TERBIT 12 HALAMAN
Edisi: 140/Thn VI / 15 - 28 Pebruari 2012
RY : Saya Mengutuk Perbuatan Kawin Kontrak Hal. 4
Harga Eceran :
KPK Soroti Penyimpangan Penggunaan Anggaran di Babel Hal. 7
Rp. 3.000,-
(Jabodetabek)
Mekanisme dan Sanksi Pelanggaran Pelaksanaan Jampersal Hal. 9
TAUFIK KIEMAS:
Setiap Orang Harus Menghargai Kearifan Lokal
Jakarta, Melayu Pos Keanekaragaman di Indonesia adalah sebuah modal untuk keindahan negeri ini. Di tengah persoalan organisasi masyarakat yang mendapat kecaman dari masyarakat adat, diperlukan pemahaman keadaan suatu daerah.
TITI SJUMAN
Makan Harus Teratur TITIAN MUHIBAH
Baca di hal. 11
Kemiskinan
“Makanya, setiap tempat itu harus mempunyai kearifan lokal, dan kearifan lokal harus dihormati setiap orang, siapa pun tanpa terkecuali,” ujar Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR RI. Ia menambahkan, perlu juga mengetahui kearifan lokal mereka agar tidak mengganggu. Semua perlu didialogkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sebelumnya diberitakan, kalau salah seorang tokoh Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang juga
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalteng, MH Rizal menyebut Kalteng tidak membutuhkan Front Pembela Islam (FPI). “Perlu pendalaman tentang kehadiran FPI di Kalteng, banyak orang melihat yang dilakukan FPI di kota besar semua dalam kapasitas membela Ukuwah Islamiah. Namun di Kalteng tidak menyentuh hal-hal yang seperti itu. Kalteng juga tidak memerlukan hal-hal yang berbentuk front, sebab masyarakat Kalteng menjunjung tinggi nilaiBersambung ke hal. 11
Foto: Ist
GURU TAGIH JANJI. Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) kota Bandung, berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Jawa Barat, Senin (13/2). Mereka menuntut realisasi janji Gubernur Jabar yang menjanjikan adanya bantuan sebesar Rp100 ribu per tahun kepada guru honorer, tetapi sampai saat ini bantuan tersebut belum diterima para guru.
PROYEK PEMBUATAN TUJUH UNIT KAPAL NELAYAN DI BABEL Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta JELAS ada perbedaan jika dibandingkan dengan kriteria miskin berdasarkan perhitungan Bank Dunia, bukan Rp 12 ribu perhari melainkan 2 $ US dolar perhari yang setara nilai Rp 550 ribu perbulan. Jadi ada perbedaan kriteria miskin BPS dengan kriteria Bank Dunia. Di atas semua itu, yang pasti jumlah orang miskin di negeri ini masih tinggi. Meskipun para ahli menyatakan ekonomi Indonesia bertambah baik, para ahli berlindung di balik teori dan angka semu. Sekali lagi, kemiskinan masalah besar bangsa kita. Kini tinggal apa rencana besar yang bisa mengentaskan kemiskinan ini. Sejauh ini, pemerintah belum melakukan langkah besar. Selain hanya kutak kutik angka kemiskinan tsb. Peningkatan anggaran biaya negara dalam APBN, selain dengan hutang diiringi pula naiknya dan maraknya tingkat korupsi. Kita gagal melaksanakan pembangunan ekonomi yang mensejahterkan rakyat, karena dibangun beriringan dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Berapa banyak uang dibawa koruptor ke luar negeri, termasuk yang dibawa oleh Nazaruddin mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Ini semua berlansung dengan pola kolusi dan nepotisme. Sulit dibantah, korupsi berimplikasi kepada yang lain, seperti melanggengkan kemisikinan. Sehingga upaya pengentasan kemiskinan akan gagal bila korupsi masih berlanjut. Akumulasi