TERBIT 12 HALAMAN
Edisi: 189/Thn VII / 1 - 14 Januari 2014
Harga Eceran : Rp. 3.500,- (Jabodetabek)
Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Seruyan Tertangkap Tangan Kasus Suap Rp 2 Miliar 80 Juta Sampit (MP) - Jajaran Diserse Tindak Pindana Khusus Korupsi Polres Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah berhasil menangkap ketua dan anggota DPRD Kabupaten Seruyan yang diduga menerima uang suap sebesar Rp 2 miliar 80 juta. Rencananya uang itu setelah dibagikan pihak penyuap akan mendapatkan proyek pada tahun anggaran 2014 yang akan datang dilakukan oleh M Yamin dan M Yusuf kepada
Barang bukti penyuapan uang tunai Rp 2 miliar 80 juta.
Ketua DPRD Seruyan Ahmad Sudarji dari PDI P, Haji Baharudin Fraksi PKB Seruyan, Totok SH Fraksi PDI P Seruyan, Hj Suherlina Fraksi PDI P Seruyan, Budiardi Fraksi PKB Seruyan, Eri Ansori Fraksi PDI P Seruyan, kemarin sekitar pukul 18.00 WIB. Uang suapan tersebut sudah dimasukkan dalam beberapa paketan dan diamankan oleh Polda Kalteng. Kapolda Kalteng Bambang Hermanu saat menerima
laporan langsung terjun ke Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan. Kapolda Bambang Hermanu yang didampingi oleh Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo SIK dan beberapa anggota Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kalteng, saat dikonfirmasi dirinya mengatakan bahwa uang penyuapan tersebut kepada ketua DPRD serta beberapa anggota DPRD Kabupaten Seruyan yang Bersambung ke hal. 11
Kepala Daerah Jangan Lagi Dipandang Sebelah Mata
ALYSSA SOEBANDONO
Menikah Menikah Sebelum Sebelum Usia Usia 25 25 Tahun Tahun
>>Baca di Halaman 11
TITIAN MUHIBAH
Tahun 2014 Dengan Harapan Baru
Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta
Nuhdal umur bi ahli ra’yii ma salahat. Fain tawallau pabil asrari tunfadu Negara baik karena tokohnya. Jika tidak penghianat jadi panutan. (Ahli Hikmat)
T
atkala mentari condong ke Barat, secara perlahan tenggelam keperaduannya, menyusul fajar menyinsing di ufuk Timur itulah tanda Tahun Baru itu telah tiba. Tahun 2013 meninggalkan kita, tahun 3014 pun menampakkan diri. Kita sambut tahun 2014 dengan optimis. Serta kesadaran tahun baru dan harapan baru. Ada yang menamakan tahun 2014 adalah tahun politik mengingat ada pemlihan legislatif dan pemilihan Presiden. Di sana pula terselip optimis kita bahwa tahun ini akan memberi kita sesuatu yang baru. Hari esok akan lebih baik dari hari ini. Kemudian berkaitan hari esok dalam konteks negara ada petitih bahasa Arab yang menarik. Nuhdur umur biahli ra’ayi ma salahat Fain tawallau fabil asrari tunfadzu, (Negara baik karena tokohnya. Jika tidak penghianat jadi penguasa (panutan). Petitih Arab ini menarik sekurang kurangnya pada tiga hal, yaitu: Pertama, negara baik karena tokohnya. Idealnya tahun depan kita akan mendapatkan tokoh yang baik dimaksud. Sehingga Negara akan menjadi baik pula. Tetapi bisa pula kita gagal mendapatkan tokoh terbaik. Kedua, penghianat bisa juga sebagai pengganti. Ini akibat dari kegagalan kita menemukan tokoh yang ideal point di atas. Bersambung ke hal. 11
Pantun Melayu
Jakarta (MP) - Para gubernur dan kepala daerah selama ini dipandang sebelah mata oleh elite partai politik di Pusat. Kepemimpinan politik yang oligarkis, menjadikan kepemimpinan semakin terpusat.
Namun mencuatnya nama mantan Walikota Solo Jokowi, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Sulses Syahrul Yasin lampo dan seterusnya, membuka mata masyarakat bahwa para kepala daerah bukanlah pemimpin kelas tiga atau kelas dua di Indonesia. Menuju 2014, apa
bersama mereka yang dipimpinnya. Memang secara historis, ideologis, Jokowi sedikit banyak memiliki kriteria ini. Tapi, tunggu dulu, Indonesia bukan hanya Jakarta dan pemimpin bukan hanya Jokowi. Seperti dilansir Poltracking Institute, yang melakukan monitoring terhadap kandidat potensial dari kepala
daerah dan mantan Kepala Daerah di Indonesia, dengan metode metha-analisis, FGD dan wawancara mencuat beberapa nama dengan bobot nilai tinggi (di atas 70%) di bawah Jokowi. Di antaranya, Tri Rismaharini (76,33), Ahmad Heryawan (70%), Fadel Muhammad (70,38), Syahrul Bersambung ke hal. 11
Heri Oplos Gas Subsidi 3 Kg ke Tabung 12 dan 50 Kg Dijual kepada Industri Bukit Seyum Batam
Batam (MP) - program konvensi minyak tanah ke gas bergulir tahun lalu, persoalan ketersediaan tabung gas 3 kg terus saja melilit masyarakat. Menjamurnya pangkalan ilegal alias liar diduga menjadi salah satu penyebab. Beberapa pekan lalu, masyarakat di sekitar Batuaji dan Sekupang resah karena gas elpiji ukuran 3 kg yang selama ini digunakan untuk kegiatan memasak di dapur lenyap di pasaran. Sejumlah agen dan warung yang selama ini menyediakan gas 3 kg memasang plang bertuliskan “gas 3 kg habis”. Meri, salah seorang warga Puti Tiban, yang saat itu tengah mencari gas tiga kilo-
gram mengaku kecewa. Karena sudah hampir dua jam mencari, tidak ada yang menjual gas elpiji tiga kilogram. Sementara dirinya sangat butuh untuk memasak dan merebus air. “Sudah hampir dua jam saya berputar-putar mencari gas elpiji, dan terakhir di sini ada, dan itu pun untuk gas 12 kilogram,” kata Merisambil membawa gas kosong 3 kilogramnya. Menurut ibu dua anak ini, kelangkaan gas elpiji 3 kg ini bukan kali ini saja tapi sudah sering kali. Namun tidak ada tindakan kongkrit dari pemerintah untuk mengatasi. Jika menggunakan minyak tanah, Meri mengaku juga sulit untuk mendapatkan minyak tanah kalaupun ada harganya sangat mahal dijual
Rp17 ribu untuk satu botol air minum mineral ukuran 2 liter.
