4 minute read

ACADEMIC PROJECT A

Team Projek:

Meizzhan Hady

Advertisement

Madha Giffari Fina Tama Ika Septiana Miwal Qolbi

Yulia Mega Dita M. Yazid B Ibnu Dwi M. Yumna Saniah Arief Priadi

Irma Dianingtyas Subhan Zulkisti Sukma Friastri Dimas Surya Rifandi Mandesky

Elsa Oktavia Zaky in’am A. Kenzila Briantiska Ferdy Bayu

Supervisor:

Priyo Pratikno

Catur Buana

“Catur Buana merupakan Installasi yang mengambil inspirasi dari elemen dasar pembentuk bumi yakni air, api, angin dan tanah. Catur Buana di transformasikan dari bentuk elemen dasar menjadi susunan setengah lingkaran berlawanan dengan konsep yin dan yang. “

Bentuk angin di interpretasikan dengan bentuk tornado yang di transformasikan dengan bentuk yang menjulur ke atas dengan lilitan pada tiang bambu. lilita yang bermotif mega mendung di intepretasikan dengan makna angin yang berhembus membuat udara terasa sejuk. Dan pola yang dibentuk oleh instalasi angin ini adalah memusat

Memiliki konsep dari bentuk api yang abstrak yaitu tidak memiliki bentuk tetap. di perlihatkan pada perbedaan sekala dan ketinggian modul bentuk untuk menggambarkan bentuk api yang abstrak dan berubah ubah.

Berawal dari bentuk ombak yang dipadu oleh bentuk pecahan air ketika menyentuh tanah di buat simetris dengan lengkungan setengah yang di dapat dari transformasi ombak. Pemilihan warna diambil dari gradasi warna biru tua ke biru muda dengan maksud untuk menujukkan ketebalan ombak itu sendiri. Pengambilan ombak sebagai simbol air menandakan kehidupan dan kematian berasal dari sana. nelayan dapat hidup, begitu juga pesisir bisa mati tersapu olehnya.

Ini sebuah komposisi arsitektur. free standing design. Yang membincang bentuk, rupa dan elemennya. Ia tidak berdiri sendiri. Penikmatannya meliputi gugusan bentuk yang didialogkan dengan lingkungannya meliputi; orientasi, view dalam rentang jarak yang terukur.

Dibalik estetika itu terdapat sejumlah gagasan dan kerja kolaboratif. Sebuah kerja bareng yang tidak selalu mulus karena ego sang arsitek selalu mengemuka dalam sebuah ideologi yang perlu dibela hingga batas akhir. Maka dibentuk tema rancangan dengan konsep “Alam raya” yang terdiri dari; Air, Api, Tanah, Angin. Desain yang harusnya saling menyapa, berkelindan, tak terhindarkan menghasilkan aksen aksen individual dalam kesendiriannya tetap mencuat. tapi inilah dinamika kaum muda

Sekali lagi. ini bukanlah desain yang dipilih dari beberapa alternatif, tetapi sebuah kerja kelompok bersama satu studio. kebersamaan paling diutamakan, dan distribusi tugas diputuskan melalui musyawarah. Sebuah kolaborasi yang demokratis

Priyo Pratikno

Dosen Pnegampu

Supervisor:

Syarifah Ismailliyah Alathas, S.T., M.T., IAI.

Bengkelong Walang

HALTE BUS STASIUN MAGUOHARJO

Halte stasiun maguwo menjadi salah satu bus stop yang cukup ramai di tengah Kota Yogyakarta. Redesain untuk halte ini mencoba memberikan sentuhan karakter berbeda dalam gubahannya. Dengan mengambil geometri bentuk dari tengkuk belalang dan struktur baja pada naungan yang tersambung ke kolom beton pada bagian belakang gubahan halte. Tempat duduk yang menyatu dengan struktur memberi kesan lebih futuristik dan ergonomis

Desain Halte ini bertujuan untuk memberikan Tempat singgah baggi pengguna trasportasi bus agar lebih nyaman saat menunggu bus tiba.

Bentuk tengkuk belalang yang kemudian di transformasikan membentuk geometri baru sebagai bentuk bangunan

Supervisor:

Yulianto P. Prihatmaji, M.T., Dr. IAI.

