Melayu Pos

Page 1

TERBIT 12 HALAMAN

Edisi: 141/Thn VI / 29 Pebruari - 13 Maret 2012

Fauzi Bowo Dukung Polda Metro Jaya Berantas Premanisme Hal. 3

Harga Eceran :

Kotak Pengaduan Diskes Dibuka Hal.

7

Rp. 3.000,-

(Jabodetabek)

Kapolres: Kayu Keluar Dari Hutan Tanpa Dokumen Saya Tangkap Hal. 10

Harga BBM Naik, Rakyat Semakin Sengsara Jakarta, Melayu Pos Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ditengah kondisi masyarkat sedang sulit kembali menimbulkan polemik. Apalagi saat ini harga produksi pertanian sedang anjlok. Situasi ini semakin menambah beban terhadap masyarakat.

ASMIRANDAH

Fokus dengan Karier TITIAN MUHIBAH

Baca di hal. 11

Pungguk Rindukan Bulan

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, tidak setuju dengan rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia menilai kenaikan harga BBM semakin menyusahkan rakyat. ”Apapun alasannya, kenaikan harga BBM menyengsarakan rakyat yang sudah sengsara,” tegas Wiranto. Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat ini pun mengatakan, dia memerintahkan para legislator partai itu di DPR RI, untuk meminta pemerintah memberikan alasan

lebih rinci mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. Pemberian bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin juga bukan solusi tepat. Apalagi prosedur pemberian BLT belum sempurna, sehingga dikhawatirkan salah sasaran.”Saya khawatir ini dipolitisasi menjadi langkah politik, lebih kacau lagi,” kata Wiranto. Kenaikan harga BBM adalah jalan sulit bagi pemeBersambung ke hal. 11

Foto: Ist

TOLAK KENAIKAN BBM. Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin, menahan truk tangki Pertamina saat berunjuk rasa di depan kampusnya, Makassar, Sulsel, Senin (27/2). Dalam aksi tersebut mereka meminta kepada pemerintah untuk membatalkan rencana menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Eep Merasa Hidup Jika Diperlukan KPK Panggil Anas di Zaman Belanda ABRAHAM SAMAD:

Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta SEJAK awal Februari 2012 ini blantika politik di Jakarta mulai ramai dengan kandidat calon Gubernur Jakarta yang akan datang. Siapakah yang dikategorikan calon kuat, siapa pula calon kuda hitam dan siapa calon yang hanya meramaikan saja. Ini sebuah pertanyaan. Dalam kaitan itu ada yang menarik dari tamsil cerita sastera Melayu. Dalam sastera lisan di kalangan suku Melayu di Sumatera dikenal sastera tutur atau sastera lisan. Bentuknya adalah sastera tutur menguraikan cerita yang dikarang untuk mewudjudkan pesan moral, citacita, dan kritik atau protes sosial. Ekposenya disampaikan oleh orang tertentu dengan langgam bahasa yang enak, lembut dan humoris. Misalnya, cerita Gargasi yang menceritakan raksasa yang sangat berkuasa, ia mengontrol semua penduduk. Tidak ada kekuasaan lain yang boleh ada kecuali dia, dan memusnahkan semua musuhnya. Namun gargasi hanya sukses untuk sementara, karena kemudian Gargasi dikalahkan kekuatan semut yang kecil. Dimensi penting dalam alur cerita Gargasi adalah kekuasaan tidak bisa permanent. Betapapun kekuatan yang disiapkan hanya sukses untuk sementara. Secara pasti ada yang mengalahkan. Lain cerita Gargasi, lain pula cerita Pak Belalang, Pak Belalang dan anaknya adalah gambaran orang yang malas, tidak ada inisiatif, tapi selalu saja ada keberuntungan yang memihak pada dirinya. Dalam kisah itu, ia bisa membongkar kasus besar pencurian harta kerajaan. Padahal, semua aparat keamanan dalam kerajaan itu tak mampu membongkar kejahatan tsb. Ceritanya adalah karena sang kawanan pencuri harta tsb kebetulan lewat pekarangan pak Belalang yang baru bangun dari tidur di kebunnya. Ia mendengar sang perampok bertengkar pembagian harta. Diam-diam pak Belalang mendengar tempat dimana harta itu disembunyikan. Lalu kemudian Pak Belalang melapor kepada Raja. Pendek cerita Raja sangat bersuka cita pada peran Pak Belalang karena itu memberinya hadiah yang yang banyak, hingga Pak Belalang menjadi kaya raya. Semantara cerita Pungguk Rindukan Bulan adalah kisah cinta seorang pemuda miskin jelata, jatuh cinta kepada putri raja yang cantik. Siang malam ia memimpikan sang gadis untuk menjadi teman hidupnya. Akan tetapi cintanya sepihak, ibarat tepuk sebelah tangan, cinta tak berbalas. Inilah yang dianalogkan dengan burung pungguk di malam hari melihat bulan purnama. Bersambung ke hal. 11

>>PANTUN MELAYU<<

Banyaklah orang mencari rusa Sekali tembak kaki berpilin Banyaklah orang jadi penguasa Tapi tak layak jadi pemimpin

Kalau hendak menyalin surat Hari petang lampu berminyak Kalau hendak mempimpin rakyat Hati lapang ilmu pun banyak

Besarlah batang sagu bertampin Bila dikerat mati ujungnya Besar hutang jadi pemimpin Dunia akhiratkan ditanggungnya

Jakarta, Melayu Pos Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memastikan memanggil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Hanya, pemanggilan jika memang dibutuhkan untuk memberi kesaksian.”Jadi begini, kami masih kembangkan kasus. Jika secara hukum yang bersangkutan (Anas Urbaningrum, red) perlu dipanggil kami panggil,” tegas Abraham sebelum rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di gedung DPR, Jakarta. Disaat KPK masih menangani masalah yang sedang berkembang, lanjut dia, KPK meminta keterangan kepada siapapun. Termasuk jika nanti

Ketua KPK Abraham Samad

dibutuhkan KPK memanggil Anas. “Yang jelas, di republik ini, tidak ada yang kebal hukum, sekalipun dia ketua partai,” tandasnya. Seperti diberitakan, nama Anas Urbaningrum kerap

disebut-sebut oleh tersangka kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang 2011, Muhammad Nazaruddin. Abraham Samad mengakui menginginkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipanggil dan dimintai keterangan terkait kasus Jakabaring dan Hambalang. Hanya saja, keinginan Abraham ini tidak disetujui oleh empat pimpinan KPK lainnya. Dikarenakan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial, maka rencana pemanggilan Anas belum bisa dilakukan.”Saya tunggu teman-teman dulu,” kata Abraham . Abraham mengaku sudah cukup bukti untuk memanggil Bersambung ke hal. 11

Kinerja Direktur Perusda Karimun Dipertanyakan Karimun, Melayu Pos Perusahaan Daerah (Perusda) Karimun yang dipimpin oleh Usmanto tidak pernah memeberikan kontribusi terhadap daerah selama Perusda dipimpin oleh Usmanto. Tentu ini membuat suatu tanda tanya ke hadapan publik kenapa itu bisa terjadi? Massa HNSI (Himpunan Nelayan Serikat Indonesia) dalam demo kemarin juga menuntut supaya Direktur Perusda diganti atau dipecat dari jabatannya. Anggota Komisi B Kabupaten Karimun yang

juga hadir dalam hearing mengatakan untuk saat ini Perusda belum pernah memberikan kontribusi ke daerah sepeser pun alias 0%. Sudah banyak yang memeperingatkan pemerintah daerah untuk segera mengantikan Direktur Perusda dari jabatanya, tapi pemerintah selalu bersikap cuek dengan tanggapan beberapa fraksi setiap sidang paripura yang mengatakan supaya Direktur Perusda diganti. Seperti Kutipan sidang paripurna pelaporan LKPj Bupati

HISTLEGEND

(3/5/2011) silam seperti ini kutipannya “Sektor lain di bagian Pendapatan Asli Daerah yang harus menjadi perhatian khusus Bupati Karimun adalah dari sektor hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Dari semua badan usaha milik daerah antara lain Perusahaan Daerah, Bank Perkereditan Rakyat (BPR) Karimun serta Badan Usaha Pelabuhan (BUP) semuanya tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Perusahaan Daerah yang sehaBersambung ke hal. 11

Jakarta, Melayu Pos Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat menegaskan bahwa seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Subang resah. Resah karena kepala daerahnya sudah berupaya melaksanakan perundangundangan dengan baik bisa diputus bersalah.”Kita semua di Subang sudah resah, kerja melakukan perundang-undangan dengan baik, sudah diperiksa lembaga negara tidak bersalah, tidak ada kerugian negara, tetapi masih dipidana. Kita kan resah, kayak zaman Belanda dulu. Jaman reformasi seperti ini yang tidak bersalah dihukum, ini naif,” tegasnya di Kantor Kementerian Dalam Negeri. Dikatakan dia, Presiden

SBSI 1992 akan PTUN Disnakertans Pelalawan Pelalawan, Melayu Pos Di sejumlah kasus ketenagaan kerja yang tidak kunjung terselesaikan dan kabur di tangan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan, akan diPTUN-kan oleh Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (SBSI 1992). Hal itu disampaikan Terman Waruwu kepada sejumlah wartawan di Pangkalan Kerinci, baru-baru ini. Menurut Terman, sewenag-wenangnya perusahaan dalam mengabaikan hakhak buruh disebakan persengkokolan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan

Oleh R Suryokusumo

C

8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Sampai saat ini belum ditemukan informasi tertulis tentang sejarah Candi Dieng, namun para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno,

yang masih masih ada hingga saat ini. Sebuah Arca Syiwa

dengan perusahaan. “Dalam hal pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku di perusahaan, yang mengarah pada perbuatan penindasan pekerja/buruh, hampir semua perusahaan beralasan aturan yang dijalankannya telah disetujui Disnaker. Hal itu dapat dibuktikan keterlibatan Disnaker Pelalawan,” katanya. Memang benar dalam pembuatan PKB jelas ikut pekerja/buruh atau serikat, namun yang anehnya mengapa Bersambung ke hal. 11 Bagian: Pertama

Sejarah Candi Dieng Candi Dieng andi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m. Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-

SBY mestinya tahu masih ada ketidakadilan hukum di Indonesia. Apalagi kasus serupa juga terjadi di daerah lain. Daerah mana saja, Eep tidak menjelaskan lebih jauh. Namun ia mengaku sudah memegang data-data daerah dimaksud. “Saya tahu persis. Saya bisa paparkan bukan hanya menimpa diri saya. Banyak yang tidak bersalah tapi dinyatakan bersalah,” ucapnya. Eep juga memastikan bahwa aksi serupa akan digelar terus di Subang, sampai pemerintah menghormati adanya keadilan hukum bagi siapa saja. Apalagi dalam Undang-Udang sangat jelas dinyatakan bahwa kasasi terBersambung ke hal. 11

yang ditemukan di kawasan ini sekarang tersimpan di

Museum Nasional di Jakarta. Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatotkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung samapi sekitar tahun 780 M. Candi Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814. Ketika itu seorang Bersambung ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Melayu Pos by Melayu Pos - Issuu