05/11
Wawancara eksklusif dengan Brian Ivander, penggagas ide Helixponik
Ide, Inovasi, dan Mahasiswa
HELIXPONIK Helixponik merupakan salah satu karya mahasiswa ITB pemenang ITB In-Move. Ingin lebih tau tentang helixponik dan penemu nya? Yuk kita simak wawancara dengan inventor muda, Brian Ivander! Apa inovasi yang sudah kamu buat dalam itb inmove? Aku membuat hidroponik berbentuk helix. Pada umumnya hidroponik disusun memanjang dan bertingkat. Contohnya di Jepang, hidroponik disusun hingga 16 tingkat. Penanaman hidroponik bertingkat dirasa cukup menyulitkan karena harus mencapai ketinggian berbeda untuk menanam tanaman pada tingkat yang berbeda. Inovasi yang saya buat menjawab permasalahan tersebut. Dengan bentuk helix, petani cukup naik ke ketinggian tertentu lalu memasukkan tanaman. Kemudian tanaman akan dengan sendirinya meluncur secara helix ke posisi yang belum terisi di bawahnya. Ada tujuan yang ingin kamu capai dalam mengikuti lomba inovasi? Harapan aku dalam membuat inovasi ialah inovasiku dapat digunakan oleh masyarakat. Dengan kata lain aku ingin ide inovasi aku direalisasikan lalu diproduksi masal. Bagaimana kamu menemukan ide yang inovatif? Inovasi tidak dapat muncul seketika. Inovasi dapat datang di waktu yang tidak terduga. Biasanya ketika kita melihat permasalahan di sekitar kita.
Bagaimana agar inovasi yang dibuat dapat direalisasikan? Hal yang paling penting dalam berinovasi adalah sang inovator harus benar-benar niat untuk merealisasikan inovasi nya. Modal uang untuk merealisasikan inovasi dapat dicari dengan berbagai cara. Jika sudah ada niat, maka ide dapat direalisasikan. Apa yang menginspirasi kamu dalam berinovasi? Aku bercita-cita untuk menjadi seorang pengusaha, namun untuk menjadi pengusaha, aku harus mempunyai produk untuk dijual. Produk itu bisa berupa suatu inovasi. Sebenarnya aku sangat ingin masuk ke pemerintahan. Hal tersebut karena aku melihat bahwa kebanyakan orang pemerintahan yang baik dari berasal dari kalangan pengusaha. Misalnya seperti Presiden Joko Widodo dan Menteri Susi Pudjiastuti.
Pandangan kamu mengenai seberapa penting berinovasi sebagai mahasiswa Penting banget, karena sebagai mahasiswa kita tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar. Bila masa mahasiswa sudah lewat, kita akan sangat fokus pada pekerjaan. Sehingga inovasi terhambat karena kurang waktu. Namun saat menjadi mahasiswa kita memiliki kreativitas yang banyak. Karena itu, kehidupan mahasiswa adalah saat dimana kita harus mengeksplor seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya. Apakah himpunan sudah cukup mendukung mahasiswa dalam berinovasi? HMM sudah cukup baik dalam menginfokan lomba-lomba dari luar. Saran saya adalah berikan juga informasi mengenai ide-ide inovatif orang lain. Diharapkan dengan informasi tersebut anak mesin dapat terinspirasi. Penulis : R Aryo Tri Layout : Kristofora Alvin F Foto : Ignatius Julian R
“Namun, saat menjadi mahasiswa kita memiliki kreativitas yang banyak. Karena itu, kehidupan mahasiswa adalah saat dimana kita harus mengeksplor seluas-luasnya dan
sebebas-bebasnya.�
PORROUS CONCRETE
Pernah mendengar istilah porous concrete atau beton berpori? Teknologi beton berpori kini tengah menjadi perbincangan sebagai teknologi baru yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan seperti berkurangnya daerah resapan air akibat tertutup nya tanah resapan oleh beton-beton yang kedap air.
Perbedaan dengan beton biasa Sesuai dengan namanya, beton berpori ini memiliki perbedaan dengan beton pada umumnya. Beton jenis ini memiliki struktur yang berpori atau berlubang-lubang sehingga memungkinkan molekul-molekul air untuk melewatinya. Kelebihan Porous Concrete • Tidak mudah retak/rusak karena air Pada beton biasa, air sering kali menjadi penyebab kerusakan. Hal ini disebabkan karena jika terdapat retakan kecil pada beton tersebut, maka molekul air akan berusaha melewati retakan tersebut dalam jumlah besar sehingga akan menggerus beton yang lama-kelamaan menyebabkan ukuran retakan menjadi bertambah besar. •Menambah luas area resapan air Pada permukaan tanah alami, air dapat masuk menembus lapisan permukaan tanah melalui celah-celah yang jumlahnya sangat banyak. Pada beton biasa, tidak ada pori-pori yang memungkinkan air lewat sehingga air tidak bisa menembus lapisan beton. Sedangkan pada beton berpori, air tetap dapat menembus lapisan beton melalui pori-pori yang ada karena memiliki struktur berupa butiranbutiran yang menyerupai tanah tetapi ukuran butirnya lebih besar. • Mengurangi banjir dan erosi Pada dasarnya, salah satu penyebabnya terjadinya banjir di kota-kota besar seperti Jakarta adalah maraknya pembangunan di area tanah resapan air sehingga tanah tersebut terlapisi beton yang kedap air. Dengan jumlah daerah resapan yang semakin berkurang namun debit air besar, maka ketika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, air yang terserap akan jauh lebih sedikit dibanding air yang datang sehingga air pun membanjiri kota. • Mengurangi jumlah kebutuhan selokan atau parit Selokan atau parit memiliki fungsi untuk mengalirkan air dari tempat yang memiliki genangan air ke saluran air yang lebih besar dan kemudian dibuang ke laut. Air yang menggenang suatu tempat dikarenakan ketidakmampuan air untuk menembus lapisan permukaan, sehingga apabila air sudah bisa meresap menembus lapisan permukaan, air tersebut tidak perlu lagi dialirkan ke saluran pembuangan.
