![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
8 minute read
Doa untuk anak-anak yang ditelantarkan dan
PRAKATA
Kita bersyukur dan berbangga menyambut terbitnya Buku Doa Laudato Si’ Movement Indonesia. Melalui Surat Apostolik Laudato Si' Paus Fransiskus ingin menawarkan kepada seluruh umat manusia suatu kerangka spiritualitas ekologis berisi pembinaan kesadaran ekologis dan dorongan sikap peduli yang lebih kokoh menyangkut pelestarian bumi kita. Laudato Si' mulai terimplementasi dan menggema melalui berbagai gerakan Laudato Si' Action Platform (LSAP ) di lima benua. Selain tergugah untuk terlibat secara programatis demi lestarinya bumi sebagai rumah bersama bagi semua makhluk, kita juga tergugat secara rohani untuk turut berkarya sebagai rekan kerja Allah demi terwujudnya masyarakat yang makin utuh, bermartabat, berkeadilan berlandaskan kasih dan disempurnakan dalam doa dan kurban. Keutuhan dan keberlanjutan alam ciptaan tentu mutlak membutuhkan kerja keras, cerdas, tuntas, dan tulus ikhlas. Namun tanpa doa yang berkanjang, semua bisa hancur, berakhir sia-sia. Buku Doa Laudato Si' Movement Indonesia hendak menyadarkan kita untuk berdedikasi bagi Ekologi Hijau yang merujuk pada Allah, Sang Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Sejati. Buku Doa ini sebenarnya mau menyadarkan kita untuk kembali kepada misi pelayanan Gereja di bawah tagline ora et labora, doa dan kerja.
Advertisement
Doa. Suatu kata dasar dan akar kata yang tertuang hampir lima ratus kali dalam teks Alkitab dengan Deuterokanonika. Namun, doa bukan sekadar kata dasar. Doa bukan sekadar pepesan hampa manipulator kesalehan palsu. Doa sejati adalah cetusan jiwa manusia ke hadapan Allah dengan berjuta maksud. Doa orang saleh menembus langit, menggapai alam nan suci. Bila pintu alam surgawi diketuk, yang diminta pasti diberi, dan yang dicari pasti didapat. Semoga dari surga turunlah berjuta jawaban demi kiprah yang lebih baik di atas bumi yang ditata selaras maksud Sang pencipta. Selamat ber-LSAP, Tuhan memberkati selalu.
Mgr. Dominikus Saku, Ketua KKP-PMP KWI 2016-2022
SALAM LAUDATO SI`!
Buku Doa ini diterjemahkan dari Laudato Si` Prayer Book yang diterbitkan Laudato Si` Movement, Mei 2022 lalu. Diterjemahkan dan diperkaya pula oleh tambahan doa bernafas ekologis lain oleh Rm. Martin Harun ofm, buku ini menjadi makin lengkap dan mendalam bagi kita. Atas nama Gerakan Laudato Si` Indonesia dan Laudato Si` Movement kami mengucapkan terima kasih atas penerjemahan dan pengayaan buku ini bagi kita semua. Doa Laudato Si` bukan hanya sarana persahabatan kita dengan Allah dan sarana transformasi diri agar layak di hadapan Allah, tetapi juga sarana pembaruan relasi moral dan spiritual kita dengan segenap ciptaan dan bumi, rumah kita bersama. Semoga kita makin selaras dengan kehendak kasih Allah, semoga hidup kita masing-masing dan bersama juga makin serasi dengan ritme tarian cinta kasih segenap ciptaan, serta denyut Ibu Bumi, sang rahim dan rumah kehidupan. Di Hari Raya Santo Fransiskus, 4 Oktober 2022
Cyprianus Lilik Krismantoro Putro, Ketua Gerakan Laudato Si` Indonesia
KATA PENGANTAR 1
Kita semua terhubung dengan Allah. Allah adalah Pencipta dan kitalah makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Ketika berdoa, kita merawat hubungan itu, memberi perhatian padanya, bertumbuh di dalamnya, dibentuk kembali dan diperbarui olehnya. Dalam Laudato Si’, Paus Fransiskus meminta dan membimbing kita untuk memberi perhatian yang jauh lebih luas. Kita, manusia, harus memperhatikan hubungan kita satu sama lain dan dengan seluruh tatanan ciptaan lainnya dan juga dengan Allah. Diilhami oleh Fransiskus dari Assisi, Paus Fransiskus memulai ensikliknya dengan rasa syukur atas seluruh Ciptaan. Judulnya adalah nyanyian pujian segala makhluk bagi Sang Pencipta. Dituntun oleh ilmu pengetahuan dan hati nurani, Paus Fransiskus memohon kita untuk mendengar “jeritan bumi dan jeritan kaum miskin.”
Sejak Juni 2015, ketika Laudato Si` diterbitkan, jutaan orang telah menanggapi permohonannya. Banyak orang bertindak dengan cara-cara praktis untuk memperbaiki hubungan kita dengan bumi dan satu sama lain. Mereka juga berdoa, dengan cara tradisional dan baru, agar dunia yang disebut “rumah kita bersama” menjadi lebih sehat dan penuh kasih. Terinspirasi oleh ajakan untuk mempraktikkan “spiritualitas ekologis”
1 Terjemahan dari Foreword oleh Kardinal Michael Czerny S.J. dalam Laudato Si` Movement Prayer Book, April 2022, p. 1-2.
(LS 216), banyak orang mengembangkan doa-doa baru berupa kata-kata dan perbuatan-perbuatan. Mari kita semua berdoa. Laudato Si` Movement Prayer Book membagikan banyak doa dan cara berdoa yang indah. Anda akan menemukan inspirasi untuk mengungkapkan: • sukacita dan kekaguman pada keajaiban dunia alam; • rasa syukur atas segala karunia alam yang menopang kita; • rasa duka dan malu tentang bagaimana kita manusia telah memperlakukan bumi dan sesama kita dengan buruk dan masih terus berlaku demikian; • komitmen untuk menyembuhkan bumi dan relasi dengan sesama manusia. Mari kita berdoa. Ketika Yesus menanggapi permintaan "Tuhan, ajarilah kami berdoa", ajarannya dimulai dengan dua kata ini: "Bapa kami". Bapa kami, bukan Bapaku – seorang Bapa yang Yesus panggil sebagai “Abba”, Papa, bukan sebagai ilah yang jauh.
Saat ini kita mengenali Ibu, Bapa, Roh Agung dan namanama kuno dan baru lainnya untuk Pencipta kita yang penuh kasih; dan sekarang kita memahami, secara lebih mendalam dan serius, bahwa dalam hal ini kita bersama-sama. Yang penting adalah kemanusiaan kita bersama, bukannya kebutuhan dan keinginan saya saja; hubungan kita dengan seluruh ciptaan, bukannya penggunaan saya atas sumber daya ini atau itu; Bapa Kita dan Rumah Kita Bersama. Kita belajar berdoa. Doa-doa dalam Prayer Book ini yang kebanyakan muncul dari berbagai cabang Laudato Si` Movement, berdialog dengan sumbangan indah Paus Fransiskus sendiri: “Doa untuk bumi
kita” dan “Doa umat Kristen bersama semua makhluk”. Dalam ensiklik, kedua doa ini menyusuli pengantar spiritual dan mistiknya sendiri (LS 238-46) yang layak dibaca dan direnungkan berulang-ulang. Marilah kita berdoa: “Laudato si’ mi’ Signore – Terpujilah Engkau, Tuhanku” (LS 1).
Kardinal Michael Czerny S.J. Prefek Sementara Dikasteri Vatikan untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Secara Integral
PENGANTAR PENYUSUN
“Kegiatan Laudato Si` Movement yang didasarkan pada iman dan komitmen untuk transformasi spiritual, merangkul kontemplasi dan aksi sehingga dapat membedakan bagaimana harus bertindak secara kenabian sambil hidup dalam pengharapan. Laudato Si` Movement yang terdiri dari orang-orang yang serentak kontemplatif dan aktif, merangkul paradoks irama lambat dan cepat untuk dapat merespons krisis yang kita alami.”2
Dari tengah Laudato Si` Movement yang mondial itu beberapa bulan lalu muncul Laudato Si` Movement Prayer Book (2022), suatu buku doa yang merupakan buah dari perjalanan bersama dan kerja sama semua cabang yang membentuk pohon indah yang adalah jaringan Laudato Si` Movement. Kebanyakan doa dalam Buku Doa Laudato Si` Indonesia yang ditawarkan di sini, merupakan terjemahan atau olahan dari teks-teks dalam Laudato Si` Movement Prayer Book tersebut. Namun, Buku Doa Laudato Si` versi Indonesia ini tidak merupakan terjemahan lengkap dari buku berbahasa Inggris. Yang dimuat adalah seleksi doa-doa yang menyentuh situasi kita. Selebihnya, buku doa versi Indonesia dilengkapi dengan sejumlah doa yang muncul dari kepedulian akan lingkungan hidup di tanah air kita sendiri, yang sebagai negara kepulauan dengan lautan yang luas di antara nusa-nusa itu (Nusantara) memiliki masalah-masalah ekologis tersendiri. Ditambah
