Melayu Pos

Page 1

Edisi: 128/Thn IV / 31 Agustus - 13 September 2011

DWI MINGGUAN TERBIT 12 HALAMAN

Monitoring DBMSDA Mandul

Hal.

Harga Eceran :

Gubernur Riau Kaget Didemo Wartawan Hal. 6

4

Rp. 3.000,-

(Jabodetabek)

Speedboat Anugerah Jaya Tenggelam, 6 Tewas 3 Hilang Hal. 10

Pramono Anung:

Penanganan Kasus Nazaruddin Tidak Akan Memuaskan Publik Jakarta, Melayu Pos Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung menilai penanganan kasus M Nazaruddin tidak akan memuaskan publik seperti kehebohan sebelum Nazaruddin ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia. “Belajar dari kasus besar sebelumnya, saya tidak yakin dalam masalah ini dapat menyeret aktor utama,”tandasnya.

Syahrini

Paling Cocok Tebarkan Tren Kata Alhamdulillah

Baca di hal. 11

TITIAN MUHIBAH Tradisi Pulang Mudik

Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta BULAN Ramadhan segera luput, Syawal pun datang menjelma. Meskipun perputaran masa yang dimaknai sebagai lazim dan sunnatullah, namun tak satupun orang akan menampik bahwa memang ada suasan haru dan sedih berbaur dalam kita menerima kehadiran Syawal dan berpisah dengan Ramadhan. Kita umat Islam menyatakan selamat berpisah Ramadhan semoga kita bertemu tahun depan. Selamat datang ya Syawwal semoga terisi dengan peningkatan amal yang banyak. Tradisi lain mengiringi suasana ini adalah tradisi pulang mudik, pulang kampung beramai-ramai. Terkandung maksud para perantau menemui sanak famili di kampung yang sudah lama ditinggalkan. Momentum silaturahmi tersebut sangat mengesankan ritual sosial yang dalam. Kampung halaman adalah tempat berasal, tempat dilahirkan, tempat maqam pekuburan orang yang dicintai. Konsep leluhur muncul dalam momentum yang penting ini. Dalam ungkapan yang umum, dibaratkan sejauh-jauh terbang seekor bangau yang kembali ke kubangan juga. Sejauh jauh orang merantau, kembali ke kampung halaman juga. Kampung halaman adalah pangkalan tempat bertolak dan pelabuhan tempat kembali. Bertolak dari konsep pulang mudik di atas sekurang kurangya menyimpan 3 (tiga) faktor pemahaman yang penting yaitu: Pertama konsep pulang mudik adalah berkaitan dengan masalah leluhur. Mereka akan pulang mudik ke kampung halamannya di mana mereka berasal. Bahkan di sana mereka dibesarkan didalam belaian ayah dan bunda. Juga didambakan untuk tempat hidup di hari tua. Dapat dibayangkan alangkah kompleksnya kampung halaman itu dalam cinta dan cita-cita. Kompleksnya makna yang dikandung kampung halaman, tanah leluhur. Oleh karena itu maka tak pelak lagi keberhasilan seseorang sebagai bagian dari tanah leluhur. Orang bijakpun memberi garis bawah, orang tak terpisahkan dari tanah leluhurnya. Tiada sukses tanpa tanah leluhur. Kedua, konsep pulang mudik merupakan konsep merantau. Konsep berpindah pindah. Konsep klasik yang banyak dibahas oleh para ahli ilmu sosial sebagai konsep dispora. Puak atau suku yang berpindah pindah termasuk suku yang berkemajuan. Bangsa pengembara akan menemukan hal yang baru dengan pengalaman yang penting pula. Dalam hal ini Rosihan Anwar (alm) menyebut 5 suku yang telah melakukan tradisi dispora ini yaitu, Arab, Cina, Yahudi, India dan Melayu. Suku ini, Bersambung ke hal. 11

PANTUN MELAYU

Buah berangan dari Jawa Kain terjemur disampaian Jangan diri dapat kecewa Lihat contoh kiri dan kanan

Buah duku dalam tempayan Buah salak dimakan ikan Jangan menilai dari wajah ciptaan Itu sama saja menilai Tuhan

Ke hulu membuat pagar Jangan terpotong batang durian Cari guru tempat belajar Supaya jangan sesal kemudian

Pasalnya kasus Nazaruddin sama persis dengan kasuskasus besar lainnya seperti kasus Gayus Tambunan dan mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji.”Saya pernah tulis soal kasus yang tumpang tindih dan itu tidak selesai dan tidak memuaskan publik. Kita ingat kasus Susno (Mantan Kabareskrim Polri), cicak buaya, sekarang Nazaruddin. Century juga ujungnya tidak memuaskan publik,” ujar Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan.

Dengan contoh-contoh kasus besar sebelumnya, membuat ketidakyakinan serupa mengenai penanganan kasus Nazaruddin apakah dapat menyeret aktor utamanya. “Ini jadi perhatian dan tidak menyerahkan sepenuhnya menyerahkan kepada kekuasaan atau pemerintah saya lihat gejalanya, hingar bingarnya lebih dominan dibanding apa yang menjadi perhatian publik,” ungkapnya. Bersambung ke hal. 11

Foto: Ist

TUNTUT PEMBERANTASAN KORUPSI. Massa yang tergabung dalam Front Pembela Nazaruddin (FPN) berunjuk rasa di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (26/8). Mereka menuntut pemeriksaan petinggi - petinggi Partai Demokrat dan mendesak KPK agar tidak tebang pilih dalam mengusut kasus korupsi wisma atlet dengan nilai proyek Rp191 miliar.

Aparat Tutup Mata Terhadap Panglima TNI : Tidak Ada Negosiasi Praktek Ilegal Logging

Para pembalak liar mengeluarkan kayu hasil olahan mereka dengan becak motor (Betor) pada malam hari hingga menjelang subuh agar tidak mencolok di mata masyarakat.

Kampar, Melayu Pos Meskipun pemerintah telah melarang pembalakan hutan namun praktek ilegal logging masih tetap berlangsung di beberapa daerah di Provinsi Riau. Menurut Pamas (45th) warga Kampar Kiri mengatakan, mereka telah lama melakoni pekerjaan ini, dan mereka tahu pekerjaannya salah di mata hukum tetapi karena mereka dibekingi oknum dari aparat mereka merasa nyaman untuk melakukan pembalakan hutan ulayat di daerah Kampar Kiri dan menghanyutkannya melalui sungai Kampar, tanpa merasa takut lagi tertangkap, yang perharinya bisa menBersambung ke hal. 11

Eed Diminta Sadar Diri, Masyarakat Jadi Tumbal Sampai berita ini diturunkan belum adanya penyelesaian mengenai dinamika dan mekanisme unsur pimpinan DPRD Bengkalis pasca rasionalisasi mulai menimbulkan keresahan serta rasa kekhatiran berbagai kalangan, yang paling sangat diresahkan hal tersebut terutama para aktivis masyarakat serta tokoh masyarakat maupun dari kalangan parlemen sendiri yang mengerti hukum.

HISTLEGEND

Jakarta, Melayu Pos Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, pihaknya tidak akan melakukan negosiasi dengan setiap gerakan separatis, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Tidak ada, tidak ada dalam bentuk apapun,” katanya, usai berbuka puasa bersama dengan Komisi I DPR di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis. Ia juga menegaskan, meski begitu TNI tidak akan gegabah menyikapi situasi di Papua meski situasi keamanan di wilayah itu cenderung naik turun dan kini kembali

menghangat. “TNI berupaya menjaga dan memelihara keamanan di Papua sebaik mungkin dengan tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat. Namun, tidak ada negosiasi dengan OPM atau gerakan separatis lainnya,” katanya. Agus menambahkan, TNI juga tidak berupaya untuk mengembalikan kekuatan militer berada di Papua. “Tidak, kita tidak melakukan itu, tidak ada penambahan kekuatan ke Papua, baik dari Jakarta maupun dari luar daerah, semuanya adalah Bersambung ke hal. 11

Gemma Laporkan Empat Kadis Tangerang ke Panwaslu

Polemik Unsur Pimpinan DPRD Bengkalis

Bengkalis, Melayu Pos Indra Gunawan alias Eed kini menjadi perbincangan di kalangan legislatif dan eksekutif, yang lebih parahnya lagi hingga ke kalangan masyarakat sebagaimana pimpinan DPRD Bengkalis tersebut tak mau meranjak dari posisi jabatannya saat ini. Padahal sudah jelas-jelas melanggar hukum dan jika sekiranya ada dewan seperti dimaksud maka tak mempunyai rasa malu.

