DWI MINGGUAN TERBIT 12 HALAMAN
Edisi: 127/Thn IV / 17 - 30 Agustus 2011
Mahasiswa Tuntut Walikota Jakbar Mundur Hal. 3
Harga Eceran :
Penempatan Pegawai Harus Sesuai Bidangnya Hal. 6
Rp. 3.000,-
(Jabodetabek)
Kepala Daerah Jadi “ATM“ Oknum Jaksa Nakal Hal. 8
Kesaksian Nazaruddin Bisa Menimbulkan Desakan Pembubaran Partai Demokrat Jakarta, Melayu Pos Posisi Nazaruddin benar-benar menjadi penentu. Kesaktiannya dalam berbagai perkara terkait dengan dana APBN bisa saja menjadi pemantik desakan publik untuk membubarkan Partai Demokrat. Karena Nazaruddin mustahil bekerja sendirian. Sebagai salah seorang petinggi di partai tidak mungkin dia melakukan sesuatu tanpa berunding dengan Ketua Umum maupun Sekjen.
Nikita Willy
Ingin Buka Bareng Fans
Baca di hal. 11
TITIAN MUHIBAH Mejaga Kesehatan Bathin
Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta AJARAN KEROHANIAN adalah merupakan paket upaya spirtual dalam menjaga kesehatan batin. Hal ini diajarkan oleh kalangan Tasauf. Sekarang tanpaknya sentuhan ajaran kerohanian tersebut dalam momentum bulan Suci Ramadahan seperti sekarang ini, diperlukan. Mengingat semakin sukses upaya treatmen (terapi) nurani seseorang semakin sehat pula mental (jiwa) yang bersangkutan. Treatmen ajaran kerohanian untuk pembersihan diri dari dosa banyak diajarkan dalam tradisi Tasauf. Menurut Ziauddin Sardar hal itu dihubungkan dengan pembersihan diri menjauhkan diri dari dosa dan perbuatan kejahatan. Ia menyatakan bahwa prosesnya dapat dilakukan dengan: (1) membentuk dan membangun kesadaran atas kekurangan dan kesalahan, karena itu harus bertobat. Tidak melakukan lagi serta berbuat banyak dalam hal yang positif dan kebajikan. (2) melakukan zikir adakah dalam rangka mengingat Allah Maha Pencipta seraya diiringi ungapan lapaza tertentu. (3) melakukan ibadah, adalah pemjaan keapada Allah dan penghambaan diri dengan menuruti perintah serta menghentikan segala laranganNya. (4). Bersikap sabar yang merupakan upaya pengendalian diri dalam menerima takdir dan intropeksi serta evaluasi semua apa yang dilakukan. Menurut Sardar lagi, proses ini bisa memastikan bahwa perjalanan nurani seseorang telah terawat dengan baik. Dalam kata lain sudah dilakukan terapi nurani terhadap yang bersangkutan. Memang benar apa yang disampaokan Sardar tersebut di atas banyak berkaitan dengan fenomena umum yang ada sekarang. Bukankah saat sekarang masyarakat kita amat lama tenggelam dalam euporia reformasi, membawa hati nurani beku, bahkan buta rasa hilang kepekaannya. Sehingga kemudian menimpakan masaalah yang berkepanjangan. Menurut Syafii Maarif, kerusakan bangsa ini lantaran tidak berfungsinya nurani kerusakannya sudah hampir sempurna. Syafii menilai ada yang tidak beres pada bangsa Indonesia kini. Ia pun menyebut letidak beresan itu mulai dari korupsi, kebohongan, dan kolusi. Akibatnya adalah kemiskinan rakyat tidak tertangani dengan semestinya. Untungnya Yang Maha Kuasa dengan sifatnya yang Rahman (pengasih) dan Rahim (penyayang) belum jera terhadap manusia Indonesia Bangsa yang diistilahkan ibarat sebagai mutiara khattulistiwa, masih dilindungi Bersambung ke hal. 11
PANTUN MELAYU
Main gasing janganlah rebah Memakai tali pelepah pisang Budaya asing sudah merambah Budaya asli janganlah hilang
Anak cecak mencari makan Bersembunyi di bawah papan Orang bijak pasti pikirkan Hari ini dan masa depan
