Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

Page 1

Program undertaken with the financial support of the Government of Canada provided through Global Affairs Canada

Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan



Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah, penyusunan Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan ini dapat selesai dikerjakan. Penulisan panduan ini dimaksudkan agar para pembaca khususnya para peternak yang berusaha dalam bidang penggemukan ternak sapi dapat memahami bagaimana cara memilih bahan pakan dan menyusun pakan konsentrat sebagai pakan penguat ternak sapi yang mereka gemukkan. Kegiatan ini adalah salah satu bagian dari kegiatan Proyek NSLIC/NSELRED dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat miskin. Materi

yang termuat di dalam modul ini disajikan dalam bahasa yang

sederhana sehingga mudah dipahami dan disertai dengan gambar peraga. Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi yang terdapat di dalam modul ini harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan teknologi pakan khususnya pakan untuk penggemukan sapi, sehingga kegiatan revisi terhadap materi yang terdapat di dalam panduan ini secara berkala mutlak dilakukan. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyiapkan bahan-bahan penulisan panduan ini. Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para peternak sapi penggemukan.

Dr. Rino A. Sa’danoer Direktur Proyek


Daftar Isi A. Pendahuluan B. Sumber Pakan Serat

C. Sumber Pakan Penguat

1 1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) 2. Rumput Raja (Pennisetum purpupoides) 3. Rumput Odot atau Rumput Gajah Super (Pennisetum purpureum cv. Mott.) 4. Rumput Setaria (Setaria sphacelata) 5. Rumput BD (Brachiaria decumbens) 6. Mulato (Brachiaria Hybrid) a. Pakan Penguat dari Hijauan 1. Rumput Sentro (Centrocema pubescens) 2. Rumput Siratro (Macroptilium artopurpureum) 3. Rumput kembang telang (Clitoria ternatea) 4. Gamal (Gliricidia sp) 5. Indigofera (Indigofera Zollingeriana) 6. Lamtoro (Leucaena leucocephala) b. Pakan Penguat Konsentrat

D. Meramu Pakan Ternak Sapi Penggemukan E. Sumber Pakan Penguat

F. Daftar Pustaka

3 3 4 4 6 6 9 10 10 11 11 12 12 13

15

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tata Urutan Penyajian Pakan Panjang Potongan Pakan Hijauan Pencampuran Pakan Kesegaran dan Penyimpanan Pakan Kebutuhan Elektrolit Jumlah Pakan yang Disediakan Penggantian Pakan

21 21 21 21 22 22 23 24


Daftar Tabel 1. Pakan ternak sapi yang bersumber dari limbah hasil pertanian dan nilai kecernaannya 2. Daftar bahan pakan ternak sapi dan nilai nutrisinya 3. Bahan pakan konsentrat, kandungan protein dan harga pakan 4. Kebutuhan bahan pakan untuk menyusun konsentrat sesuai jumlah kebutuhan

7 14 16 19

Daftar Gambar 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Hubungan umur panen dan kandungan nutrisi rumput raja Cara penanaman rumput raja pada musim kemarau Cara penanaman rumput raja pada musim penghujan Pakan konsentrat komersil Bahan pakan penyusun konsentrat Alur kerja penyusunan konsentrat

7. Contoh potongan hijauan yang terlalu panjang 8. Contoh pakan penguat yang basi/rusak

4 4 4 13 17 18 21 21


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

A. Pendahuluan Fungsi pakan pada ternak sapi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi, reproduksi, dan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Pemilihan jenis pakan ternak sapi harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain tingkat kesukaan ternak, kandungan nutrisi, tidak beracun, harga murah, serta tersedia secara lokal dan berkesinambungan. Makanan berserat merupakan pakan utama ternak sapi yang banyak terdapat pada rumput-rumputan. Oleh karena itu, secara alamiah ternak sapi makan rumput untuk menunjang kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhannya. Namun demikian, untuk sapi penggemukan dibutuhkan tambahan pakan penguat yang mengandung protein lebih tinggi dibandingkan rumput alam/lapangan. Pakan penguat dapat berupa konsentrat yang dapat dibeli dari toko ternak atau diramu sendiri dari berbagai sumber bahan pakan yang tersedia. Selain itu, pakan penguat juga dapat diperoleh dari hijauan leguminosa baik yang merambat (kacang-kacangan) maupun berupa pohon (legum pohon).

1


B. Sumber Pakan Serat Sumber pakan berserat untuk ternak sapi dapat diperoleh dari rumput alam/lapangan atau daun-daunan yang banyak terdapat di lingkungan tempat tinggal para petani-ternak. Namun demikian, ada beberapa jenis rumput unggul yang dapat dibudidayakan oleh petani-ternak, antara lain rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput raja (Pennisetum purpupoides), rumput odot atau rumput gajah super (Pennisetum purpureum cv. Mott.), rumput setaria (Setaria sphacelate), rumput BD (Brachiaria decumbens), rumput mulato (Brachiaria hybrid cv. Mulato) dll. Semua jenis rumput tersebut tergolong rumput dengan kandungan nutrisi yang cukup tinggi dibandingkan rumput alam/lapangan.

2


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan 1.

