LAPORAN PRAKTIKUM IV PL 2105 METODE ANALISIS PERENCANAAN I
ANALISIS STATISTIK INFERENSI NON-PARAMETRIK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PREFERENSI KONSUMSI SAMPEL KONSUMEN PASAR TRADISIONAL BALTOS Oleh : Meta Indriyani Kurniasari
15412016
Hanfie Vandanu
15412019
Shift 2 Rabu, Pukul 11.00 – 13.00 WIB
Asisten Praktikum: Prima Sari Anungputri
15411079
Izzuddin Abdul Aziz
15412086
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................
ii
DAFTAR TABEL ........................................................................
iii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................
v
DAFTAR GAMBAR .....................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ...............................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................
2
1.3
Tujuan dan Sasaran ..........................................................
2
1.4
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................
2
1.4.1 Ruang Lingkup Materi ..................................................
3
1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah ................................................
3
1.4.3 Ruang Lingkup Waktu ..................................................
4
1.5
Metodologi Penelitian ........................................................
4
1.6
Sistematika Penulisan ........................................................
4
BAB II DASAR TEORI 2.1
2.2
Teori Analisis Substansial ....................................................
5
2.1.1 Preferensi Konsumen ..................................................
5
Teori Analisis Statistik Inferensi Non-Parametrik ........................
6
2.2.1 Penggunaan Analisis Statistik Inferensi Non-parametrik..........
7
2.2.1.1 Uji Runs ........................................................
7
2.2.1.2 Uji Signed-Rank Wilcoxon ...................................
8
2.2.1.3 Uji Mann Whitney .............................................
8
BAB III INPUT DAN ANALISIS DATA 3.1
Input Data ......................................................................
10
3.2
Analisis Output Data ..........................................................
10
ii
3.2.1 Analisis Tujuan Belanja Sampel dengan Metode Run Test........
10
3.2.2 Analisis Perbandingan Pengeluaran dengan Uji Wilcoxon ........
12
3.2.3 Analisis Perbedaan Pendapatan Konsumen Baltos dan Simpang 3.3
Dago dengan Uji Mann-Whitney .......................................
13
Interpretasi Terhadap Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota .........
15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan .....................................................................
17
4.2
Saran ...........................................................................
17
4.2.1 Saran Studi ............................................................
17
4.2.2 Saran Praktikum ......................................................
18
LAMPIRAN ..............................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
23
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Tabel Runs Test Tujuan Belanja Sampel Konsumen ............... 10 TABEL 3.2 Tabel Tujuan Belanja di Pasar Balubur .............................. 11 TABEL 3.3 Tabel Uji Wilcoxon Pendapatan Sebelum dan Setelah Lebaran .. 12 TABEL 3.4 Tabel Uji Wilcoxon Pendapatan Sebelum dan Setelah Lebaran .. 12 TABEL 3.5 Tabel Uji Mann-Whitney Pendapatan Sampel Konsumen Baltos dan Pasar Simpang Dago .................................................... 13 TABEL 3.6 Tabel Uji Mann-Whitney Pendapatan Sampel Konsumen Baltos dan Pasar Simpang Dago .................................................... 14
iv
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 3.1 Grafik Tujuan Belanja di Pasar Balubur............................. 11
v
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Gambar Peta Lokasi Penelitian ..................................... 3
vi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian tentang identifikasi karakteristik preferensi konsumsi sampel konsumen pasar tradisional Baltos. 1.1
Latar Belakang Penggerak utama dalam pertumbuhan suatu wilayah adalah kegiatan
perekonomian. Salah satu sektor andalan dari kegiatan perekonomian adalah pasar
tradisional.
Pasar
tradisional
diharapkan
mampu
menggerakkan
pertumbuhan ekonomi wilayah kota Bandung. Perkembangan pasar tradisional kian menurun dari tahun ke tahun. Akibat dari penurunan trend pasar tradisional adalah masyarakat memenuhi kebutuhan sehari – harinya dengan berbelanja di tempat yang lebih modern dari pasar tradisional dan lebih banyak menawarkan barang dan jasa untuk dibeli. Pergeseran preferensi masyarakat untuk berbelanja di pasar trasional kian jelas dengan fenomena maraknya pembangunan pasar modern seperti, minimarket, supermarket, mall dan lain – lain. Salah satu pasar tradisional yang masih eksis hingga saat ini adalah pasar tradisional Baltos yang terletak di Tamansari. Pasar Baltos yang merupakan perpaduan pasar tradisional dan pasar modern menawarkan warna baru dalam preferensi belanja konsumen. Selain di desain sebagai tempat belanja kebutuhan sehari – hari juga dapat dijadikan tempat rekreasi dan tempat membeli kebutuhan sekunder lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembangunan pasar tradisional baru dengan mengetahui karakteristik preferensi konsumsi ampel konsumen pasar tradisional. Penelitian ini penting dilakukan karena dengan mengidentifikasi karakteristik sampel konsumen pasar tradisional Baltos, dapat mengetahui
karakteristik
preferensi
konsumsi
dari
konsumen
sehingga
pembangunan pasar tradisional dapat tepat sasaran sesuai jangkauan pelayanan pasar. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini dibahas mengenai identifikasi karakteristik preferensi konsumsi sampel konsumen pasar tradisional Baltos.