AIR TETAP DAPAT MENEMBUS LAPISAN BETON MELALUI PORI-PORI YANG ADA KARENA MEMILIKI STRUKTUR BERUPA BUTIRAN • Lebih stabil dibanding paving block Susunan paving block yang terdiri dari banyak bagian yang saling terpisah seringkali menyebabkan tinggi permukaan menjadi tidak rata setelah beberapa waktu dipasang. Sedangkan dengan menggunakan beton berpori, permukaan tanah akan tetap rata seperti awal dibangun. • Lebih cepat dipasang dibanding paving block Pemasangan paving block membutuhkan waktu lebih lama karena harus dipasang per bagian. Sedangkan untuk beton berpori, semua bagian dapat dikerjakan dengan sekali tuang dan pembuatan akan menjadi lebih cepat. • Mengurangi kemungkinan slip roda kendaraan Beton berpori ini memiliki permukaan yang lebih kasar dibanding beton biasa maupun paving block. Selain itu pada keadaan tergenang air, air di atas beton berpori akan memiliki jumlah yang lebih sedikit karena air terus terserap masuk ke dalam pori, sehingga penggunaan beton berpori
akan meminimalisir kemungkinan slip pada roda kendaraan terutama pada saat hujan. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, porous concrete ini mungkin bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan banjir di kota besar. Tetapi tentu saja selain proses perancangan pembangunan dan juga eksekusi yang baik, diperlukan juga perawatan yang sesuai. Seperti misalnya pembatasan beban maksimum kendaraan yang boleh lewat pada jalan tersebut, ataupun dilakukan pengecekan dan perbaikan berkala pada bagian bagian tertentu yang mengalami kerusakan.
Ilustrasi : devianart.com, buildpedia.com Penulis : Alamsyah Setyo N Layout : Helmi Wicaksono
CRASH BOX A Crash Management System
www.truckttrend.com
Sampai saat ini, transportasi darat merupakan salah satu alat transportasi yang menyumbang jumlah kecelakaan tertinggi. Pada tahun 2014, terdapat 26.651 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 28.297 korban jiwa. Tingkat kecelakaan tersebut akhirnya menyebabkan adanya pengembangan sistem antisipasi tabrakan pada transportasi darat. ITB sendiri, merupakan salah satu pihak yang turut berkontribusi dalam pengembangan sistem tersebut melalui salah satu karyanya yang bernama crash box. Meskipun mobil cenderung lebih aman dibanding sepeda motor, kecelakaan yang melibatkan mobil cenderung berdampak pada jumlah korban yang besar. Pada kasus tabrakan yang ekstrim, impak yang sangat besar akan menghancurkan badan mobil dan akhirnya kerusakan tersebut dapat melukai penumpang. Ditambah lagi, deselerasi yang sangat tinggi pada mobil dapat meningkatkan potensi cidera pada penumpang. Crash box buatan tim peneiliti yang berisi lima dosen FTMD dan diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Ichsan Setya Putra, merupakan kunci dari kedua permasalahan tersebut. Prinsip kerja sistem ini adalah dengan menempatkan objek tambahan (box) yang mudah terdeformasi pada mobil. Sehingga, pada saat tabrakan terjadi box tersebut akan mengalami deformasi plastis atau yang disebut dengan progressive buckling dan menyerap energi yang diterima mobil sehingga energi tidak ditransmisikan ke penumpang. Pada dasarnya, sepasang crash box yang ditempatkan pada ujung chasis mobil bagian depan di samping kanan dan kirinya ini memiliki lubang-lubang sebagai titik awal deformasi yang terjadi secara beruntun dan mengurangi deselerasi yang terjadi.Berdasarkan hasil penelitian, pemasangan crash box ini dapat mengurangi resiko cidera pada penumpang hingga 50-60%.
brisbanecity.skoda.com Crash box bukanlah sebuah teknologi yang baru dalam industri otomotif. Teknologi ini telah diterapkan pada berbagai transportasi lainnya seperti kereta dan pesawat. Namun sayangnya belum dilakukan implementasj di Indonesia. Tim dosen dari ITB berupaya mendesain crash box yang performanya dapat melebihi yang sudah ada. Tentunya juga dengan harapan aplikasi teknologi ini dapat diterapkan secara nyata, sehingga bisa membantu meningkatkan keselamatan penumpang dari kecelakaan di Indonesia.
Referensi: https://www.researchgate.net/ http://oto.detik.com/ Penulis : Coby Saputra
“If something is important enough you should try, even if the probable outcome is failure” - Elon Musk
REDAKSI MECHANICAL EXPRESS PIMPINAN REDAKSI Naufan Yuqa S TIM KONTEN DAN EDITORIAL Evan Philander Rifqi Syuja Daniel Radja Diah Alhusna Fitri Valentinus Hanung R Aryo Tri TIM VISUAL Gotro Pramundito Ignatius Julian R Kristofora Alvin F Helmi Wicaksono Theofilus Wisnu Frenky Dian Hanif Nugroho Aji
TIM PENGEMBANGAN WAWASAN Yosua Oetomo Wijaya Alamsyah Setyo Nugroho Kelvin Noersalim Panji B Tamarona Iqbal Fadhil Agisatyo Yogastama
SEKRETARIAT
Jalan Ganesha 10 Gedung Labtek II Himpunan Mahasiswa Mesin 40132 Institut Teknologi Bandung