Duta rimba 69 mar apr 2017

Page 1

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

M A J A L A H

P E R H U TA N I

RIMBA UTAMA

Perhutani Lebih Ramping Agar Gesit LINTAS RIMBA

Perhutani Raih Penghargaan BUMN Marketeers Awards 2017 RIMBA KHUSUS

Reformasi Perhutani Menuju World Class Company WARISAN RIMBA

ISSN 2337-6791

Situs Wana Wisata Gunung Puntang, Finding The Lost Town

LEBIH RAMPING

LEBIH GESIT



SALAM REDAKSI

Visi

Menjadi Perusahaan Unggul dalam Pengelolaan Hutan Lestari

Misi

Mengelola Sumberdaya Hutan Secara Lestari (Planet) Meningkatkan Manfaat Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bagi Seluruh Pemangku Kepentingan (People) Menyelenggarakan Bisnis Kehutanan dengan Prinsip Good Coporate Governance (Profit)

ISBN : 2337-6791 Pengarah Denaldy M. Mauna Direktur Utama Perum Perhutani Penanggung Jawab Agus Dwi Nurjanto Sekretaris Perusahaan Pemimpin Redaksi Susetiyaningsih Sastroprawiro Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Redaktur Pelaksana Yopita Sari – Nararya Gunadarma Rizka Amalia – Tantida Isha Tata Usaha Retno Anggoro – Adehika Intan Desain & Layout Tim Duta Rimba Art Works Alamat Redaksi Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Gd. Manggala Wanabakti Blok VII lantai 10 Jl. Gatot Subroto Senayan, Jakarta Pusat Telp. 021-5721282, Facs. 021-5733616 E-mail: humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id Naskah DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima artikel/naskah softcopy dan berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id www. majalahdutarimba.com Perum Perhutani

PerumPerhutani

www.perumperhutani.com

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Pembaca yang budiman, Senang sekali kami dapat menyapa kembali Anda semua. Semoga Anda semua senantiasa berada dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu sukses dalam menjalankan semua aktivitas. Mulai edisi ini kami hadir dalam format baru. Tampilan layout Duta Rimba tetap mengacu kepada wajah yang lama, yaitu format majalah, tetapi kehadirannya kini tidak dalam bentuk tercetak, melainkan dalam layanan dunia maya atau online. Dengan cara ini, Duta Rimba akan dapat lebih mudah Anda nikmati di mana pun dan kapan pun. Semua itu tentu saja demi memberikan kualitas penyampaian informasi yang terbaik bagi Anda, pembaca yang budiman. Di edisi kali ini, kami menghadirkan informasi yang membanggakan. Di kuartal pertama tahun 2017 ini Perum Perhutani mencatat laba sebesar Rp 121 Milyar atau meningkat 138% dibandingkan kondisi year of year kuartal pertama tahun 2016. Hal itu tentu saja membanggakan, karena dicapai berkat kerja keras dan penuh komitmen dari seluruh personel Perum Perhutani. Mudahmudahan, kinerja itu dapat terus dipertahankan bahkan meningkat di waktu-waktu mendatang. Informasi tentang peningkatan laba tersebut dapat Anda simak di rubrik Prima Rimba. Ada lagi hal membanggakan yang dicapai Perum Perhutani di awal tahun 2017. Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, memperoleh penghargaan “Dewi BUMN Award 2017” pada acara BUMN Marketeers Award 2017 yang digelar di Jakarta, 3 Mei 2017. Penghargaan “Dewi BUMN Award 2017” merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi dan prestasi wanita-wanita Indonesia dalam memajukan kinerja BUMN Indonesia. Ajang BUMN Marketeers Award 2017 sendiri merupakan agenda acara

yang dihelat oleh Markplus Inc dan Forum Humas BUMN. Seperti apa tanggapan Sugiarti terhadap penghargaan tersebut? Simak perbincangannya dengan Duta Rimba di rubrik Sosok Rimba. Di acara yang sama, Perum Perhutani juga meraih penghargaan “The Most Promosing Company in Marketing 3.0”. Di acara yang juga dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini M Soemarno, tersebut, Direktur Umum dan SDM Morgan SL Batu tampil mewakili Perum Perhutani untuk menerima penghargaan itu. Hadirnya penghargaan itu jelas merupakan bentuk apresiasi, setidaknya dari Markplus Inc, BUMN Insight, dan Forum Humas BUMN terhadap kinerja Perhutani. Di saat bersamaan, penghargaan tersebut sekaligus harus menyadarkan seluruh personel Perhutani untuk selalau menampilkan kinerja terbaik, karena ekspektasi masyarakat di luar perusahaan tentu juga semakin tinggi. Kami juga menampilkan ragam informasi yang tentu menarik untuk disimak. Antara lain tentang kerjasama Perhutani dengan Korea Western Power dalam pembangunan Power Plant berbasis biomassa yang dilakukan untuk mendukung operasional Pabrik Sagu milik Perum Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Juga tentang serbaserbi di Wana Wisata Grape di Lereng Gunung Wilis yang menghadirkan pemandangan mepesona. Dan banyak lagi informasi segar serta menarik, yang semuanya kami hadirkan untuk memenuhi dahaga keingintahuan Anda, pembaca yang budiman. Akhirnya, kami berharap apa yang kami hadirkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi Anda. Kami juga tetap terbuka terhadap masukan Anda demi kemajuan Duta Rimba. Selamat membaca.

DUTA Rimba

1


SEMAI RIMBA

SALAM REDAKSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 SEMAI RIMBA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 BENAH DIRI Perusahaan Lebih Ramping, Lebih Gesit . . . . . . 4 PRIMA RIMBA Laba Kuartal Satu, Buah Transformasi Perhutani . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 Perhutani Lebih Ramping Agar Gesit . . . . . . . . 10 Membangun Kinerja Efektif, Efisien, dan Disiplin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 Hindari Segmentalisasi SDM perusahaan . . . . 18 Mengambil Pelajaran dari Sejarah Perhutani . 21

38

RIMBA KHUSUS Reformasi Perhutani Menuju World Class Company . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 Terapkan Reformasi, Torehkan Prestasi . . . . . 30 Mengintip Kartini-Kartini Perhutani, Sekrup Kecil dalam Sebuah Kapal Besar . . . . . 32 SOSOK RIMBA Beri Contoh Konkret, Jangan Asal Bicara . . . . 38

52

LINTAS RIMBA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42 LENSA RIMBA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 WARISAN RIMBA Situs Wana Wisata Gunung Puntang, Finding The Lost Town . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 OPINI RIMBA Makna Survive . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60 BISNIS RIMBA Biomassa, Babak Baru Energi Terbarukan . . . 62 ENSIKLO RIMBA Rambutan, Buah Murah yang Kaya Manfaat . . 65 WISATA RIMBA Wana Wisata Grape, Menyatu dengan Keasrian Alam di Lereng Gunung Wilis . . . . . . 68

2

DUTA Rimba

56

RIMBA DAYA Perhutani Madiun Bantu Kembangkan Budidaya Lele . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72 POJOK KPH KPH Kedu Utara maksimalkan peran LMDH kelola Wisata Alam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75 Belajar Menanam di BKPH Madura Timur . . . 76 Belajar Membuat Persemaian Damar dari KPH Banyumas Timur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


65

62

78

68

89

RIMBA INOVASI Wisata KPH Banyumas Timur Inovasi, Bukan Sekadar Selfie . . . . . . . . . . . . . . 78 RIMBA RESENSI Cara Cerdas Menyaring Berita Hoax . . . . . . . . 82

RIMBA KULINER Manisan Carica, khas Dieng . . . . . . . . . . . . . . . 89 Makanan yang berasal dari hutan Kelor tanaman perdu bergizi tinggi . . . . . . . . 90

CERITA RIMBA Janji Damar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba

3


BENAH DIRI Denaldy M. Mauna

Perusahaan Lebih Ramping,

Lebih Gesit A

gar kinerja perusahaan semakin baik, awal 2017 kita sepakat menerapkan komitmen kerja disciplined execution, efficient through process and accountability. Sehingga, perlu ada penyesuaian struktur organisasi yang mendukung hal itu. Sebab, roda perusahaan hanya akan bergerak efektif dan efisien jika setiap komponen perusahaan berfungsi secara optimal. Kita telah melakukan pembenahan komprehensif. Salah satu pembenahan itu adalah kita akan membagi tugas dan menempatkan sumber daya manusia di posisi tepat sesuai bidang keahlian masing-masing. Restrukturisasi organisasi perusahaan dengan pola the right people on the right place dan melakukan asesmen sumber daya manusia itu merupakan salah satu fokus utama kita sejak Oktober 2016.

4

DUTA Rimba

Pengurangan formasi dewan direksi memiliki konsekuensi penguatan fungsi pendelegasian wewenang ke tingkat di bawahnya dan menciptakan iklim kerja yang kompetitif untuk menjaring calon-calon pemimpin perusahaan yang kompeten di masa depan. Mekanisme pertanggungjawaban dan kontrol terhadap setiap jenis pekerjaan sangat tegas dan jelas dalam garis struktur yang ada.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 143/ KPTS/Dir/2017 tanggal 27 Februari 2017, struktur organisasi yang baru telah ditetapkan. Penetapan itu berdasarkan rancangan yang telah mempertimbangkan perkembangan dinamika eksternal dan internal perusahaan, transformasi menuju perusahaan holding atau Perhutani Group yang berorientasi pasar, dan rencana jangka panjang perusahaan. Perubahan struktur organisasi diarahkan untuk menguatkan fungsi kemandirian finansial maupun kelestarian sumber daya hutan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, serta menguatkan lini usaha non-organik. Perubahan struktur ini akan menguatkan kapasitas organisasi melalui pengembangan usaha dan sinergi bisnis dengan anak perusahaan, serta memperkuat hubungan dengan para stakeholders.

Paling tidak, ada lima kekuatan dari struktur organisasi baru ini. Pertama, lebih responsif dalam kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan atas dinamika yang terjadi. Kedua, innovative dalam pengembangan nilai tambah produk kepada stakeholders. Ketiga, market centric pada kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Keempat, eco concern business dalam memenuhi tuntutan pelestarian sumber daya hayati untuk sasaran finansial sesuai amanat stakeholders. Kelima, cost efficient lintas fungsional dalam menjaga efisiensi perusahaan. Secara prinsip, yang berubah pada struktur organisasi yang baru adalah jumlah Anggota Dewan Direksi Perum Perhutani berkurang dari tujuh menjadi lima. Dan formasi jabatan di bawahnya berkurang sebanyak 633 jabatan jika dibandingkan formasi struktur NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE

DIREKTUR UTAMA/ President Director

—————— DIREKTUR PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN/ Director of forest Resources Management

DIREKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BiSNIS/ Director of Planning and Business Development

ASISTEN DIREKTUR PERLINDUNGAN SUMBERDAYA HUTAN DAN KELOLA SOSIAL/ Assistant Director of Forest Resources Protection and Social (IB)

ASISTEN DIREKTUR PERENCANAAN DAN STRATEGI KORPORAT/ Assistant Director of Corporate Planning and Strategy (IB)

ASISTEN DIREKTUR PEMBINAAN HUTAN DAN PRODUKSl/ Assistant Director of Forest Development and Production (IB)

—————— ——————

DIREKTUR KOMERSIAL KAYU/ Director of Wood Commercial

—————— —————

DIREKTUR KOMERSIAL NON KAYU/ Director of Non Wood Commercial

DIREKTUR KEUANGAN/ Director of Finance

——————

————

——————

ASISTEN DIREKTUR UMUM DAN PENGADAAN/ Assistant Director of General Affairs and Procurement (IB)

—————

ASISTEN DIREKTUR ANGGARAN, PEMBELANJAAN, AKUNTANSI. DAN PAJAK/ Assistant Director of Budget, Expenditure Accounting and Taxes (IB)

ASISTEN DIREKTUR PENGEMBANGAN BISNIS/ Assistant Director of Business Expansion (IB)

ASISTEN DIREKTUR SUMBERDAYA MANUSIA DAN ORGANISASI/ Assistant Director of Human Resources and Organization (IB)

ASISTEN DIREKTUR VERIFIKASI SlSSTEM KEUANGAN INVESTASI DAN PEMBINAAN ANAK PERUSAHAAN/ Assistant Director Financial Systems Verification, Investment and Subsidiary Derelopment (IB)

——————

—————

DIREKTUR SUMBERDAYA MANUSIA DAN UMUM/ Director of Human Resources and General Affairs

—————

———————

—————— —————————

STAF AHLI/ Expert

—— KEPALA DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH/ Head of Central Jawa Regional Division (IA)

KEPALA DIVISI INDUSTRI DERIVAT, GONDORUKEM, TERPENTIN DAN MINYAK KAYU PUTIH/ Head of Derivative, Gumrosin, Turpentine and Cajuput 0il Industry Division (IA)

DEPUTI DIREKTUR PENGENDALIAN DAN PENINGKATAN KINERJA/ Deputy Director of Performance Controlling and Improvement (IA)

————

—————————

——————

————

————

————

—————

————

KEPALA DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR/ Head of East Jawa Regional Division (IA)

KEPALA DIVISI KOMERSIAL KAYU/ Head of Wood Commercial Division (IB)

KEPALA DIVISI REGIONAL JAWA BARAT DAN BANTEN/ Head of West Jawa and Banten Regional Division (IA)

KEPALA DIVISI INDUSTRI KAYU/ Head of Wood Industry Division (IB)

KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUTANI/ Head of Perhutani Research and Development Center (IB)

——————

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA/ Head of Human Resource Education and Development Center (IB)

————————

KEPALA DIVISI WISATA DAN AGRIBISNIS/ Head of Tourism and Agribusiness Division (IB)

—————

KEPALA DIVISI PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN ASET/ Head of Asset Utilization and Management Division (IB)

Pengurangan formasi dewan direksi memiliki konsekuensi pada penguatan fungsi pendelegasian wewenang ke tingkat di bawahnya dan menciptakan iklim kerja yang kompetitif untuk menjaring caloncalon pemimpin perusahaan yang kompeten di masa depan. Selain pendelegasian wewenang, mekanisme pertanggungjawaban dan kontrol terhadap setiap jenis pekerjaan menjadi sangat tegas dan jelas dalam garis struktur yang ada. Demikian juga performance struktur organisasi lebih kaya fungsi dan memangkas birokrasi, sehingga pengelolaan bisnis dan sumber daya hutan digabung

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

SEKRETARIS PERUSAHAAN/ Corporate Secretary (IB)

———

KEPALA PUSAT PERENCANAAN SUMBERDAYA HUTAN/ Head of Forest Resources Planning Center (IB)­

——————

————————

organisasi sebelumnya (SK Direksi Perum Perhutani Nomor 007/KPTS/ Dir/2014). Perubahan ini akan membuat organisasi semakin efektif.

Iklim Kompetitif

KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERNAL/ Head of Internal Controlling Unit (IA)

sebagai sebuah entitas bisnis. Divisi regional akan membawahi unit Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dan Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM). Rencananya, divisi regional dan KPH akan diberikan kewenangan yang lebih di dalam hal marketing serta pengelolaan sumber daya di hulu dan hilir. Perlu saya sampaikan, hasil asesmen sumber daya manusia perusahaan yang dilakukan selama ini menunjukkan bahwa sebagian besar SDM kita kurang memenuhi syarat kompetensi yang diharapkan untuk mengisi formasi struktur organisasi baru. Kelemahan ini terjadi karena lingkungan kerja dan pembelajaran organisasi selama ini kurang mendukung dan tidak cukup optimal dalam membentuk kompetensi sumber daya manusia dimaksud. Oleh karena itu, dalam pengisian

formasi struktur organisasi ini, perusahaan menetapkan kebijakan akselerasi bagi karyawan yang kompetensinya mampu memenuhi persyaratan kualifikasi pengisian jabatan baru. Struktur organisasi Perum Perhutani ini dibangun sebagai upaya simplify with innovation untuk tujuan peningkatan quality, penurunan cost, dan peningkatan speed kerja. Sosialisasi struktur organisasi berdasarkan SK Direksi Perum Perhutani Nomor 143/ KPTS/Dir/2017 tersebut dilaksanakan mulai 1 Maret 2017. Kepada seluruh karyawan Perum Perhutani, atas nama direksi saya minta agar struktur organisasi ini dijalankan dengan baik, sehingga perubahan-perubahan positif bagi kinerja perusahaan bisa segera kita realisasikan. Selamat Bekerja. Perhutani berubah, Perhutani bisa, Perhutani luar biasa. n DR DUTA Rimba

5


PRIMA RIMBA

Laba Kuartal Satu,

Buah Transformasi Perhutani Ketika laporan keuangan Perhutani kuartal satu tahun 2016 dirilis, tercatat Perhutani merugi hingga 321 Miliar Rupiah sampai akhir Maret 2016. Angka itu masih ditambah dengan masih banyaknya kewajiban yang belum terpenuhi semisal kewajiban pajak, tambahan dana pensiun, peningkatan status karyawan. Di kuartal satu tahun 2017, kondisi kontradiksi terlihat. Perhutani melangkah mantab dengan raihan laba 121 Milyar Rupiah. Jadi, Year on Year (YoY) menunjukkan kondisi meningkat 138 persen.

A

da lagi hal yang membanggakan di kuartal pertama 2017. Perum Perhutani juga dinilai berhasil melakukan transformasi bisnis. Penilaian itu ditunjukkan dengan raihan penghargaan The Most Promoting Company in Marketing 3.0 dalam ajang “Marketeers Awards 2017� yang digelar di Jakarta, 3 Mei 2017. Penghargaan itu mengapresiasi kinerja Perhutani dari sisi pemasaran, mulai strategi, taktik, hingga implementasi branding

6

DUTA Rimba

campaign. Titik berat penilaiannya termasuk inovasi yang dilakukan di era digitalisasi. Di sisi ini, Perhutani dipandang berhasil menjawab tantangan, menjual kayu dengan variasi tinggi yang sebelumnya diyakini hanya bisa dijual secara konvensional. Selama ini penjualan secara online dipersepsikan hanya untuk produk-produk yang variasinya tidak tinggi. Tetapi melalui proses uji coba dan mekanisme ketat lewat online Toko Perhutani, Perhutani bisa

mewujudkan penjualan kayu secara online, sehingga transaksi jual beli kayu menjadi transparan. Menurut Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, saat dirinya masuk ke Perhutani, kinerja perusahaan menunjukkan grafik yang terus memburuk, dari sisi kinerja keuangan, operasional, dan kualitas sumber daya hutan. Data statistik tahun 2010–2015 menggambarkan secara objektif kondisi tersebut. Tahun 2016 menjadi tahun tersulit yang mengharuskan perusahaan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


bertransformasi dengan cepat jika ingin tetap eksis. Menyelesaikan masalah ketika perusahaan tidak sehat tak bisa dengan pendekatan biasa dan parsial, tetapi harus dilihat pula bagaimana struktur organisasi, operasional, keuangan, dan budaya kerja yang ada di perusahaan selama ini.

Transformasi Perhutani

Denaldy menuturkan, kinerja keuangan kuartal pertama 2017 yang positif tersebut tercapai karena upaya transformasi bisnis yang dilakukan, ditopang dengan penurunan biaya pokok penjualan dan biaya usaha. Namun ia mengakui, dari sisi pendapatan masih belum sesuai harapan. Hal itu antara lain karena lesunya pasar dunia untuk produk kayu dan gondorukem yang menjadi andalan Perhutani. Pasar jati, misalnya, yang kini produksi Perhutani mendapatkan pesaing besar terutama dari Vietnam dan Brazil, yang menurut Denaldy, kini produk mereka sudah beda tipis dengan produk Perhutani. “Pendapatan kita dari sektor kayu selama ini sekitar 40% dari total pendapatan, dan dari jumlah itu setengahnya dari jati. Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk bisa menguasai pasar. Quality, cost, dan speed service,” ujarnya. Denaldy menegaskan, keberhasilan itu adalah bagian dari rangkaian transformasi bisnis yang tengah dilakukan Perhutani, sejak ia menerima mandat sebagai Direktur Utama pada akhir Agustus 2016. Ia menyebut, keputusan transformasi bisnis di Perum Perhutani ia tetapkan dengan melakukan lima tahapan transformasi, yaitu Analisa Situasi/ Situation Analysis; Manajemen Perubahan/Management of Change; Langkah Darurat/Emergency Actions; Restrukturisasi Bisnis/ Business Restructuring; dan Terus mendorong tercapainya kondisi normal ke pertumbuhan serta fokus pada empat aspek utama finance,

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

operation, organization, dan culture people. Denaldy menjalankan transformasi tahap satu selama satu bulan pertama memimpin Perhutani. Yaitu melakukan assessment singkat kinerja perusahaan dengan bertemu berbagai internal stakeholders dari seluruh perwakilan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) sebagai unit manajemen terkecil di Perhutani dan external stakeholders termasuk dengan para mitra kerja. Denaldy memutuskan menempuh pembenahan komprehensif guna menghindari merosotnya kinerja perusahaan. Transformasi bisnis tahap kedua dilakukan minimal untuk bertahan hidup. Perhutani harus berubah atau punah. “Must Now Change To Survive”, yaitu perubahan yang memungkinkan perusahaan bisa bernafas normal. Indikasi seperti profitabilitas positif, pencapaian pendapatan sesuai rencana, sistem operasional perusahaan efisien dan efektif, serta produktivitas karyawan yang tinggi, adalah capaian yang mutlak harus bisa diraih manajemen dan seluruh karyawan perusahaan bersama-sama. Fokus utama transformasi bisnis tahap ketiga, khususnya tiga bulan terakhir 2016, adalah menyelamatkan arus kas perusahaan, mendorong peningkatan penjualan produk terutama menghabiskan persediaan yang tertumpuk yang jumlahnya tiga kali dari kondisi normal, efisiensi biaya dan efektivitas proses, reorganisasi struktur perusahaan lewat putting the right people on the right place, konsolidasi aset dan sumber daya yang ada, assessment untuk restrukturisasi total dan melakukan change process melalui change agents. Juga memerkuat sinergi dengan anak-anak perusahaan. Denaldy juga menerapkan Cost Reduction Program (CRP), peningkatan penjualan dan

menciptakan quick wins melalui mekanisme Problem Identification Correctives Action (PICA) dalam sistem Plan Do Check Action (PDCA), yang semuanya dimonitor setiap minggu. Hasilnya, ada efisiensi berupa pengetatan biaya perjalanan dinas, biaya umum, dan disiplin pemakaian anggaran untuk aktivitas-aktivitas prioritas, yang memungkinkan perusahaan terhindar dari kerugian secara terus menerus terutama pada periode tersebut. Di awal 2017, Denaldy pun mengajak seluruh manajemen dan karyawan untuk menjalankan komitmen besar bekerja “Back To Basic: Disciplined Execution, Efficient Thought Process, And Accountability”. Disciplined Execution, artinya kepatuhan dan ketaatan anggota organisasi perusahaan pada berbagai level jabatan dalam menjalankan keputusan manajemen. Kedisiplinan menjadi tolok ukur kinerja yang penekanannya pada disiplin mengeksekusi kegiatan atau rencana kerja secara profesional dan tuntas, tidak menunda-nunda pekerjaan, serta bekerja dengan orientasi Target yang wajib diselesaikan sesuai tata waktu yang telah ditetapkan. Efficient Thought Process artinya, cara berpikir manajemen dan seluruh karyawan yang berlandaskan efisiensi penggunaan sumber daya dalam bekerja, semisal sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan keuangan. Efisien merupakan nilai luhur dan harus menjadi budaya yang melekat di setiap karyawan. Sedangkan Accountability bermakna, setiap keputusan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan compliance terhadap aturan yang ada. Sanksi yang tegas dikenakan bagi pelanggaran terhadap aturan yang sudah ditetapkan, sesuai peraturan disiplin perusahaan. Pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan manajemen DUTA Rimba

7


PRIMA RIMBA perusahaan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari akuntabilitas setiap pejabat. Pembenahan selanjutnya adalah restrukturisasi organisasi perusahaan dengan the right people on the right place dan melakukan assessment sumber daya manusia. Perubahan struktur organisasi diarahkan untuk menguatkan fungsi kemandirian finansial maupun kelestarian sumber daya hutan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, menguatkan lini usaha non-organik, menguatkan kapasitas organisasi melalui pengembangan usaha dan sinergi bisnis dengan anak perusahaan, serta memperkuat hubungan dengan stakeholders. Jumlah Anggota Dewan Direksi Perum Perhutani berkurang dari tujuh menjadi lima formasi. Formasi jabatan di bawahnya berkurang hingga 633 jabatan yang fokus kepada teamwork dan collaboration jika dibandingkan formasi struktur organisasi sebelumnya. Struktur Organisasi baru itu dibangun sebagai upaya “Simplify With Innovation� untuk tujuan peningkatan kualitas, penurunan biaya, dan peningkatan kecepatan kerja. Perubahan luar biasa ini membuat organisasi semakin efektif. Ada lima kekuatan struktur organisasi baru Perhutani. Yaitu lebih responsive dalam kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan atas dinamika yang terjadi; innovative dalam pengembangan nilai tambah produk kepada stakeholders; market centric pada kebutuhan pasar domestik dan internasional; eco concern business dalam memenuhi tuntutan pelestarian sumber daya hayati untuk sasaran finansial sesuai amanat stakeholders; dan cost efficient lintas fungsional dalam menjaga efisiensi perusahaan.

