1 minute read

Bupati Minta Peran Aktif Perusahaan Atasi Banjir

SIAK - Bupati Siak, Alfedri, meminta peran aktif dan kerja sama perusahaan dalam mengatasi persoalan banjir di kabupaten ini.

Hal ini diungkapkan bupati, saat memimpin rapat koordinasi (rakor) forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama

Advertisement

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, di Ruang Rapat

Raja Indra Pahlawan, Lantai II Kantor Bupati Siak, Kamis (26/1)

“Perlu adanya sinergitas dan kerja sama serta gotong royong kita dalam pencegahan dan penanganan bencana di Kabupaten Siak. Khususnya, perusahaan yang ada di Kabupaten Siak, kami minta peran aktif perusahaan dan peduli terhadap penanganan banjir di wilayah oprasional perusahaan,” kata Alfedri.

Bupati juga meminta kerja sama dan koordinasi pihak perusahaan baik bersama pemerintah kabupaten maupun pemerintah kampung dan kecamatan.

Karena ini penting dalam rangka membangun komunikasi yang baik dan peduli masyarakat yang terdampak bencana terutama banjir. “Koordinasi dan komunikasi dengan pihak kecamatan yang ada di Kabupaten Siak harus dijalin. Perusahaan dan Pemkab Siak harus bekerja sama bagaimana masyarakat ini terbebas dari banjir, kami ingin 2023 ini tidak ada lagi warga yang terdampak banjir, seperti tahun 2022 silam,” katanya.

Selain fokus terhadap penangan banjir, bupati juga meminta peran ak- tif perusahaan dalam menekan angka stunting, karena sesuai program pemerintah pusat sampai ke daerah untuk menekan angka stunting melibatkan multi pihak, terutama perusahaan.

“Sesuai arahan pemerintah pusat perusahaan dituntut ikut berperan aktif dalam penangan stunting , termasuk terhadap karyawannya begitu juga terhadap anak gizi buruk dan ibu hamil. Selama ini tidak semua perusahaan terlibat berperan aktif. Hanya beberapa perusahaan seperti BSP, RAPP, dan beberapa perusahaan yang tidak bisa disebutkan. Ke depan, kami minta perusahaan lainnya berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan pemerintah daerah,” pintanya.

Ia berharap, pihak swasta yang ingin menyalurkan CSR-nya kepada masyarakat, bentuk bantuan jangan uang tunai namun bisa berupa barang yang dibutuhkan sehingga bermanfaat. “Kami mengimbau pe- rusahaan yang ingin membantu keluarga PKH jangan memberi bantuan da- lam bentuk uang namun bagaimana membantu dalam barang yang dibutuhkan masyarakat dalam menekan angka stunting dan gizi buruk,” ucapnya. (din)

This article is from: