Infographic - Progress Provinsi Sulawesi Tenggara (Bahasa)

Page 1

Program undertaken with the financial support of the Fovernment of Canada provided through Global Affairs Canada

Kemajuan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) 2019 Kabupaten Konawe Selatan Peternakan Sapi Terintegrasi Bantuan Teknis Regulasi Analisis Regulasi Kemudahan Berusaha Kerjasama dan koordinasi parapihak

Kondisi Sebelum Sulawesi Tenggara adalah kawasan pengembangan sapi nasional dengan populasi sapi

65.434

Multi-Stakeholder Forum

Kajian Ekonomi – Rantai Nilai: Sapi Harmonisasi program dan kebijakan Pemda untuk pilot PEL Kerjasama swasta, universitas dan perbankan - untuk pendampingan, akses pasar, dan permodalan Kapasitas produksi

20% berasal dari Konawe Selatan

Modul Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan dan Modul Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali

Pertambahan bobot (bertambah 0,3 kg/hari)

Pengolahan kompos dari feces sapi Budidaya sayuran organik Pakan konsentrat berbasis bahan lokal Manajemen keuangan dan analisa usaha ternak

Rp Rp

Pilot PEL 2018: Demoplot penggemukan sapi 10 Peternak (Rumah Tangga) mengelola 20 sapi Bali 2019: Konsep peternakan yang terintegrasi 159 Peternak (Rumah Tangga) 4 desa dampingan; desa Alebo, desa Lalosingi, desa Aunupe dan desa Amotowo

Rp

Hasil

Scale-up Penguatan potensi penyedia layanan pengembangan usaha (BDSP):

Kerjasama dengan Uni. Halu Oleo berupa bantuan peningkatan kapasitas peternakan yang terintegrasi

-Uni. Halu Oleo dalam peningkatan produktivitas komoditas sapi dan hasil pertanian horti -LPPM Uni. Muhammadiyah Kendari dalam bisnis dan pemasaran

Dukungan Pemerintah Daerah: - Pengadaan unit pengolahan pupuk organik - Pelatihan pembuatan pupuk kompos - Alat cultivator pertanian - Penyediaan obat-obatan ternak - Penyediaan bibit tanaman hijauan pakan ternak - Kegiatan monitoring dan evaluasi Dukungan Dana Desa: - Pengadaan bibit tanaman hortikultura, saprodi, dan operasional kelompok tani

Bobot ternak sapi optimal (bertambah 0,6 kg/hari)

-Yayasan SINTESA dalam manajemen usaha dan pengembangan kelompok UKM dan Koperasi

Target capaian selanjutnya: 2020

288

570

2021

605

890

Kualitas dan kuantitas pakan rendah

Pakan konsentrat berbasis bahan lokal yang mudah dibuat peternak

Tersedianya kebun pakan

Rp 9,8 juta

Rp 11,5 juta

Peningkatan populasi untuk penyediaan stok bakalan sapi yang akan digemukkan

Harga jual/ekor* *bobot 260 kg/ekor

Harga jual/ekor*

Tersedianya formula ransum pakan ternak untuk sapi penggemukan, sapi bunting dan anakan

*bobot 280 kg/ekor

Pendapatan tambahan dari pemanfaatan urin dan feses sapi Rp 550 ribu per peternak A project implemented by:


Program undertaken with the financial support of the Fovernment of Canada provided through Global Affairs Canada

Kemajuan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) 2019 Kabupaten Wakatobi Budidaya Rumput Laut Hasil

Bantuan Teknis Regulasi Analisis Regulasi Kemudahan Berusaha

Kondisi Sebelum

Kerjasama dan koordinasi parapihak Kab. Wakatobi

Multi-Stakeholder Forum

Kajian Ekonomi – Rantai Nilai: Rumput Laut Harmonisasi program dan kebijakan Pemda untuk pilot PEL

Kerjasama swasta - untuk pendampingan dan akses pasar

Hanya ada 1 Koperasi Rumput Laut

Produktivitas 600 kg/panen per Rumah Tangga Budidaya

Scale-up 2 Kerjasama dengan pihak swasta: PT. BSS sebagai offtaker dan memberikan bantuan bibit dan tali bentangan BPD Sultra untuk dukungan permodalan

Target capaian 2021: 260 Pembudidaya (Rumah Tangga)

Dukungan Pemerintah Daerah: Pengadaan tali dan bola-bola untuk pembuatan longline demoplot bibit 5 Koperasi Rumput Laut 20 pengurus

Berdiri 10 unit Koperasi (30 Pengurus)

Produktivitas 2100 kg/panen per Rumah Tangga Budidaya

170 tenaga kerja perempuan Pendapatan per orang Rp 1,8 juta

Pembentukan dan penguatan koperasi Penguatan kapasitas pendamping/penyuluh

Rp 21,6 juta

Pendapatan per panen

Rp 114 juta

Pendapatan per panen

Produktivitas 5700 kg/panen per Rumah Tangga Budidaya

GAP

Panduan budidaya dan pascapanen

Kualitas bibit rumput laut yang rendah

Manajemen dan keuangan koperasi

Pilot PEL Demoplot budidaya dan penyediaan bibit yang berkelanjutan 48 Pembudidaya (Rumah Tangga)

Belum adanya pendamping/penyuluh

Partisipasi perempuan (92 pekerja) Pendapatan per orang Rp 260 ribu

Tersedianya bibit rumput laut berkualitas (jenis F1)

Pendapatan Rp 572,3 juta/panen

per Rumah Tangga Budidaya 7 orang terlatih sebagai pendamping/penyuluh 152 perempuan bekerja dalam produksi tali cincin dan pembibitan Pendapatan per orang Rp 620 ribu

15 orang terlatih sebagai pendamping/penyuluh

A project implemented by:


Program undertaken with the financial support of the Fovernment of Canada provided through Global Affairs Canada

Kemajuan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) 2019 Kota Kendari

Pengolahan Tepung Ikan Bantuan Teknis

Kondisi Sebelum

Regulasi Analisis Regulasi Kemudahan Berusaha Kerjasama dan koordinasi parapihak

20-25% ikan kurang baik dari hasil tangkapan belum dimanfaatkan

Multi-Stakeholder Forum

Kajian Ekonomi – Rantai Nilai: Perikanan Harmonisasi program dan kebijakan Pemda untuk pilot PEL

Kerjasama swasta - untuk pendampingan dan akses pasar Pembentukan unit usaha dan penguatan koperasi Kapasitas produksi Manajemen usaha koperasi dan UMKM perempuan Pengolahan tepung ikan dan pengemasan produk Teknis penanganan ikan hasil tangkapan di atas kapal dan dermaga

Hasil

Scale-up

2 Kerjasama dengan pihak swasta: 2 pengusaha ternak ayam sebagai pembeli tepung ikan 5 pemilik kapal untuk penyediaan bahan baku ikan, melibatkan 20 nelayan

Belum ada UMKM yang memproduksi tepung ikan

Ada koperasi tetapi belum berjalan dengan baik dan belum ada izin usaha

Terdapat kebutuhan tepung ikan untuk pembuatan pakan ayam

Sudah ada Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) yang dikeluarkan oleh perizinan/OSS

Perluasan kerjasama dengan off-taker dan penyedia bahan baku: - 1 Pengolah Pakan - 1 Unit Usaha Pakan Universitas Haluoleo - 7 pemilik kapal dan PT Aruna, melibatkan 140 nelayan

Target 2021:

20 Sudah ada Rumah Produksi Tepung Ikan mandiri yang dibangun dengan Swadaya Koperasi

3,8 ton/tahun

Koperasi memiliki struktur dan aturan main kelembagaan Unit usaha tepung ikan mempunyai izin produk

Sudah mulai berproduksi sebanyak 200kg tepung dengan harga Rp 16 ribu/kg

Koperasi memiliki pembukuan dan administrasi yang teratur sesuai aturan koperasi Koperasi rutin menyelenggarakan RAT

Pilot PEL

1 kelompok usaha 10 anggota koperasi, 7 perempuan

A project implemented by:


Program undertaken with the financial support of the Fovernment of Canada provided through Global Affairs Canada