Ngendhoke

Traditional Vacation House vacation house ini dirancang dengan konsep kebudayaan yang mana akan menargetkan pengguna yang memiliki latar belakang seni musik. Sehingga dalam hal ini, telah dilakukan analisis mengenai kebiasaan dari pegiat seni musik itu sendiri, terutama seni musik tradisional jawa. Dari analisis tersebut, didapat hasil mengenai kebutuhan ruang dari pegiat seni musik tradisional. Yang membedakan dari orang lain adalah pegiat seni musik cenderung lebih menghayati permainannya ditempat yang sedikit sepi, dan tidak banyak gangguan, baik suara, ataupun gangguan orang lain oleh karena itu, ruang privat dan ruang relaksasi musik ditempatkan berjauhan dengan tempat dan ruang berkumpul ataupun ruang service. sehingga memungkinkan pengguna lebih nyaman.

MasterPlan

Supervisor:

Dyah Hendrawati, M.Sc

Seruaz

RESTO & CO-WORKING SPACE

Proyek ini merupakan projek Studio Perancangan Arsitektur 4 yang bertema mix use building dengan latar belakang permasalahan adalah mengadaptasi bangunan lama (adaptive reuse) menjadi bangunan komersial yang memiliki nilai pasar dan nilai jual yang lebih tinggi dari fungsi bangunan sebelumnya. Dari tema tersebut, perancang membuat konsep desain adpative reuse dari bangunan Gamma Techno, Yogyakarta menjadi mix use building yang memiliki fungsi sebagai Resto dan Colaborative work space. lokasi site berada di Jalan. Cik Di Tiro No.34, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. bangunan eksisting merupakan bangunan yang ditempati sebagai kantor oleh PT Gamma Techno Indonesia dan PT Swayasa. PT gamma techno sendiri menempati lantai 1 dan lantai 2, sedangkan PT Swayasa menempati tempat di basment bangunan fasad bagian depan terlalu maju sehingga memakan space lahan yang semestinya nisa lebih luas di bagian depan, stateginya adalah dengan mereduksi bagian depan massa untuk space kebutuhan ruang depan

Tema dari bangunan yang akan dirancang adalah bangunan yang berbasis pada adaptasi bangunan lama (adaptif reuse) menjadi fasilitas komersial dengan 2 atau 3 gabungan fungsi komersial yang berbeda. yakni mix used building dengan fungsi Rertoran, Co working space, dan Craft and hobby.

Provinsi Yogyakarta memiliki berbagai kabupaten dan kecamatan. Terdiri dari kab. Bantul, Kab. Gunungkidul, Kab. Kulon Progo, Kab. Sleman, dan Kota Yogyakarta. Untuk Kecamatan, prov. Yogyakarta memiliki Kec. Danureja, Kec. Gedongtengen, Kec. Gondoman, Kec. Jetis, Kec. Kotagede,Kec. Kraton, Kec. Gondokusuman, dan lain-lain. Untuk PT. Gamatechno Yogyakarta, masuk dalam wilayah Kabupaten/Kota Yogyakarta dengan kecamatan termasuk dalam wilayah Kecamatan gondokusuman serta masuk dalam kelurahan Terban.

Jalur Masuk Ke Bangunan

Terdapat 2 jalur masuk ke bangunan dari ruang uar, satu berada di bagian depan, dan satu lagi menjadi akses service dan karyawan

Lahan Kosong

Terdapat lahan kosong di sisi timur Site, yang sebelumnya menjadi bagian parkir namun kondisi site memaksa memotong sebagian batas site, sehingga space sisi timur menjadi lahan atau ruang mati

Space Parkir Roda 4

Parkir di roda 4 dibagian depan hanya bisa menampung kurang lebih 4 mobil, jadi ahan parkir kurang esien untuk menyediakan area parkir untuk seluruh bangunan terdapat bangunan tetangga yang menutupi bangunan di lantai 1. maka pada sisi bangunan sebelah barat akan tertutup di lantai satu. strategi sirkulasi dan day lighting nya akan mereduksi bagian atas bangunan yang langsung menembus ke lantai satu. dan begitu sebaliknya untuk penghawaan sisi timur memiliki luasan sisi yang besar sehingga sangat mudah menangkap sinar matahari yang membuat bangunan panas. maka perua ada second skin dan bukaan untuk memasukkan cahaya dan mereduksi panas

This article is from: