Metro Jabar Edisi 1

Page 1

Aspirasi, Suara Hati Masyarakat Jawa Barat

KAMIS, 26 MARET 2015

Menuju Purwakarta KEK Pariwisata Bupati Dedi Yakin Daerahnya Layak

Kang Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta

PURWAKARTA-Tata ruang Kabupaten Pur wakar ta yang berubah secara signifikan semakin bagus dinilai berpotensi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Mengingat pembangunan infrastruktur dan perekonomian masyarakat kian baik. Ayu Prima Yesuari, mantan tenaga ahli KEK Kemenko Perekonomian menyebutkan, jika Kabupaten Purwakarta meyakini syarat untuk menjadi KEK pariwisata dianggap sudah terpenuhi, tinggal diusulkan kepada Dewan Nasional KEK. Syarat tersebut juga ter tuang dalam Undang-Undang No 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. “Persyaratan pengusulan KEK ini di antaranya adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung,” kata Ayu. Sedangkan ketentuan luas minimum tidak dicantumkan guna membuka peluang bagi pengembangan kawasan ekonomi yang berbasis teknologi tinggi atau teknologi informasi, seperti technopark, IT Center, dan lainnya. “Saat ini terdapat 50 lokasi yang mengusulkan sebagai KEK yang tersebar di 27 provinsi,” ujarnya. Usulan disampaikan kepada Badan Nasional KEK oleh pemerintah daerah. Namun, usulan tersebut harus terlebih dahulu memenuhi kriteria. Usulan pun harus dilengkapi dengan beb e ra p a k ategori seperti Amdal, hasil studi kelayakan ekonomi dan finansial. “Nantinya tergantung Dewan Nasional yang akan menyetujui atau menolaknya,” ucapnya. Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yakin Purwakarta bakal menjadi primadona bagi pengunjung dari daerah maupun luar daerah. “Misalnya di Situ Buleud nanti pengunjung bukan hanya meli-

hat air mancur saja. Kami akan menyajikan fasilitas lainya seperti film animasi, tempat duduk yang indah dan lain sebagainya. Selain itu ada titik-titik yang kami siapkan juga wisata,” kata Dedi. Bupati Dedi menyatakan bahwa ribuan orang sekarang setiap malam minggu mengunjungi Situ Buleud. Ia mengaku masih ada kekurangan yang belum bisa disajikan kepada pengunjung, yaitu tempat menginap pengunjung atau hotel. “Purwakarta masih butuh hotel berbintang 4. Saya kasihan kepada pengunjung yang ingin menginap setelah berkunjung ke Purwakarta. Kami sudah membuka izin 4 hotel berbintang 4,” ungkapnya. Pengamat Ekonomi Purwakarta Rohmat SE mengatakan, pada dasarnya Kabupaten Purwakarta sudah memenuhi prasyarat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Betapa tidak, geliat pembangunan infastuktur di Purwakarta selama dipimpin Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sudah menunjukan keberhasilan. “Akses Jalan kabupaten hingga pedesaan sudah bagus. Kebutuhan energi listrik warga sudah terpenuhi maksimal,” pungkasnya. (and)

DOKUMEN KARAWANG BEKASI EKSPES

WARNA WARNI: Air mancur warna warni Taman Sri Baduga Purwakarta saat malam.

Obyek Wisata di Purwakarta WISATA ALAM - Waduk Jatiluhur

- Gedung Negara

- Waduk Cirata

- Gedung Karesidenan

- Situ Wanayasa

- Masjid Agung

- Sumber Air Panas Ciracas

- Sentra Industri Keramik Plered

- Air Terjun Cipurut

- Industri Kain Songket

- Badega Gunung Parang

- Gua Jepang

- Desa Wisata Bojong

WISATA ZIARAH - Makam RA Suriawinata

- Taman Sri Baduga (Situ Buleud)

- Desa Wisata Sajuta Batu

- Makam Mama Sempur

- Giri Tirta Kahuripan

- Makam Baing Yusuf

Turis Apresiasi Budaya Sunda

KATA MEREKA...