Restrukturisasi Bisnis

Saat ini, Perhutani memasuki tahap keempat transformasi yaitu

8

DUTA Rimba

restrukturisasi bisnis. Langkah ini dibagi dua kelompok besar yaitu revitalisasi existing business dan new business development. Untuk existing business yang dipertahankan, akan dilakukan rebranding ecotourism. Sedangkan bisnis yang tak menguntungkan akan dikaji ulang, semisal usaha air minum dalam kemasan dan industri kayu. Target jangka pendek transformasi adalah, perusahaan dapat tumbuh secara normal ditandai kemampuan pemenuhan kewajiban perusahaan dan peningkatan penjualan. Sehingga, Perhutani diharapkan dapat tumbuh secara normal pada akhir 2018. Perhutani juga akan mengembangkan wisata World Class Ecopark bekerjasama dengan investor yang telah survei dan memberikan kepastiannya untuk bekerjasama di beberapa destinasi wisata alam, salah satunya di kawasan seluas 600 Hektare di Sentul, Bogor. Selain itu, Perhutani akan membangun bisnis biomassa, karena prospek energi terbarukan ini sangat menjanjikan dan ramah lingkungan. Peluang energi terbarukan menggunakan woodpellet cukup besar karena pertumbuhan kebutuhannya di dunia sebesar 2,7 juta ton per tahun (2010-2025). Saat ini, rata-rata ekspor Indonesia ke Korea Selatan baru mencapai 70.000 ton per tahun, sedangkan kebutuhan woodpellet Korea Selatan sekarang banyak dipasok oleh Vietnam. Maka, saat ini Perhutani bekerjasama dengan Korea Western Power (KWP) membangun Power Plant berbasis biomassa untuk Pabrik Sagu Perum Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Kerja sama tersebut memungkinkan Perhutani Group mengembangkan tanaman biomassa seluas 200.000 Hektare yang akan menghasilkan 3,2 juta MT woodchips. Nilai woodchips itu bisa untuk membangun pembangkit

setara 800 MW listrik per tahun atau 1.6 juta MT wood pellet. Artinya, energi biomassa dapat menghemat penggunaan energi fosil (solar) senilai 2 triliun Rupiah per tahun. Perhutani juga menindaklanjuti kerja sama penanaman tanaman fast growing species (FGS) dengan perusahaan Korean Indonesia Forestry Centre (KIFC) anak usaha National Foresty Cooperatives Federation (NFCF) dan kerjasama dengan Korean Forestry Promotion Institute (KoFPI) untuk penanaman tanaman energi jenis sengon, Acacia mangium, Gmelinia arborea seluas 7.424,19 Hektare. Sejumlah investor Korea Selatan lain juga berminat untuk kerja sama Proyek Biomassa Perhutani Group. Pihak yang berminat dan telah membahasnya dengan Perhutani antara lain adalah Hyundai Corp, Aju Corp, GS EPS, UC Plant, dan Korbi. Perhutani juga bertemu investor dari Jepang yang tertarik membeli energi woodpellet dalam jumlah besar untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi nuklir.

Perhutanan Sosial Sinergi BUMN

Perhutani mengembangkan pula bisnis agroforestry melalui Perhutanan Sosial yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri, beberapa BUMN bersinergi menindaklanjuti penerapan UU No 1 Tahun 1999 pasal 68, jo PP No 3 Tahun 2008 pasal 83, 84, 99 dan Permen LHK No P.83 Tahun 2016 tentang program Perhutanan Sosial. Terkait dengan hal itu, Perhutani mengembangkan pilot project Perhutanan Sosial di KPH Probolinggo Jawa Timur seluas lebih kurang 1.500 Hektare, didukung Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan fasilitas pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Negara Indonesia (Tbk) dengan bunga 9%. Hasil produksi dari lahan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


hutan tersebut nantinya akan diambil Perhutani, Perum Bulog, dan PTPN XI sebagai offtaker. Pilot project itu direncanakan pula di Garut, tepatnya seluas 2.681.9 Hektare di wilayah hutan Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pameungpeuk blok Pasir Salam I dan Pasir Salam II seluas 3.970,4 Hektare. Nantinya anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dapat melakukan kerja sama penanaman pola AJALE (albizia jagung kedelai). Selain dua lokasi tersebut, Perhutani juga menyiapkan lahan untuk pilot project di wilayah Banten, Bandung Selatan, Bogor, Pekalongan Timur, dan Pemalang. Komposisi pemanfaatan lahan hutan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

pilot project Perhutanan Sosial adalah 50% tanaman kehutanan (sengon) dan 50% tanaman pertanian (tebu 45%; jagung 5%, tergantung hasil kajian lanjutan). Pola tanam dengan sistem alley cropping/blok. Sekurangnya ada lima manfaat yang akan didapat masyarakat penggarap dari Perhutanan Sosial. Yaitu kepastian mengenai lokasi lahan garapan dengan luasan mencapai skala ekonomis tertentu; akses sumber pendanaan KUR perbankan; kepastian pasar/ serapan hasil produksi; pembinaan intensif dari Kementerian serta BUMN terkait; serta peluang mendapatkan subsidi saprotan dan area pengelolaan lahan yang lebih

ekonomis. Pada 7 Mei 2017, Denaldy M Mauna bersama BUMN lain juga menandatangani kerjasama dengan beberapa koperasi masyarakat terkait Perhutanan Sosial di desa Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sesaat setelah Presiden RI Jokowi menyerahkan SK tentang pengelolaan perhutanan sosial kepada masyarakat setempat. Dengan transformasi bisnis yang dilakukannya secara konsisten, Denaldy optimis Perhutani akan menuai laba lebih besar dan kondisi perusahaan akan cepat normal kembali, bahkan berkembang menjadi perusahaan kehutanan dunia yang diperhitungkan stakeholder-nya. DR DUTA Rimba

9


RIMBA UTAMA

Perhutani Lebih Ramping

Agar Gesit Bisnis pengelolaan sumber daya hutan mengalami tantangan luar biasa, terutama dinamika pasar yang semakin kompetitif dan selektif. Dinamika perubahan eksternal harus terus direspon dengan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan. Untuk tujuan itulah, direksi menyusun struktur organisasi baru Perum Perhutani yang lebih ramping, kaya fungsi, dan efisien, dengan memangkas 633 jabatan lama.

P

erum Perhutani baru saja merayakan pertambahan usianya. Melihat kondisi kekinian Perum Perhutani, maka peringatan hari jadinya dilakukan dengan sederhana serentak di seluruh wilayah kerja. Tema peringatan hari jadi ke-56 Perum Perhutani adalah Simplify With Innovation. Peringatan tersebut dipimpin Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, di Kantor Pusat Perum Perhutani, Jakarta, 29 Maret 2017. Peringatan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Plt Dewan Pengawas Perum Perhutani, Bambang

10 DUTA Rimba

Hendroyono. Bagi suatu organisasi, penyambutan hari ulang tahun mengandung dua makna yang sangat esensial. Pertama, evaluasi dan introspeksi untuk sadar akan keberadaan jati dirinya sebagai referensi untuk melangkah lebih baik ke depan. Kedua, suatu penghormatan bahwa hari itu adalah hari jadinya sebagai sejarah tanggal keberadaannya. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan ini sudah berhasil membawa kemaslahatan bagi banyak orang. Ini perlu disadari karena suatu

perusahaan akan tumbuh dan berkembang jika mendapatkan dukungan dari masyarakat di sekitarnya. Tahun ini, tepatnya pada 29 Maret, Perum Perhutani sudah berusia 56 tahun. Ibarat seorang manusia, umur ini bermakna kematangan dan tentu semakin bijaksana. Perum Perhutani yang punya visi menjadi perusahaan unggul dalam pengelolaan hutan lestari ini pun terus berkarya dan terus berusaha agar bisa tampil lebih baik. Ini dilakukan dengan menjalankan tiga misi. Pertama, NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


mengelola sumber daya hutan secara lestari (planet). Kedua, meningkatkan manfaat pengelolaan sumber daya hutan bagi seluruh pemangku kepentingan (people). Ketiga, menyelenggarakan bisnis kehutanan dengan prinsip good corporate governance (profit). Untuk itu, Perum Perhutani mengusung tiga tata nilai perusahaan yang harus dipegang semua karyawan. Pertama, jujur. Itu diwujudkan dengan bertindak secara konsisten sesuai nilai-nilai, kebijakan, dan kode etik organisasi. Kedua, peduli. Ini diimplementasikan dengan tanggap dan mau terlibat dalam menyelesaikan permasalahan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Ketiga, profesional. Ini

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

diwujudkan dengan menghasilkan kinerja yang terbaik dan selalu meningkatkan kompetensi sesuai permasalahan lingkungan bisnis.

Terus Berinovasi

Selain seluruh direksi, dewan pengawas, dan karyawan Perum Perhutani, kegiatan tersebut juga dihadiri direksi anak perusahaan Perum Perhutani, direksi BRI Agro, perwakilan direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plt Dewan Pengawas, Bambang Hendroyono, memberikan arahan singkat dan padat untuk memotivasi seluruh karyawan Perum Perhutani. “Integritas moral itu harga

mati. Diperlukan keikhlasan dan tanggung jawab masing-masing individu. Mari bersama, bersinergi, dan berkontribusi membangun Perhutani. One person, one innovation,” ucapnya. Denaldy mengatakan, momentum hari jadi ini hendaknya digunakan untuk menambah semangat agar tetap optimistis melakukan perubahan secara komprehensif dan berkelanjutan. “Mengawali tahun 2017, di hari jadi Perhutani yang ke-56, saya ingin mengajak kita semua, manajemen dan seluruh karyawan untuk sepakat menerapkan komitmen kerja back to basic: disciplined execution, efficient through process, dan accountability agar kinerja

DUTA Rimba 11


RIMBA UTAMA perusahaan semakin baik,” jelasnya. Untuk itu, manajemen dan seluruh karyawan sepakat menyamakan cara berpikir, persepsi, semangat, dan tindakan, melandasi komitmen kerja Perum Perhutani 2017, yaitu back to basic fokus pada disciplined execution, efficient through process and accountability. “Disciplined execution adalah kepatuhan dan ketaatan dalam menjalankan keputusan manajemen. Kedisiplinan melakukan eksekusi kegiatan atau rencana kerja secara professional dan tuntas, tidak menunda-nunda serta berorientasi target sesuai tata waktu yang telah ditetapkan,” tandas Denaldy. Menurut Denaldy, efficient thought process adalah sebuah cara berpikir manajemen dan seluruh karyawan yang berlandaskan efisiensi penggunaan sumber daya dalam bekerja. Efisien merupakan nilai luhur dan harus menjadi budaya

12 DUTA Rimba

yang melekat. Sedangkan accountability, tambah Denaldy, adalah sebuah pertanggungjawaban pada setiap keputusan dan tindakan yang diambil compliance terhadap aturan yang ada. Tanggung jawab ini melekat pada jajaran direksi dan seluruh karyawan dalam bekerja dengan tindakan tegas dan cepat atas pelanggaran.

Jadi Tolok Ukur

Denaldy optimistis, komitmen kerja 2017 yang menjadi tolok ukur kinerja selama proses perubahan akan menjadikan Perum Perhutani mampu terus tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang menyediakan produk kehutanan dengan sistem pelayanan terbaik dan profesional ke depannya. Di saat sama, Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah juga memperingati hari jadi ke-56 Perum

Perhutani, di Gedung Rimba Graha, Semarang, Rabu (29/3). Kegiatan tersebut dihadiri 300 orang meliputi para karyawan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, pengurus dan anggota Dharma Wanita, HPK, dan Perwita Wana Kencana. Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Adi Pradana membacakan pidato Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, sekaligus memberikan arahan. “Semoga di usia Perhutani saat ini, dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik dengan menerapkan komitmen kerja back to basic: disciplined execution, efficient thought process, dan accountability,” jelasnya. Acara dilanjutkan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Subroto selaku karyawan yang menjelang pensiun dan karyawan termuda, Yuvi Tri Hendrawan. Sebagai ucapan syukur, acara ditutup

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


dengan pembagian doorprize dari sponsor yang mendukung acara tersebut, yaitu BRI, Bank Mandiri, BTN, BNI, Bank Jateng, CV Trubus Sakti, PT Adi Kencana, CV Timbul Abadi, PT Amanah Gita, dan CV Adi Karya. Hari jadi Perum Perhutani ini juga diperingati bersama 28 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain, sekaligus hari jadi ke-19 Kementerian BUMN, mengusung tema BUMN Hadir Untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Digdaya. Kegiatan bersama ini dipusatkan di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat malam, 21 April 2017. Menteri BUMN, Rini M Soemarno, dalam sambutannya mengatakan, total target aset yang diberikan kepada seluruh perusahaan milik negara pada 2017 sebesar Rp 7.200 triliun, yang berarti ada peningkatan dari tahun 2016 sebesar Rp 6.300 triliun. “Untuk mencapai peningkatan nilai aset dan keuntungan pada 2017 dibutuhkan kerja keras disertai dengan kerja sama dan upaya sinergi antar-BUMN. Tidak akan tercapai kalau kita tidak bekerja sama, bersinergi, dan saling membantu,” kata Rini. Hari jadi 28 BUMN tersebut berlangsung antara bulan Februari sampai April 2017, sedangkan Perum Perhutani pada 29 Maret 2017. Di dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan CSR senilai Rp 13 miliar kepada 18 penerima bantuan di Yogyakarta yang disaksikan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X dan seluruh Direktur Utama BUMN, Komisaris BUMN, dan sejumlah karyawan BUMN.

Struktur Baru

Untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, sejak beberapa tahun lalu perusahaan ini telah mengubah logonya agar bisa menjadi perusahaan yang mendunia. Perubahan logo terinspirasi dari perjalanan Perum Perhutani

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

untuk mengeksplorasi lebih jauh di luar pengelolaan kehutanan yang ada saat ini untuk senantiasa meningkatkan nilai kehutanan di Indonesia. Makna yang terkandung dalam logo Perhutani ini perlu disegarkan kembali agar seluruh karyawan makin menjiwai dan melaksanakan dalam keseharian saat bekerja. Lingkaran jingga menyala yang berawal dari seluruhnya dengan panah mengarah ke atas melambangkan komitmen dan semangat seluruh jajaran Perum Perhutani untuk melakukan transformasi dan perbaikan terusmenerus demi mencapai visi perusahaan. Sedangkan 17 lingkaran berwarna-warni melambangkan kesiapan dan kemampuan Perum Perhutani untuk mengelola hutan Indonesia secara lestari dan berkesinambungan. Lingkaran biru, hijau, dan jingga yang membentuk “bintang manusia” melambangkan setiap jajaran di Perum Perhutani yang secara profesional bekerja bersama dengan penuh semangat mencapai tujuan Perusahaan. Tulisan Perum Perhutani dengan warna cokelat menggarisbawahi lambang di atasnya melambangkan ekspresi yang kuat dari komitmen Perum Perhutani dalam meraih masa depan yang lebih baik dan lebih cerah sebagai perusahaan pengelola hutan secara berkesinambungan untuk kemajuan bangsa dan sebesarbesarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Untuk bisa berkiprah dengan makin baik di masa depan maka direksi melakukan terobosan di tahun ini dengan menyusun struktur baru. Struktur organisasi baru Perum Perhutani harus dapat meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. Struktur organisasi baru lebih ramping, kaya fungsi, dan efisien dengan memangkas 633 jabatan lama. Semula ada tujuh direktorat kini hanya lima saja.

Diharapkan dengan kondisi yang ramping ini, dapat bergerak lebih gesit. “Ini salah satu fokus utama kinerja perusahaan untuk menempatkan the right people on the right place. Dengan diberlakukannya struktur organisasi yang baru, diharapkan terwujud ‘One Perhutani’, dimana leader berkolaborasi dengan tim dan menerapkan prinsip kerja simplify with innovation,” kata Denaldy saat menyerahkan Surat Keputusan Direksi tentang Penetapan Pejabat Perum Perhutani level IA dan IB kepada 29 orang, di Kantor Pusat Perum Perhutani, Jakarta, Rabu (1/3). Selama tiga bulan setelah menjabat, para pejabat baru tersebut akan dievaluasi secara ketat untuk mengukur kinerja yang bersangkutan. Denaldy pun menegaskan, jika pejabat tersebut tidak mencapai target, dapat dilakukan pergantian kembali. Untuk penyegaran kinerja lapangan, sebanyak 95% pejabat lapangan mengisi formasi jabatan struktur organisasi baru Perum Perhutani sesuai Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 143/KPTS/DIR/2017 termasuk Kepala Divisi Regional dan Sekretaris Perusahaan. Di kesempatan itu pula, Denaldy mengingatkan kembali jajarannya untuk menegakkan kedisiplinan. Ia akan memberantas pungli dan memberikan sanksi tegas bagi siapa yang melanggar ketentuan. Menurut Denaldy, mereka terpilih mengisi formasi jabatan baru struktur organisasi Perum Perhutani yang lebih ramping. Dengan diberlakukannya struktur organisasi yang baru, diharapkan terwujud one Perhutani, di mana leader berkolaborasi dengan tim dan menerapkan prinsip kerja simplify with innovation. Denaldy mengatakan, pejabat yang baru ditetapkan harus DUTA Rimba 13


RIMBA UTAMA mampu menjadi leader yang menghasilkan leader baru, mendelegasikan tugas ke bawahan, melaksanakan fungsi kontrol yang ketat, dapat berkolaborasi baik dengan tim maupun luar tim, dan bekerja dengan berorientasi pada tujuan. Setiap pejabat bertanggungjawab hingga 2 level di bawahnya. Maka, sebelum menerima SK Penetapan jabatan, para pejabat menandatangani Kontrak Manajemen dan Integritas. Itu semua terkait dengan target kerja masing-masing di hadapan Denaldy beserta jajaran board of directors (BOD) lainnya. Selama tiga bulan ke depan, tambah Denaldy, para pejabat baru tersebut akan dievaluasi secara ketat untuk mengukur kinerja yang telah dilakukan. Jika tidak

14 DUTA Rimba

mencapai targetnya maka dapat dilakukan pergantian kembali. Denaldy juga mengingatkan kembali untuk menegakkan kedisiplinan dan memberikan sanksi tegas bagi mereka yang melanggar ketentuan, serta memberantas pungutan liar (Pungli). Setiap pejabat bertanggung jawab hingga dua level di bawahnya. Perum Perhutani Group dengan delapan anak perusahaan, mengelola bisnis sumber daya hutan. Perusahaan mengelola lahan hutan seluas 3,7 juta hektare terdiri dari 2,4 juta hektare di Jawa Madura yang dikelola Perum Perhutani sebagai induk perusahaan dan 1,3 juta hektare di luar Jawa dan Madura yang dikelola anak perusahaan. Perhutani menghasilkan produkproduk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

dan masyarakat serta berperan dalam perekonomian negara. Pada kesempatan sebelumnya, Denaldy menggarisbawahi upaya direksi meningkatkan efisiensi. “Sejak Oktober 2016, kami melakukan change process management dan bussiness process redesign untuk unit-unit usaha tertentu guna meningkatkan efisiensi biaya perusahaan. Kemajuan sampai dengan akhir tahun dari kerja keras telah memungkinkan perusahaan dapat memperkuat landasan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dengan memegang prinsip good corporate governance,” kata Denaldy. Manajemen Perhutani menyadari, bisnis pengelolaan sumber daya hutan mengalami tantangan luar biasa terutama

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


dinamika pasar yang kian kompetitif dan selektif. Dinamika perubahan eksternal terus direspons dengan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan. Semoga aneka terobosan yang telah, sedang, dan akan dilakukan jajaran direksi mebuahkan hasil.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Tentu semua itu butuh dukungan dari seluruh karyawan Perhutani, khususnya yang ada di lapangan untuk terus kerja keras dan cerdas. Semoga sinergis yang apik dari seluruh jajaran Perum Perhutani akan membuahkan hasil yang manis di hari-hari mendatang. n DR

DUTA Rimba 15


RIMBA UTAMA

MEMBANGUN Efektif, KINERJA Efisien,

dan Disiplin

Perhutani akan memperkuat tim pemasaran sekaligus menguatkan peran Divisi Regional maupun Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Hal itu dilakukan dengan memberikan kewenangan yang lebih namun tetap bertanggungjawab. Antara lain hal itu sudah diimplementasikan Perhutani Sejak tahun 2012 melalui kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU). Terakhir di tahun 2015 dengan skor 481,75.

D

irektur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna, Perhutani optimis akan mencapai kinerja lebih baik pada 2017. Optimisme itu mengemuka setelah evaluasi hasil tiga bulan terakhir tahun 2016 yang menunjukkan perbaikan. Perbaikan itu menurut dia dapat dicapai karena efisiensi dan efektifitas kerja yang ketat. Terkait dengan hal tersebut, Denaldy menegaskan kembali implementasi komitmen kerja Back To Basic: Disciplined Execution, Efficient Through Process, Accountability. Targetnya untuk mencapai kinerja Perhutani 2017

16 DUTA Rimba

yang dilandasi dengan efisiensi dan efektifitas kerja yang ketat. Ia menyampaikan hal tersebut saat pengarahan Direksi Perhutani kepada karyawan, mengawali rencana kerja tahunan di Jakarta, 10 Januari 2017. Bisnis perusahaan yang dikembangkan Perhutani menurut dia adalah Agroforestry/Silvofishery, Biomass dan World Class Ecopark. Untuk menggenjot pendapatan perusahaan dari sektor tersebut, Perhutani pun akan memperkuat tim marketing sekaligus menguatkan peran Divisi Regional serta KPH, dengan memberikan lebih lapang kewenangannya namun tetap bertanggungjawab. Apalagi dengan

fakta bahwa Perhutani mengelola wilayah hutan sangat luas, yaitu 2,4 juta hektare di Jawa dengan lebih kurang 23.000 orang karyawan. “Wilayah hutan Perhutani punya kekuatan dan juga unggulan di bidang wisata. Meskipun kontribusinya baru satu persen dari total pendapatan perusahaan, tetapi potensi ini begitu besar. Bandingkan dengan negara-negara maju di Nordic yang mencapai 10% - 45%. Di kita ini ada 236 lokasi wisata. Kita kembangkan selektif, karena pariwisata adalah salah satu dari 5 (lima) sektor prioritas pembangunan pemerintah tahun 2017. Kita bisa bangun ecopark. Untuk itu, sumber

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


daya manusia harus menjadi andalan perubahan. Perhutani bisa,” tegas Denaldy. Sehari sebelumnya, 9 Januari, Denaldy juga memberikan arahan yang sama kepada karyawan Perhutani Jawa Barat dan Banten di Bandung. Di kesempatan tersebut, ia memberikan penghargaan kepada Kepala Biro Pembinaan Sumber Daya Hutan Bambang Catur Wahyudi, Administratur KPH Bogor Asep Deddy Mulyadi, Administratur KPH Bandung Utara Wismo Tri Kancono, dan Administratur KPH Ciamis Bambang Juriyanto, atas gagasan dan inovasinya untuk perusahaan. “Penghargaan adalah bentuk reward untuk meningkatkan motivasi karyawan, selain itu punishment diterapkan sebagai bagian dari accountability,” ujarnya. Tiga hari sebelumnya, Denaldy juga menegaskah hal itu. Ia mengucapkan hal itu saat memberikan penghargaan kepada empat karyawan di Jawa Timur yang dinilai memiliki gagasan kreatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan, di sela kunjungan kerjanya ke Surabaya wilayah Divisi Regional Jawa Timur, 6 Januari 2017. Empat karyawan penerima piagam penghargaan dari perusahaan yaitu Maman Rosmantika Administratur KPH Kediri, Amas Wijaya Administratur KPH Saradan, Arif Herlambang Administratur KPH Malang dan Suratno Manager Industri Kayu Gresik. Menurut Denaldy, dalam rangka mengawali tahun baru ini adalah penting untuk menyampaikan informasi kebijakan perusahaan secara langsung ke lapangan juga diskusi dengan mereka. “Kita perlu mendengar ide-ide mereka, selain menyampaikan hasil kinerja terakhir 2016 atas langkah efisiensi dan efektifitas kerja yang menunjukkan perbaikan dan menyepakati langkah kerja 2017,” kata Denaldy Komitmen kerja untuk disiplin, kepatuhan dan ketaatan dalam NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

menjalankan keputusan manajemen, menurut Denaldy sangat penting. Sebab, ini tolok ukur kinerja yang penekanannya pada eksekusi kegiatan atau rencana kerja secara tuntas, tidak menunda-nunda, serta berorientasi target sesuai tata waktu yang ditetapkan. Selain itu, cara berpikir karyawan dalam bekerja harus dilandasi dengan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada, semisal sumber daya manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana. Dan yang terpenting, setiap keputusan dan tindakan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan compliance terhadap aturan yang ada. Sementara itu, Direktur Umum dan SDM, Morgan SL Batu, mengatakan, pihaknya akan membangun kinerja yang unggul demi meraih kinerja terbaik dan perbaikan terus menerus. Hal itu ditegaskannya saat menghadiri acara opening meeting Audit Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) terhadap Perum Perhutani yang dipimpin lead auditor, Dedi Mulyadi, di Ruang rapat Kawah Putih, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII lantai 10, 23 Januari 2017. “Membangun kinerja yang unggul merupakan suatu tuntutan dalam pencapaian kinerja finansial dan non finansial perusahaan pada tingkat nasional maupun regional sebelum menjadi perusahaan kelas dunia,” kata Morgan SL. Batu. Morgan menambahkan, kriteria

penilaian kinerja unggul akan memberikan warna baru terhadap budaya organisasi Perum Perhutani untuk meraih kinerja terbaik dan perbaikan terus menerus. Selain itu, Perum Perhutani memiliki evaluator internal KPKU BUMN yang berpengalaman melakukan evaluasi di BUMN lain, sehingga bisa menjadi pembelajaran untuk diterapkan di Perum Perhutani. KPKU BUMN sebagai alat untuk mengukur kinerja BUMN untuk dapat mengetahui dimana posisi kinerja BUMN dibanding dengan perusahaan pembanding baik dalam negeri maupun perusahaan kelas dunia. Semua itu demi mencapai kinerja yang lebih baik. Tetapi, tentu saja hal itu bisa dicapai dengan komitmen yang baik. Bravo! n DR

DUTA Rimba 17


RIMBA UTAMA

Hindari Segmentalisasi SDM perusahaan “Untuk meraih sukses, semua karyawan harus bekerja secara sinergis. Mereka harus menghilangkan pandangan yang hanya fokus untuk sukses di bagian masingmasing, tanpa memerhatikan bagian lain. Cara pandang segmentalisme harus dihilangkan, karena hal itu akan menghambat kemajuan perusahaan.�

S

umber daya manusia merupakan elemen utama suatu organisasi dibandingkan elemen lain semisal modal, teknologi, dan uang. Elemen utama, karena manusialah yang mengendalikan segala sesuatu di dalam organisasi. Manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing yang langgeng. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi menjadi salah satu hal yang sangat penting. Agar dapat mencapai hasil dengan sukses, semua elemen

18 DUTA Rimba

yang ada tersebut harus berjalan sinergis. Langkah sinergi ini menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh para karyawan di perusahaan, termasuk Perum Perhutani. Dan hal itu baru mungkin terwujud jika ada perubahan pola pikir demi mencapai sinergitas tersebut. Itulah sebabnya, Manajemen Perum Perhutani di bawah kendali Direktur Utama, Denaldy M Mauna, telah menggulirkan gerakan must now change to survive. Perubahan agar perusahaan bisa bernapas normal. Upaya mewujudkan perubahan ini adalah dengan melakukan

cost reduction program (CRP), program percepatan penjualan sisa persediaan, dan menggerakkan roda plan, do, check, dan act (PDCA / rencanakan, kerjakan, periksa, tindaklanjuti). Semua itu dilakukan dengan menggunakan perangkat problem identification correctives action (PICA / identifikasi permasalahan tindakan perbaikan).

Harus Sinergis

Berbagai langkah tersebut akan berhasil dengan sangat memuaskan jika semua bagian dan karyawan dapat berjalan sinergis dengan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


satu langkah kompak sesuai instruksi dari pimpinan. Di sinilah kuncinya. Oleh karena itu, cara berpikir model segmentalisme harus dibuang jauh-jauh. Untuk itu, ada baiknya kita kupas sedikit segmentalisme (sege mentalism) agar dipahami dan dengan cepat deteksi dini dapat dilakukan guna mencegah penyimpangan dan ketidakkompakkan dari karyawan. Di dalam Dengan Hati Menuju Tempat Tinggi, Menemukan Kehidupan Tertinggi Melalui Jendela Hati, pembicara publik yang juga Mantan CEO, Gede Prama, mengatakan, segmentalism mungkin nama penyakit berpikir yang berumur sepanjang sejarah manusia. Ia hadir di mana-mana, di sepanjang waktu, dan sepanjang perjalanan hidup setiap pemimpin.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Gede Prama melihat, bangsa ini sedang dilanda krisis yang ditandai oleh saling lempar batu (baca: masalah) antara ekonom dan politisi, serta antara satu elite politik dengan elite politik yang lain. Begitu pula di perusahaan dan kehidupan keluarga. Jika ada keberhasilan, sejumlah orang pasang badan ke depan. Namun saat ada masalah, saling lempar pun terjadi di mana-mana. Jika bangsa ini dibuat sengsara oleh lempar batu antara ekonom dan politisi, perusahaan dibuat sengsara oleh lempar batu antarpimpinan divisi. “Semua berdiri di atas kepentingan divisi masing-masing. Dari marketing yang mengklaim bahwa semua uang yang datang adalah hasil kerja mereka. Divisi operasi menyerang balik, karena

tanpa barang tidak ada yang bisa dijual. Demikian juga dengan keuangan, yang meyakini bahwa uang adalah darahnya perusahaan. SDM-pun tidak mau kalah, terutama dengan klaim kekayaan terpenting perusahaan,� kata Gede Prama. Digabung menjadi satu, tambah Gede Prama, kehidupan manusia di mana pun adalah kehidupan yang selalu ditandai oleh hadirnya segmentalism. Tidak salah seluruhnya, tentunya. Sebagian orang meyakini, pikiran sebagai senjata satu-satunya intelektualitas, yang dari sononya sudah terpisahpisah. Kendati ada orang yang mencoba merangkai keterpisahan ini, tetapi tetap menjadi mahluk minoritas yang ditertawakan. “Coba bayangkan Anda dan saya duduk di suatu malam bulan

DUTA Rimba 19


RIMBA UTAMA purnama. Masing-masing membawa sebuah baskom lengkap dengan airnya. Ketika kita menoleh ke baskom masing-masing, kita akan menemukan 'bulan' kita masing-masing, lengkap dengan perbedaannya. Maklum, kejernihan airnya berbeda, lebar baskom berbeda, dan yang paling penting mata dan pikiran yang melihatnya juga berbeda,” tutur Gede Prama. Demikianlah pikiran banyak orang bekerja, yang senantiasa melihat ke bawah, ke baskom masing-masing. Jarang dan teramat jarang orang melihat ke atas, dimana semuanya akan melihat wajah bulan yang hampir sama. Menurut Gede Prama, pada kehidupan perusahaan, 'bulan' di atas sana bernama corporate objectives. Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa krisis ini, keluar dari krisislah yang menjadi bulan bagi semua warga bangsa. Kemewahan untuk melihat baskom masing-masing tidak hanya membuat langkah kurang padu. Lebih parah dari itu, akan membuat kita melenceng jauh ke dunia antah berantah.

Memandang Keseluruhan

Menyadari hal itu, tambah Gede Prama, bisa dimengerti jika fisikawan David Bohm pernah menulis, kata health (kesehatan) berasal dari kata whole (keseluruhan). Dengan kata lain, siapa pun dan organisasi mana pun yang mau hidup sehat, wajib belajar memandang secara keseluruhan. Sebagai CEO, Gede Prama teramat sering mengungkapkan kepada sebanyak mungkin bawahan, bahwa tugas utama dirinya adalah maintenance the whole picture. Kalau pimpinan sudah terlibat pada terlalu banyak detail, plus lupa akan tugas menjaga gambar keseluruhan, kesehatan akan menjadi barang yang teramat mewah. Secara ringkas Gede Prama mengatakan, ada tiga tugas CEO

20 DUTA Rimba

yaitu fine tuning, visioning, dan future creation. Di tugas pertama, ia menjadi lem perekat organisasi. Di tugas kedua, ia menjadi orang yang berjalan paling depan lengkap dengan gambarnya akan masa depan. Di tugas terakhir, melalui keputusan-keputusannya ia sedang menciptakan masa depan semua orang. Ketiga tugas itu adalah tugas yang amat irit kata-kata. Action speaks much louder than any words. Inilah dunia CEO. Gede Prama mengaku belajar dunia CEO dari bunga. Ia tak berbicara, namun tetap banyak berguna dengan menaburkan keharuman dan keindahan. Di tempat mana pun dan waktu kapan pun, bunga selalu bekerja dengan tindakan-tindakannya. “Ada yang khawatir, kegiatan irit kata-kata ini bisa menarik kita ke jurang miskomunikasi. Tentu saja itu tidak keliru. Di sinilah tantangannya. Menjaga keseimbangan antara dunia tindakan dan dunia kata-kata. Bedanya, kalau dunia kata-kata memiliki ruang interpretasi yang lebih sempit, dunia tindakan yang diam memiliki ruang interpretasi yang lebih lebar. Bahkan, kelebarannya pun tidak pernah dapat didefinisikan sampai kapan pun,” kata Gede Prama. Hal ini tidak hanya berlaku pada organisasi dan masyarakat, ia juga terkait dengan badan dan jiwa. Sebagaimana pernah ditulis Deepak Chopra dalam Journey Into Healing, health is not are just the absence, but the inner joyfulness that happen all the time. Kesehatan tidak hanya berarti tiadanya penyakit, tetapi kebahagiaan dan rasa syukur dari dalam, yang mengendap dalam waktu yang lama. Dengan konsepsi ini, unsur-unsur yang bernama body, mind, spirit, soul dirangkum secara keseluruhan dalam dua buah kata inner joyfulness. Kebahagiaan dan rasa syukur mendalam yang datang dari dalam. Akibatnya, terintegrasilah

hidup mereka yang diikat oleh inner joyfulness. Belajar dari semua itu, kerap kali Gede Prama beranganangan ada sekolah yang menekankan pendidikan untuk memandang secara keseluruhan. Atau bermimpi ada organisasi yang tidak disekatsekat oleh segmentalism. Semua mengerjakan semua. Semuanya serba keseluruhan, terintegrasi, dan menyatu jadi satu. Kembali ke cerita awal mengenai bulan dalam baskom, memang terlalu banyak orang yang melihat ke bawah dan enggan atau tak mau melihat ke atas. Elite politik yang berkelahi, guru besar yang pikirannya disempitkan oleh spesialisasinya, atau manajer yang tenggelam dalam tempurung paradigmanya. “Tidak tertutup kemungkinan, banyak dari kita pun sedang terkena segmentalism. Sebab memperkosa semuanya harus berjalan dalam rel-rel wholeness. Inilah rumitnya intelektualitas. Semakin didalami dan diselami, semakin banyak kontradiksi dan paradoks yang muncul,” tandas Gede Prama. Mungkin sudah menjadi nasib pikiran manusia sejak dulu, jika ia tidak senantiasa bersahabat dengan keheningan dan kejernihan. Bahkan di tingkat yang lebih dalam, kerap berakhir dalam bentuk bulan-bulan di tengah baskom-baskom banyak orang. “Tidak hanya menghasilkan bayangan saja, melainkan menghindarkan kita untuk ikhlas dan tulus melihat ke atas. Bukankah kesombongan ilmu pengetahuan dan segala kehebatan pikirannya yang membuat kita jadi kurang rendah hati,” kata Gede Prama. Menyimak semua hal di atas, sudah seharusnya seluruh karyawan Perum Perhutani menghilangkan ego divisi dan bagian masing-masing. Bekerjalah dengan semangat untuk memajukan Perum Perhutani dengan menjalin kerja sama yang sinergis dengan bagian-bagian lain. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Mengambil Pelajaran dari

Sejarah Perhutani “Industri perhutanan telah mengalami pasang surut perjalanan panjang sejarahnya di Indonesia bahkan di dunia. Pengalaman selama ini mengelola hutan di Jawa telah banyak memberikan pelajaran bagi Perhutani dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu pelajaran yang paling penting adalah bahwa pengelolaan hutan lestari tak dapat dilakukan sendiri. Semua karyawan bersama stakeholder terkait harus bekerja profesional dan dinamis dalam menyongsong perubahan dunia.”

S

aat memperingati hari jadi sebuah perusahaan, termasuk Perum Perhutani, ada baiknya kita menengok ke belakang sejenak untuk melihat apa yang telah terjadi dan mendasari Perhutani eksis seperti sekarang. Ini penting karena masa lalu menjadi dasar pijak untuk tersusunnya masa kini. Dan masa kini jadi landasan untuk menyusun rencana ke depan. Secara filosofi mungkin dapat dirangkai dengan kalimat ringkas bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Mereka merupakan satu kesatuan yang lengkap dan saling mengait. Sehingga, siapa pun yang ingin membangun Perum Perhutani menjadi lebih baik, tak boleh melupakan sejarahnya. Mengalir dari pemikiran itu,

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

di sini dicoba untuk memberikan gambaran sekilas dan padat, semoga bisa mewakili poin-poin penting sejarah kelahiran dan pekembangan Perhutani. Tentu juga dengan pertumbuhan terbaru hingga menjadi satu perusahaan holding kehutanan yang bertanggungjawab mengelola hutan cukup luas, baik di Jawa dan Madura serta di luar Jawa. Kini Perum Perhutani Group dengan delapan anak perusahaan mengelola bisnis sumber daya hutan dengan lahan hutan seluas 3,7 juta hektare; terdiri dari 2,4 juta hektare di Jawa-Madura yang dikelola Perum Perhutani sebagai induk perusahaan dan 1,3 juta hektare di luar Jawa dan Madura yang dikelola anak perusahaan. Dalam Lestari dalam Harmoni, Mantan Direktur Utama Perum Perhutani, Dr Upik Rosalina Wasrin, DEA mengatakan, Daendless tidak

salah pilih tempat ketika menanam pokok-pokok jati (Tectona grandis L) di Pulau Jawa tahun 1897. Faktanya, lebih dari satu abad berlalu dan hutan Jawa tetap kokoh berdiri, setelah melalui berbagai situasi, perang sebelum kemerdekaan, era kemerdekaan, era reformasi, dan era reformasi saat ini. “Banyak cerita indah dan tidak indah tentang hutan Jawa, hutan yang suka atau tidak suka harus diakui memberikan kehidupan bagi manusia. Kadang kita tidak menyadari bahkan mengakui bahwa tegakan pohon di hutan yang sering kita lewati atau kita lihat seharihari telah memberikan manfaat kepada kita semua. Air bersih, udara segar untuk bernapas, sumber obat-obatan, bahkan kehidupan sosial ekonomi, dan budaya bagi masyarakat yang hidup disekitarnya,” kata Upik. DUTA Rimba 21


RIMBA UTAMA Perjalanan Sejarah

Indonesia beruntung memiliki Perum Perhutani. Menurut Upik, industri perhutanan telah mengalami pasang surut perjalanan panjang sejarahnya di Indonesia, bahkan di dunia. Sejarah pengelolaan hutan Jawa adalah warisan unik yang tetap terjaga sampai saat ini dalam dinamika pembangunan perhutanan Indonesia. Di sini dicoba dipaparkan secara ringkas perjalanan Perhutani hingga menjadi holding kehutanan di Tanah Air. Sejarah pengelolaan hutan di Jawa dan Madura, secara modern dan institusional dimulai tahun 1897, ditandai dikeluarkannya Reglement voor het beheer der bosschen van den Lande op Java en Madoera, Staatsblad 1897 nomor 61 (disingkat Bosreglement). Selain itu, terbit pula Reglement voor den dienst van het Boschwezen op Java en Madoera

22 DUTA Rimba

(disingkat Dienst Reglement) yang menetapkan aturan tentang organisasi Jawatan Kehutanan. Dibentuk Jawatan Kehutanan dengan Gouvernement Besluit (Keputusan Pemerintah) tanggal 9 Februari 1897 nomor 21, termuat dalam Bijblad 5164. Hutan-hutan jati di Jawa mulai diurus dengan baik, dengan dimulainya afbakening (pemancangan), pengukuran, pemetaan dan tata hutan. Tahun 1913, ditetapkan Reglement voor het beheer der bosschen van den Lande op Java en Madoera, Staatsblad 1913 nomor 495, yang mengatur tentang eksploitasi sendiri (eigen beheer) atau penebangan borong (door particuliere aannemer). Terbit Bosch_Ordonnantie, termuat dalam Staatsblad Tahun 1927 nomor 221 dan peraturan pelaksanaannya berupa Bosch_Verordening 1932. Nama lengkap dokumen Bepalingen

met Betrekking Tot’s Lands Boschbeheer op Java en Madoera yang menjadi dasar pengurusan dan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura oleh Jawatan Kehutanan (den dienst van het Boschwezen). Pada 1930, pengelolaan hutan jati diserahkan kepada badan Djatibedrijf atau perusahaan hutan jati dari pemerintah (Jawatan Kehutanan). Perusahaan hutan jati tersebut tidak berdiri lama, karena pada 1938 oleh Directeur van Financien (Direktur Keuangan Pemerintahan Hindia Belanda) dinyatakan, perusahaan yang bertujuan komersiil sebulat-bulatnya harus dihentikan, karena dua alasan. Pertama, pemerintah yang diwakili Jawatan Kehutanan, tidak hanya berkewajiban memprodusir dan menjadikan uang dari hasil kayu jati saja, tetapi Jawatan Kehutanan bertugas pula memelihara hutanhutan yang tidak langsung memberi

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


keuntungan kepada pemerintah. Yang dimaksud dengan hutan-hutan di atas ialah hutan-hutan lindung, yang memakan amat banyak biaya, sedang hasil langsung tidak ada atau sangat sedikit. Kedua, perusahaan hutan jati sebagai badan swasta atau perusahaan kayu perseorangan, menganggap hutan jati kepunyaan pemerintah sebagai modal yang tidak dinilai atau tidak diberi harga (sukar untuk menetapkan harga tanah dan kayu dari hutan jati seluas 770.000 hektare). Namun, menggunakan hutan jati itu sebagai objek eksploitasi saja dan tidak memengaruhi atau mengakibatkan kerugian suatu apa pun kepada tanah dan hutan jati milik pemerintah yang diwakili oleh Jawatan Kehutanan, dipandang dari sudut hukum perusahaan, tindakan seperti di atas tidaklah benar. Pada 1940, pengurusan hutan jati dari Djatibedrijf dikembalikan lagi ke Jawatan Kehutanan. Tanggal 8 Maret 1942 Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang (Dai Nippon), Jawatan Kehutanannya (i.c. Boschwezen) diberinama Ringyo Tyuoo Zimusyo (RTZ). Berturut-turut organisasi tersebut dimasukkan ke dalam Departemen Sangyobu (urusan ekonomi, Juni 1942 – Oktober 1943), kemudian ke dalam Departemen Zoosenkyoku (perkapalan, November 1943 - pertengahan 1945). Setelah itu di bawah Departemen Gunzyuseizanbu atau Departemen Produksi Kebutuhan Perang, sampai tanggal 15 Agustus 1945. Setelah Indonesia merdeka, maka hak, kewajiban, tanggung jawab, dan kewenangan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura oleh Jawatan Kehutanan Hindia Belanda q.q. den Dienst van het Boschwezen, dilimpahkan secara peralihan kelembagaan kepada Jawatan Kehutanan Indonesia. Itu berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi: “Segala badan negara dan peraturan yang NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini.” Dengan disahkannya Ketetapan MPRS No 11/MPRS/1960, seperti tersebut dalam Lampiran Buku I, Jilid III, paragraf 493 dan paragraf 595, industri kehutanan ditetapkan menjadi Proyek B. Proyek B ini merupakan sumber penghasilan untuk membiayai proyek-proyek A (Tambahan Lembaran Negara RI No 2551). Pada waktu itu direncanakan untuk mengubah status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara yang bersifat komersial. Tujuannya agar kehutanan dapat menghasilkan keuntungan bagi kas negara. Kemudian diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara. Untuk mewujudkan perubahan status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 sampai dengan Nomor 30 tahun 1961 tentang Pembentukan Perusahaan-Perusahaan Kehutanan Negara (Perhutani). Kemudian pemerintah mendirikan Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau disingkat Perum Perhutani berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972, ditetapkan tanggal 29 Maret 1972. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1978, pemerintah menambah unit produksi Perum Perhutani dengan wilayah kerja yang meliputi seluruh areal hutan di Daerah Tingkat I Jawa Barat dan disebut Unit III Perum Perhutani. Dasar hukum Perum Perhutani sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1978, kemudian disempurnakan/diganti berturut-turut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1986, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 1999, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2001, dan terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 dikeluarkan pemerintah sebagai dasar hukum pelaksanaan pengelolaan sumberdaya hutan di Jawa dan Madura oleh Perum Perhutani. Kemudian pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara. Sejak 2 Oktober 2014 tersebut Perum Perhutani ditunjuk pemerintah selaku pemegang saham sebagai induk Holding BUMN Kehutanan dengan anak perusahaan PT Inhutani I, PT Inhutani II, PT Inhutani III, PT Inhutani IV, PT Inhutani V. Penambahan penyertaan modal negara bagi Perum Perhutani berasal dari pengalihan seluruh saham milik negara pada perusahaan PT Inhutani I (didirikan berdasarkan PP No 21/1972 di Kalimantan Timur), PT Inhutani II (didirikan berdasarkan PP No 32/1974 di Kalimantan Selatan), PT Inhutani III (didirikan berdasarkan PP No 31/1974 di Kalimantan Tengah), PT Inhutani IV (didirikan berdasarkan PP No 22/1991 di Sumatera Utara) dan PT Inhutani V (didirikan berdasarkan PP No 23/1991 di Sumatera Selatan).

Harus Berbenah

Dari sejarah singkat ini, kita dapat memetik makna bahwa perubahan itu hal yang wajar dan memang harus berubah untuk bisa maju. Menurut mantan Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani, Dr Muslimin Nasution APU, dalam Lestari dalam Harmoni, hutan di Pulau Jawa dikelola secara berkelanjutan dari era VOC, pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang, sampai saat ini. Harmoni antara aspek ekonomi, aspek ekologi, dan aspek sosial telah lama terjalin dan terpelihara hingga kini. DUTA Rimba 23


RIMBA UTAMA “Selama perjalanan waktu tersebut, peranan hutan Jawa terhadap penghidupan masyarakat sekitarnya sangatlah penting. Hutan telah berperan sebagai pendukung ketahanan pangan yang strategis, yang tidak banyak terpengaruh oleh perubahan iklim. Hutan telah menyediakan energi terbarukan, baik berupa energi dari biomassa maupun energi dari tenaga air dan panas bumi. Hutan telah berfungsi sebagai life support system dan masih banyak lagi,� kata Muslimin. Menurut Upik, pengalaman selama ini mengelola hutan di Jawa telah banyak memberikan pelajaran bagi Perhutani dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu pelajaran yang paling penting adalah bahwa pengelolaan hutan lestari tak dapat dilakukan sendiri.

24 DUTA Rimba

“Kerja sama dengan masyarakat dan stakeholders lainnya menjadi kebutuhan tersendiri yang harus dipenuhi. Inilah yang dilakukan Perhutani. Kerja sama antar stakeholders yaitu perusahaan, masyarakat, dan pemerintah daerah, telah diwujudkan dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM),� kata Upik. Kerja sama ini tak lain dimaksudkan agar visi yang dicanangkan Perhutani dapat diwujudkan. Pilihan visi perusahaan itu sendiri, tambah Upik, menunjukkan bahwa Perhutani tak melupakan basis bisnis yang dijalankan yaitu sumber daya alam. Visi itu adalah menjadi pengelola hutan lestari untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Perhutani bertekad menjadikan hutan sebagai

penyangga sistem kehidupan manusia. Terlebih lagi jika diingat hutan yang dikelola Perhutani terletak di Jawa yang berpenduduk terpadat di Indonesia. Dengan semua kerja sama tersebut, diperkuat upaya mewujudkan visi dan misi Perhutani yang menjadi acuan semua karyawan, mulai dari direksi hingga mereka yang berugas di lapangan. Semua karyawan harus bekerja profesional dan dinamis dalam menyongsong perubahan dunia. Perhutani harus berubah ke arah yang lebih baik dan lebih baik lagi. Optimistis menatap masa depan, menjadi perusahaan pengelola hutan yang terdepan di eranya. Perhutani bertransformasi dan transformasi indah penuh harmoni. Semoga. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


RIMBA KHUSUS

Reformasi Perhutani Menuju

World Class Company Sejumlah langkah diayunkan manajemen baru Perhutani di bawah Dirut Denaldy M Mauna. Langkah- langkah strategis itu senyatanya mampu meningkatkan performa perusahaan. Kini, Perhutani pun kembali ke jalurnya dan menatap cita-cita lama, menjadi perusahaan berkelas dunia di bidang kehutanan. Dan langkah ke arah itu pun sudah mulai diayunkan.

R

eformasi bisnis langsung dilakukan Denaldy M Mauna segera setelah dilantik sebagai Direktur Utama Perum Perhutani September 2016. Selama tiga bulan terakhir 2016, langkah perubahan berupa penekanan efisiensi dan efektifitas kerja ia gulirkan. Ia pun kerap turun ke lapangan dan menyampaikan target dan tujuan yang ingin diwujudkan Perhutani. Hal itu terlihat ketika Denaldy mengawali kerja awal tahunnya ke Semarang, wilayah Divisi Regional Jawa Tengah, 5 Januari 2017. Selain memberikan piagam penghargaan kepada Administratur KPH Banyumas Timur Wawan Tri Wibowo dan Administratur KPH Pemalang Rukman Supriatna atas gagasan dan inovasi untuk perusahaan, di dalam rangkaian kunjungan tersebut ia juga menyampaikan kebijakan perusahaan sekaligus memotivasi karyawan Divisi Regional Jawa

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Tengah, Divisi Komersial Kayu, Divisi Getah Terpentin dan MKP, serta Puslitbang. Selain menyampaikan kinerja 3 bulan terakhir 2016 yang secara bertahap menunjukkan perbaikan, Denaldy juga menekankan komitmen kebijakan kerja yang akan ia tempuh pada 2017. “Kondisi Perusahaan harus terus dibenahi bersama. Manajemen dan seluruh karyawan perlu menyamakan cara berpikir, persepsi, semangat, dan tindakan, untuk menjalankan komitmen kerja tahun 2017 yaitu Back To Basic: Disciplined Execution, Efficient Thought Process, And Accountability,� tegasnya. Menurut dia, seluruh personel Perhutani perlu punya sikap disiplin, patuh, dan taat dalam menjalankan keputusan manajemen. Hal itu sangat penting karena merupakan tolok ukur kinerja yang penekanannya pada eksekusi

kegiatan atau rencana kerja secara tuntas serta berorientasi target sesuai tata waktu yang ditetapkan.

Quality, Cost, and Speed

Salah satu yang selalu ditekankan Denaldy adalah keutamaan produk di sektor industri produk kehutanan. Menurut dia, untuk dapat berjaya dalam kompetisi di industri, setiap personel perlu terus mendorong kinerja yang berkualitas, biaya yang efektif, dan kecepatan pelayanan. Misalnya, hal itu ia tekankan saat melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Plywood Perhutani di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, 8 Februari 2017. Di sana, Denaldy menekankan, pabrik harus menghasilkan kayu lapis berstandar internasional dan mendongkrak pendapatan perusahaan. Selama ini, pabrik yang beroperasi sejak 2013 tersebut

DUTA Rimba 25


RIMBA KHUSUS menghasilkan produk plywood, blockboard, veneer, barecore, kayu gergajian dan wood pellet, yang seluruhnya berbahanbaku kayu sengon. Kapasitas produksi pabrik sebesar 24.000 lembar plywood dari 48.000 kayu log per tahun. Bahan baku sengon berasal dari Perhutani KPH Kediri lebih kurang 57.559 m3 dan direncanakan ada tambahan bahan baku dari KPH Malang, Probolinggo, dan Blitar untuk memenuhi kapasitas industri. “Kita mendorong quality, cost, and speed di industri dengan mengutamakan mutu produk dan kualitas pelayanan, sehingga ada peningkatan kepuasan pelanggan. Untuk itu, produktivitas secara berkesinambungan harus kita tingkatkan,” tegas Denaldy. Industri plywood Perhutani menyerap tenaga kerja lokal 579 orang dari masyarakat desa di seputar pabrik. Pasarnya masih di dalam negeri semisal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten, Sumatera, Sulawesi, serta Bali. Dua hari kemudian, 10 Februari 2017, Denaldy mengunjungi industri kayu Brumbung, Divisi Regional Jawa Tengah. Di sana, ia pun memastikan kinerja berbasis quality, cost, and speed dijalankan dengan baik. Sehingga, pengelola Industri Kayu Brumbung wajib menerapkan kebijakan perusahaan untuk menghasilkan produk berkualitas, efisien biaya, dan kecepatan kerja dalam melayani kebutuhan pelanggan. “Ke depan, Perhutani concern pada quality, cost, dan speed agar tercapai peningkatan kepuasan pelanggan,” tutur Denaldy. Industri Kayu Perhutani di Brumbung merupakan salah satu unit usaha Perhutani penghasil Raw Sawn Timber (RST) dan Finish Product (FP). Pada 2016, produk kayu yang dihasilkan yaitu RST 2.721 m3 dan FP 1.234 m3 yang semua berbahanbaku kayu jati. Selain memasarkan produk di dalam negeri, 26 DUTA Rimba

juga ekspor ke luar negeri dengan pasar antara lain ke China, Italia, Inggris, Perancis, Belgia, Slovakia, dan Jepang. Produk-produk yang diekspor yaitu garden furniture, decking, flooring, lamparquet, E2E, dan veneer. Bukan hanya industri kayu. Denaldy juga mengunjungi Kebun Pangkas dan Pabrik Minyak Kayu Putih Perhutani di KPH Gundih, 30 Maret 2017. Di sana, orang nomor satu Perhutani tersebut melihat kondisi bisnis minyak kayu putih yang diproyeksikan akan meningkat dari tahun lalu. “Minyak kayu putih hanya menyumbang 4% pendapatan Perhutani. Masih sangat kecil, tetapi prospeknya sangat bagus,” katanya. Setelah berdiskusi dengan pengelola pabrik dan jajaran KPH Gundih, Denaldy memperoleh opsi untuk peningkatan kapasitas produksi guna merespon permintaan kebutuhan minyak kayu putih di pasaran, yaitu dengan pembaharuan secara menyeluruh. “Ditutup lalu membangun pabrik baru atau dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) kemudian membangun pabrik baru di tempat lain. Kami akan mengkaji opsi-opsi yang sesuai dengan kemampuan perusahaan,” ujarnya. Denaldy juga mengkaji langkah perusahaan untuk terjun ke pasar minyak kayu putih nasional. Bahanbahan yang dibutuhkan untuk menjadi minyak kayu putih beraroma telah dimiliki Perhutani. “Kami punya terpentin untuk bahan campuran aroma kayu putih. Dari sisi pasar

bagus dan bahan baku ada”, ujarnya. Sementara itu, General Manajer KBM Industri Non Kayu Perhutani Jawa Tengah, Iwan Setiawan, mengatakan, tahun ini target produksi sebanyak 20.800 kg minyak dari 3.200 ton

daun kayu putih. “Setiap satu ton daun kayu putih menghasilkan 6,5 kg minyak. Target ini meningkat dari capaian NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


produksi tahun 2016 sebesar 18.850 kilogram dari 2.900 ton daun kayu putih”, jelas Iwan.

Aspek Lingkungan

Aspek Planet juga menjadi perhatian

Denaldy. Misalnya, dalam kunjungan kerja ke Hutan Wisata Banyuanget yang berlokasi di Petak 164c, NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kampak Selatan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kampak, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, Divisi Regional Jawa Timur, 9 Februari 2017, Denaldy mengatakan, keasrian dan kebersihan wilayah wisata Perhutani menjadi perhatiannya, selain tetap memastikan pengelolaan di lapangan memberikan layanan terbaik kepada pengunjung. “Menjaga kebersihan dan keasrian hutan wisata sangat penting. Tidak boleh ada sampah sama sekali. Kita, Lembaga Masyarakat Desa Hutan sebagai pengelola, sudah pasti cinta hutan. Demikian juga para pengujung hutan wisata ini, tentu mencintai hutan, karena hutan adalah kehidupan untuk semua. Kita tidak saja merawat hutan, tetapi memberi contoh dan mengajak pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hutan wisata Banyuanget ini menjadi percontohan lokasi wisata bebas sampah,” ucapnya. Di saat itu pun Denaldy menyempatkan diri menanam bibit pohon durian di lokasi wisata. Hutan Wisata Banyuanget sendiri dikelola Perhutani KPH Kediri bersama LMDH Wiling Lestari dengan sistem bagi hasil. Kawasan hutan ini tahun 2015 menjadi ajang Internasional Durio Contest dan ditetapkan Menteri Pertanian RI, H. Amran Sulaiman, sebagai kawasan hutan durian terluas di dunia dengan areal 600 Hektare. Rata-rata pengunjung saat ini baru limaratusan orang per bulan.

Di dalam kesempatan kunjungan kerja ke areal wana wisata Mojosemi di Kabupaten Magetan di wilayah kerja KPH Lawu Ds, khususnya Petak 76 dan 77a, BKPH Lawu Selatan, RPH Sarangan, 31 Maret 2017, Denaldy juga memberikan pembinaan kepada seluruh Administratur agar dapat meningkatkan efisiensi dan menciptakan inovasi kerja di tahun 2017. Denaldy pun berharap, ke depan Perhutani dapat meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. Kunjungan Kerja Dirut Perum Perhutani tersebut didampingi Administratur KPH Lawu Ds, Yono Cahyono, dan dihadiri seluruh Administratur se-rayon II Madiun dan Jawa Tengah. Saat itu, Denaldy kembali menegaskan, efisiensi biaya dan efektivitas kerja merupakan salah satu fokus kerja yang ditetapkan dan digalakkan Direksi Perum Perhutani dalam rangka mendongkrak kinerja perusahaan ke depan. Selain itu, prinsip kerja 2017 yang telah dicanangkan adalah “Simplify With Innovation”. “Di dalam prinsip tersebut, kita harus bisa menerapkan 3 aspek, yaitu Cost, Quality, dan Speed. Jadi, kami sangat mendukung adanya pengembangan usaha di bidang ecotourism seperti di Mojosemi kawasan hutan KPH Lawu Ds yang telah dirintis saat ini,” ujarnya. Wana wisata Mojosemi atau yang lebih dikenal sebagai “Mojosemi Forest Park” adalah areal seluas 6,0 hektare yang memiliki potensi luar biasa. Objek wisata yang dikerjasamakan dengan PT Bumilawu Amarta Sentosa dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Permai tersebut saat ini dapat memberikan dana sharing per bulan sekitar 109 Juta Rupiah. Tema “Simplify With Innovation” juga mengemuka ketika Perum Perhutani memperingati Hari Jadi ke-56. Simplify With Innovation menjadi tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-56 serentak di DUTA Rimba 27


RIMBA KHUSUS seluruh wilayah kerja dan dipimpin langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna, di Kantor Pusat Perum Perhutani, Jakarta, 29 Maret 2017. Selain seluruh Direksi, Dewan Pengawas, dan karyawan Perum Perhutani, kegiatan tersebut juga dihadiri Direksi Anak Perusahaan Perum Perhutani, Direksi BRI Agro, Perwakilan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Hari Jadi Perum Perhutani kali ini diperingati dengan sederhana, yaitu dengan seremonial pemotongan tumpeng oleh Plt Dewan Pengawas, Bambang Hendroyono. Di kesempatan itu, Bambang Hendroyono memberikan arahan untuk memotivasi seluruh karyawan Perum Perhutani. “Integritas moral itu harga mati. Selain itu juga diperlukan keikhlasan dan tanggung jawab masing-masing individu. Mari bersama, bersinergi dan berkontribusi membangun Perhutani. One person one innovation,” ucap Bambang. Sedangkan Denaldy mengatakan, momentum Hari Jadi tersebut digunakan untuk menambah semangat agar tetap optimis dalam melakukan perubahan secara komprehensif dan berkelanjutan. “Mengawali tahun 2017, di hari jadi Perhutani yang ke-56 tahun, saya ingin mengajak kita semua, manajemen dan seluruh karyawan, untuk sepakat menerapkan komitmen kerja Back To Basic: Disciplined Execution, Efficient Through Process, dan Accountability, agar kinerja perusahaan semakin baik,” tuturnya.

Sinergi Sosial

Sebagai sebuah entitas, Perhutani juga tak lupa fungsi sosialnya. Hal itu diwujudkan ketika Direksi Perum Perhutani yang diwakili Direktur Operasional, M. Soebagja, memberikan bantuan senilai 100 juta

28 DUTA Rimba

Rupiah kepada para korban bencana alam tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 2 April 2017. Bantuan diterima langsung oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muhlisoni. Di kesempatan terpisah, Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M. Mauna, menyatakan keprihatinan dan duka cita mendalam dan Perum Perhutani siap membantu sampai kegiatan tanggap bencana selesai dilaksanakan. Selain bantuan dana, Perum Perhutani juga telah menurunkan sebanyak 45 orang personel untuk bergabung dalam Tim SAR Gabungan penanganan Bencana Tanah Longsor dan mendirikan Posko. Ipong Muhlisoni saat itu mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas bantuan yang diberikan. Ia menuturkan, setelah proses evakuasi selesai dilaksanakan, Pemkab Ponorogo akan merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan bencana dan Perum Perhutani menawarkan bantuan area relokasi. Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulah Yusuf, yang hadir pada kesempatan itu menyatakan, rencana relokasi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana bisa dilakukan dengan program transmigrasi atau dengan memanfaatkan kawasan hutan Perhutani melalui skema Tukar Menukar. Seperti diketahui, tanggal 1 April 2017 sekitar jam 07.25 WIB terjadi tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang menelan korban jiwa dan kerugian materi yang cukup besar. Sebulan kemudian, 4 Mei 2017, Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, bertemu pengurus 11 LMDH dalam rangka prasosialisasi rencana pilot project Perhutanan Sosial di wilayah hutan RPH Kaliacar, BKPH Kraksaan dan RPH Boto, BKPH Probolinggo,

KPH Probolinggo, Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. Prasosialisasi ini sebagai tindak lanjut kunjungan lapangan Deputi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Plt Dirjen Planologi Kementerian LHK Yuyu Rahayu, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budiharto, Direktur Utama Perum Perhutani serta Direktur Pengelolaan Sumber daya Hutan Perhutani M Soebagja ke lokasi rencana pilot project Perhutanan Sosial di Probolinggo beberapa waktu sebelumnya. Pilot project Perhutanan Sosial Sinergi BUMN lainnya yang tengah dipersiapkan Perhutani juga ada di KPH Probolinggo seluas 1.500 Hektare. Menurut Denaldy M Mauna, pertemuan dengan 11 pengurus LMDH itu untuk memberikan pemahaman tentang pilot project Perhutanan Sosial Sinergi BUMN yang akan dikembangkan di lahan hutan Perhutani KPH Probolinggo seluas lebih kurang 1.500 Hektare dan akan didukung oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan fasilitas pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Negara Indonesia (Tbk). Bank akan mengucurkan KUR dengan Suku Bunga 9% per tahun sebagai pinjaman untuk modal kerja para anggota LMDH menggarap lahan hutan, termasuk untuk membiayai bibit tanaman palawija dan tanaman kehutanan semisal sengon. Saat itu, salah satu anggota LMDH Alas Subur, Anton, berharap pilot project Perhutanan Sosial ini harus lebih baik lagi dari yang ada, nantinya ada jaminan penyerapan hasil panen produk petani yang berlimpah dan harga tidak anjlok. Sementara Hery dari LMDH Tunas Harapan minta untuk diijinkan menanam rumput gajah kecil pakan ternak di lahan hutan Perhutanan Sosial mengingat harganya cukup menjanjikan selain tanaman hutan dan palawija. “Pilot project Perhutanan Sosial Sinergi BUMN ini akan memberikan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


kepastian lokasi lahan garapan dan hak garap, akses pendanaan KUR dari bank, kepastian pasar, ada pembinaan intensif dari instansi terkait, ada peluang mendapat subsidi saprotan dan luasan lahan garap yang lebih ekonomis. Pilot project ini mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Untuk itu kita prasosialisasi di lapangan bersama 11 LMDH di wilayah KPH Probolinggo,” tegas Denaldy M Mauna. Kesebelas LMDH yang pengurusnya bertemu dengan Direktur Utama Perum Perhutani dalam kegiatan prasosialisasi tersebut adalah LMDH Rimba Lestari, LMDH Sumber Puring, LMDH Alam Subur, LMDH Jaya Makmur, LMDH Ranu Makmur, LMDH Bumi Bentar Persada, LMDH Tani Lestari, LMDH Tunas Harapan, LMDH Wana Makmur, LMDH Alas Subur dan LMDH Bumi Asri. Di dalam menjalankan fungsi sosial itu pula, Dirut Perum Perhutani Denaldy M Mauna bersama Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian LHK, PTPN III, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan Koperasi Masyarakat, 7 Mei 2017, menandatangani Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Pemberdayaan Masyarakat Perhutanan Sosial di Mangkalapi Batu Licin, desa Tebing Siring Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana, khususnya dalam Kunjungan Kerja Lintas Nusantara (KKLN) di Desa Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, untuk menyerahkan surat keputusan (SK) Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (HKm) kepada Kelompok Tani Ingin Maju Desa Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut dan Hak Pengelolaan Hutan Desa kepada Lembaga Desa Daya Kitab, NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Dari total 7 SK Perhutanan Sosial yang diserahkan di kegiatan itu, 3 SK adalah HKm di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Marajai, serta 4 SK Hutan Desa di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Menurut Jokowi, jika dalam waktu satu tahun setengah ke depan lahan yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat itu tidak dimanfaatkan atau dibiarkan begitu saja, Surat Keterangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan dicabut dan dikembalikan ke negara. “Saya berharap kepada pemegang izin Hutan Kemasyarakatan dapat memanfaatkan lahan tersebut dengan baik,” pesan Presiden. Di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat potensi perhutanan sosial yang telah ditetapkan dalam Peta Indikatif dan Areal Perhutanan Sosial (PIAPS) seluas 327.250 Hektare atau 18% dari luas kawasan hutan. Menurut Denaldy, keterlibatan Perum Perhutani dalam kerjasama Sinergi BUMN tersebut untuk memberikan pengarahan, bantuan, penyuluhan dan sosialisasi kepada petani anggota koperasi yang bekerjasama untuk pengembangan budidaya hasil tanaman. “Di Kawasan hutan Perhutani di Jawa, kita juga mengembangkan pilot project Perhutanan Sosial Sinergi BUMN seluas 1500 Hektare di Probolinggo bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) dan BUMN lain. Selain itu juga ada lokasi pilot project lainnya di Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Barat,” Denaldy memastikan. Pilot project Perhutanan Sosial juga digelar di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Pada 10 Mei 2017, Dirut Perhutani Denaldy M Mauna bertemu enam pengurus LMDH untuk menyampaikan rencana pelaksanaan pilot project Perhutanan Sosial di Pameungpeuk, Garut. Di

kesempatan itu, kepada pengurus LMDH Denaldy menjelaskan, pilot project Perhutanan Sosial rencananya akan dilaksanakan di BKPH Pameungpeuk, yaitu di blok Pasir Salam 1 seluas 2.681.9 Hektare dan Pasir Salam 2 seluas 3.970.4 Hektare. Nantinya anggota LMDH dapat melakukan kerjasama penanaman Albazia dengan sistem bagi hasil 70%:30%. Sebelum tanaman albizia menghasilkan, lahan hutan dapat ditanami palawija. Istilahnya pola AJALE (albizia, jagung dan kedelai). Enam pengurus LMDH yang berdiskusi dengan Denaldy berasal dari LMDH Pananjung, Putra Mandiri, Mutiara Hijau, Wana Mekar, Hutan Hijau dan LMDH Rindam selain dengan Muspika setempat. Salah satu anggota LMDH, Ayi warga Cihaur Kuning, mengaku kurang modal untuk menggarap lahan hutan, dengan Perhutanan Sosial ini ia berharap dapat bantuan modal bank tapi bunga sedikit saja. Pada 11 Mei 2017, Direktur Utama Perum Perhutani juga bertemu Bupati Garut Rudi Gunawan dan membahas rencana pilot project Perhutanan Sosial di wilayah Garut tersebut. Rudi Gunawan menyatakan, pihaknya sangat mendukung pilot project Perhutanan Sosial tersebut termasuk juga kegiatan Wisata Perhutani di Garut karena memberikan manfaat bagi warganya. “Perhutani perlu dukungan Pemda Garut untuk kelestarian hutan, rencana pilot project Perhutanan Sosial di Pameungpeuk ini termasuk penataan ulang petanipetani yang akan terlibat dalam Perhutanan Sosial. Para petani nanti akan mendapat luas lahan garapan yang ekonomis, bantuan modal perbankan KUR, jaminan pasar oleh offtaker dan pembinaan teknis,” tegas Denaldy. n DR

DUTA Rimba 29


RIMBA KHUSUS

Terapkan Reformasi, Torehkan Prestasi Seiring reformasi yang diterapkan manajemen Perhutani, torehan prestasi pun mereka ukir. Di kuartal satu 2017, selain meraih laba besar, sejumlah prestasi pun diraih beberapa personel Perhutani. Apa saja?

P

engakuan atas kinerja Perum Perhutani diakui pihak eksternal. Hal itu setidaknya tergambar dari ajang “Marketeers Awards 2017” yang diselenggarakan oleh Markplus Inc, BUMN Insight, dan Forum Humas BUMN. Di acara yang digelar di Jakarta, 3 Mei 2017 itu, Perum Perhutani meraih penghargaan “The Most Promosing Company in Marketing 3.0”. Mewakili Perum Perhutani, Direktur Umum dan SDM Morgan SL Batu menerima penghargaan tersebut di acara yang dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini M Soemarno. Di dalam sambutannya, Rini M Soemarno menyebut, iklim usaha yang digeluti BUMN saat ini kian kompetitif. Maka, BUMN perlu terus meningkatka kemampuan dan daya saing, antara lain dengan membina sinergi untuk memberikan prestasi terbaik kepada bangsa. “Kegiatan ini sangat positif dan dapat meningkatkan daya saing BUMN secara global dengan bersinergi untuk memberikan yang

30 DUTA Rimba

terbaik kepada bangsa. Selamat kepada semua pemenang. Semoga BUMN semakin maju,” kata Rini M Soemarno. BUMN Marketeers Awards adalah ajang penghargaan untuk mengapresiasi kinerja perusahaan dilihat dari sisi pemasaran yang dilakukan, mulai dari tingkat strategic, taktik, hingga ke implementasi branding campaign. Kegiatan BUMN Marketeers Awards 2017 diikuti oleh 119 BUMN termasuk anak perusahaan. Tema yang diusung pada “BUMN Marketeers Awards 2017” ini adalah “Menyongsong Era Ekonomi Digital”. Sehingga, titik berat penilaian termasuk inovasi yang dilakukan BUMN dalam menyambut era digitalisasi. Di acara yang sama, Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, menerima penghargaan “DEWI BUMN Award 2017” hasil penilaian Markplus Inc dan Forum Humas BUMN. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi

terhadap kontribusi dan prestasi wanita-wanita Indonesia dalam memajukan kinerja BUMN Indonesia. Di dalam sambutannya, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, ia sangat mengapresiasi kinerja wanita-wanita yang terpilih sebagai Dewi BUMN 2017, yang selama ini terbukti memajukan kinerja BUMN. Sementara itu, Direktur Keuangan Perum Perhutani Sugiarti dalam keterangannya menyatakan bahwa wanita bisa berprestasi sama bagusnya dengan kaum pria. “Asal ada kemauan dan kerja keras maka wanita bisa berprestasi dan tidak benar anggapan perempuan lebih jelek dari pria,” tegas Sugiarti. Sugiarti adalah perempuan kelahiran 10 Januari 1964. Lulusan Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro tahun 1987 dan S2 Magister Manajemen, Mgt Strategic Universitas Diponegoro tahun 2001 itu Menjabat Direktur Keuangan sejak 24 Agustus 2016. Terkait peran penting wanitaNO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


wanita BUMN dalam memajukan kinerja BUMN, Dirut Perhutani Denaldy M Mauna juga memberikan apresiasinya. Menurut dia, sejauh ini kinerja perempuan di Perhutani sangat penting dan peran mereka cukup strategis. Hal itu ia tegaskan terkait acara Peringatan Hari Kartini yang diadakan Perum Perhutani secara serentak di seluruh wilayah kerja se-Jawa dan Madura, 21 April 2017. Acara tersebut diikuti oleh karyawati Perum Perhutani. Sementara itu, tepat di Hari Kartini itu, di kantor pusat Perhutani Jakarta, karyawati mengadakan Sharing Session bertema “Kartini Perhutani: Semangat Berprestasi dan Berkarya untuk Negeri”. Acara itu diadakan guna meningkatkan jiwa korsa dalam menjalankan pekerjaan bersama pimpinan dan rekan kerja. NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Dan acara yang dihadiri hampir seluruh karyawati Perum Perhutani yang berdinas di kantor pusat itu sekaligus menunjukkan eksistensi perempuan di BUMN kehutanan ini. Saat ini, jumlah karyawan Perum Perhutani adalah 20.000 orang, dengan 7% di antaranya adalah perempuan. Memang jumlah itu tidak signifikan. Namun, meskipun sedikit, mereka menduduki posisiposisi strategis manajerial baik di pusat maupun daerah. Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dalam pesan singkatnya pun menekankan, kinerja dan posisi perempuan di Perhutani penting dan strategis. Contohnya, jabatan Direktur Keuangan yang dipegang oleh ibu Sugiarti, lulusan Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

“Semangat Kartini harus dikobarkan setiap hari, bukan hanya saat memperingati hari Kartini saja. Komitmen, berprestasi dan terus melakukan perbaikan untuk hasil yang lebih baik lagi adalah hal penting dan dibutuhkan dalam perubahan perusahaan”, pesan Denaldy. Kegiatan sharing session yang dikoordinasikan oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan, Susetiyaningsih, menghasilkan masukan-masukan positif untuk perbaikan kerja karyawan. Yang unik, acara peringatan Hari Kartini yang diikuti 70 karyawati tersebut diakhiri dengan “liwetan” bersama. Mereka membuat dan menyantap nasi liwet bersama-sama. Bravo! n DR

DUTA Rimba 31


RIMBA KHUSUS

MENGINTIP KARTINI-KARTINI PERHUTANI Sekrup Kecil Dalam Sebuah Kapal Besar

Saat ini, 7% dari total 22 ribu orang karyawan Perhutani adalah perempuan. Memang jumlah itu tidak signifikan. Namun demikian meskipun sedikit, para Kartini Perhutani itu menduduki posisi-posisi yang baik di pusat maupun daerah dan memiliki perannya masing-masing yang tak kalah penting dengan karyawan laki-laki. Berikut ini lima diantaranya.

32 DUTA Rimba

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Loesy Triana

Perempuan Itu Bagus Menata Pondasi Rumah Loesy telah 23 tahun bergabung dengan Perhutani sejak 01 October 1994. Sistem kerja Perhutani yang kekeluargaan menjadi daya Tarik bagi perempuan kelahiran Situbondo 16 Januari 1969 ini. Alumni Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1992 ini mengawali karir di Perhutani sebagai Staf Pelaksana pada Biro Pemasaran Kantor Divisi Regional Jawa Timur. Karirnya meningkat menjadi Kepala Sub Seksi Analisa Pasar, Ajun Kepala Seksi Pemeriksaan Wilayah II Jawa Timur, Ajun Distribusi pada KPE Surabaya, Manajer Pemasaran, Kepala Seksi Analisa dan Evaluasi Pemasaran, Kepala Seksi Pengembangan Usaha Sumber Daya Hutan, Kepala Seksi Perencanaan SDH, dan Kepala Seksi Perencanaan Hutan. Kinerjanya yang baik selama bertugas di Kantor Divisi Regional NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Jawa Timur itu pun membawanya menduduki jabatan Administratur / Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) PASURUAN sejak 28 Februari 2017. Ditengah mayoritas karyawan laki-laki, sebagai pemimpin wilayah KPH, Loesy sering menemui kendala di lapangan seperti perbedaan pola pikir dengan para karyawan yang didominasi laki-laki. Menurutnya semua dapat diselesaikan dengan baik, karena ia punya pola kerja yang jitu didasari dengan hati nurani. Bila pekerjaan dikerjakan hanya karena nafsu dan emosi, tidak akan memberikan hasil yang baik. Sebaliknya, jika kita melakukan pekerjaan karena didasari hati nurani, hasil terbaik yang maksimal akan terwujud. “Segala bentuk pekerjaan memiliki tanggung jawab yang harus dilaksanakan, sehingga perlu dilakukan dengan ikhlas, agar terhindar dari beragam kesalahan,” ujarnya. Saat ini, ia tengah menerapkan

penguatan koordinasi dan komunikasi di segala bidang, agar hasilnya maksimal bagi perusahaan. Menurutnya komunikasi dapat diumpamakan seperti shalat wajib, jika hanya sekadar dilakukan untuk dapat menggugurkan kewajiban, sebenarnya sudah cukup. Namun jika dilakukan dengan khusyuk, maka akan terjalin komunikasi yang baik dengan sang pencipta serta ketenangan dalam beraktivitas. Jadi, komunikasi dilakukan bukan sekadar ada tetapi benar-benar memang diperlukan untuk menemukan sinergi yang baik sehingga menghasilkan prestasi yang juga bagus. Loesy mengharapkan seluruh kartini Perhutani bergandengan tangan dan bersatu memajukan perusahaan. “Walaupun jumlah perempuan di Perhutani saat ini terbatas, namun dalam bekerja seperti halnya membangun rumah yaitu perlu pondasi yang kuat dan ditata dengan baik. Selain itu, juga perempuan sangat diperlukan dalam menata rumah tersebut,” ujarnya. DUTA Rimba 33


RIMBA KHUSUS

Lucy Mardiana

Memimpin di Belakang Meja maupun Lapangan Nana, sapaan akrab Lucy Mardiana bergabung dengan Perhutani sejak 1990. Mengawali karirnya sebagai Staf Pelaksana Biro Industri Non Kayu Unit 1 Jateng, Nana pernah menjabat sebagai Administratur KPH Kedu Utara, Kepala Biro Eko Wisata, Jasling Usaha Lain dan Optimalisasi Asset, Kepala Pusdikbang SDM, hingga kini menduduki posisi Wakil Kepala Divisi Regional Bidang SDH Jawa Timur. Duduk di belakang meja maupun di tengah hutan pernah dilakoninya. Menjadi pimpinan wanita tak menjadi alasan bagi Nana untuk anti terjun ke lapangan. Ketika

Reni Sureni

Humas dan Ngemsi Itu Jiwa Saya Wajah dan suara Reni Sureni sudah tidak asing lagi di setiap acara dinas Perhutani. Ia kerap tampil sebagai pembawa acara atau MC. Bahkan di luar Perhutani, mantan penyiar radio swasta kelahiran Sukabumi, 28 Januari 1969 itu kerap tampil sebagai Pembawa Acara professional. Kompetensinya di bidang kehumasan tidak diragukan. Reni adalah salah satu humas Perhutani pemegang sertifikat Kompetensi Kehumasan tingkat Ahli tahun 2015 dari Lembaga Sertikasi Profesi LSPR. Ia mengaku bangga bergelut di dunia Kehutanan. Sehari-hari ia berada di

34 DUTA Rimba

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


menjabat sebagai Administratur Kedu Utara, muncul pemberitaan tentang kebakaran hutan di Gunung Sindoro Sumbing di media nasional yang menyita perhatian Direksi, Pemprov Jateng hingga Kementerian. Tak tinggal diam, Nana memimpin jajarannya untuk mendatangi lokasi yang memerlukan waktu 7 jam perjalanan dengan kendaraan hingga berjalan kaki. Bukan kebakaran hutan, namun hanya rumput kering (savana) yang terbakar akibat terik matahari yang didapati rombongan perempuan kelahiran Magelang 54 tahun silam ini. Nana membuktikan bahwa

karyawati Perhutani layak diberi kepercayaan seperti karyawan karena memiliki kemampuan dan bertanggung jawab atas jabatannya, bahkan terkadang juga memiliki kepedulian lebih. Karyawati Perhutani juga berkontribusi dalam mendorong perubahan perusahaan ke arah yang lebih baik dengan mendukung struktur organisasi baru yang diterapkan. Bertanggungjawab dan siap ditempatkan dim posisi apapun dijalankan dengan penuh tanggung jawab. “Walaupun bekerja di lingkungan pria, karyawati harus mampu bekerja

dan berkinerja setara dengan karyawan, pantang menyerah dan harus bisa eksis dimanapun ditempatkan. Semua harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab tanpa meninggalkan peran utama sebagai seorang ibu dan istri”, ujar Ibu dua anak ini. Keterbatasan waktu untuk keluarga karena kesibukan pekerjaan disiasati dengan membagi waktu sebaik-baiknya. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi agar selalu bisa berkomunikasi dengan keluarga pada saat yang telah disepakati sehingga quality time bersama menjadi prioritas.

tengah-tengah dunia yang mayoritas diisi personel laki-laki. Sehingga, dalam menjalani pekerjaannya, ia memetik pembelajaran berharga yang membentuk kepribadiannya menjadi tangguh, terutama ketika menyelesaikan tugas lapangan. Kompetensi kita kadang kurang dianggap karena kita ini perempuan, mungkin dianggap lemah. “Hal yang tak pernah saya lupakan adalah saat-saat menjalani tugas lapangan, pernah membawa acara di lokasi 7000 meter dpl. Bahkan kadang di gelap malam saya masih berada dalam perjalanan di lapangan. Hal itu sudah menjadi komitmen bahwa dunia kehutanan ini tidak mengenal gender. Semua saya jalani dengan ikhlas, karena saya sadar sepenuhnya bahwa itu tuntutan kerja,” tuturnya.

Baginya menjadi karyawati sekaligus menjadi sosok ibu bagi keluarganya adalah dua hal yang mahal namun sangat bermakna ketika dapat dijalankan beriringan dengan baik. Namun, ia mengakui terkadang sulit untuk bisa membagi waktu dengan bijak, apalagi, pekerjaannya selalu di lapangan (outdoor) waktunya sulit diprediksi. “Keluarga saya sudah sejak jauh hari bisa kompromi, bahkan dari awal sudah memahami. Dukungan keluarga seakan bahan bakar yang memicu kinerja optimalnya dari hari ke hari. Suami dan anak-anaknya sudah paham ketika ia berkata lewat telepon, minta izin pulang telat karena mau ke hutan. Kalimat bunda pulang telat ya, itu sudah biasa di telinga mereka,” kata perempuan yang pernah memenangkan juara

pertama Lomba Pantun Hari Bakti Rimbawan Tahun 2012. Lulusan sarjana Kehutanan lulusan Institut Pertanian Malang (IPM) tahun 1994 itu kini mutasi sebagai Supervisor Pengelolaan Wisata, HHBK, Aset dan Penjualan Produk di KPH Bandung Utara. Ia harus melepaskan jabatan Kepala Urusan Komunikasi KPH Bandung Utara yang telah menjadikannya memiliki network sangat bagus. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 35


RIMBA KHUSUS

Susetiyaningsih S

Kreatifitas, Passion dan Memberi Lebih Perempuan ini tidak pernah bercita-cita masuk Perhutani. Selain peran perempuan di perusahaan yang mayoritas laki-laki masih sangat minim pada tahun 1994, ia mengaku kecebur perusahaan kehutanan itu karena adanya proyek pengembangan Sosial Forestry kerjasama dengan IPB dan Ford Foundation saat itu. Lulusan Magister Science dari IPB tahun 1992 ini masuk Perhutani tahu 1994. “Kebetulan sejak 1989 saya aktif melakukan penelitian Social Forestry di lahan-lahan Perhutani kerjsama IPB, Ford dan Perhutani dan research saya juga tentang itu. Saya dulu bekerja di Pusat Studi Pembangunan IPB yang dikomandani Prof. Sayogyo. Empat tahun kemudian saya diterima di Perhutani sampai sekarang,� Karirnya di Perhutani berawal dari staf pelaksana pada Divisi Pembinaan Hutan & Lingkungan, kemudian staf pelaksana Divisi Perencanaan & Pengembangan Perusahaan. Pada tahun 2004 sampai 2008, 36 DUTA Rimba

ia menempati posisi Kepala Seksi Promosi & Pengembangan Pasar Direktorat Pemasaran, kemudian ia diangkat menjadi Sekretaris Tim Transformasi Perusahaan, selanjutnya sebagai anggota Tim Adhoc Badan Transformasi Pengembangan Perusahaan untuk pengembangan Sistem Manajemen Perum Perhutani (2009-2010). Pada tahun 2010, perempuan kelahiran Bojonegoro ini promosi sebagai Kepala Biro Komunikasi Perusahaan sampai kini menduduki jabatan sama dengan nomenklatur berbeda yaitu Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan. Setelah satu tahun menduduki posisi Biro Komunikasi Perusahaan, ia mampu menyuguhkan beberapa prestasi Kehumasan bagi perusahaan setiap tahun. Prestasi mulai dari yang dianggap sepele seperti website, majalah internal Duta Rimba, Laporan Kinerja Humas, bahkan yang terbaru penghargaan dari Pemerintah sebagai BUMN peringkat 4 dalam Keterbukaan Informasi Publik 2016 naik dari peringkat 5 pada tahun 2015. “Saya hobi menulis, suka yang berbau art, sehingga tidak terlalu

sulit untuk meramu hobi dengan tugas saat ini, semua sejalan dan saya suka dengan bidang ini. Bagi saya, kreativitas kita bekerja harus mencapai target plus-plus. Artinya kalau kita ditarget perusahaan seratus maka kita harus bisa memberi 150 lebih baik. Ada hal yang saya cermati selama bekerja, yaitu komitmen, konsistensi, ketegasan, dan jangan asal bicara tapi tunjukkan bukti-bukti hasil kerja. Komitmen dan konsistensi menjadi hal penting untuk melihat output sustainable improvement. Tanpa itu kita tidak bisa mengukur kinerja seseorang. Lihat saja perusahaanperusahaan swasta yang bagus, kenapa bisa menguasai produk di pasaran, menguasai image public, ya karena yang menangani tidak sering berganti-ganti juga sistemnya baku. Kita harus mampu kesitu, juga memberi contoh anak buah. Kadang ketegasan kita disalah artikan dengan hal negative, padahal tujuannya menjadikan anak-anak mandiri. Semua pekerjaan kita pada dasarnya bisa dikerjakan anak buah atau siapa saja, kita harus latih mereka. Saya sungguh beruntung, punya atasan bermacam-macam karakternya, sehingga saya bisa banyak belajar,� akunya. Bagaimana membagi waktu kerja, urusan rumah dan hobi. Perempuan berputra tiga ini mengaku bahwa tidak sulit membaginya, anakanak sudah besar, kegiatan kantor sekarang tidak banyak menyita waktu keluar kota seperti yang lalu-lalu. Bahkan hobi menulis yang dimiliki bisa menyeimbangkan diri dan mengasah kompetensinya. Banyak karya tulis yang dihasilkannya dan sudah diterbitkan negara tetangga. Pada hari libur ia masih sempat berbagi ilmu menulis atau ilmu lainnya yang ia miliki dengan kawan-kawan lain yang membutuhkannya. Di sela peringatan hari Kartini di Perhutani, ia menambahkan bahwa passion dalam bekerja itu NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


penting, berpikir out of the box, positif dan visioner, kalau perlu harus punya brand diri. Perempuan bukan berkeinginan mengalahkan atau berkompetisi dengan kaum laki-laki tetapi yang penting dipupuk adalah keinginan untuk terus meningkatkan capaian kinerja secara berkesinambungan dengan konsisten.

“Di perusahaan ini yang penting ada emansipasi gender approach yang memperluas kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan, pengakuan dan pengalaman yang sama atau setidak-tidaknya tidak diskriminatif. Ukuran penilaian juga harus obyektif, apakah dari pimpinan terhadap kita, dari kita terhadap yang lain, atau sebaliknya, meski

tidak mudah ya dan jarang terjadi. Pesan saya bagi perempuan lainnya adalah kita harus bisa meninggalkan nama baik, tapak baik dan milestone yang baik bagi perusahaan itu cukup,� kata perempuan penyuka batik dan pernah dinobatkan sebagai BUMN Best PR Officer pada tahun 2013 tersebut.

mencari tahu banyak hal, sikap itu ia ikuti. Contohnya ketika ia banyak tahu maka ia akan membagikanya pada yang lain yang membutuhkan. Harapannya sebagai karyawan Perhutani hendaknya tidak membedakan usia atau perbedaan

generasi. Khusus generasi yang lebih muda agar lebih meningkatkan keakrabannya pada sesama karyawati tanpa memandang usia, bukan saja untuk urusan profesional, namun juga personal agar tercipta suasana kerja yang lebih harmonis.

Oka Hendrijati

Pelayanan SDM Beda Dengan Mengejar Laba Perempuan kelahiran Bandung 27 Oktober 1965 ini bergabung dengan Perhutani sejak 1991. Kariernya dari awal ada sampai kini selalu lingkungan Direktorat Sumberdaya Manusia. Karena itulah pengalamannya tentang ketenagakerjaan tak perlu diragukan lagi. Posisinya Petsus Benefit dan Kompensasi. Tugas salah satunya menyusun rencana strategis khususnya perencanaan kesejahteraan karyawan yang lebih baik kedepannya yang memerlukan komitmen manajemen serta pengawalan. Menurutnya bekerja melayani para karyawan itu berbeda dengan mengejar laba, karena yang dihadapi manusia dengan beragam karakter. “Prinsip saya semua pelayanan wajib dilaksanakan tepat pada waktu, tidak boleh salah dan wajib selalu tersenyum termasuk dalam menangani komplain. Bekerja itu gudangnya ilmu, gudangnya pengetahuan dan gudangnya teman,� Peran sebagai perempuan yang berkarier sekaligus ibu dua anak mendapat dukungan penuh dari suami karena bekerja adalah sarana untuk aktualisasi dan mengembangkan diri. Selain mengidolakan sosok Kartini yang gigih, cerdas dan ingin

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 37


SOSOK RIMBA

Ada hal membanggakan yang diraih Perum Perhutani pada kuartal pertama 2017. Pertama, pada kuartal pertama tahun 2017 ini, Perum Perhutani mencatat laba sebesar Rp 121 Milyar atau meningkat 138% dibandingkan kondisi year of year kuartal pertama tahun 2016. Kedua, Perum Perhutani meraih penghargaan “The Most Promosing Company in Marketing 3.0” di acara bertajuk BUMN Marketeers Award 2017 yang digelar di Jakarta, 3 Mei 2017. Ketiga, pada acara BUMN Marketeers Award 2017 itu juga, Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, memperoleh penghargaan “Dewi BUMN Award 2017”.