Kemuning di tengah balai Bertumbuh terus semakin tinggi Berunding dengan orang tak pandai Bagaikan alu pencungkil duri
Apalagi Nazaruddin jika memang terbukti melakukan korupsi, posisinya jelas dalam struktur kepartaian yakni sebagai Bendahara Umum. Bahkan sebelum Anas terpilih sebagai Ketua Umum, nama Nazaruddin sudah bercokol di posisi Wakil Bendahara partai di era kepemimpinan SBY di Demokrat. Setidaknya pengakuan Nazaruddin selama dalam pelarian yang mengkait-kaitkan praktik korupsinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urba-
ningrum. Karena itu, apa yang dilakukan Nazaruddin seharusnya secara struktur menyeret para elit partainya tak hanya ketua umum tetapi juga para ketua, wakil ketua hingga Sekjen Partai Demokrat. Terlebih, KPK telah mencatat sedikitnya Rp6,037 triliun anggaran negara yang terindikasikan dimanipulasi oleh Nazaruddin melalui berbagai perusahaan yang dimilikinya. Salah satu pemohon uji Bersambung ke hal. 11
Foto: Ist
AKSI BALAP KARUNG. Sejumlah pengunjukrasa melakukan aksi balap karung dengan menggunakan topeng sejumlah tokoh kontroversial seperti Nazarudin, Malinda Dee, Nunun dll di Solo, belum lama ini. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan karena menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, pemerintah dianggap masih belum dapat mengusut tuntas sejumlah kasus korupsi yang merajalela.
Disnakertrans & DPRD Diminta Turun ke Lapangan
Proses Lelang Bohong-bohongan
Kejahatan PT Musimas Lebih Kejam Dari Penjajah
Proyek Sudin Dikdas Jakpus Dimonopoli
Pelalawan, Melayu Pos Walaupun sudah 66 Tahun Negara Republik Indonesia telah merdeka dan telah keluar dari tangan penjajahan, namum sistem dari perbudakan tersebut tak pernah terhapus, malah muncul perlakuan yang lebih kejam dari pada penjajahan pada zaman dulu. Seperti perilaku pengusaha-pengusaha kepada tenaga kerjanya, salah seorang pekerja mengatakan lebih senang nenek moyang kita pada zaman penjajahan dulu di banding menjadi pekerja/buruh di sebuah perusahaan. Namun apa boleh buat, dibanding mati dari kela-
paran, ya kita bertahan saja. Seperti tindakan PT Musimas kepada pekerja/buruhnya, yang dianggap sangat tidak manusiawi. Pada zaman penjajahan kalau sesorang dalam keadaan sakit, orang tersebut tidak dipaksa untuk bekerja, diberikan waktu hingga sampai sehat. Kekejaman PT Musimas pada pekerja/buruhnya lebih kejam lagi, walupun pekerjanya sedang dalam keadaan sakit, tetapi dipaksa harus bekerja, kalau tidak kerja dipecat. Seperti yang dialami Adeni, pekerja di Estate IV, yang sudah bertahun-tahun bekerja di PT Musimas, akibat pe-
nyakit yang dialaminya, dimana kedua mata Adeni mengalami buta “tidak dapat melihat” namun PT Musimas memaksa harus bekerja, disebabkan perintah PT Musimas tidak diikuti Adeni, managemen PT Musimas memecat Adeni tanpa mendapatkan pesangon. Hal yang sama dialami Sudirman dan Tandesa pekerja/buruh PT Musimas yang mengalami sakit berkepanjangan selama 12 bulan yang sampai saat ini belum sembuh. PT Musimas memaksa kedua pekerja/buruh yang sakit ini, untuk bekerja kemBersambung ke hal. 11
Kontraktor Demo ke Kantor Bupati, PU dan DPRD
Desak Bupati Copot dan Periksa Ketua Panitia Lelang Hariadi
Ratusan rekanan lokal sedang berada di ruang sidang DPRD meranti mendesak Bupati copot panitia lelang dan lakukan evaluasi ulang dengan melibatkan aparat Kejaksaan maupun Tipikor.