Dukung Jadi Kota Budaya KESAN pertama begitu menggoda. Selanjutnya membuat terlena. Ya, itulah yang dirasakan Nurlela Jayanti saat kali pertama datang ke Kabupaten Purwakarta menyaksikan air mancur Taman Sri Baduga. Tak henti-hentinya ia berdecak kagum memuji keindahan dan keasrian kota yang dijuluki Purwakarta Istimewa ini. “Kotanya indah, asri, dan etnik. Saya jadi paham kenapa Purwarta disebut Purwakarta Istimewa. Memang benar-benar istimewa,” ujar gadis asal Subang ini. Penyuka travelling ini sempat tinggal di Purwakarta tujuh tahun lalu saat ia masih bekerja di salah satu developer. Ia merasakan banyak perubahan yang terjadi. Dulu, tak ada patung-patung berdiri di beberapa sudut kota. Tak ada “rembulan” lampion bergelantungan di atas jalan-jalan perkotaan setiap malam. “Kota kecil tapi camperenik (cantik dan indah),” tuturnya. Matanya mengamati dengan seksama setiap detail taman kota. Jalan-jalan bersama sahabat dan kerabat menghilangkan rasa lelah. Tak ada satu pun tempat yang ia lewatkan untuk ber-selfie ria. Jepret sana jepret sini. Bak modelling saja. Semua pose sudah dicurahkan. Nur mendukung Purwakarta menjadi Kota Budaya.(and)

WISATA BUDAYA

DOKUMEN

HARMONISASI BUDAYA: Penari dari Cirebon menampilkan kebudayaan CIrebonan beberapa waktu lalu.

10 Negara di 5 Benua Ramaikan HUT Purwakarta P U R WA K A R TA – D a l a m waktu dekat, Pemkab Purwakarta kembali akan menggelar Festival Budaya Dunia. Sebelumnya selama dua pekan menggelar Festival Purwakarta – Gianyar dengan menghadirkan Bupati Gianyar dan Festival Purwakarta – Cirebon. “Awalnya itu bertajuk Festival Budaya Asia Afrika, tapi takut bertabrakan dengan Konferensi Asia Afrika, jadi diganti menjati Festival Budaya Dunia,” kata Kepala Seksi Jasa Sarana Dinas Perhubungan Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta, Rahmat Slamet di Purwakarta. Konsepnya, Festival Budaya Dunia ini akan digelar di Purwakarta dengan melibatkan

seni dan kebudayaan dari sejumlah negara. “Nanti yang dilibatkan itu 10 negara dari 5 benua. Tentu saja digelarnya di Purwakarta,” kata Rahmat. Kapan gelarannya, Rahmat menjelaskan itu akan digelar pada hari jadi Purwakarta tahun ini. Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH mengungkapkan, festival kebudayaan digelar bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antara masyarakat Jawa Barat melalui Budaya. “Purwakarta merupakan bagian dari Jawa Barat. Setiap daerah memiliki ciri khas masing–masing yang harus dilestarikan dan dikembangkan, “ katanya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H. Asep

Dedi, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti itu merupakan langkah yang positif yang mampu dan meningkatkan kerja sama antar daerah terutama daerah di Jawa Barat. “Secara pribadi, sangat apresiasif dan mendukung apa yang telah digagas Kang Dedi, dengan menjalin persahabatan membangun keharmonisan melalui kebudayaan untuk menyatukan kebudayaan di Jawa Barat, “ ungkapnya. Menurut Asep, kebudayaan Cirebonan sudah disaksikan masyarakat di Purwakarta. Tentunya kesenian Purwakarta juga disaksikan masyarakat Cirebonan, sehingga berpaduan melalui keharmonisan budaya semakin kental. (caz)

PURWAKARTA-Seorang turis asal Australia yang sengaja datang mengamati kebudayaan yang ada di Indonesia, Mr. L.A.N Fiddes menilai kegiatan budaya sunda yang digagas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sangat positif. Turis yang lama tinggal di Bali sejak 1999 ini m e n g a ku s a n g a t m e n gapresiasi budaya Sunda ya n g d i n i l a i nya c u ku p bersahaja dan ramah. Menurutnya, keluhuran budaya yang ada di Indonesia dibingkai dalam satu bendera yakni merah putih patut dicontoh oleh siapapun. “Di sini benar-benar luar biasa, di Purwakarta orangnya ramah, familiar murah senyum dan itu sangat jarang terjadi di Australia.

