ANALISIS KONTRASTIF SINTAKSIS BAHASA PERANCIS DAN BAHASA TURKI
Mini Mémoire diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis
oleh : Nadia Rahmania 1304158
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017
NADIA RAHMANIA 1304158
ANALISIS KONTRASTIF SINTAKSIS BAHASA PERANCIS DAN BAHASA TURKI
Disetujui dan disahkan oleh, Dosen Pengampu,
Drs. Soeprapto Rakhmat, M. Hum NIP. 19550217 198011 1 002
ANALYSE CONTRASTIVE DE LA SYNTAXE FRANÇAISE ET DE CELLE DE TURQUE Nadia Rahmania, Soeprapto Rakhmat Département de Français, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Adresse: 299, rue Dr. Setiabudi 40154 Bandung, Java-Ouest, Indonésie Courriel: naragrandis@gmail.com ABSTRACT To understand two different languages and to compare it, this analysis uses the qualitative research method by using contrastive analysis (CA). This analysis aims to (1) describe the French and Turkish sentence structure and (2) explain the syntactic comparison result between French and Turkish. Many of the sentences can be found anywhere. However, the corpus used in this analysis is found on the internet website http://okumak.fr, a distance learning website specialized for French and Francophone people who want to learn Turkish language. The result of this analysis is that there are some differences and similarities between both languages, such as (1) in both languages, a sentence is formed by conjugating the verbs, (2) the sentence structure in French is S-V-O whereas in Turkish is S-O-V, and (3) in Turkish, the subject can be omitted because it can be guessed by looking at the conjugated verbs in every subject whereas in French, the subject is essential because most of the conjugated verbs has the same pronunciation. Key words : Contrastive Analysis, Syntax, French, Turkish RÉSUMÉ Pour comprendre deux langues différentes et les comparer, la méthode qualitative est utilisée pour cette analyse en utilisant l'analyse contrastive (AC). Cette analyse vise à: (1) décrire la structure des phrases en français et en turc et (2) expliquer le résultat obtenu de la comparaison syntaxique entre le français et le turc. Beaucoup de phrases se trouvent n'importe où. Cependant, le corpus utilisé dans cette analyse est trouvé dans le site internet http://okumak.fr, le site d'une formation à distance spécialisée pour les Français et les Francophones qui veulent apprendre le turc. Le résultat obtenu dans cette analyse est qu'il existe les différences et les similarités entre ces deux langues, telles que: (1) en ces deux langues, une phrase se forme en conjuguant les verbes, (2) la structure de phrase en français est S-V-O tandis que celle en turc est S-O-V, et (3) en turc, le sujet peut être omis parce qu'on peut le deviner grâce aux différences de conjugaison dans chaque sujet, tandis qu'en français, le sujet est indispensable dans chaque phrase parce que la plupart des verbes conjugués ont la même prononciation. Mots-clés : Analyse Contrastive, Syntaxe, Français, Turc
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN RÉSUMÉ & ABSTRACT ........................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3 1.3. Tujuan Kajian ........................................................................................ 3 1.4. Manfaat Kajian ...................................................................................... 4 BAB II: KAJIAN TEORETIS .................................................................... 5 2.1. Sintaksis................................................................................................. 5 2.2. Analisis Kontrastif .................................................................................... 12 2.3. Bahasa Perancis ..................................................................................... 15 2.4. Bahasa Turki.............................................................................................. 19 BAB III: PEMBAHASAN .......................................................................... 26 3.1. Pemerolehan Data dan Langkah-Langkah Analisis ................................. 26 3.2. Sintaksis Bahasa Perancis ...................................................................... 28 3.3. Sintaksis Bahasa Turki ........................................................................... 31 3.4. Analisis Kontrastif Sintaksis Bahasa Perancis dan Bahasa Turki ............ 34 BAB IV: KESIMPULAN, REKOMENDASI & IMPLIKASI .................. 36 4.1.Kesimpulan ............................................................................................. 37 4.2.Rekomendasi .......................................................................................... 38 4.3.Implikasi ................................................................................................. 38 UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................ 39 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40 ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pembelajaran bahasa asing dalam perguruan tinggi (selanjutnya disebut PT) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan berbahasa baik secara lisan maupun secara tertulis. Selain memiliki keterampilan berbahasa, pelajar bahasa asing di PT pun mempelajari bahasa secara ilmu, yaitu tata bahasa (grammaire) dan ilmu linguistik (linguistique). Tata bahasa mempelajari struktur suatu bahasa serta dijadikan "alat bantu"agar para pelajar bahasa asing mampu menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sedangkan linguistik mempelajari ilmu kebahasaan. Linguistik adalah ilmu bahasa (Verhaar: 1996, p. 3) dan seringkali disebut linguistik umum, karena tidak hanya mengkaji sebuah bahasa, tetapi juga mengkaji bahasa secara umum (Chaer: 2007, p. 3). Dalam ilmu linguistik terdapat berbagai tataran, yaitu fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Dalam kajian ini, peneliti akan membahas tentang sintaksis, yaitu ilmu linguistik yang membahas tentang pembentukan kalimat. Bahasa Perancis merupakan bahasa internasional kelima yang paling banyak digunakan di dunia (dalam situs http://diplomatie.gouv.fr dan http://francophonie.org). Bahasa Perancis dalam konteks pengajaran adalah bahasa asing kedua yang paling banyak diajarkan di dunia setelah bahasa Inggris. Bahasa Perancis dipelajari di Indonesia di dalam lembagalembaga di bawah naungan kedutaan Perancis, seperti Institut Français d'IndonÊsie dan Alliance Française, serta beberapa PT Negeri, salah satunya di Universitas Pendidikan Indonesia. Lain halnya dengan bahasa Turki, yaitu bahasa yang digunakan oleh hampir 70 juta penutur asli di Turki, Siprus dan Bulgaria (dalam 1
2
http://www.internationalphoneticalphabet.org/) serta hampir 15 juta penutur di beberapa negara Eropa, salah satunya adalah Jerman (dalam situs http://lgidf.cnrs.fr/turc-grammaire). Di Indonesia, bahasa Turki menjadi muatan lokal di seluruh institusi pendidikan dasar dan menengah kerjasama Indonesia-Turki, salah satunya di Pribadi Bilingual Boarding School Bandung. Untuk memahami kedua bahasa tersebut, diperlukan kajian perbandingan struktur antara kedua bahasa tersebut untuk menemukan adanya persamaan dan perbedaan, yang biasa disebut Analisis Kontrastif. Analisis kontrastif (AK) adalah salah satu metode deskriptif komparatif untuk membandingkan unsur-unsur linguistik tertentu di antara dua bahasa atau lebih. Penulis berharap setelah memaparkan kajian ini, para penutur asli Perancis dan Turki saling memahami secara linguistik. Sejauh ini penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan analisis kontrastif adalah penelitian yang dilakukan oleh Ferduzi (2015) yang mendeskripsikan perbandingan sintaksis antara bahasa Inggris dan bahasa Perancis dalam situs berita frenglishnews.com. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa (1) kedua bahasa memiliki struktur sujet-verbe (SV); (2) bahasa Perancis masih terpengaruh bahasa kunonya yang membuat struktur kalimatnya sedikit berbeda dari struktur kalimat bahasa Perancis modern; (3) penggunaan yang berbeda di kategori sintaksis membuat jenis kalimat berbeda atau bentuknya menjadi lain pada kedua bahasa; (4) bahasa Perancis memiliki sistem yang mengubah objek langsung menjadi unsur enklitis suatu pernyataan; (5) penekanan pragmatis, unsur morfologi dan semantik, kosakata, tata bahasa dan penggunaan waktu memiliki pengaruh pada struktur kalimat dari dua bahasa, dan; (6) arti yang setara dalam suatu kalimat didasari satu kalimat dalam bahasa lain dipengaruhi oleh kinerja unsur-unsur kalimat. Selain itu, penelitian serupa dilakukan oleh Karan (2016) mengenai analisis kesalahan sintaksis bahasa Perancis yang dibuat oleh para
3
mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis di Universitas ĂœludaÄ&#x; dengan menggunakan analisis kontrastif. Beliau menyimpulkan bahwa para mahasiswa kurang menguasai serta mengetahui sintaksis bahasa Perancis disebabkan penyusunan kalimat yang jauh berbeda dari bahasa ibunya, yaitu bahasa Turki. Selain itu, para mahasiswa juga terpaku akan struktur kalimat bahasa Turki ketika menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis. Kajian ini penting untuk dilakukan agar dapat mengungkap fenomena variasi bahasa yang beragam. Di sisi lain penelitian dengan metode deskriptif komparatif menggunakan analisis kontrastif sangat langka sehingga perlu adanya penelitian yang berkelanjutan agar kajian teoretisnya pun sejalan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana bentuk kalimat dalam dua bahasa dengan judul kajian “Analisis Kontrastif Sintaksis dalam Bahasa Perancis dan Bahasa Turkiâ€?. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pola pembentukan kalimat dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki? 2. Adakah perbedaan dan persamaan pada pembentukan kalimat dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki?
1.3.
Tujuan Kajian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. memperoleh informasi mengenai pola pembentukan kalimat dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki, dan 2. mendeskripsikan perbedaan dan persamaan pada pembentukan kalimat dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki.
4
1.4.
Manfaat Kajian Kajian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis maupun manfaat secara praktis. Adapun uraiannya adalah: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis kajian ini dapat memperkaya kajian bahasa dalam bidang linguistik khususnya yang terkait dengan AK, 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, hasil pengkajian ini menjadi wawasan serta pengetahuan baru tentang linguistik mengenai AK sintaksis khususnya pada bahasa Perancis dan bahasa Turki. b. Bagi pengkaji/peneliti lain, kajian ini dapat menjadi referensi dalam kajian linguistik mengenai AK sintaksis. c. Bagi lembaga bahasa, kajian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan keilmuan, khususnya di bidang linguistik. d. Bagi pembelajar bahasa Perancis dan bahasa Turki, kajian ini dapat memberi pengetahuan lebih mengenai AK sintaksis sehingga dapat memberikan kemudahan dalam memahami kosa kata pada berbagai bahasa.
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1. Sintaksis 2.1.1. Pengertian Sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu ujaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Chaer (2007, p. 206) yang memaparkan bahwa istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata sun yang berarti 'dengan' dan kata tattein yang berarti 'menempatkan'. Secara etimologi, istilah tersebut berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Menurut Kridalaksana (1985, p. 6), sintaksis adalah subsistem tata bahasa mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hubungan antara satuan itu. Begitu pula menurut kamus Larousse (larousse.fr) dalam jaringan, "partie de la grammaire qui décrit les règles par lesquelles les unités linguistiques se combinent en phrases." peneliti menafsirkan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang menggambarkan aturan yang unit bahasa menggabungkan menjadi kalimat. Kemudian menurut Delaveau dan Kerleroux (1985, p. 8), "La syntaxe vise à formuler les régularités sous-jacentes à l'organisation des phrases." peneliti menafsirkan bahwa sintaksis merumuskan keteraturan yang mendasari pembentukan kalimat. Kemudian Ramlan (1987, p. 21) memberi
batasan
sintaksis
sebagai
cabang
ilmu
bahasa
yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa. Berdasarkan beberapa definisi mengenai sintaksis diatas dapat disimpulkan bahwa sintaksisadalah bagian dari ilmu linguistik yang bidang kajiannya meliputi satuan lingual berwujud kata, frasa, klausa, 5
6
kalimat hingga wacana serta keteraturan yang mendasari pembentukan kalimat. Kajian ini berada diantara kajian morfologi dan semantik seperti yang tampak pada bagan berikut : Bagan 2.1. Kedudukan sintaksis dalam kajian linguistik (fr.wikipedia.org)
Morfologi adalah cabang ilmu atau kajian linguistik tentang pembentukan kata. Kemudian, semantik adalah ilmu tentang makna kata dan makna kalimat dalam suatu wacana. Selanjutnya, pembahasan sintaksis mencakup (1) masalah fungsi, kategori, dan peran sintaksis serta alat-alat yang digunakan dalam membangun struktur tersebut; (2) satuansatuan sintaksis yaitu kata, frasa, klausa, kalimat; dan (3) hal-hal lain yang berkenaan dengan sintaksis seperti modus, aspek, dsb. 2.1.2. Fungsi, Kategori dan Peran Sintaksis Yang dimaksud dari fungsi sintaksis adalah semacam istilahistilah dalam struktur sintaksis yang kedalamnya akan diisi kategorikategori tertentu, dan istilah-istilah tersebut bernama subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (Kom), dan keterangan (ket), seperti pada bagan berikut:
7
Bagan 2.2. Fungsi sintaksis
S
P
(O/kom)
(ket)
Bagan tersebut menjelaskan bahwa secara formal fungsi S dan P harus selalu ada dalam setiap klausa, di mana S menandakan apa yang ditanyakan oleh pembicaraan; sedangkan P adalah bagian klausa yang menandakan apa yang dinyatakan oleh pembicaraan mengenai S.Berikut contoh kalimat dalam bahasa Perancis dan dalam bahasa Turki: Fumer S
tue V
Sigara içmek S
öldürür V
Terjemahan bahasa Indonesia pada kedua kalimat tersebut adalah Merokok membunuh. Pada kalimat tersebut, bahasa Perancisdan bahasa Turki memiliki struktur yang sama, yaitu S-P (subjek-predikat). Contoh lainnya: Je S
parle V
français O
(Ben) S
Fransızca O
konuşuyorum V
Terjemahan bahasa Indonesia pada kedua kalimat tersebut adalah Saya berbicara bahasa Perancis. Pada kalimat tersebut, bahasa Perancis memiliki struktur S-V-O. Sedangkan bahasa Turki memiliki struktur SO-V apabila kata ganti tetap ditulis, atau bahkan O-V-S jika dihilangkan karena pada kalimat di atas, akhiran –um (pada penggalan konuş-uyorum) memiliki makna "saya". Pembahasan lebih jauh akan dibahas pada subbab Bahasa Turki dan pada bab III. Selanjutnya yang dimaksud dengan kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frase yang menjadi pengisi fungsi sintaksis. Kategori sintaksis berkenaan dengan istilah nomina (N), verba (V), adjektiva
8
(ADJ), adverbia (ADV), numeralia (Num), preposisi (Prep), konjungsi (Konj) dan pronomina (Pron), di mana N, V dan A merupakan kategori utamadan sisanya adalah kategori tambahan (Chaer: 2009, p. 27). Pengisi fungsi sintaksis dapat berupa kata, dapat pula berupa frase, seperti frase nominal (FN), frase verbal (FV) serta frase adjektiva (FA). Secara formal, kategori sintaksis dapat disebutkan pada bagan berikut. Bagan 2.3. Kategori sintaksis
S
P
O
N FN
N FN V FV A FA
N FN
Contoh: Keterangan: dét. = déterminant n. = nom v. = verbe adv. = adverbe adj. = adjectif P
FN
det.
FV
n.
v. adv. adj.
Ma grand-mère est très belle. (Nenekku cantik sekali.)
[FR]
9
P FN
n.
FV
det. adv. adj.v.
Anneanne-m çok güzel--ø. (Nenekku cantik sekali.)
[TR]
Selanjutnya, pada tataran sintaksis, peran adalah segi semantis dari peserta-peserta verba (Verhaar: 1996, p. 167). Istilah-istilah pelaku (agent), penderita (patient), dan penerima (bénéficiaire/bénéfacteur) berkenaan dengan peran sintaksis. Unsur-unsur pemeran sintaksis berkaitan dengan makna gramatikal. Pengisian unsur-unsur tersebut dapat diuraikan berdasarkan tabel berikut. Tabel 2.1. Makna Unsur Pengisi Fungsi Sintaksis menurut Ramlan (1987)
Subjek (S)
Predikat (P)
Objek/Komplemen
Keterangan
(O/Kom)
(K)
pelaku
perbuatan
penerima
waktu
alat
keadaan
penderita
tempat
sebab
pengenal
tempat
cara
hasil
keberadaan
alat
alat
tempat
sebab
jumlah Misalnya kalimat bahasa Perancis Paul écrit une lettre d'amour à
sa copine; Paul berperan sebagai pelaku (agent), une lettre d'amour berperan sebagai penderita (patient) dan à sa copine berperan sebagai penerima (bénéficiaire).
10
2.1.3. Kalimat sebagai Satuan Sintaksis Wacana (Discours) Paragraf (Paragraphe) Kalimat (Phrase) Klausa (Proposition) Frase (Syntagme) Kata (Mot) Suku Kata (Syllable) Huruf (Lettre) Bagan 2.4. Satuan Sintaksis Secara hierarki, bagan tersebut menjelaskan bahwa huruf merupakan satuan terkecil yang membentuk suku kata; kemudian suku kata membentuk kata, kata membentuk frase, frase membentuk klausa, klausa membentuk kalimat; kalimat membentuk paragraf; serta paragraf membentuk wacana. Pada bagian ini, penelitihanya akan membahas tentang kalimat. Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final (Chaer: 2009, p. 44). Kalimat juga dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang dibentuk oleh setidaknya satu klausa atau lebih dan memiliki makna tertentu. Kalimat, menurut Chaer (2009, p. 45-46), dibedakan berdasarkan: a) kategori klausanya: 
kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa verba atau frase verbal.

kalimat adjektival adalah kalimat yang predikatnya berupa adjektiva atau frase adjektival.

kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa nomina atau frase nominal.
11

kalimat preposisional adalah kalimat yang predikatnya berupa preposisi atau frase preposisional, dan hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.

kalimat numeral adalah kalimat yang predikatnya berupa numeralia atau frase numeral, dan hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.

kalimat adverbial adalah kalimat yang predikatnya berupa adverbia atau frase adverbial.
b) jumlah klausanya: 
kalimat sederhana adalah kalimat yang dibangun oleh sebuah klausa.

kalimat "bersisipan" adalah kalimat yang pada salah satu fungsinya "disisipkan" sebuah klausa sebagai penjelas atau keterangan.

kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua klausa atau lebih di mana ada fungsifungsi klausanya yang dirapatkan karena merupakan substansi yang sama.

kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih dan memiliki kedudukan yang setara.

kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa dan memiliki kedudukan yang tidak setara.

kalimat majemuk kompleks adalah kalimat yang terdiri atas tiga klausa atau lebih yang di dalamnya terdapat hubungan koordinatif (setara) dan juga subordinatif (bertingkat).
c) modus: 
kalimat berita (deklaratif) adalah kalimat yang berisi pernyataan.
12

kalimat tanya (interogatif) adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang perlu diberi jawaban.

kalimat perintah (imperatif) adalah kalimat yang berisi perintah dan perlu diberi reaksi berupa tindakan.

kalimat
seruan
(interjektif)
adalah
kalimat
yang
adalah
kalimat
yang
menyatakan ungkapan perasaan. 
kalimat
harapan
(optatif)
menyatakan harapan atau keinginan. 2.2. Analisis Kontrastif (AK) 2.2.1. Pengertian Analisis kontrastif dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai Contrastive Analysis (CA), dalam bahasa Perancis sebagai Analyse Contrastive (AC) dan dalam bahasa Turki sebagai Kontras Analizi (KA). Menurut Tarigan, analisis kontrastif adalah komparasi perbandingan sistem-sistem linguistik dua bahasa, baik sistem bunyi maupun sistem gramatikal (1992, p. 6). Kemudian menurut Pateda (1990, p. 48), analisis kontrastif adalah kegiatan membandingkan dua bahasa atau lebih untuk mencari persamaan dan perbedaan baik pada tingkat fonologis, morfologis maupun sintaksis yang dilakukan pada periode tertentu atau sezaman. Begitu pula menurut Yaqut (2002, p. 292), analisis kontrastif adalah kegiatan membandingkan dua bahasa atau dialek yang bukan dari rumpun bahasa yang sama dan aspek kebahasaan yang diteliti yaitu fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis kontrastif adalah kegiatan membandingkan sistem-sistem linguistik dua bahasa dan dua dialek atau lebih yang tidak serumpun dan diteliti pada aspek fonologis, morfologis, sintaksis serta semantik. Dalam analisis kontrastif dua bahasa, perbedaan struktur kedua bahasa
13
tersebut diidentifikasi, lalu unsur-unsur yang berbeda dipelajari kemungkinannya sebagai penyebab kesukaran dalam pembelajaran bahasa asing. Analisis Kontrastif seringkali disamakan dengan Analisis Kesalahan, namun perbedaannya adalah bahwa analisis kontrastif tidak dapat menggambarkan kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa asing, sebaliknya analisis kesalahan betul-betul menggambarkan kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa asing (Naska, n.d.). 2.2.2. Tujuan Tujuan analisis kontrastif adalah untuk menentukan perbedaan dan persamaan pada dua bahasa atau lebih. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kridalaksana (1983, p. 11), bahwa analisis kontrastif merupakan metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa atau dialek-dialek untuk mencari prinsip yang dapat diterapkan dalam masalah praktis, seperti pengajaran bahasa dan penerjemahan. Begitu pula menurut James (1980, p. 3), analisis kontrastif adalah suatu aktivitas linguistik yang bertujuan menghasilkan tipologi dua bahasa yang kontras, yang berdasarkan asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat dibandingkan dan tidak serumpun. 2.2.3. Asal Mula Parera (1997, p. 107) menyatakan bahwa asal mula analisis kontrastif dapat ditelusuri pada abad ke-18 ketika William Jones membandingkan bahasa–bahasa Yunani dan Latin dengan bahasa Sanskrit. Ia menemukan banyak persamaan yang sistematis antara bahasa-bahasa itu. Dalam abad ke-19 makin banyak penelitian mengenai perbandingan antara bahasa-bahasa. Pada waktu itu yang ditekankan ialah hubungan-hubungan fonologi dan evaluasi fonologi. Studi ini tidak dinamakan “analisis kontrastif�, tetapi “studi
14
perbandingan bahasa�. Dalam pertengahan abad ke-20, ketika psikologi behaviorisme dan linguistik struktural masih pada puncak kejayaannya, hipotesis anakon mula-mula mendapat perhatian umum dengan munculnya buku Lado (Linguistic Across Cultures, 1957) yang berisi suatu pernyataan dalam prakatanya sebagai berikut : “Rencana buku ini berdasarkan asumsi bahwa kita dapat meramalkan dan menguraikan struktur-struktur B2 (bahasa tujuan/kedua) yang akan menyebabkan kesukaran dalam pelajaran, dan struktur-struktur yang tidak akan menyebabkan kesukaran, dengan: membandingkan secara sistematis bahasa dan budaya B2 dengan bahasa dan budaya B1 (bahasa asal/pertama)�. 2.2.4. Langkah-Langkah Analisis Kontrastif Analisis kontrastif menurut Brown (1980); Ellis (1986), ada empat langkah yang harus dilakukan. Keempat langkah tersebut adalah: 1. mendeskripsikan
sistem
atau
unsur-unsur
bahasa
pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). 2. menyeleksi sistem atau unsur-unsur bahasa (B1 dan B2) yang akan dibandingkan atau dianalisis. 3. mengontraskan sistem atau unsur-unsur bahasa (B1 dan B2) dengan cara memetakan unsur-unsur dari kedua bahasa yang dianalisis. 4. memprediksikan sistem atau unsur-unsur bahasa (B1 dan B2) untuk keperluan pengajaran bahasa di sekolah. Analisis Kontrastif menurut Tarigan (1997), adalah suatu prosedur
kerja
memperbandingkan
yang B1
memiliki dengan
empat B2,
(2)
langkah,
yaitu:
memprediksi
(1) atau
memperkirakan kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa, (3) menyusun atau merumuskan bahan yang akan diajarkan, dan, (4) memilih cara (teknik) untuk menyajikan pengajaran bahasa kedua.
15
Dalam kajian ini, dari keempat langkah yang telah disebutkan, penulis hanya akan mengkaji perbandingan dua bahasa, yaitu bahasa Perancis dan bahasa Turki. Pengkaji selanjutnya diharapkan dapat memperluas kajian analisis kontrastif yang tidak hanya membandingkan dua bahasa yang tidak serumpun. 2.3. Bahasa Perancis Bahasa Perancis (la langue française atau le français) adalah (1) bahasa internasional kelima yang paling digunakan di dunia setelah bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Spanyol dan bahasa Arab,salah satunya di Perserikatan Bangsa-Bangsa; (2) bahasa asing kedua yang diajarkan di hampir seluruh negara di dunia; (3) bahasa paling penting di urutan ketiga pada bidang bisnis di seluruh dunia, dan; (4) bahasa paling penting di urutan kedua
pada
bidang
perdagangan
di
seluruh
dunia
(dalam
situs
http://francophonie.org). Bahasa Perancis merupakan salah satu rumpun bahasa Roman dalam keluarga rumpun bahasa Indo-Eropa, yang berasal dari bahasa Latin yang digunakan di kekaisaran Roma, begitu pula asal-usul bahasa Italia, bahasa Spanyol, bahasa Rumania, bahasa Portugis, serta bahasa Catalan. Bahasa Perancis juga digunakan di 29 negara, dan kebanyakan di antaranya adalah bagian dari negara-negara Frankofon (La Francophonie), yaitu komunitas negara-negara di mana bahasa Perancis adalah bahasa kedua atau bahasa asing yang digunakan. Beberapa di antaranya adalah di negaranegara Maghreb (seperti Aljazair, Tunisia dan Maroko),di negara-negara ASEAN(seperti Kamboja, Laos, dan Vietnam), serta di benua Amerika (Quebec atau French Canada, di negara bagian New England dan di Louisiana). Bahasa Perancis dipelajari pula di beberapa institusi pendidikan, baik sekolah menengah maupun lembaga-lembaga di bawah naungan Kedutaan Besar Negara Perancis (Ambassade de France), seperti Institut Français atau Alliance Française.
16
Bahasa Perancis memiliki 26 huruf seperti halnya bahasa Indonesia, namun ada beberapa tanda pada beberapa huruf tertentu yang biasa disebut accent, yaitu:
accent aigue
:é
accent grave
: à, è, ù
accent circonflexe
: â, ê, î, ô, û
tréma
: ë, ï, ö
cédille
:ç
Bahasa Perancis memiliki tiga bentuk waktu (temps) yaitu passé, présent dan futur; serta memiliki enam modus (mode), yaitu:
Le Mode Indicatif o Présent
o Futur simple
o Passé composé
o Futur antérieur
o Imparfait
o Passé simple
o Plus-que-parfait
o Passé antérieur
Le Mode Subjonctif o Présent
o Passé
o Imparfait
o Plus-que-parfait
Le Mode Impératif (hanya untuk kata ganti: tu, nous, vous) o Présent
Le Mode Infinitif(verba dasar) o Présent
o Passé
Le Mode Participe(berakhiran -ant) o Présent
o Passé
o Passé
Le Mode Conditionnel o Présent
o Passé
Dalam bahasa Perancis, ada enam kata ganti (pronom sujet), yaitu je (saya), tu (kamu), il/elle (dia), nous (kami), vous (kalian atau Anda) dan
17
ils/elles (mereka). Adapun kata ganti on yang memiliki tiga makna bergantung pada konteksnya, yaitu kita dalam bahasa sehari-hari, seseorang (quelqu'un), dan orang-orang (les gens), dan kata ganti tersebut disetarakan dengan kata ganti il/elle. Contohnya dalam kalimat: Tabel 2.2. Contoh kalimat menggunakan kata kerja parler
PARLER (berbicara) parle [paʁl]
kata ganti
je/j' [ʒə] tu [ty]
objek/keterangan
parles [paʁl]
il/elle/on
parle [paʁl]
[il/ɛl/ɔ]̃ nous
ne/n'
[nu]
[nə]
vous
parlons [paʁ.lɔ]̃
pas [pa]
français à mon père de mon avenir
parlez [paʁ.le]
[vu] ils/elles
parlent [paʁl]
[il/ɛl]
Tabel 2.3. Contoh kalimat menggunakan kata kerja aller
ALLER (pergi)
kata ganti
je/j'
vais [ve]
tu
vas [va]
il/elle/on
va [va]
nous
vous ils/elles
objek/keterangan
à Paris
ne/n' allons [a.lɔ]̃
pas
en France
[nə]
[pa]
au Japon
[nu.za.lɔ̃ / nu.na.lɔ.̃ pa] allez [a.le]
aux États-Unis
[vu.za.le / vu.na.le.pa] vont [vɔ]̃
Dari struktur di atas, dalam bahasa Perancis, setiap kata kerja memerlukan kata ganti disebabkan beberapa kata kerja memiliki pelafalan yang sama, dan untuk kalimat negatif, cukup menambahkan "ne" dan "pas" di antara kata kerja (Je parle de mon avenir—>Je ne parle pas de mon avenir).
18
Dari beberapa contoh kalimat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa Perancis memiliki struktur S-V-O, namun pada beberapa kasus, seperti struktur kalimat dengan complément d'objet untuk menghindari pengulangan, strukturnya pun menjadi S-O-V. Contohnya sebagai berikut:
Complément d'objet direct (C.O.D) adalah suatu kata atau frasa nominal yang diikuti kata kerja transitif langsung (tanpa preposisi), untuk menggantikan sesuatu (quelque chose) atau seseorang (quelqu'un): o Je t'aime. Kalimat di atas berasal dari J'aime toi. Namun, agar terdengar enak, kata ganti toi (disebut pronom tonique) berpindah di posisi antara subjek dan predikat (verba). o Ma mère a acheté une robe que j'ai toujours voulue. Ma mère a acheté une robe. Je l'ai toujours voulue. (l' adalah C.O.D yang menggantikan une robe)
Complément d'objet indirect (C.O.I) adalah suatu kata atau frasa nominal yang diikuti kata kerja transitif tidak langsung (dengan preposisi à), untuk menggantikan seseorang (quelqu'un): o Paul parle à Marie. Il lui parle tous les jours. Pada kalimat ini, lui adalah C.O.I yang menggantikan à Marie agar tidak terjadi pengulangan.
Complément d'objet second (C.O.S) adalah penggabungan antara C.O.D dan C.O.I: o Le professeur enseigne le français aux élèves. Pada kalimat ini, le français adalah C.O.D yang berada di posisi pertama dan aux élèves adalah C.O.I sekaligus C.O.S karena berada di posisi kedua.
19
Le pronom "en" adalah suatu kata atau frasa nominal yang diikuti kata kerja transitif tidak langsung (dengan preposisi de) untuk menggantikan sesuatu (quelque chose) yang tak tentu: o Lorsque je bois du café, mon collègue en veut aussi. Pada kalimat ini, kata ganti en menggantikan frasa nominal du café. o As-tu trouvé des champignons dans le bois? J'en ai trouvé trois. Pada kalimat ini, kata ganti en dan trois merupakan pengganti des champignons (des = artikel partitif), dan jawaban dari pertanyaan tersebut menjelaskan bahwa saya menemukan tiga jamur dari sekian banyak yang ada di hutan. Angka tersebut dapat pula diubah menjadi pronom indéfini (beaucoup, plusieurs, dll.) jika jamur yang ditemukan tidak diketahui jumlah persisnya.
Le pronom "y" adalah suatu kata atau frasa nominal yang diikuti kata kerja transitif tidak langsung dan kata kerja intransitif (dengan preposisi à, en, dans, dll.) untuk menggantikan sesuatu (quelque chose): o T'intéresses-tu à la musique jazz? Oui, je m'y intéresse. o Vous êtes dans la classe? Non, nous n'y sommes pas. Kedua kalimat di atas menggantikan kata benda tidak langsung (apabila diikuti kata kerja transitif tidak langsung) dan keterangan tempat (apabila diikuti kata kerja intransitif) dengan preposisi.
2.4. Bahasa Turki Bahasa Turki (dalam bahasa Turki: Türkçe) adalah bahasa yang digunakan oleh hampir 70 juta orang di Turki. Bahasa Turki berada di posisi ke-22 dalam artikel berjudul Top 100 Spoken Languages of the World (dalam
20
situs http://lenguin.com). Bahasa tersebut digunakan juga secara luas di Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, Yunani, Siprus, Negara-negara Asia Tengah dan juga oleh hampir 15 juta orang Turki di Jerman, Belanda, Inggris dan Australia. Pada tahun 1928, Mustafa Kemal Attatürk memutuskan penggantian bahasa dan melakukan adaptasi bahasa sebagai salah satu proses modernisasi negara Turki. Sebelumnya, bahasa Turki menggunakan alfabet bahasa Arab dan alfabet bahasa Farsi atau biasa disebut alfabet Turki Utsmani (Ottoman Turkish). Sejak keputusan tersebut, alfabet Arab diganti dengan alfabet Latin (Özdemir, Tursun & İleri: 2001, p. xxxi).
Gambar 1: Alfabet bahasa Turki Utsmani (Ottoman Turkish) Bahasa Turki memiliki 29 huruf, yang terdiri atas 8 huruf vokal (sesli harfler) dan 21 huruf konsonan (sessiz harfler), yaitu: Tabel 2.4.Alfabet Bahasa Turki Pascareformasi Attatürk
Küçük harfler (Huruf kecil)
Büyük harfler (Huruf kapital)
a
b
c
ç
d
A
B
C
Ç
D
e
f
g
ğ
h
E
F
G
Ğ
H
ı
i
j
k
l
I
İ
J
K
L
m
n
o
ö
p
M
N
O
Ö
P
r
s
ş
t
u
R
S
Ş
T
U
ü
v
y
z
Ü
V
Y
Z
21
Tidak ada huruf Q, W dan X dalam bahasa Turki seperti halnya bahasa Perancis, Indonesia dan Inggris. Penulisan bahasa Turki ditulis secara fonetis; artinya dibaca atau diucapkan sesuai dengan tulisannya. Berikut beberapa contoh ekuivalensi pelafalan huruf bahasa Turki dengan bahasa Perancis. Tabel 2.5. Ekuivalensi Pelafalan Huruf Bahasa Turki & Bahasa Perancis
Alfabet fonetik internasional (A.P.I)
Bahasa Turki
Bahasa Perancis
[ə]
I (tanpa titik)
E
[ʒe]
J
G
[y]
Ü
U
Kemudian untuk beberapa huruf lainnya: Tabel 2.6. Beberapa Huruf Bahasa Turki yang tidak ada dalam Bahasa Perancis
Bahasa Turki
Pelafalan
C
[dʒe], seperti kata canım [dʒanəm] yang berarti chéri(sayang).
Ç
[tʃe], seperti kata çiçek [tʃitʃek] yang berarti fleur (bunga).
Ğ
[yumuşak ge], diucapkan sebagai bunyi tenggorokan seperti bunyi ghain /غ/ dalam bahasa Arab. Contoh: öğretmen [øɣretmen] yang berarti professeur (guru).
I (tanpa titik)
[ə], diucapkan seperti demain, Turkinya: yarın (besok).
yang bahasa
Ö
[ø], diucapkan dengan ujung lidah menyentuh langit-langit dan bibir berbentuk lebih bulat. Contoh: öğretmen [øɣretmen] yang berarti professeur (guru).
Ü
[y], diucapkan dengan bibir dibulatkan, seperti dalam bahasa Perancis, seperti melafalkan /i/ tetapi bibir berbentuk seperti melafalkan /u/.
Ş
[ʃ], diucapkan seperti huruf syin /ش/ dalam bahasa Arab, seperti kata selamlaşma yang berarti salutation (salam).
