26/09
MENGAGUMKAN,
MEKANISME RODA GIGI DITEMUKAN PADA TUBUH SERANGGA
Mekanisme roda gigi alami pada kaki belakang Issus Coleoptratus
Oleh: Adi Widya P.
“Jika kita diberi pertanyaan mengenai makhluk hidup pertama yang menggunakan mekanisme roda gigi, maka hampir pasti kita akan menjawab manusia.� Tapi, coba tebak lagi. Menurut sejarah, teknologi roda gigi pertama kali dikembangkan oleh manusia sekitar 3 abad sebelum masehi di Yunani. Namun baru-baru ini peneliti dari Universitas Cambridge di Inggris menemukan makhluk hidup yang selama ribuan tahun telah menggunakan mekanisme roda gigi yang ada pada tubuhnya untuk bertahan hidup. Serangga dengan panjang tubuh 3 mm ini memiliki nama latin Issus Coleoptratus. Dia merupakan serangga yang dapat ditemukan di wilayah Eropa dan Afrika bagian utara. Serangga ini dapat melompat hingga kecepatan 14 km/jam dengan bantuan kaki belakang yang mampu merenggang dengan penuh hanya dalam 30 mikrosekon. Agar dapat melompat secara stabil menuju ke satu arah, ada satu syarat yang harus dimiliki. Yakni kedua kaki belakang harus bergerak secara serentak. Syarat ini mampu dipenuhi
dengan bantuan mekanisme roda gigi yang menghubungkan masing-masing ujung pangkal kaki belakang sehingga keduanya dapat bergerak secara bersamaan. Setiap roda gigi memiliki 10 sampai 12 gigi dan diameter sekitar 80 mikrometer. Pada semua Issus yang diteliti, ditemukan bahwa roda gigi yang terdapat pada serangga ini memiliki jumlah gigi yang sama dengan jumlah gigi pada roda gigi pasangannya. Sementara, bentuk bagian dasar gigi nya memiliki profil -yang dalam ilmu teknik mesin dikenal sebagai fillet- yang dapat mempertahankan roda gigi dari keausan. Meskipun roda gigi yang dimiliki serangga ini terlihat seperti roda gigi yang kita kenal, namun bentuk profil roda gigi ini sebenarnya berbeda dengan profil roda gigi yang selama ini dipakai dalam permesinan. Dengan penemuan ini, bukan tidak mungkin
para perancang dari bidang mechanical engineering akan mengadaptasi bentuk yang unik tersebut ke dalam rancangan terbaru roda gigi yang dapat digunakan dalam berbagai sistem mekanik. Profil roda gigi yang dimiliki Issus Coleoptratus
MENGUAK MATERIAL TERKUAT DI DUNIA Oleh: M. Rifky Akbar
Apa itu Grafina? Sejak tahun 1859, para ilmuwan meneliti Grafina dengan menggunakan berbagai cara yang relatif kompleks. Hampir 1,5 abad setelahnya, tepatnya pada tahun 2004, dua orang ilmuwan di Manchester berhasil menemukan kristal grafina pada selotip yang digunakan untuk membersihkan batu grafit. Mereka—Andre Geim dan Konstantin Novoselov—akhirnya diganjar dengan Nobel Fisika pada tahun 2010 atas eksperimen mereka yang sederhana, tetapi berhasil menemukan peluang baru untuk mengubah hidup manusia. Grafina yang merupakan salah satu bentuk kristal dari karbon murni berhasil membuat ribuan ilmuwan di ratusan laboratorium di seluruh dunia bersemangat untuk menelitinya lebih jauh. Tebal grafina hanya sebesar atom. Ilmuwan menyebutnya dengan material dua dimensi, karena permukaan grafina yang nyaris transparan ketika dipandang dari sisinya. Primadona baru dunia material ini merupakan material terkuat di dunia. Walaupun kuat, material ini lebih keras dari berlian dan tiga ratus kali lebih kuat dari besi baja. Tentu tidak salah jika fakta di atas membuat Anda berasumsi bahwa material ini sangat kaku. Namun, kenyataannya tidak demikian. Material ini sangat elastis hingga dapat dilipat. Material ini juga merupakan konduktor yang sangat bagus. Beberapa ilmuwan di universitas di Amerika Serikat menyatakan material ini sebagai ultra
konduktor, karena ratusan kali lebih baik dalam mengalirkan arus listrik dibandingkan bahan yang sudah ada di pasaran seperti tembaga, besi, dan timah.
