TUGAS LITERATURE REVIEW Nama : Miftahul Ulya Nim
: 1113104000044
Modul : Metodelogi, Penelitian dan Statistika •
Author : 1. Cristabel C Enweronu-Laryea 2. Isaac Boamah and 3. Eric Sifah. etc Year : 2014
•
Title : Decline in severe diarrhea hospitalizations after the introduction of rotavirus vaccination in Ghana: a prevalence study
•
Publisher : BMC Infectious Diseases
TOPIK
Pengenalan rotavirus untuk penanganan anak dengan diare berat
POPULASI
5847 anak dari umur 0-59 bulan di rumah sakit accra metropolis, Ghana selatan
SETTING
di rumah sakit accra metropolis, Ghana selatan
SIGNIFICANCY
Hasil Signifikansi [ P=0,0001, 95 % CI 0,32-0,47) < 0,05 jadi hipotesa awal dapat diterima
LATAR BELAKANG
Menurut Departemen of Child health, University of Ghana Medical School Diare merupakan penyebab kedua kematian pada anak dibawah 5 tahun. Penyebab kematian pada anak diare di Afrika 25 % disebabkan oleh infeksi rotavirus yang memperarah dehidrasi pada anak dengan gastroenteritis akut. Untuk mengatasi hal tersebut WHO memperkenalkan kepada Ghana vaksin Rotavirus dan vaksinasi pneumokokus dari tahun 2008 dan berkembang sampai bulan Mei 2012 untuk penanganan diare pada anak.
RUMUSAN
seberapa efektifnya pemberian vaksin rotavirus untuk menangani
MASALAH
diare pada anak apakah efektif terjadi penurunan pasien anak yang meninggal akibat diare di rumah sakit accra metropolis, Ghana selatan
TUJUAN
Untuk menilai prevalensi dan efektifnya pemberian vaksin rotavirus untuk menangani diare pada anak di rumah sakit accra metropolis, Ghana selatan.
PERTANYAAN
Apakah efektif penggunaan vaksin rotavirus untuk penanganan
PENELITIAN
dehidrasi pada gastroenteritis akut.
METHODOLOGY
Metode yang dipakai study site, study population, data collection and laboratory analisis- yang semuanya merupakan ulasan mengenai penyebab data rawat inap anak yang diare dari usia 59 bulan dan 2 anak termuda di rumah sakit referral acrra metropolis Ghana selatan dari 2008 sampai 2014. Dengan proposisi dari diare akut ( didefenisikan 3 atau lebih untuk diare yang berair, tinja nonberdarah dalam waktu 24 jam yang berlangsung selama kurang 7
hari). Kasusnya disebabkan oleh infeksi Rotavirus. Memakai model temporal
dan
distribusi
dari
semua
penyebab
diare
dan
membandingkan gastroenteritis akut sebelum dan sesudah diberi vaksin baru setelah itu di komparasikan . RESULT DISCUSSION
AND Dari 5847 anak yang dirawat dirumah sakit karena sakit diare selama waktu 74 bulan ( januari 2008-februari 2014),3963 (67, 8 %) anak yang direkrut untuk surveillance rotavirus dan specimen tinja yang di tes untuk roravirus yaitu ada sebanyak 3160/3963 ( 79,6 %), pasien rawat inap dengan diare perbulan mempunyai rata-rata berkurang dari 84 [ kisaran interkuartil ( IQR) 62-105] selama 52 bulan pengenalan pra vaksinasi untuk untuk 46 ( IQR 42-57) dalam 22 bulan setelah pengenalan vaksinasi. Penurunan signifikan dalam semua penyebab pasien rawat inap diare pada usia 0-11 bulan : 56,3 % ( 2711/4817 ) VS 47,2 % 286/1030 [ P = 0,0001, 95 % (CI) 0,770,88] dan ada penurunan signifikan gastroenteritis akibat infeksi rotavirus 49,7 % ( 1246/ 2505) VS 27,8 % ( 182/655 ) [ P=0,0001, 95 % CI 0,32-0,47) sebelum dan sesudah pengenalan vaksin.
CONCLUSIONS
Pengenalan dari vaksin rotavirus rotarix pada anak rawat inap dengan gastroenteritis akut dari umur 0-59 bulan di Ghana selatan mengakibatkan penurunan yang signifikan dari penderita diare anak yang ada dirumah sakit tersebut, meskipun studi observasional ini harus memperhatikan faktor pengganggu lainnya, dianjurkan surveillance ini untuk memonitor progress dari program ini
LIMIT
Kekurangan dari studi ekologi yang tidak dapat menjadi faktor resiko dari diare yang dapat menyebabkan anak yang diobservasi dapat dikenalkan dengan kerja vaksin rotavirus