22
Dalam bahasa Turki, perbedaan ejaan dan perbedaan ucapan berfungsi membedakan makna, seperti: Tabel 2.7. Perbedaan ejaan pada suatu kata dalam bahasa Turki dan maknanya
Mot turc
A.P.I
Traduction française
Mot turc
A.P.I
Traduction française
bas
/bas/
appuyez!
kulluk /ku.luk/
prière/servitude
baş
/baʃ/
tête
küllük /ky.lyk/
cendrier
kas
/kas/
muscle
su
/su/
eau
kaş
/kaʃ/
sourcils
şu
/ʃu/
ce/cette/ces
kır
/kər/
cassez!
omur
/omur/
vertèbre
kir
/kir/
sale
ömür
/ømyr/
vie
cam
/dʒam/
glace/miroir
çam
/tʃam/
pin
Bahasa Turki memiliki bentuk waktu (zaman), modus (kip) dengan modifikasi kata kerjaserta ekuivalensinya dengan bahasa Perancis (menurut situs http://okumak.fr), di antaranya adalah:
Geniş Zaman (Présent de l'indicatif/Présent large)
Şimdiki Zaman (Présent progressif: Être en train de + infinitif)
Geçmiş Zaman: Di'li/Görulen Geçmiş Zaman (Passé Composé) Miş'li/Belirsiz Geçmiş Zaman (Plus-que-parfait) Hikâye Geçmiş Zaman (Passé simple)
Gelecek Zaman (Futur simple)
Yeterlilik Fiili (Pouvoir / être capable de + infinitif)
Gereklilik Kipi (Il faut / Il faudrait + infinitif)
Şart Kipi (Conditionnel)
Dilek Kipi (Subjonctif)
Emir Kipi (Impératif)
Etken Fiil (Voix Active)
Edilgen Fiil (Voix Passive)
23
Dönüş lü Fiil (Verbe pronominal réfléchi)
İş teş Fiil (Verbe pronominal réciproques)
Ettirgen Fiil (Verbes causatifs / [se] faire + infinitif) Ada tiga karakteristik yang dimiliki bahasa Turki yaitu: (1) bahasa
aglutinatif ("menggumpal"), yaitu kata dasar dapat ditambah dengan berbagai macam imbuhan (cenderung pada sufiks), misalnya: ev
: maison (rumah)
evler (ev-ler)
: maisons (rumah-rumah)
evlerim (ev-ler-im)
: mes maisons (rumah-rumahku)
evlerimde (ev-ler-im-de) : dans mes maisons (di rumah-rumahku); (2) bahasa dengan harmoni vokalis, yaitu aturan vokal dan pasangannya seperti dibawah: huruf vokal a e o ö
pasangan a, ı, u e, i, ü a atau u e atau ü
contoh: geldin (tu es venu), evler (les maisons), oldum (j'étais), kitabı (les livres), arabada (dans la voiture); (3) bahasa Turki merupakan bahasa kasus (langue casuelle), yaitu:
Le nominatif, menjelaskan COD indéfini dan subjek kalimat: Su içiyoruz (Nous buvons de l'eau) Bir çocuk oynuyor (Un enfant joue) Bir elma yiyorum (Je mange une pomme)
L'accusatif, menjelaskan COD défini: Elmayı yemek yiyor (Il mange la pomme) Seni seviyorum (Je t'aime) Senin aldığınkitabı okudum (J'ai lu le livre que tu as acheté)
Le directif , menjelaskan perpindahan: Buraya gel (Viens ici)
24
Paris'e gidiyorum (Je vais à Paris) Sana geliyorum (Je viens chez toi)
Le génitif, menjelaskan pelengkap kata benda atau frasa nominal serta kepemilikan: Mehmet'in evi (La maison de Mehmet) Nara'nın kedisi (Le chat de Nara)
Le locatif, menjelaskan latar tempat atau waktu saat aksi berlangsung: Paris'deyim (Je suis à Paris) İstanbul'dayız (Nous sommes à Istanbul)
L'ablatif, menjelaskan sebab, asal usul, kedatangan, dan bahan: İstanbul'dan/Paris'ten geliyoruz (Nous venons de Paris / Istanbul) Açlıktan öldü (Il/elle est mort(e) de froid)
Dalam bahasa Turki, sama halnya dengan bahasa Perancis, memiliki enam kata ganti, yaitu ben (saya), sen (kamu), on (dia), biz (kami), siz (kalian atau Anda), dan onlar (mereka). Pada kata ganti on dan onlar, tidak ada perbedaan jenis kelamin layaknya il (dia, laki-laki), elle (dia, perempuan), ils (mereka, laki-laki) dan elles (mereka, perempuan). Contoh konjugasi bahasa Turki dalam bentuk waktu Şimdiki zaman (Present continuous) adalah: Tabel 2.8. Contoh konjugasi Konuşmak dalam bentuk positif, negatif dan pertanyaan Şahış zamirleri (Kata ganti)
Konuşmak (berbicara) Olumlu (+)
Olumsuz (-)
(Ben)
Konuşuyorum
Konuşmuyorum
Konuşuyormuyum?
(Sen)
Konuşuyorsun
Konuşmuyorsun
Konuşuyormusun?
(O)
Konuşuyor
Konuşmuyor
Konuşuyormu?
(Biz)
Konuşuyoruz
Konuşmuyoruz
Konuşuyormuyuz?
(Siz)
Konuşuyorsunuz Konuşmuyorsunuz Konuşuyormusunuz?
(Onlar)
Konuşuyorlar
Konuşmuyorlar
Soru (?)
Konuşuyorlarmı?
25
Perbedaannya dengan bahasa Perancis adalah, bahasa Turki tidak perlu menggunakan kata ganti karena setiap kata ganti yang ada dalam konjugasi bahasa Turki memiliki akhiran yang berbeda. Konuşmak adalah bentuk dasar (verba infinitif) yang artinya berbicara. Ketika dikonjugasikan dalam bentuk şimdiki zaman (kala yang menunjukkan bahwa aksi tersebut sedang dilakukan), akan menjadi konuşuyorum untuk kata ganti ben. Konuş- sebagai akar kata, -uyor- sebagai infiks (sisipan) yang merepresentasikan bentuk waktu (şimdiki zaman) dan -um sebagai akhiran yang merepresentasikan kata ganti orang pertama. Dalam bentuk negatif (olumsuz), cukup menambahkan infiks (sisipan) -mu yang sudah bermakna negatif (konuşmuyorum), dan dalam bentuk pertanyaan (soru), rumusnya adalah akar kata kerja + sisipan bentuk waktu + awalan mu- + akhiran -um —>konuşuyormuyum?.
BAB III PEMBAHASAN
3.1.
Pemerolehan Data dan Langkah-Langkah Analisis Dalam kajian ini, penulis membatasi data korpus sebanyak 50 kalimat yang diperoleh dari situs http://okumak.fr. Situs tersebut merupakan situs pembelajaran jarak jauh (apprentissage à distance) yang bertujuan agar orang-orang Perancis atau orang-orang di negara-negara Francophone dapat mempelajari bahasa Turki, khususnya seluruh sekolah di Perancis yang bekerjasama dengan negara Turki. Dalam pemerolehan 50 data korpus, peneliti menemukan Exercices grammaticaux (latihan tata bahasa) dengan cara menerjemahkan kalimat yang menggunakan être au présent (to be dalam bentuk waktu sekarang) yang berjumlah 10 kalimat, présent continu (bentuk waktu "sedang" atau şimdiki zaman) yang berjumlah 12 kalimat, adjectifs possessifs (kepemilikan) yang berjumlah 12 kalimat dan compléments de nom (keterangan kata benda) yang berjumlah 16 kalimat, kemudian dibahas dalam kunci jawaban. Langkah-langkah analisis akan dijabarkan sebagai berikut: 1. penulis membuka situs http://okumak.fr di internet; 2. penulis memilih data korpus dari situs http://okumak.fr; 3. penulis mengategorikan kalimat-kalimat yang telah dipilih; 4. penulis menganalisis struktur kalimat bahasa Perancis dan bahasa Turki; 5. penulis mendeskripsikan sintaksis bahasa Perancis dan bahasa Turki; 6. penulis membandingkan dan menjelaskan persamaan dan perbedaan struktur kalimat dalam kedua bahasa tersebut, dan; 7. penulis merangkum hasil analisis. 26
27
Kemudian seluruh kalimat yang penulis analisis akan dilampirkan pada lampiran menggunakan tabel seperti di bawah. Tabel 3.1: Tabel yang akan diisi dengan kalimat-kalimat yang ditemukan dalam empat exercices grammaticaux dalam situs http://okumak.fr
La structure des phrases trouvée sur le no. site http://okumak.fr 1. 2. 3. 4. à l'exercice être 5. au présent 6. 7. 8. 9. 10. 1. 2. 3. 4. 5. 6. à l'exercice présent continu 7. 8. 9. 10. 11. 12. 1. 2. 3. 4. 5. à l'exercice 6. adjectifs 7. possessifs 8. 9. 10. 11. 12.
en français
en turc
28
à l'exercice complément de nom
3.2.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Sintaksis Bahasa Perancis Dari 50 kalimat yang diperoleh dari situs
http://okumak.fr,
sebagian besar struktur kalimat dalam bahasa Perancis adalah S-V-O (sujet-verbe-objet). Berikut adalah empat contoh kalimat: 1.
Je
suis
étudiant
à l'université.
S
V
O (Attribut)
C. cir. de lieu
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema être au présent. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Saya adalah mahasiswa di universitas. Kalimat tersebut berstruktur S-V-OC. Subjek kalimat tersebut adalah kata ganti orang pertama tunggal
(je),
predikat
kalimat
tersebut
disebut
verbe
copule(être) dalam bahasa Perancis dan dikonjugasikan sesuai subjek kalimat, objek kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai Attribut du sujet (yang biasanya diisi oleh kata sifat), dan à l'université
adalah
keterangan
tempat
(Complément
29
circonstanciel de lieu). 2.
Ils
mangent
des aubergines avec des feuilles de vignes.
S
V
O (Complément d'objet direct/C.O.D)
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema présent continu. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Mereka (sedang) memakan terong dengan daun anggur. Kalimat tersebut berstruktur S-V-O. Subjek kalimat tersebut adalah kata ganti orang ketiga jamak (ils), predikat kalimat tersebut disebut verbe transitif (manger) dalam bahasa Perancis yang dikonjugasikan sesuai subjek kalimat, dan objek kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai Complément d'objet direct karena struktur frasa verbalnya adalah manger quelque chose. Dalam bahasa Perancis, struktur kalimat présent continu atau présent progressif adalah: sujet + être + en train de + verbe à l'infinitif susunan tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Inggris yang berpola subject + to be + verb with suffix "-ing", dan kalimat tersebut diterjemahkan They are eating eggplants with grape leaves dalam bahasa Inggris. Namun orang-orang Perancis jarang menggunakannya dan mereka lebih sering menggunakan présent dengan bentuk biasa. 3.
Le chauffeur de bus
porte
une chemise.
S
V
O (C.O.D)
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema complément du nom. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Supir bus
30
mengenakan kemeja. Seperti kalimat sebelumnya, kalimat tersebut berstruktur S-V-O. Subjek kalimat tersebut adalahle chauffeur de bus dan setara dengan kata ganti orang ketiga tunggal (il), predikat kalimat tersebut disebut verbe transitif(porter) dalam bahasa Perancis dan dikonjugasikan sesuai subjek kalimat, objek kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai Complément d'objet direct karena struktur frasa verbalnya adalah porter quelque chose. Complément du nom merupakan suatu kata benda atau suatu frasa nominal yang melengkapi kata benda atau frasa nominal yang lain. Dalam kalimat ini, complément du nom-nya adalahdu bus, untuk menjelaskan bahwa supir tersebut adalah supir bus. 4.
Mon père
joue
du saz.
S
V
O
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema adjectif possessif. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Ayahku bermain (alat musik) saz. Seperti kalimat sebelumnya, kalimat tersebut berstruktur S-V-O. Subjek kalimat tersebut adalahma voisine dan setara dengan kata ganti orang ketiga tunggal (il), predikat kalimat tersebut disebut verbe intransitif (jouer) dalam bahasa Perancis dan dikonjugasikan sesuai subjek kalimat, objek kalimat tersebut dapat dikatakan struktur frasa verbalnya adalah jouer de quelque chose (untuk alat musik) atau jouer à quelque chose (untuk permainan lainnya). Adjectif possessif merupakan penentu (déterminant) yang bermakna kepemilikan. Dalam kalimat tersebut, adjectif
31
possessif-nya adalah mon dalam frasa nominal mon père, untuk menjelaskan bahwa ayah tersebut adalah ayahku. Pada objek kalimat, penulis akan membahas sedikit tentang budaya Turki, yaitu alat musik saz (gambar di bawah). Saz adalah alat musik gesek tradisional dari Turki yang mirip seperti kecapi, namun tidak dimainkan seperti kecapi.
Gambar 2: Saz (sumber: http://okumak.fr)
Pada subbab selanjutnya penulis akan membahas keempat kalimat yang sama seperti contoh dalam bahasa Turki.
3.3.
Sintaksis Bahasa Turki Dari 50 kalimat yang diperoleh dari situs http://okumak.fr, struktur kalimat dalam bahasa Turki adalah S-O-V (sujet-objet-verbe). Namun, subjek dalam kalimat bahasa Turki (apabila subjek tersebut adalah şahış zamirleri atau kata ganti orang) dapat dihilangkan kecuali jika subjeknya berupa frasa nominal atau nama diri. Selain itu, subjek (şahış zamirleri) dapat ditebak dari verba yang dikonjugasikan. Berikut adalah empat contoh kalimat: 1.
(Ben)
Üniversite
öğrencisiyim
ø
S
C. cir. de lieu
O (Attribut)
V
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema être au présent. Dalam bahasa Turki, istilah être (to be dalam bahasa Perancis) disebut olmak. Namun dalam kalimat tersebut, istilah olmak tidak digunakan. Seperti
32
struktur bahasa Indonesia, kalimat tersebut diterjemahkan menjadi Saya mahasiswa di perguruan tinggi. Kata kerja dalam kalimat ini dapat disebut degré zéro dalam bahasa Perancis. Istilah olmak biasanya digunakan dalam bentuk perintah atau kalimat yang setara dengan vouloir être (ingin menjadi) atau devenir (menjadi), misalnya Öğretmen olmak istiyorum (Saya ingin menjadi guru) atau Öğretmen olacağım (Saya akan menjadi guru). 2.
(Onlar)
sarmayla patlıcan
yiyorlar.
S
O (Complément d'objet direct/C.O.D)
V
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema présent continu. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Mereka (sedang) memakan terong dengan daun anggur. Kalimat tersebut berstruktur S-O-V, dan jika tidak menyebutkan kata ganti onlar, kalimat tersebut dibaca sarmayla patlıcan yiyorlar dan berstruktur O-V-S, dan subjek adalah akhiran -lar, yang juga merupakan akhiran (suffixe) untuk kata benda jamak. Predikatnya adalah kata dasar yemek yang berarti memakan, dan sisipan -(i/ı/u/ü)yor- adalah bentuk waktu şimdiki zaman. Contoh lain: Öğrenciler futbol oynuyorlar (Para siswa sedang bermain sepak bola). 3.
Otobüs şöförü
gömlek
giyiyor.
S
O (C.O.D)
V
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema complément du nom. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Supir bus mengenakan kemeja. Kalimat tersebut berstruktur S-O-V dan dalam kalimat ini,
33
subjek disebutkan. Subjeknya adalah Otobüs şöförü (supir bus), predikatnya adalah giyiyor yang berasal dari kata dasar giymek (berpakaian), dan objeknya adalah gömlek (kemeja). Pada bab II, penulis telah menjelaskan bahwa bahasa Turki adalah bahasa kasus atau langue casuelle dalam bahasa Perancis. Complément du nompada subjek kalimat ini (Otobüs şöförü) disebut le cas génitif, yaitu kasus yang menyatakan pelengkap kata benda atau frasa nominal. Namun, dalam penjelasan pada exercice dari situs http://okumak.fr, istilah otobüs dalam kalimat tersebut menghilangkan le cas génitif yang seharusnya dituliskan otobüs'ün şöförü. Kemudian, bus tersebut harus dijelaskan secara spesifik (misalnya bus RATP) apabila akan ditulis otobüs'ün şöförü. 4.
Babam
saz
çalıyor.
S
O
V
Penjelasan: Kalimat tersebut diperoleh dari Exercice dalam situs http://okumak.fr bertema adjectif possessif. Kalimat tersebut diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Ayahku bermain (alat musik) saz. Kalimat tersebut berstruktur S-O-V. Subjek kalimat tersebut adalah babam (ayahku), predikatnya adalah çalıyor yang berasal dari kata dasar çalmak (memainkan), dan objeknya adalah radyo (radio). Kata kerja çalmak dalam bahasa Turki memiliki dua makna, yaitu memainkan (dalam konteks alat musik) dan mencuri. Adjectif possessif dalam kalimat ini adalah akhiran -m (dalam babam), yang artinya –ku dalam bahasa Indonesia atau my dalam bahasa Inggris. Sedangkan baba artinya ayah. Ini membuktikan bahwa bahasa Turki adalah bahasa aglutinatif, seperti yang telah penulis jelaskan pada bab II.
34
Kalimat-kalimat di atas hanyalah sebagian dari seluruh data korpus yang akan dilampirkan. Pada subbab selanjutnya, penulis akan menyimpulkan pembahasan struktur kalimat dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki. 3.4.
Analisis Kontrastif Sintaksis bahasa Perancis dan bahasa Turki Dari pembahasan sebelumnya, penulis menemukan perbedaan yang signifikan pada struktur kalimat bahasa Perancis dan bahasa Turki. Pada kalimat pertama (structurer être au présent) terdapat perbedaan yang mencolok, yaitu dalam bahasa Perancis (Je suis étudiant à l'université) selalu menggunakan kata kerja ketika menjelaskan kata sifat atau pekerjaan seseorang, sedangkan dalam bahasa Turki (Üniversite öğrencisiyim) hanya cukup menaruh akhiran (suffixe) pada kata sifat atau pekerjaan seseorang layaknya struktur bahasa Indonesia. Selanjutnya, pada kalimat kedua (le présent continu) terdapat perbedaan yang mencolok. Bahasa Perancis (Ils mangent des aubergines avec des feuilles de vignes) tetap menggunakan bentuk kala kini (présent de l'indicatif) yang umum daripada bentuk être en train de (Ils sont en train de manger des aubergines avec des feuilles de vignes) untuk menjelaskan suatu aksi yang dilakukansaat ini. Sedangkan dalam bahasa Turki, bentuk waktu présent ada dua, yaitu geniş zaman (présent de l'indicatif) dan şimdiki zaman (être en train de). Pada kalimat tersebut ([Onlar] sarmayla patlıcan yiyorlar), bahasa Turki menggunakan şimdiki zaman. Pada kalimat ketiga (le complément du nom) terdapat perbedaan dari segi struktur. Kalimat bahasa Perancis Le chauffeur de bus porte une chemise memiliki struktur S-V-O, sedangkan kalimat bahasa Turki Otobüs şöförü gömlek giyiyor memiliki struktur S-O-V. Kemudian pada kasus gramatikal genitif (le cas grammatical génitif), le chauffeur de bus dalam bahasa Turki seharusnya ditulis otobüs'ün şöförü apabila bus tersebut dijelaskan secara spesifik.
35
Pada kalimat keempat (l'adjectif possessif) terdapat perbedaan dari segi struktur. Kalimat bahasa Perancis Mon père joue du saz memiliki struktur S-V-O, sedangkan kalimat bahasa Turki Babam saz çalıyor memiliki struktur S-O-V. Kemudian, dapat diketahui pula bahwa kata kerja dasar (infinitif) çalmak memiliki dua makna, yaitu memainkan (alat musik) dan mencuri, dan; adjectif possessif "-m" dalam bahasa Turki (babam) menjelaskan bahwa bahasa Turki adalah bahasa aglutinatif. Penulis dapat menyimpulkan dari pembahasan singkat di atas bahwa: (1) struktur kalimat bahasa Perancis adalah S-V-O, sedangkan struktur kalimat bahasa Turki adalah S-O-V; (2) kedua bahasa tersebut juga memiliki kesamaan, yaitu konjugasi pada kata kerja, dan; (3) dalam bahasa Turki, kata ganti orang (pronom personnel/şahış zamirleri) sebagai subjek dapat dihilangkan karena dapat ditebak dari kata kerja yang dikonjugasikan, kecuali apabila subjek tersebut adalah nama orang atau frasa nominal (seperti kalimat ketiga dan keempat).
BAB IV KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN IMPLIKASI
3.1.Kesimpulan Linguistik adalah ilmu bahasa yang salah satu bagiannya adalah sintaksis. Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang membahas tentang pembentukan kata-kata menjadi sebuah kalimat. Kemudian sintaksis terbagi dari segi fungsi (yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan), kategori (nomina, verba, adjektiva, adverbia, numeralia, preposisi, konjungsi dan pronomina) dan peran (pelaku, penderita, penerima, dll.). Kalimat merupakan satuan bahasa yang dibentuk oleh setidaknya satu klausa (proposition), dilengkapi dengan konjungsi (setara atau bertingkat) apabila diperlukan, serta ditandai intonasi final (kalimat tanya, kalimat perintah atau kalimat berita). Analisis kontrastif merupakan salah satu linguistik terapan yang bertujuan untuk membandingkan dan menemukan persamaan dan perbedaan dari dua bahasa atau lebih, yang tidak serumpun. Terjemahannya dalam bahasa Perancis Analyse Contrastive (AC) dan dalam bahasa Turki Kontrast Analizi (KA). Bahasa Perancis dan bahasa Turki merupakan dua bahasa yang berbeda dari berbagai segi. Salah satunya adalah struktur kalimat. Struktur kalimat yang dimiliki bahasa Perancis adalah subjek-verba-objek (SVO), sedangkan struktur kalimat yang dimiliki bahasa Turki adalah subjek-objekverba (SOV) apabila ditulis nama orang atau frasa nominal, dan terkadang juga berstruktur objek-verba-subjek (OVS) apabila kata ganti orang (pronom personnel) tidak disebutkan, karena subjek kalimat dapat ditebak dari kata kerja yang dikonjugasikan. Bahasa Perancis dan bahasa Turki memiliki kesamaan, yaitu keduanya sama-sama mengkonjugasikan kata kerja sesuai kata ganti orang. Apabila
36
37
bahasa Perancis memiliki je, tu, il/elle, nous, vous, dan ils/elles sebagai kata ganti orang, bahasa Turki memiliki kesamaan pula, yaitu ben, sen, o, biz, siz, dan onlar; meskipun, dalam bahasa Turki, kata ganti tersebut disisipkan akhiran berdasarkan kasus gramatikalnya (le cas grammatical), yaitu kasus nominatif, akusatif, direktif, lokatif, ablatif, gentif, dan lain-lain.
3.2.Rekomendasi Kajian ini telah memberikan gambaran mengenai sintaksis dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki, informasi umum tentang bahasa Perancis dan bahasa Turki, serta analisis kontrastifnya. Karena kajian ini hanya difokuskan pada beberapa hal tersebut, pengkaji memaparkan saran sebagai berikut : 3.2.1. kajian ini diharapkan dapat diteruskan dengan penelitian, 3.2.2. untuk pengkaji atau peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan pembahasan yang berkaitan dengan analisis kontrastif misalnya permasalahan dan kesulitan dalam berbahasa Perancis dan Turki, 3.2.3. pengkaji lain dapat melakukan kajian atau penelitian menggunakan payung penyajian serta teknik pengajaran bahasa Perancis dan pengajaran bahasa Turki. Oleh karena itu, pengkaji berharap dengan adanya kajian ini dapat berguna bagi pembaca, pengkaji atau peneliti lain.
3.3.Implikasi Implikasi dari kajian ini yaitu pengkaji dapat mengetahui dan lebih memahami teori sintaksis dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki khususnya analisis kontrastif sintaksis dalam bahasa Perancis dan bahasa Turki. Pengkaji sedikitnya mengetahui persamaan dan perbedaan antara susunan kalimat dalam bahasa Perancis dan susunan kalimat dalam bahasa Turki.
UCAPAN TERIMA KASIH Proses pengerjaan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, do’a, dan bantuan berbagai pihak. Pertama, penulis mengucapkan terima kasih pada dosen pengampu mata kuliah Mini MÊmoire, yang telah mengajarkan ilmu-ilmunya serta membimbing penulis dari awal sampai akhir. Penulis juga berterima kasih kepada: 1. Dr. Hendra Grandis & Retno Damayanti, Dipl. EST; selaku kedua orang tua penulis 2. Keluarga besar AA Tedjasoeksmana & keluarga besar Soenardi 3. Ketua dan seluruh staf dosen Departemen Pendidikan Bahasa Perancis 4. Teman-teman angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016 5. Amalia Prila Chaerani, sahabat sekaligus penyemangat penulis yang sudah dianggap sebagai kakak penulis sendiri 6. Pengajar bahasa Turki dan para staff pendidik serta tenaga kependidikan di Pribadi Bilingual Boarding School (PBBS) Bandung, yang telah membantu penulis memahami kembali bahasa Turki. 7. dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis dengan rasa syukur, tulus dan ikhlas memanjatkan do'a, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada pihak-pihak tersebut. Aamiin.
Bandung, 2 Mei 2017
Nadia Rahmania
38
DAFTAR PUSTAKA Brown, D. H. (1980). Principles of Language Learning and Language Teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Delaveau, A. & Kerleroux, F. (1985). Problèmes et Exercices de Syntaxe Française. Paris: Armand Colin. Ellis, R. (1986). Understanding Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press. Ferduzi, A. B. (2015). Analisis Perbandingan Sintaksis Bahasa Perancis dan Bahasa Inggris dalam Situs http://frenglishnews.com. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2015, Tidak diterbitkan). France Diplomatie. (2017). Pourquoi promouvoir la langue française?: La diffusion de la langue française, une priorité de la diplomatie française. Accédé 31 mars 2017, au http://www.diplomatie.gouv.fr/fr/politiqueetrangere-de-la-france/francophonie-et-langue-francaise/pourquoipromouvoir-la-langue-francaise/ International Phonetic Alphabet. (2016). 100 Most Spoken Languages by the Number of Native Speakers: Figure from 2010. Accédé 4 avril 2017, au http://www.internationalphoneticalphabet.org/languages/100-mostspoken-languages-by-number-of-native-speakers/ James, C. (1980). Contrastive Analysis. London: Longman. Karan, D. (2016). Analyse des Erreurs syntaxiques des Productions écrites chez les Apprenants Turcs dans l'Enseignement du FLE suivants l'Approche Communicative. Kutuphane Üludağ Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi,29(1), pp. 133-152. Accédé 30 mars 2017, au http://dergipark.ulakbim.gov.tr/uefad/article/view/5000194816/50001692 46 Knittel, M. L. (n.d.). Quelques difficultés potentielles du français pour les locuteurs de turc. Accédé 31 mars 2017, au http://lgidf.cnrs.fr/turcgrammaire (Langues et Grammaires en Île-de-France). Kridalaksana, H. (1983). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Kridalaksana, H. (1985). Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Lado, R. (1957). Linguistics Across Cultures. Ann Arbor: The University of Michigan Press Larousse Dictionnaire Français en ligne. Accédé 31 mars 2017, au www.larousse.fr/dictionnaires/francais
39
40
Lenguin. (2016). Top 100 Spoken Languages of the World. Accédé 4 avril 2017, au https://lenguin.com/blog/top-100-spoken-languages-of-the-world/ Naska, I. (n.d.). Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan dalam Pembelajaran Bahasa Arab. (Makalah, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, diterbitkan di situs http://academia.edu, dan diakses pada tanggal 29 April 2017 di situs https://www.academia.edu/8817441/ANALISIS_KONTRASTIF_DAN_ ANALISIS_KESALAHAN_DALAM_PEMBELAJARAN_BAHASA_ ARAB) OKUMAK.FR: http://www.okumak.fr/vocabulaire/grammaire-turque-turc/ [31 mars 2017] http://www.okumak.fr/exercices/exercices-grammaticaux/exercice-deturc-etre-present/ [31 mars 2017] http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-present-continu/[31 mars 2017] http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/ [31 mars 2017] http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-complements-nom/ [31 mars 2017] Özdemir, M., Tursun, A. & İleri, H. (2001). Bahasa Turki Sehari-hari. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama (atas kerjasama dengan PASIAD Indonesia). Parera, J.D. (1997). Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga. Pateda, M. (1990). Linguistik: Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa. Ramlan. (1987). Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono. Tarigan, H. G. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud. Tarigan, H. G. (1992). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa. Verhaar, J. W. M. (2012). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Yaqut, M. S. (2002). Manhaj Al-Bahs Al-Lughawi. Kuwait: Dar al Ma'rifah al Jami'iyah.
ANALYSE CONTRASTIVE DE LA SYNTAXE FRANÇAISE ET DE CELLE DE TURQUE Nadia Rahmania, Soeprapto Rakhmat Département de l'Éducation de Français, Faculté Pédagogique de Langues et de Lettres (FPBS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Correspondant: 299, rue Dr. Setiabudi, 40154, Bandung, Java-Ouest, Indonésie Courriel: naragrandis@gmail.com RÉSUMÉ Pour comprendre deux langues différentes et les comparer, la méthode qualitative est utilisée pour cette recherche en utilisant l'analyse contrastive (AC). Cette recherche vise à: (1) décrire la structure des phrases en français et en turc et (2) expliquer le résultat obtenu de la comparaison syntaxique entre le français et le turc. Beaucoup de phrases se trouvent n'importe où. Cependant, le corpus utilisé dans cette analyse est trouvé dans le site internet http://okumak.fr, le site d'une formation à distance spécialisée pour les Français et les Francophones qui veulent apprendre le turc. Le résultat obtenu dans cette analyse est qu'il existe les différences et les similarités entre ces deux langues, telles que: (1) en ces deux langues, une phrase se forme en conjuguant les verbes, (2) la structure de phrase en français est S-V-O tandis que celle en turc est S-O-V, et (3) en turc, le sujet peut être omis parce qu'on peut le deviner grâce aux différences de conjugaison dans chaque sujet, tandis qu'en français, le sujet est indispensable dans chaque phrase parce que la plupart des verbes conjugués ont la même prononciation. Mots-clés : Analyse Contrastive, Syntaxe, Français, Turc INTRODUCTION Il existe cinq parties dans une recherche, entre autres: l'introduction, le cadre théorique, la méthodologie de recherche, le résultat et la conclusion. Dans cette recherche, il y a quelques raisons et quelques motivations pour laquelle l'auteur la choisit. Premièrement, l'auteur a l'expérience d'apprendre le turc pendant la vie scolaire parce que cette école, ayant le cours de turc, est une institution créée par coopération entre deux pays, l'Indonésie et la Turquie. Deuxièmement, le français et le turc utilisent la conjugaison pour construire une phrase (Knittel: n.d., dans http://lgidf.cnrs.fr/ & https://www.ac-strasbourg.fr/). Enfin, le français et le turc ont la structure syntaxique très différente (Karan: 2016, p. 140). Le français est la cinquième langue étrangère la plus parlée dans le monde, tandis que le turc est à la 22ième place au niveau international selon le site http://lenguin.com et http://www.diplomatie.gouv.fr/. Le français et le turc sont deux langues différentes en quelques niveaux. L'un parmi l'autre est au niveau syntaxique. La syntaxe est une partie de linguistique de l'étude sont des unités linguales tangibles des mots, des syntagmes, des propositions, des phrases et ainsi
que le discours et la régularité de la formation de la phrase sous-jacente [Kridalaksana (1985, p. 6), Delaveau dan Kerleroux (1985, p. 8), et Ramlan (1987, p. 21)]. La syntaxe est placée à la quatrième dans la structure linguistique après la phonétique, la phonologie et la morphologie. La discussion sur la syntaxe comprend: (1) le problème des fonctions (le sujet, le prédicat, l'objet et le complément), des catégories (le nom, le verbe, l'adjectif, l'adverbe, le déterminant, la préposition, la conjonction et le pronom), et le rôle de la syntaxe (agent, bénéficier, patient, etc.) ainsi que les outils utilisés dans la construction de la structure; (2) unités de syntaxe qui comprend un mot, un syntagme, une proposition (principale et subordonnée), et une phrase; et (3) d'autres questions relatives à la syntaxe comme le temps, le mode, l'aspect, etc (Chaer: 2009, p. 2047). L'ordre de mot de turc est différent que celui de français. Prenons un exemple, comme suite: positive (+)
négative (-)
interrogative (?)
je/j' tu il/elle/on nous vous ils/elles
parle français parles français parle français parlons français parlez français parlent français
ne parle pas français ne parles pas français ne parle pas français ne parlons pas français ne parlez pas français ne parlent pas français
parle français? parles français? parle français? parlons français? parlez français? parlent français?
Şahış zamirleri
nesne
(Ben) (Sen) (O) (Biz) (Siz) (Onlar)
Fransızca
Parler (konuşmak)
Les Pronoms Sujets
Olumlu (+) Konuşuyorum Konuşuyorsun Konuşuyor Konuşuyoruz Konuşuyorsunuz Konuşuyorlar
Konuşmak (parler) Olumsuz (-) Soru (?) Konuşmuyorum Konuşuyormuyum? Konuşmuyorsun Konuşuyormusun? Konuşmuyor Konuşuyormu? Konuşmuyoruz Konuşuyormuyuz? Konuşmuyorsunuz Konuşuyormusunuz? Konuşmuyorlar Konuşuyorlarmı?
Les différences majeures entre ces deux langues sont: (1) la place du verbe, et (2) l'apparition du sujet. Le français exige un sujet apparait dans toutes les phrases, tandis qu'en turc, le sujet n'est pas obligatoire ou est omis. C'est-à-dire qu'on peut éliminer les sujets car il a un système riche de flexions du verbe indiquant la personne et le nombre du sujet sans aucune ambiguïté. Aksan (1998, p. 170) a constaté qu'en turc, les éléments composants la phrase peuvent avoir facilement un changement donnant ainsi lieu à la création de nouvelles phrases. Dans la phrase turque, on peut dire, soit « Ben Fransızca konuşuyorum », soit « Fransızca konuşuyorum ». Dans la phrase française, il y a une ambiguïté sans le sujet, si on dit seulement « parle français » qui signifie réellement qu'il faut parler en français, ou encore, la suppression de sujet en français n'aurait aucun sens dans une phrase. Pour que les locuteurs et les apprenants de ces deux langues se comprennent mieux, il faut la comparaison. C'est-à-dire, il faut trouver des ressemblances et des différences. Après avoir effectué cette recherche, l'auteur espère que les locuteurs
et les apprenants de ces deux langues se comprennent linguistiquement. Pour comparer ces deux langues, l'auteur utilise l'analyse contrastive (AC), qui examine les différences et les ressemblances qui existent entre deux langues différentes. Cette définition est basée sur celles des experts comme Tarigan (1992, p. 6), Pateda (1990, p. 48) et Yaqut (2002, p. 292), que l'AC est l'activité de comparer les systèmes linguistiques entre deux langues et entre deux dialectes ou plus qui ne sont pas de même racine, et l'AC est analysée dans l'aspect phonologique, morphologique, syntaxique ainsi que celui de sémantique. Une recherche effectuée par Ferduzi (2015) sur l’analyse de comparaison syntaxique entre le français et l’anglais a six résultats, tels que (1) les deux langues ont la même structure (sujet-verbe); (2) le français a encore des influences de sa langue ancienne, cela rend la structure de ses phrases un peu différente avec celle du français moderne; (3) l’utilisation différente de catégorie syntaxique peut rendre le type différent ou l’autre forme de la phrase de ces deux langues; (4) le français a le système changeant le complément d’objet à un élément enclitique de l’énoncé; (5) l’accentuation pragmatique, les éléments morphologiques et sémantiques, le lexique, et l’utilisation des temps grammaticaux ont de l’influence sur la structure des phrases de ces deux langues et; (6) le sens équivalent d’une phrase basé sur l’autre phrase dans une autre langue est influencé par l’accomplissement des éléments de ces phrases. Une autre recherche effectuée par Karan (2016) sur l’analyse des erreurs syntaxiques en français a le résultat que les étudiants turcs en langue française font beaucoup d’erreurs en raison du manque de maîtrise de la structure syntaxique en français ainsi qu’ils se concentrent trop de faire des phrases avec la structure des phrases turques. Basé sur les motivations mentionnées et les recherches précédentes, les questions problématiques sont nécessaires et posées dans cette recherche: 1. quelle est la structure des phrases en français et en turc? 2. quelles sont la ressemblance et la différence dans la structure des phrases en ces deux langues? Basé sur ces questions ci-dessus, cette recherche a l'intention de: 1. décrire la structure des phrases en français et en turc; 2. décrire la ressemblance et la différence dans la structure des phrases en ces deux langues. Cette recherche a de l'usage: 1. théorétique: • pour enrichir une étude et une recherche de langues au domaine linguistique, spécifiquement lié à l'AC. 2. pratique: • pour la meilleure compréhension linguistique des apprenants et des locuteurs français et turcs • pour la référence à l'étude et à la recherche au domaine linguistiques
MÉTHODE La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode descriptive. Cette méthode utilisée pour décrire ou analyser les résultats de l'étude, mais pas utilisé pour tirer des conclusions plus larges (Sugiyono: 2005, p. 21). Sukmadinata (2006, p. 72) a constaté que la recherche descriptive est une forme d'études visant à décrire les phénomènes qui existent, que ce soit un phénomène naturel ou d'un phénomène artificiel. Arikunto (1989, p. 197) a expliqué que l'application de la méthode comparative qualitative consiste à effectuer des analyses pour chercher et trouver phénomène des similitudes et des différences. Le genre d'analyse utilisé est l'analyse contrastive (AC). Kridalaksana (1983, p. 11) a constaté que l'AC est une méthode synchronique pour comparer un aspect linguistique entre deux langues dans un but de la compréhension générale comme l'enseignement de langue et la traduction. James (1980, p. 3) a constaté aussi que l'AC est une activité linguistique qui a pour but de réaliser la typologie de deux langues contrastes, qu'on peut généraliser que ces langues, qui ne sont pas de même racine, peuvent être comparés. L'instrument et l'échantillonnage utilisés sont limités en quatre types de structures trouvées sur le site http://okumak.fr, comme suite: • • • •
10 phrases à l'exercice être au présent, 12 phrases à l'exercice présent continu, 12 phrases à l'exercice adjectifs possessifs, et 16 phrases à l'exercice complément de nom,
et au total se trouve 50 phrases. La table de comparaison syntaxique entre le français et le turc sur le site http://okumak.fr se montre comme suite:
à l'exercice être au présent
10 phrases
no.
à l'exercice présent continu
12 phrases
La structure des phrases trouvée sur le site http://okumak.fr
en français
en turc
12 phrases
à l'exercice complément de nom
16 phrases
à l'exercice adjectifs possessifs
La technique utilisée pour collectionner les données est d'observer le corpus sur le site http://okumak.fr, et après les avoir collectionnées, les données se forment en corpus. Basé sur la table ci-dessus, les étapes de la recherche sont: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
aller sur http://okumak.fr; choisir les corpus du site http://okumak.fr; classer par catégories les phrases choisies; analyser syntaxiquement les phrases en français et en turc; décrire la syntaxe française et celle de turque; comparer et expliquer les ressemblances et les différences dans les structures des phrases de ces deux langues, et; 7. résumer en décrivant le résultat de la recherche.
RÉSULTATS ET DISCUSSION A. LA SYNTAXE FRANÇAISE Dans les phrases trouvées sur le site http://okumak.fr, en chaque exercice, la structure des phrases en français est S-V-O (sujet-verbe-objet). De toutes les 50 données, l'auteur donne 4 exemples uniquement, comme suite: 1.
2.
Je
suis
étudiant
à l'université.
S
V
O (Attribut)
C. cir. de lieu
Ils
mangent
des aubergines avec des feuilles de vignes.
S
V
O (Complément d'objet direct/C.O.D)
3. 4.
Le chauffeur de bus
porte
une chemise.
S
V
O (C.O.D)
Mon père
joue
du saz.
S
V
O
B. LA SYNTAXE TURQUE Dans les phrases trouvées sur le site http://okumak.fr, en chaque exercice, la structure des phrases en turc est S-O-V (sujet-objet-verbe). De toutes les 50 données, l'auteur donne 4 exemples uniquement, comme suite: 1. 2. 3. 4.
(Ben)
Üniversite
öğrencisiyim
ø
S
C. cir. de lieu
O (Attribut)
V
(Onlar)
sarmayla patlıcan
yiyorlar.
S
O (Complément d'objet direct/C.O.D)
V
Otobüs şöförü
gömlek
giyiyor.
S
O (C.O.D)
V
Babam
saz
çalıyor.
S
O
V
C. LA COMPARAISON ENTRE LA SYNTAXE FRANÇAISE ET LA SYNTAXE TURQUE De la discussion précédente, l'auteur a constaté des différences significatives dans la structure de la phrase française et le turc. Dans la première phrase (à l'exercice Être au présent) il y a une différence dramatique, soit en français (Je suis étudiant à l'Université) utilise toujours le verbe ou un adjectif pour décrire le travail d'une personne, alors qu'en Turquie (Üniversite öğrencisiyim) il suffit de mettre le suffixe à l'adjectif ou la profession de quelqu'un comme des structures de phrases indonésiennes (Saya mahasiswa di perguruan tinggi). Ensuite, dans la deuxième phrase (à l'exercice le présent continu) il y a aussi une différence dramatique. Le français (dans la phrase Ils mangent des aubergines avec des feuilles de vignes) utilise toujours le présent de l'indicatif au lieu d'utiliser être en train de (Ils sont en train de manger des aubergines avec des feuilles de vignes) pour exprimer une action fait au présent ("maintenant"). Cependant, en turc, il y a deux temps au présent: geniş zaman (qui équivaut au présent de l'indicatif) et şimdiki zaman (qui équivaut à la forme être en train de). Dans la phrase turque
([Onlar] sarmayla patlıcan yiyorlar), cette langue utilise le temps appelé şimdiki zaman. Dans la troisième phrase (à l'exercice le complément du nom) il existe la différence au niveau de structure. En français (dans la phrase Le chauffeur de bus porte une chemise) il a la structure S-V-O, tandis que la phrase turque (Otobüs şöförü gömlek giyiyor), cette langue a la structure S-O-V. Dans le cas grammatical appelé le cas génitif le chauffeur de bus en turc devrait être écrit comme otobüs'ün şöförü si le bus est expliqué spécifiquement. Dans la quatrième phrase (à l'exercice l'adjectif possessif) il existe la différence au niveau de structure. En français (dans la phrase Mon père joue du saz) il a la structure S-V-O, tandis que la phrase turque (Babam saz çalıyor) a la structure S-O-V. En plus, il faut connaître que le verbe à l'infinitif çalmak a deux sens: jouer (en contexte de l'instrument musical) et voler (en contexte de dérober), et; l'adjectif possessif "-m" en turc (dans le mot: babam) explique que le turc est une langue agglutinante. L'auteur peut conclure que: (1) la structure des phrases françaises est S-V-O, tandis que celle de turque est S-O-V; (2) les deux langues a quelque chose en commun, c'est la conjugaison de verbes (flexion verbale), et; (3) en turc, le pronom personnel (şahış zamirleri) comme le sujet peut être omis car on peut le deviner en regardant le suffixe dans le verbe conjugué, sauf si le sujet est le nom propre ou le syntagme nominal comme dans les deux dernières phrases discutées.
CONCLUSION La linguistique est la science de langue dont une partie est appelée la syntaxe. La syntaxe est une partie de linguistique discutant la formation des mots en phrases. La syntaxe peut être faite en fonction (telles que le sujet, le prédicat, l'objet et le complément), en catégorie (le nom, le verbe, l'adjectif, l'adverbe, le déterminant, la préposition, la conjonction et le pronom) et en rôle (agent, bénéficier, patient, etc.). La phrase est l'unité linguistique qui se compose au moins d'une proposition ou plus qui se complète avec la conjonction (coordonnée ou subordonnée) s'il est nécessaire, et ainsi marquée par l'intonation final (l'interrogation, l'impératif ou l'affirmation). L'analyse contrastive (AC) est une partie de linguistique appliquée qui a pour but de comparer et de trouver les ressemblances et les différences de deux langues ou plus, qui n'ont pas la même racine. La traduction d'analyse contrastive (AC) en turc est Kontrast Analizi (KA). Le français et le turc sont deux langues différentes de beaucoup d'aspects. L'un est à l'aspect structurel. La structure des phrases françaises est de sujet-verbeobjet (SVO), tandis que celle de turque est de sujet-objet-verbe (SOV) si le sujet est écrit en nom propre ou en syntagme nominal, et est parfois objet-verbe-sujet
(OVS) si le sujet (le pronom personnel) est omis car il a un système riche de flexions du verbe indiquant la personne et le nombre du sujet sans aucune ambiguïté. On peut même deviner le sujet en regardant le suffixe dans le verbe conjugué. Les ressemblances entre le français et le turc sont: (1) dans une phrase, on fait la conjugaison basé sur le pronom personnel. Si le français a les sujets comme je, tu, il/elle, nous, vous, dan ils/elles en tant que pronoms personnels, le turc a aussi les pronoms personnels ayant le même sens que le français, comme ben, sen, o, biz, siz, et onlar; même si en turc, ces pronoms peuvent être ajoutés des suffixes basé sur le cas grammatical, y compris le cas nominatif, le cas accusatif, le cas directif, le cas locatif, le cas ablatif, le cas génitif, etc. Cette recherche nous a donnée la compréhension sur la syntaxe, l'information générale de langue et aussi l'analyse contrastive (AC) en français et en turc. Comme cette recherche est focalisée en ces choses, l'auteur a le conseil pour les auteurs de même domaine d'analyse, comme suite: a) les auteurs suivants pourraient développer la discussion liée à l'analyse contrastive (AC), comme le problème et la difficulté d'apprentissage du français et du turc, b) les autres auteurs pourraient faire une étude ou une recherche en utilisant profondément la méthodologie ainsi que la technique d'apprentissage du français et du turc.
REMERCIEMENTS L'auteur remercie premièrement à Allah SWT de m'avoir guidée pendant la rédaction de cette recherche. Ensuite, je remercie Monsieur Soeprapto Rakhmat, en tant que conseiller pendant la rédaction de cette recherche. Je remercie aussi ma grande famille, mes camarades, mes amis, l'équipe d'enseignants de français au département de français de l'Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) et aussi l'équipe d'enseignants de turc à Pribadi Bilingual Boarding School Bandung. Sans eux, je ne pourrais pas finir et réussir la rédaction de cette recherche.
BIBLIOGRAPHIES Aksan, D. (1998). Anlambilim, Anlambilim Konuları ve Türkçenin Anlambilimi. Ankara: Engin Yayınevi. Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Delaveau, A. & Kerleroux, F. (1985). Problèmes et Exercices de Syntaxe Française. Paris: Armand Colin.
Ferduzi, A. B. (2015). Analisis Perbandingan Sintaksis Bahasa Perancis dan Bahasa Inggris dalam Situs http://frenglishnews.com. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2015, Tidak diterbitkan). France Diplomatie. (2017). Pourquoi promouvoir la langue française? : La diffusion de la langue française, une priorité de la diplomatie française. Accédé 31 mars 2017, au http://www.diplomatie.gouv.fr/fr/politique-etrangere-de-lafrance/francophonie-et-langue-francaise/pourquoi-promouvoir-lalangue-francaise/ James, C. (1980). Contrastive Analysis. London: Longman. Karan, D. (2016). Analyse des Erreurs syntaxiques des Productions écrites chez les Apprenants Turcs dans l'Enseignement du FLE suivants l'Approche Communicative. Kutuphane Üludağ Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi, 29(1), pp. 133-152. Accédé 30 mars 2017, au http://dergipark.ulakbim.gov.tr/uefad/article/view/5000194816/5000 169246 Knittel, M. L. (n.d.). Quelques difficultés potentielles du français pour les locuteurs de turc. Accédé 31 mars 2017, au http://lgidf.cnrs.fr/turcgrammaire (Langues et Grammaires en Île-de-France). Kridalaksana, H. (1983). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Kridalaksana, H. (1985). Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Lenguin. (2016). Top 100 Spoken Languages of the World. Accédé 4 avril 2017, au https://lenguin.com/blog/top-100-spoken-languages-of-the-world/ OKUMAK.FR: • http://www.okumak.fr/vocabulaire/grammaire-turque-turc/ [accédé au 31 mars 2017] • http://www.okumak.fr/exercices/exercices-grammaticaux/exercice-deturc-etre-present/ [accédé au 31 mars 2017] • http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-present-continu/ [accédé au 31 mars 2017] • http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/ [accédé au 31 mars 2017] • http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-complements-nom/ [accédé au 31 mars 2017] Pateda, Mansoer. (1990). Linguistik: Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa. Ramlan. (1987). Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet. Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Tarigan, H. G. (1992). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa. Yaqut, M. S. (2002). Manhaj Al-Bahs Al-Lughawi. Kuwait: Dar al Ma'rifah al Jami'iyah.
LAMPIRAN
27/3/2017
Introduction au turc
Introduction au turc Quelques mots sur le turc Afin de commencer votre apprentissage du turc, il vous faut de solides bases de grammaire turque ! En effet, le turc est une langue très différente du français ou des autres langues latines. Elle ne fait pas partie de la même famille. C’est une langue dite altaïque. Plusieurs points à retenir pour cette introduction : 1) Le turc est une langue agglutinante : cela signifie que pour construire des mots, conjuguer des verbes et construire des phrases on part de mots simples auxquels on ajoute des suffixes. Un exemple pour que vous compreniez… Ce sera votre première phrase turque. “Ev” signifie la maison. “Evde” signifie dans la maison “-de/-da” étant le suffixe du locatif qui indique le lieu temporel ou spatial de l’action. “Evdeyim” signifie “Je suis dans la maison”. Le caractère agglutinant du turc implique deux choses : a. Le turc est très structuré : en connaissant les suffixes et la règle harmonique, il vous sera très simple de construire ou traduire des phrases. b. Le turc est très condensé : cela rend sa compréhension orale plus difficile que d’autres langues. Il vous faudra prendre l’habitude de détecter quels suffixes sont accolés aux mots pour comprendre la phrase. 2) Le turc est une langue “harmonique” c’est à dire que les sons se succèdent selon une règle très précise touchant aussi bien les voyelles que les consonnes ! Ce sera la première chose à apprendre pour pouvoir ensuite progresser rapidement. Kolay gelsin !Bon courage !littéralement “Que cela vienne facilement” !
http://www.okumak.fr/cours-de-turc/introduction-au-turc/
1/1
27/3/2017
Apprendre la syntaxe en turc : les différences avec le français !
Apprendre la syntaxe en turc : les différences avec le français ! Syntaxe de la phrase turque 7 Niveau 1 Leçon 6 La syntaxe en turc : inverser l’ordre du français Nous allons aborder ici l’ordre des propositions et des mots dans la phrase turque qui est radicalement différent de l’ordre des mots dans la phrase française (ou anglaise). Ordre macroscopique 1) Oublier le schéma classique « sujet, verbe, complément » et inversez-le en « sujet, complément, verbe ». Le sujet est souvent indiqué par la terminaison du verbe qui comporte un suffixe de personne. Toutefois, on peut quand même indiquer le sujet en début de phrase pour le préciser ou le renforcer. On met aussi le sujet en début de phrase lorsque ce n’est pas un pronom personnel ! Exemples : « Türkçeyi öğreniyorum » signifie « J’apprends le turc ». « Ben türkçeyi öğreniyorum » signifie « Moi, j’apprends le turc ». Ici on a simplement rajouté « Ben » qui signifie « Je » en turc ce qui provoque un effet d’insistance, de renforcement. « Mehmet Paris’e gidiyor » signifie « Mehmet va à Paris ». Ici aussi on a mis le sujet en début de phrase car ce n’est pas un pronom personnel. Toutefois, le complément d’objet indirect « Paris » est bien situé avant le verbe dans la phrase turque. Toutefois la phrase turque est assez flexible et vous pouvez donc trouver des ordres différents. Généralement pour des effets de style ou d’emphase. Par exemple à l’impératif. « Viens ici » se dira « Gel buraya » dans le même ordre que la phrase française. Voici la liste des pronoms personnels turcs : Je
Ben
Tu
Sen
Il / Elle
O
Nous
Biz
http://www.okumak.fr/cours-de-turc/syntaxe-phrase-turque/
1/2
27/3/2017
Apprendre la syntaxe en turc : les différences avec le français !
Vous
Siz
Ils / Elles
Onlar
2) Autre particularité qui reste dans la logique d’un inversement de l’ordre comparé à la phrase française, la proposition complétive se met avant la principale ! Exemple : « Gideceğini biliyorum » signifie « Je sais qu’elle/il viendra ». Cette phrase est complexe et vous apprendrez à la former dans les niveaux suivants. Notez juste l’ordre de la phrase. Ordre microscopique Nous allons maintenant aborder des différences de syntaxe non pas au niveau de la phrase mais au niveau de certaines catégories de mots. 1) Les prépositions « A, dans, par, pour, en, vers, sans, sous etc » françaises deviennent en turc des postpositions ce qui signifie qu’elles sont situées après le nom auxquelles elles s’appliquent. Exemple : « Yiğitlik ile » signifie « Avec courage » et « ile » signifie « avec » en turc. 2) Une règle assez générale, en turc, le déterminant précède le déterminé ! Exemple : « La voiture de mon père » se dira « babamın arabası » où « baba » signifie « père » et « araba » la voiture. Vous apprendrez plus tard les suffixes qui sont ajoutés à ces mots. Repérez juste que dans la traduction turque, le déterminant (mon père) précède le mot déterminé (la voiture). Allez, on ne se décourage pas, le turc sera extrêmement stimulant pour cette syntaxe si différente. Mais si vous parlez déjà l’allemand, ou avez étudié le latin cela ne doit pas vous être si étranger. Le turc bien que très différente et déroutante au début de votre apprentissage est une langue réglée comme une horloge. Avec quelques règles et de la logique, vous allez apprendre très vite.
http://www.okumak.fr/cours-de-turc/syntaxe-phrase-turque/
2/2
L’ALPHABET TURC n Un peu d'histoire...