Aplikasi Oleh karena sifatnya yang kuat, tipis, elastis, ringan, dan mampu menghantarkan arus listrik dengan sangat baik, maka grafina digunakan di lintas bidang dunia keilmuan. Kini ilmuwan sedang mengembangkan supercapasitor yang mampu menggantikan baterai biasa. Supercapasitor mampu menyimpan energi jauh lebih banyak dari baterai biasa dengan menggunakan material ini. Bahkan, baterai dari campuran grafina dan vanadium oksida yang telah diteliti oleh Rice University dapat terisi penuh hanya dalam dua puluh detik! Anda sebaiknya mengucapkan selamat tinggal pada ponsel dengan layar yang rentan pecah. Jika grafina dijadikan bahan untuk membuat layar ponsel Anda, maka layar ponsel Anda akan sangat sukar untuk dihancurkan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketika ponsel atau gadget Anda terjatuh. Dunia olahraga pun tidak luput dari inovasi yang dapat dilakukan dengan grafina. Beberapa bulan yang lalu, salah satu merk raket tenis terbesar di dunia, Head, menggunakan material ini pada grip shaft raketnya. Hal ini membuat distribusi beban raket menjadi sangat baik, terutama saat digunakan untuk
memukul bola tenis. Masih sangat banyak manfaat yang bisa dihasilkan dengan grafina yang akan segera kita temukan dalam beberapa waktu yang akan datang. Tentu dengan deskripsi sifat yang nyaris sempurna diatas, tidak mungkin tidak ada harga yang dibayar dengan murah. Sampai saat ini, grafina belum terdengar familiar bagi kebanyakan orang, karena memang para ilmuwan belum menemukan metode untuk memproduksi material ini secara massal. Berbagai metode telah dilakukan dengan dana yang tidak sedikit untuk mensintesis kristal grafina. IBM, Samsung, dan beberapa perusahaan lain rela menggelontorkan jutaan dolar AS demi penelitian material ini. Bahkan Uni Eropa telah membangun kerjasama dengan beberapa konsorsium dan institusi pendidikan ternama untuk menggali potensi material ini. Dengan dana yang sangat besar, gabungan pemikiran ilmuwanilmuwan ternama Eropa, dan tujuan yang sama, diharapkan kerjasama tersebut mampu membuat terobosan baru di masa depan. Terobosan yang mampu membuka potensi tak terbatas dari grafina. Terobosan yang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru bagi manusia. Dan suatu terobosan yang mampu membawa kita kepada hal-hal baru di masa yang akan datang.
KOTA BLITAR KETOK MAGIC Oleh: Fikri Hakim
Blitar adalah sebuah kota di Jawa Timur. Kota yang terletak di sebelah selatan Surabaya ini mempunyai cerita tersendiri tentang ketok magic. Ternyata di Kota Blitar inilah tercetusnya ketok magic. Ketok magic sendiri merupakan suatu cara untuk memperbaiki body mobil yang penyok. Ketok magic berawal dari kisah seorang tukang patri yang bernama Mbah Tutur. Konon, dahulu Mbah Tutur diminta tetangganya untuk membetulkan mobil yang ditabrak truk. Mbah Tutur mau membetulkan mobil itu asalkan saat pengerjaannya beliau ditinggal sendirian dan seluruh tempat pengerjaannya ditutup. Ternyata
&
pengerjaan mobil itu tak memakan waktu yang lama dan hasilnya pun cukup memuaskan. Perkerjannya yang sangat rapi makin lama makin diketahui banyak orang dan nama Mbah Tutur pun terkenal dalam memperbaiki body mobil. Konon Mbah Tutur menggunakan alat yang disebut “Keteng Teter�, yaitu sebuah kotak yang ukurannya kecil. Mbah Tutur kemudian membagikan ilmunya tersebut tetapi hanya untuk rakyat Blitar saja. Beliau punya alasan tersendiri kenapa hanya membagikan ilmunya tersebut kepada orang Blitar, yaitu karena beliau ingin agar orang-orang Blitar dapat mempunyai keterampilan yang bisa menyejahterakan hidupnya. Itulah sebabnya ketok magic sampai sekarang masih memegang tradisi yang sama yaitu pengerjaan dilakukan pada tempat tertutup. Hal ini untuk menjaga warisan ilmu dari Mbah Tutur agar ilmunya tetap terjaga hanya di kalangan Orang-orang Blitar.
boleh dilihat sang pelanggan. Orangorang mengistilahkan dengan nama “ketok halus�. Di bengkel ketok halus pelanggan boleh melihat mobilnya yang sedang diperbaiki sang mekanik, berbeda dengan ketok magic dimana pelanggan tidak bisa melihat secara langsung mobilnya dikerjakan. Dalam hal biaya, bengkel ketok magic maupun ketok halus biasanya tetap melakukan negosiasi harga di awal tergantung rusaknya body mobil. Munculnya bengkel ketok halus pun membuka tabir bahwa tidak ada unsur mistis di dalam kegiatan “ketok magic� karena prinsip yang digunakan ketok halus sama dengan ketok magic.
