UJIAN AKHIR SEMESTER
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
Identifikasi Wajah Kota Bandung berdasarkan Perspektif Perencanaan Politik Meta Indriyani Kuniasari – 15412016 metaindriyani@gmail.com Progam Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung
A. Wajah Bandung Saat Ini (perspektif pribadi) Saya akan memfokuskan wajah Bandung saat ini dari segi konsep pengembangan kota. Sejarah pengembangan Kota Bandung, konsep pengembangannya diawali dengan environmental sentris yang dibuktikan dengan taman – taman atau garden city. Bandung dalam perkembangannya saat ini mengarah kepada konsep pengembangan smart city terutama dalam pengoptimalan manfaat dari Information, Communication and Technology (ICT) sebagai penghubung, pemonitor dan pengontrol dari berbagai resources yang ada di kota agar efektif dan efisien penggunaanya sehingga dapat memaksimalkan pelayanan untuk masyarakat. Konsep pengembangan smart city Kota Bandung saat ini - menurut pandangan saya – tidak terlepas dari peran pemimpin atau leadership Kota Bandung yang membawa perubahan – perubahan. Saat ini, dalam hal prioritas pembangunan kota, menurut saya sangat berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yang berfokus pada pembangunan kualitas pendidikan, kesehatan, perbaikan infrastruktur dsb yang tidak terlalu memberikan dampak yang siginifikan bagi Bandung, terutama, saya tidak merasakan dampak perubahan dari program – program yang dibawa oleh pemimpin sebelumnya. Saya melihat, bahwa fokus pengembangan dan pembangunan smart city Kota Bandung berada pada 10 area: Gambar A.1 Fokus Pengembangan dan Pembangunan Smart City Bandung
Sumber: Presentasi Smart City Bandung oleh Ridwan Kamil Dari semua fokus pengembangan dan pembangunan smart city yang sudah dirasakan dan terlihat langsung adalah: 1. Smart Government diwujudkan dalam hal pelayanan public yang berbasis online. Seperti misalnya perizinan, yang dahulu sangat lama diproses namun kini dapat lebih cepat. Selain itu juga smart government, bagi saya adalah pemerintah yang mempunyai branding bagus dalam hal mempromosikan program – program kepada masyarakat sehingga informasi dapat sampai kepada masyarakat yang dikemas dalam design yang menarik, dan Bandung sudah melakukan itu. Selain itu juga pembangunan Bandung Command Center adalah bagian dari smart government dalam hal Open Government. 2. Smart Education dalam hal penyediaan Bus Sekolah Gratis bagi pelajar di Bandung serta penyediaan Wifi Bandung Juara di setiap sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar sehingga siswa mulai dapat belajar mandiri dengan materi yang terdapat di internet.
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
UJIAN AKHIR SEMESTER
3. 4.
5. 6.
Smart Transportation dalam hal penyediaan e-Parking di daerah Braga serta penyediaan Mass Rapid Transport, yaitu Bus yang nyaman dan mampu menampung banyak orang Smart Security yaitu dengan peluncuran aplikasi resmi pemerintah kota Bandung “Panic Button” yang dapat diakses langsung oleh masyrakat sehingga pemerintah dapat langsung cepat tanggap jika warganya mengalami perlakukan tidak menyenangkan Smart Environment dan Smart Community diwujudkan dalam hal penyediaan ruang terbuka tematik di Bandung sebagai wadah pelepas stress warga sekaligus wadah komunitas – komunitas di Kota Bandung Smart Finance dan Smart Trading diwujudkan dalam hal pengadaan dan pendanaan beberapa infrastruktur yang berhasil bekerjasama dengan pihak nasional maupun internasional. Serta Kota Bandung kini sangat pandai dalam kerjasama event – event internasional yang penyelenggaraanya dapat membentuk wajah Kota Bandung di mata internasional, seperti misalnya Peringaatan KAA 2015 yang membuat Bandung berbenah sehingga pendanaan sarana dan prasarana penunjang event internasional tersebut dibangun. Selain itu ada peluncuran city budget online yang membuat masyarakat mengetahui transparansi penggunaan dana di Kota Bandung.
Semua program – program pendukung pengembangan smart city yang dibawah oleh pemimpin baru Kota Bandung, Ridwan Kamil memberikan dampak yang signifikan dalam hal peningkatan pengetahuan masyarakat serta kreativitas masyarakat. Hal ini sangat berpengaruh kepada keterbukaan masyarakat, kepercayaan masyarakat kepada pemimpin serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hal ini sangat berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya. Masyarakat kurang mengetahui tentang program – program dari wali kota, serta masyarakat kurang dilibatkan dalam proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berikut perbandungan kepemimpinan wali kota Bandung tersebut: Tabel A.1 Perbandingan Kepemimpinan Wali Kota Bandung Perbandingan
Wali Kota Bandung periode 2013-2018 M.Ridwan Kamil, ST.,MUD
Wali Kota Bandung periode 2003-2013 H.Dada Rosada, S.H., M.Si
Karakteristik Masyarakat
a. Masyarakat sangat tanggap terhadap progam baru yang diluncurkan, karena mereka dapat berkomentar langsung melalui akun social media pribadi wali kota b. Masyarakat peduli dan membaur dengan wali kota sehingga “sense of belong to” terhadap pemimpin besar
c. Masyarakat cenderung apatis terhadap perubahan politik yang terjadi di Kota Bandung sehingga tidak kritis terhadap program – program yang terlaksana karena ketidaktahuan masyarakat terhadap program tersebut d. Masyarakat tidak peduli terhadap siapapun yang mengemban amanah sebagai pemimpin atau “sense of belong to” terhadap para pemimpinnya kurang
Partisipasi Masyarakat
Masyarakat mulai dilibatkan dalam proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dengan munculnya berbagai komunitas yang responsif terhadap kebijakan dengan banyaknya kajian – kajian yang mereka lakukan dan sampaikan kepada pemerintah
Masyarakat kurang dilibatkan dengan proses perencanaan dan pengembangan Kota Bandung. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat tak acuh terhadap pembangunan atau pelaksanaan program yang dilakukan pemerintah
Pembangunan fisik
Program pembangunan fisik terlihat direalisasikan oleh pemerintah seperti peningkatan kualitas jalan, pembangunan ruang terbuka publik, penambahan sarana transportasi, redevelopment kawasan kumuh, redevelopment pasar, serta pembangunan landmark – landmark. Lebih tanggap, cepat dan birokrasinya singkat
Pembangunan fisik terjadi jika mengalami kerusakan parah saja, terkadang masukan dari masyarakat yang mengeluhkan infrastruktur yang buruk tidak dihiraukan oleh pemerintah
Banyak prestasi yang diraih Kota Bandung, seperti Runner Up Smart City 2015 dan Pemenang Adipura 2015
Kurang prestasi, padahal banyak program yang dilakukan. Ini menandakan bahwa implementasi program kurang memberikan dampak
Sistem pelayanan publik Prestasi
Lama dan birokrasinya panjang
UJIAN AKHIR SEMESTER
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
Perbandingan
Wali Kota Bandung periode 2013-2018 M.Ridwan Kamil, ST.,MUD
Wali Kota Bandung periode 2003-2013 H.Dada Rosada, S.H., M.Si
Kreatif dalam arti mampu menjalin kerjasama dengan pihak nasional maupun internasional dalam hal pengadaan dan pendanaan beberapa infrastruktur sehingga pembiayaan pembangunan tidak saja mengandalkan APBD dan APBN.
Kurang kreatif dalam hal pengadaan dan pendanaan beberapa infrastruktur sehingga pembiayaan pembangunan mengandalkan APBD dan APBN.
Banyak sekali inovasi berbasis IT yang diperkenalkan oleh wali kota, sehingga memacu warga kota terutama pemuda sehingga banyak pemuda yang berperan dan terlibat menjadi agen perubahan pembangunan Sumber: Hasil Analisis, 2015
Kurang inovasi sehingga perkembangan kota banyak dimotori oleh golongan tua
Pembiayaan Pembangunan
Inovasi
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut, dapat terlihat bahwa konsep pengembangan pembangunan smart city yang diterapkan oleh pemimpin Kota Bandung dapat merubah perspektif orang tentang Kota Bandung sehingga membentuk wajah kota sebagai Bandung kreatif, inovatif dan friendly berbasis smart city, dimana wajah kota Bandung terutama dibentuk oleh wali kota dengan partisipasi aktif dari masyarakatnya. B. Wajah Bandung Saat Ini Berdasarkan Literatur Wajah Bandung saat ini merupakan output, outcome dan impact dari perjalanan sejarah bandung's urban planning and politics yang memainkan perannya di Kota Bandung. Pada bagian ini saya ingin menjelaskan terlebih dahulu pengertian ourput, outcome dan impact. 1. Output adalah hasil dari aktivitas, kegiatan atau pelayanan dari sebuah program yang diukur dengan meggunakan indikator (NEA,2000). Secara sederhana, output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek dari sebuah program, kegiatan atau kebijakan tertentu. Output adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan input yang digunakan. 2. Outcome adalah dampak, manfaat dan harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program (NEA,2000). Secara sederhaba, coutcome adalah hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek atau efek jangka panjang dari proses atau pelaksanaan program, kebijakan atau rencana. (hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan merupakan ukuran kinerja suatu program dalam memenuhi sasarannya. Outcome adalah tolak ukur kinerja berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah dilaksanakan) 3. Impact adalah tolak ukur kinerja suatu kebijakan, program atau rencana berdasarkan dampaknya terhadap kondisi makro (sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya) yang ingin dicapai dari manfaat Wajah Bandung berdasarkan literature ini akan mencoba mengaitkan dengan output, outcome dan impact secara spefisik pembahasannya pada periode kepemimpinan walikota Bandung saat ini, yaitu sejak tahun 2013. Tentunya, output, outcome dan impact dibuat berdasarkan asumsi pribadi. Berikut adalah tabel analisis Output, Outcome, dan Impact terhadap Literatur.
UJIAN AKHIR SEMESTER
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
Tabel B.1 Analisis Output, Outcome, dan Impact terhadap Literatur LITERATUR
Kota Bandung Kebijakan/Program /Kegiatan
Output
Outcome
Impact
Optimalisasi musrenbang yang melibatkan semua stake holder pembangunan
Kebijakan yang diputuskan mengakomodir semua interest stake holder
Elite Theory and Growth Machines
Alokasi dana kota Bandung yang besar untuk PERSIB
PERSIB Bandung memiliki kualitas pemain yang terbaik
Perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian perencanaan disetujui dan dilaksanakan oleh semua stake holder PERSIB Bandung memilki banyak tawaran sponsorship baik dengan club atau pemainnya
Regime Theory and Urban Politics
Penerimaan Kepegawaian dengan standar tinggi di Bandung
Pegawai pemerintahan di Bandung memiliki standar tinggi
Peningkatan kualitas kinerja pemerintaha kota Bandung untuk masa yang akan datang
Pelibatan semua stake holder dalam perencanaan menunjukan bahwa tidak adanya dominasi kaum elite yang menyetir pengambilan keputusan untuk pembangunan. Hal ini juga ditunjukan oleh pemerintah kota Bandung yang tidak didominasi oleh kaum elite, power semua tersebar. Setiap SKPD, swasta dan masyarakat mempunyai perannya masing – masing pada takarannya masing – masing dalam pengembangan kota. Karena alokasi dana Kota Bandung tergolong besar untuk PERSIB, maka banyak isu strategis lainnya yang merasa disampingkan. Semakin banyak uang yang masuk ke PERSIB, menyebabkan konsumsi untuk membeli pemain lebih tinggi. Pada saat dana alokasi dari Bandung sudah tidak bisa mencukupi lagi, biasanya banyak golongan tua dan bobotoh yang kecewa karena Kota Bandung dituduh tidak support PERSIB. Pada saat situasi seperti ini, ada kaum elite yang bersedia menjadi manager PERSIB dengan mengusahakan “uang” dari dirinya beserta sponsor yang diusahakannya. Hal ini ia tunjukan sebagai bentuk “pembuktian” kepada Pemerintah Kota Bandung, bahwa swasta (kini PT. Bandung Bermartabat) bisa membiayai club sepakbolah yang seharusnya (mereka pikir) 100% tanggung jawab pemerintah kota Bandung. Kebijakan tersebut sebenarnya baik. Namun, karena sangat selective nya dan sangat sulitnya untuk menjadi pegawai pemerintahan saat ini, maka muncul elite yang kuat membentuk rezime di SKPD tertentu dengan memasukan saudara – saudaranya untuk bekerja di SKPD tertentu tersebut. Dampaknya, mungkin kualitas SDM pemerintahan akan menurun yang berimplikasi pada penurunan kinerja pemerintahan dalam pelayanan public.
Perizinan lebih cepat (efektiv dan efisien)
Mempercepat proses pelayanan public sehingga masyarakat happy
Urban Power Pluralism
Urban Government And Democracy Bureaucrats and Kebijakan perizinan Urban Politics online
Perizinan online tidak semuanya dimengerti oleh lapisan masyarakat kota Bandung. Kebanyakan mereka yang tidak mengerti sistematika perizinan online mengambil jalan tengah dengan mencari jockey atau calo – calo untuk mmebuat perizinan. Jockey atau calo dinamakan street birokrat. Contoh nyatanya adalah perizinan IMB, perizinan mengemudi, perizinan membuat Passport dsb
UJIAN AKHIR SEMESTER
LITERATUR Political Leadership in Urban Politics
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
Kota Bandung Kebijakan/Program /Kegiatan #ReboNyunda #KamisInggris #JumatBersepeda
Outcome
Impact
Warga Kota Bandung mengikuti #ReboNyunda #KamisInggris #JumatBersepeda
Warga Kota Bandung terbiasa menerapkan bahasa ibu, bahasa inggris dan kebiasaan bersepeda
Program #ReboNyunda #KamisInggris #JumatBersepeda diiniasi langsung dan dicontohkan langsung oleh Ridwan Kamil. Karena dinisasi dan dicontohkan langsung oleh wali kota, dampaknya adalah masyarakat respect dan mengikutinya dengan senang hati. Keberhasilan program tersebut adalah karena leadership dari wali kota Bandung yang menjadi contoh langsung, bukan hanya promosi pasif. Size efficiency membahas tentang besar struktur pemerintahan, distribusi pelayanan oleh pemerintah, akuntabilitas, dan struktur pemerintah seperti apa yang bisa membantu mempercepat perekonomian kota. Dengan kasus anggaran belanja pegawai sangat besar, hal ini menunjukan ketidakefisienan anggaran. Walaupun tujuan untuk peningkatan kualitas SDM dari PNS, namun hal tersebut tidak sebanding dengan kinerja serta pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Pemerintah kota Bandung memiliki otonomi untuk menentukan tujuan, sasaran hingga program – program yang ingin dilaksanakan. Namun, menurut saya, pelaksanaan otonomi daerah belum 100%, karena dalam rencana pembangunan harus mengacu kepada RPJPD, RPJMD dan RTRW yang satu level tingkatannya lebih tinggi, jadi sama saja masih sentralis bukan desentralis
Size Efficiency and Democracy
Proyeksi realisasi belanja pegawai 2015 adalah Rp 2.7 T dari total belanja 5.6 T1
Alokasi belanja pegawai yang beripa belanja kompensasi dalam bentuk gaji, tunjangan serta penghasilan lainnya untuk PNS besar
Kinerja PNS berbanding dengan alokasi belanja pegawai yang besar
Local Govt Institution and Democratic Governance
UU 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
Kota Bandung berhak menentukan tujuan pembangunan sendiri
Kota Bandung berkembang sesuai dengan tujuan pembangunan yang ingin dicapai
Program – program disusun berdasar prioritas kebutuhan masyarakat
Pemerintah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan preferensi mereka
Karena program – program yang disusun berdasarkan preferensi masyarakat, maka masyarakat merasa dilibatkan secara langsung dalam pembangunan kota serta mereka merasa diakomodasi dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Dalam hal ini, sesuai dengan teori, sebenarnya pemerintah kota Bandung menganut gabungan dari pendekatan liberal dan komunitarian. Di satu sisi, iya memenuhi kebutuhan masyarakat secara liberal jika penduduknya sedikit dan pendekatan secara komunal jika penduduknya banyak. Sehingga masyarakat Bandung seluruhnya dapat terpenuhi preferensinya sesuai dengan kebutuhannya.
Fungsi lembaga kemasyarakatan meningkat dan munculnya berbagai komunitas
Hubungan komunitas, masyarakat
Karena pada saat ini banyak sekali bermunculan komunitas – komunitas dengan konsentrasi yang berbeda – beda, maka jika Bandung dihadapkan dengan suatu persoalan, pasti ada satu pergerakan yang berasal dari masyarakat.
Urban Politics And Its Citizens Citizenship and Dalam RKPD 2015 Urban Politics walikota berjanji untuk mempercepat capaian target program/kegiatan prioritas terutama yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan sekaligus janji walikota dan wakil Urban Social Peningkatan peran Movement dan fungsi lembaga kemasyarakatan,
1
Output
RKPD Kota Bandung Tahun 2015
antara lembaga dan
UJIAN AKHIR SEMESTER
LITERATUR
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
Kebijakan/Program /Kegiatan Meningkatnya fasilitasi dan koordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat Sumber: Hasil Analisis, 2015
Kota Bandung Output
Outcome pemerintah dengan kuat
terbangun
Impact Contoh: pada kasus rencana pengalihfungsian Babakan Siliwangi menjadi area komersial, terdapat urban social movement #SaveBabakanSiliwangi bukan hanya dari komunitas peduli lingkungan namun dari mahasiswa dan masyarakat Bandung menentang pembangunan tersebut. Pada akhirnya pengalihfungsian Babakan Siliwangi
UJIAN AKHIR SEMESTER
PL 4042 PERENCANAAN POLITIK 15412016 - Meta Indriyani Kurniasari
C. Wajah Bandung di Masa Depan
Apabila pengembangan smart city yang diterapkan oleh Ridwan Kamil berhasil, maka saya membayangkan bahwa tahap selanjutnya Bandung akan berkembang menjadi Creative City pertama di Indonesia. Oleh sebab itu saya mencoba menjabarkan jika Bandung ingin mewujudkan dirinya sebagai Creative City: Tujuan: Bandung sebagai Creative City Alasan: Kota akan menentukan keberlanjutan global di masa depan, maka aksi kolaborasi , sharing ideas serta usaha untuk mengembangkan kreativitas sebagai sumber daya yang terbarukan dirasa perlu dilakukan diluar cara konvensional yang ada selama ini, yang hanya memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya sosial dll Untuk mencapai tujuan Bandung sebagai Creative City, maka sasaran yang hendak dicapai diantaranya: Sasaran: 1. 2. 3. 4. 5.
Diimplementasikannya Urban Acupuncture Concept Terciptanya kota sebagai lab bagi anak muda yang kreatif Terciptanya kinerja pemerintahan yang efektif dan efisien Terciptanya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat sesuai dengan preferensi
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka ada beberapa strategi yang harus diimplementasikan: Strategi: 1. Pelibatan masyarakat dalam solusi inovatif tanpa bergantung kepada birokrasi yang rumit, pembiayaan yang besar atau teknologi yang canggih. 2. Pelibatan anak muda dengan kreativitas, idealisme dan ide – ide dalam pembangunan kota. Pelibatan anak muda bisa dalam pentuk prototypes, event, workshop, conference, festival, termasuk kreativitas berbasis entreprenurship yang menggunakan kota sebagai studynya atau labnya. 3. Pengoptimalisasian kinerja perangkat pemerintah dalam menjalankan program – program pemerintah 4. Terwujudnya partisipasi aktif masyarakat dalam tahap perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam pembangunan kota 5. Pembangunan infrastruktur (sarana dan prasarana dasar) sesuai dengan kebutuhan masyarakat