Melayu Pos 205

Page 1

TERBIT 12 HALAMAN

Edisi: 205/Thn VII / 13 - 26 Agustus 2014

Harga Eceran : Rp. 3.500,- (Jabodetabek)

Masyarakat Diminta Jangan Bakar Lahan Pertanian Seruyan (MP) - Wakil Gubernur Kalteng Ahmad Diran menyatakan kesiagaannya mengenai ancaman kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Bumi Tambun Bungai. Himbauan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalteng Ahmad Diran kepada sejumlah wartawan di Kuala Pembuang, Selasa (5/8), beberapa waktu lalu menyampaikan, meskipun dari hasil pemantauan sementara pihaknya saat ini untuk intensitas tingkat

kebakaran lahan disejumlah wilayah di propinsi Kalteng terbilang masih sangat minim. Namun pihaknya tetap menyatakan siaga untuk mengantisipasi adanya tindakan atau aksi pembakaran lahan secara meluas. “Dari hasil pemantauan kita saat berangkat menuju Kuala Pembuang melalui pesawat tadi dengan melintasi sejumlah daerah (kabupaten), intensitas tingkat kebakaran lahan masih

kecil. Kita berharap kesadaran masyarakat bersama untuk tidak melakukan aksi pembakaran lahan secara meluas untuk pembukaan lahan perkebunan ataupun pertanian,” katanya. Sampai saat ini juga, lanjut Diran, beberapa titik lokasi (hotspot) masih terus dilakukan pemantauan, terutama pada areal kawasan yang lebih banyak didominasi lahan gambut. Pemerintah pusat pun melalui Bersambung ke hal. 11

Pembakaran lahan di samping jalan.

Penumpang Gelap Bisa Bebani Pemerintahan Jokowi - JK Jakarta (MP) - Dorongan beberapa pihak yang menginginkan orang-orang nonparpol masuk dalam kabinet dipertanyakan. Pasalnya, jika seluruh menteri berasal dari kalangan nonparpol dikhawatirkan menemui kebuntuan menghadapi manuver-manuver politik di parlemen yang isinya anggota parpol.

DARA THE VIRGIN

Dapat Dapat Kejutan Kejutan Ultah Ultah >>Baca di Halaman 11

TITIAN MUHIBAH

Oh Nelayan

“Sangat berbahaya di alam demokrasi, dimana parpol tumbuh dengan baik, namun diberangus orang-orang yang mengatasnamakan profesionalisme,” tegas Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zakki Mubarok. Dia menilai banyak ketua dan pengurus parpol yang bagus dan profesional, di samping juga mengetahui medan politik di parlemen. Misalnya, mantan anggota DPR atau anggota DPR lebih mengerti suasana kebatinan di parlemen, dan lebih mengerti medan

di parlemen daripada orang-orang nonparpol. Bisa program pemerintah diganjal di parlemen. Menurut dia, patut dicurigai ada gerakan sistematis, masif, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang-orang nonparpol untuk merebut jabatan di kabinet di pemerintahan selanjutnya. “Seperti penumpang gelap atau penumpang angkot. Mereka menjadi beban tersendiri bagi presiden terpilih ketika ada kebuntuan politik di parlemen,” terang Zakki. Dia mengingatkan bahwa Bersambung ke hal. 11

Rp 27 Miliar Uang Negara Tenggelam di Pantai Matras

Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta

N

elayan dalam perspektif historis merupakan soko guru bangsa. Karena rekam jejaknya berlangsung bersama perjalanan negeri ini. Seharusnya kelompok nelayan mendapat strata layak dalam kehidupan sebagai bangsa. Tragis memang. Nelayan secara faktual adalah lapis masyarakat kita yang strata bawah. Mereka tinggal di pinggir pantai. Mata pencahariannya adalah dengan menangkap ikan di laut. Karena kehidupan itu nelayan dan laut tidak terpisahkan. Laut adalah kehidupan dan laut adalah hari depan nelayan itu. Meskipun mereka para nelayan sudah terbiasa dengan laut, lantaran keseharaian mereka, tetapi lauatan itu juga tantangan. Kadangkala, ketika angin musim tiba, laut bergelombang. Menerjang nelayan, menghempaskan dan menenggelamkan. Itu pula yang menyebabkan mereka tidak bisa melaut, hingga menunggu gelombang reda. Pada sisi lain, secara statistik belum ada angka berapa jumlah nelayan seluruh Indonesia. Taksiran kita ada 20 jiwa orang. Hampir sepuluh persen penduduk negeri tercinta ini. Cukup besar jumlahnya. Di sinilah rasa iba dari nurani kita yang dalam tersentuh. Terhadap persoalan pokok pada nelayan. Persoalannya adalah pemerintah belum memihak kepada pembelaan dalam segi ekonomi. Baru baru ini, nelayan di Muara Karang Jakarta tidak memproleh bahan bakar minyak yang bersubsidi untuk motor laut nelayan. Jujur, kita tidak tahu alasannya mengapa nelayan tidak bisa mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi. Padahal merekalah yang Bersambung ke hal. 11

Pantun Melayu Kelapa tua dibelah-belah Sudah dibelah lalu dikukur Sungguh banyak nikmat Allah Sifat mulia pandai bersyukur Jalan-jalan ke Sumedang Jangan lupa beli tikar Kalau kita rajin sembahyang Insya Allah rezeki lancar Pergi ke tepi kali Jangan lupa bawa guci Bangkitlah anak Pertiwi Bangunlah negerimu ini

Jokowi

Troyek pemecah ombak atau talud Pantai Matras Sungailiat Kabupaten Bangka, yang baru tiga bulan selesai dibangun sudah hancur berantakan.

Sungailiat (MP) - Dua puluh tujuh milar uang negara tenggelam di Pantai Matras gara gara pekerjaan proyek pemecah ombak atau talud Pantai Matras Sungailiat Kabupaten Bangka, yang baru tiga bulan selesai dibangun sudah hancur berantakan dan terpaksa harus diperbaiki kembali lantaran sejumlah kantung pasir (geo back) banyak hancur dan pecah dihantam gelombang, karena dalam pekerjaannya diduga menyalahi RAB. Dugaan itu diperkuat dengan

Akbar: Kepentingan Partai yang Kita Utamakan Jakarta (MP) - Ketua Dewan pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai wajar pemecatan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.”Partai Golkar berprinsip kepentingan partai yang kita utamakan, bukan kepentingan kelompok apalagi pribadi,” ujar Akbar di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat. Mantan Ketua Umum Golkar itu menegaskan Musyawarah Nasional (Munas)

Golkar tetap diselenggarakan pada 2015. Munas tidak dipercepat sebagaimana dorongan sebagian pihak. “Rekomendasi Munas yang lalu menetapkan Munas akan diselenggarakan 2015 dan itulah keputusan Munas lalu, siapa pun tentu harus mengikuti itu,” pungkasnya. Sebagaimana diberitakan, beberapa kader Golkar yang mendukung Jokowi-JK mendesak agar Munas diselenggarakan 2014, lebih cepat dari

HISTLEGEND

kesepakatan awal yang rencanya akan diselenggarakan pada 2015.Desakan itu dinilai sebagai tawar-menawar untuk posisi kursi menteri kabinet Jokowi-JK. Golkar mendukung pasangan PrabowoHatta dalam pilpres. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menegaskan, dicopotnya Agung Laksono karena dinilai telah membelot dari keputusan resmi partai beringin Bersambung ke hal. 11

temuamn wartawan yang melihat langsung saat pasir dimasukkan ke karung geoback nya, dimana pasir yang digunakan adalah pasir sekitar pantai yang wujud pasirnya agak tajam dan tidak disaring terlebih dahulu, dimana semestinya harus menggunakan pasir kwarsa yang sudah terlebih dahulu disaring. Seyogyanya kekuatan geo back proyek yang dibangun oleh CV Berantas Adibraya tersebut minimal bertahan 10 tahun. Tetapi pada kenyataan-

nya hanya bertahan 3 bulan ada apa ini?? Meski begitu, mengapa anggaran proyek yang menelan dana APBN Rp 27.684.743.000 sudah cair 100 persen padahal diketahui masih dalam proses tahap pemeliharaan. “Proyek Matras sudah dibayar 100 persen, tapi baru 3 bulan geo back nya (kantung pasir-red) sudah hancur dan rusak,” jelas Mahipal kepada wartawan beberapa waktu lalu, pura pura tidak Bersambung ke hal. 11

TERAPKAN ZONA BEBAS KORUPSI

Moeldoko: Saya Tidak Mau Pensiun di KPK Jakarta (MP) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memiliki alasan kuat untuk merealisasikan institusinya menjadi zona integritas kawasan bebas korupsi. Salah satu alasan yang menjadi dasar adalah, dia tak mau menanggung akibat perbuatan korupsi yang terjadi di lingkungan TNI. “Saya sudah sampaikan kamu (anak buah saya) jangan main-main. Kalau saya sudah pensiun dan pakai sarung dibawa Pak Abraham ke Kantor KPK kan tidak enak. Jadi kami sudah berpikir kesana. Intinya semuanya tidak ada yang bermain-main,” kata Moedoko di Mabes TNI, Cilangkap. Dia menegaskan, sebenarnya penerapan zona integritas Bersambung ke hal. 11

Bagian: Pertama

Ambun dan Rimbun

K

onon, pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung di daerah Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda bersama dua orang anak laki-lakinya yang sudah remaja. Anak pertamanya bernama Ambun, sedangkan anak keduanya bernama Rimbun. Banyak orang di kampung itu mengira mereka saudara kembar, karena wajah dan perawakan keduanya mirip

sekali. Namun sebenarnya mereka bukanlah saudara kembar, karena umur keduanya selisih satu tahun. Ambun dan Rimbun adalah anak yang rajin dan hormat kepada orang tua. Setiap hari mereka membantu ibunya mencari kayu bakar ke hutan dan menjualnya ke pasar. Pada suatu sore, Rimbun melihat abangnya termenung seorang diri di beranda

rumah mereka. “Bang! Apa yang sedang Abang pikirkan?” tanya Rimbun. “Abang sedang memikirkan nasib keluarga kita. Kalau setiap hari hanya mencari kayu bakar, kehidupan kita tidak akan pernah membaik,” keluh Ambun. “Lalu, apa rencana Abang?” tanya Rimbun. “Abang akan pergi merantau untuk mengubah nasib keluarga kita. Banyak orang di kampung ini kehidupannya menjadi lebih baik sepulangnya dari merantau,”

jelas Ambun. “Wah, kalau begitu, Adik akan ikut Abang,” kata Rimbun. “Jangan, Dik! Kamu di sini saja menemani ibu. Kalau Adik ikut, kasihan ibu ditinggal sendiri,” cegah Ambun. “Tidak, Bang! Adik harus ikut Abang,” tegas Rimbun bersikukuh ingin pergi merantau bersama Abangnya. “Baiklah, kalau begitu,” kata Rimbun mengizinkan adiknya ikut serta. Malam harinya, kedua kakak-beradik itu menyamBersambung ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.