ceo’s note manado media group Board of Commissioners Dino Gobel Chrissie Durand Reynaldo Carlo Thesman Janny Kopalit Chief Executive Officer (CEO & Founder) Dino Gobel Managing Director (MD & Founder) Janny Kopalit Director of Finance Chrissie Durand Director of Production Ais Kai
my manado, my magazine Editor in Chief Hesty Sondakh HRD & G Manager Maureen Boengai Advertising Manager Haslinda Pandjab Advertising Staff Nancy, Mulyadi Event & Promotion Manager Ferry Palar Circulation & Distribution Manager Photographers Ronald Marcus Art & Production Angky Roeroe Writers Nadila, Mul, RoMa Admin Marcelina Rengku, Berry Dengah Publisher PT Manado Jadi Sejahtera Digital Version http://issuu.com/manadomag/docs/issue_7 Office Marina Plaza Blok C No. 16 Piere Tendean Boulevard Manado Sulawesi Utara - Indonesia Phone & Fax.: 0431- 8819781 Email: manadomagazine@yahoo.com manadomagazine.marketing@yahoo.com manadoenterprise@ymail.com Printing Percetakan Bintang Jl. Letjen Mappaoudang No.8 Makassar Tlp. 0411 - 5331048 (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
DISCLAIMER ManadoMAG mencoba dengan segala upaya agar seluruh informasi dan iklan yang diterbitkan dalam majalah ini adalah akurat dan dapat dipercaya. ManadoMAG tidak bertanggungjawab atas informasi yang keliru dari konten iklan yang merupakan tanggungjawab dari pemasang/ pemilik iklan.
S
Jurnalisme Lapar
aya minta maaf kalau judul catatan saya kali ini terkesan ‘’lebay’’ (berlebihan): Jurnalisme Lapar ! tapi suka atau tidak, ini memang merupakan fenomena yang kebanyakan diterapkan tak hanya sejumlah oknum insan pers di Sulut, namun belakangan mulai merambah ke tingkat corporate atau perusahan penyelenggara industri pers sendiri. Sungguh menyedihkan ! Tapi mengapa tema jurnalistik yang diangkat pada Ceo’s Note saya kali ini? Bukannya issue investasi sebagaimana ciri khas setiap catatan yang saya lakukan, terlebih dikaitkan dengan semangat penerbitan yang diusung majalah ManadoMag? Iya. Membahas issue jurnalisme pada edisi kali ini memang sengaja saya lakukan mengingat penerbitan majalah ini pada bulan Februari bersamaan dengan dijadikannya Manado sebagai kota penyelenggaraan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2013. Sebab, selain relevansi penerbitan, juga peran pers dirasakan sangatlah penting dalam menciptakan iklim investasi khususnya di daerah Sulut. Mengingat, di satu sisi, minat membaca Koran/surat kabar di Sulut relative tinggi. Setidaknya, ini dibuktikan dengan menjamurnya bisnis media cetak yang terdiri dari 2 surat kabar milik industri pers nasional Jawa Pos Network dan Kompas Media. Lalu, terdapat pula surat kabar harian lainnya yang dimiliki pemodal lokal seperti Komentar Group, Media Sulut dan Swara Kita. Belum lagi surat kabar yang terbit mingguan dan system online. Lembaga survey nasional AC Nielsen bahkan pada 2010 menempatkan konsumsi belanja iklan di media cetak nasional menempatkan Manado Post, surat kabar harian milik Jawa Pos Network di Sulut sebagai media cetak yang memperoleh banyak alokasi iklan dari berbagai perusahan besar di Indonesia, yang kemudian disusul dengan sejumlah surat kabar nasonal lainnya. Di sisi lain, minat baca masyarakat Sulut terhadap surat kabar sangatlah tinggi. Dahlan Iskan, tokoh pers nasional yang kini Menteri BUMN dalam sebuah pernyataannya ketika berkunjung ke Sulut pernah mengakui kalau salah satu alasan mengapa bisnis Koran Jawa Pos Network di daerah ini berkembang pesat, karena faktor tingginya minat baca dan kepercayaan masyarakat Sulut terhadap Koran. Tapi sangatlah disayangkan. Di balik tingginya apresiasi masyarakat terhadap insan pers dan produksi karyanya, justru mulai memunculkan berbagai penyimpangan praktik jurnalisme, baik itu yang dilakukan sejumlah oknum yang memiliki media resmi maupun --lebih memprihatinkan lagi—sejumlah oknum yang tak punya media namun
mengaku sebagai wartawan. Penyimpangan yang dilakukan pun antara lain dengan mengembangkan jurnalisme yang tergantung dengan kemampuan bayar sumber berita. Artinya, seorang jurnalis/wartawan, dituntut oleh perusahannya wajib menyetor dana jutaan bahkan puluhan juta rupiah setiap minggu dan bulan. Walhasil, sang wartawan bekerja kerja ekstra keras ‘’memburu berita’’. Di sinilah kerap penyimpangan terjadi, berita fakta yang diharapkan pembaca (confert UU Pers No 40 tentang Kebebasan Pers), mulai ditinggalkan. Keakuratan penulisan, cover both sides wawancara tak obyektif lagi dan lebih menyedihkan asas pra duga tak bersalah dihilangkan samasekali. sebab, sang wartawan harus mengutamakan sang sumber yang telah membayar target setorannya untuk perusahan tempat dia bekerja. Atau praktik gaya lain lagi adalah dengan mengorek-ngorek lebih jauh lagi berbagai kasus yang terjadi dan setelah itu diberitakan, terjadilah loby sang wartawan yang berujung pada penyelesaian setoran pembayaran. Dalam konteks inilah, istilah ‘’jurnalisme lapar’’ itu hadir dalam benak saya sebagai konklusi dari sepak terjang banyak oknum wartawan yang berpraktik memburu setoran seperti itu. Peringatan HPN 2013 di Sulut kiranya semakin menjadi cermin bagi para insan dan industri pers di Sulut sendiri. Tokoh pers nasional Rosihan Anwar pernah berkata: Kebebasan Pers bukan saja menjadi milik pelaku pers sendiri namun juga itu merupakan hak masyarakat yang dipahami sebagai sebuah kewajiban masyarakat untuk mengetahui yang sebenarnya bagaimana informasi yang ada, yang bukannya disembunyikan atau telah dibelokkan faktanya oleh sang pelaku per situ sendiri.’’ ‘’Semangat Palembang’’ pada HPN 2010 dan dilanjutkan pada ‘’Semangat Jambi’’ pada HPN 2012 lalu yang semuanya menekankan pada tekat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup pekerja pers kiranya akan semakin berkembang dan lebih fokus diwujudkan dalam HPN 2013 kali ini. Dengan kata lain, HPN 2013 di Manado, jangan hanya terjebak pada sisi seremonial dan hingar bingar kemewahannya, namun akan menjadi refleksi moral para insan pers sebagai motor perubahan menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Dan ketika bangsa ini kian berkembang, investasi tentu akan meningkat pula ! Selamat Hari Pers Nasional !
Chief executive officer
Manado Magazine
3
putri indonesia
Novia Mamuaya Promosikan Sulut
Lewat PPI K
sucraM dlanoR :otoF
4
Manado Magazine
arantina Pemilihan Putri Indonesia (PPI) XVII 2012-2013 telah dimulai sejak 23 Januari hingga 1 Februari di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Selatan. Termasuk Novia Indriani Mamuaya Finalis Putri Indonesia 2013 asal Sulut ikut menjalani masa karantina yang didampingi ibunda tercinta Olga Pangkerego. Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia yang juga sebagai panitia penyelenggara Putri K Wardani menerangkan, peserta PPI 2012-2013 berjumlah 38 finalis yang berasal dari 33 provinsi plus 5 dari DKI Jakarta. Para finalis ini akan menjalani masa karantina di Hotel Sahid hingga Grand Final tanggal 1 Februari 2013 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta Selatan dan akan dihadiri Miss Universe 2012 Olivia Culpo dari USA. Para puteri Indonesia akan dinilai Kecerdasan (Brain), Penampilan Menarik (Beauty), dan Berperilaku Baik (Behavior), karena sosok puteri Indonesia ini dicita-citakan dan akan digunakan sebagai parameter penilaian dalam pemilihan Puteri Indonesia. Dalam masa karantina, para finalis PI 2013 akan mengikuti berbagai kegiatan diantaranya, audiensi dengan Gubernur DKI Joko Widodo, pembekalan pengetahuan oleh para menteri dan pakar seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Marie Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA dan pembekalan Ketua KPK Abraham Samad serta lainnya. Pada 28 Januari 2013, para PPI mewakili daerahnya masingmasing dalam acara Malam Bakat (Talent Show). Disela-sela acara presscom Finalis Putri Indonesia di Hotel Sahid, Olga Pangkerego menuturkan, bersyukur bila anaknya bisa terpilih sebagai Putri Indonesia mewakili Sulut di acara Finalis Putri Indonesia 2013. “Saya berdoa anak saya menjadi Putri Indonesia 2013,” ujarnya penuh harap. Menurutnya, untuk bisa sampai di Jakarta banyak upaya yang harus ditempuh Novia khususnya masalah biaya. Namun Olga sebagai ibu tetap percaya Tuhan akan menolong dan menyertainya. Olivia sendiri kepada ManadoMag sebelum masuk karantina mengaku, talent show akan dipergunakan semaksimal mungkin untuk mempromosikan Kota Manado dan Sulut pada umunya. “Sulut sekarang sudah menjadi salah satu destinasi pelaksanaan MICE. Yang harus kita genjot saat ini juga adalah kedatangan wisatawan mancanegara. Pada ajang talent show nanti, saya akan mempromosikan Sulut,”kata Nona Manado 2012 ini.(Ily)
what’s inside
Manado Magazine
5
6
Manado Magazine
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO
Foto: Ronald Marcus
INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
7
8
Manado Magazine
MAIN TOPIC
Manado Magazine
9
exhibition
Foto-foto: Ronald Marcus & Mulyadi
10
Manado Magazine
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
11
12
Manado Magazine
career Sonny Joldy Lembong SE,MSi
Start From Zero
S
EMUA karena anugerah Tuhan. ini dipercayakan sebagai salesman. “ToSepenggal kalimat itu disampai- rang so rasa susah senang menjual prokan Sonny Joldy Lembong SE, MSi duk Daihatsu. Ditolak calon customer ketika dipercayakan sebagai kepala ca- itu biasa apalagi batal membeli,” katanya bang Daihatsu Malalayang awal Januari. sambil mengenang pernah masuk jurang Baginya mustahil bisa memegang posisi di kawasan Pineleng saat melakukan strategis tersebut. Apalagi, Sonny adalah canvasing. putra daerah. Alumni Pasca Sarjana Unsrat ini “Bagi manusia mustahil tapi bagi sebelum menduduki posisi sekarang diTuhan tak ada yang mustahil. Saya tidak percayakan sebagai Sales Supervisor di pernah terbayangkan akan dipromosi. Daihatsu Cabang Martadinata Paal 2 dan Saya dan keluarga pikirnya akan dipro- pernah memegang outlet Daihatsu Amumosi di luar daerah,”ucapnya rang kurang lebih satu setengah takepada ManadoMag di hun. “Tugas berat menanti tapi ruang kerjanya. “Berkami yakin, Tuhan selalu kat Tuhan sungguh memberikan yang terluar biasa bagi hibaik. Dan tim Daihatdup kami,”tambah su Malalayang adalah C F ca ivi r Sonny. team work yang bisa a V n ar B eiby i l Sonny sendiri menjual 1.000 unit p isi gem ri D - D eng i da mengawali kariuntuk tahun ini,” k - P uam i na l a ernya di Daihatsu pungkas mantan Pe- S and liki 2 afe sejak 2002. Sonny natua Remaja GMIM P emi l & R - M afae yang alumnus STIE Paulus Titiwungan Ma R Eben Haezer Manado nado ini. (ily) Foto: Ronald Marcus
Manado Magazine
13
MAIN TOPIC
Keinginan sejumlah kalangan untuk menjadikan kawasan Bendar 45 sebagai lokasi wisata minat khusus di Kota Manado semakin terbuka lebar. Upaya ke arah sudah mulai terlihat dengan terus dibenahinya areal Taman Kesatuan Bangsa (TKB) sebagai salah satu objek wisata di Manado. Namun sebenarnya lokasi wisata di pusat kota ini tak hanya TKB saja, tapi seluruh kawasan Bendar ’45 layak menjadi lokasi wisata yang terpadu. Apalagi banyak kekhasan Bendar ’45 yang menarik untuk dikunjungi dan dipertahankan keberadaannya. Karenanya, melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Manado yang kini dipimpin oleh Peter K.B. Assa, PhD, saat ini mulai dipopulerkan areal Bendar ’45 sebagai kawasan wisata minat khusus. Bahkan launching Bendar ’45 sebagai kawasan wisata direncanakan digelar Februari 2013 ini.
M
emang sejak lama kawasan ini dikenal dengan sebutan Bendar ’45 atau Pasar ‘45 atau Bendar saja, menjadi salah satu lokasi penting bagi warga Manado. Karena di sini sejak dulu menjadi sentra pertokoan dan perbelanjaan, sekaligus pusat aktivitas sosial-ekonomi warga Manado. Bahkan sejarah panjang kota Manado, tak lepas dari kawasan Bendar ’45 ini. Termasuk pula, kesuksesan kepemimpinan pemerintahan kota Manado, tak lepas dari denyut ekonomi dan kondisi yang terjadi di Bendar ’45. Karenanya, ketika muncul wacana untuk mengembangkan kawasan Bendar ’45 sebagai lokasi wisata minat khusus di Manado, dukungan besar pun cepat mengalir. Dengan nilai sejarah, sekaligus kekhasan dari lokasi pertokoan yang terbangun selama ini, menjadikan Bendar ’45 memang sepantasnya dinobatkan sebagai kawasan wisata, sekaligus ikon Kota Manado. Tentunya langkah ini tak lantas menutup peran Bendar ’45 sebagai pusat ekonomi dan belanja warga Manado yang sudah menjadi ciri khas kota. Apalagi saat ini, keberadaan Bendar ’45 sudah semakin nyaman dan tertata rapi. Berbeda dengan suasana Bendar ’45 beberapa tahun lalu, yang identik dengan kesemrawutan, kemacetan, dan kebisingan. Untuk mencari lokasi parkir pun tak begitu sulit, sementara untuk jalur pejalan kaki sudah nyaman dengan penataan trotoar yang bersih dan indah. Di kawasan TKB yang sebelumnya gersang, juga semakin rindang. Ditambah lagi, sebagai pusat kota, akses Bendar ’45 dari dan ke berbagai tempat di Manado, sangatlah mudah. Selain itu, ada beberapa hotel yang lokasinya berada di kawasan Bendar ’45, serta sejumlah hotel lain jaraknya sangat dengan lokasi tersebut, seperti di Jalan Sudirman, Jalan Sam Ratulangi, dan Jalan Piere Tendean. Karenanya, Bendar ’45 bisa ditempuh dengan jalan kaki, atau minimal menggunakan kendaraan angkutan kota hanya sekali jalan saja. Dino Gobel, salah seorang pemerhati pariwisata Sulut, menilai langkah ini sebagai salah satu terobosan yang sangat menarik. Karena sudah sejak dulu, kawasan Bendar ’45 memiliki nilai tersendiri bagi perkembangan kota Manado, sehingga layak kiranya
14
Manado Magazine
MAIN TOPIC
Foto-foto: Ronald Marcus
menjadi salah satu objek kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. ‘’Ini salah satu terobosan besar yang dilakukan Pak Assa untuk membangun pariwisata Manado dan Sulut,’’ kata CEO ManadoMAG ini. Gobel sendiri pun menyatakan siap membantu pemerintah kota Manado, untuk memopulerkan kawasan Bendar ’45 di tingkat nasional maupun internasional. Sementara di tataran lokal, pihaknya juga akan selalu mengajak para pelaku pariwisata di daerah ini untuk menjadikan kawasan Bendar ’45 sebagai salah satu paket city tour di Manado. ‘’Paket city tour di Manado juga sangat menarik, tanpa kita harus selalu ke Bunaken,’’ tandas Gobel, yang dikenal punya jaringan luas dengan pelaku pariwisata di Indonesia ini. Sementara pengamat pariwisata Sulut, Oktavianus Lintong S.Pi, M.Si, mengatakan, trend pariwisata saat ini, semakin mengarah ke aktivitas wisata yang membuat orang terlibat atau merasa bagian di dalamnya. ‘’Dan kawasan Bendar ’45 memiliki kekhasan itu,’’ kata Lintong, yang menjadi founder Jurnal Ekowisata ini. Dia kemudian mencontohkan, Bendar ’45 termasuk salah satu bagian dari kawasan kota tua di Manado. Berarti kawasan ini punya nilai sejarah dan budaya yang berperan penting bagi perkembangan kota Manado, disamping suasananya sangat khas Manado dan terbangun cukup lama. ‘’Orang akan tertarik mengunjungi kawasan ini, karena ada nilai sejarahnya, sekaligus merasa terlibat ikut melestarikan kawasan tersebut. Dan ini nilainya lebih tinggi,’’ tandas Lintong, yang juga pengajar di Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado. Lintong juga menyatakan, untuk membangun wisata itu tak usah yang mahal. Tapi bangunlah sesuai karakter lokal di Kota Manado. ‘’Orang datang ke lokasi wisata itu, karena ada ciri khasnya, sekaligus bernilai ke depan,’’ ungkap Lintong, sembari menambahkan, ‘’bagi mereka yang ingin menyantap kuliner lokal atau mendapatkan produk khas Manado, bisa datang ke sini.’’ Memang, kabarnya, di kawasan Bendar ’45 ini akan disiapkan lokasi kuliner, dengan ragam menu yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Karena ini juga menjadi ciri khas Manado, sebagai kota yang heterogen. Warganya berasal dari berbagai daerah di Sulut dan Indonesia, yang berarti pula makanannya sangat beragam, sekaligus menjadi ciri khas Kota Manado, yang ramah dan terbuka. Jadi, bagi Anda yang datang ke Manado, tak lengkap kiranya bila belum berkunjung atau menyusuri jejak sejarah dan kekhasan di kawasan Bendar ’45. Atau menyantap makanan di lokasi wisata ini, sekaligus berfoto di banyak tempat yang ada di areal Bendar ’45, seperti di TKB atau beraksi di patung Dotu Lolong Lasut. (ak)
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
15
16
Manado Magazine
Foto: Ronald Marcus
Manado Magazine
17
EVENT
PEMERINTAH KOTA BITUNG Mengucapkan
SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2564
GONG XI FA CAI
Hanny Sondakh Wali Kota 18
Manado Magazine
Drs. Edison Humiang, M.Si Sekretaris Kota
Maximilian J. Lomban, SE. MSi Wakil Wali Kota
Manado Magazine
19
20
Manado Magazine
Manado Magazine
21
guide
K
ota Manado memang memiliki wilayah yang tak begitu luas. Namun ternyata Manado punya banyak objek wisata yang menarik dikunjungi. Karenanya, bagi mereka yang berada di Manado dan belum punya kesempatan untuk jalan-jalan di luar ibukota provinsi Sulut ini, paket city tour Manado menjadi pilihan menarik. Lokasi yang bisa dikunjungi pun tak terlalu berjauhan, sehingga berpeluang mendatangi banyak objek dalam rentang waktu sehari. Memang untuk agenda city tour Manado hanya sebatas di wilayah daratan pulau Sulawesi saja. Karena bila hendak ke beberapa wilayah kepulauan, seperti Pulau Bunaken, Manado Tua, dan Siladen (ketiga pulau ini masuk wilayah Manado), maka butuh waktu dan persiapan khusus. Meski city tour dengan memasukkan agenda ke Pulau Bunaken, tetap bisa dilakukan, apalagi bila hanya sekadar menikmati keindahan pesisir pulau yang sudah mendunia ini. Sementara di wilayah daratan pulau Sulawesi, setidaknya ada lebih dari 50 objek wisata yang bisa dijumpai di Kota Manado. Objek wisata itu, ada yang berupa wisata alami, buatan, sejarah dan purbakala gedung bersejarah, lokasi seni dan budaya, taman dan ornamen kota, sampai lokasi wisata belanja dan kuliner khas Manado. Untuk lokasi wisata alam, antara lain bisa mengunjungi gunung Tumpa sebagai areal hutan kota yang bisa menyaksikan pemandangan Kota Manado dari ketinggian dan pulau-pulau di sekitarnya, seperti Bunaken, Manado Tua, dan Siladen, lalu mengunjungi air terjun Kima Atas, atau pantai Malalayang yang selain bisa bersantai juga dijadikan area wisata kuliner. Sementara untuk objek wisata buatan bisa mengunjungi Museum Negeri Sulut di Lawangirung, Museum Perjuangan di jalan Bethesda, atau Museum Purbakala di Dendengan Dalam. Selanjutnya, ada beberapa objek bersejarah bernuansa religi, seperti Gereja Sentrum, Gereja Kathedral, Masjid Awwal Fathul Mubien, dan klenteng Ban Hing Kiong, atau bangunan bersejarah lain, seperti monumen perang dunia II, tugu Dotulolong Lasut, atau Minahasa Raad. Selain itu, bisa juga melihat goa Jepang yang bisa dijumpai di beberapa kelurahan, salah satunya di Lorong Bukit Tikala, atau velbox yang terdapat di sejumlah tempat, yang salah satunya di Wanea. Serta sejumlah batu bersejarah, seperti batu Sumanti di Tikala Ares dan batu Kuangang di Malalayang Satu, atau beberapa sumur atau pancuran yang melegenda di Manado, seperti Parigi Putri di Dendengan Dalam dan Parigi Tujuh di Kombos Timur. Selama perjalanan menyusuri kota Manado, bisa dijumpai beberapa taman dan ornamen kota yang menarik pula sebagai lokasi berfotoria. Misalnya, Sparta Tikala, patung Toar Lumimuut, patung Dotulolong Lasut, patung Maria Walanda Maramis, patung Sam Ratulangi, patung W.R Mongisidi dan Pierre Tendean, patung Batalyon Worang, Zero Point, dan gerbang Bobocah. Juga yang mesti dikunjungi adalah Monumen Yesus Memberkati di kawasan Citraland Winangun. Sementara untuk tempat makan, cukup banyak lokasi yang tersedia, baik makanan nasional, makanan khusus Minahasa, dan chinese food. Di Manado juga punya beberapa lokasi kuliner khas, seperti sarapan tinutuan di Wakeke, naskun di Kampung Kodo dan Komo, atau bersantai sore di objek kuliner Malalayang, serta ngopi di Jalan Roda Pasar 45. Tempat makan siang ini bisa dipilih dari lokasi objek wisata terdekat yang terakhir dikunjungi, atau ke kawasan boulevard yang terdapat banyak rumah makan. Atau bisa pula masuk di pusat perbelanjaan, seperti Mantos, yang memang punya banyak tempat makan. Pilihan lain, makan siang di kawasan Kalasey yang berada di perbatasan kota Manado dan Minahasa. Sementara ketika sore, bisa melakukan tur belanja pada beberapa pusat perbelanjaan, seperti kawasan Bahu Mall, Mantos, MTC, MegaMall, MultiMart, dan kompleks perbelanjaan Marina termasuk MWalk. Selain itu, untuk lokasi ole-ole dan souvenir, bisa ke kawasan Tikala dengan Manado Souvenir, Tikala Art & Souvenir, UD Kawanua, Aneka Rasa, atau D’Souvenir di jalan Sudirman, serta beberapa lokasi souvenir di jalan Samrat sampai di Merciful Building di kompleks Wanea Plaza. (ak)
Foto: Ronald Marcus
22
Manado Magazine
Manado Magazine
23
24
Manado Magazine
Manado Magazine
25
Foto: Ronald Marcus
culinary
26
Manado Magazine
culinary
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
27
she
Mantap Berkarir di ACC
Foto: Mulyadi
Rosie Halim
Ini sosok wanita hebat yang kian mantap mengembangkan karirnya. Dialah Rosie Halim, yang kini menjadi Sales Manager di ACC (Astra Credit Companies) Area Manado.
28
R
osie lahir di Bandung pada 4 Mei 1985. Selama masa pendidikan, Rosie sudah merajut sejumlah prestasi. Dan kemudian terakhir, dia meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Bandung dengan predikat lulusan terbaik. Disiplin ilmu yang agak berbeda, tak membuat Rosie menutup diri terjun di bidan marketing dan pengembangan perusahaan swasta. Awalnya, wanita cantik nan enerjik ini, bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produk makanan, yaitu PT. Petra Foods, yang bertempat di Jakarta. Setelah bekerja selama lebih kurang lima tahun, Rosie kemudian pindah ke perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Alhasil, berkat perjuangan yang keras dan dibarengi do’a dan dorongan dari orang-orang terdekatnya, Rosie diterima di perusahaan PT. Astra International Tbk, khususnya di bidang pembiayaan ACC (Astra Credit Companies). Disentil kenapa lebih memilih bidang otomotif, Rosie menjawab, ‘’karena hobi dan cinta di bidang ini,’’ katanya singkat. Pada 2010, Rosie bergabung
Manado Magazine
di perusahaan otomotif ini dan ditempatkan di Kota Surabaya, Jatim, dengan posisinya sebagai Area Koordinator Brand. Lalu, pindah ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, dan kemudian sekarang ditempatkan di Kota Manado sebagai Sales Manager Area. Berpindah tempat dari satu kota ke kota lain justru membuat wanita ini lebih cinta pada pekerjaannya. Ini karena bersamaan dengan hobi treveling-nya yang suka bepergian ke berbagai kota. ‘’Justru menjadi tantangan tersendiri dan menambah wawasan, sekaligus referensi networking,’’ tambah Rosie. Hal lain yang istimewa dari wanita cantik ini adalah kepeduliannya dengan dunia pendidikan. Rosie memang memberikan perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Salah satunya, dia bersama teman-teman membentuk satu komunitas untuk membantu anak-anak yang belum mengenyam pendidikan yang layak. Komunitas itu pun saat ini akan segera meluncurkan web yang bertujuan mengajak lebih banyak lagi orang untuk bergabung dan membantu program Aku Bantu. ‘’Diharapkan bisa mengurangi atau memberantas masalah buta huruf di Indonesia. Tentunya juga untuk meningkatkan sumberdaya manusia pada generasi mendatang, agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak nantinya,’’ kata Rosie. (mul)
I A C A F I GONG X KOMISARIS & DIREKSI SERTA KARYAWAN/TI
PT BPR DANA RAYA Menyampaikan
Selamat Tahun Baru Imlek 2564 PT BPR DANA RAYA
Jl. Sudirman No. 104 Manado 95122 Tlp. 0431-868199, 0431-868299
entrepreneurship
Massindo Group Resmi Jadi Bedding Industry No 1 di Indonesia
Mengakhiri tahun 2012 lalu, nama PT Massindo International atau yang akrab dengan sebutan Massindo Group tiba-tiba melejit dan menjadi buah bibir bedding industry (industry bisnis tempat tidur dan meubel) tanah air. Betapa tidak? Perusahan yang kini dipimpin Presiden Direktur Jeffri Massie (35) oleh survey sebuah majalah marketing terkenal nasional menobatkannya sebagai perusahan nomor 1 di industry bedding Indonesia! Tapi siapa sangka, perusahan yang kini memiliki gedung mewah 4 lantai di bilangan Kebon Jeruk Jakarta ini, mengawali usahanya di kawasan Kelurahan Tuminting, Manado utara pada 1983 lalu. Seperti apa kiprah perusahan yang dirintis pengusaha bedding kawakan bernama William Massie ini hingga meraup sukses ? Apa rahasia keberhasilan perusahan yang sejak 2010 hingga 2012 lalu kerap memanjakan 400-an agen penjualannya berwisata ke berbagai Negara di benua Eropa dan Amerika Serikat?
B
Jeffri Massie: Perusahan Dibangun dengan Semangat Persaudaraan 30
Manado Magazine
erbicara tentang Massindo Group, imej kebanyakan orang akan mengarah kepada sosok sebuah perusahan besar yang selama ini dianggap sukses memproduk sekaligus memasarkan berbagai merk kasur berkualitas terbaik dan laris dibeli masyarakat dan industry perhotelan serta bisnis property papan atas nasional semisal Comforta, Spring Air, Terrapedic dan banyak merk kesohor lain. Rasa penasaran terhadap sepak terjang Massindo di kalangan banyak orang mulai terjadi tak hanya ketika Massindo memutuskan untuk berekspansi ke Jakarta di awal 1990-an lalu. Dan pada masa pertumbuhannya, Massindo mulai membuka jejaring pabrik pembuatan spring bed dan meubelnya di hamper semua kota di Indonesia. Berbagai merk pun bermunculan. Salah satunya adalah Massindo berhasil menjalin kerjasama dengan perusahan spring bed papan atas Amerika Serikat ber nama Spring Air. Siapa sangka? Merk ini pun sukses merajai pasar. Tak kurang dari hotel-hotel berbintang dan mega bintang di Jakarta, Pulau Jawa, Sumtera, Kalimantan dan Sulawesi menggunakan produk spring bed merk Spring Air di kamar mewah hotel mereka. Merk lain lainnya yang dimiliki Massindo bernama Comforta Spring Bed pun tak mau kalah. Diluncurkan pada 2000-an awal, Comforta seperti ‘’rising star’’. Penjualan merk ini meledak. Para agen pun bergairah memasarkan Comforta yang melejit.
Walhasil, pada Oktober 2011, Comforta spring bed dinobatkan sebagai The Most Preferred Brand 2011 untuk kategori Bedding oleh Tabloid Bintang Home. Penghargaan ini diberikan kepada Comforta spring bed, yang secara mutlak dipilih oleh para pembaca Tabloid Bintang Home melalui angket yang diedarkan selama 3 bulan berturut-turut. Masih di tahun yang sama. Kehadiran Comforta dengan payung Massindo dianggap luar biasa karena mampu menggairahkan daya beli masyarakat dan kebangkitan ekonomi Indonesia pasca dirundung krisis berkepanjangan. Tak heran, pada Desember 2011, Massindo dinobatkan sebagai perusahan yang mampu memberdayakan daya beli masyarakat Indonesia dengan strategi bisnis penjualannya oleh surat kabar Seputar Indonesia (Sindo) dan Tera Foundation. Massindo ketika itu menerima apresiasi dan pengakuan prestasi Rekor Bisnis (REBI) bersama 11 perusahaan atau pelaku usaha yang membuat inovasi yang bermanfaat bagi dunia usaha dan masyarakat. Massindo dianggap sebagai Perusahaan bedding pertama yang memiliki dealer aktif terbanyak, oleh penghargaan prestasi REBI ke-6 yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (14/12/2011) saat itu. Hebatnya, dalam penghergaan tersebut, Massindo disetarakan dengan nama-nama perusahan nasional besar seperti PT Pertamina (Persero), Yamaha Motor Indonesia Manufacturing, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Federal International Finance (FIF), PT. Soho Industri Pharmasi, PT. Blue Bird Group, Mengakhiri 2012 lalu, Massindo tak pernah berhenti berinovasi. Perusahan ini bekerjasama dengan sebuah produk Amerika Serikat, kemudian meluncurkan produk spring bed terbaru dan berkualitas dengan mengusung tema sehat dan nyaman, yakni Terrapedic. Produk
baru ini pun mulai memperlihatkan geliatnya di pasar dan diharapkan pada 2013 ini akan meledak sama seperti pendahulunya Comforta dan Spring Air. Seriring dengan kerja keras nan cerdas dalam motivasi tinggi untuk selalu menjadi yang terbaik, sebagaimana digaungkan William Massie sang pendiri, Massindo terus mendulang sukses penjualan dan penghargaan. Buktinya, pada 2012 lalu, sederet penghargaan diterima Massindo dari berbagai lembaga marketing. Bahkan, hasil penilaian sebuah lembaga survey nasional terkemuka di akhir 2012 lalu, menyebutkan kalau salah satu merk produk Massindo, Comforta, telah menjadi top brand dan nomor satu dalam penjualan di Indonesia.
‘’Yang pasti, apa yang kami capai selama ini berkat restu dan cinta Tuhan terhadap kami. Baik kepada pendiri perusahan Pak William dan Ibu yang juga ayah dan ibu saya, saya dan segenap tim kerja di perusahan ini,’’ tutur Jeffri Massie dengan nada mantap. Ekspresi wajah segar, akrab dan penuh percaya diri jelas terlihat dari sosok anak muda yang menamatkan pendidikan tingginya di Amerika Serikat ini selama bercakap tentang perjalanan perusahan itu. ‘’Semangat kebersamaan dalam tema perusaudaraan sesame karyawan itu menjadi spirit bagi kami dalam mengembangkan perusahan,’’ tandasnya sembari menambahkan, bahwa dengan semangat seperti ini para karyawan benar-benar ikut merasa memiliki perusahan ini. Sehingga apa yang Anda lihat kondisi Massindo saat ini bukan soal keberhasilan semata, namun di balik ini ada sebuah kerja keras, semangat tinggi bahkan keringat dan air mata dari Pak William dan Ibu, saya dan semua karyawan, ‘’Kami semua bangga dengan perusahan ini.’’ Makanya, Massindo kemudian menetapkan misi perusahan ini sebagai ‘’to increase the quality of life of families in society of integrity, excellence, and continuous improvement’’ dan ditetapkan visi ‘’to becomes 50 times bigger in 2020’’, kata Jeffri Massie penuh semangat. Karena itu, kata Jeffrie Massie yang mengaku telah diajak berkecimpung sang ayah di perusahan ini, sejak dia berusia 21 tahun, pada Juni 2013 ini, bertepatan dengan peringatan Ulang Tahun (HUT) ke 30 Massindo, dia dan tim akan memberikan sebuah penghargaan istimewa kepada pendiri perusahan ini, Bapak William Massie dan Ibu. ‘’Kita sangat menghormati para perintis, sebab karena perjuangan mereka, maka saya dan segenap karyawan bisa hidup dan mencari nafkah di perusahan ini,’’ tegas Jeffri Massie dengan mata mengerjap haru. Dia pun sesaat tersenyum dan dengan gaya khasnya ramah namun berwibawa, spontan menatap ketiga rekan kerjanya yang ikut dalam percakapan saat itu dengan tatapan terima kasih. ‘’Teman-teman ini dan segenap karyawan di perusahan ini adalah tim kerja sekaligus saudara,’’ kata Jeffri Massie yang dalam pertemuan tersebut tampak necis dan gagah di balik balutan jas hitam dan hem putih lengan panjang. Tuhan memberkati Massindo Group !
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO
HORMATI PENDIRI, SOLID DENGAN TIM KERJA Apa yang menjadi rahasia keberhasilan Massindo yang melejit dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dari sebuah perusahan bedding bernuansa local di salah satu lorong di Kelurahan Tuminting di Manado, dan menjadi raksasa bedding Indonesia? Presiden Direktur (Presdir) Massindo Group Jeffri Massie pada pertengahan Januari 2013 lalu berkenan mengundang khusus CEO (Chief Executive Officer) Manado Media Group Dino Gobel di Jakarta. Selama hamper 3 jam, dari pukul 11:00 wib, keduanya bercakap hangat didampigi Direktur Massindo Group Wilayah Indonesia Timur Hanny Lumesar, Branding Manajer Massindo Head Office Timothy Purnomo dan Manajer Keuangan Masssindo Indonesia Timur Ferry Tulung.
INFO BERLANGGANAN:
Bertemu dengan Presdir Massindo Group Jeffri Massie
0852 5649 7450
Pada Rabu (16/1) 2013 lalu, Presiden Direktur (Presdir) PT Massindo International atau Massindo Group, Jeffri Massie, berkenan mengundang CEO (Chief Executive Officer) Manado Media Group --induk Majalah Manadomag, Dino Gobel, bertemu di Kantor Pusat Massindo Group di kawasan Kebon Jeruk Jakarta. Pertemuan hangat yang saling mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin selama ini antara Massindo dan Manadomag terungkap dalam pertemuan tersebut. ‘’Si Raja Bedding Industri Nomor 1 di Indonesia’’ --julukan Jeffri Massie mengungkapkan kisah di balik sukses perusahannya dalam pertemuan tersebut.
Manado Magazine
31
hang out
Menikmati Kuliner Khas
Foto-foto: Ronald Marcus
Pantai Malalayang yang Mendunia
32
Manado Magazine
Bersantai dan menikmati kuliner khas, dengan suasana pantai Teluk Manado. Tepatnya di Pantai Malalayang, pantai indah yang mendunia. Di pantai inilah pernah terjadi pemecahan dua rekor dunia yang diakui Guinnes World Records. Yaitu rekor menyelam massal yang diikuti oleh sekira 2000 penyelam Indonesia dan luar negeri, serta rekor upacara bendera Hari Kemerdekaan Indonesia di dalam air yang diikuti oleh jumlah peserta terbanyak di dunia.
L
okasi kuliner khas ini dibuka dari pagi hingga malam hari. Aneka jenis makanan pun disediakan. Umumnya berupa kuliner khas racikan Manado, mulai dari tinutuan, mie, naskun (nasi kuning), pisgor (pisang goreng), gorgor (goroho goreng), milu rebus dan bakar, gohu, atau tahu isi. Minumannya pun beragam, mulai kopi, kopsus, teh, dan jus, serta minuman ringan lainnya. ‘’Biasanya pagi banyak yang memesan tinutuan dan tinu campur (tinutuan campur mie) dan naskun. Nanti kalau siang sampe sore, yang banyak dicari adalah pisgor dan beberapa gorengan lain, seperti tahu isi atau goroho,’’ kata Marni, salah seorang pedagang pantai Malalayang ini. Memang sudah sejak beberapa tahun sebelumnya, pantai Malalayang, menjadi lokasi bersantai warga. Dari pagi sampai malam, kawasan ini selalu disinggahi warga, serta wisatawan. Apalagi sejak tahun lalu, kawasan ini sudah ditata rapi dan seragam, sehingga menjadi tempat menyenangkan untuk bersantai, sambil menikmati aneka jajanan khas. Tak heran, kalau lokasi yang kemudian diberi nama kawasan kuliner Pedagang Lapangan Kreatif Malalayang, sudah menjadi lokasi favorit warga Manado. Pagi hari, terlihat banyak warga yang bersantai dan menikmati aneka menu untuk sarapan, sambil menikmati suasana pantai Manado yang tenang. Begitu juga pada siang sampai sore hari. Dan menjelang matahari tenggelam, banyak warga Manado terlihat duduk santai di lokasi ini menunggu sunset, sambil menikmati pisgor plus dabu-dabu, ditambah kopi atau teh. Dan bagi Anda yang sekarang berada di Manado, asyik kiranya untuk berusaha datang menikmati suasana pantai Malalayang yang mendunia ini. Lokasinya pun hanya sekira 30 menit perjalanan dari pusat kota. (ronald marcus/ak)
Manado Magazine
33
34
Manado Magazine
Manado Magazine
35
HOTEL INFO
36
Manado Magazine
Manado Magazine
37
Did you know
B
atu-batu itu ada beberapa yang sudah dimasukkan sebagai bagian dari objek wisata di Manado. Batu-batu tersebut tersebar di berbagai bagian kota Manado. Mulai dari tepian pantai, perbukitan, sampai pemukiman penduduk. Misalnya, Batu Rana, merupakan batu bersejarah bagi anak suku Bantik. Batu ini memiliki bentuk yang unik dan bagian permukaan tekstur seperti telapak kaki orang. Ada yang percaya, batu yang berada di pinggiran pantai Kelurahan Malalayang Dua ini dianggap punya kekuatan khusus. Ada lagi Batu Kuangang, yang berlokasi di perbukitan Malalayang, tepatnya di Kelurahan Malalayang Satu Barat. Lokasi ini sudah diberi tanda oleh Disparbud Manado sebagai objek wisata. Batu Kuangang berukuran besar yang di permukaannya terdapat lubang-lubang kecil. Lubang-lubang ini konon dipakai permainan congklak bagi anak-anak suku Bantik pada masa lalu. Lubang ini konon dibuat dengan menggunakan sikut. Selanjutnya, ada Batu Sumanti yang terletak di Kelurahan
Tikala Ares dan sudah diberi tanda oleh Disparbud Manado. Situs batu yang berada di halaman rumah penduduk ini, punya nilai sejarah bagi orang Minahasa masa lalu. Tak hanya satu batu, tapi ada beberapa batu, meski ukurannya tak begitu besar. Batu-batu ini berdiri berjejer dan dimitoskan bisa bertumbuh besar. Oleh sejumlah warga situs batu tersebut dianggap keramat dan pada waktu tertentu biasa dijumpai bekas sesajen di lokasi tersebut. Sementara Batu Bantik yang berlokasi di kompleks perumahan gubernur Bumi Beringin, merupakan situs bersejarah Suku Bantik. Lokasi batu ini diyakini sebagai tempat tinggal dan persembunyian leluhur Bantik pada masa lalu, setelah mereka berbelanja atau mencari makan. Foto-foto: Ronald Marcus Selain keempat situs batu ini, ada juga situs batu lain yang juga dianggap punya nilai sejarah dan budaya di Manado. Beberapa di antaranya, Batu Buaya di Kelurahan Malalayang Satu Barat, Lima Batu di Kelurahan Malalayang Satu Timur, dan Batu Ni Yopo di Kelurahan Malalayang Satu. (ronald marcus/ak)
Foto: Ronald Marcus
38
Manado Magazine
ADVERTORIAL
Jejak Hijau Newmont di Minahasa
25 Tahun Berkarya bagi Negeri
PT Newmont Minahasa Raya (PTNMR) mengoperasikan tambang emas di kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara sejak tahun 1996 – 2004 diikuti dengan periode pemantauan hingga 2009. Program penutupan tambang yang bertanggungjawab melalui program reklamasi telah sukses mengembalikan fungsi ekologis area reklamasi seluas 240,41 hektar. Lahan bekas area tambang telah menjadi hutan reklamasi dimana tumbuhan bernilai ekonomi tinggi sekaligus bermanfaat besar secara ekologi tumbuh baik dan berbagai satwa dapat ditemukan di habitat alaminya. Hutan hasil reklamasi telah diserahkan kembali kepada pemerintah Indonesia dengan nilai sukses sebesar 93 pada tahun 2011.
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO
Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat yang dibangun YPBSU dan telah diserahkan ke Kementrian Kesehatan.