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Produksi :

15,52 ton bahan segar/ha atau 1,95 ton bahan kering/ha (Jamaran, 2006)

Nilai Nutrisi

:

Protein kasar 9,10-9,43% Serat kasar 30,60-33,10% (Sulistyo, 2018)

Keunggulan :

• Produksi bahan kering tinggi • Sangat disukai ternak sapi

Rumput Gajah

• Tahan kekeringan Syarat Tumbuh :

pH tanah 4,5 – 8,2 Curah hujan > 1000mm, tidak tahan genangan

Cara Tanam

:

Batang/stolon ditanam dengan kemiringan 45o, jarak baris 0,5 - 2 meter, jarak tanam 0,5 meter

Pemupukan :

10 ton pupuk kandang/ha, 50kg KCl/ha dan 50kg TSP/ha, umur 2 minggu diberikan urea 50kg/ha

Panen

:

Panen pertama umur 90 hari, panen berikutnya 45-60 hari

Rumput Gajah Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

2.

Rumput Raja (Pennisetum purpupoides) Produksi :

13,39 ton bahan segar/ha atau 2,01 ton bahan kering/ha (Jamaran, 2006)

Nilai Nutrisi

:

Protein kasar 11,68-12,23% Serat kasar 25,48% (Sulistyo, 2018)

Keunggulan :

• Sangat disukai ternak sapi • Tahan kekeringan • Produksi bahan kering dan kandungan protein

Rumput Raja

kasarnya lebih tinggi dibanding rumput gajah Syarat Tumbuh :

pH tanah 4,5 – 8,2 Curah hujan > 1000mm, tidak tahan genangan

Cara Tanam

:

Batang/stolon ditanam dengan kemiringan 45o, jarak tanam 1x1 meter

Pemupukan :

10 ton pupuk kandang/ha, 50kg KCl/ha dan 50kg TSP/ha, umur 2 minggu diberi urea 50kg/ha

Panen Rumput Raja

:

Panen pertama umur 90 hari, panen berikutnya 45 hingga 60 hari

Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

3


Umur Panen

Berat Kering

Protein Kasar

Serat Kasar

45

16,29%

23,44%

23,91%

60

18,40%

20,14%

26,93%

75

8,90%

14,44%

30,49%

90

11,74%

10,49%

35,48%

105

15,32%

8,90%

33,50%

120

18,10%

7,50%

35,53%

135

19,04%

6,64%

32,70%

150

18,42%

6,37%

35,55%

Gambar 1. Hubungan umur panen dan kandungan nutrisi rumput raja https://kambingjoynim.com/rumput-raja-bisa-menambah-bobot-036-kg-hari/

Gambar 2. Cara penanaman rumput raja pada musim kemarau

Mata Tunas

Saluran air Gambar 3. Cara penanaman rumput raja pada musim penghujan Sumber gambar: Kushartono, 1997

4


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan 3.

Rumput Odot atau Rumput Gajah Super (Pennisetum purpureum cv. Mott.) Produksi :

300-350 ton bahan segar/ha/tahun

Nilai Nutrisi

Protein kasar 9,13%

:

Serat kasar 29,63% (Sidolitkaji, 2018) Keunggulan :

• Produksi tinggi dan banyak anakan, • Perakaran kuat, batang lunak dan ruas daun banyak • Jumlah anakan lebih banyak yaitu 20-30

Rumput Odot

batang/rumpun. Syarat Tumbuh :

Cocok ditanam pada lahan basah atau tercukupi kebutuhan airnya, terpapar matahari langsung. Struktur tanah yang kaya unsur hara dan tidak terlalu kering (Kebunia, 2017)

Cara Tanam

:

Stolon/stek ditanam dengan jarak tanam 50x75 cm atau 75x150 cm

Pemupukan :

Pupuk kandang 3 ton/ha, tanaman umur 15 minggu diberi 60 kg/ha NPK.

Rumput Odot Panen

:

Panen pertama umur 70-80 hari, panen berikutnya umur 35-50 hari

Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

4.

Rumput Setaria (Setaria sphacelata) Produksi :

80 ton bahan segar/ha/tahun

Nilai Nutrisi

Protein kasar 8,5%

:

Serat kasar 30% Keunggulan :

• Toleran terhadap kekeringan dan genangan • Dapat tumbuh pada tanah yg kurang subur • Bagus untuk rumput potong

Rumput Setaria

• Nilai nutrisi tinggi Syarat Tumbuh :

pH tanah 5,5 – 6,5 Curah hujan > 1000mm Suhu 25oC – 40oC

Cara Tanam

:

Sobekan atau rumpun Jarak tanam 50x50(cm)

Pemupukan :

Pupuk kandang 3-4 ton/ha, tanaman umur 2 minggu diberi 75 kg/ha urea, selanjutnya setiap 2 bulan dipupuk dengan urea 50kg/ha

Rumput Setaria

Panen

:

Panen pertama umur 60 hari, panen berikutnya umur 45-50 hari

Sumber foto: dokumentasi pribadi (UPTD Peternakan Sultra)

5


5.

Rumput BD (Brachiaria decumbens) Produksi :

100-150 ton bahan segar/ha/tahun

Nilai Nutrisi

Protein kasar 6,32%

:

Serat kasar 35,78 (Sidolitkaji, 2018) Keunggulan :

• Tumbuh pada tanah kurang subur, pH rendah (sampai pH 3,5), toleran terhadap Mn dan tahan Al yang tinggi

Rumput Bede

• Dapat dijadikan rumput gembala Syarat Tumbuh :

pH tanah 6-7 Curah hujan 1000-3000 mm/tahun

Cara Tanam

:

Biji, pols, stolon Jarak tanam 30x30 cm - 40x40 cm

Pemupukan :

Pupuk kandang 20-30 ton/ha, tanaman umur 2 minggu diberi 75 kg/ha urea, selanjutnya setiap 2 bulan dipupuk dengan urea 50kg/ha

Panen

:

Panen pertama umur 60 hari, panen berikutnya umur 45-50 hari

Rumput Bede

Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

6.

Mulato (Brachiaria Hybrid) Produksi :

20 ton bahan kering/ha/tahun

Nilai Nutrisi

Protein kasar 10%

:

Serat kasar 35,78 (Sidolitkaji, 2018) Keunggulan :

• Tumbuh pada tanah kurang subur, pH rendah (sampai pH 3,5), toleran terhadap Mn dan tahan Al yang tinggi

Rumput Mulato

• Dapat dijadikan rumput gembala Syarat Tumbuh :

pH tanah 6-7 Curah hujan 1000-1500 mm/tahun

Cara Tanam

:

Biji, pols, stolon Jarak tanam 30x30 cm - 40x40 cm

Pemupukan :

Pupuk kandang 20-30 ton/ha, tanaman umur 2 minggu diberi 75 kg/ha urea, selanjutnya setiap 2 bulan dipupuk dengan urea 50kg/ha

Panen Rumput Mulato

:

Panen pertama umur 60 hari, panen berikutnya umur 45-50 hari

Sumber foto: dokumentasi pribadi (Kebun Rumput Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo)

6


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

Selain itu, para peternak juga dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian sebagai pakan sumber serat bagi ternak sapi mereka. Beberapa contoh limbah pertanian dan nilai kecernaanya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Pakan ternak sapi yang bersumber dari limbah hasil pertanian dan nilai kecernaannya

No.

Nama Bahan

Protein %

TDN %

1.

Klobot Jagung

5,15

49,54

2.

Jerami Padi

4,91

45,05

3.

Jerami Kedele

11,96

42,74

4.

Jerami Kulit kedelai

8,00

58,90

5.

Jerami Kacang Tanah

12,94

62,29

6.

Jerami Kacang Panjang

12,94

62,29

7.

Jerami Kacang Otok

16,05

48,93

8.

Jerami Kacang Hijau

23,26

58,08

9.

Kulit Kakao

15,04

55,52

10.

Kulit Kacang tanah

5,77

31,70

11.

Kulit Kelengkeng

13,13

52,32

12.

Tongkol Jagung

5,62

53,08

13.

Pucuk Tebu

5,57

55,29

14.

Daun Ketela Pohon

16,46

37,42

15.

Batang Ketela pohon

5,89

48,15

16.

Kacang Komak

22,14

70,98

17.

Kacang Bengok

14,25

49,42

Data pada Table 1. memperlihatkan bahwa limbah hasil pertanian dari jenis kacang-kacangan mempunyai nilai protein dan nilai kecernaan yang tinggi sehingga berpotensi dijadikan sebagai sumber pakan penguat di samping sebagai pakan sumber serat. Nilai kecernaan yang tinggi berarti pakan tersebut sebagian besar dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak. Sisa energi setelah dicerna akan dibuang melalui feces, urin (air seni), panas tubuh dan sebagain lagi diuapkan.

7


Kulit/Klobot Jagung

Jerami Kedelai

Kacang Tanah

Jerami Padi

Kulit Kakao

Kacang Panjang

Jerami Kacang Hijau

Kacang Otok

Tongkol Jagung

Pucuk Tebu

Daun Singkong

Kacang Komak

Kacang Bhengok

Kulit Kedelai

Kulit Kelengkeng

Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

8


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

C. Sumber Pakan Penguat Pakan penguat bagi ternak sapi merupakan salah satu sumber protein untuk kebutuhan hidup pokok dan produksi. Sumber pakan penguat tersebut dapat diperoleh dari hijauan leguminosa (legum) baik legum rambat maupun legum pohon dan konsentrat. a.

Pakan Penguat dari Hijauan

Pakan hijauan yang berasal dari legum mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan rumput, baik rumput budidaya maupun rumput alam/lapangan, sehingga dapat digunakan sebagai pakan penguat. Beberapa contoh legum rambat yang terdapat di lapangan dan juga dibudidayakan adalah rumput sentro (Centrosema pubescens), rumput siratro (Macroptilium artopurpureum), rumput kembang telang (Cllitoria ternatea) dll. Jerami kacang tanah dan kacang kedelai pun dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak sapi sumber protein. Sedangkan tanaman legum yang berupa pohon, antara lain pohon gamal (Gliricidia sepium), pohon indigofera (Indigofera Zollingeriana), pohon lamtoro (Leucaena leucocephala), dan lain-lain.

9


1.

Rumput Sentro (Centrocema pubescens) • Rumput ini tergolong leguminosa rambat yang tumbuh liar; • Kadar protein kasar mencapai 11,56% dan serat kasar 17,59% (Pasaribu & Praptiwi, 2014); • Sangat baik untuk sumber pakan penguat bagi ternak sapi; • Produksi bahan kering mencapai 7,6 ton/ha/tahun; • Beradaptasi baik terhadap tanah masam atau tanah kurang subur,

Rumput Sentro

tetapi agak rentan dengan hama; • Mempunyai perakaran yang kuat, sehingga dapat bertahan pada kondisi kurang air (kering); • Berkembang biak dengan biji yang terdapat dalam polong; • Dapat hidup sinergis dengan beberapa jenis rumput alam di daerah terbuka;

Rumput Sentro Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

2.

Rumput Siratro (Macroptilium artopurpureum) • Rumput ini tergolong leguminosa rambat dan merupakan tanaman tahunan yang tumbuh liar dengan akar tunggang besar yang dalam dan batang membelit, menjalar dan memanjat; • Produksi bahan kering 5-10 ton/ha/tahun; • Cocok untuk rumput padang gembala atau dipotong dijadikan hay (dicampur dengan rumput); • Protein kasar 12% dan kecernaan mencapai 45%, Nilai protein

Rumput Siratro

berkurang pada musim kering; • Dapat tumbuh pada jenis tanah bervariasi dan tahan kekeringan • Rentan terhadap penyakit daun; • Nilai nutrisi tinggi dan disukai ternak sapi; • Mampun mengikat N dengan baik sehingga kualitas tanah dapat terjaga;

Rumput Siratro Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

10


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan 3.

Rumput kembang telang (Clitoria ternatea) • Tanaman ini dapat tumbuh merambat dan berkembang biak dengan biji yang terdapat di dalam polong; • Cukup baik untuk dijadikan rumput padang gembala atau dipotong dan dijadikan hay, tatapi tidak dianjurkan untuk padang penggembalaan berat karena mempunyai palatabilitas yang tinggi; • Dapat meningkatkan kesuburan tanah karena mampu mengikat

Rumput Kembang Telang

nitrogen dengan baik; • Dapat ditanam menggunakan biji (12kg/ha); • Adaptif pada tanah dengan pH 4,5-8,7; • Produksi bahan kering mencapai 2-6 ton/ha/tahun pada lahan kering • Kadar protein kasar mencapai 10% (keseluruhan bagian tanaman) dan 18% (khusus daun), sedangkan nilai kecernaannya dapat mencapai 80%.

Rumput Kembang Telang Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

4.

Gamal (Gliricidia sp) • Tanaman ini merupakan legume pohon; • Dikembangbiakkan dengan stek/batang dgn jarak tanam 1x1 m dan jarak antar baris 2 meter. • Tumbuh dengan baik pada tanah berpengairan baik, akan tetapi khususnya cocok untuk tanah asam dan tidak subur. Di Indonesia daya tahan tumbuh rendah pada tanah dengan kadar Alumunium tinggi dan jenuh;

Gamal

• Tahan kekeringan dan tumbuh baik pada curah hujan 650-3500 mm. Tidak dapat tumbuh baik pada tanah basah atau tergenang air; • Pemangkasan pertama umur tanam 8-12 bulan, dan diulangi setiap 2-4 bulan. • Produksi bahan kering 5-16 ton/ha/tahun atau 43 ton/ha/tahun daun segar • Kadar protein kasar 18-30% dan nilai kecernaan in vitro 60-65%

Gamal Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

11


5.

Indigofera (Indigofera Zollingeriana) • Indigofera Zollingeriana adalah tanaman legum pohon. • Kandungan protein 25-31%, TDN minimal 70% dengan tingkat kecernaan bahan kering 75-78%. • Tahan terhadap kekeringan, memiliki perakaran dalam dan dapat mempertahankan kesuburan sehingga sangat cocok untuk konservasi lahan

Indigofera

• Panen pertama umur 4 bulan dan dapat dipanen ulang setiap 40-60 hari sekali; • Produksi hijauan segar tinggi 10-20 ton per panen • Dikembangbiakan dengan biji. Sebelum disemaikan rendam dulu biji indigofera 12 jam dalam air dingin kemudian buang yang mengambang. Setelah itu semai di semai tray atau baki terlebih dahulu dengan media tanah dan pupuk kandang perbandingannya 50:50, siram setiap pagi dan sore. Ketika sudah tumbuh agak besar pindahkan indigofera ke polybag selanjutnya ditanam.

Indigofera Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

6.

Lamtoro (Leucaena leucocephala) • Tanaman ini termasuk legume pohon sehingga bisa ditanam bersama rumput pakan ternak yang lain; • Hidup baik pada curah hujan 650-1500 mm dan dapat bertahan sampai 7 bulan pada musim kering; • Dikembangkan dengan biji dalam polybag atau ditanam langsung dalam baris dengan jarak 4-9 meter, jumlah biji tanam sekitar 1,5-3 kg/ha;

Lamtoro

• Produksi

bahan kering 2-6 ton/ha/tahun pada daerah kering,

bahkan bisa mencapai 15 ton/ha/tahun pada daerah Asia Tenggara dengan jarak tanam yg lebih rapat (0,5-1 meter dan jarak baris 1-3 meter); • Kadar protein kasar 25-32%, sedangkan nilai kecernaanya 55-70%; • Lebih disukai ternak sapi dibandingkan gamal dan kaliandra

Lamtoro Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

12


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

b.

