Melayu Pos 207

Page 1

TERBIT 12 HALAMAN

Edisi: 207/Thn VII / 10 - 23 September 2014

Harga Eceran : Rp. 3.500,- (Jabodetabek)

DERITA PENERUS BANGSA CACAT PERMANEN

Sulitnya Menemui Gubernur Riau Pekanbaru (MP) - Dalam memperjuangkan nasib penerus bangsa yang telah cacat permanen akibat kejadian kecelakaan saat mengikuti apel upacara di sekolah, tiang bendera yang telah menimpa penerus bangsa harus menjalan pengobatan serius dan terus menerus, namun kemampuan orangtua untuk memperjuangkan anaknya kandas di rumah kediaman Gubernur Riau.

Dua hari menunggu untuk menemui Gubernur Riau, Annas Maamun dari kantor Gubernur Riau saat apel upacara Pramuka sampai di rumah kediaman Gubernur Riau, namun hanya kekecewaan di raut wajah tamu yang tidak diharapkan oleh Gubernur terpilih Annas Maamun. Lebih miris lagi, para tamu yang hadir mondar mandir di rumah

kediaman Gubernur Riau setiap hari selalu silih berganti. Sungguh malang nasib penerus bangsa yang tidak dapat ketemu sekalipun hanya lima menit untuk menyampaikan aspirasi dan arahan supaya mendapat perhatian dari Gubernur Riau Annas Maamun untuk kelanjutan nasib masa depan yang telah menjadi korban tertimpa tiang Bersambung ke hal. 11

Jokowi: Itu Pemotongan Kedaulatan Rakyat Jakarta (MP) - Keinginan sejumlah parpol di DPR saat Paripurna untuk memilih pilkada dipilih oleh DPRD, dinilai sebagai upaya memotong kedaulatan rakyat. Jika Pemilihan Gubernur dan Bupati maupun Walikota, dilakukan DPRD tak obahnya dengan kemunduran demokrasi.

DENADA

Pilih Makanan Sehat >>Baca di Halaman 11

TITIAN MUHIBAH

Kehidupan Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta

“Ya itu kemunduran demokrasi, dan itu pemotongan kedaulatan rakyat,” kata Presiden terpilih Jokowi Widodo. Menurutnya, sistem pilkada yang berlaku sekarang sudah cukup baik dan ideal. Sehingga, apabila harus diubah maka yang dievaluasi soal pelaksanaannya. Jokowi menolak kalau yang diubah justru mekanismenya. “Harus dievaluasi misalnya urusan biaya. Kalau masih ada pelaksanaan lapangan, harus diper-

baiki,” ujarnya. Meski begitu, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada DPR untuk memutuskan soal mekanisme tersebut dalam RUU Pilkada. Dalam pembahasan RUU Pilkada ini, ada tiga tawaran yang diajukan. Pertama, tetap pada posisi sekarang ini, semuanya dipilih langsung. Kedua, gubernur saja yang dipilih DPRD. Untuk bupati dan wali kota, dipilih langsung. Ketiga, Bersambung ke hal. 11

Pantun Melayu Pohon enau belumlah layu Berbatang kekar angin berlalu Tanah Riau tanah Melayu Hutan dibakar sungguh terlalu Pergi ke pasar membeli pepaya Beli pepaya juga buah srikaya Orang amanah banyak yang percaya Tidak amanah siapa yang percaya Kalau mau jadi tuan tanah Emang perlu jadi orang tenar Kalau mau mendapat amanah Kita harus menjari orang yang benar

Seruyan (MP) - Usaha yang telah dilakukan pihak warga masyarakat yang notabenya menuntut adanya ganti rugi lahan yang berkaitan dengan pihak perusahaan terutama PT Sarana Titian Permata (STP-3) Wilmar Group yang dikenal dengan PT Mustika Sembuluh ternyata sampai sekarang ini masih belum ada penyelesaian, meski dasar yang dimiliki pihak warga masyarakat sudah diakui baik oleh Kecamatan Bersambung ke hal. 11

Kegiatan Camat mediasi tuntutan ganti rugi lahan.