1
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka masalah-masalah yang kami ambil yaitu: 1. Bagaimana karakteristik preferensi belanja (tujuan belanja) sampel konsumen pasar tradisional Baltos? 2. Bagaimana
karakteristik
pengeluaran
sampel
konsumen
pasar
tradisional Baltos sebelum (sehari – hari) dan sesudah lebaran? 3. Bagaimana karakteristik perbedaan pendapatan sampel konsumen pasar tradisional Baltos dibandingkan pasar lainnya (pasar Simpang Dago)? 1.3
Tujuan dan Sasaran Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah persoalan di atas, studi
ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik preferensi konsumsi pembeli pasar tradisional Baltos. Adapun sasaran yang akan dicapai adalah: 1. Mengetahui karakteristik preferensi belanja sampel konsumen pasar tradisional Baltos. 2. Mengetahui
karakteristik
pengeluaran
sampel
konsumen
pasar
tradisional Baltos sebelum (sehari – hari) dan setelah lebaran. 3. Mengetahui karakteristik perbedaan pendapatan sampel konsumen pasar tradisional Baltos dibandingkan pasar lainnya (pasar Simpang Dago). 1.4
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu ruang lingkup
materi yang menjelaskan bahasan cakupan pembahasan masalah dan, ruang lingkup wilayah yang menjelaskan batasan wilayah yang menjadi fokus penelitian, dan ruang lingkup waktu yang menjelaskan cakupan waktu yang menjadi fokus penelitian.
2
1.4.1
Ruang Lingkup Materi Variabel yang digunakan adalah tujuan belanja pasar Baltos, pengeluaran
sebelum dan sesudah lebaran sampel konsumen pasar tradisional Baltos dan pendapatan sampel konsumen pasar Baltos dan pendapatan konsumen pasar Simpang.
1.4.2
Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah yang diambil dalam penelitian ini adalah prasar
tradisional Baltos dan pasar tradisional Simpang Dago. Pasar tradisional Baltos dipilih karena merupakan salah satu pasar tradisional yang masih eksis hingga saat ini dan merupakan salah satu pilihan tempat pemenuhan kebutuhan di sekitar Tamansari. Pasar tradisional Simpang Dago dipilih karena jaraknya yang dekat dengan pasar tradisional Baltos sehingga untuk membandingkan salah satu variabel dapat diperoleh hasil yang akurat, karena kareakteristik wilayah yang berdekatan. Gambar 2.1 Gambar Peta Lokasi Penelitian
Sumber : googlemaps.com
3
1.4.3
Ruang Lingkup Waktu Ruang lingkup waktu yang diambil penelitian ini adalah meliputi waktu
survey primer yaitu pada 14 September 2014 dan pengerjaan laporan dimulai sejak 8 November 2014 hingga 12 November 2014. 1.5
Metodologi Penelitian Metoda yang dilakukan penulis dalam penelitian ini mencakup metoda
pengumpulan data dan metoda analisis data. Metode pengumpulan data berupa data primer yaitu pengambilan kuesioner di pasar tradisional Baltos dan pasar Simpang Dago. Adapun data sekunder yang dipergunakan adalah berupa literatur dari beberapa referensi terkait penelitian. 1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada bagian Bab I pendahuluan, penulis akan memaparkan masalah yang melatarbelakangi laporan ini, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup materi, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Dasar Teori Pada Bab II Dasar Teori ini, penulis akan membahas mengenai dasar teori, yaitu teori analisis statistik asosiasi dan cara penggunaan analisis statistik asosiasi menggunakan SPSS. Bab III Input dan Analisis Data Pada Bab III input dan analisis data ini, penulis akan menjelaskan lebih detail tentang input data, analisis output data, dan interpretasi terhadap bidang Perencanaan Wilayah dan Kota. Bab IV Penutup Pada Bab IV penutup ini, penulis akan menyimpulkan hasil survei dan memberikan beberapa saran untuk penyelesaian masalahnya
4
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar – dsari teori preferensi belanja, teori pengeluaran konsumen dan teori pendapatan konsumen, serta cara penggunaan analisis statistic inferensi non parametric dengan aplikasi SPSS.
2.1 Teori Analisis Substansial 2.1.1 Preferensi Konsumen Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi digunakan untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih. (Journal Planit: 2001). Menurut Doris Grober preferensi media umunya meminta pengguna media untuk mengurutkan preferensi pengguna terhadap suatu media (Vivian, 2010: 567). Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif (individu), yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Konsumen dipersilahkan untuk melakukan rangking terhadap bundel barang yang mereka berikan pada konsumen (Indarto, 2011). Yang perlu diperhatikan adalah preferensi itu bersifat independen terhadap pendapatan dan harga. Kemampuan untuk membeli barang-barang tidak menentukan menyukai atau tidak disukai oleh konsumen. Terkadang seseorang dapat memiliki preferensi untuk produk A lebih dari produk B, tetapi ternyata sarana keuangannya hanya cukup untuk membeli produk B (besanko dan Braeutigam, 2008). Guna memahami preferensi konsumen dalam memilih produk, maka diperlukan kerangka pikir yang memudahkan penelitian. Ada banyak model yang mengungkap tentang perilaku konsumen, namun model yang dikemukakan oleh Sandhusen (2000) cukup menjelaskan respon dari konsumen sebagai pembeli dalam mengambil keputusan. Walapun penelitian ini membahas hingga pembelian yang dilakukan oleh konsumen dari Buyer’s Black Box menuju Buyer’s Response (Sandhusen, 2000)
5
Model Sandhusen (2000) mencoba menjelaskan bagaimana respon yang diberikan oleh seorang pembeli saat melakukan proses pembelian.Pada dasarnya model sandhusen (2000) menjelaskan bahwa keputusan yang diambil seorang konsumen tidak semata mata merupakan keputusan yang dipengaruhi faktor internal konsumen seperti karakteristik diri konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen saja. Adanya faktor eksternal juga mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Integrasi antara faktor eksternal dan faktor internal itu dinamakan sandhusen (2000) sebagai Buyer’s Black Box. Faktor eksternal merupakan segala hal yang berasal dari luar diri konsumen yang mampu mempengaruhi konsumen dalam memberikan respon seperti menentukan pemilihan terhadap produk. Sandhusen (2000) membagi faktor eksternal menjadi dua, yaitu Marketing Stimuli dan Environmental Stimuli. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Solomon, bahwa faktor eksternal merupakan pembentuk dari persepsi, konsep diri dan gaya hidup konsumen. Hal yang membedakan adalah, Solomon menjabarkan faktor eksternal menjadi Culture, Sub culture, Demograpic, Social status, Feference group, Family dan Marketing activity
2.2 Teori Analisis Statistik Inferensi Non-Parametrik Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistic inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi. (John W. Creswell, 2008). Statistik inferensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu: -
Inferensi parametrik, adalah statistic inferensi yang digunakan jika populasi terdistribusi normal.
-
Inferensi non-parametrik, adalah statistic inferensi yang digunakan jika populasi tidak terdistribusi normal. Dalam implementasi, penggunaan prosedur yang tepat merupakan tujuan dari peneliti. Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penggunaan statistik non parametrik adalah: 6
1. hipotesa yang diuji tidak melibatkan parameter populasi. 2. skala yang digunakan lebih lemah dari skala prosedur parametrik. 3. asumsi-asumsi parametrik tidak terpenuhi. Metode analisis statistic inferensi non-parametrik digunakan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Data yang tersedia tidak terdistribusi normal. 2. Jenis data dengan skala pengukuran nominal dan ordinal 3. Sampel acak(random sample) Keuntungan analisis statistik inferensi non-parametrik: 1.
Tidak mengharuskan data terdistribusi normal
2.
Dapat dipakai untuk level data nominal dan ordinal
3.
Lebih sederhana dan mudahdimengerti Kelemahan analisis statistik inferensi non parametrik:
1. Tidak ada sistematika yang jelas 2. Hasil bias meragukan karena kesederhanaan metodenya 3. Tabel yang digunakan lebih banyak
2.2.1 Penggunaan Analisis Statistik Inferensi Non-Parametrik dengan Aplikasi SPSS 2.2.1.1
Uji Runs Uji Runs digunakan untuk mengetahui keacakan dari proses pengambilan
sampel, yang dimaksud dengan Run adalah salah satu urusan dalam kategori yang sama yang ditulis satu atau beberapa kali. Langkah-langkah Uji Runs dalam SPSS : a. Klik menu analyze ďƒ Nonparametric Test ďƒ Legacy Dialogs ďƒ Runs b. Pada kotak dialog Runs, masukan variabel pada test analysis. Pada cut point aktifkan mean. c. Kemudian pada output viewer akan ditampilkan hasil analisis.
7
2.2.1.2
Uji Signed-Rank Wilcoxon
Uji Signed-Rank Wilcoxon diterapkan pada kasus dua sampel yang dependen atau saling bergantungan/terkait. Uji ini menggunakan W sebagai statistic uji, yang merupakan jumlah Rank positif atau negative berdasarkan perbedaan nilai setiap kasus dengan median yang diuji. Langkah-langkah Uji Signed-Rank Wilcoxon dalam SPSS : a. Klik menu analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs 2 Related Samples b. Pindahkan pasangan variabel yang berhubungan pada kotak Test Pair(s) List. Pada bagian Test Type aktifkan Wilcoson, kemudian klik OK. c. Kemudian pada output viewer akan ditampilkan hasil analisis. 2.2.1.3
Uji Mann Whitney
Uji Man-whitney disebut juga uji Mann Whitney yang membandingkan dua media populasi didasrkan pada suatu pengurutan semua sampel data secara merata.Uji
Mann
Whitney
ini
bisa
membandingkan
2
sampel
yang
independen.Data kedua sampel digabungkan dan diberi peringkat dari kecil hingga ke besar. Ada 3 bentuk hipotesisnya: 1. Bentuk uji hipotesis dua sisi (two-sided atau two tailed) dengan hipotesis: Ho : Md1=Md2 H1 :Md1≠Md2 Jika nilai Sig. > 0,025, maka H0 diterima 2. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed test) untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis: Ho : Md1≤ Md2 H1 :Md1>Md2 Jika nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima 3. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed test) untuk sisi bawah (lower tailed) denganhipotesis:
8
Ho : Md1≥Md2 H1 : Md1 <Md2 Md = median Jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 diterima Untuk pengujian hipotesis, criteria untuk menolak Ho atau tidak menolak berdasarkan nilai signifikansi: Jika nilai Sig. < α, maka Ho ditolak
α= 0,05
Jika nilai Sig. ≥ α, maka Ho diterima Langkah-langkah Uji Mann-Whitney U dalam SPSS : a. Definisikan variabel yang diuji dengan nama nilai dan variabel grup pada variabel view. b. Pada data view, masukkan nilai sesuai dengan urutan grup. Mulai dari nilai yang tergabung dalam grup 1 dan yang termasuk dalam grup 2. c. Klik menu analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs 2 Independent Samples d. Masukkan varibel nilai kedalam test variabel list dan masukkan variabel grup ke dalam Gruping Variable e. Klik Define Group, ketik 1 kedalam Group 1 dan ketik 2 kedadlam group 2. Kemudian klik continue dan tekan OK.
9
BAB III INPUT DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai input data, analisis output data dan bentuk interpretasinya dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.
3.1 Input Data Data diperoleh dari data primer, survey dan kuesioner. Survey dan kuesioner dilakukan terhadap konsumen di pasar tradisional Baltos dan pasar Simpang Dago. Dalam analisis ini variable yang akan dianalisis adalah tujuan belanja pasar Baltos, pengeluaran sebelum dan sesudah lebaran sampel konsumen pasar tradisional Baltos dan pendapatan sampel konsumen pasar Baltos dan pendapatan konsumen pasar Simpang. Keterangan: Data terlampir. 3.2 Output Data 3.2.1 Analisis Tujuan Belanja Sampel Konsumen dengan Metode Run Test Tabel 3.1 Tabel Runs Test Tujuan Belanja Sampel Konsumen Runs Test Tujuan Belanja di Pasar Balubur Test
Valuea
1.31
Cases < Test Value
35
Cases >= Test Value
13
Total Cases
48
Number of Runs
17
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.913 .361
a. Mean sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
10
Pada tabel runs test menunjukkan nilai rata – rata tujuan belanja di pasar Balubur = 1.31. Nilai yang lebih dari rata – rata tersebut sebanyak 35 dan kurang atau sama dengan rata – rata berjumlah 13. Hipotesa yang ditentukan : H0 = Tujuan Belanja di Pasar Balubur bersifat acak. H1 = Tujuan Belanja di Pasar Balubur bersifat tidak acak. Setelah dianalisis dengan menggunakan runs test, diperoleh nilai signifikansi 0,361 > 0.05, artinya H0 diterima. Dari analisis ini membuktikan bahwa tujuan belanja di pasar Balubur beragam, tidak hanya untuk belanja kebutuhan sehari – hari. Selain menggunakan Runs Test, digunakan juga uji perbandingan tujuan berbelanja sampel konsumen ke pasa Balubur : Tabel 3.2 Tabel Tujuan Belanja Di Pasar Balubur Tujuan Belanja di Pasar Balubur Cumulative Frequency Valid
Berbelanja Kebutuhan Sehari-
Percent
Valid Percent
Percent
35
72.9
72.9
72.9
11
22.9
22.9
95.8
2
4.2
4.2
100.0
48
100.0
100.0
hari Berbelanja untuk dijual kembali Lainnya Total
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
Grafik 3.1 Grafik Tujuan Belanja Di Pasar Balubur
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
11
Sampel konsumen yang memiliki tujuan berbelanja di pasar tradisional Baltos untuk berbelanja kebutuhan sehari â&#x20AC;&#x201C; hari sebanyak 72,92%, berbelanja untuk dijual kembali sebanyak 22,92 % dan lainnya sebanyak 4,17% misalnya seperti hanya untuk jalan â&#x20AC;&#x201C; jalan, membelu kebutuhan lain seperti alat tulis, buku, makanan ringan, dll karena pasar tradisional Baltos merupakan integrasi bagian dari pasar modern Baltos.
3.2.2 Analisis Perbandingan Pengeluaran Sebelum (sehari â&#x20AC;&#x201C; hari ) dan Setelah Lebaran. Tabel 3.3 Tabel Uji Wilcoxon Pendapatan Sebelum (Sehari-Hari) Dan Setelah Lebaran Ranks N
Mean Rank
Sum of Ranks
Pengeluaran sesudah
Negative Ranks
42a
23.79
999.00
lebaran/bulan -
Positive Ranks
5b
25.80
129.00
Ties
1c
Total
48
Pengeluaran sebelum lebaran
a. Pengeluaran sesudah lebaran/bulan < Pengeluaran sebelum lebaran b. Pengeluaran sesudah lebaran/bulan > Pengeluaran sebelum lebaran c. Pengeluaran sesudah lebaran/bulan = Pengeluaran sebelum lebaran
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014 Tabel 3.4 Tabel Uji Wilcoxoon Pendapatan Sebelum(Sehari-Hari) Dan Setelah Lebaran
Test Statisticsb Pengeluaran sesudah lebaran/bulan - Pengeluaran sebelum lebaran -4.608a
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test1
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
12
Pernyataan Hipotesa : H0 = Md
pengeluaran sebelum(sehari-hari) =
H1 = Md
pengeluaran sebelum(sehari-hari)
Md
â&#x2030; Md
pengeluaran setelah lebaran pengeluaran setelah lebaran
Hasilnya : a. Pengeluaran sebelum lebaran (sehari â&#x20AC;&#x201C;hari) < pengeluaran setelah lebaran ditunjukkan oleh negative ranks = 42. b. Pengeluaran sebelum lebaran (sehari â&#x20AC;&#x201C;hari) > pengeluaran setelah lebaran ditunjukkan oleh positive ranks = 5. c. Pengeluaran sebelum lebaran (sehari â&#x20AC;&#x201C;hari) = pengeluaran setelah lebaran ditunjukkan oleh ties = 1. Ho diterima apabila nilai signifikansinya > 0.05. kemudian, hasil dari analisisnya:
a. Statistik Uji Z bernilai -4.608, artinya nilai berada di wilayah kritis sebelah kiri, yaitu -1.96, sehingga Ho ditolak. b. Signifikansi pada tabel bernilai 0.000<0.05, maka Ho ditolak sehingga hal ini menjelaskan bahwa ada perbedaan pengeluaran sebelum lebaran (seharihari) dan pengeluaran setelah leabaran sampel konsumen pasar tradisional Baltos.
3.2.3 Analisis Perbedaan Pendapatan Sampel Konsumen Pasar Tradisional Baltos Dibandingkan Pasar Lainnya (Pasar Simpang Dago) Tabel 3.5 Tabel Uji Mann-Whitney Pendapatan Sampel Konsumen Baltos Dan Pasar Simpang Dago Ranks Pasar Pendapatan
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Baltos
48
39.69
1905.00
Simpang Dago
38
48.32
1836.00
Total
86
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
13
Tabel 3.6 Tabel Uji Mann-Whitney Pendapatan Sampel Konsumen Baltos Dan Pasar Simpang Dago Test Statisticsa Pendapatan Mann-Whitney U Wilcoxon W Z
729.000 1905.000 -1.597
Asymp. Sig. (2-tailed)
.110
a. Grouping Variable: Pasar
sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2014
Hipotesis yang ditentukan : Ho = Md pendapatan sampel konsumen pasar Baltos â&#x2030;¤ Md pendapatan sampel konsumen pasar Simpang Dago H1 = Md pendapatan sampel konsumen pasar Baltos > Md pendapatan sampel konsumen pasar Simpang Dago Hasil analisis: Nilai Signifikansi > 0.05, maka Ho diterima. Nilai Signifikansi < 0.05, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil analisis, didapat nilai signifikansi sebesar 0.110 < 0.05, maka H1 diterima. Hal ini menjelaskan bahwa pendapatan sampel konsumen di pasar tradisional Baltos memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan sampel konsumen di pasar simpang Dago.
14
3.3 Interpretasi terhadap Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota
Pertumbuhan dan perkembangan kota ditandai oleh perubahan fisik kota dan perkembangan kinerja kota. Pertumbuhan kota selalu dicirikan dengan perubahan fisik kota contohnya pembangunan infrastruktur kota seperti jaringan jalan, utilitas, drainase dll. Dalam pembangunan kota, diperlukan pembiayaan untuk membiayai segala bentuk pembangunan infrastruktur kota. Dalam pembiayaan pembangunan kota, banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah preferensi masyarakat dalam bentuk preferensi konsumsi masyarakat. Preferensi konsumsi masyarakat ditandai oleh pendapatan, pengeluaran dan preferensi belanja masyarakat. Pada penelitian ini, diperoleh hasil analisis tentang karakteristik preferensi konsumsi dari sampel konsumen pasar tradisional Baltos. Dengan mengetahui preferensi konsumsi masyarakat, memiliki Implikasi terhadap bidang perencanaan wilayah dan kota. Karakteristik preferensi konsumsi masyarakat yang ditandai oleh pendapatan, pengeluaran dan preferensi
belanja
masyarakat
dapat
membantu
dalam
perencanaan
pembangunan pusat â&#x20AC;&#x201C; pusat kegiatan masyarakat, khususnya pembangunan pusat berbelanjaan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam pembangunan pusat kegiatan, contohnya pembangunan pusat perbelanjaan, harus dilihat secara komprehensif dari segi spasial ( karakteristik geografis lahan, analisis eksternal lahan , analisis internal lahan dll) dan segi non spasial ( pendapatan, pengeluaran, preferensi belanja masayrakat dll). Dengan mengetahui preferensi belanja masyarakat, kita dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi masyarakat. Hal tersebut berimplikasi pada tempat â&#x20AC;&#x201C; tempat yang akan dikunjungi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Kebutuhan masyarakat sangat beragam, biasanya masyarakat mengunjungi lebih dari 1 tempat untuk pemenuhan kebutuhannya. Dengan mengetahui preferensi belanja masyarakat, kita dapat meminimalisir pergerakan masyarakat yang tidak perlu. Kebutuhan primer, sekunder, dan tersier masyarakat dapat dijadikan satu kesatuan integrasi kawasan perbelanjaan, seperti one stop shopping center, dimana masyarakat dapat membeli kebutuhan hidup sehari â&#x20AC;&#x201C; hari seperti sayuran, beras, alat mandi, rekreasi, membeli baju dll
15
dalam satu tempat sehingga dapat mengurangi pergerakan transportasi pribadi yang digunakan masyarakat. Dengan mengetahui pendapatan masyarakat, hal tersebut berimplikasi pada preferensi konsumsi masyarakat dalam pemilihan alat pemenuhan kebutuhan. Misalnya, masyarakat berpendapatan tinggi memiliki preferensi konsumsi lebih beragam daripada masyarakat yang berpenghasilan rendah, contohnya mereka mengonsumsi lebih banyak dalam hal kebutuhan primer (sandang, pangan, papan), kebutuhan sekunder seperti hiburan dan kebutuhan tersier seperti kepemilikan mobil dll. Dengan mengetahui karakteristik pendapatan masyarakat, hal tersebut membantu pemerintah dalam alokasi subdisi bagi masyarakat miskin (redistribusi pendapatan) yang dialokasikan untuk pembangunan. Dengan mengetahui karakteristik pendapatan masyarakat, membantu para pengembang dalam mengembangkan kawasan perumahan yang dibutuhkan oleh kelompok masyarakat, misalnya kelompok masyarakat berpengahasilan tinggi biasanya menginginkan permukiman elite yang privasinya tinggi, sehingga dalam perencanaan kawasannya dibuat seperti kluster â&#x20AC;&#x201C; kluster. Untuk kelompok berpenghasilan rendah, karakteristik permukimannya pun berbeda, biasanya diterapkan rumah susun, rumah sederhana, dan lain â&#x20AC;&#x201C; lain. Tentunya, dalam pembangunan infrastuktur pelengkap permukiman juga berbeda antara kelompok yang berpenghasilan tinggi dan rendah, sesuai dengan kebutuhannya. Mengetahui pendapatan, pengeluaran dan preferensi konsumsi masyarakat, dapat membantu kita menelaah economy development melalui consumption spending masyarakat, membantu pemerintah dalam menentukan government spending, eksport spending dan import spending. Misalnya, dengan kita pengetahui pendapatan dan pengeluaran masyarakat, kita mengetahui daya beli masyarakat sehingga kita dapat mengetahui besarnya consumption spending masyarakat. Dengan mengetahui daya beli masyarakat, membantu persaingan kota â&#x20AC;&#x201C; kota di Indoensia dalam persaingan produksi barang dan jasa. Hal tersebut juga dapat membantu kota dalam menghitung eksport spending, yaitu besarnya konsumsi yang dihabiskan oleh pendatang (orang luar kota) di kota tersebut dan import spending (besarnya konsumsi yang dihabiskan oleh penduduk lokal kota terhadap barang dan jasa yang berasal dari luar kota tersebut). Hal tersebut dapat membantu kita dalam mengetahui economy development suatu kota dalam implementasinya berupa alokasi anggaran pembangunan kota.
16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran hasil dari penelitian yang dilakukan.
4.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dari data â&#x20AC;&#x201C; data yang diperoleh, didapatkan 3 simpulan mengenai karakteristik preferensi konsumsi dari sampel konsumen pasar tradisional Baltos. Melalui Runs Test, didapatkan simpulan bahwa karakteristik preferensi belanja dari sampel konsumen tradisional Baltos adalah acak, artinya bahwa preferensi konsumsi (tujuan belanja ) beragam, yang terdiri dari belanja kebutuhan sehari â&#x20AC;&#x201C; hari, belanja untuk dijual kembali dan lainnya ( membeli
peralatan alat-tulis, membeli makanan ringan, membelui baju dll
karena pasar tradisional Baltos merupakan bagian dari pasar modern Baltos yang memiliki banyak pilihan barang untuk konsumsi). Selain itu, melaui Wilcoxon Test diperoleh simpulan bahwa ada perbedaan pengeluaran sebelum lebaran ( seharihari) dan setelah lebaran dari sampel konsumen pasar tradisional Baltos, juga hasil analisis menunjukkan bahwa 42 dari 48 sampel konsumen memiliki pengeluaran sebelum lebaran ( sehari-hari ) yang lebih besar dibandingkan pengeluaran setelah lebaran. Melalui uji Mann-Whitney diperoleh simpulan bahwa pendapatan sampel konsumen pasar tradisional Baltos lebih besar dibandingkan sampel konsumen pasar Simpang Dago. 4.2 SARAN 4.2.1 SARAN STUDI Dengan diketahui preferensi tujuan konsumen yang beragam, pasar tradisional Balubur perlu mengembangkan lagi jenis barang dan jasa yang dijual. Dengan peningkatan variasi jenis barang yang dijual ini akan meningkatkan daya tarik konsumen untuk berbelanja di pasar tersebut. Dari hasil
17
analisis yang didapat menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung pasar Baltos pendapatannya lebih tinggi dibandingkan pasar Simpang Dago. Hal ini sebaiknya dimanfaatkan oleh pihak pasar Baltos untuk meningkatkan pelayanan pasar dan meningkatkan variasi barang dan jasa yang ditawarkan agar konsumen dapat membelanjakan semaksimal mungkin pendapatan mereka, sehingga akan memberikan keuntungan baik untuk pihak konsumen, pedagang dan pemerintah dalam pentuk pajak 4.2.2 SARAN PRAKTIKUM Sebaiknya asisten lebih siap dalam mempersiapkan materi praktikum, hal tersebut terlihat dalam ketidaksamaan pendapat antara para asisten praktikum pada saat menjelaskan praktikum. Tidak adanya modul dalam membuat laporan membuat peserta praktikum kesulitan dalam membuat laporan. Asisten diharapkan lebih sigap kedepannya.
