3 minute read
Sekalipun tenggelam, kita tetap aman
enam
Sekalipun tenggelam, kita tetap aman
Ketika kami bertiga menghadapi badai dan kapal kami semakin tenggelam di tengah lautan yang mengamuk, saya merasa ngeri. Akan tetapi, saya baru benar-benar merasa takut ketika suami saya mendekat dan berbisik di telinga saya, “Leslie, seandainya kita tidak selamat, aku mau kamu tahu aku mencintaimu!” Saat itulah saya mulai panik, memandang berkeliling ke arah angin dan ombak yang bergelora, persis seperti yang Petrus lakukan sebelum ia mulai tenggelam.
Lalu, mendadak saya teringat pada kebenaran yang bersinar terang di atas ombak yang gelap: apa pun yang
terjadi, bahkan seandainya kami harus mati, kami tetap aman. Kami bertiga dalam kapal yang terombang-ambing tersebut sudah mengenal Yesus. Kami tahu, Dia menyertai kami. Kami tahu, maut sekalipun takkan dapat memisahkan kami dari Sang Juruselamat. Bahkan kami tahu, seandainya kami harus mati, kami akan tetap aman bersama Dia. Saya belum siap mati hari itu, dan saya akan berjuang semampu saya untuk bertahan hidup, tetapi saya memegang erat pengharapan tersebut seperti saya memegang ban penyelamat dengan erat-erat.
Namun, para murid dalam kisah kedua badai di Alkitab tadi belum aman, sebab mereka belum mengenal diri Yesus. Saya percaya bahwa Yesus menyelamatkan mereka pada kedua peristiwa itu, bukan saja agar mereka selamat dari maut, melainkan juga selamat dari hal yang lebih buruk: ketidakpercayaan.
Dalam hidup ini, kita tahu, tidak semua hal akan dipulihkan. Tidak semua orang terbebas dari kanker. Tidak semua mobil terluput dari kecelakaan. Tidak semua penyakit sembuh. Tidak semua kapal yang karam akan selamat. Kematian sering terlihat sebagai akhir terburuk yang bisa terjadi. Namun, sesungguhnya tidak demikian. Musuh kita yang sesungguhnya bukanlah hal yang dapat mematikan tubuh, melainkan hal yang membinasakan jiwa. Dosa, keterasingan dari Allah, itulah yang membinasakan jiwa. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma
6:23).
Kematian Yesus di kayu salib telah meredakan satusatunya badai yang tidak mungkin kita taklukkan: badai dosa dan maut. Yesus telah mengalahkan si jahat. Ia telah mati demi melunasi harga seluruh dosa kita. Jika kita percaya kepada Yesus, ketika tubuh kita mati, dan itu pasti
terjadi suatu hari nanti, kita akan beralih kepada kehidupan yang sejati dan seutuhnya:
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis:
“Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”
(1 korintus 15:53-57).
Apakah Anda mengenal Yesus? Tahukah Anda bahwa Dia adalah Allah atas langit dan bumi, yang telah datang untuk Anda? Dia telah datang untuk mengakhiri badai dosa dan maut dalam hidup Anda. Ketika kita mengakui kesalahankesalahan kita yang melawan Allah, dan memilih untuk mengikut Yesus daripada kemauan kita sendiri, badai hidup kita akan diredakan-Nya. Apa pun yang terjadi, kita tetap aman. Selalu dan selamanya.
Renungkan
1. Bacalah Yohanes 14. Bagaimana mengenal Yesus juga berarti mengenal Bapa?
2. Bagaimana pertama kalinya Anda mengenal Yesus? Apa yang telah Anda pelajari tentang diri-Nya sejak saat itu?
3. Hal apa tentang diri Yesus yang paling membuat Anda takjub, dan hal apa pada diri-Nya yang Anda coba teladani dalam hidup Anda?
ANDA DAPAT MEMBERI ANDA DAPAT MEMBERI DAMPAK YANG BERARTI! DAMPAK YANG BERARTI!
Materi kami tidak dikenakan biaya. Pelayanan kami didukung Materi kami tidak dikenakan biaya. Pelayanan kami didukung oleh persembahan kasih dari para pembaca kami. oleh persembahan kasih dari para pembaca kami. Jika Anda ingin mendukung pelayanan kami, Anda dapat Jika Anda ingin mendukung pelayanan kami, Anda dapat mengirimkan persembahan kasih melalui rekening “Yayasan ODB Indonesia” mengirimkan persembahan kasih melalui rekening “Yayasan ODB Indonesia” BCA Green Garden A/C 253-300-2510BCA Green Garden A/C 253-300-2510 BNI Daan Mogot A/C 0000-570-195BNI Daan Mogot A/C 0000-570-195 Mandiri Taman Semanan A/C 118-000-6070-162Mandiri Taman Semanan A/C 118-000-6070-162
Yayasan Yayasan ODB Indonesia ODB Indonesia
QR Code Standar QR Code Standar Pembayaran Nasional Pembayaran Nasional
Scan QR code ini untuk donasi dengan aplikasi Scan QR code ini untuk donasi dengan aplikasi e-wallet berikut: e-wallet berikut:
Silakan konfirmasi persembahan kasih Anda Silakan konfirmasi persembahan kasih Anda melalui: melalui nomor kontak kami di halaman belakang buklet ini. WhatsApp: 0878.7878.9978 E-mail: indonesia@odb.org SMS: 081586111002