Marketeers April 2016

Page 1

www.marketeers.com www.marketeers.com/radio

APR 2016

TECH STARTUP PLAYBOOK P. 083

Drawing a Solid Differentiation Strategy How to win mind, market, and heart share with PDB

16997802_MARKETEERS APRIL_C-1_R1.pdf 1

Prima: P. 093

Bakar Sampah Bukan Lagi Solusi Mengapa tak mengirimkan saja ke Bank Sampah?

Pesona Indonesia: P. 101

Tiga Ekosistem Permata Hayati Indonesia Mengenal lebih dekat Raja Ampat, Wakatobi dan Rote

Indonesia Rp.50.000,-

APRIL 2016

16997802_MARKETEERS APRIL_C-1+4.PDF 1

Maestro:

3/24/2016 8:18:02 3:58:25 PM


E E

T

026

DOWNLOAD 1 APP / DAY

DOWNLOAD 5 APP / DAY

16997802_MARKETEERS APRIL_T-026_R1.pdf 1

Presentase pengguna smartphone yang mengunduh aplikasi perharinya (Sumber: Baidu Data, 2015)

85%

PENGGUNA SMARTPHONE DI INDONESIA MEMILIKI 10-15 APLIKASI MOBILE

10%

MEMILIKI

40

APLIKASI

YOUTH

Alexandra Asmasoebrata Pembalap Nasional

Sudah sekitar dua tahun belakangan ini, saya melihat tech startup berkembang di Indonesia. Banyak aplikasi mobile bermunculan. Namun, aplikasi yang paling saya gunakan adalah aplikasi belanja online. Saya rasa, saya tidak tertarik untuk ikut-ikutan bikin startup. Meksipun, grup WhatsApp saya adalah para entrepreneuer yang saban harinya berbicara mengenai dunia usaha rintisan itu. Tidak apa-apa kan kalau saya tidak mau jadi pengusaha? Bicara tech startup, saya merasa bahwa kehadiran mereka ini sangat membantu kehidupan saya sehari-hari. Seminggu bisa sampa dua kali buat saya melakukan transaksi belanja online. Kalau disuruh berandai-andai, saya ingin ada startup yang bisa menunjukan di mana salon terdekat. Saya sering bepergian ke luar kota dan tidak tahu di mana salon terdekat. Saya ingin ada aplikasi seperti itu yang juga memberikan informasi seputar jam operasional dan layanan salon yang disediakan.

Sumber data: Lazada Indonesia

eskipun pengguna smartphone di Indonesia telah menyentuh lebih dari 52 juta jiwa dan diprediksi akan berada di angka 100 juta pada tahun 2018 (eMarketer, 2015), tetap tak ada satupun smartphone yag bisa menampung seluruh aplikasi-aplikasi besutan startup tersebut. Pada akhirnya, pengguna akan selektif dalam memilih aplikasi. Bahkan, mereka tak segan-segan menghapus aplikasi yang telah diunduhnya jika memori yang tersedia sudah habis terpakai. Berdasarkan data Nielsen Mobile Insight yang bekerja sama dengan Vserv, platform data untuk mobile marketing dan e-commerce menyatakan bahwa rata-rata pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan 129 menit per hari bersama ponselnya. Rata-rata data yang dihabiskan pun sebanyak 197 MB/hari. Dari angka itu, 20% pengguna smartphone di Tanah Air mengonsumsi data sekitar 249 MB/hari. Kalangan jenis ini adalah mereka yang gemar menginstal aplikasi dan permainan. Data tersebut didapat dari hasil suvei online Nielsen kepada 1.600 responden. Berapa banyak aplikasi yang diunduh setiap harinya? Lazada Indonesia pada tahun ini mengumumkan bahwa 85% pengguna smartphone di Indonesia memiliki 10-15 aplikasi mobile. Sedangkan, hanya 10% yang memiliki 40 aplikasi. Di sisi lain, MarkPlus Insight dalam Youth Women Netizen Monitoring 2015 meng­ ungkapkan dari 3.605 responden, 41% mengunduh aplikasi mobile. Adapun aplikasi yang paling banyak diunduh netizen adalah aplikasi media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Path, serta aplikasi instant messaging. Lantas, apakah aplikasi mobile besutan startup diunduh oleh YWN Indonesia? Lalu, aplikasi semacam apa yang diinginkan oleh para YWN itu? Marketeers mewawancarai ketiga YWN untuk tahu sejauh mana ketertarikan mereka dalam mengunduh berbagai aplikasi pada smartphone-nya. Simak opininya berikut ini:

3/24/2016 3:58:30 PM


E E

T

027

5-10MENIT

SEKALI RATA-RATA ORANG INDONESIA MENGECEK SMARTPHONE

50% DARI

PENGGUNA SMARTPHONE MENGUNDUH 3-5 APLIKASI BELANJA ONLINE

WOMEN

Andrea Gunawan Head of Partnerships & Content Setipe.com

NETIZEN

Aubry Beer

Sumber data: Lazada Indonesia

Presenter

Saya sendiri adalah salah satu yang sering menggunakan layanan aplikasi-aplikasi digital yang ada di smartphone. Sekarang internet semakin mudah, aplikasi juga semakin banyak, yang punya gadget juga sudah banyak. Terlebih, Jakarta sering macet, jadi aplikasi-aplikasi belanja online sangat membantu. Kira-kira, dua kali seminggu saya menggunakan layanan belanja online. Kalau boleh sih, saya ingin ada aplikasi yang bisa menyediakan jurnal digital. Dulu ketika masih kuliah di luar negeri, yang namanya jurnal itu mudah diakses dan diperoleh. Nah, begitu kembali ke Indonesia, jurnal itu susah didapat. Padahal, jurnal dibutuhkan oleh semua mahasiswa. Setiap mahasiswa yang mau menyelesaikan studinya harus membaca dan membuat jurnal. Jadi, akan sangat memudahkan bila ada aplikasi yang menyediakan jurnal semacam itu. Sebab, dalam dunia akademik, pelajar dituntut untuk membaca karya ilmiah yang memang sudah teruji secara teori. Dengan ada aplikasi semacam itu, mahasiswa tidak perlu lagi membeli bukubuku kuliah yang harganya mahal.

16997802_MARKETEERS APRIL_T-027_R1.pdf 1

Saya melihat startup digital di Indonesia sangat berkembang pesat. Informasi pun semakin terbuka lebar, sehingga orang tidak takut lagi menggunakan produk dari para startup. Saya masih ing­at, dulu masyarakat masih takut untuk berbelanja online maupun mencari jodoh lewat internet. Alasannya, meraka takut tertipu. Untuk belanja online, mereka mengkhawatirkan buruknya servis ketika produk rusak. Belum lagi bila barang yang dipesan tidak sesuai. Saya menggunakan berbagai macam aplikasi besutan startup, antara lain Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan lainnya. Saya biasanya mengunduh aplikasi atas rekomendasi teman maupun klien. Sebagai pengguna, saya menginginkan aplikasi yang menawarkan kemudahan navigasi. Jadi, tidak ribet dan loading-nya pun tidak lama. Selain itu, saya akan mencari aplikasi dengan penawaran harga yang terbaik serta memiliki customer service yang membantu. Setipe.com sendiri, selain menyediakan platform situs, kami pun memiliki aplikasi mobile. Sejauh ini, aplikasi kami sudah diunduh sebanyak 7.600 kali di iOS dan 38.500 kali di Android. Namun, untuk saat ini, pengguna lebih banyak mengakses Setipe. com lewat mobile site dibanding app. Ada perbedaan antara pengguna yang mengakses lewat mobile site dan app. Mereka yang menggunakan mobile site biasanya mereka yang kurang paham teknologi. Sedangkan pengguna app adalah mereka yang lebih mengetahui teknologi.

3/24/2016 3:58:30 PM


A

I

N S T O

R Y

Tech Startup Playbook 039

Tech Startup Playbook Oleh Hendra Soeprajitno

Selamat datang di era ekonomi kreatif baru. Era di mana peran teknologi sangatlah kental dan ide brilian menjadi mahal harganya. Sebuah masa di mana generasi millennial semakin mendominasi, perusahaan seperti Google atau Facebook menjadi tempat impian untuk bekerja, dan Silicon Valley menjadi tempat wisata yang harus dikunjungi semua orang –meskipun sekadar untuk selfie dan mem-post di media sosial-.

uka atau tidak suka, hal itulah yang tengah menjalar muka bumi ini, tak terkecuali Indonesia. Keje­ lian melihat sebuah masalah dan kemampuannya memberikan jawa­ ban menjadi pintu kelahiran technopreneur di Indonesia. Sebut saja Nadiem Makarim dengan Go-Jek, Achmad Zaky dengan BukaLapak, William Tanu­ wijaya dengan Tokopedia, Ferry Unardi de­ ngan Traveloka, dan masih banyak lagi. Keberhasilan melahirkan sebuah solusi telah mengantarkan mer­ eka menjadi technopreneur Indonesia. Kesuksesan mereka pun kini diikuti oleh generasi muda lain­ nya. Istilah tech startup tak lagi asing. Mereka

16997802_MARKETEERS APRIL_T-039_R1.pdf 1

bercita-cita menjadi Nadiem, Zaky, atau William selanjutnya. Tentunya tidak ada yang salah dengan kondisi itu. Semua orang memang memiliki ide dan boleh saja memutuskan untuk menjajal dunia tech startup. Namun, satu hal yang harus diingat, dunia ini bukanlah dunia yang mudah. Keberanian saja tidaklah cukup. Dibutuhkan sebuah kreativitas, produktivitas, kerja keras dan kemampuan untuk mewujudkannya. Di balik ke­ hebatan Tokopedia mendapatkan dana senilai US$ 100 juta dari Softbank dan Sequoia atau BukaLa­ pak dari Grup EMTEK, terdapat usaha dan pengor­ banan ekstra yang telah dilakukan oleh William atau Zaky.

3/24/2016 3:58:32 PM


A

I

N S T O

R Y

Tech Startup Playbook 040

Tidak bisa ditepis bahwa beredar anggapan yang salah. Pertama, membangun tech startup adalah hal yang mudah. Kedua, selama memiliki ide yang baik, maka kita cukup mencari investor yang mau mendanai proyek kita. Ketiga, menaikkan valuasi secepatnya dan mencari investor lain yang mau membenamkan dananya kembali. Keempat, exit dari startup yang telah kita bangun. Kelima, men­ jadi miliuner karena telah berhasil menjual bisnis yang kita besarkan. Padahal membangun tech startup adalah hal yang sulit. Ide brilian tidak cukup, karena ide Anda bisa saja dikopi oleh pebisnis tech startup lainnya dalam hitungan bulan atau beberapa hari saja. Ti­ dak percaya? Simak saja pertarungan sengit antara Go-Jek, Grab, Blu-Jek, atau aplikasi ojek lainnya. Belum lagi, ide brilian Anda mungkin saja bakal sulit diwujudkan karena masyarakat belum bisa menerimanya. Tak hanya produk, Anda juga harus memikirkan bagaimana membentuk tim yang baik, kompak, dan memiliki kesamaan visi dan misi. “Teknologi memang terus berkembang, tapi yang paling utama adalah manusia yang ada di dalam­ nya. BukaLapak menerapkan 3C, yaitu Character, Competency dan Chemistry,” kata Achmad Zaky, CEO & Founder BukaLapak. Selain memiliki tim yang baik, Anda juga harus menentukan skema bisnis yang akan digunakan dan bagaimana Anda melakukan monetisasi. Dan, yang terpenting adalah inovasi di masa depan. Se­ buah produk tanpa pengembangan akan mati. Hal ini berlaku bagi semua bisnis, apalagi teknologi berkembang dengan sangat cepat. Nah, seandainya Anda telah memiliki semua itu, permasalahan selanjutnya adalah dana pengem­ bangan. Bisnis teknologi sangatlah padat modal. Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir terkait dana ini. Sebab, Indonesia sedang menjadi incaran para penyandang dana, entah berbentuk angel investor, corporate venture, venture capital, atau lainnya. Namun, mereka bukanlah investor yang bodoh. Mereka tentunya ingin mengetahui seperti apa visi dan misi tech startup yang Anda bangun, memberi­ kan key performance index (KPI), atau lainnya. Tak berhenti di situ, tentunya bukan hal yang mu­ dah bagi pelaku tech startup untuk membawa bisnis yang telah dibangunnya untuk berkembang le­bih lanjut. Ketika bisnis yang Anda bangun stagnan, maka valuasi perusahaan Anda pun bakal mandeg. Alih-alih mendapatkan investor baru, bisa-bisa pe­ rusahaan Anda justru ditinggalkan konsumen Anda karena dianggap sebagai produk yang tidak bisa lagi menyelesaikan masalah mereka. Ilmu marketing pun berlaku pada bisnis tech startup ini. Layaknya produk yang baik, Anda ha­ rus bisa menentukan apa positioning, diferensiasi hingga brand apa yang ingin dihasilkan. Produk Anda pun harus mampu memberikan value bagi konsumen Anda. Melihat segala fenomena ini, apakah Anda masih menganggap membangun tech startup adalah hal yang mudah? Namun, Anda tidak perlu khawatir dengan hal itu. Sebab, Anda bakal menemukan jawabannya pada Marketeers kali ini. Singkat kata,

16997802_MARKETEERS APRIL_T-040_R1.pdf 1

edisi ini bakal menjadi playbook bagi Anda dalam membangun tech startup. Ya, dalam edisi kali ini, Marketeers bakal menya­ jikan sektor-sektor apa di dunia startup yang masih layak digarap. Semoga saja, data-data yang dirilis oleh DailySocial.id bertajuk Tech Startup Report 2015 itu bisa memberikan gambaran tentang dunia tech startup di Indonesia saat ini. Selain itu, kami juga mengangkat kisah menge­ nai sejumlah tech startup Indonesia dari berbagai sektor, mulai dari pendidikan, audio-video, pe­ kerjaan, hingga keuangan dan e-commerce yang diprediksi masih menjadi sektor yang paling me­ narik untuk beberapa tahun ke depan. Semoga saja, kisah, diferensiasi, hingga strategi para tech startup Indonesia –besar maupun kecil- bisa menjadi inspi­ rasi dan pembakar semangat Anda. Tak berhenti di sini, kami juga menampilkan interview dengan Ken Dean Lawadinata, Owner dan Chairman KASKUS, salah satu tech startup yang telah merasakan pahit dan manisnya dunia ini dan kini telah menjelma menjadi raksasa. Dan, yang terpenting, kami juga menampilkan pandangan dari sejumlah investor tech startup dunia dan Indonesia sehingga Anda bisa melahirkan tech startup yang bisa memikat hati mereka nantinya. Selamat menikmati dan selamat datang di era ekonomi kreatif baru, di mana ide brilian menjadi mahal harganya dan Silicon Valley menjadi tempat wisata yang harus dikunjungi semua orang.

GRAPHIC Source: Tech Startup Report 2015 by DailySocial

Investment Trends 2016 On Demand Fintech Advertising IoT

38 11 13 13

SaaS

13

E-Commerce

13

3/24/2016 3:58:33 PM


A

R K

Y O

U

R S T

Y L E

Movie & Music 116

SIA

RIHANNA

KENDRICK LAMAR

This Is Acting

ANTI

Untitled Unmastered

Sia kembali membuktikan bahwa dirinya bukanlah hanya seorang penulis lagu yang handal. Kekuatan vokalnya yang amat khas kembali menghiasi deretan lagu-lagu terbarunya. Kemampuannya mengola­ borasikan musik pop dengan irama-irama modern menjadi salah satu kekuatannya dalam album terbarunya ini.

Bukan Rihanna namanya kalau kehadirannya tidak dinantikan oleh para penggemar musik. Daya musikalitasnya yang tinggi kembali tertuang dalam album terbarunya yang bertajuk ANTI. Kolaborasinya bersama rapper kenamaan asal Kanada, Drake, dalam single berjudul Work berhasil menghadirkan kehebohan tersendiri dalam jagat industri musik.

Sosok Kendrick Lamar adalah suar baru dalam industri musik hip-hop Amerika Serikat. Album sebelumnya To Pimp a Butterfly adalah karya terbaiknya. Selang beberapa hari dari penampilan feno­ menalnya dalam ajang Grammy, Kendrick Lamar merilis kumpulan lagu terbarunya dan kembali menasbihkan bahwa dirinya tidak bisa berdiam diri terlalu lama.

CAPTAIN AMERICA: CIVIL WAR

Bentrok Idealisme dan Regulasi Oleh Jaka Perdana

Dunia sinema baru saja dihebohkan oleh adu otot dua ikon komik dalam Batman v Superman: Dawn of Justice. Marvel pun tidak mau kalah, karena mereka juga punya dua jagoan favorit pemirsa untuk diadu. Film ini pun bakal diramaikan oleh aktor Indonesia.

Setiap tahun penonton bioskop disuguhi pameran kecanggihan dan aksi heroik dari jagoan-jagoan komik Marvel. Tidak kurang, ada 12 film semenjak proyek besar Marvel Cinematic Universe groundbreaking pada 2008 lalu lewat Iron Man. Tahun ini, Marvel akan menampilkan konflik antara dua jagoan utama mereka, Captain America dan Iron Man dalam Captain America: Civil War. Civil War berkisah ketika pemerintah mulai was-was dengan keberadaan para superhero seperti Captain America (Chris Evans) dan Iron Man (Robert Downey Jr). Pemerintah ingin aksi jagoan-jagoan super ini diatur dalam UU. Tapi Captain America menolak karena ingin berjuang independen tanpa intervensi, sementara Iron Man yang justru melihat sisi positif inisiatif pemerintah ini. Sudah bisa ditebak, kedua kawan baik ini harus menyelesaikannya lewat adu jotos. Baik Tony dan Rogers punya tim sendiri, yang isinya satu idealisme dengan keduanya. Sebenarnya bukan masalah siapa menang dan kalah. Justru bagaimana penyebab konflik tersebut bisa memuncak, dan superhero mana saja pendukung Rogers maupun Tony, yang membuat Civil War menjadi menarik. Padahal keduanya adalah kawan baik semenjak bertemu dan berjuang bersama mengusir serbuan alien di The Avengers.

musik film april.indd 1

Gembar-gembor Civil War sebenarnya sudah terasa sejak akan dirilisnya The Avengers: Age of Ultron tahun lalu. Mungkin yang baru saja menjadi trending adalah akan dihadirkannya SpiderMan versi terbaru, yang baru saja muncul sekejap di trailer kedua Civil War beberapa waktu lalu. Selain si Laba-Laba, Civil War akan memperkenalkan hero baru Black Panther. Civil War akan dikomandoi duo saudara Anthony dan Joe Russo, yang dianggap sukses membawa franchise Marvel ke level baru lewat Captain America: Winter Soldier. Film ini akan hadir di Amerika Serikat (AS) pada 6 Mei 2016. Dan Civil War akan mampir ke Indonesia dua hari lebih awal pada 4 Mei 2016. Satu lagi, aktor Indonesia Ray Sahetapy akan muncul sebagai salah satu sosok antagonis. JUDUL: CAPTAIN AMERICA: CIVIL WAR. SUTRADARA: ANTHONY RUSSO, JOE RUSSO. PEMAIN: CHRIS EVANS, ROBERT DOWNEY JR, SCARLETT JOHANSSON, SEBASTIAN STAN, ELIZABETH OLSEN. STUDIO: DISNEY/MARVEL. RILIS: 6 MEI 2016 (AS), 4 MEI 2016 (INDONESIA)

16997802_MARKETEERS APRIL_T-116

3/23/16 2:06 AM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.