kemiskinan bisa juga menyulut revolusi. Sementara korupsi besaudara dengan kolusi dan nepotisme. Para ahli kita nampaknya membiarkan hal itu. Dalam hubungan ini beberapa negara bisa dijadikan perbandingan. Perombakan pemerintah di Mesir belakangan ini, sebab utamanya adalah ekonomi yang kacau dan tingkat kemiskinan tinggi. Pemerintah pimpinan Husni Mubarak di masa lalu melaksanakan kebijakan ekonomi yang menguntungkan pihak atas dan kolega presiden. Sama halnya demontrasi di Yaman, sebabnya adalah kebijakan ekonomi yang tidak adil dari Presidennya Hasan Al Saleh yang lebih mengutamakan kelompok famili dan sahabat terdekat. Kebijakan ekonomi dua negara yang kita kemukakan di atas, intinya adalah ekonomi yang searah dengan kepentingan rakyat pada umumnya. Jika kita analogkan dengan negara Saudi Arabia, Bersambung ke hal. 11
>>PANTUN MELAYU<<
Asam kendis asam gelugur Ketiga asam riang riang Badan menangis di dalam kubur Teringat badan tak pernah sembahyang
Banyaklah lebah perkara lebah Lebah meniti kepada galah Banyaklah sembah perkara sembah Sembah sejati kepada Allah
Banyaklah angsa berebut terbang Membumbung angsa menuju lepak Banyaklah jasa disebut orang Agunglah jasa ibu dan bapak
TES URINE POSITIF PAKAI NARKOBA
Diduga Jadi Sarang Korupsi Keluarga 8 Tahanan oleh Pejabat Dinas Perikanan Akan Gugat Dirut RSUD Jakarta, Melayu Pos Pemberintah melalui Departemen Kelautan telah menganggarkan dari ABPN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2011, diperuntukan pembuatan tujuh unit kapal nelayan senilai Rp 9,6 miliar, diduga menjadi ajang korupsi bagi para pejabat di lingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan Bangka Belitung bersama kroninya. Sebab, dari tujuh unit kapal hingga akhir Desember 2011, baru terelisasi tiga unit. Sesuai dengan instruksi Presiden, pemerintah melalui Departemen Kelautan memberikan batuan dari APBN
untuk pembuatan kapal nelayan, dan Provinsi Bangka Belitung medapat tujuh unit. Dalam melaksanakan proyek ini, Kepala Dinas Perikanan Bangka Belitung, Ir Sugianto mempercayakan Dayat sebagai pimpinan proyek. Lelang proyek pembuatan tujuh unit kapal nelayan itu dimenangkan PT Mina Muara Mas, yang dipimpin Arifin. Posisi Dokyat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pangkal Balam, Bangka. Pemantauan yang dilakukan Melayu Pos ke lokasi Dokyat TPI, Pangkal Balam, Pangkalpinang Bangka, ternyata hanya ada tiga unit kapal nelayan, sedangkan empat
unit kapal lainnya belum diketahui di mana. Tiga kapal nelayan yang sudah ada di Dokyat TPI Pangkal Balam, Pangkal Pinang, terbuat dari kayu dengan panjang lunasnya 16 meter, diperkirakan daya angkutnya sekitar 35-40 ton. Salah seorang pengusaha yang sudah terbiasa melakukan pembuatan kapal nelayan di Pulau Bangka, ketika menyaksikan kapal yang sudah ada di Dokyat TPI, Pakal Balam, Pangkalpinang, untuk pembuatan kapal sebesar itu dengan bahan yang sama paling menelan anggaran senilai Bersambung ke hal. 11
Pupuk Bersubsidi Diselewengkan Kampar, Melayu Pos Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, pemerintah membuat kebijakan pupuk bersubsidi melalui Keputusan Menperindag Indonesia Nomor: 306/MPP/ Kep/4/2003 tentang perubahan atas Keputusan Menperindag Republik Indonesia Nomor: 70/MMP/Kep/2/ 2003 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar proBersambung ke hal. 11
Gudang Milik PT Karya Agro Tanpa Plang nama.
HISTLEGEND
S
lakukannya dan periuk yang terakhir itu pecah dan airnya memancar kesegala penjuru. Akhirnya si pertapa yang mengaku bernama ‘Jambu Karang’ (nama tersebut berasal dari pohon sandarannya, yaitu sebatang pohon jambu dimana disekelilingnya terdapat batu-batuan) menyerah kalah serta berjanji akan memeluk agama Islam. Janji tersebut diterima oleh Syekh Maulana Maghribi dan Jambu Karang diperintahkan untuk
memotong rambut dan kukunya dan selnjutnya dikubur di ‘Penungkulan’ (tempat dimana si pertapa menyerah kalah).
rumah sakit itu. Namun, entah mengapa rapat itu berubah menjadi ajang tes urine. Padahal tidak semua pegawai dan honorer di rumah sakit tersebut yang hadir dan bisa dikatakan hanya 50 persen. Usai tes urine, para pegawai dan honorer yang positif urinennya mengandung narkoba dipanggil lagi oleh pihak rumah sakit dengan dalih akan membagi-bagikan uang. Namun bukan uang yang diterima, tapi sejumlah polisi telah siap menunggu untuk menahan kedelapan orang tersebut dan digiring ke Mapolsek Bangko. Atas kejadian itu, pihak Bersambung ke hal. 11
BELUM TERSENTUH APARAT
Judi Bola Online Marak di Tasikmalaya Tasikmalaya, Melayu Pos Sejumlah tokoh masyarakat Tasikmalaya prihatin dan mendesak pihak aparat kepolisian menindak peraktek judi bola online beromzet puluhan juta rupiah yang semakin merak di wilayah hukum Polresta Tasikmalaya. Judi bola yang mengekor pada pertandingan liga sepak bola Sepanyol, Inggris dan Italia yang disiarkan langsung TV swasta cukup diminati para penjudi menengah ke atas di Tasikmalaya, dan hal ini
Oleh R Suryo Maulana
Legenda Baturraden yekh Maulana Maghribi masih merasa belum puas dan masih meneruskan perjuangannya sekali lagi dengan memperlihatkan pemupukan periuk-periuk berisi air sampai menjulng tinggi. Lalu, Syekh Maulana Maghribi berkata : ‘Ambillah periuk-periuk itu satu demi satu dari bawah tanpa ada yang berjatuhan’. Setelah ternyata tidak ada kesanggupan daari si pertapa, maka beliau sendirilah yang me-
Bagansiapiapi, Melayu Pos Delapan honorer dan PNS RSUD dr Pratomo Bagansiapiapi ditahan Polsek Bangko karena dari tes urine yang dilakukan mereka ketahuan positif memakai narkoba. Namun keluarga para tahanan mempertanyakan penahanan ini dan akan menggugat serta menempuh jalur hukum karena mereka merasa keluarganya dijebak saat tes urine yang dilakukan secara mendadak. Informasi yang dihimpun Melayu Pos pada Jumat (3/2) lalu, pimpinan RSUD dr Pratomo Bagansiapiapi mengadakan rapat internal mengenai kebijakan yang ada di
sudah berjalan cukup lama. Serta praktek judi kupon putih meyerupai Togel yang dikelola oleh Soni warga pabrik Es dan Tete warga Dadaha/ Sukalaya serta Dede Tou seputaran Hotel Abadi Kota Tasikmalaya, Jawa barat sampai saat ini juga belum tersentuh hukum. Para pemasang maupun bandarnya merupakan muka lama yang sudah diketahui pihak berwajib setempat. Namun, sejauh ini pihak Bersambung ke hal. 11 Bagian: Ketiga (habis)
Kemudian dilakukan upacara penyucian dengan air zam-zam yng dibawa oleh Haji Datuk dari Tanah Suci atas perintah Syekh Maulana Maghribi dengan mempergunakan tempat dari bambu (bumbung). Setelah upacara penyucian selesai, bumbung berisikan sisa air disandarkan pada pohon waru, tetap karena kurang cermat menyandarkannya maka robohlah bumbung tadi dan pecah sehingga air sisa tersebut berhamburan dan di tempat tersebut konon kabarnya men-
jadi mata air yng tidak mengenal kering dimusim kemarau. Setelah pertapa disucikan menjadi pemeluk agama Islam, maka namanya diubah menjadi ‘Syekh Jambu Karang’. KemudianSyekh Jambu Karang akan mendapatkan wejangan (bai’at), beliau menunjukkan suatu tempat yang serasi dan cocok untuk upacara bai’at tersebut yaitu diatas bukit ‘Kraton’. Sesaat setelah Syekh Jambu Karang menerima wejangan, turun hujan Bersambung ke hal. 11