What News Zine Exhibition Vol. 4 "Tidak Hilang Namun Tak Terulang"

Page 1

TIDAK
HILANG
NAMUN TAK
TERULANG

Zine
vol.
4



Siapa yang tidak pernah merenung akan masa lalunya? Ilustrasi merindukan masa kecil yang begitu cepat berlalu. Masa-masa yang menyenangkan, tidak perlu berpikir beban


P

Kata
Pengantar

andemi
yang
disebabkan
oleh
virus
 Covid-19
 telah
 memaksa
 hampir
 seluruh
 warga
 dunia
 melakukan
 aktivitas
di
dalam
rumah.
Saat
ini,
 kita
diusahakan
untuk
tetap
waras
 dengan
 adanya
 bantuan
 teknologi.
 Ayah
 bekerja,
 ibu
 berbelanja,
 anak
 bersekolah
 –
 semua
dapat
dilakukan
secara
mudah
untuk
 melanjutkan
hidup,
tentunya
dengan
jaringan
 internet
dan
teknologi
yang
memadai.
Tidak
 hanya
 melanjutkan
 kegiatan
 pokok
 melalui
 dukungan
internet,
manusia
sebagai
makhluk
 sosial
 pun
 mulai
 dibiasakan
 mengadakan
 pertemuan
secara
daring;
seperti
buka
puasa
 bersama
daring
di
bulan
Ramadan
yang
lalu,
 lembaga
dan
institusi
pendidikan
merayakan
 wisuda
 melalui
 media
 daring,
 bahkan
 mengadakan
pameran
seni
secara
virtual. 
 What
News
merupakan
satu
dari
sekian
 banyak
 pameran
 seni
 virtual
 yang
 diadakan
 selama
 masa
 pandemi
 virus
 Covid-19.
 Pameran
 ini
 sendiri
 mengusung
 tema
 besar
 berupa
 rasa
 kangen
 yang
 dapat
 mencakup
 sebaran
 yang
 luas.
 Sederhananya,
 seperti
 kangen
 bercengkerama
 dengan
 orang-orang
 terdekat
 di
 luar
 rumah
 tanpa
 takut
 tertular
 atau
 menularkan
 virus,
 atau
 rasa
 kangen
 mengerjakan
 kegiatan
 sehari-hari
 tanpa
 dibatasi
oleh
layar
digital
yang
membuat
mata
 perih
atau
sakit
punggung
akibat
terlalu
lama
 duduk,
hingga
kangen
untuk
melakukan
kerja
 sebagai
seniman
–
dalam
konteks
ini
berkarya
 lalu
mengadakan
pameran
–
sembari
duduk
 santai
 berhadapan
 dengan
 para
 seniman
 lainnya
membicarakan
tentang
konsep
karya
 yang
akan
dibuat.

Tajuk
 What
 News
 pun
 dipilih
 sebagai
 sebuah
bentuk
pertanyaan,
tidak
hanya
bagi
 para
 seniman
 namun
 untuk
 siapa
 saja
 jika
 merasa
 terpanggil
 dan
 ingin
 menjawab;
 ada
 berita
 baik
 apa
 tentang
 kreativitasmu
 di
 masa
 inkubasi
 ini?
 Tentunya
 jawaban
 yang
 diharapkan
adalah
kabar
baik
mengenai
karya
 yang
 segar
 dan
 baru,
 pertanda
 bahwa
 kreativitas
 tidak
 lantas
 mati
 suri
 dalam
 keadaan
 yang
 tidak
 kooperatif
 sekalipun.
 Dalam
 What
 News,
 kami
 percaya
 bahwa
 selalu
ada
hal
baru
yang
bisa
dikembangkan
 meski
 hanya
 di
 rumah
 dan
 melewati
 sistem
 digital.
 
 Pame ran
 se ni
 virtual
 What
 News
 menghadirkan
bagi
para
seniman
muda
untuk
 saling
bertegur
sapa
dan
bertukar
kabar
soal
 produktivitas
 mereka
 selama
 masa
 diam
 di
 rumah.
 Selain
 itu,
 diharapkan
 pula
 bahwa
 What
 News
 dapat
 menjadi
 pengingat
 baik
 bagi
 para
 kontributor
 maupun
 pengunjung
 pameran,
 bahwa
 kreativitas
 selalu
 mampu
 dikembangkan
 di
 manapun
 selama
 otak
 di
 raga
 seorang
 individu
 masih
 dapat
 bekerja
 sama
 dengan
 sistem
 tubuh
 lainnya
 agar
 membuat
raga
tersebut
tetap
hidup.

Meutia
Swarna
Maharani Banjarbaru,
27
Juni,
2020


Tidak
Hilang
Namun
Tak
Terulang

D

alam
 kehidupan,
 waktu
 tidak
 pernah
 berjanji
 apa
 yang
 sudah
 kita
 alami
 hari
 ini
 akan
 terulang
 kembali
setiap
waktu,
dan
tempat
 yang
 kita
 singgahi
 akan
 selalu
 menjadi
kenangan.
Merasa
ingin
kembali
pada
 kenangan
 adalah
 hal
 yang
 sangat
 wajar,
 hal
 yang
akan
muncul
dengansendirinya
tanpa
kita
 minta. 
 Sekian
banyak
masalah
sudah
kita
hadapi
 ,
sekian
banyak
rasa
sudah
kita
alami
Ingatan
 akan
hari
yang
sudah
jauh
kita
tinggalkan
tetap
 akan
 kembali
 diikuti
 dengan
 perasaan
 ingin
 kembali
pada
hari­hari
itu,
Memang
suatu
hal
 yang
mustahil
untuk
mengulang
sesuatu
yang
 sudah
 menjadi
 memori
 tetapi
 perasaan
 dan
 pikiran
kita
di
hari
itu
tetap
tidak
akan
hilang,
 tetap
akan
singgah
di
pikiran
walaupun
entah
 kapan
ia
akan
muncul
bersamaan
dengan
rasa
 ingin
kembali. 
 Di
 masa
 masa
 seperti
 ini
 membuat
 kita
 lebih
 sering
 peduli
 akan
 suasana
 hati
 dan
 pikiran
 diri
 sendiri.
 Merindukan
 suasana
 rumah,
 merindukan
 berkumpul
 bersama
 teman,
 merindukan
 suasana
 hati
 yang
 lebih

damai
 atau
 bahagia,
 merindukan
 keluar
 melihat
 dunia
 beserta
 makhluk­makhluknya,
 bahkan
 merindukan
 hanya
 pikiran­pikiran
 ringan
 yang
 singgah
 di
 kepala
 perasaan­ perasan
 seperti
 itu
 sekarang
 ini
 akan
 lebih
 sering
muncul
karena
rasa
peduli
terhadap
diri
 sendiri
 yang
 meningkat.
 Tetapi
 kembali
 lagi
 pada
 hakikatnya
 kita
 sebagai
 manusia
 akan
 hanya
terus
berharap
bisa
kembali
merasakan
 hal
yang
sama
untuk
kedua
kalinya.
Jelas
itu
 mustahil
 karena
 setiap
 harinya
 semua
 akan
 berubah,
 rutinitas
 kita
 sehari­hari
 pun
 tetap
 akan
berbeda
di
setiap
harinya. 
 Semua
 waktu
 dan
 tempat
 yang
 sudah
 kita
 singgahi
 tidak
 akan
 hilang
 dari
 ingatan
 kita,
tetapi
yang
berlalu
biarlah
berlalu
begitu
 saja.
Di
hari
selanjutnya
kita
harus
menjalani
 skenario
hidup
yang
berbeda
lagi. Anggieta
Maharani
S. Klaten,
24
Juli
2020


Zora
Anandita “Dethroned” Pencil
on
Paper 21cm
x
29.7cm 2020

Put Image Here.


Kali
 ini
 perempuan
 asli
 Surabaya.
 Namanya
 Zora.
 Zora
 memiliki
 wajah
 seperti
 penghuni
 penduduk
 timur
 tengah.
 Ia
 merupakan
perempuan
berkacamata
yang
cantik
dan
merupakan
 sosok
 yang
 menyukai
 tokoh
 korea.
 Zora
 sedang
 menempuh
 pendidikan
seni
murni
di
Fakultas
Seni
Rupa
ISI
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

S

ang
 Ratu
 kini
 terbebani
 dengan
 perasaan
 bahwa
 ia
 harus
 menang
 di
 setiap
 pertandingan.
 Terbebani
 oleh
 ekspektasi
 dari
 semua
 orang
 atas
 dirinya,
yang
jika
ia
tak
dapat
memenuhi
 hal
 itu,
 ia
 tak
 dapat
 berhenti
 melihat
 d i r i n y a 
 s e n d i r i 
 s e b a g a i 
 s e b u a h
 kegagalan.
 Hal
 ini
 membuat
 apa
 yang
 dulunya
 ia
 cintai
 dengan
 sepenuh
 hati
 menjadi
 sebuah
 penyiksaan
 tersendiri.

Ia
 merindukan
 dirinya
 yang
 dulu,
 yang
 mendapatkan
kebahagiaan
walau
hanya
 s e b a t a s 
 d a p a t 
 b e r m a i n 
 d a l a m
 p e r t a n d i n g a n . 
 D i a 
 m e r i n d u k a n
 kebebasan
 yang
 dulu
 ia
 miliki
 saat
 ia
 belum
menyandang
titel
sebagai
“Ratu”.


Bastian
Asra “Early
Life” Acrylic
on
Canvas 50cm
x
70cm 2020


Muhammad
bastian
asra
dwi
putra
damar
alam
atau
yang
 lebih
 sering
 di
 sapa
 bastian/aca
 Lahir
 di
 Jakarta
 tanggal
 9
 februari
 tahun
 2002.
 Ia
 sedang
 menempuh
 Pendidikan
 di
 program
 study
 seni
 murni
 fakultas
 seni
 rupa
 Institut
 Seni
 Indonesia
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

S

aya
memilih
judul
“
Early
life
 “
 dikarenakan
 saya
 rindu
 masa
di
saat
saya
masih
kecil.
 pada
 masa
 itu
 saya
 masih
 naif,
 tidak
 memikirkan
 halhal
yang
berat.
Hanya
sibuk
bermain
dan
 bercanda
 dengan
 teman-teman
 saya.
 Saya
 pernah
 mendengar
 kalimat
 “saat
 beranjak
 dewasa,
 kalian
 akan
 rindu
 masa
kanak-kanak“.
Saya
membenarkan
 p e r k a t a a n 
 
 t e r s e b u t 
 d a n 
 s a m p a i
 sekarang
saya
rindu
masa
masa
itu. 
 Saat
 saya
 masih
 kecil,
 saya
 suka
 bermain
 game,
 menonton
 kartun
 atau

film
 favorit
 saya
 dan
 karakter
 tersebut
 selalu
membuat
saya
senang
dan
seolah
 membantu
 saya
 melewati
 masa-masa
 b u r u k . 
 M e l a l u i 
 l u k i s a n 
 i n i 
 s a y a
 menceritakan
 diri
 saya
 ketika
 masih
 kecil
bersama
karakter
favorit
saya.


Alpanggih
Mustiko
Tangkas “Romansa
SMA” Mix
Media
on
Canvas 40cm
x
60cm 2020


Alpanggih
 Mustiko
 Tangkas
 lahir
 di
 Madiun,
 04
 juli
 20
 tahun
silam.
Ia
sangat
menggemari
seni,
bahkan
ia
memutuskan
 untuk
 meneruskan
 pendidikan
 di
 Institut
 Seni
 Indonesia
 Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

B

enar
 kata
 orang,
 masa
 SMA
 adalah
masa
yang
sulit
untuk
 dilupakan.
 Banyak
 yang
 m e n g a t a k a n 
 m a s a - m a s a
 SMA
 adalah
 masa
 yg
 paling
 indah
 dalam
 hidup.
 Banyak
 suka
 duka
 yang
 terjadi,
 salah
 satunya
 kisah
 r o m a n s a . 
 S e r i n g 
 k a l i 
 r a s a 
 r i n d u
 m e n g h a m p i r i 
 t a n p a 
 k i t a 
 s a d a r i ,
 merindukan
kenangan
manis
yang
hadir
 di
 masa
 itu,
 dimana
 para
 remaja
 mulai
 saling
 membuka
 hati.
 Benih
 cinta
 t u m b u h 
 b e g i t u 
 c e p a t . 
 B e r a w a l
 mengagumi
 dalam
 diam.
 
 Namun,

semua
rasa
itu
harus
segera
diutarakan.
 Sungguh
 manis
 sekali.
 
 Momen
 yang
 begitu
 indah.
 Kita
 tidak
 bisa
 berada
 di
 masa
itu
lagi,
namun
benih
cinta
ini
akan
 terus
 tumbuh
 dan
 berkembang
 seiring
 berjalannya
waktu.


Jasmine
Haliza “UMA” Pencil
on
Paper 21cm
x
29.7cm
(2) 2020


Jasmine,
 kawan
 yang
 satu
 ini
 berasal
 dari
 Cianjur,
 Jawa
 Barat.
 Jasmine
 merupakan
 perempuan
 dengan
 sosok
 yang
 berpendirian
 kuat
 dan
 juga
 feminis.
 Jasmine
 kini
 menempuh
 pendidikan
seni
murni
di
ISI
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

D

idedikasikan
 untuk
 mereka
 yang
 kepulangannya
 adalah
 teka-teki,
 Bahwa
 rumah
 adalah
 perjalanan
 waktu
 sebuah
 memori
 Serta
 liaran
 panjang
imajinasi.


Moh.
Kholilur
Rahman “Yang
Indahpun
Terasa
Hambar” Watercolor
on
Paper 21cm
x
29.7cm 2020

Put Image Here.


Moh.
Kholilur
Rahman,
seorang
mahasiswa
ISI
Yogyakarta
 asal
 timur
 pulau
 Jawa,
 Situbondo.
 Ia
 pergi
 merantau
 ke
 Yogyakarta
demi
menjalani
hidup
yang
lebih
tidak
layak.
Setiap
 waktunya
 ia
 isi
 dengan
 merenung
 di
 pojok
 ruangan
 yang
 mungkin
sebagian
orang
menganggapnya
gila,
tapi
karena
itulah,
 ia
 mampu
 menghasilkan
 karya-karya
 yang
 membuat
 kita
 tak
 bergairah
untuk
hidup.

Deskripsi
Karya

K

egiatan
 melukis
 di
 tempat
 b e r s a m a 
 t e m a n - t e m a n
 m e m a n g 
 s e r u 
 d a n
 menyenangkan,
 tapi
 di
 saat
 pandemi
 kegiatan
 itu
 sulit
 untuk
terlaksana. 
 Dalam
 karya
 tampak
 seseorang
 yang
 sedang
 berkegiatan
 melukis
 pemandangan
 alam
 
 di
 tempat
 tanpa
 didampingi
 oleh
 teman-temannya.
 Ketika
 ia
 baru
 mulai
 melukis,
 rasa
 hambar,
gelisah
dan
tak
bergairah
serta
 ingatan
 yang
 muncul
 tiba-tiba
 akan
 kenangan
 sewaktu
 melukis
 bersama
 teman
 seakan-akan
 menjadi
 satu
 m e m b e n t u k 
 d i n d i n g 
 b e t o n 
 y a n g

menghalangi
 tatapan
 dia
 terhadap
 pemandangan
 air
 terjun
 indah
 itu.
 Memang
rasa
rindu
dapat
mematahkan
 segalanya,
 bila
 rasa
 rindu
 kepada
 sesuatu
 
 tak
 terealisasikan,
 keindahan
 seindah
 apapun
 terasa
 hambar
 dan
 tak
 berkesan
 sama
 sekali,
 tumpukan
 emas
 pun
 terlihat
 seperti
 tumpukan
 sampah
 tak
 berguna,
 begitu
 sebaliknya.
 Tapi
 ia
 tetap
 tegak
 berdiri
 karena
 ia
 tau
 saatsaat
seperti
ini
tak
akan
bertahan
lama,
 dan
 nantinya
 bisa
 berkumpul
 bersama
 teman-teman
seperti
biasa.


Ratna
Sanggita
Waluyo “Rindu
Keluar
Rumah” Acrylic
on
Canvas 40cm
x
60cm 2020

Put Image Here.


Ratna
 Sanggita
 Waluya,
 biasa
 dipanggil
 Sanggi.
 Saat
 ini
 sedang
menempuh
pendidikan
seni
rupa
di
ISI
Yogyakarta.
Aktif
 bermusik
dan
melukis.

Deskripsi
Karya

S

ituasi
 seperti
 sekarang
 ini
 membuat
 beberapa
 aktivitas
 tidak
 berjalan
 sebagaimana
 m e s t i n y a . 
 A n a k - a n a k
 merindukan
 dunianya,
 dunia
 yang
 penuh
 warna,
 yang
 karena
 bencana
 covid-19
 harus
 jauh
 dari
 mereka.
 Kerinduan
anak-anak
adalah
kerinduan
 bermain,
dunia
pelangi
bagi
jiwanya.


Yusuf
Maulana
Ramdani “Leuwiliang” Acrylic
on
Canvas 40cm
x
40cm 2020


Yusup
Maulana
Ramdani
ini
berasal
dari
sunda
ketika
di
 kampus
sering
di
panggil
Ramdani
atau
Dani,
Dani
juga
kadang
 suka
 berbicara
 dengan
 bahasa
 sunda.
 Karyanya
 memiliki
 garis
 lukisan
 yang
 unik
 dan
 berbeda.
 Dani
 sedang
 menekuni
 dan
 belajar
seni
murni
di
ISI
Yogyakarta
sejak
tahun
2019.

Deskripsi
Karya

L

euwiliang
 berasal
 dari
 nama
 pasar
yang
ada
di
kabupaten
 Bogor,
 pasar
 ini
 salah
 satu
 pasar
 pusat
 di
 Bogor
 Barat.
 Dulu
 saat
 saya
 masih
 kecil
 ada
cerita
dibalik
pasar
ini,
ketika
itu
ibu
 saya
 membeli
 beberapa
 sayuran
 dan
 kebutuhan
 pokok
 lainnya,
 namun
 saat
 itu
saya
kekeh
ingin
sekali
membeli
ikan
 hias
yang
harganya
dua
kali
lipat
harga
 s a y u r a n 
 d a n 
 I b u 
 s a y a 
 t i d a k
 membelikannya
 walau
 sebenernya
 dia
 ingin
 membelikanya,
 dia
 mengimingngiming
sesuatu
yang
lebih
dari
ikan
hias
 w a l a u 
 s a m p a i 
 s e k a r a n g 
 t i d a k
 diberikannya
 dan
 sayapun
 lupa
 benda
 apa
 itu.
 Selain
 itu
 dia
 memberikan
 rambutan
namun
saya
menolaknya
dan
 dia
 pun
 memarahi
 hingga
 sepanjang

jalan
pulangpun
saya
menangis,
kala
itu
 umur
saya
8
tahun. 
 Entah
 kenapa
 hal
 sesepele
 itu
 mengingatkan
pada
masa
kecil,
dan
itu
 sangat
saya
rindukan,
dan
ingin
kembali
 kemasa-masa
 itu.
 Dan
 beliau
 menjadi
 tulang
 punggung
 keluarga.
 Begitu
 pula
 dengan
garis
spiral
di
setiap
lukisan
yang
 melambangkan
 kelahiran
 yang
 artinya
 andai
 saya
 terlahir
 kembali
 mungkin
 akan
 membenahi
 kesalahan
 saya
 dan
 akan
 menemani
 beliau
 saat
 sedang
 sekarat.


Ahmad
Rizky
Amran “Memoir” Acrylic
on
Canvas 21cm
x
33cm
(3) 2020


Ahmad
 Rizky
 Amran,
 pria
 kelahiran
 Surabaya,
 10
 september
2001
ini
sekarang
tinggal
di
Desa
Jarakan,
Kecamatan
 Kasihan,
Kabupaten
Bantul,
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
karena
 studinya
di
Institut
Seni
Indonesia
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

K

arya
 yang
 berjudul
 Memoir
 i n i 
 M e r e p r e s e n t a s i k a n
 tentang
 rekam
 jejak
 dan
 peristiwa
 masa
 lampau.
 Kenangan
 akan
 kejadian
 unik
 di
 masa
 kecil
 yang
 tidak
 terlupakan
 menjadi
 sebuah
 rasa
 rindu
 untuk
 mengulang
 kembali
masa
tersebut.


Zahra
Mediagustyana “Love
Life
High
School” Digital
Illustration
and
Video
Art 21cm
x
29,7cm 2020


Perempuan
asal
DKI
Jakarta
ini
terkenal
dengan
panggilan
 Zamed
yang
merupakan
gabungan
dari
awalan
dan
akhiran
pada
 nama
panjangnya.
Katanya,
Zamed
adalah
salah
satu
sosok
yang
 super
 ceria
 di
 angkatannya
 dan
 memiliki
 cara
 berbicara
 yang
 lucu.
 Ia
 juga
 senang
 memanggil
 teman-temannya
 dengan
 cara
 berteriak.
 Zamed
 menempuh
 pendidikan
 seni
 murni
 di
 ISI
 Yogyakarta

Deskripsi
Karya

K

a r y a 
 i n i 
 m e n c e r i t a k a n
 nostalgia
 kehidupan
 masa
 remaja
SMA
yang
sulit
untuk
 dilupakan.
 Dimana
 setiap
 sudut
 gedung
 sekolah
 selalu
 m e m i l i k i 
 c e r i t a . 
 T e m p a t 
 d i m a n a
 kejadian
positif
dan
negatif
dimulai
yang
 b e r c a m p u r 
 d e n g a n 
 k o n fl i k 
 d a n
 pelajaran.
 Bagai
 api
 yang
 panas
 dan
 membara,
 juga
 kencangnya
 angin
 dan
 ombak
 di
 lautan.
 Disinilah
 zaman
 jiwa
 remaja
 pada
 masa
 itu.
 Yang
 haus
 akan
 rasa
ingin
tau
dan
kepuasan
yang
sangat
 tinggi.
 