Pakan Penguat Konsentrat

Sumber pakan penguat berupa konsentrat yang siap pakai dapat diperoleh pada toko pakan ternak. Selain itu, pakan konsentrat juga dapat diramu sendiri dari campuran berbagai bahan pakan yang tersedia, seperti dedak padi, ampas tahu, bungkil kedele, bungkil kelapa, tepung ikan dan sumber mineralnya bisa diperoleh dari garam dapur dan kapur. Urea juga dapat ditambahkan ke dalam campuran bahan konsentrat untuk memperkaya kandungan protein konsentrat tersebut.

Gambar 4. Pakan konsentrat komersil Sumber foto: https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632&tbm=isch&sa=1&ei-

13


Data pada Tabel 2. memperlihatkan berbagai sumber bahan pakan yang dapat diramu untuk membuat pakan penguat konsentrat. Tabel 2. Daftar bahan pakan ternak sapi dan nilai nutrisinya No.

Nama Bahan

BK(%)

PK(%)

LK(%)

SK(%)

TDN %

1.

Ampas tahu

10,79

25,65

5,32

14,53

76,00

2.

Ampas kecap

85,43

36,38

17,26

17,82

89,55

3.

Ampas bir

31,17

26,45

10,25

7,06

78,71

4.

Ampas brem

81,63

3,13

2,12

2,11

55,83

5.

Ampas gula cair

34,31

5,11

6,24

8,01

54,96

6.

Bungkil kopra

90,56

27,60

11,22

6,85

75.33

7.

Ampas bir

31,17

26,45

10,25

7,06

78,71

8.

Bungkil kelapa sawit

92,52

14,11

11,90

10,72

67,44

9.

Bungkil kacang tanah

91,45

36,40

17,24

0,90

71,72

10.

Bungkil kedelai

89,41

52,08

1,01

25,53

40,27

11.

Bungkil tengkuang

92,52

14,11

11,90

10,72

67,44

12.

Dedak padi

91,27

9,96

2,32

18,51

55,52

13.

Bungkil tengkuang

92,52

14,11

11,90

10,72

67,44

14.

Kedelai BS

85,43

38,38

4,84

17,81

69,93

15.

Onggok kering

90,17

2,84

0,68

8,26

77,25

16.

Tumpi kedelai

91,42

21,13

3,03

23,18

69,43

17.

Tumpi jagung

87.39

8.66

0,52

21.30

48,48

18.

Tepung gaplek

87,02

2,41

0,79

8,93

19.

Polard

89,57

16,41

4,01

5,86

74,83

20.

Molasses

30,23

8,30

–

–

63,00

21.

Daun Ubi Jalar

87,00

14,32

3,64

11,70

67,30

22.

Daun Ubi Kayu

88,69

20,40

8,73

13,49

65,3

23.

Gliricida / gamal muda

90,10

22,70

4,00

13,30

75,00

24.

Tepung daun alfafa

90,50

20,00

3,60

22,00

74,10

25.

Alang- Alang

91,81

6,50

1,88

18,22

54,00

26.

Rumput teki

91,40

11,90

2,90

29,70

57,00

27.

Daun bamboo

91,27

4,24

8,11

27,20

36,42

28.

Daun kelapa

91,74

7,23

3,70

3,60

42,28

29.

Daun pisang

94,60

5,79

6,06

34,05

73,50

30.

Rumput gajah

89,90

9,10

2,30

33,10

46,00

31.

Tebon jagung 34-56

91,10

10,70

2,10

30,50

59,00

Sumber: https://www.sapibagus.com/tabel-kandungan-nutrisi-bahan-pakan-ternak/

Keterangan: BK= berat kering; PK= protein kasar; SK=serat kasar; LK=lemak kasar TDN= total digestible nutrient (total nutrisi tercerna)

14


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

D. Meramu Pakan Ternak Sapi Penggemukan Pakan ternak sapi untuk tujuan penggemukan sebaiknya terdiri atas pakan sumber serat berupa rumput dan pakan penguat berupa konsentrat. Pakan konsentrat dapat diramu sendiri menggunakan berbagai bahan pakan lokal yang harganya terjangkau. Berikut contoh meramu pakan konsentrat untuk ternak sapi yang digemukkan secara intensif (dikandangkan). Bahan pakan yang digunakan untuk meramu konsentrat ini adalah dedak, ampas tahu, urea, garam dan kapur (dolomit).

15


Proporsi penggunaan setiap bahan pakan konsentrat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Bahan pakan konsentrat, kandungan protein dan harga pakan Bahan Pakan

Kandungan

Konsentrat

Protein Kasar

Proporsi

Protein

Harga

Total

Pakan (%)

(Rp/kg)

Harga (RP)

Garam*

0,5

10.000

5.000

Kapur/dolomit*

0,5

3.000

1.500

Urea

281%

1

2,8%

2.400

2.400

Ampas tahu

25%

13

3,3%

2.500

32.500

Dedak

10%

85

8,5%

2.500

212.500

100

14,6%

253.900

Harga produksi per kg

2.539

Ongkos kerja per kg

900

Biaya kemasan

100

Keuntungan per kg

Total biaya

1.000 4.539

Keterangan: * sumber mineral Tahapan Meramu Pakan Konsentrat Secara Manual kapasitas 100kg Ada dua tahapan yang harus dilakukan dalam membuat konsentrat secara manual. Pada tahap pertama kita membuat bahan utama konsentrat (K1) yang terdiri dari garam, kapur, urea, dedak dan ampas tahu. Tahapan yang dilakukan adalah: 1. Timbang garam sebanyak 0,5kg dan masukan ke dalam baskom A; 2. Timbang kapur sebanyak 0,5kg dan masukan ke dalam baskom A, lalu campur sampai homogen antara garam dan kapur; 3. Timbang urea yang sudah dihaluskan sebanyak 1kg dan masukan ke dalam baskom A, lalu campur secara homogen dengan campuran garam dan kapur; 4. Timbang dedak sebanyak 8kg dan masukan ke dalam baskom B; 5. Tambahkan campuran bahan pakan pada baskom A (garam+kapur+urea) ke dalam baskom B dan campur hingga homogen. Campuran yang dihasilkan menjadi bahan utama konsentrat (K1).

16


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

Tahap kedua adalah mencampur bahan utama konsentrat (K1) dengan dedak dan ampas tahu dengan perbandingan 1,0 : 7,7 : 1,3 (1 bagian K1; 7,7 bagian dedak dan 1,3 bagian ampas tahu).

Urea

Kapur

Garam

Dedak

Ampas Tahu

Gambar 5.Bahan pakan penyusun konsentrat

17


1. Menimbang Garam

2. Menimbang Kapur

3. Menimbang Urea

4. Menimbang dedak

5. Mencampur semua bahan pakan konsentrat utama (K1) dan dimasukkan ke dalam karung

6. Mencampur konsentrat utama (K1), ampas tahu dan dedak secara homogen

7. Masukan konsentrat ke dalam karung

Gambar 6. Alur kerja penyusunan konsentrat

18


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

Untuk mempermudah kerja para peternak dalam mencampur bahan konsentrat, berikut disajikan table kebutuhan masing-masing bahan (Tabel 4.). Tabel 4. Kebutuhan bahan pakan untuk menyusun konsentrat sesuai jumlah kebutuhan Jml kebutuhan (kg)

19

Ampas Tahu (kg)

Urea (kg)

Dedak (kg)

Garam (kg)

Kapur (kg)

100

13

1

85

0,5

0,5

50

6,5

0,5

42,5

0,25

0,25

30

3,9

0,3

25,5

0,15

0,15

25

3,25

0,25

21,25

0,125

0,125

20

2,6

0,2

17

0,1

0,1

15

1,95

0,15

12,75

0,075

0,075

10

1,3

0,1

8,5

0,05

0,05

5

0,65

0,05

4,25

0,025

0,025


E. Manajemen Pemberian Pakan Pengaturan pemberian pakan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam pemeliharaan ternak untuk tujuan penggemukan dengan sistem pengandangan (pemeliharaan intensif). Kesalahan dalam mengatur pemberian pakan dapat berakibat tidak maksimalnya penggunakan zat nutrisi untuk pertumbuhan ternak.

20


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberi pakan pada ternak sapi yang digemukkan: 1. Tata Urutan Penyajian Pakan Pakan penguat diberikan terlebih dahulu di pagi hari sebelum pemberian pakan hijauan. Namun demikian, tidak sedikit para penggiat penggemukan sapi merekomendasikan untuk memberi rumput dalam jumlah yang terbatas di pagi hari kepada ternak sapi sebelum pemberian pakan penguat untuk memancing produksi air liur yang menjaga kestabilan pH rumen, sehingga potensi penyakit asidosis dapat dihindari. pH rumen harus stabil untuk efisiensi rumen yang maksimum. 2. Panjang Potongan Pakan Hijauan Pakan

kasar

(hijauan)

harus

dipotong

dengan panjang yang benar (Âą2cm) untuk pemamahbiakan yang memadai. Jika panjang potongan

terlalu

panjang,

hewan

harus

mengunyah lebih banyak untuk memutusnya sehingga menurunkan asupan pakan. Jika panjang potongan terlalu pendek, tidak akan merangsang proses memamah biak.