Dengan Separatis

Masih menggelindingnya mengenai unsur pimpinan DPRD Bengkalis ini berdasarkan informasi dan berita sebelumnya di Melayu Pos, akibat tidak sadar diri dan atas keengganan oleh Indra Gunawan untuk angkat kaki dari jabatannya saat ini yakni sebagai ketua DPRD, sehingga sidang perubahan pun harus dibatalkan sudah yang sekian kalinya. “Dengan keegoisan sikap Bersambung ke hal. 11

Jakarta, Melayu Pos Gerakan Madani Masyarakat (Gemma) Tangerang melaporkan empat kepala dinas (Kadis) Kota Tangerang ke panitia pengawas pemilu (Panwaslu) setempat karena melakukan kampanye terselubung saat kegiatan tarawih keliling (Tarling). “Kami melaporkan mereka semua atas dugaan ketidaknetralan dalam perhelatan Pilgub Banten. Sebab, mereka kami dapati melakukan kampanye pemenangan salah satu calon gubernur saat agenda

Oleh T Luckman Sinar Basyarsyah II

Tarling yang diselenggarakan Pemkot Tangerang,” kata Drajat Sumarsono, juru bicara Gemma Tangerang di Kantor Panwaslu Kota Tangerang, Jumat. Keempat kepala dinas yang dinilai tidak netral dan dilaporkan ke Panwaslu Tangerang itu adalah Kadis Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Thabrani, Kadis Informasi dan Komunikasi (Infokom) Syaeful Rahman, Kepala Badan Kepegawaian Bersambung ke hal. 11

Bagian: Kedua (habis)

Pertentangan Aceh, Portugis dan Imperium Melayu NAMA Deli kemungkinan berasal dari bahasa Karo “Deling” yang berarti gunung, karena ibukota Deli Tua berada di pinggir Sungai Petani yang merupakan batas wilayah Melayu dengan Karo. Di wilayah ini dikenal Hikayat Puteri Hijau yang erat hubungannya dengan penyerangan Sultan Aceh Al Qahhar ke Haru pada tahun 1539. Hikayat Putri Hijau seperti yang dikisahkan oleh Mendes adalah sebagai berikut. “Di hulu Sungai Petani (di hilir bermuara Sungai Deli) terdapat kampung Siberraya. Di sana lahir Putri Hijau yang cantik bersama

saudara kembarnya, seekor naga (ular Simangombus) dan sebuah meriam (Meriam Puntung). Karena rakyat tidak sanggup lagi memenuhi bahan makanan, rakyat di sana lalu pindah ke hilir dan membuat benteng di Deli Tua. Negeri itu menjadi makmur dan berita kemakmurannya tersebar ke Aceh. Sultan Aceh berkeinginan meminang Putri Hijau, tetapi ditolak sehingga terjadi peperangan. Aceh sudah berusaha keras untuk merebut benteng Deli Tua, tetapi belum berhasil. Oleh karena itu Aceh menyebarkan ribuan uang emas sehingga pasukan Deli yang bertahan

di benteng lengah. Kesempatan ini digunakan Aceh

untuk menyerbu dan menduduki benteng. Hanya sang Meriam saja yang terus menembak, sehingga sang Meriam menjadi panas dan moncongnya putus, kemudian jatuh di Kampung Sukamalu (sisanya tersimpan di halaman Istana Maimon Medan). Melihat situasi yang tidak menguntungkan itu sang Naga kemudian menggendong Putri Hijau dan menyelamatkannya melalui sebuah terusan (Jl. Puteri Hijau Medan sekarang) dan memasuki Sungai Deli dan akhirnya sampai di Selat Melaka. Menurut legenda, mereka kini Bersambung ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.