38 DUTA Rimba

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


SUGIARTI

Beri Contoh Konkret,

Jangan Asal Bicara P

enghargaan kepada Sugiarti tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi dan prestasi perempuan Indonesia dalam memajukan kinerja BUMN Indonesia. Ajang BUMN Marketeers Award 2017 sendiri merupakan agenda yang dihelat oleh Markplus Inc dan Forum Humas BUMN. Khusus untuk prestasi yang disebut belakangan itu, menjadi kebanggan tersendiri bagi personel Perhutani, terutama para Kartininya. Sebab, hal itu menunjukkan eksistensi para perempuan yang bekerja di bidang kehutanan yang di masa lalu seolah menjadi domain kaum Adam. Apalagi, Sugiarti adalah sosok muda yang membawa angin segar bagi Perhutani. Ada banyak terobosan baru yang ditawarkan alumnus Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang ini dalam menata manajemen Perhutani, terutama di bidang keuangan. Seperti apa pandangan perempuan kelahiran Semarang, 10 Januari 1964 itu terhadap perjalanan bisnis Perhutani? Simak petikan perbincangan Duta Rimba dengan ibu tiga anak itu berikut ini. Di bidang keuangan, langkah apa yang dikedepankan Perhutani tahun ini? Yang pertama, perhatian utama kita adalah di pengawalan semua

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

biaya yang kita keluarkan, baik untuk produksi maupun non produksi, termasuk bersinergi dengan divisi pemasaran untuk juga mengawal pendapatan. Kalau tidak dikawal, sektor biaya justru bisa menjadi tidak efektif apalagi jika berdampak kontraproduktif dengan pendapatan. Misalnya, jika kita terus mengurangi biaya tanpa memperhitungkan unsur – misalnya – kelestarian hutan dan sebagainya, menurut saya, pada suatu titik justru akan kontraproduktif. Mungkin satu hal yang selama ini kita belum kawal dengan ketat adalah bahwa seharusnya dengan semua biaya yang kita keluarkan itu akan memicu peningkatan pendapatannya. Sebab, di samping untuk pelestarian hutan, tentu posisi kita sebagai badan usaha berbentuk Perum juga memiliki fungsi mencari keuntungan, walaupun hal itu bukan yang utama seperti yang dilakukan perusahaan berbentuk PT atau persero. Sebagai Perum, kita masih punya aspek muatan sosial yaitu melestarikan hutan. Menurut saya, sebetulnya tidak ada yang baru dari apa yang kita lakukan sejak akhir 2016 ini. Ini mungkin sudah dilakukan sejak lama, tetapi kadar atau porsinya waktu itu belum seketat saat ini. Jadi, ketika hari ini kondisi itu dioptimalkan sehingga menempati

tatanan seperti yang seharusnya ada sejak dulu, mungkin membuat kita kaget. Padahal sebetulnya tidak ada isu baru. Hanya diperketat pengawalannya saja. Yang kita lakukan di sektor pembiayaan tahun 2017 bukan hanya pengetatan, tetapi lebih pada soal pengawalan anggaran. Sehingga, anggaran itu bisa tepat sasaran dan menghasilkan output yang lebih proporsional dengan biaya yang sudah kita keluarkan. Itu intinya. Kuartal pertama 2017 Perhutani mencatat laba Rp 121 Milyar, apa catatan terhadap kondisi tersebut? Sebenarnya, mengelola keuangan di perusahaan ini sama seperti kita mengelola keuangan di rumah. Intinya, kita harus tahu dulu berapa pendapatan kita sebelum belanja. Kalau kita tidak perhatikan itu, misalnya dengan terus menggesek kartu kredit sampai over limit padahal pendapatannya tak mendukung, pasti siapapun kita rapotnya bakal merah, alias kebanyakan utang. Akhirnya, kita mungkin tidak bisa mengembalikan. Jadi intinya sama. Dari Januari kita hanya mengawal penerimaan dan pengeluaran keuangan. Persis seperti misalnya, kalau gaji saya 5 juta rupiah, berarti saya tidak boleh punya pengeluaran lebih dari 5 juta rupiah. Kalau itu dijalankan secara

DUTA Rimba 39


SOSOK RIMBA konsisten, semuanya aman selamat. Kita juga harus paham tentang bagaimana mengawal apa yang sudah dibuat oleh teman-teman operasional, lalu melihat biaya yang kita keluarkan dengan pendapatan yang kita terima. Jika hal itu bisa dijaga dengan konsisten, insya Allah semuanya akan terpelihara. Pada kuartal pertama 2016, Perhutani mengalami kerugian Rp 321 Milyar. Strategi Perhutani untuk memperbaiki dan membuat catatan laba sebesar Rp 121 Milyar pada periode yang sama 2017 apa saja? Yang pertama, sama dengan yang dilakukan di semua tempat, saya pelajari lebih dulu kultur di sini, lalu melihat sumberdaya manusia maupun aset yang dimiliki perusahaan. Kita mapping dari sana. Untuk memperbaiki kondisi keuangan seperti kuartal pertama 2016 itu, memang butuh waktu. Itu pasti. Menurut saya kendala nomor satu dan paling sulit diatasi adalah sumberdaya manusia. Bisa atau tidak kita bawa SDM ini ke arah perbaikan. Intinya, setelah kita pelajari dan kita lakukan mapping, mana yang baik dan mana yang harus diperbaiki, kita bisa menentukan langkah selanjutnya. Yang dulu sudah bagus tidak harus kita hapus. Itu masih bisa dipertahankan. Tetapi yang belum bagus, terutama di sektor keuangan, harus kita perbaiki segera. Di awal, saya biasa mempelajari semua dokumen sampai malam. Dari laporan di GL/General Letter, kita bisa lihat pos mana yang pengeluarannya besar. Kita sudah bisa mapping kekuatan dan kelemahannya. Sehingga, kita harus bisa perbaiki segera trouble di bidang keuangannya. Dari sana, kita melihat mana di antara semua itu yang tingkat kewajarannya paling tidak sesuai. Contoh apakah wajar biaya untuk menjamu tamu sampai mencapai ratusan juta rupiah per bulan untuk wilayah tertentu. Ketika masuk ke sebuah 40 DUTA Rimba

perusahaan, terlebih dahulu kita harus punya mapping yang cukup, misalnya mapping SDM dan mapping apa saja permasalahan yang ada. Pelajari dulu masalahnya dari laporan keuangan. Kita akan tahu mana yang akan kita prioritaskan, karena memperbaiki semua kondisi itu pasti tidak bisa sekaligus. Pasti butuh tahapan. Terutama untuk orang. Kita harus sedikit demi sedikit membawa orang itu sampai ke tataran yang seharusnya, sampai orang itu menjadi terbiasa. Juga kita lihat komposisi dan kewenangannya. Semua masalah harus dimapping dulu. Kita lihat mana pos-pos yang harus diperbaiki, baru masuk. Tantangan terberat memang adalah kita pasti akan banyak menghadapi resistensi dari SDM. Tetapi saya punya prinsip, kalau kita tidak bisa mengubah seseorang, maka kita harus bisa mengubah cara pandang kita. Selain itu, kita tidak harus menyerang seseorang tetapi mungkin harus memakai strategi sebaliknya, yaitu kita harus bisa membantu dia supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketika melakukan banyak perubahan terutama di bidang keuangan, apakah menghadapi tantangan? Pasti. Tetapi, yang pertama adalah kita harus bisa memberikan bukti kepada mereka bahwa kita bukan hanya bisa bicara, tetapi juga bisa melaksanakannya. Kita memberikan contoh konkret. Itu kuncinya. Kita juga tidak meminta mereka melakukan hal-hal di luar kewenangan dan kemampuan mereka. Kalau hal itu sudah bisa dilakukan, baru kita masuk ke hal-hal yang akan dijalankan. Jangan menjadi benci kepada seseorang. Kalau dia salah, kita harus bisa luruskan. Kalau dia tak bisa atau tak mau menerima pandangan kita, mungkin kita yang harus bisa masuk ke dalam alam pikiran dia. Kalau itu juga tidak bisa, berarti kita harus

merangkul dia untuk bisa menuju ke arah yang menjadi tujuan kita. Jadi menurut saya, sedapat mungkin kita hindari tindakan konfrontasi atau menyerang orang. Hal itulah yang harus kita rumuskan. Ini tidak ada kaitannya dengan latar belakang pendidikan. Saya sudah buktikan, berdasarkan pengalaman, semakin banyak dan kompleks hambatan dan tantangan yang dihadapi seseorang di dalam pekerjaan, prestasinya akan semakin bagus. Tetapi kalau tantangannya sedikit, prestasi orang itu di dalam pekerjaan pasti tidak akan bagus. Karena dengan banyak tantangan, otaknya akan semakin tertantang dan terasah agar mencari cara mengatasi tantangan itu. Tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan prestasi kerja? Kalau orang sudah bekerja, faktornya tidak hanya pendidikan. Tetapi juga bagaimana dia bisa menimba pengalaman dan bergaul dengan orang lain. Kalau dia bergaul hanya dengan orang sekitarnya saja, ilmunya akan sama saja. Tetapi kalau dia sering bertemu dengan orang lain dari tempat lain dan saling bertukar pikiran juga bertukar pengalaman, dia akan menjadi kaya pengetahuan. Jadi, menurut saya, lebih baik melihat integritas sebagai hal yang nomor satu ketimbang tingkat pendidikan. Kita bicara dalam konteks pekerjaan, ya. Dalam transformasi bisnis Perhutani ada penekanan pada efisiensi dan penurunan biaya pokok penjualan dan biaya usaha untuk meningkatkan performa perusahaan. Sampai kapan ini akan berlangsung? Jawabannya adalah sampai teman-teman dapat perform lagi. Seperti sudah saya katakan, sampai bagaimanapun kita ngotot menekan biaya, kalau pendapatannya tidak mengalami peningkatan, artinya NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


sama dengan menggarami air laut. Melakukan pekerjaan yang sia-sia. Karena kuncinya ada di dua hal itu, yaitu dari sisi pendapatan dan besaran biaya. Kalau dari sisi pendapatannya naik tetapi biayanya keluar tidak terkendali ya akibatnya seperti sekarang ini. Tetapi kalau biayanya dikendalikan sedangkan pendapatannya tidak naik, ya akan kembang kempis, karena kita dapat uang dari mana? Jadi kalau sudah bekerja, kita perlu menguasai banyak ilmu. Lintas ilmu. Ilmu saya jadi tidak hanya ilmu ekonomi saja tetapi juga ada ilmu hutan, ilmu agroforestry dan sebagainya. Idealnya begitu. Maksud saya, teman-teman perlu juga melihat tidak hanya bagaimana menjual kayu saja, tetapi coba potensi-potensi lain yang ada. Idealnya, kita harus keluar dan kenal dengan orang banyak. Terbuka dengan semua perkembangan di luar kita. Kalau nggak, ya nggak dapat apa-apa. Kita lihat saja buyer kita selama ini. Kita evaluasi, selama ini dari tahun ke tahun buyer kita itu variatif atau tidak? Banyak buyer baru yang masuk atau tidak? Parameternya itu. Kadang-kadang kita ini memandang sebelah mata terhadap pembeli yang nilainya kecil. Padahal belum tentu dia tidak potensial. Kalau kita kumpulkan mereka di dalam satu komunitas atau asosiasi, tentu akan jadi banyak dan wilayah cakupannya juga akan lebar. Tetapi kalau kita sudah puas berada di zona nyaman, kita tidak akan berkembang. Bagaimana dengan upaya pengembangan sektor wisata alam juga? Sektor wisata alam pendapatannya banyak tetapi modalnya sedikit. Karena modalnya adalah jasa dan pelayanan. Di sektor jasa, apa yang kita jual? Yang kita jual adalah keramahan kita, pelayanan kita yang baik, kebersihan, dan hal-hal yang terkait dengan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

itu. Sedangkan obyeknya tidak memerlukan banyak modal. Alamnya sudah tersedia. Coba kalau potensi alam itu kita lengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang? Nah, itu bagian dari pelayanan. Misalnya dengan menyediakan shelter-shelter untuk berteduh kalau sedang hujan. Atau bikin film pendek. Artinya, idenya bisa macam-macam. Bagaimana melihat efisiensi dan restrukturisasi organisasi yang dilakukan Perhutani? Pasti ada kaitannya. Dengan dipisah-pisahnya divisi seperti organisasi yang dulu, rentang komandonya menjadi tidak efisien. Di dalam satu divisi, komandonya bisa datang dari beberapa orang. Ada Kepala Divisi Regional dan ada juga Kepala Divisi yang membidangi bidang-bidang tertentu. Ibaratnya dalam satu rumah tangga sudah ada beberapa kepala keluarga. Itu kurang sehat. Misalnya dari sisi fasilitas. Tempatnya sama, tetapi biayanya tentu akan berbeda-beda antara satu divisi dengan divisi lain di dalam divisi regional yang sama. Kalau satu, pembiayaannya juga satu. Jadi, pasti ada kaitannya dengan efisiensi itu. Artinya, Perhutani selama ini ibarat satu rumah dengan banyak kepala rumah tangga? Dulu begitu. Sekarang sudah satu komando. Apa tantangan yang dihadapi Perhutani di masa depan? Saya rasa, kalau semua fungsi ini sudah berjalan dan tertata baik, insya Allah di masa depan hanya tinggal menyempurnakan hubungannya dengan IT. Kalau IT sudah dapat berjalan dengan baik dan kita sudah menemukan vendor yang sesuai, maka untuk pengawalan uang yang tepat, sudah dapat berjalan dengan baik. Sehingga, kita sudah bisa fokus kepada pengembangan bisnis. Artinya,

kita tinggal memikirkan bagaimana meningkatkan pendapatan, karena semua sistem sudah dapat berjalan dengan baik. Sekarang masih repot, sistemnya masih amburadul, tagihan belum tertangani dengan baik, misalnya ada pihak-pihak yang utangnya belum terbayar tetapi masih juga kita berikan barang, persediaan belum tertangani dengan baik, dan pengawalannya masih belum sempurna. Nanti kalau sistemnya sudah berjalan, begitu kita menanam pohon sudah langsung entry, dan dapat dikawal nanti dapatnya sekian dan seterusnya. Pakah pemasaran tetap menjadi kunci? Pasti! Nomor satu di perusahaan itu adalah pemasaran, itu jantungnya. Tetapi kalau sekarang, jawabannya adalah mereka belum optimal di dalam melaksanakannya. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena faktanya hasilnya juga masih belum sesuai dengan rencana. Apakah hal itu karena terlalu banyak produk yang digarap? Kelihatannya tidak seperti itu. Kalau pola pikir kita terbuka, justru banyak nilai tambah yang bisa kita kembangkan dari banyak produk itu. Jadi, bidang pemasaran ini perlu banyak melakukan inovasi. Kalau hanya diam saja di tempat, tentu akan sulit berkembang. Direktur Keuangan Perhutani termasuk salah satu yang mendapat apresiasi dari Menteri BUMN. Apa yang menginspirasi bekerja di BUMN ? Sebenarnya, cita-cita saya waktu kecil menjadi guru. Sejak kecil saya hobi mengajari anak-anak lain. Jadi saya juga tidak tahu apa yang menginspirasi, karena semua itu mengalir saja dalam hidup saya. n DR

DUTA Rimba 41


LINTAS RIMBA

Perhutani Raih Penghargaan BUMN Marketeers Awards 2017 Perum Perhutani meraih penghargaan The Most Promoting Company in Marketing 3.0 dalam ajang Marketeers Awards 2017 yang diselenggarakan oleh Markplus Inc, BUMN Insight, dan Forum Humas BUMN, di Jakarta, 3 Mei 2017. Direktur Umum dan SDM Perhutani, Morgan SL Batu, mewakili Perum Perhutani, menerima penghargaan tersebut di acara yang dihadiri Menteri BUMN, Rini M Soemarno, tersebut. “Kegiatan ini sangat positif dan dapat meningkatkan daya saing BUMN secara global dengan bersinergi untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa. Selamat kepada semua pemenang. Semoga BUMN semakin maju,” kata Rini M Soemarno dalam sambutannya. BUMN Marketeers Awards adalah ajang penghargaan untuk mengapresiasi kinerja perusahaan dilihat dari sisi pemasaran yang dilakukan, mulai dari tingkat strategi, taktik, hingga implementasi branding

campaign. BUMN Marketeers Awards 2017 diikuti 119 BUMN termasuk anak perusahaan. Pada BUMN Marketeers Awards kali ini, tema yang diusung adalah “Menyongsong Era Ekonomi

Digital”, dimana titik berat penilaian termasuk inovasi yang dilakukan BUMN dalam menyambut era digitalisasi. n Dok.Kom-PHT/ Kanpus @2017

KPH Banyumas Barat Sejahterakan Peternak Kambing Banyumas - Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Aji, Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, menjadi contoh kelompok masyarakat desa yang berhasil mengembangkan ternak kambing. LMDH Wana Aji sukses mengembangkan ternak kambing berkat bantuan dana PKBL dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat. Kelompok ini mengembangkan 42 DUTA Rimba

kambing jawa randu dari bantuan dana Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Perum Perhutani KPH Banyumas Barat. Perhutani memberikan dana PKBL sebesar 25 juta Rupiah dan kini total kambing yang dipelihara sudah 40 ekor. “Kami memiliki tujuh kelompok dengan 25 anggota. Kami memelihara kambing dengan sistem kandang bersama,” kata Ketua LMDH Wani Aji, Hartono, di Banyumas, 8

Maret 2017. “Program dari Perhutani ini membantu masyarakat sekitar hutan untuk membangun usaha yang produktif seperti ternak kambing. Semoga usaha ini bisa menyejahterakan masyarakat sekitar hutan,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan KPH Banyumas Barat, Satya Riyadi, mewakili Administratur. n DR NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Direktur Keuangan Perum Perhutani Raih Penghargaan Dewi BUMN Award 2017 Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, mendapat penghargaan DEWI BUMN AWARD 2017 dari Markplus Inc dan Forum Humas BUMN pada acara BUMN Marketeers Award 2017 yang digelar di Jakarta, 3 Mei 2017. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi dan prestasi wanita-wanita Indonesia dalam memajukan kinerja BUMN Indonesia. Menteri BUMN Rini M Soemarno dalam sambutannya mengatakan, ia sangat mengapresiasi kinerja para wanita yang terpilih sebagai Dewi BUMN 2017, yang selama ini terbukti telah memajukan kinerja BUMN. Sementara itu, Direktur Keuangan Perum Perhutani, Sugiarti, menyatakan, wanita bisa berprestasi sama bagusnya dengan kaum pria.

“Asal ada kemauan dan kerja keras, wanita bisa berprestasi dan tidak benar anggapan bahwa perempuan lebih jelek dari pria,� demikian Sugiarti menegaskan. Sugiarti adalah perempuan kelahiran 10 Januari 1964.

Lulusan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro tahun 1987 dan S2 Magister Manajemen Mgt. Strategic Universitas Diponegoro tahun 2001. Menjabat Direktur Keuangan Perum Perhutani sejak 24 Agustus 2016. n (Kom-PHT/PR/2017)

Perum Perhutani Bantu Korban Longsor Ponorogo Direksi Perum Perhutani yang diwakili Direktur Operasional Perum Perhutani, Mohamad Soebagja, 2 April 2017, menyerahkan bantuan senilai 100 juta Rupiah kepada para korban bencana tanah longsor Ponorogo. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada para korban bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, dan diterima Bupati Ponorogo, Ipong Muhlisoni, di Ponorogo. Selain berupa dana, Perum Perhutani juga telah menurunkan 45 personel untuk bergabung dalam tim SAR gabungan penanganan bencana tanah longsor dan mendirikan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

posko. Bupati Ponorogo, Ipong Muhlisoni, mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani atas bantuan yang diberikan. Setelah proses evakuasi selesai dilaksanakan, Pemkab Ponorogo akan merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan bencana dan Perum Perhutani menawarkan bantuan area relokasi. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulah Yusuf, menyatakan, rencana relokasi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana bisa dilakukan dengan program transmigrasi atau dengan memanfaatkan kawasan hutan Perhutani melalui skema tukar menukar. Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur

Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, menyatakan keprihatinan dan duka cita mendalam. Ia juga menuturkan, Perum Perhutani siap membantu sampai kegiatan tanggap bencana selesai dilaksanakan. Sebagaimana diketahui, tanggal 1 April 2017 sekitar jam 07.25 WIB terjadi tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Sampai saat pencarian dihentikan, ditemukan 5 orang meninggal dunia dan 23 orang dinyatakan tidak ditemukan. Lokasi longsor pun dijadikan kuburan massal. n DR

DUTA Rimba 43


LINTAS RIMBA

KPH Saradan Enam Kali Raih Zero Accident Award Madiun - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan kembali menerima penghargaan zero accident award. Penghargaan kecelakaan nihil (zero accident award) itu diserahkan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Ballroom Hotel Grahadi, Surabaya, 23 Februari 2017. Ini merupakan penghargaan zero accident yang keenam kali diraih Perum Perhutani KPH Saradan. Penghargaan itu diberikan atas

prestasi Perum Perhutani KPH Saradan melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hingga mencapai 6.396.796 jam kerja tanpa kecelakaan kerja (zero accident), terhitung sejak 1 November 2010 hingga 31 Oktober 2016. “Kami sangat mengapresiasi instansi-instansi yang telah mampu melaksanakan program K3 di wilayah kerja masing-masing, sehingga

dapat menekan angka kecelakaan kerja menjadi nol. Hal ini perlu mendapatkan penghargaan agar dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan serta rasa aman terhadap tenaga kerja,” kata Soekarwo. n DR

Pabrik Plywood Perhutani Harus Hasilkan Produk Berkualitas Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, melakukan kunjungan kerja ke industri kayu lapis, di Pabrik Plywood Perhutani, Kediri, 8 Februari 2017. Ia menilai, pabrik Plywood Perhutani yang berada di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, itu harus menghasilkan kayu lapis berkualitas berstandar internasional agar dapat mendongkrak pendapatan perusahaan. Maka, produktivitas harus ditingkatkan secara berkesinambungan. “Kami mendorong quality, cost, dan speed di industri dengan mengutamakan mutu produk dan kualitas pelayanan, sehingga ada peningkatan kepuasan bagi pelanggan,” kata Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna saat itu. Kunjungan kerja Denaldy ke industri plywood Perum Perhutani untuk memastikan dan mendorong kinerja yang berkualitas, cost yang efektif, dan kecepatan pelayanan. Intinya, kunjungan ini untuk membenahi manajemen pabrik 44 DUTA Rimba

secara komprehensif. Setelah kunjungan kerja itu, Denaldy mengadakan pertemuan dengan para mitra pembeli produk industri Perhutani untuk mendapatkan masukan perbaikan. Pabrik yang beroperasi sejak tahun 2013 tersebut menghasilkan produk plywood, blockboard, veneer, barecore, kayu gergajian, dan wood pellet yang seluruh bahanbakunya kayu sengon. Pasarnya masih di dalam negeri semisal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten,

