MAKALAH DISKUSI KELOMPOK “SISTEM KARDIOVASKULER”
MAKALAH DISKUSI KELOMPOK “SISTEM KARDIOVASKULER”
Disusun Oleh : PSIK 2015
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem kardiovaskuler. Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Ratna Pelawati selaku Dosen mata kuliah BSN Program studi ilmu keperawatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Tangerang, 10 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 3 DAFTAR ISI .................................................................................................................. 4 BAB I ............................................................................................................................. 6 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 6 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 6 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6 1.3 Tujuan .................................................................................................................. 7 BAB II ............................................................................................................................ 8 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 8 2.1 Struktur (Makro & Mikro) sistem kardiovaskuler. .............................................. 8 2.1.1 Jantung ........................................................................................................ 10 2.1.3 Pembuluh Darah .......................................................................................... 12 2.1.3 Darah ........................................................................................................... 13 2.2 Mekanisme peredaran darah (besar dan kecil) ................................................... 14 2.3 Macam - macam komposisi darah...................................................................... 15 2.4 Tekanan darah normal ........................................................................................ 15 2.5 Bunyi jantung normal......................................................................................... 1^ 2.6 Hemodinamika kardiovaskuler .......................................................................... 12 2.7 Kelistrikan Jantung ......................................................................................................... 13 2.8 Persarafan pada Jantung ................................................................................................. 13 2.9 Suplai Darah ke Jantung ............................................................................... .....18
BAB III .................................................................................................................................... 19 PENUTUP................................................................................................................................ 19 3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan memngalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespon aktifitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak diarahkan pada organ - organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1. Struktur (makro & mikro) dan fungsi sistem kardiovaskuler. 2. Mekanisme peredaran darah (besar & kecil) 3. Macam komposisi darah 4. Tekanan darah normal 5. Bunyi jantung normal dan abnormal dan letak mendengarkannya 6. Hemodinamika kardiovaskuler 1.3 Tujuan 1. Tujuan umum Mahasiswa memahami tentang sistem kardiovaskuler. 2. Tujuan Khusus - Mengetahui definisi kardiovaskuler - Mengetahui struktur makro dan mikro kardiovaskuler - Mengetahui ukuran tekanan darah yang normal - Mengetahui bunyi jantung normal dan abnormal - Mengetahui hemodinamika kardiovaskuler.
BAB II PEMBAHASAN Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah (arteri, kapilar, dan vena), dan darah yang mengalir didalamnya. 2.1 Struktur (Makro & Mikro) sistem kardiovaskuler. 2.1.1 Jantung Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara paru - paru bagian tengah rongga toraks. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.
Bentuknya
seperti
kerucut.
Beratnya kurang lebih 250 - 360 gram. 1) Makro A. Ruang Jantung Ada empat ruangan dalam jantung yaitu : 1. Atrium Dekstra : terletak dibagian atas kanan jantung yang menerima darah dari seluruh tubuh kecuali paru - paru. 
Vena kava superior dan inferior yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung.
2. Atrium kiri dibagian superior kiri jantung yang ukurannya lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal, dia menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah penuh oksigen ke jantung. 3. Ventrikel kanan (dekstra) terletak dibawah atrium kanan, dimana darah meninggalkan ventrikel kanan melalui arteri pulmonalis keparu - paru.
4. Ventrikel kiri (sinistra) terletak dibawah atrium kiri, tebalnya tiga kali ventrikel kiri, dimana darah yang penuh dengan oksigen mengalir dari ventrikel kiri ke aorta untuk disalurkan ke seluruh tubuh kecuali paru - paru. B. Katup Jantung 1. Katup trikuspidali, terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki 3 daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa iregular yang dilapisi endokardium. Jika tekanan darah lebih besar di atrium kanan dari pada di ventrikel kanan maka ia akan terbuka begitupula sebaliknya. 2. Katup bikuspidalis, terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri, katup ini melekat pada chordae tendinae dan otot papilaris yang funsinya sama dengan fungsi katup trikuspidalis. 3. Katup semilunar pulmonar, terletak antara ventrikel kanan dan arteri pulmonaris yang berfungsi agar darah yang telah masuk di arteri pulmonalis tidak turun ke ventrikel lagi. 4. Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kanan dan aorta fungsinya sama dengan katup semilunar pulmonaris. (ethel : 2008) C. Permukaan Jantung (facies kordis) a. Facies sternokostalis : permukaan jantung menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks. Dibentuk oleh atrium dekstraa, ventrikel dekstra, dan sedikit ventrikel sinistra. b. Fascies dorsalis : permukaan jantung menghadap kebelakang, berbentuk segi empat, berbatas dengan mediastineum posterior, dibentuk oleh dindin atrium sinistra, sebagian atrium dekstra dan sebagian kecil dinding ventrikel sinistra. c. Fascies diafragmatika : permukaan bagian bawah jantung yang berbatasan dengan sentrum tendinium, diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
D. Tepi Jantung (margo dekstra) 1. Margo dekstra : jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis, dibentuk oleh dinding ventrikel dekstra, memisahkan fascies sternokostalis dengan facies diafragmatika sebelah kanan. 2. Margo sinistra : bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bagian bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis, dibentuk oleh dinding atrium sinistra (diatas) dan dinding ventrikel sinistra (dibawah) memisahkan fascies sternokostalis dengan fascies diafragmatika sebelah kiri. (syaifuddin : 2012) 2) Mikro 1. Endokardium Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung. Miokardium. 2. Miokardium Merupakan lapisan linti dari jantung yang terdiri dari otot - otot jantung. Otot jantung ini membentuk bundalan otot yaitu : -
Bundalan otot atria, yang terdapat di bagian kiri atau kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
-
Bundalan otot ventriel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cincin atrioventrikuler sampai di apeks jantung.
-
Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.
3. Perikardium Lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Terletak didalam mediastinum minus, terletak dibelakang korpus sterni dan rawan iga II - VI.
a. Perikardium fibrosam (viseral) : bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial. b. Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian yaitu perikardium parietalis membatasi perikardium viseral (kavitas perikardialis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk mempermudah pergerakan jantung. (syaifuddin : 2006 & 2012)
2.1.3 Pembuluh Darah A. Struktur dan Fungsi pembuluh darah Pembuluh darah merupakan serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada 3 jenis pembuluh darah utama, yaitu : 1. Arteri, berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung. 
Struktur dinding arteri : terdiri dari 3 lapisan, yaitu : a. Adventisia terluar terdiri dari jaringan ikat fibrosa. b. Media tengah terdiri dari otot polos dan serabut elastis. c. Intima dalam, suatu tuba tipis yang terbentuk dari sel - sel endoteliadal.
ďƒ˜ Jenis arteri : a. Arteri elastis yaitu arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun terutama dari jaringan elastis. b. Arteri muskular adalah arteri elastis bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang dan memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf. c. Arteri kecil tersusun dari otot dan serabut elastis dalam jumlah yang beragam. d. Arteriol merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muskular tebal, membawa darah ke jaringan kapiler. 2. Kapiler : saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan sisa zat sisa diantara darah dan jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan memiliki kapilar kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata. 3. Vena : membawa darah kembali ke atrium jantung. Struktur dinding vena
Lapisan dinding vena seperti lapisan dinding arteri, tetapi otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan fibrosanya lebih banyak. Sistem vena berdinding tipis dan mengembang (distensible). Vena mengandung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang sangat rendah. Vena memiliki katup dari lapisan terdalamnya untuk mencegah aliran balik. B. Tekanan Darah Adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.. (ethel : 2008) 2.1.3
Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel - selnya tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan kental dibandingkan air. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta Ph 7,4 (7,35 - 7,45). Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa oleh sel darah merah. -Komponen 1.Plasma darah : cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. 2.Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu - satunya unsur pokok plasma yang dapat menembus membram kapiler untuk mencapai sel. Ada 3 jenis protein plasma yang utama, yaitu : 3.Albumin : protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 - 60 %, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. 4.Koloid : zat yang berdiameter 1 - 100 mm, sedangkan,
5,Kristaloid : xat yang berdiameter kurang dalam
1 nm, plasma
mengandung koloid dan kristaloid. 6.Globulin membentuk sekitar 30 % protein plasma. 7.Alfa dan beta globulin disintesis dihati dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberpa hormon, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya. 8.Gamma globulin (imunoglobulin) adalah sebuah antibodi. 9.Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, disintesis dihati dan merupakan komponen esesional dalam mekanisme pembentukan darah. -Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin dan zat - zat sisa. -Nutrien meliputi asam amino, gula dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan. -Gas darah meliputi oksigen, karbondioksida dan nitrogen. -Elemen pembentuk darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) (ethel, 2008) 2.2 Mekanisme peredaran darah (besar dan kecil) 1. Mekanisme peredaran darah kecil, dari jantung ventrikel dekstra seminularis
arteri pulmonaris
vavula
paru - paru kiri dan kanan
vena pulmonalis. 2. Peredaran darah besar, dari jantung ventrikel sinistra
valvula seminularis
aorta
kapiler vena
venolus
arteri
arteriole
vena kava
kapiler arteri atrium dekstra.
(syaifuddin, 2006) 2.3 Macam - macam komposisi darah 1. Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama darah, yang dibentuk disumsum tulang. Pembentukan eritrosit disebut eritropolesis. Pembentukannya diatur oleh suatu hormon glikoprotein entropoletin. Konsentrasi eritrosidd = 5 juta / ml darah. Eritrosit mengandung hemoglobin yang terdiri dari otot protein rangkap hemin dan globulin. Protein hemin mengikat oksigen, adapun fungsi hemoglobin yaitu : A.Mengangkat O2 dan Co2 B.Menjaga keseimbangan asam basa (penyangga = buffer) darah. 2. Leukosit (sel darah putih) Berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh dibentuk di retikulo endotelium sumsum merah tulang yang terbagi menjadi (konsentrasi : 7 juta / ml darah) A.Granulosit (memiliki granulosit) -Neutrofil : 60% - 70% -Eosinofil : 1% - 4% -Basofil : 0,25% - 0,5% B.Agramulosit (tidak memiliki granulosit) -Limfosit : 2% - 6% (limfosit B menghasilkan antibodi dan limfosit T menghasilkan imun seluler) -Monosit : 25% - 33% C.Trombosit Trombosit bukan merupakan sel utuh tetapi hanya fragmen / potongan kecil sel yang terlepas dari tepi luar suatu sel besar di sumsum tulang. Yang dikenal sebagai megakarosit, ini berasal dari sel bakal darah yang belum berdiferensiasi sama dengan yang menghasilkan darah merah dan darah putih berfungsi menghentikan darah atau peredaran darah dari suatu pembuluh darah yang rusak. -Plasma darah 90% terdiri dari air yang berfungsi sebagai medium bagi bahan - bahan yang dibawa oleh darah karena air dapat menahan panas, maka plasma menyerap dan menyebarkan panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme didalam
jaringan, sewaktu darah mengalir molekul permukaan kulit panas yang tidak dibutuhkan dikeluarkan ke lingkungan. Terdiri dari bahan organik dan anorganik membentuk 1% dari berat plasma. Ion (elektrolit) paling banyak adalah Na+ dan Cl+, komponen garam dapur. Juga K+, Hco2-, Ca2+. Konstitusi organik membentuk 6% plasma sampai 8%. Terdiri dari presentase kecil plasma juga bahan organik lain seperti nutrien (glukosa, asam amino, lemak dan vitamin), produk sisa (kreatinin, bilirubin dan bahan bexnitrogen seperti urea), gas larut (o2 dan Co2), dan hormon. (sherwood, lauralee: 2013)
2.4 Tekanan darah normal Usia
TD (mmHg)
Neonatus (3000 gr)
40 (rata - rata)
1 bulan
80 / 54
1 tahun
95 / 65
6 tahun
105 / 65
10 - 13 tahun
110 / 65
14 - 17 tahun
120 / 75
>18 tahun
<120 / 80
Tekanan darah pada usia 18 tahun keatas : Kategori
sistole
diastole
Normal
<120
<80
Prehipertensi
120 â&#x20AC;&#x201C; 139
80 - 90
Hipertensi stadium 1
140 â&#x20AC;&#x201C; 159
90 - 99
Hipertensi stadium 2
160â&#x2030;Ľ
100â&#x2030;Ľ
(potter dan perry : 2009)
2.5 Bunyi jantung normal Bunyi jantung disebabkan oleh katup - katup yang menutup, bunyi pertama atau lup disebabkan oleh menutupnya katup atrio ventrikel (katup trikuspidalis dan katup brikuspidalis) lamanya kira - kira 0,15 second, dengan frekuensi 25 - 45 Hz, dalam periode sistole. Bunyi ke dua atau dup disebabkan oleh menurunnya katup semilunar aorta dan pulmonalis, lamanya 8,15 second frekuensinya 50Hz. 1.Bunyi jantung abnormal A.Splinting Splinting pada bunyi jantung pertama biasanya tidak dapat terdeteksi secara klinis, tetapi bila itu terjadi paling sering disebabkan oleh keterlambatan pengosongan ventrikel kanan dan penutupan katup katup aorta yang lebih cepat akibat pengosongan ventrikel kiri yang lebih cepat.
B.Gallop Dalam keadaan normal tidak terdengar bunyi pada fase sistolik dan diastolik. Bunyi gallop pada pengisian cepat ventrikel dinamakan S3, bunyi ini terdengar pada penderita dinding jantung atau gagal jantung. C.Snop dan klik Stenosis katup mitral sebagai akibat penyakit jantung rematik yang menimbulkan bunyi pada diastolik pada nada tinggi dan terdengar jelas pada batas kiri sternum.
D.Mur - mur Terjadi akibat turbulensi aliran darah ketika antara katup terbuka dan menutup dan akan menyajikan bunyi memanjang disebut murmur. Penyebab turbulensi karena adanya penyempitan katup - katup yang tidak berfungsi dengan baik lokasi bunyi pada dinding dada, intensitas, nada dan kualitas pola penyebarannya. (muttaqin : 2009) 2.6 Hemodinamika kardiovaskuler Pengaturan tekanan darah lebih cenderung diperankan oleh perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik baik intravaskuler maupun ekstravaskuler. Peran utama dilakukan oleh kadar natrium yang secara langsung mempengaruhi nilai osmotik cairan sehingga akan mempengarui proses sekresi aldostron atau hormon antidilerik dan selanjutnya hormon tersebut akan mempengaruhi volume darah dan tekanan darah. Perubahan tekanan osmotik dan hidrostaltik tersebut juga mempengaruhi tekanan darah. Pengaruh langsung peningkatan volume darah oleh suatu tindakan pemberian cairan intravena pada peristiwa perdarahan mampu mempertahankan tekanan darah dalam batas - batas normal. Sistem hemodinamika dalam mengatur tekanan darah diperankan oleh adanya tekanan darah perubahan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik, baik intravaskular maupun ekstravaskular. Peran utama kadar natrium secara langsung mempengaruhi proses sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik. Selanjutnya keddua hormon ini akan mempengaruhhi volume darah dan tekanan darah. (syaifuddin, 2006) 2.7 Kelistrikan Jantung Sumber Listrik Jantung atau sistem konduksi jantung terdiri atas beberapa komponen, yaitu :
1. SA nodes Sinotrial Nodes terdapat di dinding atrium kanan dan merupakan pacemaker utama (kontraksi atrium) 2. AV node Atrioventrikular Nodes terdapat diseptum atrium dan merupakan pacemaker kedua 3.His/AV Bundel Bundel His berfungsi untuk menghantarkan impuls dari AV node ke apeks (kontraksi ventrikular) 4.Purkinje Purkinje berkerja untuk penjalaran impuls jantung secara cepat ke seluruh otot ventrikel yang tersisa
2.8 Persarafan Jantung Jantung dipengaruhi saraf autonom yang berasal dari medula oblongata yaitu simpatis dan parasimpatis. -Saraf parasimpatik mempersarafi otot atrium, SA node dan AV node. Stimulasi saraf parasimpatik mengurangi denyut jantung . -Saraf simpatik mempersyarafi SA node dan AV node serta miokardium atrium dan ventrikel. Stimulasi saraf simpatik meningkatkan denyut jantung .
2.9 Suplai Darah ke Jantung Jantung diperdarahi oleh arteri koronaria kanan dan kiri, yang bercabang di aorta dekat katup semilunar aorta. Arteri Koronaria menerima sekitar 5 % darah yang dipompa dari jantung.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan memngalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespon aktifitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Jantung mendapat suplai darah dari arteri koronaria dan diatur oleh saraf autonom dimedula oblongata yaitu saraf simpatis dan parasimpatis yang dapat mempercepat dan memperlambat denyut jantung. Jantung juga mempunyai kelistrikan yaitu SA node, AV node, AV/His Bundel dan serat purkinje. Didalam jantung terdiri dari atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri. Didalam jantung terdapat 3 lapisan yaitu : endokardium, miokardium, dan perikardium serta mempunyai katup yg berfungsi agar darah tidak kembali lagi. Pembuluh darah adalah saluran untuk darah dari jantung ke semua jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Dibedakan menjadi arteri, arteriole, kapiler, venula, dan vena. Sedangkan, darah mempunyai komposisi didalamnya yaitu meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel (2008). Buku Anatomi Fisiologi : Jakarta. EGC Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan Ed.3 . Jakarta : EGC Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan Ed.4 . Jakarta : EGC Muttaqin, Arif. (2009). Pengaturan Asuhan Keperawatan Klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika Sherwood, lauralee. (2013). Fisiologi Manusia Dari Sel Kesistem. Jakarta : EGC Sherwood, lauralee. (2016). Fisiologi Manusia Dari Sel Kesistem. Jakarta : EGC Guyton, Hall. (2014) . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta : EGC