Fun Fact Aroma Hujan
Sering kali saat kita berada di luar rumah di saat hujan baru, kita mencium aroma udara yang begitu khas. Aroma ini bukan berasal dari air hujan, melainkan berasal dari tanah yang lembap. Seorang ilmuwan Australia menjelaskan proses munculnya aroma khas yang biasa disebut sebagai petrichor (petrikor). Petrikor berasal dari berbagai senyawa kimia yang harum, yang berasal dari tanah dan tanaman yang mengandung Actinobacteria yaitu bakteri-bakteri yang kebanyakan tinggal di dalam tanah. Actinobacteria menghasilkan sebuah senyawa organik yang disebut sebagai geosmin yang memengaruhi munculnya aroma petrikor yang dapat dideteksi oleh hidung manusia bahkan pada konsentrasi yang rendah. Saat tanah kering, aktivitas dekomposisi atau pembusukan oleh Actinobacteria melambat sedangkan sesaat sebelum terjadi hujan, kelembaban udara akan meningkat sehingga tanah mulai lembap dan aktivitas dekomposisi Actinobacteria meningkat sehingga konsentrasi geosmin akan meningkat pula. Lalu, saat hujan menyentuh permukaan tanah, maka hujan akan mendorong gas yang mengandung geosmin dari tanah menuju udara sehingga terciumlah aroma petrikor oleh hidung kita.
Bentuk Tetesan Hujan
Apakah kalian pernah melihat bentuk tetesan air hujan? Bentuk tetesan hujan yang populer digambarkan adalah berbentuk tetesan air seperti tetesan air mata. Namun, ternyata bentuk tetesan hujan tidak seperti itu. Bentuk tetesan hujan tergantung pada ukuran diameter tetesan hujan. Jika diameter kurang dari 2 milimeter, maka tetesan berbentuk hampir bulat sempurna seperti bola. Sementara itu, jika diameter tetesan lebih dari 2 milimeter, maka tetesan hujan akan berbentuk sedikit memanjang, pipih di bagian bawah, dan bulat di atas, seperti jamur atau bahkan roti hamburger. Mengapa hal ini terjadi? Itu karena saat tetesan hujan jatuh, bagian bawah tetesan akan terkena tekanan udara paling besar dibandingkan dengan bagian sisi-sisi tetesan. Sehingga bagian bawah tetesan akan memipih dan sisi-sisinya melebar.
Kecepatan Hujan
5
Kecepatan tetesan hujan sangat bervariasi tergantung pada diameter tetesan hujan dan kondisi tekanan udara. Namun, jika rata-rata diameter hujan adalah sebesar 6 milimeter atau kira-kira sebesar ukuran butir kacang hijau maka rata-rata kecepatan hujan adalah sebesar 10 meter per detik. Jika diasumsikan kecepatan hujan sebesar 10 meter per detik dan jarak awan hujan ke permukaan bumi adalah setinggi 3.000 meter maka butuh waktu kira-kira lima menit tetesan hujan untuk sampai ke permukaan bumi.