TERBIT 12 HALAMAN
Edisi: 137/Thn VI / 4 - 17 Januari 2012
Samsat Kota Depok Terapkan Pajak Progresif Hal.
Harga Eceran :
Sengketa Lahan Berbuntut Panjang 4
Hal.
7
Rp. 3.000,-
(Jabodetabek)
BPD & Panitia Pilwu Desa Sumur Adem Diduga Cacat Hukum Hal. 10
Perbedaan Pendapatan Penyebab Terjadi Konflik Jakarta, Melayu Pos Perbedaan pendapatan (income), gesekan kepentingan sesaat dan kesenjangan sosial mewarnai beragam konflik antar-ummat beragama.
ARUMI BACSHIN
Fokus Pendidikan TITIAN MUHIBAH
Baca di hal. 11
Di Timur Fajar Menyingsing
Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta
Di Timur fajar menyinsing kembangkanlah kepakmu yang basah, dan terbanglah Rugilah lah yang diam di sangkar emas, hanya bernyanyi di alam sunyi
T
ahun 201l luput meninggalkan kita. Di timur fajar menyinsing pertanda tahun 2012 telah datang. Tidak terasa begitu cepatnya masa itu berlalu. Tak bisa dibantah bahwa masa berubah zaman beralih. Itu Sunnatullah, itu adalah lazim dan sesungguhnya adalah karakter hukum besi sejarah. Banyak catatan yang bisa kita kemukakan dalam perjalanan tahun 201l. Tapi biarlah itu berlalu. Kita memasuki tahun 2012. Hari esok perubahan akan datang. Sebagian ada yang takut karena perubahan tidak selalu menyenangkan atau menguntungkan. Ada perubahan yang membawa kerugian, menyertakan duka, un happy atau kesedihan. Namun ada perubahan yang meniscacayakan kebahagiaan, happiness dan menguntungkan. Persoalannya adalah bagaimankah kita menghadapi perubahan. Jika kita merujuk pada ajaran Islam pokok soal adalah al ashr yaitu waktu. Waktu merupakan satu esensi absolut yang tak akan berulang. Hukum waktu itu adalah mutlak tak bisa berubah oleh kekuasaan apapun. Bahkan dianalogkan waktu itu adalah pedang. Satu senjata tajam, pemungkas terhadap apa dan siapa saja. Khusus dalam bahasa Inggris masa itu disimbolkan dalam kata times, kosa kata itu bermakna waktu. Seperti time table (jadual waktu), time beyond (batas waktu) time frame (jangka waktu) buying time (mengulur ulur waktu). Tampaknya fungsinya waktu diberi bobot nuansa rasa yang tinggi, dalam arti waktu itu sangat berguna, sangat beharga. Sehingga pengertian waktu dilambangkan dengan nilai uang. Times is money (waktu adalah uang). Membuang waktu sama artinya dengan kerugian atau kehilangan uang. Islam menyampaikan pesan bahwa waktu dapat merugikan manusia, jika tidak menggunakannya dengan baik. Hal itu terkuak dari firman Allah dalam Quran yang menyatakan: Demi msa, Allah bersumpah eengan masa Sesungguhnya manusia merugi, Kecuali mereka yang Bersambung ke hal. 11
>>PANTUN MELAYU<<
Baca koran Melayu Pos halaman tiga Ada catur terbesar di dunia Kebenaran pasti terjaga Bila jujur selalu di dada
Papa memancing di sungai Birma Pakai joran dari Rusia Siapa menggunjing kejelekan sesama Bagai makan daging manusia
Warna kuning corak mereka Arsir dicerek bagai neraca Jika ingin tidak celaka Pikir yang baik sebelum bicara
Menjelang pergantian tahun baru 2012, para tokoh lintas agama mengakui adanya masalah perbedaan pendapatan dan gesekan kepentingan itu, dalam renungan bersama tentanga nasib dan masa depan kerukunan umat beragama di Indonesia. “Beda pendapat itu biasa, tapi beda pendapatan sangatlah berdampak sosial,” kata pengamat sosial-agama Moh Shofan dari Yayasan Paramadina. Masa depan toleransi antar beragama di Indonesia cukup memperihatinkan. Sejumlah tokoh menyampaikan keprihatinan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam refleksi akhir tahun,
kemarin. Para tokoh agama juga menilai musyawarah mufakat dan gotong royong telah tergerus sistem yang mengedepankan kepentingan besar dan selalu memenangkan modal besar. Mencederai toleransi dan kerukunan ialah mencederai komitmen kebangsaan. Kasus Syiah-Sunni di Sampang dan Gereja Yasmin Bogor merupakan masalah kebangsaan yang mesti diselesaikan secara baik dalam kebersamaan. Segenap komponen bangsa, baik penguasa maupun rakyat, cenderung merusak diri sendiri dan bangsa. Semua pihak yang mempunyai keBersambung ke hal. 11
Foto: Ist
PENGUNGSI PINGGIR REL - Sejumlah pengungsi banjir duduk di atas rel kereta api di Desa Tanjung, Brebes,Jateng, Senin (2/1). Memasuki hari ketiga ratusan warga korban banjir Kabupaten Brebes masih bertahan di sejumlah pengungsian dan sebagian pengungsi nekat mendirikan tenda di pinggir rel.
