2 minute read

COMPETITION PROJECTS C

Next Article
HASIL & PEMBAHASAN

HASIL & PEMBAHASAN

SAYEMBARA VILLA GRC 2021

Status: Competition Entry

Advertisement

Giri Daksa

BETWEEN BODY & HISTORY

Krakatau

Giri Daksa dan penghayatan masa silam. “Jauh di sebelah utara berjarak 40 km, sebuah kisah epik kedahsyatan krakatoa, sebuah gunung (Giri) api yang kabarnya mengguncang hingga negeri nan jauh, menghapus setengah peradaban kala itu. Tahun dimana matahari itu enggan muncul. Kisah tersebut terwarisi dengan baik dari catatan yang tertulis hingga lisan yang dituturkan.

Dahulu dalam membentuk sebuah arsitektur tradisional maka ukuran satuan yang digunakan berdasarkan ukuran tubuh (daksa) penghuninnya. Istilah depa, hasta hingga atengan jadi dasar menentukan dimensi. Kini kemajuan perkembangan teknologi terutama pada material fabrikasi menjadi sebuah tantangan untuk beradaptasi dengan nilai-nilai lama. Bagaimana ukuran satuan bidang material fabrikasi mampu di konversi kedalam satuan tradisi.”

SAYEMBARA ACSENT UDAYANA 2021

Status: TOP 25

Rumpun Bengawan

FLOODING AS A SEASON

“Ada fenomena menarik dari alam. Saat gerombolan semut api saling merangkul, berpegangan satu sama lain di atas air banjir. Sebuah pelajaran kehidupan dapat kami ambil dari sana. Semut semut kecil Bersatu seperti membentuk rakit. Mengapung mereka dalam waktu entah menentulah. Kemudian saat air bencana itu mulai surut, berkat gandeng menggandeng semut tersebut membuat koloni mereka tetap bertahan untuk kehidupan kelompok mereka.

Sudut pandang baru telah kami pelajari dari fenomena alam yang begitu mengagumkan ini. saat bencana melanda warga. Apa sebenarnya yang mereka butuhkan pertama? Saat banjir menenggelamkan. Apa memang sandang pangan papan itu yang menjadi aksi pertama untuk mereka? Atau jangan jangan sesederhana solidaritas antar mereka adalah jawabannya. Saling merangkul, saling menyediakan, saling mengangkat satu sama lain. Sebagaimana semut semut tersebut Berjaya diatas genangan air banjir itu.

Mereka (warga) menjadi semut semut yang “bergandengan”, mereka menjadi rakit atas diri mereka sendiri. Mereka terhubung satu sama lain. Yang lebih memberi pada yang kurang, yang mampu membantu yang lemah, yang kuat menarik yang tenggelam. Kalau ini jawaban dari dampak genangan yang katanya membatasi gerak manusia. Sungguh sangat indah kampung kami ini. Yang lebih dan yang kuat tidak menjadi egois atas diri sendiri. Yang kurang dan yang lemah juga bukan selalu menjadi korban rugi yang tercatat di berita media masa.”

Nilai solidaritas terinspirasi dari fenomena semut api membentuk rakit saat terjadi banjir

Prinsip Rakit bambu sebagai akses dan koneksi antar hunian sehingga nilai solidaritas dapat terwujud.

INFORMASI SITE & USER

Lokasi Solidarity

Tepi Sungai Bengawan Solo, Kampung Putat, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah saat air Bengawan solo meluap ke permukiman, maka solidaritas dan bantu membantu antar masyarakat adalah aksi pertama yang sebenarnya dibutuhkan.

Lokasi site ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Banjir diakibatkan luapan sungai Bengawan solo dan genangan kiriman dari daerah barat yang cenderung lebih tinggi. Bahkan beberapa tahun lalu genangan air mencapai sekitar 1,5 meter. Tentu ini menjadi masalah rutin bagi warga sekitar setiap tahunnya. Barang-Barang dagangan warga menjadi korban sehingga pendapatan pun ikut berkurang selama masa banjir.

EXPANDABLE

Desain modular rumah memungkinkan untuk di perbesar, ataupun di tambah jumlah lantainya. Hal ini mengikuti kebutuhan masing-masing dari user penghuninya

HYDRO-FRIENDLY

Paradigma genangan banjir sebagai bencana mencoba di ubah menjadi “banjir sebagai sebuah musim” sehinga orang orang akan menyambut banjir selayaknya mereka menyambut musim penghujan.

NATURE-RESOURCES

Menggunakan material alam sekitar sebagai material bangunan yang relatif ringan dan juga ekosistem sungai. Sebagai wujud kembali pada alam dan kembali bergantung akan apa yang alam sediakan.

This article is from: