing-masing yang menganggap apakah tren fashion ini membebankan atau tidak untuk diikuti.
Selain Desy, Edy Gustiandi, juga berpendapat bahwa tren fashion adalah hal yang bagus untuk diikuti, meskipun tidak dianggapnya sebagai suatu hal yang wajib. “Tren-tren fashion sekarang itu bagus, terutama sekarang banyak tren yang mengangkat brand-brand lokal untuk digunakan anak-anak muda. Tapi bukan berarti kita harus dituntut ngikutin itu semua dan diharuskan punya barang-barang itu,” ungkapnya.
20 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul “Kalo aku pribadi sebenarnya bukan karena takut ketinggalan, tapi kalo barang yang tren itu bagus dan kiranya cocok buat aku, pasti aku juga bakalan beli. Nah, tergantung lagi sih, kalau barangnya nggak terlalu dibutuhkan dan masih ada keperluan lain, mending tahan-tahan dulu. Jangan sampai membelakangkan keperluan lain yang lebih penting cuma untuk memenuhi gaya hidup.”
ingin mengikuti tren dan nggak mau ketinggalan. Akan tetapi, ia tetap berpikir bahwa hal tersebut bukan untuk dijadikan kewajiban. “Sebenarnya tergantung tiap orangnya lagi. Kalau mereka merasa itu wajib dan nggak membebankan, ya boleh-boleh aja selalu ngikutin tren. Tapi kalau ngerasa beban, mending buat keperluan lain yang lebih penting. Selagi kita nyaman sama pakaian kita, selagi pakaiannya masih layak dipake dan kita pede-pede aja dengan pakaian itu, nggak harus-harus banget lah ikut-ikut tren,” tutupnya.
Alasan lain dibalik pandangan Edy terkait tren fashion tidak wajib diikuti adalah karena tren fashion laki-laki yang tidak banyak berubah dibandingkan perempuan. Oleh karena itu, laki-laki tidak merasa dituntut oleh tren fashion. Menurut Edy, wajar kalau anak muda jaman sekarang selalu
Nah, kalau menurut Once sendiri, ngikutin tren fashion itu wajib nggak sih? Via Kurniati
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion Fashion
21 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul
Curhat di Media Sosial, Apa Kata Para Remaja?
Keberadaan media sosial ini menciptakan kebiasaan baru bagi remaja, dimana kebanyakan remaja menghabiskan waktu luangnya untuk mengakses media sosial. Mulai dari mencari hiburan dan informasi, ngobrol virtual sama teman, update status, buat video TikTok, sampai coba fitur-fitur efek lucu di Instagram. Media sosial juga dimanfaatkan sebagai wadah untuk curhat. Curhat menjadi salah satu tren yang melekat dengan remaja bahkan orang dewasa sekalipun. Melalui curhat, kita bisa berbagi beban permasalahannya kepada orang lain. Walaupun seringkali kita tidak mendapatkan solusi dari curhatan permasalahan, namun perasaan kita akan jauh lebih lega setelah bercerita dengan orang lain. Tren curhat di media sosial bukanlah hal yang baru. Banyak pengguna media sosial yang kerap curhat di akun
22 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Sumber Foto: YOLO!/Rizky Ardiansyah
H
ai Once…. Apakah Once punya akun media sosial? Apa saja sih media sosial yang dimiliki Once? Tentu saja, kita semua pasti memiliki akun media sosial, mulai dari akun Instagram, WhatsApp, TikTok, Telegram, Facebook, dan sebagainya.
media sosial miliknya, salah satunya para remaja. Media sosial menjadi ungkapan emosi para penggunanya, mulai dari rasa sedih, kecewa, marah, gembira dan lainnya. Menariknya, bentuk curhatan di media sosial dikemas dengan unik dan beragam. Ada bentuk foto dan caption, status, video, sampai lirik lagu. Nah, apa saja sih komentar para remaja tentang tren curhat di media sosial ini?
Gaul Curhat Boleh, Asal Jangan Berlebihan Penta, 15 tahun, siswi SMA Santo Ignasius Singkawang mengaku memiliki lebih dari satu akun media sosial, yaitu Instagram, WhatsApp, dan TikTok. Ia sering mengunggah status di media sosial ketika ada momen tertentu yang ingin ditunjukkan kepada orang lain. “Curhat sih jarang. Saya lebih suka mengungkapkan perasaan saya di media sosial lewat lagu. Kalo ada masalah lebih suka cerita ke orang terdekat sih, yang bisa kasi respon baik,” ujarnya pada Sabtu (5/3/2022) melalui chat WhatsApp. Walaupun sering curhat kepada orang terdekat, Penta tetap mendukung kebiasaan para remaja yang sering curhat di media sosial, asal tidak
Penta
berlebihan dan terlalu terbuka tentang masalah yang sedang dialami. “Curhat di media sosial boleh, tapi jangan berlebihan. Karena masalah kan ndak perlu diumbar-umbar.
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Kalo curhat di media sosial, kita ndak dapat saran, hanya lega jak karena udah ceritakan masalah kita,” jelasnya.
Media Sosial untuk Mengekspresikan Perasaan Venya
Hal berbeda diungkapkan oleh Vanya, 15 tahun, siswi SMA Santo Benediktus Pahauman, yang senang mengekspresikan perasaannya baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
23 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul “Saya memang sering curhat di medsos. Tapi saya juga mengimbangi cerita kepada orang terdekat agar bisa ngerasa lebih lega. Ada beberapa cerita yang sengaja saya ekspresikan melalui medsos tapi ndak secara terang terangan memperlihatkan suasana hati saya. Kalo cerita sama orang terdekat, kadang-kadang saya takut mereka terbebani dengan curhatan saya,” jelas Vanya. Ia memiliki beberapa akun media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter. Ia sering mengunggah status berupa kutipan singkat dan lirik lagu yang mengungkapkan isi hatinya. “Saya cukup lega dan bisa mengenal diri saya ketika cerita di medsos, lalu membantu saya memperbaiki diri saya. Media sosial kan platform digital, otomatis jejak digital ndak akan pernah hilang. Kalo saya menghadapi masalah seperti sebelumnya, saya bisa lebih bijak karena belajar dari pengalaman sebelumnya yang saya lihat dari kenangan saya selama menggunakan medsos,” ungkapnya. Harus Paham Keadaan Kita Sebelum Curhat di Media Sosial Namun, tidak semua remaja senang mencurahkan perasaannya di media sosial, salah satunya Laura, 15 tahun, siswi SMA Santo Ignasius Singkawang. Laura mengaku tidak terlalu suka curhat di media sosial, karena ia tipe orang yang lebih suka curhat secara
24 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Gaul langsung dengan orang terdekat. “Saya termasuk orang yang mungkin tidak terlalu sering membuat status di media sosial. Jika ingin membuat status, saya membuat status seperti tentang healing atau liburan dengan teman-teman atau kerabat terdekat saya seperti keluarga,” jelas Laura. Laura memiliki beberapa akun media sosial, yaitu Instagram, WhatsApp, TikTok, dan Telegram. Ketika mengakses media sosial, ia lebih sering menonton video TikTok dan menonton film Indonesia dan drama Korea. “Menurut saya sendiri, karena saya orangnya tidak terlalu suka mempublikasikan keadaan hidup saya di media sosial, jika ingin curhat di media sosial kita harus lebih tau bagaimana kondisi atau keadaan kita pada saat itu, karena tidak semuanya harus dicurhatkan di media sosial. Tapi jika orang tersebut memang merasa nyaman curhat pada media sosial, itu berarti tergantung kepada individu masing-masing lagi,” jelasnya. Pricilia Grasela
Sumber Foto: id.Pinterest.com
25 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing Pentingkah Penampilan Bagi Seseorang? Sumber Foto: YOLO!/Rizky Ardiansyah
D
i era milenial ini, banyak orang yang berpenampilan menarik mengikuti trend yang ada. Penampilan adalah hal pertama yang selalu diperhatikan oleh orang-orang sekitar terhadap orang lainnya. Penampilan yang baik tentu akan meninggalkan kesan yang baik pula. Tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa ada omongan yang tidak berkenan dari orang-orang, bahkan saat kita telah menampilkan yang terbaik. Namun apakah penampilan itu, baik fisik maupun gaya berbusana adalah hal yang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang? Desy Natalia, seorang mahasiswa jurusan Bahasa Mandarin dari Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama, membagikan cerita tentang penampilannya. Desy setuju bahwa penampilan luar seseorang sangat penting dan menjadi penilaian bagi orang lain. Menurutnya, bila ia menggunakan pakaian yang rapi dan sopan, maka first impression yang didapat baik pula. “Dibilang pede banget itu enggak. Tapi tetap percaya dengan diri sendiri. Menurut saya, kalau kita nggak percaya, orang lain juga gak bakal yakin dengan diri kita,” kata wanita berumur 19 tahun ini tentang
Desy Natalia
betapa pentingnya percaya dengan diri sendiri. Ia percaya bahwa diluar sana ada orang-orang yang mau berpenampilan sepertinya, maka dari itu ia pun mencoba menerima diri apa adanya. Seperti manusia pada umumnya, Desy pernah merasa tidak puas dan kurang percaya diri dengan penampilannya dan mencoba banyak cara agar terlihat menarik. “Dulu pernah. Karna dari fisik saya sendiri dibilang bagus banget tu enggak,” unggapnya. Untungnya ia dikelilingi oleh orang-orang yang suportif, yang
26 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing
selalu mengingatkannya untuk tidak insecure. Hingga saat ini, Desy sudah bisa menerima penampilannya baik secara fisik maupun berbusana. Ia juga tidak lagi peduli dengan omonganomongan sekitar yang men-judge, karena ia akan tetap mencintai dirinya bagaimanapun bentuk dan rupanya. Desy juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tuanya yang selalu memberikan dukungan. Mereka selalu mendukung apapun keputusan yang ia pilih. Namun ada kalanya juga orang tuanya mengingatkan untuk tidak terlalu keras dengan diri sendiri. “Mama sih selalu mendorong saya untuk diet sebenarnya, tapi ada Papa yang ingetin juga kalau harus bersyukur. Papa selalu bilang ‘kamu tu cantik apa adanya’,” kata Desy. Beberapa orang memang sudah menerima kekurangan atas dirinya, namun tidak menutup kemungkinan ada juga seseorang yang memiliki kelebihan yang seharusnya bisa membuatnya sangat percaya diri, tapi merasa sebaliknya. Seperti kelebihan yang dimiliki oleh t, yaitu jago dalam bermake up.
Tri Putri Niartha Panjaitan
Wanita yang akrab disapa Putri ini bercerita bahwa ia kurang pede dengan penampilannya. Walaupun memiliki kelebihan tersebut, masih ada alasan mengapa ia tidak percaya diri. Seharusnya make up itu bisa menambah kepercayaan diri karena membuat penampilan lebih menarik, terutama wajah menjadi lebih cantik. “Tapi ada kalanya kita mengalami breakout (munculnya jerawat secara tiba-tiba), kalau misalnya ditimpa pakai make up, itu akan membuat muka kita jadi bertekstur. Jadi kadangkadang itu yang membuat saya jadi lebih tidak pede,” kata putri.
27 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing
“Aku merasa paling pede tu ketika memakai dress ya,” ungkap wanita berusia 19 tahun itu. Namun ia merasa tidak mungkin selalu menggunakan dress kemana-mana. Selain sedikit merepotkan, dress tidak selalu cocok dengan suasana tujuannya, jadinya malah membuat ia tidak percaya diri. Setiap orang pasti memiliki support system di hidupnya, begitu juga dengan Putri. “Saya sangat berterima kasih ya kepada mama, karena omongannya menjadi semangat bagi saya untuk agak pede ke luar,” ucap putri sambil tertawa pelan. Tentu saja kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk percaya diri atas penampilannya. Pemaksaan akan membuat seseorang tertekan dan tidak ada yang menjamin bahwa ia akan nyaman dengan dirinya. Karena kenyamanan diri sendiri adalah hal utama sebelum kita menyamankan orang lain. Novarita Selvi Panjaitan
28 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Sumber Foto: YOLO!/Rizky Ardiansyah
Ia juga merasa omongan atau pandangan orang lain itu berpengaruh dengan kepercayaan dirinya, “sebenarnya dibilang berpengaruh, tidak. Tidak berpengaruh juga tidak, ya. Menurut saya omongan orang itu belum tentu benar. Tapi bisa juga diambil sedikit untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.”