Les Turcs de la Turquie, islamisés vers le XIème siècle (arrivée en Turquie actuelle), ont adopté l'alphabet arabe. Mille an après, avec les réformes entreprise par Mustafa Kemal Ataturk, "le père des Turcs", lors de la création de la République de Turquie, l'alphabet a également changé. En 1928, l'alphabet arabe est remplacé par l'alphabet latin qui est mieux adapté à la transcription des phonèmes turcs.
n Quelques caractéristiques
Le nouvel alphabet compte 29 lettres dont 8 voyelles et 21consonnes. Les voyelles sont : A, E, I, I, O, Ö, U, Ü L'alphabet turc est phonétique, c'est â dire que toute lettre écrite est prononcée. Il n'y a pas de groupement de consonnes et des voyelles. Chaque consonne et chaque voyelle est unique. Chaque lettre correspond à un seul son. La prononciation découle automatiquement de l'écriture. Exemple : Alphabet alfabe Électrique elektrik Cheminée şömine Les lettres(son) Q, W, X n'existent pas en alphabet turc et ils sont remplacés respectivement par K, V, KS. Les lettres Ç, Ğ, I (sans point), et Ö, Ş, Ü font partie de I'alphabet turc.
n La prononciation et le son Lettres A B C Ç D E F G Ğ H I I J K L M N O Ö
Prononciation en français a bé djé tché dé é (é ouvert ; é,è) fè guè ( g dur) g mou, allonge la voyelle précédente hè, toujours prononcé avec une nette expiration d’air i sans point, intermédiaire entre le «i» et le «u» I avec point sur majuscule Jè (dans emprunts étrangers) kè lè mè né o («o» ouvert) e (comme «eu» en français)
Exemples Paris, table / ayak, bardak bon, buffet / baba, bakmak adjectif, jazz / cep, bacak atchoum, Tchèque / çay, çiçek deux, adresse / dolu, dana père, électrique / ev, eski faire, philosophie / teIefon, kafa Gare, guerre / gel, garanti Yoğurt, soğuk (pas l’initiale d’un mot) Hava, havuç, hane, hiç Irak/ılık, rakı, ışık Iran, whisky / bir, için, iyi Jade/gélatine, garage / jilet, jâle que, quel, acteur/ kapı, kanser, karaca lampe, licence / Ieylek, lahmacun maison, match / masa, manav neuf, notaire / nasıl, kan port, or, autobus odun, ocak beurre, petit / önce, önder
-1-
P R S Ş T U Ü V Y Z
pé rè, «r» roulé së, comme «ss» (jamais prononcé comme «z») chè të ou u vè yè, ill zè
père, pavillon / para, parti radio, notaire / kara, yara, bit soif, licence / ses, sade, su cheval, chanter / şarki, şarap toi, tire-bouchon / tatlı, tabak poux, toujours / uçak, uzun pur, jury / türk, ümit voiture, vecteur / vapur, Van payer, faillance, pavillon / ay, yazı, yirmi zen, zodiaque / zeytin, zafer
Q,W, X trouvent leurs équivalents dans K, V, KS Quota kota Wagon vagon Taxi taksi
Aa Bb Cc Çç Dd Ee Ff Gg Ğğ Hh Iı İi Jj Kk Ll Mm Nn Oo Öö Pp Rr Ss Şş Tt Uu Üü Vv Yy Zz -2-
COMPARAISON (Langue turque) n L'alphabet phonétique
Toutes les lettres sont toujours prononcées, chaque son se prononce individuellement. Chaque consonne et chaque voyelle est unique, Pas de : - groupement de consonnes et de voyelles - combinaison de sons: eu, oeu... - voyelles nasales : on, in, un, en ŞOK = Ş-O-K KUAFÖR = K-U A F Ö R KITAP = K I T A P OKUL = O K U L KOŞU = K O Ş U BARDAK_BARDAK AHMET = A H M E T (Amet ?)
n L'organisation de la phrase Sujet + Verbe +Objet devient S+O+V Le sujet est toujours en tête de phrase, le verbe en finale absolue : BEN DÜN OZAN'DAN KITABI OKUMAK IÇIN ALDIM Sujet c.t. coi cod c. du cause prépos. Verbe Hier, j'ai emprunté le livre à Ozan pour lire. Ben : le sujet dün : lé complément de temps Ozandan : complément d'objet indirect kıtabı : complément d'objet direct okumak : complément de cause için : préposition aldım : verbe La présence du pronom personnel sujet dans la phrase n'est pas obligatoire puisque la conjugaison du verbe indique la nature du pronom personnel. Exemple : YAZMAK = ECRIRE (Ben-je) YAZZ YOR UM - écrit OKUMAK = LIRE (Sen-tu) OKU YOR SUN - lis
YAZI / OKU = souche du verbe YOR = indication du temps UM /SUN= indication du pronom
-3-
n Le turc appartient aux langues dites agglutinants qui sont caractérisées par un important suffixe : à partir d'un mot, on peut former une véritable phrase à l'aide de différents suffixes : Paris -li - leş - tir- e - me - dik - ler - im - iz - den - mi - sin - iz = 13 suffixes «Vous êtes un de ceux que nous n'avons pas pu rendre parisien» Les préfixes n'existent pas dans la langue turque. Du fait qu'elle fonctionne sur la suffixation, la langue turque possède une élasticité remarquable. LES SUFFIXES Les mots français tels que les pronoms, les prépositions, etc. sont remplacés dans la langue turque par des suffixes. Exemple : SEV MI YOR UM SEV = la souche du verbe MI = la négation YOR = indication du temps UM = indication du pronom personnel (je) En turc, pour former un mot à partir d'un radical, on utilise uniquement des suffixes.
n L'absence de genre et d'article défini MASA : (la) table KALEM : (le) stylo ÇOCUK : (l’) enfant GÖMLEK : (la) chemise
n Conjugaison
La conjugaison des verbes est très logique et simple. Il n'y a pas de verbes irréguliers. Ben geliyor UM Sen geliyor SUN (Biz) Bugün okula geliyoruz 0 geliyor ----Biz geliyar UZ Siz geliyor SUNUZ Ben = sujet (je, moi) Gel = souche de verbe(venir) iyor = indication du temps Ben kalemi görüyorum Sen. ............ k.................... g.................. SUN Ben sizi görüyorum (Je à vous vois)
-4-
n Les voyelles
Les 8 voyelles se décomposent en voyelles postérieures et en voyelles antérieures : a, ı, o, u sont des voyelles postérieures (voyelles dures) e, i, ö, ü sont des voyelles antérieures (voyelles douces) Exemple : Ingiliz = anglais Ingilizleştirmek = angliciser (voyelles antérieures) rus = russe ruslaştirmak = russifier Règle des voyelles : Si la première voyelle (principale) du mot est postérieure, les voyelles suivantes sont postérieures. Si la première voyelle du mot est antérieure, les voyelles suivantes sont antérieures. Exemple : Ingiliz Ingilizler çocuk çocuklar Exception à la règle : - les mots étrangers turquisés - les mots turcs du dialecte d'Istanbul Exemple : otobüs : les deux o sont des voyelles postérieures et le u est une voyelle antérieure. elma : le e est une voyelle antérieure et le a une voyelle postérieure.
********
Les 8 voyelles turques se décomposent en voyelles étirées et en voyelles arrondies : a, e, i, ı sont les voyelles étirées o, u, ü, ö sont des voyelles arrondies Règle : Si la première voyelle d'un mot est étirée, les voyelles suivantes seront étirées. Si la première voyelle est arrondie les voyelles suivantes seront soient arrondies fermées (u; u) soient étirées ouvertes (a; e) Exemple : üz üm (raisin) Kalem (stylo) Exception à la règle : - les mots étrangers - les mots composés - les mots yor qui est la désinence du présent Remarque : o et ö se trouvent toujours au début des mots. -5-
n Simplicité du Pluriel
Le pluriel des noms se forme à l'aide de suffixes ler et lar en suivant l'harmonie vocalique. Exemple : Ev (la maison) Evler (les maisons) at (le cheval) atlar (les chevaux)
Il y a deux voyelles antérieures Il y a deux voyelles postérieures
ÔğretmenLER okula geliyorLAR Les enseignants viennent à l'école Les chiffres et les mots indiquant une quantité sont suivis d'un nom au singulier. Il n’y a pas accord de nombre entre : - le sujet et le verbe - l'adjectif et le nom Exemples : beş kadm : cinq femmes birkaç çocuk : quelques enfants On beş kalem-im var : J'ai quinze stylos Dix cinq stylo mien(a moi) il ya Bu okulda iki yüz çocuk var : Dans cet école il a deux cents enfants
n Consonne dure
Si une consonne dure telle que ç,k,p, t est suivie (en fin de mot ou de syllabe) d'une voyelle, elle est adoucie en c, ğ, b, d Exemple : mutfak (la cuisine) mutfaği à l'accusatif bardak (le verre) bardaği à l'accusatif
n L'interrogation
Dans les phrases interrogatives, il n y a pas d'intonation mais il existe une particule obligatoire. Il suffit d'intercaler les syllabes mi et mu avant ta terminaison indiquant de quelle personne il s'agit. Exemple : at (le cheval) at mi ? Est ce que s'est un cheval ? geliyor musun ? Est ce que tu viens ? Öğrencisiniz (Vous êtes étudiante) Öğrencimisiniz ? Est ce que vous êtes-étudiante ?
-6-
n Les syllabes
Elles peuvent être de plusieurs sortes : - une voyelle - une voyelle + une consonne : al ; ok - une consonne + une voyelle : su bu - une consonne + une voyelle + une consonne : bir dağ - une voyelle + une consonne + une consonne : üst ; alt - une consonne + une voyelle + une consonne + une consonne : türk ; kurt Il n'existe pas de syllabe sous les formes correspondantes : - une consonne + une consonne + une consonne + une voyelle Exemple : structure (comme en France) sütürüktür - une consonne + une consonne + voyelle Exemple : psychologue
n Les cas
Il y a six cas différenciés. 1. LE NOMINATIF (sujet) c'est un mot tout seul 2. L'ACCUSATIF (complément d'objet direct) dans ce cas on ajoute un i à la fin du mot. Exemple : evi aldim j'ai acheté la maison 3. L'ABLATIF (indiquant une présence ou une séparation). Il marque le point de départ de l'action, l'origine et l'éloignement. Dans ce cas on ajoute den Exemple : evden (de la maison) evden geliorum Je viens de la maison 4. LE LOCATIF (il indique le lieu de stationnement) dans ce cas on ajoute de Exemple : evde (à la maison) Hasan evde Hasan est à la maison 5. LE DATIF ( il indique le point d'aboutissement de l'action - complément indirect) Dans ce cas on ajoute e Exemple : eve eve gidiyorum je vais à la maison (direction vers la maison) 6. LE GENITIF (il exprime la possession - complément du nom) dans ce cas on ajoute in Exemple : evin (de la maison) evin kapısı la porte de la maison nominatif sujet
complément
accusatif
ablatif
origine de l’action
locatif lieu de l’action
point de l’aboutissement de l’action
possession, complément du nom
ev la maison
evi la maison
evden de la maison
evde à la maison
eve à la maison
evin de la maison
-7-
datif
génitif
n Verbe ETRE
D'un verbe être qui a existé dans le temps, la langue turque n'a conservé que le radical imek ben im je suis sen im tu es o (dir) il (elle) est Biz iz nous sommes siz sinix vous êtes o (ler/lar) dir ils (elles) sont La plupart du temps le verbe être est un simple suffixe. REMARQUE : Ben im : je suis Benim : c'est à moi il peut y avoir des confusions !
n Verbe AVOIR
Il n'existe pas de verbe avoir par contre on a la notion d'existence traduite par le terme var Exemple : arabarn var j'ai une voiture. Var signifie existe arabam var ma voiture existe pour moi atesim var j'ai de la fièvre le mot yok est utilisé pour traduire ne pas avoir Exemple : ateşim yok je n'ai pas la fièvre param yok je n'ai pas d'argent
Document - Ali Basaran, CRAVIE
Photographies - Andrea YOUNG, IUFM Mise en page et illustrations - Myriam LAKRAA, IUFM
-8-
A la découverte de la langue turque… Apprendre les langues étrangères, c’est avant tout apprendre à communiquer. Et toute communication civilisée commence par la maîtrise de formules élémentaires de politesse et de convivialité. C’est à la découverte de ce vocabulaire fondamental que nous vous invitons sur le document ci-dessous. Pour aller beaucoup plus loin, nous vous conseillons de découvrir et de commander nos différentes publications et leurs CD d’accompagnement sur notre site Internet : www.editions-vasseur.com Hoşgeldin ! (= tutoiement)
1.
Bienvenue !
2.
Salut ! (bonjour familier)
Merhaba ! = Selâm !
3.
Bonjour ! (le matin)
Günaydın !
Hoşgeldiniz ! (= vouvoiement et pluriel)
4.
Bonjour ! (à toute heure)
İyi günler !
5.
Bonsoir !
İyi akşamlar !
6.
Bon appétit !
Afiyet olsun !
7.
A votre santé ! (avant de boire)
Şerefe ! = Sağlığınıza !
A tes souhaits ! (après un éternuement)
Çok yaşa (= tutoiement)
A vos souhaits !
Çok yaşayın (= vouvoiement)
9.
Bonne nuit !
İyi geceler !
10.
A demain !
11.
Dors bien !
12.
A bientôt !
Görüşürüz !
13.
A tout à l’heure !
Sonra görüşürüz !
14.
Au revoir !
15.
Salut ! (= au revoir)
Hoşçakal !
16.
Merci !
Teşekkür(ler) = Sağol = Mersi !
17.
Merci beaucoup !
Çok teşekkürler = Çok teşekkür ederim !
18.
Je vous en prie !
Rica ederim !
19.
Il n'y a pas de quoi !
Bir şey değil !
20.
Pardon !
Özür dilerim !
21.
Excuse(z)-moi !
Affedersin[iz] !
22.
Oui.
Evet.
23.
Non.
Hayır.
24.
Peut-être.
Belki.
25.
Parlez-vous français ?
Fransızca biliyor musunuz ?
26.
Parlez plus lentement, s’il vous plaît !
Daha yavaş konuşun lütfen.
27.
Pouvez-vous répéter, s’il vous plaît ?
Tekrar edebilir misiniz lütfen ?
28.
Que signifie ce mot ?
Bu kelime ne demek ?
29.
Je ne comprends pas.
Anlamıyorum.
30.
Comment vous appelez-vous ?
İsminiz ne ? = Adınız ne ?
31.
Je m’appelle Pierre Dubois.
Ben Pierre Dubois.
32.
Où se trouve l'hôtel ?
Otel nerede (bulunuyor) ?
33.
Où puis-je trouver un restaurant ?
Nerede bir restoran bulabilirim ?
34.
L’addition, s’il vous plaît !
Hesap, lütfen !
35.
Le service est compris.
Servis dahil.
36.
Où sont les toilettes, s'il vous plaît ?
Tuvalet nerede, lütfen ?
37.
Où est la prochaine station-service ?
Bir sonraki benzin istasyonu nerede ?
38.
Je dois faire le plein.
Depoyu doldurmam gerekiyor.
8.
Yarına görüşürüz ! Dormez bien !
İyi uykular !
Allahaısmarladık ! (dit par celui qui part) Güle güle ! (dit par celui qui reste)
39.
Combien est-ce que ça coûte ?
Ödenecek miktar ne kadar ? = Ne kadar ?
40.
Je ne sais pas.
Bilmiyorum.
41.
Stationnement interdit.
Park yasak.
42.
Autorisé.
serbest = izinli
43.
Interdit.
yasak
44.
tout droit
dümdüz
45.
à gauche
solda
46.
à droite
47.
un
deux
trois
bir
iki
üç
48.
quatre
cinq
six
dört
beş
altı
49.
sept
huit
yedi
sekiz
50.
neuf
dix
dokuz
on
51.
onze
douze
on bir
on iki
52.
Quelle heure est-il ?
Saat kaç ?
53.
Quel jour sommes-nous ?
Hangi gündeyiz ?
sağda
QUELQUES PRÉCISIONS IMPORTANTES a) Comme le japonais, le hongrois, le finnois, le basque ou l’espéranto, la langue turque est une langue « agglutinante », c’est-à-dire qu’elle est composée d’éléments de base que l’on « agglutine » (par suffixation) les uns aux autres. C’est ainsi que les substantifs (ou noms communs) sont accompagnés de suffixes qui en précisent la fonction (sujet, complément, etc.) le nombre (singulier ou pluriel) ou qui tiennent lieu d’adjectifs possessifs (mon, ma, mes, etc.) : kitap : le livre kitaplar : les livres kitaplarım : mes livres kitaplarımda : dans mes livres b) Les « adjectifs possessifs » turcs sont en réalité des suffixes : arabam : ma voiture araban : ta voiture arabamız : notre voiture arabanız : votre voiture
arabası : sa voiture arabaları : leur voiture
c) De même, les verbes sont eux aussi complétés par un ou plusieurs suffixes qui en précisent - entre autres - la personne ou le temps : konuşuyorum : Je parle konuşmuyorum : Je ne parle pas konuşuyor musun : Parles-tu ? d) Les adjectifs sont invariables (ni singulier, ni pluriel, ni masculin, ni féminin). Les adjectifs épithètes précèdent toujours les noms. e) On forme le pluriel en ajoutant aux mots les suffixes -ler ou -lar. Le pluriel n’est pas employé de manière systématique : lorsqu’un nom est précédé d’un chiffre ou d’un nombre, il ne prend pas le suffixe du pluriel : araba : la voiture arabalar : les voitures üç araba : trois voitures f) Dans la phrase turque, la forme verbale est toujours à la fin.