Kemajuan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) 2019 Kota Baubau

Pengolahan Ikan Asap Higienis Bantuan Teknis

Kondisi Sebelum

Target Hasil

Kerjasama dan koordinasi parapihak Multi-Stakeholder Forum

Produksi 800-1000 ekor per bulan

Peningkatan produksi per bulan 25%-30%

Rencana aksi pengembangan ikan asap Harmonisasi program dan kebijakan Pemda untuk pilot PEL

Kerjasama swasta

Pendapatan Rp 16-20 juta per bulan per kelompok

Peningkatan pendapatan per bulan 25%-30%

Scale-up Pemerintah Kota Baubau

Perencanaan pembangunan rumah produksi yang didanai oleh APBD kota Baubau melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau pada tahun 2020 sebesar Rp. 135 juta

Penguatan koperasi nelayan Belum adanya rumah produksi yang memadai dan higienis Kapasitas produksi dan pengembangan usaha Teknis pemilihan dan penanganan ikan bahan baku GMP

SOP pengolahan ikan asap berdasarkan standar GMP Desain teknologi mesin pengasapan yang ramah lingkungan

Produk memenuhi standar GMP, memiliki merk dan kemasan, label halal dan izin BPOM

Produk belum memenuhi standar GMP

Pasar terbatas di tingkat lokal

Ekspansi pemasaran di pasar modern dan e-commerce

Dukungan Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindag Kota Baubau, dan BPOM untuk melakukan pengawasan kualitas produk ikan asap untuk mempertahankan kualitas sesuai standar GMP

Universitas Halu Oleo

Dukungan desain mesin dan rumah produksi oleh Fakultas Teknik

Perizinan, branding dan packaging Dukungan pendampingan kualitas produk dan keamanan pangan oleh Fakultas Pertanian

Marketing

Pilot PEL

4 kelompok usaha 24 anggota, 13 Perempuan

A project implemented by:


Program undertaken with the financial support of the Fovernment of Canada provided through Global Affairs Canada

Kemajuan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) 2019 Kabupaten Bombana

Minyak Kelapa Murni (VCO) Bantuan Teknis

Kerjasama dan koordinasi parapihak Multi-Stakeholder Forum

Analisis Produk Unggulan Daerah: Kelapa Harmonisasi program dan kebijakan Pemda untuk pilot PEL

Pembentukan dan penguatan koperasi

Kondisi Sebelum

Belum ada wadah koperasi 1 Kelompok memiliki izin usaha Peran perempuan pada usaha pengolahan kelapa sebatas pengolah kopra dan pembuat arang batok kelapa

Pasar terbatas di tingkat lokal Kapasitas produksi dan pengembangan usaha Keterampilan teknis pengolahan VCO Manajemen usaha Perizinan Informasi pasar

Pilot PEL

Produksi per bulan Kelompok Rusdar Jaya : 1000 liter/ 5 orang Pendapatan per bulan Kelompok Rusdar Jaya: Rp 30 juta

Target Hasil

Scale-up

2 Kelompok memiliki izin usaha Produk sesuai standar BPOM

Perempuan memiliki keterampilan teknis membuat VCO, dan terlibat aktif dalam manajemen kelompok usaha Meluasnya penyerapan pasar: bekerjasama dengan para off-taker produk turunan kelapa

Produksi per bulan K. Rusdar Jaya : 1.500 liter/5 orang K. baru : 1.800 liter/15 orang

Terbentuknya koperasi yang bergerak pada usaha produksi dan pemasaran VCO

Kelompok usaha mendapat : -Dukungan modal kerja dari Pemerintah Daerah dan lembaga keuangan -Akses layanan pengembangan usaha (BDSP)

Replikasi: Terbentuk 7-8 kelompok usaha

Pendapatan per bulan K. Rusdar Jaya: Rp 45 juta/ 5 orang Pendapatan per bulan K. baru : Rp 54 juta/ 15 orang

Produktivitas meningkat 30-50% Pendapatan meningkat 30-50%

2 Kelompok Usaha Rusdar Jaya (5 orang) 1 Kelompok baru yang akan dibentuk (15 orang)

A project implemented by:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.