Melayu Pos 168

Page 1

TERBIT 12 HALAMAN

Edisi: 168/Thn VII / 13 - 26 Maret 2013

Harga Eceran : Rp. 3.000,- (Jabodetabek)

Maling Berseragam PNS Diduga Marak

LSM Penjara: Kejaksaan Pelalawan Mandul?

SERUMPUN | HALAMAN 3

SELAYANG PANDANG | HALAMAN 7

Kuwu Desa Sidadadi Dilaporkan ke Polda Jawa Barat DAERAH | HALAMAN 8

Kembalikan Peran MPR Atasi Kebobrokan Sistemik ZASKIA “GOTIK”

Akui Lebih Sulit Jadi Presenter

>>Baca di Halaman 11

TITIAN MUHIBAH

Moderat Experience

Jakarta (MP) - Kalangan pemuka agama dan praktisi hukum sudah merasa risau terhadap kebobrokan sistem yang sedang terjadi dewasa ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut menyarankan pentingnya mengembalikan peran Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tinggi negara sesuai dengan Pancasila dan UUD 45.

Kasi P2B Pasar Minggu Bandi(t) Lebih Licin dari Belut Jakarta (MP) - Kasi Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Kecamatan Pasar Minggu, Bandi, benar-benar bandit. Bahkan, licin belut lebih licin lagi Bandi. Pasalnya, jika belut meski pun tidak kelihatan di dalam lumpur tapi masih bisa diraba-raba dan ditangkapkan. Sedangkan Bandi, jangankan ditangkapkan—batang hidung dan jidatnya saja tidak pernah kelihatan. Sehingga timbul persepsi di kalangan wartawan dan LSM jika Kasi P2B Pasar Minggu, Bandi, lebih licin dari belut. Sebab, banyak personil

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengusulkan agar MPR dikembalikan perannya sebagai lembaga tertinggi negara. Ini penting untuk memulihkan sistem politik dan kepartaian di Indonesia Bersambung ke hal. 11

Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta

J

arang terungkap apa yang dikatakan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Muhyiidin bin Moh Yasin di Jakarta beberapa waktu lalu. Yaitu tentang pengalaman pemahaman moderat (Moderat Experience) di Malaysia dan Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat berkunjung menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diterima Dr A Mukthi Sekretaris PP Muhammadiyah. Seperti dikatakan Dato Muhyiidin, faham moderat merupakan faham yang harus dikembangkan kedua negara baik Malaysia maupun Indonesia, demikian Muhyiidin. Apa yang kita tangkap dari ucapan Muhyiidin, adalah kesan yang kuat untuk mencari solusi yang terbaik bagi pelaksanaan faham kegamaan dalam praktek dalam masyarakat. Paling tidak faham moderat dalam praktek tersebut di atas berkaitan dengan tiga sisi penting yaitu, toleransi, sabar dan pelajaran berharga. Toleransi adalah wujud kemanusiaan. Sehingga hal itu menempatkan satu tujuan untuk bersama. Konsep rahmatan lil alamiin. Kebahagiaan untuk semua. Kedua, sabar merupakan bagian dari kesungguhan, ke hati-hatian dan fokus. Semakin sabar orang sesuatu akan berjalan secara kontinyu, berkelanjutan. Bahwa semua harus berjalan apa adanya. Ketiga, pengalaman sebagai pelajaran. Pengalaman merupakan guru sejati. Dalam pengalamanlah diperoleh penemuan baru, pelajaran yang berharga. Pertemuan antara Pimpinan Pusat Muhammdiyah dengan Dato Muhyiidin berlansung diskusi berbentuk round table di bawah judul The Global Forum pengalaman Indonesia dan Malaysia. Pertemuan itu dilangsungkan di Hotel Grand Hyat Plaza Indonesia 12 Februari yang lalu. Yang menjadi inti persoalan yang dibahas adalah pengalaman Indonesia. Khususnya pengalaman Muhammadiyah dalam isu moderate pada gerakan keagamaan. Realitas gerakan bersinggungan dengan masalah yang kompleks yaitu pendidikan, ekonomi dan keadilan sosial. Semakin maju ekonomi dan semakin maju pendidikan semakin moderat faham keagamaan Bersambung ke hal. 11

Bangunan saat masih disegel.

media maupun LSM yang ingin mengkonfirmasi mengenai bangunan bermasalah hanya menemukan ruangan

Inhu (MP) - Konflik permasalahan lahan perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Mekar Sakti di Desa Tasik Juang, Kecamatan Lubuk Batu Jaya dengan luas 1.080 ha sudah bertahun-tahun belum kunjung berkesudahan. Para anggota Koperasi Mekar Sakti

dan kawan-kawan akhirnya menggugat para penggarap yang menduduki lahan mereka. Dari perjalanan hasil sidang yang memakan waktu cukup lama, akhirnya pihak Pengadilan Negeri Rengat memutuskan dengan keputusan No.02/Pdt.G/

Penderita Hydrocepalus Butuh Bantuan Pemerintah Indramayu (MP) - Dalam hal kesehatan memang sangat penting bagi kehidupan untuk tetap sehat akan tetapi mengenai penanganan kesehatan sepertinya ada pembatasan waktu dan jarak juga keseriusan dalam pelayanannya kurang begitu serius karena selama ini belum ada wadah atau kelembagaan yang menangani Carinah menggendong buah khusus bagi orang yang hatinya Mohammad Ridwan menderita penyakit terutama penyakit Hydrocependerita Hydrocephgalus. palus. Penderita penyakit Hydrocepalus ini bernama

2012/PN.RGT hari Selasa, tanggal 11 September 2012 yang lalu, dengan dihadiri kuasa hukum para penggugat Syahrial SH dan kuasa hukum para tergugat, menyatakan para penggugat adalah pemilik sah atas tanah yang terletak di Desa Lubuk Batu, Kecamatan Pasir Penyu (sekarang Kecamatan Lubuk Batu Jaya) Kabupaten Indragiri Hulu seluas 160 ha (seratus enam puluh hektar) dari 1.080 ha berdasarkan sertifikat hak milik yang dimiliki para penggugat yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Inhu melalui program nasional (Prona) pada tahun 1999. Kedua cukong yang diketahui bernama Sutikno dan Sutanto yang berdomisili di Pekanbaru Bersambung ke hal. 11

nama Deni dan Imam sering datang terlambat, dan bukan langsung mengabsen melainBersambung ke hal. 11

Ist

A

da apa, Wamana? Ada yang memakan umpanmu?” Yang ditanya menjawab sombong. “Tentu! Kau kira cuma kau saja?”

Rokyal Hasibuan SH Dilaporkan ke Peradi

Pangkalan Bun (MP) - Keberadan pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, kian meresahkan masyarakat dan desakan dari sejumlah kalangan terus bermunculan. Seperti yang disampaikan oleh Anggota DPR RI Sugianto Sabran meminta pemerintah Kotawaringin Barat agar bertindak tegas dalam menangani masalah lokalisasi pelacuran seperti di Km 12 Jalan Ahmad Yani dan Jalan poros Kumpai Batu atas yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat. Pemerintah harus bersinergi dengan aparat yang

Dicari Polisi yang Berani Tilang Oknum TNI

Bersambung ke hal. 11 Bagian: Kedelapan

MUNJUL

Prasasti Munjul

Pekanbaru (MP) - Strategi pengacara Rokyal Hasibuan memperjuangkan klien sebagai pengacara harus duduk di kursi pesakitan setelah dilaporkan masyarakat ke Peradi daerah Riau seputar pelanggaran kode etik pengacara yang langsung berperan aktif dalam menangani permaBersambung ke hal. 11

Bisnis Lendir Menjamur Masyarakat Resah

PRASASTI

Hai kawan... hidup itu tidak abadi Gak lama lagi kan bebas tugas Kalau memang benar mau mengabdi Jangan soal korupsi yang terus digagas

Pengacara Berperan Aktif di Lahan Klien

PEKERJA SEKS BERTOPENG PELAYAN

HISTLEGEND

Sekarang hamparan ilalang sudah hilang Demi bangunan megah semua tercerabut Anehnya, saat KPK menguak kasus Hambalang Begitu banyak pihak yang kalang kabut

Maunya sih apapun berjalan mulus Makin senang tanpa sogok menyogok Kalau proyek ditangani dengan akal bulus Pas tengsin, baru deh pada merasa kagok

kosong yang diduga sudah menjadi ‘sarang hantu’. Bahkan petugas P2B Kecamatan Pasar Minggu ber-

Anggota Koperasi Mekar Sakti Resah dan Bimbang

Bersambung ke hal. 11

Pantun Melayu

Kini papan segelnya lenyap ‘ditelan bumi’.

Wamana lalu mulai menarik. Tapi dirasanya keras. Wamana menariknya lebih kencang namun tak juga berhasil. Dengan mengerahkan tenaganya lebih keras lagi pancing itu ditariknya, tapi hasilnya tetap sama. Bhima mendekat dan bertanya lagi. “Kenapa? Ada masalah?” Wamana terus menarik pancingnya. “Berisik! Lihat saja, tangkapanku pasti jauh lebih besar dari semua yang

sudah kau dapat!” Wamana lalu menyentakkan pancingnya. Kali ini dia berhasil. Tapi tiba-tiba Bhima menutup mulutnya sambil menahan tertawa. “Pantas saja keras sekali! ternyata memang besar! Hahaha!” Wamana kesal sekali karena sikap temannya itu, lalu dia melihat ke mata pancingnya dan seketika dia terkejut. Seekor kepiting tampak menggantung di sana. Bukan ikan seperti apa yang dikiranya. “Hah?” Dengan geram, Wamana mengangkat dan memutar-mutar pancingnya. Tak puas dengan itu, dia lalu Bersambung ke hal. 11

Dua polisi lalulintas tidak punya nyali menilang oknum TNI berseragam lengkap pengendara sepeda motor bernopol B 6010 CTN.

Jakarta (MP) – Sepertinya di Indonesia ini kita masih membutuhkan polisi yang pemberani yang tidak takut untuk menindak oknum TNI yang melanggar hukum. Bukan yang tebang pilih. Sehingga hukum tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Adakah? Tanya saja kepada rumput yang bergoyang. Fakta hukum tajam ke bawah tapi mandul ke atas ini terjadi Selasa (8/1) lalu, di Jl Warung Buncit ke arah Mampang Prapatan. Puluhan pengendara sepeda motor masuk ke Jalur (Busway) Trans Jakarta karena tidak ada penjaga portal. Apes bagi semua pengendara, Bersambung ke hal. 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.