ORTHOGRAPHE ET PRONONCIATION a) Jusqu’au début du vingtième siècle, l’ancienne langue turque s’écrivait en caractères arabes. Après l’effondrement de l’Empire ottoman à la fin de la Première Guerre mondiale, la République fut proclamée et l’introduction de l’alphabet latin fut l’une des multiples réformes entreprises à cette époque par le président Kemal Atatürk. La lecture et la prononciation de la langue turque ne posent pas de grand problème si l’on connaît les quelques points suivants : c = dj (Djakarta) ç = tch (tchèque) e = é ou è
g = g dur (gai, grand) ğ ne se prononce pas ı = son proche du e
ö = eu (heure) s = ss (basse) ş = ch (cher)
u = ou (doute) ü = u (but) v = w (Waterloo)
b) La lettre ğ ne se prononce pas. Elle indique simplement qu’il faut prononcer de manière légèrement prolongée la voyelle qui la précède. c) La lettre ı (i sans point) correspond à un son proche du e français, mais prononcé avec le fond de la gorge. Il s’agit du seul son de la langue turque qui n’existe pas en français. d) Dernières précisions : le h turc est légèrement aspiré et le r est légèrement roulé. Pour en apprendre beaucoup plus sur la langue turque, nous vous conseillons vivement de vous procurer sur le site internet des Editions Jean-Pierre VASSEUR le titre suivant : 80 minutes pour parler turc ! (CD audio accompagné d’un livret de 20 pages)
LAMPIRAN KALIMAT DALAM BAHASA PERANCIS DAN BAHASA TURKI YANG DIMUAT DALAM SITUS OKUMAK.FR : ANALISIS SINTAKSIS BERDASARKAN FUNGSI DAN KATEGORI LA STRUCTURE DE PHRASE EN FRANÇAIS (LA SYNTAXE FRANÇAISE)
No. Je S
suis V
étudiant O
2
Vous S
êtes V
très Adv.
aimable. Adj.
3
Qui
es‐ V1
tu? S1
Je S2
suis V2
4
Nous
sommes
S
V
un déterminant
nouveau adj.épithète
6
Es‐ V
tu S
satisfait Adj.
7
Il S1
est V1
très Adv.
8
Cet Adj.Dem.
politique adj.épithète
parti n.
politique adj.épithète
(Biz) S
Yeni Adj.
bir siyasi partiyiz O
ils S
sont V
heureux Adj.1
car conj.
sa femme est très S2 V2 Adv. Complément circonstanciel de cause sincère. pas
pas Adv.
responsable Adj.
12
Je S
vais V
faire
tu S
courir? O
Complément circonstanciel de temps
de ta vie? Comp. d'adjectif
suis
tu S
Bu çok yoğun günden sonra,
fatigués. Adj.
je S2
fais‐ V
mangent V
babanım.
coupable, Adj.1
Que
Ils S
senin
pas Adv.
11
16
(Ben) S
suis V1 es V
est‐ce que
Kimsin?
Adj.
n' Adv.
Qu'
ton père. O
Adv.
Tu S
15
ø V
V
10
lisons V
naziksiniz. Adj.
est
Je S1
Nous S
öğrencisiyim. O
Çok Adv.
n'
9
14
Üniversite Complément circonstanciel de Lieu
(Siz) S
Adv.
homme n. S ne Adv.
13 Aimes‐ V
(Ben) S
ø V
ø V ø V
O
Après cette journée bien chargée, Complément circonstanciel de temps
5
LA STRUCTURE DE PHRASE EN TURC (LA SYNTAXE TURQUE)
à l'université. Complément circonstanciel de Lieu
1
aujourd'hui? Complément circonstanciel de temps les courses.
un livre. dét. n. O (Comp. d'objet direct) vous mangez? S V des aubergines avec des feuilles de vignes. O [Complément d'objet direct (indéfini)]
de cette situation. Complément d'adjectif
belle. Adj.2
innocent Adj.2
(onlar) S
çok Adv.
yorgunlar. Adj.
ø V
(Sen) S
Hayatından Comp. d'adj.
memnun Adj.
ø V
musun? S
O S1
çok Adv.
mutlu Adj.1
ø V
çünkü conj.
karısı S2
çok Adv.
Bu siyasetçi S
samimi Adj.
değil Adv.
ø V
(Ben) S
suçlu Adj.1
değilim Adv.
ø V
(Ben) S
masumum. Adj.2
ø V
(Sen) S
Bu
durumdan Comp. d'adjectif
sorumlu Adj.
değilsin Adv.
ø V
(Sen) S
Ne
yapıyorsun V
(Ben) S
Alışveriş yapmaya O
gidiyorum. V
seviyor musun? V
(Sen) S
Koşmayı O
(Biz) S
Bir kitap O
okuyoruz. V
(Siz) S
Ne
yemek O
(Onlar) S
bügün? Complément circonstanciel de temps
sarmayla patlıcan O
yiyorsunuz? V yiyorlar. V
güzel Adj.2
ø V
17
Je S
n' Adv. (‐)
aime V
pas Adv. (‐)
trop Adv.
18
Vous S
ne Adv.
m' O
écoutez V
pas. Adv.
19
Je S
regarde V
20
Ma voisine S
21
22
Depuis hier soir, Comp. cir. de temps Vous S
n' Adv.
cette chanson. O (Comp. d'objet direct)
la télévision. dét. n. O (Comp. d'objet direct) toute la journée écoute la radio O (Comp. d'objet Complément circonstanciel de V direct) temps j' ai mal à la tête. S V O êtes V
pas Adv.
très Adv.
gentils Adj.
Bu şarkıyı O
(Siz) S
Beni O
dinlemiyorsunuz. V
(Ben) S
Televizyon O
izliyorum. V
Komşum S
pek Adv.
bütün gün Comp. cir. de temps
Dün akşamdan beri, Comp. cir. de temps avec lui. O
radyo O
başım S
ağrıyor. V nazik Adj.
(Siz) S
Ona O
pek Adv. çalıyor. V
23
Mon père S
joue V
du saz. O
Babam S
saz O
24
Mes chaussures S
sont V
trouées. Adj.
Ayakkabılarım S
delik. V
Geceleri Comp. cir. de temps
üst komşularımız S
Evimiz S
çöktü. V
Şirketiniz S
iflas ediyor V
efendim.
Çocuklarınız S
cidden Adv.
hasta Adj.
Çocukları S
okula Comp. cir. de Lieu
gitmiyorlar. V
Köpeği S
bulundu. V
25 Nos voisins du dessus S
font V
beaucoup de bruit O
la nuit. Comp. cir. de temps
çok gürültü O
26
Notre maison S
27
Votre entreprise S
fait faillite V
monsieur.
28
Vos enfants S
sont V
gravement Adv.
malades. Adj.
29
Ses enfants S
ne Adv.
vont V
pas Adv.
30
Son chien S
31
Fais attention,
ton sac S
est ouvert. V
Dikkat et,
çantan S
32
Comment
vont V
tes enfants? S
Çocukların S
nasıl? V
33
Leurs idées S
sont V
dangereuses. Adj.
Onların fikirleri S
tehlikeli Adj.
ø V
34
Leur fils S
est V
particulièrement Adv.
Onların oğlu S
çok Adv.
yetenekli. Adj.
s'est effondrée V
a été retrouvé. V
doué. Adj.
à l'école. Comp. cir. de Lieu
sevmiyorum. V
(Ben) S
dinliyor. V
davranmıyorsunuz. V
yapıyorlar. V
ø V
açık. V
ø V
35
Le père de Mert S
est V
très Adv.
36
Ma copine S
est V
37
Quel
âge O
38 Le chauffeur du bus S
40
La cuisine turque S
çok Adv.
uzun Adj.
étudiante. O
Kız arkadaşım S
öğrenci O
ø V
a V
ton frère? S
Erkek kardeşin S
kaç
yaşında?
porte V
une chemise. O
Otobüs şoförü S
gömlek O
giyiyor. V
Fransız aşçılar S
çok Adv.
yetenekliler Adj.
Türk mutfağı S
lezzetli Adj.
ø V
sont V
est V
Le mur de pierre S
très Adv.
doués. Adj.
délicieuse. Adj.
Le département de littérature turque S
41
42
Mert’in babası S
Les cuisiniers français S
39
grand. Adj.
Türk Edebiyatı Bölümü S
a fermé. V
s'est effondrée V
Taş duvar S
çöktü. V
Il S
porte V
des chaussettes en laine. O
Yün çorap S
giyiyor. V
44
J' S
ai perdu V
mon sac à main O
El çantamı S
kaybettim. V
Çocuk bahçesi S
eve Comp. cir. de Lieu
yakın Adj.
Çok Adv.
güzel Adj.
ø V
46
L'aire de jeu pour enfants S C' S
est V
une dét.
47
La République de Turquie S
48
Le 15 septembre 2008, Comp. cir. de temps
49
50
Tu S
as vu V
est V très Adv. est née V
proche Adj.
de la maison. Comp. cir. de Lieu
belle nappe. adj.épithète n. O en 1923. Comp. cir. de temps
la banque Lehman Brothers S
a fait faillite. V
15 Eylül 2008 günü, Comp. cir. de temps
a démissionné. V
Sumber: http://www.okumak.fr/exercices/exercices‐grammaticaux/exercice‐de‐turc‐etre‐present/ http://www.okumak.fr/exercices/exercice‐de‐turc‐present‐continu/ http://www.okumak.fr/exercices/exercice‐de‐turc‐possessifs/ http://www.okumak.fr/exercices/exercice‐de‐turc‐complements‐nom/
ø V
ø V bir masa örtüsü S
doğdu. V
Lehman Brothers bankası S
Christopher Nolan'ın son filmini S
le dernier film de Christopher Nolan? O
Le directeur du Fonds Monétaire International (FMI) S
Türkiye Cumhuriyeti 1923 yılında S Comp. cir. de temps
ø V
kapatıldı. V
43
45
boylu n.
iflas etti. V
izledin mi? V
Uluslararası Para Fonu’nun yönetim müdürü S
istifa etti. V
1/5/2017
s'entraîner à former le verbe être au présent
s'entraîner à former le verbe être au présent Ces exercices de turc sont destinés à la pratique des leçons de grammaire du site. Contrairement aux exercices hebdomadaires qui mélangent plusieurs notions grammaticales, ces exercices sont plus simples et vous permettent de travailler un thème en particulier. Cependant, il est difficile de construire des phrases qui n’utilisent qu’une seule notion de grammaire. Il arrivera donc que vous butiez sur un point, ne vous en inquiétez pas. Le principal ici est que vous soyez à même de traduire le verbe être dans chaque phrase.
Enoncé Traduisez en turc les phrases suivantes. N’hésitez pas à passer votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître des indications diverses. 1. Je suis étudiant à l’université. 2. Vous êtes très aimable. 3. Qui es-tu ? Je suis ton père. 4. Nous sommes un nouveau parti politique. 5. Après cette journée bien chargée, ils sont fatigués. 6. Es-tu satisfait de ta vie ? 7. Il est très heureux car sa femme est très belle. 8. Cet homme politique n’est pas sincère. 9. Je ne suis pas coupable, je suis innocent. 10. Tu n’es pas responsable de cette situation.
Corrigé Voici notre proposition de corrigé, n’hésitez pas à poser vos questions ou proposez votre traduction en commentant ci-dessous. 1. Üniversite öğrencisiyim. 2. Çok naziksiniz. 3. Kimsin? (Ben) (senin) babanım. 4. Yeni bir siyasi partiyiz. 5. Bu çok yoğun günden sonra, çok yorgunlar. 6. Hayatından memnun musun? 7. O çok mutlu çünkü karısı çok güzel. 8. Bu siyasetçi samimi değil. 9. Suçlu değilim, masumum. 10. Bu durumdan sorumlu değilsin. En passant votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître leur décomposition en suffixes. Cela peut vous aider à mieux comprendre la traduction. http://www.okumak.fr/exercices/exercices-grammaticaux/exercice-de-turc-etre-present/
1/3
1/5/2017
s'entraîner à former le verbe être au présent
Explications linguistiques Les numéros ci-dessous renvoient au numéro de la phrase (1) En turc, on ne dit pas “étudiant à l’université” mais “étudiant de l’université”. Dès lors, il faut former un complément du nom en accolant le suffixe de 3ème personne du possessif -(s)i au mot öğrenci qui signifie “étudiant”. On accole ensuite la 1ère personne du sg. du verbe être au présent -(y)im. Ce qui donne : öğrenci-si-yim. De même, pour dire qu’on est étudiant au lycée, on dira : lise öğrencisiyim. (2) Aucune difficulté particulière dans cette phrase. Retenez çok qui signifie “très ou beaucoup” selon le contexte, un adverbe donc très utile. (3) Remarquez qu’on peut accoler aux adjectifs interrogatifs les suffixes du verbe être. Ici, on a accolé à Kim qui signifie “qui” le suffixe de 2ème personne du singulier -sin pour demander “qui-es-tu ?”. Ensuite, pour traduire “je suis ton père” on accole successivement : le suffixe de 2ème personne du sg. du possessif -(i)n pour traduire “ton” puis le suffixe approprié du verbe être. Ce qui donne : baba-n-ım. Notez que si l’on veut insister sur le “je” ou sur le “ton”, on peut ajouter respectivement ben et senin. Dans le cas contraire, il faut les omettre, c’est pourquoi ils sont entre parenthèses. (4) Notez que l’adjectif se place avant le groupe nominal : yeni bir siyasi parti = “un nouveau parti politique”. Siyasi a beau être aussi un adjectif, on ne peut pas dire “yeni siyasi bir parti” parce que “siyasi parti” forme une unité de sens “parti politique”. Retenez donc qu’en général l’adjectif se place avant le nom : – une belle fille : güzel bir kız (5) Retenez l’expression -den sonra qui signifie “après quelque chose”. Cette expression utilise l’ablatif qu’on accole au nom concerné. Si vous ne connaissez pas encore l’ablatif, aucune inquiétude, vous découvrirez ce suffixe dans la leçon sur les cas du nom. Par ailleurs, observez qu’en turc les prépositions deviennent des postpositions : elles suivent le nom. Ici, sonra qui signifie “après” est placé après le mot gün qui signifie “le jour, la journée”. (6) De même, retenez l’expression -den memnun olmak qui signifie “être satisfait de quelque chose”. Cette expression utilise aussi l’ablatif. Décomposons maintenant le mot hayatından. Nous devons traduire “de ta vie”. D’abord nous précisons le possessif “ta vie” ce qui donne hayat-ın. Ensuite, nous ajoutons l’ablatif qui est exigé par l’expression memnum olmak. Ce qui donne hayatından. (7), (8), (9) RAS (10) Retenez l’expression -den sorumlu olmak qui signifie “être responsable de quelque chose”. Cette expression utilise aussi l’ablatif.
Bonus final : l’ordre des suffixes en turc Une petite récompense pour ceux qui ont lu jusqu’au bout… Vous avez vu qu’en turc on peut accoler plusieurs suffixes successifs à un même mot, comme dans les phrases 1, 3 et 6. Alors, comment http://www.okumak.fr/exercices/exercices-grammaticaux/exercice-de-turc-etre-present/
2/3
1/5/2017
s'entraîner à former le verbe être au présent
savoir dans quel ordre accoler ces suffixes ? Il existe une règle à apprendre par cœur : Pour les noms : pluriel > possessif > cas du nom > verbe êtrePour les verbes : négation > modificateur verbal > temps > personne Pas d’inquiétude si vous ne savez pas encore à quoi font référence les différents noms ci-dessus, vous découvrirez cela par la suite.
http://www.okumak.fr/exercices/exercices-grammaticaux/exercice-de-turc-etre-present/
3/3
1/5/2017
s'entraîner à former le présent continu
s'entraîner à former le présent continu Ces exercices de turc sont destinés à la pratique des leçons de grammaire du site. Contrairement aux exercices hebdomadaires qui mélangent plusieurs notions grammaticales, ces exercices sont plus simples et vous permettent de travailler un thème en particulier. Cependant, il est difficile de construire des phrases qui n’utilisent qu’une seule notion de grammaire. Il arrivera donc que vous butiez sur un point, ne vous en inquiétez pas. Le principal ici est que vous soyez à même de traduire dans chaque phrase les verbes au présent continu.
Enoncé Traduisez en turc les phrases suivantes. N’hésitez pas à passer votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître des indications diverses. 1. Que fais-tu aujourd’hui 2. Je vais faire les courses. 3. Aimes-tu courir ? 4. Nous lisons un livre. 5. Qu’est-ce que vous mangez ? 6. Ils mangent des aubergines avec des feuilles de vignes. 7. Je n’aime pas trop cette chanson. 8. Vous ne m’écoutez pas. 9. Je regarde la télévision. 10. Ma voisine écoute la radio toute la journée. 11. Depuis hier soir, j’ai mal à la tête. 12. Vous n’êtes pas très gentils avec lui.
Corrigé Voici notre proposition de corrigé, n’hésitez pas à poser vos questions ou proposez votre traduction en commentant ci-dessous. 1. Ne yapıyorsun bugün? 2. Alışveriş yapmaya gidiyorum. 3. Koşmayı seviyor musun? 4. (Bir) kitap okuyoruz. 5. Ne yemek yiyorsunuz? 6. (Onlar) sarmayla patlıcan yiyorlar. 7. Bu şarkıyı pek sevmiyorum. 8. Beni dinlemiyorsunuz. 9. Televizyon izliyorum. 10. Komşum bütün gün radyo dinliyor. http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-present-continu/
1/3
1/5/2017
s'entraîner à former le présent continu
11. Dün akşamdan beri, başım ağrıyor. 12. Ona pek nazik davranmıyorsunuz. En passant votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître leur décomposition en suffixes. Cela peut vous aider à mieux comprendre la traduction.