Healing Ilustrasi: YOLO!/Fathana Nuranti
O
Gagal Move On
Setia Sih Tapi Kok Sama Orang Yang Udah Nggak Ada Rasa Sama Kita?
nce, apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar istilah GAMON atau gagal move on?
Mungkin kebanyakan dari kalian akan berpikir, ”kenapa sih susah buat ngelupain orang yang udah nggak suka atau udah nggak tertarik lagi sama kita? Block saja semua media sosialnya. Putuskan semua akses komunikasi. Hapus semua foto-foto kenangan di galeri. Gampang deh jadinya untuk melupakan si doi, plus lebih membuka diri untuk lebih menerima orang baru.” Tapi kenyataanya tidak semua orang bisa dengan mudah melakukan halhal sesederhana itu. Move on itu sama
saja seperti pindah dari satu rumah ke rumah lainnya, atau dari satu tempat ketempat lainya. Namun perbedaanya adalah, yang dipindahkan bukan barang-barang perabotan rumah tangga melainkan sebuah perasaan. Perpindahan dari suatu rasa ke rasa lainya, seperti rasa suka ke tidak suka, rasa sayang ke tidak sayang, rasa ingin memiliki ke rasa ingin meninggalkan. Nah yang namanya perpindahan ya perlu waktu untuk sampai ketempat tujuan. Setiap perpindahan juga akan berbeda polanya, tergantung dari masingmasing individu. Biasanya semakin lama suatu hubungan terjalin, maka akan semakin lama pula waktu
29 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing menjadi murid yang bersekolah di SMA yang sama, kemudian mulai memiliki ketertarikan hingga keduanya dipertemukan lewat ketidak sengajaan.
yang dibutuhkan untuk melupakan kenangan-kenangan yang sudah dilewati bersama. Jangka waktu yang tidak sama untuk bisa benar-benar move on dari mantan kekasihnya ini bisa bermacam-macam, ada yang dalam hitungan hari sudah benarbenar happy lagi, sementara ada pula yang betah galau hingga berbulanbulan bahkan bertahun-tahun lamanya.
“Yang ngenalkan kamek tu guru Bahasa Indonesia,’’ ujar Cessa menjelaskan betapa tidak terduganya perkenalan mereka. Dari itulah Cessa semakin sering bertemu dan mulai sering berada dalam satu project lomba atau mengisi acara.
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Alasan kenapa awalnya bisa tertarik dan mulai menjalin hubungan juga menjadi penyebab banyak orang susah untuk move on, seperti beranggapan bahwa hanya dia yang bisa menerima kita apa adanya, takut jika orang baru yang akan mendekati kita tidak bisa menerima kita apa adanya. Perasaan ini yang membuat kebanyakan orang enggan untuk membuka hati untuk orang lain. Octavia Cessabelita Putri atau yang akrab dipanggil cessa membagikan cerita kenapa dirinya susah untuk melupakan seseorang yang ia sukai semasa SMA. Dari yang awalnya tidak kenal dan hanya sebatas Octavia Cessabelita Putri
Cessa menambahkan, “ih kok bise pas sihhh aku ni bise kenalan sama die.” Perkenalan yang terjadi secara tidak sengaja terjadi ini, justru menjadi kenangan yang sangat berharga jika diingat kembali. Selain soal perkenalan yang sangat berkesan tersebut, Cessa juga menceritakan alasan lain mengapa ia sulit untuk melupakan kenangan dengan seseorang yang spesial bagi dirinya. “Die nerima aku kek the way that i look atau bahasenye nerima ape adenye lah. Walaupun aku ndak tau siii beneran atau nda,” tulis cessa. Hingga saat ini kenangan dari masa lalu kadang masih bermunculan kembali ke permukaan yang membuat dirinya semakin susah untuk melupakan seseorang yang spesial baginya. Karena kadang dirinya mengaku masih suka melihat kembali postingan-postingan kebersamaan dirinya dengan orang yang spesial tersebut.
30 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing Masih berharap dengan seseorang dari masa lalu memang tidak ada salahnya, jika hal tersebut tidak mengganggu kegiatan prioritas seperti belajar. Namun yang perlu Once sadari adalah, belum bisa beralih dari masa lalu, otomatis membuat kamu terus saja memikirkan seseorang yang spesial tersebut. Padahal bisa saja saat ini dia sudah bahagia bersama orang lain, sementara kamu masih saja terkurung dengan kenangan bersamanya di masa lalu. Selain membuat pikiranmu lelah, sikap seperti itu hanya akan buang-buang waktu saja. Pilihan yang paling tepat memang membuka lebarlebar pintu untuk siapa saja yang ingin mengenal diri kita, kemudian barulah mempersempit dan memilih siapa yang memang benar-benar cocok untuk menggantikan tempat spesial yang sudah ditinggalkan oleh orang dari masa lalu. arena pada dasarnya masih K menganggap seseorang yang sudah enggan menjalin hubungan dengan dirimu, hanya akan membuatmu diselimuti dengan kecemasan setiap harinya. Apalagi ketika tahu saat ini dia sedang dekat dengan orang lain. Kamu takut jika cepat atau lambat mereka akan jadian. Makin hilang kesempatanmu untuk balikan dengan orang tersebut. Padahal daripada mengharapkan cintanya lagi, jauh lebih baik kamu membuka lembaran baru dengan yang lain. Benar nggak? Pikirkan lagi, apakah sejauh ini kamu
bahagia? Buatmu bisa mengenang dia dan segala momen saat kalian bersama dulu, sudah cukup jadi penawar rindumu. Padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah pelampiasan dari dirimu yang takut untuk tidak bisa kembali lagi seperti dulu. Karena apa yang kamu inginkan tidak juga kembali ke dirimu. Meskipun kamu dikelilingi oleh teman-teman yang membawa energi positif, tetap saja jika energi positif tersebut asalnya bukan dari dirimu sendiri. Kebahagiaan itu nggak bakal benar-benar kamu rasakan. Percuma haha-hihi saat nongkrong dengan teman-teman tapi saat pulang ke rumah akan sedih lagi. J ika kamu masih saja melihat ke masa lalu, sudah pasti masa depan nggak akan kamu tuju. Mana bisa mendapatkan yang lebih baik, jika kamu sendiri nggak mau membuka hati. Bisa saja di luar sana ada seseorang yang jauh lebih baik darinya yang tengah menunggu hatimu untuk terbuka. Tetapi karena masih saja sibuk meratapi seseorang dari masa lalu, kamu jadi nggak bisa merasakan keberadaan dari orang yang mungkin sedang menunggumu. Galau karena masih gagal move on hanya akan menghabiskan waktumu dengan sia-sia. Kamu jadi tidak fokus dengan tanggung jawabmu, misalnya seperti meninggalkan tugas-tugas sekolah atau kuliah yang seharusnya diselesaikan karena sudah menjadi tanggung jawab sebagai
31 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Healing seorang pelajar. Alhasil, sejauh ini kamu malah membebani dirimu dengan pemikiran-pemikiran yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan ketimbang memprioritaskan apa yang semestinya sudah menjadi tanggung jawabmu. Sedih karena ditinggal orang yang spesial memang wajar. Tetapi larut dalam kesedihan juga tidak akan menghasilkan apa-apa. Your life must go on. Jangan jadikan patah hati itu sebagai batu penghalang, justru kamu harus semakin kuat dan tunjukkan padanya, kamu bisa lebih sukses tanpa adanya dia.
Tips Move On dari Para Psikolog membantumu untuk melihat 1. Seimbangkan Kenangan Yang Melintas hubungan kalian dengan Jika terlintas dipikiranmu muncul momenpandangan yang lebih jernih. momen kebahagiaan kalian selama 5. Ceritakan semuanya lewat masih menjalin hubungan, yang perlu tulisan kamu lakukan adalah menambahkan Dikutip dari Merdeka.com momen-momen sedih atau momen yang pernyataan Dr. Zentman, membuatmu kesal. Menurut Guy Winch “Membuat catatan pribadi bisa psikolog yang menulis buku Fix a Broken membantu bagi beberapa orang Heart. untuk sedikit melegakan pikiran 2. Jangan Penasaran dan mencari tahu yang selalu saja memikirkan kabar dirinya seseorang dari masa lalu.” Hal Rasa penasaran hanya akan memperkuat ini juga yang dilakukan oleh kehadiran dirinya di dalam benakmu. mendiang B.J. Habibie setelah Alhasil akan semakin sulit bagimu untuk kepergian istrinya. menyingkirkan bayangan dirinya dari dalam pikiranmu. 3. Stop mempertanyakan kenapa hubungan kalian bisa berakhir Tidak perlu terus-terusan mempertanyakan kenapa hubungan kalian berakhir. Ini hanya akan membuatnya terus-terusan menjadi tokoh utama di dalam hidupmu. Terima saja kenyataan apa adanya. 4. Bercermin Pada pengalaman Buatlah daftar apa saja yang seharusnya tidak kamu lakukan, tetapi pernah kamu lakukan demi dirinya. Ini akan
32 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Namun pada akhirnya, move on tetaplah menjadi sebuah proses perpindahan yang memakan waktu yang berbeda-beda tergantung dari pribadi yang menjalaninya, dan tips yang ditawarkan para psikolog ini adalah cara untuk melewatinya dengan sehat. Walaupun tipstips move on ini tidak akan menghilangkan seluruh kesedihan dalam waktu singkat. RizkyArdiansyah
Interest
P
Tim Night Owl atau Early Bird?
ernah nggak Once ngerasa kalau di siang hari ngantuk, tetapi pada malam harinya rasa ngantuk menghilang? Sering ngerjain tugas atau lainnya di malam hari karena jadi lebih produktif dan seketika lebih lancar aja kalo mau berpikir. Nah, jika kamu merasa seperti itu, mungkin kamu termasuk tim night owl atau evening person. Loh, emangnya itu apa?
Nah, night owl atau evening person adalah sebuah istilah yang digunakan dalam menggambarkan kebiasaan tidur seseorang yang tidur lebih larut saat malam hari. Sedangkan, istilah untuk seseorang yang tidur lebih awal di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari disebut dengan early bird atau morning person.
Lalu bedanya cuma di jam tidur saja? jawabannya tidak, karena yang juga membedakannya adalah di jam seseorang merasa lebih produktif dan merasa lelah. Kedua istilah itu bisa terjadi karena setiap makhluk hidup punya siklus harian yang biasanya disebut dengan ritme sirkadian. Peran ritme sirkadian yang akan men-setting tubuh kamu agar mengatur waktu tubuh, hormon, suhu tubuh, enzim, serta mengatur waktu tubuh Once bekerja dengan produktif dan waktu tidurnya. Peran dari sinar matahari juga membantu agar ritme sirkadian tersebut menjadi konsisten. Sumber Foto: id.Pinterest.com
33 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Interest Misalnya, kamu merasa saat jam 9 malam sudah mengantuk dan lelah, karena sudah produktif beraktivitas di siang hari. Kamu pun memutuskan untuk tidur dan terbangun di jam 6 pagi, setelah itu kamu kembali merasa produktif lagi untuk melakukan aktivitas. Maka, kamu adalah tim early bird, Kemudian apabila kamu malah merasa kebalikannya, yaitu di jam malam mulai merasa produktif dan tidak merasa mengantuk, sehingga waktu tidur pun larut malam tetapi bangun di siang hari. Maka, kamu termasuk dalam tim night owl. Sumber Foto: id.Pinterest.com
Cara mengetahuinya, kamu hanya perlu memperhatikan pola tidur mu di jangka waktu tertentu, 1 minggu misalnya. Dalam jangka 1 minggu itu, perhatikan pada saat kapan kamu merasa mulai mengantuk di malam harinya dan kapan kamu terbangun dari tidur. Lalu di waktu kapan kamu merasa lebih produktif dalam mengerjakan aktivitas dan merasa lelah di hari itu. Dalam prakteknya, untuk mengetahui jam berapa kamu terbangun dari tidur, usahakan jangan menggunakan alarm dan hindari minuman yang mengandung kafein.
Jadi, kamu termasuk tim yang mana?
Fathana Nuranti
34 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
Interest
Via Kurniati
35 Edisi 2 / YOLO! / 9-15 Maret 2022
EDISI 2
9 - 15 MARET 2022