2 Dari Introduction oleh Dr. Lorna Gold, Board Chair of LSM, dalam Laudato Si` Movement Prayer Book, April 2022, p. 3.
doa-doa yang berkaitan dengan sisi-sisi tertentu kerusakan alam di pulau-pulau dan laut-laut kita, bencana-bencana yang sering terjadi serta korban-korbannya, dan tindakan ekologis yang amat diperlukan. Mengingat bahwa masalah ekologis menyangkut hampir segala aspek kehidupan di bumi, kumpulan doa seperti ini tidak mungkin mengejar kelengkapan, juga tidak bila dalam terbitan kemudian akan dilengkapi dengan doa-doa lain yang diharapkan dari para pengguna buku doa ini. Silakan mengirim doa atau bahan Anda kepada penyusun (marharun@gmail.com) buku ini. Tata letak sederhana buklet yang berukuran A5 mendukung penggunaannya di hp, tetapi juga mengizinkan cetak bolak balik pada kertas A5 (mirror margins) bila bentuk cetak memang dibutuhkan, tanpa maksud komersial. Semoga kumpulan doa ini membantu semua orang yang berupaya merawat rumah kita bersama, baik dalam perenungan pribadi maupun refleksi bersama, untuk memperdalam perjalanan kita di sepanjang jalan pertobatan ekologis. Hari Nusantara, 13 Desember 2022
Martin Harun, OFM
A. DOA-DOA DASAR DAN UMUM
1. Gita Sang Surya
Tuhan yang mahatinggi, mahakuasa dan mahabaik, bagi-Mu kulagukan pujian, kemuliaan dan hormat, segala syukur hanya kepada-Mulah patut dihaturkan, tak ada satu insan yang pantas menyebut nama-Mu. Terpujilah Engkau, hai Tuhanku, bersama dengan segala makhluk-Mu, khususnya karena tuanku, saudara sang surya, yang menerangi pagi hari beserta langkah kami; betapa ia bersinar dengan indahnya, memancarkan cahaya, demikian ia menjadi lambang-Mu, ya Tuhan yang mahatinggi. Terpujilah, hai Tuhanku, karena yunda sang chandra beserta bintang-bintang yang Kaupasang di langit, memberi terang serta kecantikan. Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh kakanda sang angin, bersama dengan udara dan awan-awan beserta cuaca baik atau buruk, demikianlah Kau memberikan nafkah kepada kami. Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh ayunda sang tirta, yang sangat berfaedah, wataknya rendah hati, harga diri dan murni. Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh kakanda si api, yang Kaunyalakan untuk menerangi malam hari betapa indah dan bergairah, gagah perkasa sifatnya.
Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh kanjeng Ibu Pertiwi, yang menopang dan memelihara kami, dan menghasilkan buah-buahan, bunga-bunga berwarna serta jamu-jamuan. Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh siapa saja yang dapat mengampuni demi kasih-Mu, dan menahan kesakitan dan percobaan. Bahagialah yang dapat memikul itu dengan hati yang tenang, karena oleh-Mu ia diberi mahkota kemuliaan. Terpujilah Engkau, ya Tuhanku, oleh ayunda kematian jasmani, tak seorang pun dapat meluputkan diri daripadanya. Celakalah manusia yang meninggal dalam keadaan dosa! Bahagialah orang yang menjalankan kehendak-Mu, karena maut yang kedua tak dapat mencelakakannya. Ucapkanlah pujian, syukur dan terima kasih kepada Tuhan, jadilah hamba-Nya yang berendah hati.
Canticum fratris Solis, terjemahan Dick Hartoko, SJ ; Basis XXlV (1975) 220-221. (Teks asli Italia ada di bagian akhir buklet ini)
2. Doa untuk bumi kita
Allah yang mahakuasa, Engkau hadir di segenap alam raya, di setiap makhluk-Mu yang terkecil. Engkau memeluk semua yang ada dengan kelembutan jiwaMu. Taburilah kami dengan daya cintamu agar kami mampu melindungi indahnya kehidupan. Penuhi kami dengan damai-Mu,
agar kami dapat hidup bersaudara tanpa membawa kerugian bagi siapa pun. Allah kaum papa, tolonglah kami untuk menyelamatkan mereka yang tersisih dan terlupa di bumi ini, mereka yang begitu berharga di mata-Mu. Sembuhkanlah kehidupan kami, agar kami mampu melindungi bumi, bukan malah menjarahnya; agar kami dapat menaburkan keindahan, bukan polusi dan kerusakan. Sentuhlah hati mereka yang merugikan kaum papa dan merusak bumi demi keuntungan semata. Ajarilah kami menemukan makna dari segala yang ada, memandangnya dengan rasa terpesona, memahami kesatuan kami yang mendalam dengan setiap makhluk dalam peziarahan bersama menuju cahaya-Mu yang tak terhingga. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau bersama kami setiap hari. Kami mohon, kuatkanlah kami dalam perjuangan mewujudkan keadilan, cinta kasih, dan damai.
Paus Fransiskus, Laudato Si’