Explications linguistiques Les numéros ci-dessous renvoient au numéro de la phrase (1) Rien de difficile ici. On utilise l’adjectif interrogatif Ne pour traduire le “Que” français. Ensuite, on conjugue le verbe yapmak au présent continu, 2ème personne du singulier. Vous apprendrez à poser des questions en turc dans une leçon spécifique. (2) Notez qu’en turc, on peut former des infinitives simplement en utilisant l’infinitif du verbe (moins le “k” final) suivi du cas du nom approprié. Ici “faire des courses” est formé à l’aide du verbe yapmak au directif yapmaya car le verbe gitmek exige l’utilisation du directif qui traduit l’idée de mouvement. Si vous n’avez pas encore appris les cas du nom, vous les apprendrez vite dans le niveau 1 du cours. (3) A nouveau une infinitive, ici koşmak est à l’accusatif car il est le COD du verbe sevmek. (4) L’article indéfini bir peut être omis, c’est pourquoi il est entre parenthèses. (5) & (6) Remarquez la construction particulière du verbe “manger” en turc. Lorsqu’il n’est pas suivi d’un COD comme dans la phrase (5), il se traduit par yemek yemek. Littéralement, “manger de la nourriture”, yemek étant un nom et un verbe. Au contraire, lorsqu’il est utilisé avec un COD comme dans la phrase (6), il se traduit seulement par yemek. En effet, la nourriture qui est mangée est précisée par le COD sarmayla patlıcan, “des aubergines avec des feuilles de vignes”. Notez que le pronom personnel sujet dans la phrase (6) Onlar est facultatif. De fait, grâce à la terminaison du verbe yiyorlar, on sait déjà que le sujet est la troisième personne du pluriel. (7) & (12) Notez l’utilisation de pek + verbe à la forme négative qui permet de traduire le “pas trop” ou “pas très” français. Cette expression sert à modérer son discours. (8) Rien à signaler. (9) En turc, le verbe “regarder” peut se traduire par trois verbes : bakmak, izlemek et seyretmek. Ils ne sont pas totalement interchangeables et vous devez connaître leur emploi précis. Izlemek s’utilise spécialement pour les films, les séries, les spectacles… Seyretmek s’utilise peu et principalement pour la télévision. Ce verbe est proche de izlemek. Bakmak est toujours suivi du directif et s’utilise dans tous les autres cas, c’est le plus courant. (10) Notez l’utilisation de bütün qui permet de traduire “l’intégralité de, tout(e)”. Attention en turc, “tout” se traduira de plusieurs façons différentes selon le sens dans lequel il est utilisé. Retenez pour le moment bütün qui est toujours utilisé comme adjectif et donc suivi d’un nom. Vous apprendrez à http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-present-continu/
2/3
1/5/2017
s'entraîner à former le présent continu
différencier bütün de her et hepsi. Brièvement, her se traduit par “chaque, tous les” et hepsi est un pronom. Observez les exemples suivants : Bütün dillerde “seni seviyorum” demek = dire je t’aime dans toutes les langues Her gün spor yapıyorum = je fais du sport tous les jours Hepsini yedim = j’ai tout mangé Bunların hepsi yalan ! = tout ceci n’est que mensonge ! (11) Notez l’expression -den beri qui utilise l’ablatif et qui signifie “depuis + nom “. Notez aussi que le turc exprime très différemment l’expression française “avoir mal à” : organe en souffrance + possessif + ağrıyor qui vient du verbe ağrımak signifiant “faire mal”. Pour traduire par exemple “est-ce que tu as mal au dos”, on dira sırtın ağrıyor mu?, sırt signifiant “le dos”. (12) Rien de spécial, retenez le verbe davranmak qui signifie se comporter. Lorsqu’il admet un COD, il doit se mettre au directif comme ici avec ona.
http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-present-continu/
3/3
1/5/2017
Exercice de turc : s'entraîner à utiliser les possessifs
Exercice de turc : s'entraîner à utiliser les possessifs Exercice de turc Les possessifs Ces exercices de turc sont destinés à la pratique des leçons de grammaire du site. Contrairement aux exercices hebdomadaires qui mélangent plusieurs notions grammaticales, ces exercices sont plus simples et vous permettent de travailler un thème en particulier. Cependant, il est difficile de construire des phrases qui n’utilisent qu’une seule notion de grammaire. Il arrivera donc que vous butiez sur un point, ne vous en inquiétez pas. Le principal ici est que vous soyez à même de traduire les possessifs dans chaque phrase.
Enoncé Traduisez en turc les phrases suivantes. N’hésitez pas à passer votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître des indications diverses. 1. Mon père joue du saz. 2. Mes chaussures sont trouées. 3. Nos voisins du dessus font beaucoup de bruit la nuit. 4. Notre maison s’est effondrée. 5. Votre entreprise fait faillite monsieur. 6. Vos enfants sont gravement malades. 7. Ses enfants ne vont pas à l’école. 8. Son chien a été retrouvé. 9. Fais attention, ton sac est ouvert. 10. Comment vont tes enfants ? 11. Leurs idées sont dangereuses. 12. Leur fils est particulièrement doué.
Corrigé Voici notre proposition de corrigé, n’hésitez pas à poser vos questions ou proposez votre traduction en commentant ci-dessous. 1. Babam saz çalıyor. 2. Ayakkabılarım delik. 3. Geceleri üst komşularımız çok gürültü yapıyorlar. 4. Evimiz çöktü. 5. Şirketiniz iflas ediyor efendim. 6. Çocuklarınız cidden hasta. 7. Çocukları okula gitmiyorlar. 8. Köpeği bulundu. http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/
1/4
1/5/2017
Exercice de turc : s'entraîner à utiliser les possessifs
9. Dikkat et, çantan açık. 10. Çocukların nasıl? 11. Onların fikirleri tehlikeli. 12. Onların oğlu çok yetenekli. En passant votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître leur décomposition en suffixes. Cela peut vous aider à mieux comprendre la traduction.
Explications linguistiques Les numéros ci-dessous renvoient au numéro de la phrase (1) Petit point culturel, le saz est un instrument turc traditionnel à cordes pincées comme un luth. Cidessous, une petite photo : En turc, “jouer” d’un instrument de musique se dit donc çalmak. On dira donc par exemple : – jouer du piano = piyano çalmak – jouer de la guitare = gitar çalmak (2) Ici, on procède en deux temps. On met d’abord le mot “chaussure” au pluriel –ayakkabılar– puis on le met au possessif de 1ère personne du singulier : ayakkabılarım. Attention, on ne peut pas inverser l’ordre des suffixes. Retenez le vocabulaire suivant : – delik (adj) = percé, troué – delmek = percer, trouer (3) Geceleri est une construction spéciale qui permet d’exprimer “la nuit” au sens de complément de temps. Geceleri signifie donc “la nuit en général”. Ce suffixe -leri/ları n’est pas systématique, il ne marche donc pas avec tous les mots temporels. Retenez les expressions suivantes qui ont la même valeur de complément de temps général, la partie en gras correspond au suffixe ajouté au mot : – le matin = sabahları – l’hiver = kışın – l’été = yazın – le soir = akşamları Üst permet de traduire “du dessus”. Vous pouvez retenir dans le même genre : alt qui signifie “du dessous” et karşı qui signifie “d’en face”. Vous croiserez à nouveau ces mots qui sont utilisés pour former des adverbes de lieu. (4) çökmek = s’effondrer http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/
2/4
1/5/2017
Exercice de turc : s'entraîner à utiliser les possessifs
(5) Efendim est utilisé très couramment. Il permet d’interpeller quelqu’un poliment dans la rue quelque soit son genre, un équivalent du “monsieur” ou “madame” français. Il s’utilise aussi d’une manière interrogative pour signifier poliment à quelqu’un qui nous interpelle qu’on est prêt à l’écouter. Par exemple, au travail, quelqu’un rentre dans votre bureau et vous demande quelque chose, vous relevez la tête et dites efendim? qui ici est l’équivalent du “oui ?” ou du “dites-moi” français. iflas etmek = faire faillite (6) Rien à signaler. (7) Ici, le pronom possessif onun est sous-entendu. La phrase est ambiguë car on pourrait traduire soit par “ses enfants ne vont pas à l’école” soit par “leurs enfants ne vont pas à l’école”. Si on avait voulu traduire la seconde possibilité, on aurait ajouté onların comme dans les phrases (11) et (12). Si en pratique vous souhaitez lever l’ambiguïté en précisant le pronom possessif onun, vous le pouvez. (8) Notez le phénomène de sonorisation qui se produit lorsqu’on accole le suffixe de 3ème personne du singulier du possessif au mot köpek. Le “k” se change en “ğ” parce que le suffixe commence par une voyelle. Si vous n’avez pas encore entendu parler de ces règles harmoniques sur les consonnes, vous les découvrirez dans une future leçon. Si vous ne maîtrisez pas encore parfaitement ces règles, ça va venir naturellement. – bulmak = trouver – bulunmak = être retrouvé, c’est donc le passif du verbe bulmak Ici la terminaison finale du verbe -du correspond au passé -di que vous apprendrez plus tard si ce n’est déjà fait. (9) Dikkat et signifie “fais attention”. C’est tout simplement l’impératif de deuxième personne du singulier du verbe dikkat etmek. Vous apprendrez plus tard à construire des impératifs. (10) Rien de particulier, retenez l’adjectif interrogatif nasıl qui signifie “comment”. (11) & (12) Ici on précise l’adjectif possessif Onların pour lever l’ambiguïté de la phrase et préciser qu’il faut bien comprendre “leur” et non “son”. Retenez les mots courants de ces phrases : – le fils = oğul [oğlu au possessif de 3ème personne du singulier, voir bonus final ci-dessous] – l’idée = fikir – dangereux (adj) = tehlikeli – doué, talentueux (adj) = yetenekli
Bonus final : la contraction de certains noms Dans la phrase (12), vous vous demandez sûrement pourquoi on n’a pas traduit “leur fils” par onların http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/
3/4
1/5/2017
Exercice de turc : s'entraîner à utiliser les possessifs
oğulu? Une question légitime ! Certains mots en turc se contractent lorsqu’on leur accole un suffixe commençant par une voyelle. La voyelle du milieu saute. Ce phénomène n’obéit pas à des règles précises et concernent un petit nombre de mots. Cependant, beaucoup d’entre eux sont très courants et vous les apprendrez donc au fur et à mesure de votre apprentissage. Vous verrez que vous finirez par faire naturellement la contraction. Voici d’autres exemples : – akıl [aklı] = l’esprit – burun [burnu] = le nez – fikir [fikri] = l’idée – resim [resmi]= la photo Pour en savoir plus, vous pouvez lire cette très courte note.
http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-possessifs/
4/4
1/5/2017
construire des compléments du nom
construire des compléments du nom Ces exercices de turc sont destinés à la pratique des leçons de grammaire du site. Contrairement aux exercices hebdomadaires qui mélangent plusieurs notions grammaticales, ces exercices sont plus simples et vous permettent de travailler un thème en particulier. Cependant, il est difficile de construire des phrases qui n’utilisent qu’une seule notion de grammaire. Il arrivera donc que vous butiez sur un point, ne vous en inquiétez pas. Le principal ici est que vous soyez à même de construire les compléments du nom.
Enoncé Traduisez en turc les phrases suivantes. N’hésitez pas à passer votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître des indications diverses. 1. Le père de Mert est très grand. 2. Ma copine est étudiante. 3. Quel âge a ton frère ? 4. Le chauffeur du bus porte une chemise. 5. Les cuisiniers français sont très doués. 6. La cuisine turque est délicieuse. 7. Le département de littérature turque a fermé. 8. Le mur de pierre s’est effondré. 9. Il porte des chaussettes en laine. 10. J’ai perdu mon sac à main. 11. L’aire de jeu pour enfants est proche de la maison. 12. C’est une très belle nappe. 13. La République de Turquie est née en 1923. 14. Le 15 septembre 2008, la banque Lehman Brothers a fait faillite. 15. As-tu vu le dernier film de Christopher Nolan ? 16. Le directeur du FMI a démissionné.
Corrigé Voici notre proposition de corrigé, n’hésitez pas à poser vos questions ou proposez votre traduction en commentant en bas de l’article. 1. Mert’in babası çok uzun boylu. 2. Kız arkadaşım öğrenci. 3. Erkek kardeşin kaç yaşında? 4. Otobüs şoförü gömlek giyiyor. 5. Fransız aşçılar çok yetenekliler. 6. Türk mutfağı lezzetli. http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-complements-nom/
1/3
1/5/2017
construire des compléments du nom
7. Türk Edebiyatı Bölümü kapatıldı. 8. Taş duvar çöktü. 9. Yün çorap giyiyor. 10. El çantamı kaybettim. 11. Çocuk bahçesi eve yakın. 12. Çok güzel bir masa örtüsü. 13. Türkiye Cumhuriyeti 1923 yılında doğdu. 14. 15 Eylül 2008 günü, Lehman Brothers bankası iflas etti. 15. Christopher Nolan’ın son filmini izledin mi? 16. Uluslararası Para Fonu’nun yönetim müdürü istifa etti. En passant votre souris sur les mots soulignés, vous verrez apparaître leur décomposition en suffixes. Cela peut vous aider à mieux comprendre la traduction.
Explications linguistiques Les numéros ci-dessous renvoient au numéro de la phrase : (1) Ici le déterminant est connu et spécifié, c’est “Mert”. Ainsi, il faut le mettre au génitif d’où le “Mert’in”. On ajoute ensuite le possessif de 3ème personne du singulier à “baba” pour signaler qu’il est le déterminé du complément du nom : babası. (2) – Notez que pour préciser le genre de son “copain” en turc on est obligé d’utiliser le complément du nom “le copain fille” ou “le copain garçon” : kız arkadaşı ou erkek arkadaşı. On doit faire de même pour traduire “soeur” et “frère” : kız kardeşi et erkek kardeşi. – Ici nous devons traduire “ma copine”. Vous avez peut être pensé à traduire par kız arkadaş-ı-m c’est à dire à accoler successivement le possessif de 3ème personne du singulier pour former le complément du nom puis celui de 1ère personne du singulier pour traduire le “mon”. Sachez qu’il ne faux pas raisonner de cette façon car deux suffixes du possessif ne peuvent pas se succéder. Dès lors, il suffit d’accoler le suffixe de 1ère personne du singulier : kız arkadaş-ım. Il permettra à la fois de traduire “mon” et de mentionner la présence du complément du nom. Dans cet exemple, les deux raisonnements aboutissent au même mot kız arkadaşım mais ce n’est pas toujours le cas comme on le verra dans la phrase (10). (3) Même principe que dans la phrase (2). Retenez par ailleurs la façon de demander à quelqu’un son âge. On utilise pas comme en français “quel âge a …” mais l’expression kaç yaşında : littéralement “de combien est âgé”. Retenez ainsi : – quel âge as-tu ? kaç yaşındasın? > on ajoute tout simplement le suffixe du verbe être de 2ème personne du singulier à yaşında. (4) Ici, on peut considérer que le “bus” n’est pas spécifié et on peut donc omettre le génitif. Si vous parliez d’un bus en particulier, par exemple celui dans lequel vous vous trouvez avec un ami, vous http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-complements-nom/
2/3
1/5/2017
construire des compléments du nom
pourriez mettre le génitif et dire : otobüsün şoförü. (5), (6) & (7) Ces phrases sont faites pour vous faire apprendre une règle sur les compléments de nom formés à partir de nationalités. – Si le nom que vous souhaitez qualifier est une véritable personne comme un cuisinier, un acteur, un président etc. alors vous n’avez pas besoin de construire un complément du nom comme dans la phrase (5) : on dit fransız aşçılar et non fransız aşçıları. – Si au contraire c’est un objet ou un concept abstrait comme la cuisine, la république etc. alors vous devez construire un complément du nom comme dans les phrases (6) et (7). D’où le possessif de 3ème personne du singulier à la fin des mots mutfağı et Edebiyatı. (8) & (9) Un autre petite règle bien pratique à connaître : les mots exprimant la matière d’un objet comme le bois, le marbre, la pierre etc. prennent une valeur d’adjectif lorsqu’ils renseignent la matière d’un objet. On ne forme donc pas de complément du nom. D’où : – le mur de pierre = taş duvar et non taş duvarı – la table en bois = ahşap masa et non ahşap masası (10) On revient au point énoncé dans la phrase (2) : deux suffixes du possessif ne peuvent se succéder. Dès lors, pour traduire l’expression “mon sac à main” on ne peut pas dire el çantasım mais on utilisera seulement le possessif final, celui de première personne du singulier : el çantam. On ajoute enfin le suffixe de l’accusatif pour signaler que “le sac à main” est le COD du verbe kaybetmek, c’est le ı final de çantamı. (11) Retenez l’expression “près de …” qui utilise le directif : -(y)e/(y)a yakın. (12) Rien à signaler. (13) & (14) Retenez les façons de situer une action au cours d’une année ou d’une journée précise : – En 1923 : 1923 yılında littéralement “dans l’année de 1923”. – Le 15 Septembre 2008 : 15 Eylül 2008 günü littéralement “le jour du 15 septembre 2008”. (15) Notez l’usage du n de liaison dans le mot film-i-n-i entre le suffixe de possessif 3ème personne du singulier et celui de l’accusatif. Si vous ne savez pas quand ce n apparaît, référez vous à cette courte note à ce sujet. (16) Rien à signaler.
http://www.okumak.fr/exercices/exercice-de-turc-complements-nom/
3/3