Setelah kita mengetahui sejarah ketok magic dan hubungannya dengan Kota Blitar, akan dibahas teknik yang digunakan pada ketok magic. Sebetulnya dalam ketok magic sama sekali tidak ada unsur mistis, yang digunakan sebagai alat pengetok adalah semacam palu dan pasak. Ketok magic hanyalah sebuah keterampilan dan feeling sang “pengetok� untuk Dewasa ini ada prinsip memperbaiki mengembalikan pelat body yang body mobil seperti penyok. Terkadang perlu bantuan ketok magic tapi magnet dan las agar bagian yang penyok dapat kembali lagi. Memang kelebihan ketok magic dapat mengembalikan body mobil yang penyok dengan waktu yang cepat dan tidak merusak cat, tetapi tidak semua jenis penyokan dapat diperbaiki dengan cara ini. Apabila penyok yang dialami mobil terlalu parah, cara ketok magic dapat pula merusak cat mobil. Jasa dempul dan cat duco memegang peranan yang besar bila ketok magic tidak dapat memperbaiki body mobil dengan baik. Dibandingkan dengan jasa pendempulan dan cat duco mobil, memang ketok magic jauh lebih cepat, tetapi jasa dempul dan cat duco mobil relatif lebih rapi.
MOBIL F1 BURUK RUPA Oleh: Auliya Harditiyo Penggemar F1 pasti setuju jika desain nose mobil F1 tahun ini merupakan desain yang menghasilkan bentuk aneh. Hal ini dikarenakan adanya peraturan FIA yang baru mengenai tinggi nose tip. Nose tip tahun lalu yang sebesar sebesar 550mm digantikan oleh nose tip yang tingginya hanya mencapai 185mm dari permukaan aspal. Sesungguhnya, kebanyakan engineer F1 lebih menyukai bentuk nose tip yang tinggi untuk memperlancar aliran udara melewati bagian bawah sasis mobil F1. Namun, dengan adanya peraturan baru tersebut maka para engineer harus “mengakali�-nya dan mencari bentuk desain yang sesuai dengan kebutuhan aerodinamis tanpa melanggar aturan. Karena, nose tip yang rendah dapat mengakibatkan aliran udara yang melewati bawah sasis akan terhalang. Akhirnya muncul beragam bentuk nose tip yang aneh untuk menghasilkan kebutuhan aerodinamis pada mobil F1 tahun ini.
Beberapa engineer membuat mobilnya menjadi sangat pendek dan cenderung terlihat pesek.
Ada pula yang mengakalinya dengan memanjangkan nose tip melebihi sayap depan sehingga mirip dengan hidung binatang seperti ini.
Bahkan beberapa engineer mempunyai desain unik seperti ini.
Mungkin sudah ada yang bertanya-tanya, “Dari mana para pembuat peraturan mendapat ide seaneh ini?” Sebenarnya, lahirnya peraturan baru ini muncul karena ada alasan keamanan, yaitu untuk mengurangi terjadinya kecelakaan akibat kegagalan aerodinamis. Pada peraturan sebelumnya, para engineer membuat nose tip yang cukup tinggi (550mm dari permukaan aspal) untuk mempermudah udara mengalir di bawah sasis, namun hal ini menjadi
masalah ketika sayap depan mobil menyentuh ban mobil di depannya. Jika hal ini tidak diperhatikan oleh pembalap, ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan tersebut dapat mengakibatkan aliran udara yang dihasilkan ban mobil di depannya menghantam sayap depan mobil yang berada di belakangnya. Hantaman oleh aliran udara ini dapat mengakibatkan kecelakaan hebat yang mengakibatkan bagian depan mobil terangkat.
Kecelakaan semacam ini pernah terjadi pada tahun 2010. Pada saat itu mobil yang dikendarai Mark Webber “mencium” ban belakang mobil Kovaleinen dan mobil Webber pun seketika terlempar ke atas. Sehingga terjadi kecelakaan parah, sementara mobil Kovaleinen hanya terpelintir ke samping. Sejak kecelakaan itu, FIA terus mencoba mengubah peraturan pada bagian sayap depan mobil untuk meminimalkan kecelakaan serupa.
REDAKSI MECHANICAL EXPRESS PIMPINAN REDAKSI Ridho Fidiantowi KOORDINATOR LIPUTAN Niken Noor Triastuti M. V. JURNALIS Adi Widya P. Auliya Harditiyo Fikri Hakim M. Rifky Akbar KEPALA REDAKTUR Heri I. Wibowo EDITOR Akbar Januari Fadlih Joel Ezra Takwarif
ART DIRECTOR Firas Pradickto ARTISAN Elmo Tuwaidan Naufan Yuqa S. Kristofora Alvin V. KEPALA PEMASARAN Harish Zulfikar MARKETING Rama Primadi P.
SEKRETARIAT
Jalan Ganesha 10 Gedung Labtek II Himpunan Mahasiswa Mesin 40132 Institut Teknologi Bandung 2014