“Minyak tanah juga sulit didapat, kalaupun ada harganya sangat mahal hanya
bisa digunakan untuk dua hari,” keluh Meri. Bersambung ke hal. 11
DI WILAYAH HUTAN KPH INDRAMAYU
PENGKULTUSAN JOKOWI
Indramayu (MP) - Memang tahun demi tahun hari pun demi hari akan terjadi silih berganti, bisa jadi tanaman pun merubah bila kurang menguntungkan di sebelah sisi, seperti di wilayah pangkuan hutan KPH Indramayu, BKPH Sanca, KRPH Sanca kategori di bawah naungan Asper Darto, seperti di Blok Lajeng dan Gombangan, petak 41A, petak 45, petak 45B, petak 46G, petak 47C siap ditanamai pohon karet seluas 550 Hektar. Dulu awal tanaman kayu jati sekarang padang Bersambung ke hal. 11
Jakarta (MP) - Pengkultusan Joko Widodo dan PDI Perjuangan melalui survei dapat menjadi pukulan telak bagi PDI Perjuangan di tahun politik 2014. ‘Buaian’ survei yang selalu nomorsatukan Jokowi dan PDIP bisa membuat partai oposisi ini akan mengalami nasib nahas. Soalnya dalam realitas politik, pemilih tidak terlalu menyenangi PDIP kecuali Jawa Tengah, dan Bali. “Buktinya ada sejumlah kepala daerah yang didukung PDIP tidak terpilih,” kata
BKPH Sanca KRPH Sanca Siap Bisa Jadi Pukulan Telak Bagi PDIP Untuk Ditanami Pohon Karet
HISTLEGEND
Jalan-jalan ke Indramayu Jangan lupa membeli sepatu Selamat Tahun Baru Mari tinggalkan masa lalu Surat ditulis dalam gelap Salah huruf banyak tak kena Jagalah diri jangan silap Jika silap dapat bencana Kemuning daunnya lampai Tubuh dijirat paduka tuan Di atas dunia kaul tak sampai Di dalam surga ada penantian
sikap masyarakat kita? Arti “kepemimpinan’ adalah kemampuan dan komitmen sebagai tugas pengabdian. Pemimpin bukan demi dirinya sendiri melainkan untuk orang lain. Pemimpin adalah orang yang tahu apa yang akan dicapai, mengerti cara mencapai tujuan dan bersedia menempuh jalan itu
Si Pahit Lidah
P
Batu Macan adalah salah satu yang dipercaya oleh penduduk sekitar bahwa Si Pahit Lidah mengubah seekor macan dan seorang ibu dan anaknya menjadi batu.
ada zaman dahulu ada seorang anak muda bernama Pagar Bumi yang mempunyai saudara enam. Keenam saudaranya tadi mengembara yang jauh sekali, sehingga tidak tahu dirnana
Sekjen CSIS Hidayat Nahwi Rasul . Di sisi lain “Jokowi Effect” lebih menyentuh pada image tentang pentingnya kehadiran pemimpin merakyat, namun sebenarnya kerja riil Jokowi masih perlu diuji. Hingga yang menjadi pertanyaan kemudian apakah survei yang menjagokan Jokowi dan PDI Perjuangan dikendalaikan pihak tertentu. Jika benar, maka ada upaya rekayasa sistematis dan Bersambung ke hal. 11 Bagian: Satu
mereka berada. Pada suatu hari Pagar Bumi bertemu dengan ahli peramal kerajaan, lalu dia diramalnya, bahwa kelak Pagar Bumi akan menjadi tokoh sakti, tetapi kesaktiannya itu bisa membahayakan kerajaan. Setelah diramal demikian itu, lalu Pagar Bumi bersama ibunya dipanggil ke istana perlu menghadap sang Raja. Dihadapan Raja Pagar Bumi mendapat perintah, bahwa dia secepatnya meninggalkan kerajan Jawa dan harus diasingkan ke pulau Sumatra. Mendengar perintah raja ini ibunya menangis terseduh-
seduh. Saat itu juga Pagar Bumi meninggalkan kampungnya dan dia berjalan ke arah barat dalam jangka waktu beberapa hari. Dalam perjalanan yang memakan waktu berhari-hari, maka tibalah dia di suatu kampung yang termasuk wilayah kerajaan yang diperintah seorang Ratu wanita sakti yang memiliki ilmu ghaib. Di kampung itu dia berkenalan dengan pemuda. Mereka telah mendengar berita, sang Ratu membuka peluang siapa saja yang berkenan belajar ilmu kesaktian kepaBersambung ke hal. 11