TERBIT 12 HALAMAN
Edisi: 194/Thn VII / 12 - 25 Maret 2014
Harga Eceran : Rp. 3.500,- (Jabodetabek)
Polres Ambil Alih Kasus BSPS dan Rutilahu Dari Kejari Indramayu Indramayu (MP) – Pemeriksaan kasus dana Bantuan Setimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) APBN TA 2012 untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 6 juta/unit dan TA 2013 bagi MBR sebesar Rp 7,5 juta/unit direalisasikan secara bersama pada tahun 2013 pada 30 desa dalam 10 kecamatan se-Wi-
layah Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bantuan Provinsi Jabar sebanyak 700 Rutilahu pada 35 desa tersebar di Kabupaten Indramayu dengan besar bantuan sebesar Rp 10 juta/Rutilahu, namun dalam pelaksanaannya terindikasi rawan penyimpangan dan diterima pihak MBR tidak sesuai nominal bantuan yang telah di-
tentukan Kemenpera maupun Banprov, disinyalir dijadikan obyek para oknum Kuwu bekerjasama dengan pemilik toko material serta oknum Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) teknis yang akhirnya setelah terungkap, persoalan tersebut dilakukan penyelidikan (lidik) pihak Kejaksaan Negeri Indramayu (Kejari) telah mengundang sejumlah saksi para MBR bahkan
ratusan untuk dimintai keterangan, namun dalam perjalananya mandeg di tengah jalan lantaran dipicu diambil alih pihak Kepolisian Resort (Polres) Indramayu untuk mengambil alih penyelidikan dan penyidikan BSPS dan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk ditindaklanjuti dengan serius. Hal ini diungkapkan H Khaerudin Humas Kejari di ruang
kerjanya, pekan lalu. H Khaerudin mengatakan, pihaknya merasa kecewa karena penyelidikan itu tengah berjalan bahkan telah pencarian data ke seluruh desa penerima BSPS maupun Rutilahu yang tersebar di Kabupaten Indramayu. Pihak Pidsus telah mengundang sejumlah saksi baik penerima BSPS atau Rutilahu itu kandas Bersambung ke hal. 11
GAYUS LUMBUUN:
Pemerintah-DPR Harus Cepat Merespon Putusan MK
Jakarta (MP) - Pemerintah dan DPR harus segera mengambil sikap dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan yang mengabulkan gugatan Antasari Azhar, memungkinkan berbagai pihak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) berulang-ulang.
TERRY PUTRI
Merasa Lebih Bebas Sendiri
>>Baca di Halaman 11
TITIAN MUHIBAH
Power Kelembutan
Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta
P
ower sebagai kekuatan identik dengan kekerasan dan kasar. Tetapi adakah power identik kelembutan? Mungkin ini sesuatu yang menarik untuk dikaji yakni power dengan politik kelembutan itu. Mari kita tinjau fakta sejarah partai politik ketika suskses John Naro membajak hasil keputusan Mukatamar Partai Muslimn Indonesia di Malang tahun 1970. Ketika itu yang terpilih Mohammad Roem sebagai ketua umum dan Djarnawi Hadikusma sebagai Sekjen. Hasil muktamar digagalkan. Pasalnya, lantaran pemerintah masa itu tidak berkenan dengan munculnya orang dari partai Masyumi. Itulah John Naro sebagai pembajaknya. Beberapa tahun kemudian, kalau tak salah ingat hari itu tanggal 12 Mei 1977, saya ketemu pak Roem di rumahnya. Kemaren siang saya menemui pak Natsir di rumah beliau juga. Ada tugas mendesak dari Majalah Kiblat. Yaitu tentang suasana jelang pemilihan umum beritanya segera akan naik cetak. Dari pak Natsir saya sudah berhasil mendapatkan pernyataan. Yaitu tentang penjelasan mengenai Partai P3 John Naro yang mengatakan bahwa P3 adalah pewaris partai Masyumi. Hal itu perlu klarifikasi. Mohamamd Natsir menyatakan tidak ada hak waris pada P3. Masyumi sudah mebubarkan diri. Namun warga Negara diminta untuk memberikan hak pilihnya. Bagaimana pak Roem? Beliau tidak mau berkomentar tentang partai P3 pimpinan John Naro. Sejak Mukatmar Parmusi di Malang tahun 1971 dengan hasil gagal menjadikan pak Roem ketua umum partai Parmusi pak Roem Bersambung ke hal. 11
Pantun Melayu
Hakim Agung Gayus Lumbuun meminta pemerintah dan DPR, segera merespon dan mengisi kekosongan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap norma pasal 268 ayat 3 tentang PK ini. Pasalnya, banyak pihak yang menganggap putusan MK ini membuat ketidak pastian hukum.
mengatasi PK agar tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang sengaja menunda hukuman, maka MA bisa mengeluarkan peraturan Mahkamah Agung (Perma). “Berdasarkan kewenangannya (MA) untuk mengatur hal-hal yang diperlukan (sebagai kekosongan Bersambung ke hal. 11
KERJA KONTRAK Perumus KUHAP Disinyalir Pungutan Laksana Berkepentingan Lemahkan KPK Swalayan Gaya Pemdes
Jakarta (MP) - Peneliti senior Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho, menduga perumus Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana berpotensi mempunyai kepentingan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Alasannya, beberapa dari perumus itu merupakan kuasa hukum koruptor. “Beberapa tim penyusun itu punya potensi konflik kepentingan dalam proses pembahasan karena mereka berhadapan dengan KPK,” kata Emerson. Dia mengatakan para kuasa hukum koruptor itu tak pernah menang melawan KPK sebab terbukti tidak ada vonis bebas. Dia mengatakan bukan tak mungkin para koruptor ikut menunggangi perumusan ini. Bersambung ke hal. 11
Desa Sumbermulya Indramayu (MP) - Rupanya sistem kerja kontrak dan pemaksaan kehendak dalam kerja masih ada saja. Selain itu juga perampasan hak semestinya diberikan secara bijaksana antara pimipinan dengan bawahannya tidak hanya kinerja saja juga setiap masalah kaitannya tentang keuangan dan keperluan dengan masyarakat rupanya Kuwu/Kepala Desa sudah sangat lihai dengan diterapkannya atau sudah dibandrol bagaikan di swalayan/supermarket, belum lagi banyaknya tuntutan dari masyarakat terkait perbuatan oknum Kuwu yang berujung ada tuntutan supaya kepemimpinannya turun dari jababatannya. Hal tersebut
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Lakukan Pungli Kepsek Tawar Berita MP
Pekanbaru (MP) - Dalam rangka persiapan Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan Surat Edaran untuk semua sekolah. Namun kepala sekolah bersama wali kelas melaksanakan trobosan untuk siswa yang akan mengikuti ujian nasional dengan menetapkan biaya persiswa, dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru berdasarkan Surat Edaran tersebut memerintahkan secara tidak langsung kepada kepala sekolah dan di semua sekolah baik swasta dan negeri
yang ada di Kota Pekanbaru melakukan pungli, maka Kepsek menawar berita Melayu Pos karena tidak terima masalah ini diberitakan. Hampir semua sekolah baik tingkat sekolah dasar (SDN), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA/SMK) mengikuti kegiatan trobosan berdasarkan rapat wali murid dengan ketua komite yang harus dipatuhi oleh wali murid supaya nilai anak didik bagus semuanya. Sesuai hasil investigasi tim Melayu Pos di beberapa sekolah di Kota Pekanbaru, banyak para
HISTLEGEND
Pilih wanita yang baik hati Tapi jangan jinak-jinak merpati Jika Pemilu sebentar lagi Pilih pemimpin yang baik hati Burung Kasuari burung Sulawesi Ulat sutra di atas pohon mangga Pejabat tinggi asik korupsi Rakyat jelata hidup sengsara Ikah hiu buah kecapi Pergi ke pantai melihat-lihat Ketika Pemilu menebar janji Janji tak terbukti dosa didapat
Karena PK dapat dilakukan berkalikali. “Kekuatiran berlebihan tersebut seperti nantinya bisa digunakan oleh terpidana kasus narkotika dan yang lainya harus segera disikapi oleh DPR dan Pemerintah,” kata Gayus di Jakarta. Bekas anggota DPR itu menambahkan, jika diperlukan, untuk
siswa kecewa karena guru yang menerima biaya trobosan tersebut tidak memberikan tambahan kegiatan. “Kami mengikuti pelajaran tambahan setelah selesai jam pelajaran, namun guru hanya memberikan soal jawaban untuk diisi. Sedangkan guru itu keluar dan tak masuk lagi sampai habis jam trobosan setiap pertemuan,” kata Tedi. Tedi menambahkan, biaya untuk trobosan bervariasi tergantung pada sekolah masing masing, ditambah dengan membeli buku latihan untuk kegiatan trobosan. Bersambung ke hal. 11 Bagian: Keenam
Si Pahit Lidah
M
Batu Macan adalah salah satu yang dipercaya oleh penduduk sekitar bahwa Si Pahit Lidah mengubah seekor macan dan seorang ibu dan anaknya menjadi batu.
ereka ingin menyaksikan langsung ke bukit Pesagi, tetapi jalur yang dilewati seperti halnya orang lainnya yang lewat di depan Pagar Bumi. Begitu disapa dan Bersambung ke hal. 11
yang terjadi di Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis, Kabuapaten Indramayu, Jawa Barat. Kurangnya kepercayaan atas kepemimpinannya maka masyarakat yang mewakili dari masing-masing Blok/Dusun melakukan aksi unjuk rasa damai di Kantor Kecamatan Haurgeulis dan memaparkan beberapa permasalahan yang telah terjadi dan telah ternodai atas kepercayaan masyarakat ke Pemdes. Hasil penjelasan dari perwakilan masyarakat Tamin yang tertuang dalam penjelasan fakta dan tuntutannya, “Bahwa Pemdes Desa Sumbermulya semakin jauh dari Bersambung ke hal. 11
Oknum P3N Ngaku Wartawan Indramayu (MP) – Dalam setiap perkawinan pasti tidak lepas dari yang namanya masalah, karena setiap masalah dalam perkawinan merupakan hal yang biasa, tetapi percekcokan yang berlarut-larut dan tidak dapat didamaikan lagi, secara otomatis akan disusul dengan pisah ranjang bahkan tidak kemungkinan akan terjadi perceraian. Seperti yang terjadi pada warga Desa Jati Sawit Kecamatan Jatibarang Berinisial Mak (41) belum lama ini,
rumah tangganya yang dibina sejak tahun 1995 dengan warga Desa Bojong Slawi Kecamatan Lobener berinisial Mas (37), meskipun sudah dikaruniai dua orang anak, akan tetapi rumah tangga mereka yang sudah terjalin begitu lama, akhirnya kandas di tengah jalan sehingga perkawinannya tidak dapat dipertahankan lagi akhirnya pada tanggal 13 Januari 2014 pasangan suami-istri tersebut berujung di Pengadilan Bersambung ke hal. 11
Mantan UPTD Work Shop PSDA Tamben Ditengarai Gelapkan Dana Pemeliharaan Alat Berat Indrmayu (MP) - Mantan Kepala UPTD Whok Shop berinisial HS pada Dinas Pengelola Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang kini menjabat UPTD Cipta Karya Kecamatan Kandanghaur ditengarai menggelapkan dana pemeliharaan alat berat (Eksavator) dan lainnya sebesar Rp 915 juta
dari APBD TA 2013, namun dana pemiliharaan itu tidak dialokasikan. Sementara pemeliharaan alat berat tersebut dari hasil sewa dan kini telah diketahui oleh pihak Kejaksaan Negeri, kendatipun belum dilakukan pemanggilan resmi namun pihaknya tengah membidik mantan UPTD itu untuk diproses lebih Bersambung ke hal. 11