HISTLEGEND
Selatpanjang, Melayu Pos Ratusan rekanan dan kontraktor dari berbagai organisasi induk kontraktor yang ada di wilayah Kepulauan Meranti, Senin (8/8) ahirnya benar-benar menepati janjinya yang akan mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU), kantor Bupati dan kantor DPRD yang ketiga instasi tersebut berada di Jalan Dorak Kota Selatpanjang. Kedatangan rekanan lokal Bersambung ke hal. 11
Jakarta, Melayu Pos Selama tiga tahun terakhir ini, sejak DR Zainal Soleman, MM menjadi Kasudin Dikdas Jakarta Pusat, puluhan paket proyek fisik dan pengadaan dimonopoli oleh rekanan tertentu. Hal ini terbukti dari nama-nama perusahaan yang mendapatkan proyek pada tahun 2009, 2010 dan 2011 dari Sudin Dikdas Jakarta Pusat. Berdasarkan bukti-bukti, proses lelang hanya bohongbohongan, karena rekanan pemenang sudah ditentukan jauh-jauh hari sebelum proses lelang dilakukan. Sebanyak 60 item persyaratan, ditambah berbagai persyaratan di luar dokumen lelang sengaja
ditambah panitia untuk membodoh-bodohi para rekanan yang tidak diplot menang. “Sejumlah bukti-bukti kita sudah serahkan ke Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI, Gubernur DKI Jakarta, Dinas Pendidikan DKI dan instansi terkait sudah kita serahkan,” ujar Hendra, SH Ketua Umum LSM MTA (Monitoring Transparansi Anggaran) di Jakarta, Jumat (12/8). “Panitia lelang Sudin Dikdas Jakarta Pusat layak dipenjarakan, karena dari berbagai data dan fakta, proses lelang dimanipulasi. Proses pelelangan hanya formalitas, rekanan pemenang sudah ditenBersambung ke hal. 11
Kisruh Sengketa Lahan PT Sintang Raya dan PT CTB Kian Meruncing
Pemkab & Pemerintah Pusat Terkesan Mane Duli Pontianak, Melayu Pos Perseteruan antara PT SR (Sintang Raya) dan PT CTB (Cipta Tumbuh Berkembang) kian meruncing namun anehnya pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat terkesan tidak perduli mengenai permasalahan tersebut? Permasalahan sengketa lahan kedua perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tersebut kian memanas. Pasalnya, ke-
Oleh T Luckman Sinar Basyarsyah II
dua perusahaan itu begitu yakin akan semua izin resmi dan data akurat yang mereka miliki hingga kedua belah pihak masing-masing melaporkan ke pihak kepolisian mengenai berbagai pelanggaran yang dianggap telah merugikan dan merampas hak mereka. Kepala Bagian Humas PT SR Hendri Al-Idrus menegaskan, mengenai adanya Bersambung ke hal. 11
Bagian: Pertama
Pertentangan Aceh, Portugis dan Imperium Melayu JATUHNYA Imperium Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 berpangkal dari kelemahan-kelemahan dalam negeri sendiri. Rajaraja Melaka yang menyerahkan urusan perdagangan ke tangan orangorang asing tetap menerapkan pajak yang tinggi, sehingga pedagangpedagang asing mendekati Portugis. Administrasi pemerintahan raja yang lemah menimbulkan perebutan kekuasaan, padahal persenjataan dan taktik perang yang dimiliki juga lemah. Tentara Portugis yang kurang dari dua ribu orang dapat mengalahkan puluhan ribu laskar Melaka
dan merampas lebih dari dua ribu pucuk meriam. Dengan mangkatnya Raja Melaka terakhir, Sultan Mahmudsyah Marhum Kampar, timbul situasi politik baru, terutama pada masa pemerintahan Sultan Alauddinsyah (1537-1568). Di bagian Utara juga timbul kekuatan baru, yaitu Aceh. Sultan Aceh dengan bantuan ahliahli militer Turki dan India mulai menyerang benteng Portugis di Melaka dan menyerang Haru. Menurut seorang warga Portugis, Ferdinand Mendes, yang menuliskan pengalamannya dalam Perigrinaao (Cogan,
1892: 28-77), penyerangan Al Qahhar ke Haru terjadi pada bulan Novem-
ber 1539. Menurut Mendes, Haru hanya dipertahankan oleh sebuah meriam besar yang dibeli di Panai dari orang Portugis. Benteng Haru dikepung selama tujuh belas hari, tetapi tidak dapat direbut. Akhirnya pasukan Aceh menyogok dengan uang emas, sehingga pasukan yang bertahan lengah dan benteng dapat direbut Aceh. Sultan Haru tewas, tetapi permaisurinya, Anchesin sempat lolos dan berlayar ke Melaka. Di Melaka rombongannya disambut dengan hormat, tetapi Portugis tidak menjanjikan bantuan apa-apa. Bersambung ke hal. 11