Gambar 7. Contoh potongan hijauan yang terlalu panjang Sumber foto: ACIAR-CSIRO, 2010

3. Pencampuran Pakan Ransum harus dicampur untuk menjadi seragam agar bebas mengalir tanpa gumpalan besar dalam saluran pencernaan ternak sapi. Jika salah satu komponen tidak tercampur merata, seperti urea, maka akan berpotensi menjadi racun bagi ternak sapi. Dalam proses pencampuran pakan yang menggunakan mesin pencampur (mixer), seringkali kita mendapatkan hasil pencampuran yang tidak merata (homogen) akibat pisau pencampur di dalam mixer yang tidak bekerja secara maksimal. 4. Kesegaran dan Penyimpanan Pakan Pakan yang sudah lama dan basah akan menumbuhkan jamur, terutama di daerah tropis yang hangat dan lembab. Walaupun kebanyakan jamur mungkin hanya mengurangi asupan, tetapi beberapa dapat menghasilkan mikotoksin yang dapat berakibat fatal. Pakan segar sangat penting dalam pemeliharaan ternak. Gambar 8. Contoh pakan penguat yang basi/rusak Sumber foto: ACIAR-CSIRO, 2010

21


5. Kebutuhan Elektrolit Sumber elektrolit di dalam pakan ternak dapat diperoleh dari garam Na, Cl, K, Ca dan Mg; dan berfungsi membantu proses pemulihan stress pada ternak sapi dan membantu menjaga berat badan dan meningkatkan efisiensi pencernaan. Pada tempat pemotongan hewan, berat karkas hewan yang telah diberikan elektrolit akan lebih tinggi 2% daripada yang tidak diberi elektrolit karena daging sapi lebih gemuk oleh air di dalam sel. Hal ini juga meningkatkan kelembutan daging dan mengurangi pemotongan gelap yang disebabkan oleh stres dan kehilangan glikogen yang cepat. 6. Jumlah Pakan yang Disediakan Jumlah pakan yang diberikan setiap hari harus disesuaikan dengan bobot badan ternak sapi. Ternak sapi membutuhkan pakan sekitar 2,5 - 3% bahan kering pakan dari bobot badan. Pada umumnya sapi untuk tujuan penggemukan disarankan menggunakan angka 3% untuk menghitung kebutuhan bahan kering pakannya. Contoh berikut dapat memahamkan kita bagaimana menyusun keperluan pakan seekor ternak sapi untuk tujuan penggemukan. Contoh: Berat sapi: 200 kg Kebutuhan bahan kering: 3% dari bobot badan (ditentukan sesuai kondisi) 3% x 200kg = 6kg bahan kering. Kebutuhan tersebut dipenuhi oleh: Hijauan = 60% dan pakan penguat 40% •

Kebutuhan bahan kering asal hijauan: 60% x 6kg = 3,6 kg bahan kering

Kebutuhan bahan kering asal pakan penguat: 40% x 6kg = 2,4 kg »» Kebutuhan bahan segar asal hijauan: 3,6kg x 100/20 = 18kg (asumsi: bahan kering hijauan 20%) »» Kebutuhan bahan segar pakan penguat: 2,4kg x 100/95 = 2,5kg (asumsi: bahan kering pakan penguat 95%)

Jadi, sapi tersebut harus disiapkan 18kg rumput segar dan 2,5kg pakan penguat per hari

Pengontrolan jumlah pakan yang tersedia di dalam bak pakan harus dilakukan secara teratur agar tidak terjadi pemborosan penggunaan pakan atau terjadi pembatasan pemberian pakan. Jika pakan yang tersisa di bak pakan masih banyak, maka berarti pemberian pakan berlebihan atau ternak sapi tidak suka dengan pakan tersebut karena berbagai alasan. Sebaliknya jika bak pakan kosong berarti ternak sapi tidak mendapatkan pakan yang cukup.

22


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

7. Penggantian Pakan Ternak sapi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan setiap jenis pakan yang baru dikonsumsi. Hal ini sangat berhubungan dengan perkembangan jenis mikroba yang terdapat di dalam rumen. Jika mikroba rumen sudah terbiasa dengan jenis serat tertentu maka dia harus menyesuaikan diri jika terjadi pergantian jenis serat. Oleh karena itu diupayakan tidak mengganti jenis hijauan yang diberikan kepada ternak sapi selama masa penggemukan.

Ringkasan Penting

23

Pantau bak setiap hari untuk memastikan semua ternak diberi pakan jumlah yang cukup.

Bersihkan bak setiap hari untuk menghilangkan pakan berjamur.

Berikan hanya bahan baku pakan berkualitas tinggi.

Campurkan pakan dengan teliti sehingga tidak ada gumpalan besar dari setiap bahan.

Jika memberikan pakan terpisah, berikan serat dulu.

Ubah pola makan secara bertahap, dan pantau ternak dengan seksama


F. Daftar Pustaka

24


Panduan Manajemen Pakan Ternak Sapi Penggemukan

1. ACIAR. 2005. Tropical Forages. e-book. CSIRO, Australia. 2. Anonimous. 2010. Pedoman untuk Pemberian Pakan Ternak Sapi di Asia Tenggara: Gizi Hewan Pemamah Biak. Meat & Livestock Australia Ltd, 2010 3. Anonimous. 2018. Tabel kandungan nutrisi bahan pakan ternak. https://www.sapibagus.com/ tabel-kandungan-nutrisi-bahan-pakan-ternak/ 4. Anonimous. 2018. Rumput odot. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih =632&tbm=isch&sa=1&ei=GiKsW5iFDdPf9QPXz7joBQ&q=foto+rumput+odot&oq=foto+rumput+odot&gs_ 5. Anonimous. 2018. Panduan Lengkap Budidaya Rumput Odot dan Cara Perawatan Hingga Panen Untuk Pemula. http://kebunia.blogspot.com/2017/01/panduan-lengkap-budidaya-rumput-odot.html 6. Anonimous. 2018. Panduan Singkat Cara Budidaya dan Panen Rumput Setaria (Setaris spachelata). http://www. sakadoci.com/2016/11/panduan - singkat - cara - budidaya - dan-panen. Html. 7. Anonimous. 2018. Rumput mulato. https://www.google.com/search?q=foto+rumput +mulato& safe=strict&tbm=isch&tbs 8. Anonimous. 2018. Rumput raja. https://www.google.com/search?safe=strict&biw= 1366&bih =632& tbm= isch&sa=1&ei=idjDW4SmJMvYvgSa3Y74AQ&q=foto+rumput+raja&oq=foto+ rumput+ raja & gs_ l=img.3. 9. Anonimous. 2018. Sentrosema. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=632&tbm=isch&sa=1&ei=uCysW5WnEdi-9QOQupAAw&q=foto+sentrosema&oq=foto+ sentrosema&gs_ 10. Anonimous. 2018. Tabel kandungan nutrisi bahan pakan ternak. https://www.sapibagus.com/ tabel- kandungan-nutrisi-bahan-pakan-ternak/ 11. Anonimous. 2018. Daun singkong. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=632&tbm=isch&sa=1&ei=7yOsW72VNY7rQGsrrZ4&q=foto+daun+singkong+pakan+ternak&oq=foto+daun+singkong+pakan+ter nak&gs_ 12. Anonimous. 2018. Klitoria ternatea. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366 &bih= 632&tbm= isch&sa=1&ei=3SusW7PJJszZrQHbhbbwAQ&q=foto+klitoria+ternatea& oq=foto+ klitoria+ternatea&gs_ 13. Anonimous. 2018. Konsentrat sapi. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366 &bih=632&tbm= isch&sa=1&ei=iDqsW4P1Msuy9QOKv7SIAQ&q=konsentrat+sapi+di+pasaran &oq=konsentrat+sapi+di+pasaran&gs_ 14. Anonimous. 2018. Rumput BD. https://www.google.com/search?safe=strict&biw= 1366&bih =632& tbm= isch&sa=1&ei=SyKsW9e2CNTp9QOg5Ldo&q=foto+rumput+BD&oq=foto+ rumput+ BD&gs_ 15. Anonimous. 2018. Rumput gajah. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih =632&tbm= isch&sa=1&ei=-CGsW7eIJ9n9QPa05PgAg&q=foto+rumput+gajah&oq =foto+ rumput+ gajah 16. Anonimous. 2018. Rumput raja. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih =632 &tbm= isch&sa=1&ei=8hqsW4yUF4OurQHKl7mYBw&q=foto+rumput+raja&oq=foto +rumput+raja_ 17. Anonimous. 2018. Rumput setaria. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366& bih=632&tbm= isch&sa=1&ei=biKsW6qYHJW99QPlr6hI&q=foto+rumput+setaria&oq=foto+ rum put +setaria&gs_

25


18. Anonimous. 2018. Siratro. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih= 632& tbm=isch&sa=1&ei=ACysW9vhK5P5rQHhpqG4Aw&q=foto+siratro&oq=foto+ siratro&gs_ 19. Anonimous. 2018. Ubi jalar. https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=632& tbm= isch&sa=1&ei=OCSsW5iuJoib9QODja wDQ&q=foto+daun+ubu+jalar+pakan+ternak&oq=foto+daun+ubu+ jalar+pakan+ternak&gs_ 20. Jamaran, N. 2006. Produksi dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) dan Rumput Raja (P. purpupoides) yang Ditumpangsarikan dengan Tanaman Jati. Jurnal Peternakan Indonesia, 11(2):151-157. 21. Kushartono, B. 1997. Teknik Penanaman Rumput Raja (King Grass) Berdasarkan Prinsip Penanaman Tebu. Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. 22. Liputan.com. 2016. Budidaya Indigofera Hasilkan Pemasukan Minimal 2,8 Juta per Bulan. https://www.liputan6. com/news/read/2630050/budidaya-indigofera-hasilkan-pemasukan- minimal-28-juta-per-bulan. 23. Pasaribu, Y. dan I. I. Praptiwi. 2014. Kandungan serat kasar centrosema pubescens dan Capologonium mucunoides di Kampung Wasur. Agricola 4(1):33-40. 24. Sahiman, KA. 2018. Sumber Mineral Makro pada Ruminania. http://dokterternak.com/2018/ 03/30/ sumbermineral-makro-pada-ruminansia/ 25. Saputro, T. 2018. Rumput Bede/ Signal (Brachiaria Decumbens). http://www.ilmuternak.com /2015/04/rumputbede-signal-brachiaria-decumbens.html 26. Sidolitkaji. 2018. Mengenal Tanaman Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung. 27. Sulistyo, J. 2018. Rumput Raja Bisa Menambah Bobot 0,36 kg/hari. https://kambingjoynim. com/ rumput-rajabisa-menambah-bobot-036-kg-hari/.

24


NSLIC/NSELRED Project: World Trade Center (WTC) 5th Building , 10th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920, Indonesia Tel : +62 21 5262282, +62 21 5268668

www.nslic.or.id NSLIC Project @NslicNselred


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.