P
Hasil Survey Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Tambang Meskipun sudah ada berbagai program diatas, tidak berarti masyarakat tidak merasa terpengaruh dengan adanya penutupan tambang. Perwakilan masyarakat pun menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa penutupan tambang akan menghilangkan sumber utama dari kontraktor lokal dan penghasilan karyawan lokal. Penghentian program infrastruktur, pendidikan dan kesehatan akan memiliki dampak merugikan yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Singkatnya, kekhawatiran mereka adalah bahwa wilayah tersebut akan berubah menjadi ‘kota hantu’ (ghost town). Kekhawatiran yang sama disuarakan oleh pemerintah, peneliti, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat yang lebih luas. Tahun 2011, sebuah Studi Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Tambang PTNMR dilaksanakan secara komprehensif. Penelitian yang dilakukan Tim Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi ini menunjukkan fakta menggembirakan. Perekonomian lokal terus berkembang dan membaik seteMenkokesra meresmikan program–program PNPM dan YPBSU di Ratatotok, 15 lah penutupan Desember 2012 didampingi Wagub Sulut tambang. Pendan Bupati Minahasa Tenggara. dapatan ratarata keluarga di desa Buyat pada tahun 1994 sebelum tambang dimulai adalah Rp 1.475.500 = Rp 155,80 (nilai tukar mata uang: USD 1 = Rp 9.470,55). Setelah periode penutupan tambang tahun 2011, pendapatan rata-rata telah meningkat menjadi Rp 21.557.856 (USD 2.269,13). Daerah ini pun telah berkembang secara signifikan menjadi 18 desa setelah penutupan tahun 2011. Penelitian ini pun menjawab kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan terabaikannya daerah ini. Sesudah penutupan tambang, perekonomian makin maju, sekolah bertambah, infrastruktur terpelihara, daerah ini makin dinamis. Satu hal sudah pasti, daerah ini jauh dari sebutan ‘ghost town’. (adv)
rogram penutupan tambang yang bertanggungjawab, mencakup komitmen sosial, ekonomi dan kemasyarakatan di wilayah sekitar masih terus dijalankan hingga pengakhiran seluruh proses penutupan tambang dinyatakan selesai oleh Pemerintah Indonesia. Pemantauan lingkungan terus dilakukan untuk jaminan jangka panjang terhadap lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat. Komitmen PTNMR sesudah penutupan tambang adalah meninggalkan jejak hijau yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Pengembangan Masyarakat Infrastruktur desa yang dibangun bertahap sejak tambang masih beroperasi mendukung berkembangnya daerah Ratatotok dari semula kumpulan desa hingga menjadi satu kecamatan yang dinamis. Pembangunan infrastruktur di setiap desa termasuk jalan dan jembatan telah secara substansial meningkatkan kondisi desa-desa sekitar tambang itu di sentra ekonomi. Tahun 2006, PTNMR bersama Pemerintah Indonesia menyepakati Goodwill Agreement (Perjanjian Itikad Baik) berkaitan dengan upaya pemantauan lingkungan pasca penutupan tambang dan berbagai inisiatif pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Utara. PTNMR memberikan komitmen sebesar $30 juta untuk periode sepuluh tahun guna pendanaan bagi berbagai program komunitas dan pemantauan lingkungan Teluk Buyat selama 10 tahun kedepan. Untuk mengelola dana ini didirikan Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU). Sampai saat ini YPBSU telah memperbaiki jalan, jembatan, mendirikan fasilitas air bersih, membangun Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat dan menyalurkan bantuan usaha dan pendidikan. Perusahaan juga membentuk Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Ratatotok Buyat (YPBRB), yang semua anggotanya adalah perwakilan masyarakat setempat. Sampai saat ini YPBRB telah mendirikan taman bacaan, radio komunitas, dan mendistribusikan bantuan kredit mikro dan usaha ekonomi lainnya. Setelah itu, YPBRB sudah menerima bantuan “Rumah Pintar” dan “Mobil Pintar” dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu dan Ibu Negara Nyonya Hajjah Ani Bambang Yudhoyono.
INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
39
round manado FFM 2013, Bangkitnya Sineas Lokal Penonton memberikan standing applause saat film “Antara Hitam & Putih berakhir”. Film berlatar belakang rohani dengan durasi 2,5 jam tersebut adalah karya Bethesda Pictures, sebuah komunitas film dari Pemuda GMIM Bethesda Sagerat Bitung. Aksi laga yang seru, komedi, dan drama yang menguras air mata tercampur secara elegan dalam film yang disutradarai oleh Kiki Yuandri, seorang pemuda pecinta seni yang juga karyawan di salah satu bank nasional. Pemutaran film lokal yang diramu dalam ajang Festival Film Manado 2013 adalah buah karya Pemuda GMIM Syaloom Dendengan Dalam, dimana memberikan kesempatan kepada sineas lokal untuk mempertunjukkan karyanya kepada masyarakat umum. “Sampai saat ini kami telah mengumpulkan 8 judul film lokal yang akan dipilih untuk diputar setiap bulan.” ujar Pnt Piet Hein Pusung, ketua pemuda GMIM Syaloom Dendengan Dalam. Dia juga menambahkan bahwa Festival Film Manado 2013 mendapat apresiasi dari DPD PARFI Sulut yang siap membantu mendampingi festival selama setahun ini. Bahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado, melalui kepala seksi perfilman,Grace Simbar, SSTP, MSi akan ikut dalam pembinaan Festival Film Manado, mengikuti Festival FIlm Jakarta dan Bandung. Adapun dalam gelar acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Januari di gedung gereja GMIM Syaloom Dendengan Dalam juga
40
Manado Magazine
menghadirkan sebuah film berjudul “Kita vs Korupsi: Jangan bilang siapa-siapa”. Film yang dibuat untuk sosialisasi pemberantasan korupsi ini, dikirim khusus dari Transparency International Indonesia (TII) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai bentuk dukungan kepada Festival Film Manado karena dianggap sebagai momentum yang tepat dalam mendidik masyarakat dalam memerangi tindak korupsi. “Masyarakat yang ingin menyaksikan film tidak dipungut biaya. Kami juga membuka kesempatan kepada sineas lokal untukmenampilkan karyanya agar dapat dinikmati banyak orang” tutup Piet.(ily)
round manado Daihatsu Raih SSI JD Power DAIHATSU Motor Company akhir 2012 dinobatkan sebagai merek otomotif terbaik dalam hal kepuasan pelanggan untuk kategori pembelian kendaraan baru. Perusahaan yang meroket pasca dilaunchingnya Xenia ini mendapat nomor 1 Sales Satisfaction Index (SSI) JD Power. Tahun sebelumnya, Daihatsu berada di peringkat ketiga. Menurut Sonny Lembong, Kepala Cabang Daihatsu Malalayang, pencapaian tersebut buah dari kerja keras semua karyawan. “Secara konsisten dan berkesinambungan Daihatsu terus bekerja keras meningkatkan kualitas product, membenahi fasilitas outlet, memberikan pelayanan yang lebih bersahabat dan mengembangkan kompetensi karyawan,” ucap Sonny. Penghargaan lain yang didapat Daihatsu pada 2012 akhir meraih penghargaan New Wave Marketeers Award pada Indonesia International Motor Show. Di mana saat ini Daihatsu mengedepankan teknologi ramah lingkungan.(ily)
Kenyamanan Berbelanja di Millenium Babies & Kids SETELAH sukses membangun bisnis di Makassar, Millenium Babies & Kids kini hadir di Manado. Millenium yang hadir sejak Desember 2012 lalu ini, menawarkan kenyamanan belanja dengan segmen khusus produk ibu hamil dan bayi, serta anakanak. Toko yang mempercayakan Venny sebagai managernya ini, menjual sejumlah produk perlengkapan ibu hamil dan jelang melahirkan, perlengkapan bayi dan anakanak. Begitu juga dengan seFoto: Mulyadi jumlah aksesoris khusus wanita, pakaian bayi dan anak, serta ragam permainan edukatif bagi anak-anak. Millenium Babies & Kids yang berlokasi di kawasan Mega Smart ini, termasuk tujuan yang direkomendasikan bagi Anda yang hendak mencari aneka kebutuhan ibu hamil, serta perlengkapan bayi dan anak-anak. Apalagi toko ini pun menawarkan kenyamanan berbelanja, dengan produk berkualitas serta harga yang terjangkau dari berbagai merk terpilih. ‘’Iya, saya sudah mengalaminya langsung berbelanja di sini. Di sini barangnya bagus-bagus dan harganya juga cocok,’’ ungkap salah seorang pengunjung yang bernama ibu Hera. Jadi, tunggu apa lagi, silahkan kunjungi Millenium Babies & Kids! (mulyadi)
Uniknya Komunitas Warung Kopi Bersehati-Calaca
Kongkow-kongkow Pagi Sekaligus aksi Sosial Para Pebisnis Manado Dari sekian banyak komunitas warung kopi (warkop) yang bertumbuh bagaikan jamur di kota Manado bahkan Sulut, komunitas warkop Bersehati di kawasan Pasar Calaca, memiliki keunikan sekaligus keistimewaan tersendiri. Pasalnya, pengunjung atau anggota komunitas kebanyakan adalah para pebisnis terkenal di Manado. Bahkan, selain memanfaatkan waktu dengan berkongkongkow-kongkow di pagi hari sebelum memulai aktivitasnya di warkop ini, mereka ternyata sebulan sekali kerap merancang sejumlah aksi sosial bagi masyarakat tak mampu di daerah ini. ‘’Saya sudah hampir 10 tahun aktif di komunitas ini. Sungguh saya senang bisa bersama di sini,’’ tutur Suherman dan Josua Rantung beberapa dari pentolan komunitas warkop Bersehati. Mereka pun mengakui kalau berkumpul di tempat ini tidak saja menambah wawasan dari tukar menukar informasi saat pagi hari, pun bisa bercanda dan saling mengikat hubungan keakraban. ‘’Bisa terjadi transaksi antar para pemilik usaha di sini. Pokoknya kami saling membantu baik sesama bisnis kami namun juga ikut mensuport kota Manado bahkan Sulut tercinta,’’ tegas Suherman yang juga salah satu pejabat di PT Multi Nabati Sulawesi. Berikut antara lain nama-nama para anggota komunitas warung kopi Bersehati Calaca: Ko Oan, Ko Sing, Ko Ow, Ruddy Walukow, Ko Afuk, Ko Hoa, Moudy Rambing, dr David, Ipes, Ko Hui, A Jong, Ko Su, Jemy Hosadi, Suherman, Josua Rantung. (*)
Komunitas warkop Bersehati di kawasan Pasar Calaca.
Foto: Ronald Marcus
Manado Magazine
41
map
42
Manado Magazine
DAPATKAN EDISI CETAKNYA ! DI KONTER-KONTER MAJALAH, RESTO & CAFE, LOUNGE-LOUNGE HOTEL BERBINTANG DI MANADO INFO BERLANGGANAN:
0852 5649 7450
Manado Magazine
43
pick up point • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
44
Toko Buku Lok TimeOut Sport Café Toko K-Mart Bandara Sam Ratulangi RM Wisata Bahari RM. Angel Fish RM Raja Oci RM Raja Sate RM Charity RM Kios Baru RM Foe Wah Megamas RM Xo Zuki RM Virgo Tikala RM Big Fish RM Bambuden IT Center RM Ocean Samrat Fresh Mart Multi Mart 1 & 2 Mantos
Manado Magazine
Dapatkan Manado Magazine di lokasi berikut: • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
MTC Jumbo Swalayan Fiesta Ria Gelael Mega Mall J-CO Nyiur Restaurant Peninsula Hotel Swiss-bel Maleosan Hotel Arya Duta Hotel Travelo Hotel Aston Hotel Quality Hotel Gran Puri Hotel Grand Luley Hotel Toko Orlane, Samrat Green Garden, Samrat Cella Bakery Samudra MM, Bitung City Extra Restaurant
inside
Sukses Penuh Kemuliaan Sahabat Setia GF* yang berbahagia, Selamat Tahun Baru 2013 M. Do’a saya, semoga tahun 2013 terwarnai dengan berbagai kesuksesan yang luar biasa dan menambah kemuliaan kita di hadapan Sang Pencipta Manusia. Amin.
K
ebanyakan orang mendefinisikan sukses sebagai keberhasilan mewujudkan kehidupannya yang lebih baik. Harta berlimpah, mobil banyak, rumah mewah, pangkat yang tinggi, dan bahkan beberapa kelompok masyarakat mendefinikan sukses bila seseorang yang memiliki istri lebih dari dua. Wow! Dan, dr. Amir Zuhdi definisi di atas saat ini sudah mulai beWebsite: www.amirzuhdi.com rubah bila di dapatkan harta berlimpah, Twitter: @amirzuhdi rumah mewah, mobil banyak itu didapatwww.facebook.com/dr.amir.zuhdi kan dari korupsi. Semua manusia ingin kekayaan, pangkat tinggi, popularitas yang melangit, karena itu adalah bagian dari kodrat kita sebagai manusia. Namun, seringkali kita tidak menyadari bahwa upaya mendapatkan kekayaan itu semakin jauh dari wujud kehidupannya yang lebih baik. Apa itu Sukses? Beberapa orang yang berkelimpahan kekayaan mengatakan bahwa ia tidak bahagia, hidupnya terasa tertekan. Seluruh relasinya telah ‘memborgolnya’ dan dia hidup seperti dalam penjara.
Padahal, semua fasilitas tersedia. Mau sesuatu, maka sesuatupun ia dapatkan, meskipun boleh jadi ia tidak mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan. Apakah yang demikian ini kita dapat sebut sukses? Ajaran agama, telah mengajarkan bahwa Akhir Yang Terbaik adalah salah satu alat ukur kesuksesan seseorang. Bila seseorang sampai akhir hidupnya ia menorehkan karya terbaiknya untuk kemanfaatan kehidupan, maka itulah kesuksesannya. Kekayaannya berlimpah dan didapatkan dari cara yang terbaik serta mampu memberi manfaat kepada orang lain. Bagi saya pribadi, mendefinisikan kesuksesan adalah di saat saya memiliki kesehatan fisik dan mental yang prima, memiliki kekayaan yang cukup yang bisa memberiku kebebasan menentukan pilihan-pilihan terbaik termasuk mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarga serta memberi kasih-sayang buat mereka yang membutuhkan dan memiliki waktu untuk menikmati semuanya sebagai bagian dari rasa syukur saya pada Tuhan Sang Pencipta diri saya. Bagaimana dengan sahabat? Ingin ngobrol dengan Dokter Amir, follow @amirzuhdi, ya. Salam GF, dr.AmirZuhdi Mentor Golden Family. Parenting Neurosains. (*) adalah sebutan untuk para sahabat yang bercita-cita memiliki keluarga emas dalam keluarganya.
Nantikan...
gelaran aneka seminar dan workshop mengenai keluarga dan dunia usaha Keluarga: • Mengenal Otak Cinta • Seminar Pernikahan (bagi suami istri) • Seminar Pra-Nikah (bagi anak muda) • Membangun Karakter Bisnis Keluarga
Dunia Usaha: • Motivasi Kerja dan Pengembangan Diri • Strategi Perjualan dengan Pendekatan Neuro-Marketing • Bisnis yang Membawa Berkat • Media Komunikasi dan Kehumasan
Dan ragam tema seminar, workshop, dan pelatihan lainnya Bersama,
Manado Magazine
45
46
Manado Magazine
Manado Magazine
47