3 minute read
Religi
Memetik Hikmah Musibah
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT Sholawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW. Keluarga dan para Sahabat-sahabatnya.
Advertisement
Pada masa pandemi seperti saat ini, marilah kita semua tetap semangat dalam menjalani kegiatan seperti biasa dengan mengikuti protokol kesehatan. Sebagai bentuk ikhtiar kepada Allah SWT dan setelah itu kita pasrah bahwa segala ketetapan Allah SWT
Ketika mendapat sesuatu yang menyenangkan, kebanyakan dari kita lupa bahwa segala nikmat dan hal-hal menyenangkan tersebut merupakan karunia Allah SWT Yang patut untuk kita syukuri Sobat, dengan cara meyakini dalam hati bahwa itu adalah pemberian Allah. Berterima kasih atas pemberian tersebut, serta memanfaatkannya menuju jalan yang Allah Ridhoi.
Akan tetapi, saat musibah melanda, hanya sedikit orang yang bersabar dan menyandarkan segala ketetapan tersebut kepada Allah SWT dan mungkin kebanyakan dari kita mencela, menyalahkan, merasakan penyesalan yang teramat dalam hingga mulai berpikir dan berandaiandai dengan kalimat yang seakan-akan tidak menerima dan tidak ikhlas dengan kejadian yang Allah tetapkan.
Maka dari itu Sobat Pers, agar kita tidak menjadi orang yang demikian itu, maka ada satu kaidah penting yang harus senantiasa kita jadikan pedoman hidup dalam beragama, yaitu firman Allah SWT dalam (Q.S Al-Baqorah:216).
نوملعت َل متنأو ملعي هللاو ۗ مكل ش وهو ائيَش اوبحت نأ سعو مكل ٌْ يخ وهو ائيَش اوهركت نأ سعو
Artinya:”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Kejadian yang kita benci, bisa jadi itu merupakan hal yang baik bagi kita, dan hal yang kita sukai, bisa jadi itu merupakan hal yang buruk bagi kita. Demikian juga musibah yang menimpa saat ini, tidak mesti hal tersebut merupakan sesuatu yang buruk dan baik. Karena, pasti ada hikmah yang Allah SWT berikan kepada setiap hambanya sesuai dengan kehendaknya.
Sobat pers, sudah sepatutnya kita yakin apabila musibah menimpa Allah SWT telah mempersiapkan kebaikan yang banyak sesuai dengan tingkatannya. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam (Q.S An-Nisa’:19).
Artinya:”Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”
Dalam suatu hadist, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa seseorang muslim tidak akan merugi dalam situasi apapun. Sebab, keimanan akan menjadikannya semua urusanya menjadi baik.
Ustadz Isnan Asrory Lc. (Pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya “Fiqih Menghadapi Wabah Penyakit” menukil hadist Nabi, beliau bersabda “perkara orang mukmin itu mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik, dan itu tidak dimiliki seorangpun kecuali orang mukmin, bila tertimpa kesenangan ia bersyukur, dan syukur itu baik baginya, dan bila tertimpa musibah ia bersabar, dan sabar itu baik baginya”(HR. Al-Bukhari Muslim, dari sahabau shuhaib)
Disamping itu Allah SWT juga menjanjikan keutamaan besar bagi mereka yang bersabar dalam menghadapi segala ujian (bala’) ataupun musibah. Berikut ada 4 keutamaanya.
1. Mengangkat Derajat dan Menghapus dosa.
Dari Abu Huroirah Radliallahu’anhu. Ia berkata Rosulullah SAW bersabda “Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu dosapun atasnya.”(HR. Tirmizi)
2. Tanda kebaikan dari Allah SWT
“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum dia akan menguji mereka, barang siapa yang ridho maka baginya keridhoan Allah, namun barang siapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah”(HR. Tirmizi)
3. Mati Syahid
“Nabi SAW. memberi kabar gembira bagi yang wafat karena bala’ dan musibah, (mati) karena menderita thoun adala syahid bagi setiap muslim”(HR.Al - Bukhari Muslim)
“...tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit thoun, kemudian ia tetap tinggal di negrinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa pennyakit tersebut tidak akan menjangkitinya kecuali apa yang telah Allah tetapkan kepadanya, maka baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid”(HR. Bukhari)
4. Pahala Yang tidak terbatas
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 10.
باسح يغب مهرجأ نورباصلا فوي اََّنإ
Artinya:”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Maka dari itu, dengan dijanjikannya keutamaan-keutamaan yang besar tersebut, marilah kita tetap bersabar dan tabah dalam menghadapi Covid-19 untuk mendapat Ridho Allah SWT dan jangan lupa untuk tetap semangat..
Wallahu a’lam
*Irfan Joni Pangestu XI DPIB 2