 Menggambarkan
logo
SMA
ini
dan
 memodifikasinya
menjadi
sudut
sekolah
 karna,
 dari
 logo
 sederhana
 tersebut,
 banyak
 makna
 yang
 memberi
 kesan
 tersendiri
 bagi
 saya.
 4
 boneka
 tersebut
 adalah
contoh
dari
kehidupan
masa
sma
 yang
 tidak
 luput
 dari
 pertemanan
 ,persahabatan,
juga
percintaan
ala
anak
 SMA.
 2
 boneka
 yang
 sedang
 duduk
 adalah
 gambaran
 dari
 seorang
 remaja
 y a n g 
 s e d a n g 
 m a n i s - m a n i s n y a
 merasakan
 awal
 jatuh
 cinta.
 Dengan
 kata-kata
yang
begitu
manis,
perlakuan
 yang
begitu
indah,
menjadikan
dia
tanpa
 sadar
 terikat
 dengan
 sebuah
 hubungan
 yang
toxic
juga
terkekang. 
 Belum
lagi
dengan
emosi
labilnya.
1
 boneka
 yang
 berdiri
 di
 sebelah
 kiri,

adalah
 contoh
 dari
 gambaran
 seorang
 yang
 kita
 anggap
 sahabat
 bisa
 berubah
 menjadi
seorang
yang
begitu
jahat.
Tapi
 dari
 sudut
 sekolah
 ini,
 kita
 juga
 diajarkan
tentang
kehidupan
yang
tidak
 luput
 dari
 kata
 pengorbanan
 juga
 perjuangan.
 Tentang
 suatu
 keikhlasan
 yang
sangat
penting
untuk
kedepannya,
 sesuatu
yang
kita
inginan
belum
tentu
itu
 terbaik
untuk
kita.
Disini
aku
gambarkan
 dengan
 1
 boneka
 remaja
 laki-laki
 yang
 berdiri
sebelah
kanan.
Remaja
tersebut
 sebenarnya
 suka
 dan
 ingin
 memliki
 remaja
 wanita
 tersebut.
 Akan
 tetapi,
 ia
 sadar
 dia
 hanya
 bisa
 berteman
 dan
 menjadi
malaikat
pelindung
untuk
sang
 wanita.
Alias
friendzone. 
 Tulisan-tulisan
 pada
 background
 a d a l a h 
 c a r a 
 t e r a k h i r 
 s a y a
 mengungkapkan
tentang
masa
itu.
Kata
 sederhana
 yang
 tidak
 akan
 luput
 dari
 kehidupan
 anak
 SMA.
 Walaupun
 terkesan
 kasar,
 kata-kata
 tersebut
 lah
 yang
 menghibur
 dan
 memberi
 kesan
 konyol
 selama
 3
 tahun.
 Dengan
 sedikit
 efek
 giltch
 yang
 memberikan
 kesan
 loading
 atau
 mengingat-ingat
 kembali
 yang
 membuat
 kita
 seolah
 berfikir
 kembali
pada
kenangan
masa
tersebut.


Jangan
menunggu
inspirasi,
itu
akan
datang
 ketika
kita
bekerja. –
Henri
Matisse
–


Thanks
to

Terima
 kasih
 sebesar-besarnya
 atas
 bantuannya
 kepada
 Lutse
 Lambert
Daniel
Morin,
M.Sn.,
Satrio
Hari
Wicaksono,
M.Sn.,
Devy
Ika
 Nurjanah,
 S.Sn.,
 M.Sn.,
 AC
 Andre
 Tanama,
 M.Sn.,
 Opung
 Farhan,
 Guruh
 Ramdani,
 Alodia
 Yap,
 Lor
 band,
 Danang
 Nasution,
 Saltys
 Spitoons,
anggota
Nawanata,
dan
para
penulis
yang
terdiri
dari;
Meutia
 Swarna
 Maharani,
 Desi
 Sofianti,
 Awi
 Nasution,
 Tarisya
 Amalia,
 Anggieta
Maharani,
Maila
A.
Fainanita,
dan
M.
Sifak
Suliswanto,
serta
 sponsor
 dan
 media
 partner
 yang
 membantu
 kelancaran
 pameran
 virtual
ini.

Sponsored
by
:

Media
Partner
:

@chantfelicia





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.