Edisi: 197/Thn VII / 23 April - 6 Mei 2014
TERBIT 12 HALAMAN
Harga Eceran : Rp. 3.500,- (Jabodetabek)
Perpanjangan Masa Dinas Aktif Nurdin Lubis SH Selaku Sekda Tak Jelas Legalitasnya HE Paulus S : Aparat Penegak Hukum di Provinsi Sumut Impoten dan Mati Suri
Medan (MP) - tolong merah ban judulna nakku Berbagai elemen di kalangan masyarakat Sumatera Utara, utamanya yang
berdomisili Kota-Medan, sudah lama mendengar rumor tentang keberadaan Nurdin Lubis SH selaku Sekda-Pemvrop Sumut sangat diragukan. Kendati demikian masyarakat tak bisa berbuat banyak. Karena keberadaan aktor intelektual yang handal dan militan sudah terlebih dahulu melumpuhkan segenap aparat penegak hukum
baik di Sumatera Utara maupun Pusat. Nurdin Lubis SH sudah terbukti memiliki kemampuan serta kelihaian sehingga dia dengan kelompoknya mampu Menerbitkan SK Presiden RI dengan Nomor 127/M/2913, 27 Oktober 2013, yang jatuh pada hari libur nasional (hari Minggu). Para penegak hukum di
Sumatera Utara diduga tak berkutik karena sudah terbius dengan upeti dan suap dari Nurdin Lubis SH. Selain para penegak hukum, para wakil rakyat yang duduk di kursi Parlemen (DPRDSU) mulai dari ketua hingga keseluruhan personil wakil rakyat (anggota DPRD-SU) sudah terbius dan terlena dengan me-
ngambil sikap lencang depan di belakang pundaknya Nurdin Lubis SH selaku Sekda yang sangat diragukan legalitasnya. Bak sebuah ungkapan yang sering dijadikan selogan, selagi ayam masih mengkonsumsi jagung, maka selama itu pula para penegak hukum di negeri ini dapat ditundukkan dengan Bersambung ke hal. 11
Koalisi Buyar Jika Pemodal Bermain di Balik Layar
MARSHANDA
Belum Tergiur Menjadi Desainer
>>Baca di Halaman 11
TITIAN MUHIBAH
Kehidupan Bagaikan Air Yang Mengalir
Meski PDIP dan Nasdem sudah berkoalisi, juga PPP dan Gerindra, misalnya, belum ada jaminan bahwa koalisi itu bakal permanen. Pada akhirnya, semua parpol menanti hitungan resmi KPU, berapa perolehan suara mereka yang sebenarnya. Baru setelah itu, koalisi permanen bakal mudah dilakukan berdasarkan penca-
Jakarta (MP) - Koalisi politik antarparpol yang meraih kursi di parlemen, dinilai para analis masih cair. Namun jika para konglomerat dan pemodal hitam bermain di balik layar, koalisi politik yang sudah ada, bisa buyar.
Dreinase rusak yang dikerjakan asal jadi.
Pekanbaru (MP) - Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan dreinase sangatlah mendukung kemajuan suatu daerah, namun seiring dengan pembangunan itu instansi terkait tidak memaksimalkan pengawasan agar
mutu dan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Seperti contohnya pembangunan jembatan kembar penghubung jalan ke jembatan Siak IV di Rumbai Pesisir yang dikerjakan oleh PT Adi Karya dan PT Waskita Karya,
belum difungsikan sudah mengalami kemiringan. Yang lebih parah lagi yaitu pembangunan dreinase di ruas jalan jembatan Siak IV, belum selesai dibangun semua, namun sudah mengalami kerusakan yang sangat parah, diduga pihak PU berkoalisi dengan pihak kontraktor karena sudah melakukan pembayaran 20%. Meski dananya besar, namun pengerjaan proyek tersebut jauh dari standar mutu alis asal jadi. Dengan
Limbah yang dihasilkan penggalian Galena.
Pengisian Galena ke dalam karung.
Hutan produktif dan ilegal logging.
Lamandau (MP) – PT KPC bergerak di bidang pertambangan batu besi telah beroperasi di Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah kurang lebih 5 tahun. Nordin dan Pajli pimpinan PT KPC ketika dikonfirmasi terkait tentang perijinan perusahaan
tersebut, belum lama ini mengatakan, “Kami siap untuk menanggapi pertanyaan bapak tapi kami masih koordinasi dulu dengan semua pimpinan PT KPC. Kalau saat sekarang saya tanggapi melalui telpon takut saya disadap.” Namun sayang, Melayu Pos sudah satu bulan menunggu hak
jawab para pimpinan PT KPC tapi lempar sana-lempar sini sampai berita ini naik cetak tidak ada tanggapan. Tokoh Desa Bayat yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, pertama-petama mereka masuk mensosialisasikan Bersambung ke hal. 11
HISTLEGEND
Sungguh indah pintu dipahat Burung puyuh di atas dahan Kalau hidup hendak selamat Taat selalu perintah Tuhan
Pembangunan Jembatan Semujur Asal-asalan Pangkalpinang (MP) Jembatan semujur yang dibangun tahun 2013 lalu menimbulkan kerusakan sana sini. Jembatan tersebut dibangun oleh kontraktor pelaksana berinisial “PT W” Bersambung ke hal. 11
Bersambung ke hal. 11
PT KPC Sengsarakan Masyarakat
Makin berkurang air di sumur Jika air tetap saja dikuras Negeri ini tak akan makmur Jika korupsi tidak diberantas
Zaman bukan sembarang zaman Zaman gelap hidup pun sulit Makan bukan sembarang makan Makan suap perut pun buncit
kepentingan besar para konglomerat hitam yang juga ingin bermain. Capres Prabowo juga harus menyadari hal yang sama, agar tidak ditelan kepentingan konglomerat hitam dari dalam negeri, dan luar negeri seperti RRC, Jepang dan Korsel di Asia maupun Amerika/Barat. Demikian pandangan doBersambung ke hal. 11
Jembatan belum digunakan sudah miring.
K
Pantun Melayu
harus menyuarakan pandangan bahwa calon presiden musti diselamatkan dari cengkeraman pengusaha hitam yang memanfaatkan popularitas dan elektabilitas untuk kepentingan gurita bisnis mereka. Capres Joko Widodo (Jokowi) harus sadar dirinya berada dalam situasi sulit dan terjepit oleh tarik menarik
Proyek Dreinase di Ruas Jalan Jembatan Siak IV Terindikasi Korupsi
Oleh: Mas‘ud HMN Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu Jakarta ehidupan bagaikan air yang mengalir. Ada perubahan. Namun ada yang deilanjutkan. Demikian kata Engku Sutan, ungkapan atau nasihat itu selalu diulang-ulang oleh kebanyakan orang di kampung kami. Engku Sutan (1880-1945) menyandang gelar Datuk Rajo Melayu, Penghulu Pucuk di kampung kami. Bertubuh sedang, berambut tipis putih ubanan. Mungkin tidak terlalu berlebihan kalau dia itu adalah sosok intelektual zaman. Nama yang selalu dikenang di kampung kami. Dia adalah seoang penghulu, sebuah kedudukan informal dalam suku. Kecuali itu ia banyak meninggal mahfuzat, bunga rampai hikmah. Ungkapan kata, misalan dan imaginasi. Mungkin tidak keliru bahwa, nafas dari ungkapan, kata misalan Engku Sutan, tidak sama dengan apa yang disimpulkan oleh Taufiq Ismail penyair besar Indonesia era 66an dan sampai kini, yaitu dengan kata merubah dunia. Makanya Taufiq berpuisi, menciptakan kata yang berspirit, menggugah dan menantang. Lihatlah misalnya Taufik memainkan katanya saya sudah mendaki, saya sudah menurun. Saya sudah susah, dan saya sudah memukul angin. Apa yang dicari Taufik adalah spirit berjalan melintasi jaman. Dalam kondisi susah (mendaki) dalam suasana lega menurun, Suasana gagal memukul angin, lalu terkejut, Engku Sutan kayaknya tidak membandingkannya dengan zaman Taufik berdasarkan gelora zaman 66-an. Sebab Engku Sutan hidup pada masa akhir abad 19. Zaman ekonomi Bersambung ke hal. 11
paian suara atau kursi parlemen yang mereka raih, serta berdasarkan modal yang bakal disepakati untuk berkompetisi pada Pilpres nanti. Di media, Kwik Kian Gie mengingatkan konglomerat hitam terus bermain di balik layar dalam pertarungan Pilpres nanti. Ini yang musti diwaspadai. Dalam hal ini, para inteligensia dan civil society
Bagian: Kesembilan
Desa Budaya Seberaya Tempat Situs “Peristirahatan” Putri Hijau Tanah Karo (MP) Globalisasi yang sedang melanda dunia tak bisa dipungkiri bakal membawa pengaruh terhadap prilaku masyarakat. Pesatnya perkembangan teknologi berdampak positif dan negatif terhadap budaya yang melekat pada masyarakat. Hal ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di Desa Seberaya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, yang dulunya cukup dikenal sebagai desa budaya, di Kabupaten Karo.
Pada masa lalu, berbagai kesenian Karo, sering ditampilkan oleh masyarakat dari Desa Seberaya, baik di tingkat lokal, maupun menyambut turis dari manca Negara. Namun seiring dengan perkembangan dan pesatnya globalisasi, kebiasaan itu sudah mulai terkikis dari masyarakat di desa tersebut. Bahkan saat ini orang dari Negara lain bisa lebih mengetahui sejarah maupun kesenian yang pada masa lalu dimainkan oleh Bersambung ke hal. 11
Si Pahit Lidah
D Batu Macan adalah salah satu yang dipercaya oleh penduduk sekitar bahwa Si Pahit Lidah mengubah seekor macan dan seorang ibu dan anaknya menjadi batu.
an sebentar lagi orang ini bisa bergerak lagi kata seekor burung ajaib tersebut. Melihat kenyataan seperti ini si Pahit Lidah merasa malu lalu dia Bersambung ke hal. 11
Foto: Martin B
Situs tempat “peristrahatan” Putri Hijau, di Desa Budaya Seberaya, yang sering dikunjungi masyarakat.