Untuk pementasan saya acungi jempol kolaborasi yang benar-benar mengagumkan terlebih mereka baru pertama kali latihan benar-benar luar biasa,” ungkapnya dalam acara Festival Purwakarta Gianyar di Bale Maya Datar Alunalun Purwakarta beberapa waktu lalu. Pagelaran tari kolosal Prabu Siliwangi itu diperankan 113 seniman dari Sanggar Tari Paripurna Bona Gianyar Bali yang sengaja datang bersama bupatinya Anak Agung Gede Agung Bharata. Selain seniman dari Bali, tariannya juga dikolaborasi dengan seniman Purwakarta. Kolosal ini menceritakan kisah perang bubat yang diangkat dari versi orang Bali dalam kitabnya Sundayana.(and)

DOKUMEN

FESTIVAL: Sejumlah turis asing (kanan) dari berbagai negara bersama warga Purwakarta menyaksikan parade jajangkungan.

Kesan Pertama Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta

Perwujudan Sebuah Negeri tanpa Basa Basi Pekan lalu, saya datang ke Kabupaten Purwakarta. Baru pertama kali memang. Sebelumnya hanya sekedar lewat bila menggunakan Tol Cipularang. SUHENDRIK, Purwakarta BISA diyakini, penduduk Jawa Barat pernah mendengar nama Kabupaten Purwakarta. Sebuah daerah yang berlokasi di Utara Tatar Padjadjaran. Meski memang, belum tentu pernah mendatangi, atau bahkan singgah ke sana. Akhir pekan lalu, saya berkesempatan berkunjung. Begitu masuk ke kabupaten yang dipimpin Dedi

Mulyadi, sulit rasanya menolak kesan baik. Asri, bersih, tidak mudah melihat sampah di kanan dan kiri trotoar sampai ke jalanjalan kecil. Jalannya pun relatif mulus. Ada satu hal yang jauh lebih kuat terasa merasuk. Tentang budaya. Ya, kebudayaan. Berbagai patung besar tampak di sejumlah sudut kota. Mulai berbentuk benda, tokoh nasional sampai figur pewayangan, disertai tamannya. Lampulampu penerangan jalan umum pun dihias bernuansa etnik. Sangat berkesan. Belum lagi gapura setiap kantor pemerintah dan swasta yang tampil seragam. Dari kejauhan, tampak jalan menuju Kantor Bupati Dedi ditutup untuk umum. Di sekitarnya terparkir kendaraan

DOKUMEN

HIJAU BERSERI: Taman Sri Baduga Purwakarta dilihat dari atas tampak hijau berseri, bersih dan indah. Insert: Bupati Dedi dan Suhendrik dari Bandung Ekspres berpose bersama.

dinas dan pribadi. Lalu lalang perempuan-pria mengenakan pakaian khas Sunda sangat mewarnai. Setelah dideka-

ti, rupanya di pendopo usai berkumpul para ketua dan pengurus RW se Kabupaten Purwakarta. Pria masing-mas-

ing membawa seekor ayam hidup, yang perempuan membawa buah mangga. ’’Ya biasa, habis kumpul. Kami memang

sangat dekat dan memperhatikan RW,’’ kata Dedi, yang hari itu mengenakan pangsi putih khasnya.

Dia pun akhirnya mengajak berkeliling pendopo sambil bincang santai. Baginya, membangun daerah dan menjaga nilai budaya sulit dipisahkan. Sebagai upaya mengajak masyarakat agar tetap ingat kepada siapa leluhur dan daerahnya, semaju apapun sebuah pembangunan. ’’Nilai budaya itu universal. Di sini memang Sunda, dan budaya itu yang saya jaga nilai-nilai dalam pelaksanaanya,” ungkap dia. Kesan pertama memang menggoda. Kesan baik ditimbulkan dari sebuah daerah yang selama ini kondisinya jarang diketahui publik Jawa Barat. Hasilnya, kesan pertama kali datang ke Kabupaten Purwakarta adalah, sebuah negeri tanpa basa-basi. Selanjutnya terserah Anda. Mau bukti? Silakan datang ke Purwakarta.(*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.