Pembebasan Lahan oleh Petani Sawit Pulau Padang Tak Percaya Lagi Presiden SBY Bupati Tidak Manusiawi Jakarta, Melayu Pos Para petani sawit Pulau Padang, Kabupaten Meranti, Riau sudah tidak percaya lagi kepada Presiden SBY. Presiden seakan tidak pernah mendengarkan suara rakyat, seolah-olah dia tuli.Lihat saja, permasalahan korupsi, pengangguran tidak pernah tuntas. Petani banyak yang kehilangan haknyas, kata Sari Dewi. Dalam berbagai kasus belakangan ini masyarkat petani banyak dibenturkan dengan perusahaan, dan hasilnya petani selalu dirugikan. Akibatnya, sering terjadi aksi, salah satunya yang dilakukan oleh puluhan petani yang tergabung di Serikat Tani Nasional,
menjelang pergantian tahun di Gedung DPR RI. Acara di gedung wakil rakyat ini mereka jadikan wahana untuk menyuarakan perjuangan hak-haknya yang tercabik. Di depan gedung wakil rakyat para petani juga merayakan malam pergantian tahun bersama. Terbesit banyak harapan di benak mereka dalam aksi tersebut. Kamil, salah satunya petani asal Pulau Padang, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau ini berharap di tahun 2012 kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. “Mudah-mudahan hidup saya lebih baik di tahun mendatang,” ujar Kamil di depan gedung DPR, Jakarta, Sabtu.
Tidak hanya itu di tahun mendatang Kamil juga mengharapkan PT RAPP sebuah perusahaan kertas yang selama ini berkonflik dengan petani di wilayahnya, segera angkat kaki dari Pulau Padang. “Harapan kami itu perusahan RAPP angkat kaki. Kami selama ini tidak ada perusahaan itu tetap sejahtera,” jelas Kamil. Kehadiran PT RAPP kata Kamil sangat merugikan dirinya, keluarga dan ratusan petani lain. Betapa tidak, daerah gambut yang belakangan menjadi sumber penghasilannya dengan seenaknya diambil begitu saja tanpa ada kompensasi yang jelas. “LaBersambung ke hal. 11
DIALOG BERSAMA BUPATI
Masyarakat dan Bupati Sepakat Minta Menhut Revisi SK 327 Kepulauan Meranti, Melayu Pos Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi, Jumat (30/12) siang akhirnya menemui masyarakat Pulau Padang setelah tiga hari bertahan di depan Kantor Bupati. Perwakilan massa diminta melakukan dialog bersama Bupati. Dalam hasil dialog perwakilan masyarakat yang turut dihadiri sekretaris STR Meranti Sutarno, perwakilan FKMPPP yang berlangsung di
ruang rapat Melati Kantor Bupati Kepulauan Meranti, dengan Bupati dan beberapa stafnya menyepakati untuk menyurati bahkan menemui Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan dalam waktu sesingkatsingkatnya. Berlaku terbuka dan mengantisipasi opini yang tidaktidak dari masyarakat, bupati juga meminta perwakilan masyarakat untuk ikut menemui Menhut RI, dibatasi tiga orang perwakilan masyarakat
HISTLEGEND
Pulau Padang bersama bupati akan meminta dan mendesak Menhut untuk merevisi SK 327 tentang Perizinan HTI di Blok Pulau Padang. “Saya tegaskan, bahwa SK 327 itu bukan hanya untuk Pulau Padang saja, tetapi juga berlaku untuk pengoperasian RAPP di seluruh Provinsi Riau. Jadi tidak mungkin SK itu kita cabut. Tetapi besar kemungkinan SK itu kita minta Menhut merevisi dan Bersambung ke hal. 11
Rokan Hilir, Melayu Pos Menindak lanjuti pemberitaan indikasi korupsi dan penyalahgunaan dana APBD oleh Anas Maamun saat menjabat ketua DPRD Tk II Kabupaten Rohil sampai menjabat Bupati Rohil, Zenal Efendi SP Ketua DPW LSM Mapan Provinsi Riau memaparkan kepada Melayu Pos di kantornya di Perum Sidomulyo Pekanbaru, sesuai dengan data dan fakta temuan tim LSM Mapan serta hasil laporan nara sumber tentang kronologis penguasaan dan pembebasan lahan yang dilakukan Bupati Rokan Hilir dianggap tidak manusiawi dan diduga dananya juga telah dianggarkan pada APBD Rokan Hilir.
Lahan sengketa terletak di Kampung Cempedak Rahuk, Kelurahan Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih, Kab Tk II Rohil dengan surat hak tanah/ surat pernyataan menjual tanah kebun karet seluas 358 ha, tanggal 26 Juni 1965 yang ditanda tangani bersama antara Hadji Husin adalah pemilik tanah (penjual) dan Suryono adalah pembeli yang ditulis di atas kertas segel 25 RP-tahun-1965 dan ditanda tangani oleh penghulu Kampung Sidinginan, Kecamatan Tanah Putih. Namun, pada bulan November tahun 2001 Suryono mendapat informasi dari Adenan Rasyud mantan Lurah Banjar XII, bahwa tanah miliknya telah diukur oleh Bersambung ke hal. 11
Rumah Bupati dan Setda Diserbu Kontraktor Bengkalis, Melayu Pos Dipicu ditutupnya pengurusan administrasi pencairan anggaran yaitu Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Bagian Keuangan Pemerintah Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis. Ratusan kontraktor pelaksana proyek di Kabupaten Bengkalis, secara mendadak “menyerbu” kediaman pribadi Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Rumah Dinas Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah dan Sekretaris Daerah (Sekda) Asmaran Hasan, Jum’at (30/12/11)
Oleh T Luckman Sinar Basyarsyah II
sekitar pukul 23.00 WIB. Informasi yang berhasil dirangkum wartawan , ratusan kontraktor fisik dan konsultan merasa telah dirugikan oleh Pemkab Bengkalis karena memperlambat proses pencairan yang berujung pada penututupan proses pencairan di perbankan. Para rekanan yang sudah lama antri mengurus administrasi SP2D Jum’at (30/ 12/11) sekitar pukul 19.00 di Sekretariat Daerah masih terlihat seperti biasa dan ramai. Namun, sekitar pukul Bersambung ke hal. 11 Bagian: Kedua (habis)
Orang Melayu dan Rajanya
K
etentuan ini menganggap bahwa raja yang adil dan Rasulullah ibarat dua permata dalam satu cincin dan jika orang melaksanakan tugas kepada Rasulullah seakanakan sama dengan melaksanakan tugas kepada Tuhan. Bahkan Tajussalatin dari Pahang menafsirkan Al Quran Surat Xl ayat 30: sebagai “Tuhan menempatkan raja di atas dunia selaku wakilnya”. Konsep ini kemungkinan
besar dipengaruhi konsep rajaraja Islam di India (Nujeeb, 1967: 33). Orang Sufi menambahkan, raja dipo-sisikan sebagai Insan al Kamil (the perfect man) yang bisa menyatukan diri dengan Tuhan. Oleh karena itu, prinsip durhaka adalah pantangan besar bagi orang Melayu, karena hal itu melawan daulat. Sebelum berkuasanya penjajah Barat, bila seorang rakyat jelata merasa tidak diperlakukan dengan adil oleh
rajanya, mereka “menyanggah” dengan cara mengumpulkan harta benda dari keluarganya lalu naik perahu meninggalkan negeri itu untuk pindah ke negeri lain. Hal ini akan memalukan raja tersebut, sebab kemakmuran dan kekuatan raja dan negeri tergantung pada sedikit banyaknya rakyat yang setia. Meskipun segalanya berpusat kepada raja, raja sendiri tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bermusyawarah dengan
menteri-menteri dan Orang Besarnya, karena merekalah yang mempunyai kekuasaan nyata. Raja dan Orang Besar ibarat “api dengan kayu”. Kemaslahatan rakyat banyak dibicarakan secara terbuka di Balairung Seri. Seorang raja harus mengindahkan hukum Islam, karena raja merupakan khalifatullah fi al ardl. Raja harus adil, mengutamakan rakyat, dan mempertahankan kehormatan mereka. Tugas seorang raja ini
dapat dibaca dalam surat Sarakat Halilintar dari Sultan Aceh untuk pengangkatan Sultan Basyaruddin dari Serdang (1854) (Sinar, 1970a). Kewajiban seorang raja itu tercermin dalam pepatah “Raja memegang adat yang kanun; adat pusaka turun-temurun; adil, arif, bijak bersusun; pandai meneliti zaman beralun”. Pada zaman dulu jelas bahwa without the institution of the Raja, the Malay world Bersambung ke hal. 11