18
LAMPIRAN
Nama
Tujuan
Pendapatan Sebelum Setelah (sehari- hari) lebaran
Endah
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
1500000
1000000
Rina
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
1000000
800000
Imas
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
1000000
3000000
Siti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
500000
3000000
Heni
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
200000
50000
Nadya
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
100000
50000
Sita
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
150000
100000
Tuti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
100000
75000
Nur Hidayat
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
175000
90000
Isna Hastuti
Berbelanja untuk dijual kembali
600000
500000
Slamet Mustaqim
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
150000
150000
Yati
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
300000
350000
Mimin
Berbelanja untuk dijual kembali
100000
150000
Mila
Berbelanja untuk dijual kembali
200000
150000
Rukayah
Berbelanja untuk dijual kembali
50000
40000
Ida Laela
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
100000
80000
Ratna
Berbelanja untuk dijual kembali
300000
30000
Jubaedah
Berbelanja untuk dijual kembali
500000
30000
Lina
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
100000
50000
Lia
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
600000
80000
Edi
Lainnya
500000
300000
Tari
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
400000
300000
Resnawati
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
700000
250000
Heni
Berbelanja untuk dijual kembali
100000
50000
Teti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
16000000
1000000
Nani
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
2000000
1000000
Oting
Berbelanja untuk dijual kembali
2000000
1000000
Wina
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
3000000
2000000
Eni S
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
300000
250000
Natasha
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
50000
10000
Nurjanah
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
500000
400000
Sutini
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
200000
50000
Nurhayati
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
500000
100000
Dini
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
500000
50000
Ratna
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
1000000
200000
19
Nama
Pendapatan Sebelum Setelah (sehari- hari) lebaran
Tujuan
Neti Sari Perwanti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
1000000
100000
Eni
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
300000
240000
Ida
Berbelanja untuk dijual kembali
300000
200000
Nuryanah
Berbelanja untuk dijual kembali
500000
400000
Sumarni Mentari Adnin Mahmudah
Berbelanja untuk dijual kembali
200000
75000
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
816957
388532
Ratna
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
120000
100000
Yanti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
100000
70000
Ari
Lainnya
100000
50000
Hari
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
24000
20000
Siti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
170000
150000
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
66000
50000
Sri Yulianti
Berbelanja Kebutuhan Sehari-hari
42000
71000
Tabel Pendapatan Sampel Konsumen Pasar Tradisional Baltos dan Pasar Simpang Dago Nama
Pasar
Pendapatan
Nama
Endah
Baltos
3000000
Isa
Rina
Baltos
2500000
Aji
Imas
Baltos
9000000
Ponita
Siti
Baltos
3000000
Wahyu
Heni
Baltos
3000000
Yudha
Nadya
Baltos
1000000
Ati
Sita
Baltos
5000000
Laura
Tuti
Baltos
700000
Nur Hidayat
Baltos
1200000
Yanti
Isna Hastuti
Baltos
800000
Adeh
Slamet Mustaqim
Baltos
850000
Ana
Yati
Baltos
2781915
Santi
Mimin
Baltos
1000000
Jasmiani
Nia
Pasar Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago
Pendapatan 1000000 5000000 1500000 6000000 60000000 4616129 2700000 4616129 1200000 1500000 2500000 2000000 4500000
20
Nama
Pasar
Pendapatan
Nama
Mila
Baltos
3000000
Yanti
Rukayah
Baltos
2000000
Ayep
Ida Laela
Baltos
1500000
Muriyani
Ratna
Baltos
600000
Ibu Yati
Jubaedah
Baltos
1500000
Nani Yuliani
Lina
Baltos
2500000
Lia
Baltos
5000000
Dedi Ratu Durotun Nafisah
Edi
Baltos
9000000
Lia Nur
Tari
Baltos
5000000
Yeni
Resnawati
Baltos
2000000
Siti Wahidah
Heni
Baltos
2000000
Asih
Teti
Baltos
2000000
Nelson
Nani
Baltos
3000000
Reni
Oting
Baltos
1000000
Taufik Erawan
Wina
Baltos
1000000
Septi
Eni S
Baltos
2000000
Wartinah
Natasha
Baltos
700000
Nurjanah
Baltos
1000000
Siti
Sutini
Baltos
2000000
Santi
Nurhayati
Baltos
1000000
Sri
Dini
Baltos
500000
Ratna
Baltos
12000000
lilis
Neti Sari Perwanti
Baltos
3000000
aro
Eni
Baltos
2200000
ayi
Ida
Baltos
6000000
dodi
Nuryanah
Baltos
1500000
Sumarni Mentari Adnin Mahmudah
Baltos
1700000
Baltos
1000000
Ojay
Neti Rohayati
Pasar Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago Simpang Dago
Pendapatan 3000000 1000000 6000000 3000000 600000 2000000 1500000 4616129 4616129 4616129 4616129 5000000 5000000 5500000 4616129 600000 1500000 500000 1000000 3000000 4500000 2000000 3000000 1500000 5000000
21
Nama
Pasar
Pendapatan
Ratna
Baltos
5000000
Yanti
Baltos
4000000
Ari
Baltos
4000000
Hari
Baltos
2000000
Siti
Baltos
4500000
Baltos
3500000
Sri Yulianti
Baltos
1000000
22
DAFTAR PUSTAKA Healey, Joseph. 1992. Statistic: A Tool for Social Research. New York: John Wiley & Sons Kachigan, Sam Kash. 1982. Statistical Analysis. New York: Radius Press. Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education, inc. Mayendra, Derry. 2013. Pengaruh Kredibilitas Berita Politik Dalam Media Online Okezone.com Terhadap Preferensi Pengguna. Penulisan Ilmiah: Universitas Gunadarma Santoso, Singgih. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
23