Polda Riau Diminta Periksa Distamben Pelalawan Pelalawan (MP) - Pemenangan PT Fajar Kuansing Cemerlang dalam proses tender melalui ULP Kabupaten Pelalawan terindikasi curang. Dan realisasi pelaksanaan pemasangan JTM, JTR dan asesoris di Desa Lalang Kabung ke ibu kota Kecamatan Pelalawan dan Desa Sering yang dilaksanakan oleh perusahaan itu diduga tidak sesuai spek. Sehingga masyarakat meminta Tipikor Polda Riau segera memeriksa Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan serta pihak yang terkait dalam pelaksanaan Bersambung ke hal. 11

K

ehidupan bagaikan air yang mengalir. Ada perubahan. Namun ada yang dilanjutkan. Demikian kata Engku Sutan, ungkapan atau nasihat itu selalu diulang ulang oleh kebanyakan orang di kampung kami Engku Sutan (1880-1945) menyandang gelar Datuk Rajo Melayu. Penghulu Pucuk di kampung kami. Bertubuh sedang, berambut tipis putih ubanan. Mungkin tidak terlalu berlebihan kalau dia itu adalah sosok intelektual zaman. Nama yang selalu dikenang di kampung kami. Dia adalah seorang penghulu, sebuah kedudukan informal dalam suku. Kecuali itu ia banyak meninggal mahfuzat, bunga rampai hikmah. Ungkapan kata, misalan dan imajinasi. Mungkin tidak keliru bahwa nafas dari ungkapan, kata misalan Engku Sutan, tidak sama dengan apa yang simpulkan oleh Taufiq Ismail penyair besar Indonesia era 66-an dan sampai kini, yaitu dengan kata merubah dunia. Makanya Taufiq berpuisi, menciptakan kata yang berspirit, menggugah dan menantang. Lihatlah misalnya Taufik memainkan katanya saya sudah mendaki. Saya sudah menurun. Dan saya sudah memukul angin. Wah. Apa yang dicari Taufik adalah spirit berjalan melintasi jaman. Dalam kondisi, susah (mendaki) dalam suasana langkah menurun. Suasana gagal memukul angin, lalu terkejut. Engku Sutan kayaknya tidak membandingkannya dengan zaman Taufik berdasarkan gelora zaman 66-an. Sebab Engku Sutan hidup pada masa akhir abad 19. Zaman ekonomi masih dengan barter. Karena uang golden Belanda masih terbatas peredarannya. Sang Penghulu ini, hidup di zaman belum Bersambung ke hal. 11

Mediasi yang Dilakukan Kecamatan Diduga Kongkalikong

JTM, JTR yang dipasang di Desa Lalang Kabung.

WARTAWAN BERHENTI DI SPBU

Nyaris Dipukuli Penyuplai BBM ke Jeregen Pelalawan (MP) - Tepat di SPBU No 14.2836109, yang terletak di dekat kantor Polres Pelalawan, Pangkalan Kerinci, ketika salah seorang wartawan berhenti, nyaris dipukuli para pengisi BBM ke jeregen. Kejadian itu, berawal ketika wartawan tersebut berhenti untuk mengangkat telefon genggamnya usai mengisi BBM mobilnya di SPBU tersebut. Untungnya rekan-rekan wartawan lainnya memberi pertolongan setelah dihubunginya.

Jasiman Nainggolan yang biasa dipanggil Romas (wartawan Jaya Pos) nyaris jadi korban penganiayaan orang tak dikenal di SPBU itu. Dia menceritakan, “Saya mengendarai mobil Xenia BM 1673 CJ milik saya masuk di SPBU itu untuk mengisi BBM. Setelah BBM mobil saya selesai diisi, saya langsung mau keluar. Di jalan arah mau keluar kejalan hitam dari SPBU itu, saya berhenti mengangkat telefon. Sedang Bersambung ke hal. 11

HISTLEGEND

Aksi pengisian jeregen di SPBU dekat kantor Polres Pelalawan.

Pengadaan Lampu Tenaga Surya Dispakeb Labura Menjadi Perhatian Publik Labura (MP) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) melalui Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (Dispaskeb) menganggarkan dana anggaran sebesar Rp 8.245.000.000, tahun anggaran (TA) 2013 untuk program pembinaan dan pengembangan bidang kelistrikan. Dalam program itu dilaksanakan melalui pengadaan barang dan jasa untuk penerangan lampu jalan, taman dan hutan kota yang meliputi

pemasangan baru Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), pemasangan lampu jalan tenaga surya di Desa Pulo Jantan, Kecamatan NAIX-X, Desa Aek Tapa, Kecamatan Marbau, Kelurahan Marbau, Kecamatan Marbau, serta lapangan bola kaki Polri, Kecamatan Kualuh Hulu. Menurut data dan informasi yang diperoleh MP dari berbagai sumber mengatakan, untuk penerangan lampu Bersambung ke hal. 11

Janda Buronan BNN Kabur Pangkalpinang (MP) - Saat sedang asyik berpesta sabu seorang janda, yakni Yul (40) sekaligus bandar sabu yang beroperasi di Desa Konghin berhasil melarikan diri dari menggerbekan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Bangka Belitung, Selasa malam (3/9). Informasi yang himpun, Yul sendiri saat pesta berlangsung sudah berhasil diamankan namun entah bagaimana akhirnya berhasil melarikan diri. Pesta yang berlangsung di rumah Yul sendiri petugas BNN berhasil menyita belasan bong (alat penghisap sabu), korek api serta beberapa gram sabu dari sisa pesta malam itu. Selain itu, mobil Fanther merah milik tersangka ikut diamankan oleh petugas di BNN. BNN menyita mobil tersebut dikarenakan alat bukti berupa bong ditemukan di dalamnya. “Kita lakukan penggerbekan malam itu yang Bersambung ke hal. 11

Bagian: Ketiga

Ambun dan Rimbun

S

ebelum kembali ke istana, kedua utusan t e r s e b u t memberitahukan kepadanya bahwa raja akan mengadakan sayembara memetik bunga melati. Barangsiapa yang dapat melompat dari halaman rumah istana sampai ke atap istana untuk mengambil bunga melati, dan menyerahkannya kepada putri raja, maka dia akan dijadikan menantu raja. Akan tetapi jika

gagal, maka dia akan mendapat hukuman gantung. Si Ambun yang mendengar kabar itu, hampir semalaman tidak dapat memejamkam matanya. Ia ingin sekali mengikuti sayembara itu. Keesokan harinya, Ambun menemui si Nenek. “Nek, bolehkah Ambun mengikuti sayembara itu?” tanya Ambun. “Oh jangan, Cucuku! Kamu akan dihukum gan-

tung jika gagal memetik bunga melati itu,” cegah si Nenek. “Nenek tidak usah khawatir. Ambun pasti dapat mengatasinya,” kata si Ambun seraya memperlihatkan senjata dohongnya. “Benda apa ini, Cucuku?” tanya si Nenek penasaran. “Senjata pusaka peninggalan ayahku, Nek. Senjata ini dapat menolong jika diperlukan,” jelas Ambun. Si Nenek pun yakin dan percaya dengan kata-kata Ambun, dan mengizinkannya untuk mengikuti sayem-

bara tersebut. Keesokan harinya, Ambun sudah bersiapsiap berangkat menuju istana untuk mengikuti sayembara tersebut. “Maaf, Nek! Ambun ada satu permintaan,” kata Ambun. “Apakah itu, Cucuku?” tanya si Nenek penasaran. “Bersediakah Nenek menyaksikan sayembara itu. Jika seandainya Ambun gagal, Nenek dapat menyaksikan Ambun menjalani hukuman gantung, dan saat itu adalah pertemuan terkahir Bersambung ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.