NSLIC/NSELRED GORONTALO CHAMPIONS IKM Bilal Mekar Snack (BMS), Kota Gorontalo Risna Thamrin Hasan (39) adalah ibu kepala keluarga dan pelaku IKM di Kota Gorontalo yang merintis usahanya sejak 2012 dengan membuat Panada Tore (pastel kering). Usaha ini berawal dari hobi Risna memasak dan pemasaran produknya pun masih terbatas yaitu ditawarkan langsung ke teman-temannya dan dititipkan di warung sekitar. Pada tahun 2017, Risna masih bekerja sendiri dengan pendapatan sekitar Rp 4 juta per bulan. Berkat keuletannya, usaha Risna yang berlabel Bilal Mekar Snack (BMS) di tahun 2019 mulai berkembang pesat dengan sembilan karyawan (delapan perempuan dan satu laki-laki) dan omset Rp 25 juta per bulan.
PENGEMBANGAN USAHA Produk Panada Tore dari IKM Bilal Mekar Snack (BMS) milik Risna kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Provinsi Gorontalo dan dipasarkan luas di retail-retail besar Gorontalo seperti Omart, Saronde, Qmart, Karsa Utama, dll. Padahal awalnya Risna hanya memasarkan sambal dan Abon secara online melalui Facebook. Mulai 2018, Risna bergabung dalam Komunitas Segala Sagela yang dibentuk NSLIC/NSELRED dan mengembangkan produk olahan lain berbahan Sagela (ikan Roa) untuk diversifikasi produk BMS. Risna bersama sembilan karyawannya kini memproduksi tujuh varian produk (Panada Tore isi abon Tuna; Panada Tore isi abon Tuna campur laksa; Abon Tuna pedas; Abon Tuna orginal; Abon Tuna rasa Kare; Abon Tuna rasa Iloni dan Sambal Sagela) dengan omset sekitar Rp 25 juta per bulan. Setelah mengikuti penguatan kapasitas dari NSLIC/NSELRED mulai dari ‘Bincang Bisnis Hambatan Usaha Bagi Pengusaha Perempuan’ yang digelar bersama KADIN pada September 2018, hingga berbagai training untuk Komunitas Segala Sagela antara lain Pelatihan Pengembangan Usaha; Keamanan Pangan; Keuangan; Pengembangan Ekonomi Lokal; Perencanaan Pasar dan Kerjasama Bisnis, dll., mindset Risna pun berubah. Risna bertekad bisnisnya harus lebih progresif melalui jejaring usaha.
PERIZINAN
JEJARING USAHA
Risna menyadari pentingnya perizinan untuk legalitas usaha dan produknya sebagai modal utama melakukan ekspansi pasar. “Saya rajin
Melalui fasilitasi NSLIC/NSELRED, Risna dan sesama IKM pengolah ikan Sagela di Kota Gorontalo kini menemukan jaringan pemasaran seperti Omart, Saronde, dll. serta berjejaring antar IKM dengan membentuk Komunitas Segala Sagela. Di kelompok ini, terjalin berbagai kerjasama mulai dari pengadaaan bahan, pengolahan limbah Sagela, promosi produk hingga pemasaran bersama. "Bekerjasama dengan Komunitas Sagela Sagela bukanlah sebuah kerugian atau persaingan. Saya percaya, rezeki setiap orang sudah ditentukan. Hanya kita perlu memantaskan diri untuk mendapatkannya.” ujar Risna.
mengunjungi dinas-dinas terkait untuk mengurus izin usaha. Alhamdulillah, semua produk BMS kini sudah memiliki izin PIRT. Ini yang pertama kali ditanyakan jika kita hendak masuk ke pasar.” ungkapnya saat menceritakan pengalaman mengurus izin beberapa tahun lalu.
PROSPEK PASAR HINGGA EKSPOR
PENGUATAN KAPASITAS & KELEMBAGAAN
Prospek pasar untuk Panada Tore, Abon Tuna dan Sambal Sagela produksi BMS dan produkproduk olahan lain berbasis ikan Sagela cukup menjanjikan. Permintaan pasar pun semakin tinggi seiring meningkatnya popularitas produk dan promosi yang gencar dilakukan Risna dan Komunitas Segala Sagela di berbagai kegiatan seperti pelatihan, pameran, lomba, pertemuan resmi dan event lain.
Komitmen kuat memajukan bisnis mendorong Risna sangat aktif mengikuti berbagai pelatihan, pameran dan kompetisi untuk penguatan kapasitas dan kelembagaan. Pada September - November 2019 saja ada sekitar 10 kegiatan yang telah Risna ikuti, antara lain:
Sebagai contoh, saat Mindanao Trade and Business Mission to Gorontalo 30 Oktober lalu, Risna dan dua anggota IKM Komunitas Segala Sagela yang menghadiri acara tersebut mendapat permintaan ekspor perdana produk mereka sebanyak 3.000 bungkus ke Filipina sebagai hasil kunjungan Konjen Filipina ke Gorontalo. NSLIC/NSELRED telah menjembatani komunikasi antara IKM Segala Sagela dengan buyer asal Filipina tersebut bersama Dinas Perindagkop Provinsi Gorontalo bidang Perdagangan Luar Negeri dan pihak bea cukai untuk mengatasi kendala pengiriman dari Gorontalo ke Manado menuju Davao, Filipina.
Pemenang Galang UKM Gorontalo Menuju UKM Brilliant 2019 oleh BRI, ICSB dan MARKPLUS Institute (5 Nov 2019);
Pembicara pada Pelatihan Pangan Bagi Ibu Rumah Tangga, di Kelurahan Dembe Jaya atas undangan Pemerintah Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo (4 November 2019);
Peserta pameran mewakili UMKM Provinsi Gorontalo pada The 34th Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, Kementerian Perdagangan (16 - 20 Okt 2019) di ICE-BSD City, Tangerang;
Pelatihan Teknik Promosi Produk Ekspor oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI (11-14 Oktober 2019) di Jakarta;
Peserta pameran Gorontalo Culinary Expo pada Gorontalo Karawo Festival (2-6 Oktober 2019) bersama Komunitas UMKM ‘Segala Sagela’ dukungan NSLIC/NSELRED;
Pelatihan GO AKSELERASI Transformasi Digital UMKM Indonesia; BRI Incubator oleh BRI Gorontalo (3-4 Oct 2019)
Pelatihan SheMeansBusiness; Masterclass Luaskan Pasar Lokal dan Global dengan Pemasaran Digital yang digelar oleh Facebook dan Femina di Kota Gorontalo (19 Sep 2019);
Pembicara sebagai salah satu local champions pada Monev Perkembangan NSLIC/NSELRED Gorontalo (12 Sep 2019);
Pembicara pada Pelatihan Produk Olahan Ikan dan Buah Mangrove di Desa Lambangan dan Uwedikan, Kabupaten Banggai atas undangan Yayasan Burung Indonesia dan Jaringan Pengelola Sumberdaya Alam (13-14 Sep 2019);
Pembicara pada Bimbingan Teknis Diseminasi Produk Olahan Perikanan Bernilai Tambah, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo (3 September 2019).