Sumatera, Sulawesi, serta Bali. Kapasitas produksi pabrik sebesar 24.000 lembar plywood dari 48.000 kayu log per tahun. Industri plywood Perum Perhutani ini menyerap tenaga kerja lokal 579 orang dari masyarakat desa di sekitar pabrik. Bahan baku sengon berasal dari Perum Perhutani KPH Kediri lebih kurang 57.559 m3 dan direncanakan ada tambahan bahan baku dari KPH Malang, KPH Probolinggo, dan KPH Blitar, untuk memenuhi kapasitas industri. n DR NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Industri Kayu Brumbung Tingkatkan Mutu Produk Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, 10 Februari 2017, mengunjungi industri kayu Brumbung, Divisi Regional Jawa Tengah. Di depan para personel Industri Kayu Brumbung, Denaldy menegaskan, pengelola industri kayu Brumbung wajib menerapkan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan, agar menghasilkan produk kayu berkualitas, efisien biaya, dan kecepatan kerja dalam melayani kebutuhan pelanggan. “Ke depan Perhutani concern pada quality, cost, dan speed dengan mengutamakan mutu produk dan kualitas pelayanan, agar tercapai peningkatan kepuasan pelanggan,” kata Denaldy M Mauna saat itu. Kunjungan itu untuk memastikan kinerja berbasis quality, cost, dan speed dijalankan dengan baik. Industri kayu Perhutani di Brumbung merupakan salah satu unit usaha Perhutani penghasil Raw Sawn Timber (RST) dan Finish Product

(FP). Tahun 2016, produk kayu yang dihasilkan yaitu RST 2.721 m3 dan FP 1.234 m3 semua berbahan baku kayu jati. Selain memasarkan produk di dalam negeri, juga untuk pasar ekspor luar negeri, antara lain

ke China, Italia, Inggris, Prancis, Belgia, Slovakia, dan Jepang. Produk-produk yang diekspor, yaitu garden furniture, decking, flooring, lamparquet, E2E, dan veneer. n DR

Aksi Pungut Sampah ala KPH Randublatung Blora – KPH Randublatung mengadakan aksi pungut sampah di jalan-jalan tepi kawasan hutan, khususnya sepanjang jalan raya Randublatung ke Blora, 1 Maret 2017. Aksi pungut sampah di jalan-jalan itu menjadi kegiatan nyata dalam upaya pengelolaan hutan secara lestari. Langkah tersebut membuat kawasan hutan bebas dari sampah organik maupun nonorganik, yang berasal dari limbah atau sampah buangan rumah tangga maupun mereka yang lewat jalur NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

jalan Randublatung menuju Blora. “Sebagian hutan yang dikelola Perum Perhutani KPH Randublatung diperuntukkan sebagai kawasan wana wisata dengan pengelolaan yang melibatkan masyarakat,” kata Administratur Perhutani KPH Randublatung, Herdian Suhartono, di Blora. Yang menarik, keroyokan bersihbersih sampah tersebut dilakukan sekitar 200 peserta yang tidak saja dari personel Perhutani, tetapi juga dari Muspika Randublatung, aparat

setempat, komunitas motor trail, siswa SMA Negeri Randublatung, pegawai Kelurahan Wulung, serta paguyuban warga Randublayung. Di kesempatan itu, secara khusus Herdian mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan di Randublatung. Caranya, membebaskan hutan dari sampahsampah yang ada di dalam maupun luar kawasan hutan sehingga kelestarian hutan bisa tetap terjaga. n DR

DUTA Rimba 45


LINTAS RIMBA

KPH Probolinggo Menghijauakan Kawasan Pantai Kajaran Probolinggo - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo, 25 Januari 2017, menghijaukan kawasan Pantai Kajaran, Lumajang, dengan menanam 7500 bibit cemara laut, bakau tinjang, ketapang, dan api-api. Penghijauan dilakukan di Petak 22b Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bago, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasirian, KPH Probolinggo. Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Aliansi Masyarakat Pecinta

Lingkungan mengikuti acara ini, sekaligus meramaikan Pesta Pantai Hutan Lestari di kawasan tersebut. Pihak Perhutani Divisi Regional Jawa Timur berharap kegiatan tersebut memacu masyarakat untuk merawat dan mencintai lingkungan terus menerus. Aksi penghijauan ini diharapkan akan dapat mencerminkan hidup peduli lingkungan pada pelajar dan masyarakat yang akan membawa dampak positif bagi lingkungan. Sebab, lingkungan pantai selatan

Lumajang sempat rusak akibat kegiatan penambangan pasir. Menurut Ketua panitia penghijauan kawasan Pantai Kajaran, Zeta Kusuma Pramudita, kerusakan alam yang diakibatkan penambangan pasir di pesisir pantai sangat memprihatinkan. “Seperti yang kami lihat sekarang. Ini adalah salah satu bukti gundukan-gundukan dari limbah penambangan pasir. Oleh karenanya, kami melakukan restorasi aksi nyata sebagai wujud rasa cinta dan kepedulian,” katanya. n DR

Panen Raya Kedelai di KPH Mojokerto SURABAYA - Perum Perhutani mendukung program ketahanan pangan nasional. Hal itu antara lain dilakukan melalui panen raya kedelai perluasan areal tanam (PAT) APBN-P 2016 dan penanaman kedelai PAT APBN-P 2017 di Petak 60 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sedah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dradah, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, baru-baru ini. Panen raya tersebut dipimpin Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Andi Purwadi. Andi Purwadi mengatakan, luas tanaman kedelai di 12 KPH Divisi Regional Jawa Timur adalah 6.117,2 hektare. Dengan asumsi potensi produksi kedelai 1,7 ton per hektare, hutan Jawa Timur akan menghasilkan sekitar 10.400 ton kedelai yang ditanam di antara tanaman jati dan kayu putih. Direktur Aneka Kacang dan

46 DUTA Rimba

Umbi-umbian Kementerian Pertanian, Rita Mezu, mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya kepada Perum Perhutani yang telah berperan mendukung program ketahanan pangan nasional. Saat banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi permukiman dan kawasan industri, Perum Perhutani menggunakan kawasan hutannya untuk tanam kedelai. Secara khusus, Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada KPH Tuban, Mojokerto, dan Banyuwangi Selatan, yang memberikan kontribusi penghasil produksi kedelai terbesar di Jawa Timur. “Ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan diapresiasi. Perlu diketahui, 50% pasokan kedelai nasional berasal dari Jawa Timur, sehingga secara signifikan Perhutani Jawa Timur merupakan kontributor produksi kedelai nasional,” ungkap

Rita Mezu. Untuk mendukung ketahanan pangan, sejak tahun 2011 Perum Perhutani telah melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K). Pemerintah melalui sinergi BUMN meneruskan GP3K untuk mendukung peningkatan produksi pangan dan penguatan ketahanan pangan. Perum Perhutani adalah salah satu operator program GP3K, selain PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), dan Perum Bulog. Sasaran yang dicapai dalam program tersebut, antara lain meningkatkan produktivitas di areal hutan wilayah kerja Perum Perhutani dengan sistem tumpang sari dan lahan milik anggota LMDH. Realisasi GP3K tahun 2011-2013 adalah seluas 396.539 hektare. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Pesan Dirut Perum Perhutani: Jadikan Banyunget Hutan Wisata Bebas Sampah Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, melakukan kunjungan kerja ke Hutan Wisata Banyunget yang berada di Petak 164c RPH Kampak Selatan, BKPH Kampak, KPH Kediri, 9 Februari 2017. Kunjungan ini untuk memastikan pengelolaan di lapangan. Yaitu bahwa pengelola telah memberikan layanan terbaik kepada pengunjung. Di kesempatan itu, Denaldy menyempatkan diri menanam bibit pohon durian di lokasi wisata tersebut. Ia pun menyoroti keasrian dan kebersihan wilayah wisata Perum Perhutani. Menurut Denaldy,

menjaga kebersihan dan keasrian hutan wisata Banyunget sangat penting. Sehingga, ia pun berpesan, tidak boleh ada sampah sama sekali di hutan wisata tersebut. “Hutan wisata Banyunget harus menjadi percontohan lokasi wisata bebas sampah,” kata Denaldy M Mauna. Hutan Wisata Banyunget dikelola Perum Perhutani KPH Kediri bersama LMDH Wiling Lestari, dengan sistem bagi hasil. Rata-rata pengunjung baru mencapai 500 orang per bulan. Tahun 2015, kawasan hutan ini menjadi ajang Internasional Durio

Contest dan ditetapkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, sebagai kawasan hutan durian terluas di dunia dengan areal 600 hektare. “Kami, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai pengelola sudah pasti cinta hutan. Para pengujung hutan wisata ini tentu mencintai hutan. Karena hutan adalah kehidupan untuk semua. Kami tidak saja merawat hutan, tetapi memberi contoh dan mengajak pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Denaldy. n DR

KPH Banyuwangi Selatan Serahkan Dana Bagi Hasil Kepada LMDH Banyuwangi - Administratur KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, 31 Januari 2017, menyerahkan dana bagi hasil produksi tahun 2014 tahap kedua, sebesar Rp 415.186.346 kepada 13 LMDH, di Banyuwangi. Hal itu dilakukan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dalam rangka kerja sama Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Dana sebesar Rp 415.186.346 itu diserahkan kepada 13 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

di Aula Perhutani Benculuk KPH Banyuwangi Selatan. Administratur KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, mengatakan, dana tersebut merupakan komitmen kerjasama Perhutani dalam pengelolaan hutan yang bermitra dengan masyarakat desa hutan melalui wadah LMDH. Sejak 2006 hingga 2014, total dana sharing produksi yang sudah diserahterimakan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kepada

LMDH tahap II ini sebesar Rp 2.288.565.924. “Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas kerja sama dan komunikasi yang baik antara LMDH dan Perhutani. Kami berharap dana sharing tersebut dapat dimanfaatkan untuk penguatan LMDH serta peningkatan ekonomi kreatif yang dapat menyejahterakan masyarakat,” kata Agus. n DR

DUTA Rimba 47


Dua LMDH Terima Dana Bagi Hasil dari KPH Semarang Semarang – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang menyerahkan dana bagi hasil produksi kayu, 25 Januari 2017, di kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penggaron, KPH Semarang. Dana sebesar Rp 351.781.776 tersebut diserahkan Administratur Perhutani

KPH Semarang, Yudha Suswardhanto, kepada dua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Menurut Yudha, dana tersebut merupakan hasil tebangan kayu sengon yang dikerjasamakan dengan LMDH Gedawang Makmur sebesar Rp 187.727.832 dan LMDH Lestari Makmur sebanyak Rp 164.053.944.

Yudha Suswardhanto berharap, hasil tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, diharapkan pula pengelolaan hutan bersama masyarakat dapat terus dibina dengan baik untuk menjaga agar hutan tetap lestari. n DR

Tanam Pohon Sirsak, KPH Bojonegoro Hijaukan Waduk Pacal Sekitar 120 orang dari Perum Perhutani KPH Bojonegoro dan stakeholder terkait menanam bibit pohon mahoni, jambu kristal, dan sirsak, di sekitar Waduk Pacal, Bojonegoro, pada 11 Maret 2017. Penanaman bibit yang ditujukan untuk penghijauan lingkungan waduk itu dilakukan Perum Perhutani KPH Bojonegoro

bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Pemerintah Desa Kedung Sumber, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta siswa SMPN Bojonegoro. Menurut Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Daniel Cahyono, kegiatan penghijauan

tersebut adalah bentuk kepedulian masyarakat untuk mendukung Perum Perhutani melestarikan sumber daya hutan di Bojonegoro. Waduk Pacal yang memiliki fungsi konservasi untuk menangkap air dan sebagai daerah penyangga kota Bojonegoro ini terletak di RPH Sugihan, BKPH Tretes, kawasan hutan Perum Perhutani KPH Bojonegoro. n DR

Panen Raya Kedelai di KPH Mojokerto SURABAYA - Perum Perhutani mendukung program ketahanan pangan nasional. Hal itu antara lain dilakukan melalui panen raya kedelai perluasan areal tanam (PAT) APBN-P 2016 dan penanaman kedelai PAT APBN-P 2017 di Petak 60 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sedah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dradah, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) 48 DUTA Rimba

Mojokerto, baru-baru ini. Panen raya tersebut dipimpin Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Andi Purwadi. Andi Purwadi mengatakan, luas tanaman kedelai di 12 KPH Divisi Regional Jawa Timur adalah 6.117,2 hektare. Dengan asumsi potensi produksi kedelai 1,7 ton per hektare, hutan Jawa Timur akan menghasilkan sekitar 10.400 ton kedelai yang

ditanam di antara tanaman jati dan kayu putih. Direktur Aneka Kacang dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian, Rita Mezu, mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya kepada Perum Perhutani yang telah berperan mendukung program ketahanan pangan nasional. Saat banyak lahan pertanian beralih NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Perum Perhutani Peduli Pendidikan Bojonegoro - Kepala Perum Perhutani Divisi Regional (Kadivre) Jawa Timur, Andi Purwadi, 7 Februari 2017, menyerahkan bantuan dana pembinaan sebesar 5 juta Rupiah kepada Pondok Pesantren Wali Sembilan Gomang, di Desa Lajo Lor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten

Tuban, Jawa Timur. Pimpinan Pondok Pesantren Wali Sembilan Gomang, Prof Dr KH KRMA Noer Nasroh Hadiningrat SH MBA, menerima bantuan tersebut dari Andi Purwadi, di Tuban. Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian Perum Perhutani

pada sektor pendidikan. “Bantuan pembinaan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Perum Perhutani terhadap pendidikan. Semoga dapat bermanfaat bagi pondok pesantren,” kata Andi Purwadi dalam kesempatan itu. n DR

Mahasiswa Unlam Belajar Kehutanan di KPH Saradan Madiun - Sebanyak 150 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 25 Januari 2017, mendatangi Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan. Mereka datang untuk belajar ilmu teknik kehutanan di KPH Saradan. Menurut Administratur Perhutani KPH Saradan, Amas Wijaya, pengalaman lapangan

yang diperoleh para mahasiswa akan bermanfaat bagi mereka yang memang kuliah di bidang kehutanan. Para mahasiswa tersebut juga belajar selama lima hari di Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perum Perhutani di Madiun. Mereka belajar mulai dari kegiatan pengelolaan hutan, pengelolaan sosial, dan tata cara pengamanan sumber daya

hutan. Dosen pendamping dari Unlam, Suyanto, mengatakan, pengelolaan hutan Perum Perhutani mulai perencanaan, persemaian, tanaman, pemeliharaan, dan produksi, telah tertata dengan baik sesuai Rencana Teknik Tahunan (RTT) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Para mahasiswa bisa menimba ilmu yang tidak didapat di kampus. n DR

fungsi menjadi permukiman dan kawasan industri, Perum Perhutani menggunakan kawasan hutannya untuk tanam kedelai. Secara khusus, Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada KPH Tuban, Mojokerto, dan Banyuwangi Selatan, yang memberikan kontribusi penghasil produksi kedelai terbesar di Jawa Timur. “Ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri dan diapresiasi. Perlu diketahui, 50% pasokan kedelai nasional berasal dari Jawa Timur,

sehingga secara signifikan Perhutani Jawa Timur merupakan kontributor produksi kedelai nasional,” ungkap Rita Mezu. Untuk mendukung ketahanan pangan, sejak tahun 2011 Perum Perhutani telah melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K). Pemerintah melalui sinergi BUMN meneruskan GP3K untuk mendukung peningkatan produksi pangan dan penguatan ketahanan pangan. Perum Perhutani adalah salah

satu operator program GP3K, selain PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), dan Perum Bulog. Sasaran yang dicapai dalam program tersebut, antara lain meningkatkan produktivitas di areal hutan wilayah kerja Perum Perhutani dengan sistem tumpang sari dan lahan milik anggota LMDH. Realisasi GP3K tahun 2011-2013 adalah seluas 396.539 hektare. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 49


KPH Pati Minta LMDH Terima Bagi Masyarakat Hasil Pengelolaan Ikut Menjaga Baturraden Adventure Forest Hutan Pati - Pelaksana Harian Administratur Perum Perhutani KPH Pati, Dadhut Sujanto, 16 Februari 2017, menyerahkan dana bagi hasil kerja sama dalam program PHBM, di Kantor KPH Pati. Dadhut Sujanto berharap, dana bagi hasil kerja sama dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sebesar 78 juta Rupiah itu digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa sekitar hutan. Ia berpesan, ke depan, masyarakat hendaknya terus ikut serta menjaga hutan agar tetap lestari. “Gunakan dana tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa sekitar hutan. Masyarakat hendaknya terus ikut serta menjaga hutan agar tetap lestari,” kata Dadhut saat menyerahkan dana bagi hasil kerja sama dalam program PHBM, di Kantor KPH Pati. KPH Pati menyerahkan dana yang dihitung dari hasil tebangan kayu sengon tersebut untuk dua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pertama, LMDH Wono Suko Dono, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Kedua, LMDH Sari Wana Sejahtera, Desa Jlegong, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Dua LMDH itu merupakan kelompok yang berpartisipasi dalam pengelolaan, termasuk pengamanan tanaman sengon itu. LMDH Wono Suko Dono menerima 30 juta Rupiah dan LMDH Sari Wana Sejahtera menerima 48 juta Rupiah. n DR 50 DUTA Rimba

Banyumas - Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari, Desa Karang Salam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerima dana bagi hasil sebesar 15 juta Rupiah, di Baturraden, 16 Februari 2017. Dana yang diserahkan oleh Administratur Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo, ini merupakan hasil kerja sama pengelolaan wana wisata Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Baturraden Adventure Forest. Dan tersebut diterima oleh Kasworo atas nama LMDH Wana Lestari. Menurut Wawan, nilai bagi hasil pengelolaan selama 2015 - 2016 itu sesuai perjanjian kerja sama adalah satu persen untuk LMDH. Kerja sama yang baik ini diharapkan bisa meningkatkan eksistensi Baturraden Adventure Forest dan LMDH Wana Lestari. Tempat wisata Baturraden Adventure Forest yang memiliki luas 50 hektare pun terlihat semakin eksotik karena di bagian pintu masuk terhampar berbagai pemandangan hutan damar dan pinus serta berbagai vegetasi hutan yang hidup membentang di kaki Gunung Slamet. Objek wisata Baturraden Adventure Forest memiliki berbagai wahana ekowisata dan petualangan rimba dengan sajian pemandangan alam yang sangat indah. Baturraden Adventure Forest adalah tempat wisata yang didominasi oleh bentang alam pegunungan sehingga akan menciptakan peluang yang sangat bagus untuk berbagai kegiatan wisata alam. Di tempat

ini pengunjung bisa merasakan petualangan bermain high rope atau berbagai kegiatan lain yang tak kalah seru. Objek wisata ini berjarak sekitar 1,7 kilometer dari gerbang utama masuk wisata Pancuran Tujuh atau sebelum Lokawisata Telaga Sunyi. Pegunungan yang ada di sekitar tempat wisata Baturraden dengan banyak tegakan dan vegetasi berbagai jenis pinus menambah keasrian tempat ini. Wisata minat khusus berbasis konsep ekowisata

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


ini memang sedang digandrungi msyarakat. Mereka penuh antusias dengan mengambil wisata minat khusus ini biasanya telah bosan dengan wisata konvensional yang berupa program wisata dengan hanya datang, nikmati objek wisata, senang-senang, selfi lalu pulang begitu saja. Di obyek wisata minat khusus Baturraden Adventure Forest, pengunjung akan mendapatkan nilai lebih, semisal edukasi, konservasi, dan gerakan cinta lingkungan. Dengan nilai tersebut, tak heran jika banyak wisatawan yang sangat berminat untuk menikmati wisata minat khusus ini, khususnya mereka yang memiliki jiwa kesadaran lingkungan yang tinggi. Baturraden Adventure Forest menawarkan eksplore dan petualangan berwisata dengan menikmati atraksi view lansekap alam sekitar Baturraden yang sangat mempesona.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Objek wisata ini punya empat paket wisata berbasis petualang, semisal gunung, sungai, hutan, dan kabut. Keempat paket wisata itu mengandung berbagai jenis petualangan fisik dan pendidikan. Penyelenggara pun membuat paket wisata berbentuk paket mountain adventure, petualangan air, petualangan hutan, dan eco adventure. Peminat perseorangan maupun kelompok dapat mengambil paket wisata minat khusus ini agar lebih hemat. Biasanya banyak perusahaan, komunitas, instansi pemerintahan, dan organisasi yang mengambil paket wisata ini dalam berbagai kegiatan outing and training mereka. Banyak pelajar dan mahasiswa yang bisa mengambil paket wisata minat khusus murah ini. Kelebihan yang dimiliki Baturraden Adventure Forest adalah punya rasa edukasi, kebersamaan, dan sweet memories

yang akan selalu bisa dikenang. Berbagai kegiatan penanaman dan persemaian pun terkadang diselipkan dalam wisata ini, sehingga suatu saat nanti akan tumbuh wujud nyata dalam bentuk kesadaran cinta lingkungan yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di tempat tinggal mereka. Baturraden Adventure Forest juga menawarkan berbagai wahana permainan yang menarik, antara lain tree trek adventure, downhill bike trek adventure, birdwatching, night adventure, petualangan canyon, terapi air dingin dan panas, desa hijau, rapelling, serta petualangan memelajari bunga-bunga langka. Selain itu, aktivitas yang sudah tersedia didukung oleh fasilitas yang menunjang, semisal toilet dan kamar mandi, gathering area, mushalla, ranger barracks, dan banyak lagi. n DR

DUTA Rimba 51


56 LENSA RIMBA

Tahun Berlaga

Hijaukan Tanah Jawa dan Madura

52 DUTA Rimba

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 53


LENSA RIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 55


WARISAN RIMBA

Situs Wana Wisata

Gunung Puntang, Finding The Lost Town

W

ana wisata Gunung Puntang dengan luas 54,84 ha terletak di RPH Logawa, BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan, yang menurut administratif pemerintahan termasuk Desa Cimaung, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, terletak pada ketinggian 1300 m dpl, konfigurasi lapangan pada umumnya bergelombang. Suhu udara 18 – 23 0 C. curah hujan 2000 – 2500 mm/tahun. Wana wisata ini dapat digunakan sebagai wisata harian dan juga bermalam,. Keadaan jalan di wana wisata tersebut dalam keadaan baik, sehingga dapat dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ditempuh dari Bandung berjarak 32km. WW Gunung Puntang yang lokasinya di daerah Cimaung Banjaran Kab. Bandung, ternyata banyak menyimpan aset sejarah. Karena lokasi ini dahulunya sebuah kompleks perkantoran dan perumahan dinas yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap yang di kenal dengan nama Stasion Radio Malabar Gunung Puntang lengkap dengan pembangkit listriknya. Di bangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1919.

56 DUTA Rimba

• Radio Malabar, berdiri tanggal 5 Mei 1923, merupakan pemancar yang menggunakan teknologi arc transmitter terbesar di dunia. dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De Groot. • Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Sisa-sisa Radio Malabar masih terdapat di sana, yaitu berupa tiang-tiang antena-antena besar dan tinggi di tengah hutan. • Karena dibangun di lokasi terpencil dan memerlukan infrastruktur pendukung yang tidak sederhana, maka di sekitar radio malabar dibangun kompleks untuk para pekerjanya, lengkap dengan sarana pendukung. kompleks itu dulu disebut radiodorf atau dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai kampung radio. Menurut sejarah, di lokasi ini dahulunya kompleks rumah dinas yang dilengkapi lapangan tenis, kolam renang, pertokoan dan bioskop. Adapun para pejabat yang NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 57


WARISAN RIMBA

menempati rumah dinas saat itu, diantaranya Mr. Han Moo Key, Mr. Nelan, Mr. Vallaken, Mr, Bickman, Mr. Hodskey, Ir. Ong Keh Kong dan tiga orang putra bangsa yaitu Djukanda, Sudjono dan Sopandi, Semula obyek wisata Gununng Puntang memiliki luas 51 ha pada saat ditemukannya lokasi oleh Sdr. Utay Muchtar (tokoh sesepuh), ia sedang membersihkan ilalang dan secara tidak terduga ia menemukan tanah yang beraspal yang menuju ke atas Gunung. Jalan beraspal tersebut ia telusuri dan ternyata ujung jalan itu bekas kompleks. Karena saat ditemukan keadaannya sudah hancur. Bangunannya hanya tinggal puing-puingnya saja. Setelah ditemukan, selanjutnya oleh Utay 58 DUTA Rimba

Muchtar dilaporkan kepada pihak Perhutani dan ternyata diketahui lokasi itu pernah terlupakan selama 44 tahun. Baru akhir tahun 1987 pihak Perhutani mulai menangani lokasi itu untuk dijadikan obyek wisata yang dianggap benar-benar menyimpan asset sejarah bangsa. Pengembangan Kawasan Gunung Puntang dengan tema “Finding the Lost Town� yang memanfaatkan potensi bangunan-bangunan cagar budaya (cultural heritage) berupa puing-puing bekas bangunan komplek penyiaran radio pertama di Asia sangat berpotensi menjadikan Kawasan Gunung Puntang memiliki DAYA SAING TINGGI, tidak hanya di tingkat lokal Kabupaten Bandung, NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


tetapi juga di tingkat regional Jawa Barat, nasional, bahkan internasional. Didukung dengan lokasinya di pegunungan dengan pemandangan yang sangat indah menjadikan Kawasan Gunung Puntang memiliki tingkat keunikan yang tinggi. Kedekatan lokasi Kawasan Gunung Puntang dengan Kota Bandung yang sudah lebih dulu dikenal sebagai kawasan bangunan cagar budaya (cultural heritage) di lingkungan perkotaan memberikan POSISI STRATEGIS bagi Gunung Puntang sebagai kawasan cagar budaya yang berlokasi di lingkungan alam. Pengembangan Kawasan Gunung Puntang juga sangat berpotensi untuk membangun jalur

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

wisata heritage yang meningkatkan keterkaitan (linkage) antara berbagai potensi cultural heritage. Pengirim Atty Turniaty / Expert Komunikasi dan Protokoler Divre Janten (AT) latar belakang sejarah sebagai sebuah eks perkampungan orangorang belanda, meninggalkan jejak berupa reruntuhan bangunan rumah maupun reruntuhan bangunan radio pertama di asia, yaitu Radio Malabar.

DUTA Rimba 59


OPINI RIMBA

Makna Survive Oleh: Ade Soma*

P

erjalanan hidup yang kita lalui tak pernah stagnan pada zona nyaman. Kehidupan selalu berputar layaknya roda. Jalanan yang kita lewati bisa saja tanpa hambatan, namun perlahan tetapi pasti kita akan menemui hambatan pada kondisi jalan berlumpur, berbatu, menurun, berbelok, bahkan mendaki. Jika tanpa aklimatisasi, seketika kita akan shock, kaget, bahkan stress. Sejujurnya, kondisi ketidaknyamanan ini adalah terapi bagi kita untuk selalu melakukan instrospeksi dan berprasangka baik kepada Sang Maha Penentu Takdir, kepada alam dan semua mahluk ciptaan-Nya. Hidup ini ibarat sebuah perjalanan, pengembaraan, pendakian atau pun penjelajahan. Maka kita harus menyadari segala risikonya. Makna survive yang dapat kita ambil hikmahnya adalah ketika kita mampu bertahan dalam keadaan buruk atau kondisi kritis karena kita adalah survivor. Mari kita coba me-refresh apa makna survival. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu bertahan dari keadaan tertentu, dalam hal ini mampu

60 DUTA Rimba

mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup dengan waktu yang mendesak untuk melakukan improvisasi yang masuk akal. Kuncinya adalah perencanaan yang matang dan tentu saja masuk akal. Sedangkan survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk. Penulis mencoba menginterpretasikan dan menerjemahkan makna survival sebagai salah satu materi teknik hidup di alam bebas yang disadur dari berbagai sumber ke dalam aplikasi memertahankan kondisi kehidupan kita, bahkan perusahaan kita. Di dalam situasi survival, tak boleh tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan dukungan pengalaman dan diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.

Butuh Gagasan

Tantangan yang sangat dominan

dalam kondisi ini adalah sikap mental atau psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh. Untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya. Pengalaman hidup dengan risiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukan adaptasi efektif. Berikut istilah dan arti survival. Size up the situation. Sadarilah sungguh-sungguh situasimu. Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan rekan-rekan, maupun diri sendiri, adakah yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersedia? Saat ini kita dalam kondisi lingkungan seperti apakah? Kita harus menyadari sepenuhnya kondisi perusaahaan kita saat ini. Mungkin ada yang cedera hati karena kebijakan, banyak persediaan hasil produksi kita yang belum terjual, serta lingkungan internal dan eksternal lain yang harus pula kita sadari. Undue Haste makes waste. Untung malang tergantung NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


ketenangan. Tindakan yang terburuburu cenderung menghasilkan kesiasiaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama. Hindari segala tindakan yang terburu-buru karena akan siasia. Pemikiran secara seksama akan menghasilkan tindakan yang bijaksana. Remember where You are. Ingatlah di mana kamu berada. Pengenalan akan lingkungan atau daerah sekitar akan memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apa pun yang kita putuskan, diam atau mencari bantuan, pengenalan medan adalah hal yang esensial. Ingatlah keberadaan lingkungan internal dan eksternal dalam kehidupan kita. Mengingat segala bentuk tekanan dengan penguasaan segala bentuk risiko dan pemecahannya akan menjadikan rasa aman dan menjadi sesuatu yang esensi. Vanquish fear and panic. Rasa takut dan panik harus dikuasai. Takut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Jika tidak, rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energi. Ketakutan tak perlu menghantui kehidupan kita, ketakutan yang berkepanjangan akan menjadi sebuah kepanikan yang membuat kita berputusasa, segala sesuatu sudah ada takdirnya. Improvise. Berimprovisasi. Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi dengan berimprovisasi. Improvisasi sangat dibutuhkan untuk membuat perencanaan guna mencapai visi dan misi yang telah kita bangun bersama, sehingga kondisi saat ini bisa berubah positif NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

di masa mendatang. Mengubah cara pandang masa lalu yang kurang baik akan mengantarkan kita meraih kesuksesan. Value living. Hargailah nilai kehidupan. Menghargai hidup merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan memengaruhi kemampuan untuk bertahan. Jika kita menghargai kehidupan yang telah diberikan Allah, pasti kita akan mampu menghadapi segala sesuatu dengan tidak berputusasa. Bagaimana kita dapat menghargai kehidupan orang lain, jika kita tidak menghargai kehidupan sendiri? Act like the natives. Adat istiadat setempat harus kau tiru. Tirulah adat istiadat dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan. Jika bertemu dengan penduduk setempat, bersikaplah ramah. Belajarlah dari seseorang yang sudah mengenal dan berpengalaman di bidangnya serta bersikaplah ramah dalam memelajari hal-hal baru bahkan rencana-rencana yang baru. Learn basic skills. Latihlah kemampuan dasar kita. Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknikteknik dan prosedur survival. Selalu belajar dan berlatih adalah kunci untuk memahami sebuah prosedur dalam mencapai sebuah tujuan, namun tetap bersikap rendah hati dengan kemampuan teknik-teknik penyelesaian suatu pekerjaan.

diri, berpikir dengan akal sehat, dan merencanakan segala sesuatu dengan matang serta selalu belajar dari pengalaman. Kedua, pengetahuan yang dimiliki, antara lain cara membuat tempat berlindung dari alam (bivoac), cara memperoleh makanan dan minuman, cara membuat perapian, pengetahuan orientasi medan, cara mengatasi gangguan binatang, serta cara mencari pertolongan. Aplikasi untuk kita adalah berupaya bertahan untuk berteduh, bersyukur masih dapat mendapatkan konsumsi tubuh, memiliki metode orientasi ke depan dan mampu mengantisipasi segala ancaman serta mencari bantuan kepada pihak-pihak yang berkompeten. Ketiga, pengalaman, latihan, dan memeriksa peralatan. Pengalaman kita di masa lalu hendaknya jadi pelajaran dan sebagai latihan untuk tetap bertahan. Kita masih punya sumberdaya yang patut dan masih bisa diberdayakan. * Ade Soma adalah Ketua Sekar DPD KPH Bogor/Kaur Umum KPH Bogor

Tiga Sikap

Dari makna survival di atas, paling tidak ada tiga sikap yang harus dimiliki seorang survivor. Pertama, sikap mental yaitu semangat untuk tetap hidup, kepercayaan diri, akal sehat, disiplin, dan rencana matang serta kemampuan belajar dari pengalaman. Sikap mental dimaksud adalah kita harus memiliki semangat untuk tetap ada, punya kepercayaan DUTA Rimba 61


BISNIS RIMBA

Biomassa, Babak Baru Energi Terbarukan Sejak beberapa tahun lalu, ada isu tentang energi yang berkembang di Indonesia. Yaitu tentang kian terbatasnya kandungan energi fosil di bumi pertiwi. Pengembangan energi alternatif pun terus digalakkan untuk menjawab persoalan itu. Hal itu pula yang mendorong Perhutani melakukan pembangunan Power Plant berbasis biomassa. Seperti apa konretnya?

Pembangunan Power Plant berbasis biomassa itu dilakukan untuk mendukung operasional Pabrik Sagu milik Perum Perhutani di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Untuk memungkinkan pembangunan pembangkit listrik tersebut terlaksana dengan baik, Perhutani pun menjalin kerja sama dengan Korea Western Power. Hal itu diwujudkan ketika Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan CEO Korea Western Power (KWP) Mr. Jung Ha Hwang menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) tentang Pembangunan Power Plant berbasis biomassa untuk Pabrik Sagu Perum Perhutani, di Seoul Korea Selatan, 7 April 2017. Menurut Denaldy, terjalinnya kerjasama tersebut memungkinkan Perhutani Group dapat lebih mengembangkan tanaman biomassa seluas 200.000 Hektare. Dari luas tersebut, akan dapat dihasilkan 3,2 juta MT woodchips. 62 DUTA Rimba

Nilai woodchips sebesar itu bisa digunakan untuk membangun pembangkit listrik setara 800 MW per tahun atau 1.6 juta MT wood pellet. Artinya, energi biomass dapat menghemat penggunaan energi fosil semisal solar hingga senilai dua triliun rupiah per tahun. “Pengembangan biomassa power plant itu penting disiapkan sejak awal, mengingat tren konsumsi energi dunia ke depan lebih mengarah pada sumbersumber pemanfaatan biomassa seperti limbah pohon. Perhutani memiliki banyak peluang untuk mengembangkan energi biomass ini dari kawasan hutannya, termasuk dari limbah pabrik sagu di Papua Barat yang bisa dimanfaatkan,� ungkap Denaldy. Kerjasama tersebut berawal dari program G to G yang terjalin di antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2007 untuk pengelolaan hutan seluas 500.000 hektare. Perhutani kemudian

menindaklanjuti dengan jalinan kerjasama penanaman tanaman fast growing species (FGS) tahun 2009. Kerjasama penanaman tanaman fast growing species (FGS) jenis sengon, Acacia mangium, Gmelinia arborea seluas 7.424,19 Hektare dengan perusahaan Korean Indonesia Forestry Centre (KIFC), anak usaha National Foresty Cooperatives Federation (NFCF), itu juga diikuti kerjasama Perhutani dengan Korean Forestry Promotion Institute (KoFPI) tahun 2013, untuk penanaman gliricideae seluas 1500 Hektare di wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah. Selama kunjungannya di Korea Selatan April 2017 itu, Direktur Utama Perhutani juga bertemu dengan pimpinan KoFPI dan Korea East West Power (KEWP). Pertemuan tersebut membahas rencana MoU lanjutan tentang perluasan kerjasama penanaman biomassa dari semula 2.000 Hektare menjadi 10.000 Hektare, disertai industri

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


pengolahannya. Di dalam pertemuan tersebut, disepakati, KEWP akan membantu pembangunan mini power plant sebagai percontohan manfaat biomassa dari hutan untuk energi, yang akan dipusatkan di lokasi ekowisata Sentul. Sedangkan KoFPI bersama Perhutani akan menyiapkan Feasibility Study Proyek Biomassanya. Terkait hal tersebut, beberapa investor Korea Selatan lainnya juga berminat untuk menjalin kerjasama Proyek Biomassa Perhutani Group. “Kita merencanakan areal untuk biomassa seluas 200.000 Hektare. Pihak yang berminat dan telah membahasnya dengan Perhutani adalah Hyundai Corp, Aju Corp, GS EPS, UC Plant, dan Korbi,� demikian pesan Denaldy dari Seoul, Korea Selatan.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Energi Biomassa

Pada prinsipnya, ada dua jenis energi di dunia yaitu energi terbarukan dan tak terbarukan. Energi terbarukan adalah sumbersumber energi yang bisa diperbarui kembali atau bisa digunakan secara berulang. Sebaliknya, energi tak terbarukan tidak bisa digunakan secara terus menerus dan akan habis pada satu titik. Biomassa sendiri merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu kepada bahan-bahan biologis yang berasal dari organisme yang belum lama mati. Hal ini berbeda dengan bahan bakar fosil yang membutuhkan waktu hingga jutaan tahun untuk dapat terbentuk. Sumber-sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu, limbah, dan alkohol. Umumnya, biomassa merujuk

pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tetapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar. Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi. Sebagai salah satu bentuk energi terbarukan, biomassa merupakan jenis bahan bakar yang dibuat dengan cara mengonversi bahan biologis semisal tanaman. Seperti diketahui, tumbuhan memroduksi makanan dengan bantuan sinar matahari melalui proses yang disebut fotosintesa. Energi ini lantas ditransfer ke DUTA Rimba 63


BISNIS RIMBA hewan atau manusia saat mereka mengonsumsi tumbuhan tersebut. Saat tidak dikonsumsi oleh hewan dan manusia itulah, tumbuhan tersebut lantas dipecah atau dimetabolisme oleh mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbondioksida dan metana kembali ke atmosfer. Hal tersebut merupakan proses berkesinambungan yang berkontribusi pada siklus karbon. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Umumnya, yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah, setelah produk primernya diambil. Agar dapat digunakan sebagai bahan bakar, biomassa memerlukan teknologi untuk dapat mengonversinya. Secara umum, teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi, dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena pada umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk

64 DUTA Rimba

kepraktisan dalam penggunaannya. Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.

Pabrik Sagu Perhutani

Pembangunan pabrik sagu milik Perhutani di Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat, merupakan proyek proyek yang telah dikerjakan sejak 2013 dan tuntas pada Desember 2015. Di awal tahun 2016, pabrik sagu tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI, Joko Widodo. Ketika itu, Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, nilai investasi pabrik sagu tersebut mencapai 150 milyar rupiah dan ditargetkan menghasilkan profit yang cukup besar. “Semoga pabrik tepung sagu ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar,� demikian dikatakan Presiden Joko Widodo saat peresmian pabrik tersebut. Pabrik sagu tersebut

merupakan pabrik sagu terbesar di Indonesia. Pagu sagu itu bisa mengolah 6000 batang sagu ukuran 1 meter (tual) dan meproduksi 100 ton tepung sagu setiap harinya. Tual dipasok dari warga lokal setempat. Untuk setiap 1 batang tual, warga memperoleh Rp 9000 secara tunai, sedangkan pemilik hak ulayat lahan sagu memperoleh Rp 900 per tual yang dipotong warga. Selama satu tahun pertama pengoperasiannya, proses produksi pabrik sagu itu hanya 50% dari kapasitas terpasang. Produksi maksimal baru dimulai sejak tahun 2017 ini. Di dalam pengoperasiannya, pabrik sagu itu memekerjakan 40 orang di pabrik dan 400 hingga 600 orang di hutan sagu. Selain itu, masyarakat setempat juga dilibatkan semisal untuk keperluan transportasi penyedia bahan bakar, minyak dan semua akses suplai ke pabrik. Diperkirakan, hutan sagu di Papua dapat menghasilkan tepung sagu hingga 900 kilogram per batang pohon sagu. Selain itu, masyarakat setempat juga turut dilibatkan dalam produksi, karena Perhutani juga melakukan kerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Busiro di Kais. Tentu semua langkah tersebut diambil untuk menjamin kestabilan langkah operasional pabrik sagu Perhutani. Ujungnya adalah peningkatan produktivitas. Bravo! n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Rambutan

Buah Murah yang Kaya Manfaat Rambutan merupakan salah satu buah yang berperan besar meningkatkan kesehatan tubuh. Di antara rasanya yang manis dan asam, buah ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya, bisa menyembuhkan aneka penyakit, mulai dari sariawan hingga diabetes.

A

nda pasti sudah tidak asing dengan buah ini karena banyak ditanam di pekarangan warga serta tersedia di pasaran dengan harga yang murah. Musim rambutan biasa tiba di awal tahun. Mulai Desember hingga Februari merupakan musim panen rambutan, sehingga pasti akan banyak penjual yang menjajakannya. Saat sedang musimnya, buah ini akan mudah didapatkan di pinggir jalan atau di berbagai pasar tradisional dan modern. Harganya yang relatif terjangkau, menjadikan buah ini favorit di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis membuat rambutan banyak digemari masyarakat, apalagi buah ini mengandung banyak

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Buah rambutan adalah buah tropis yang dihasilkan dari tanaman Nephelium lappaceum, termasuk dalam keluarga yang sama dengan kelengkeng, leci, dan matoa. Nama rambutan diambil dari kata “rambutâ€? istilah dalam bahasa Melayu yang berarti bulu. Buah rambutan mengandung arti buah yang berbulu. Nama tersebut sesuai bentuk kulit buahnya yang ditumbuhi duri halus menyerupai bulu. Rambutan berasal dari Indonesia, karena buah ini hanya bisa hidup di daerah tropis dan di Indonesia banyak sekali terdapat pohon rambutan, bahkan ada yang membudidayakan. Buah rambutan berbentuk bulat, warnanya mulai dari hijau,

kuning hingga merah. Daging buah berwarna putih cenderung bening. Buah yang telah matang rasanya manis hingga asam manis. Bagian yang bisa dimakan hanya daging buah, sedangkan kulit dan bijinya tidak bisa dimakan. Terus Menyebar Dari sumber genetiknya, asal usul rambutan adalah Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia. Berbagai spesies liar terdapat di pedalaman Kalimantan Timur. Dari kawasan ini terus menyebar ke negara tetangganya semisal Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di luar Asia Tenggara, rambutan ditanam di Australia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Kepulauan Karibia, Kepulauan Hawaii, Florida, India,

DUTA Rimba 65


ENSIKLO RIMBA dan Srilanka. Rambutan mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia pada abad ke-20, terutama ke daerah Australia, Amerika dan Afrika yang memiliki iklim tropis. Tidak ada catatan rinci mengenai perkembangan awal budidaya rambutan. Diketahui tanaman rambutan yang ada di Thailand dibawa dari Malaysia sekitar 100 tahun yang lalu. Sedangkan di Filipina, rambutan mulai diperkenalkan sejak tahun 1913-1914 dari biji asal Indonesia. Pada 1939 tercatat biji rambutan dari Jakarta dengan nama populer maharlika dibawa ke Filipina. Hingga kini tanaman ini menjadi induk bagi rambutan yang

dikembangkan secara komersial di Filipina. Di Indonesia, buah ini memiliki banyak sebutan, di antaranya rambot, rambuteun, jailan, folui, bairabit, banamaon, beriti, sagalong, maliti, puson, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, walungas, lelamun,

66 DUTA Rimba

toleang. Di habitat aslinya, pohon rambutan bisa tumbuh hingga 25 meter. Namun jika dibudidayakan, tingginya hanya 5-9 meter. Tajuknya cukup rimbun dengan diameter 5-10 meter. Batang rambutan terbentuk dari kayu keras berbentuk silinder, kulit batang berwarna cokelat cenderung abu-abu dengan permukaan berkerut. Percabangannya cenderung horizontal

kadang agak mengarah ke atas. Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan. Namun, kayu rambutan bagus sekali untuk kayu bakar. Rambutan merupakan

tanaman yang selalu hijau sepanjang masa. Daunnya berbentuk lonjong atau memanjang dengan ujung tumpul meruncing. Warna daun hijau muda hingga hijau tua tergantung varietasnya. Bunga muncul di ujung cabang pada ketiak daun. Ukuran bunga rambutan kecil berwarna putih kekuning-kuningan, tersusun dalam bentuk tandan (malai). Setiap tandan terdiri dari 502.000 kuntum bunga. Bentuk buah

rambutan bulat hingga sedikit lonjong. Kulit buahnya tebal dan ditumbuhi duri halus yang lebih mirip bulu. Duri rambutan ada yang lebat ada yang jarang, ada yang panjang dan ada yang pendek tergantung pada varietasnya. Daging buah rambutan berwarna putih cenderung bening membungkus

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


biji yang berbentuk lonjong. Rambutan merupakan tanaman tropis. Suhu yang dikehendaki tanaman ini ada pada kisaran 22-35ºC dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun. Pohon rambutan tidak tahan terhadap suhu dingin, pada suhu kurang dari 4°C tanaman ini tidak akan bertahan lama. Kalau pun bertahan pasti mengalami kerusakan yang parah. Habitat yang cocok untuk tanaman ini adalah dataran rendah daerah tropis dengan ketinggian sekitar 30-500 meter di atas permukaan laut. Produksi buahnya kurang begitu baik pada ketinggian lahan kurang dari 30 meter. Keadaan tanah yang disukai rambutan adalah tanah gembur dan sedikit berpasir dengan tingkat keasaman pH 5,5-6,7. Tanaman ini masih bisa tumbuh di tanah yang kurang subur dan drainase yang buruk, asal bukan tanah tergenang. Akar tanaman ini untuk obat demam, kulit kayunya untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal (popok). Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan, setelah bijinya dikeluarkan. Varietas rambutan yang dianjurkan (telah dilepas) adalah binjai (merah), rapiah (kecil, hijau kekuningan), lebak bulus (merah), garuda (besar, merah menyala), antalagi (merah), dan bahrarang (merah) serta sitangkue (merah). Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar). Panen dilakukan dengan cara memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya dapat mencapai 500 - 700 kg per pohon. Untuk pemasaran ke luar negeri, buah harus dibersihkan dari kutu dan semut. Untuk Kesehatan Rambutan punya segudang manfaat bagi kesehatan tubuh seperti dikutip http:// intips-kesehatan.blogspot.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

co.id/2013/12/manfaat-dahsyatrambutan-kesehatan-tubuh.html. Pertama, mendongkrak energi tubuh. Bagi Anda yang mudah capek dalam berbagai rutinitas pekerjaan, mengonsumsi buah rambutan dapat meningkatkan energi dengan cepat. Ini karena buah rambutan mengandung sejumlah karbohidrat dan protein yang dibutuhkan tubuh. Kedua, menjaga tubuh dari berbagai radikal bebas. Udara yang kita hirup tiap detik juga membawa zat-zat berbahaya bernama radikal bebas. Buah rambutan mengandung vitamin C yang bermanfaat menjaga dan melindungi tubuh dari berbagai radikal bebas itu. Ketiga, penurun berat badan yang efektif. Buah rambutan mengandung sumber serat dan air. Sehingga mengenyangkan tubuh dan membuat mereka yang mengonsumsinya tidak mudah lapar dalam waktu yang relatif lama. Keempat, penangkal anemia yang ampuh. Sumber zat besi dalam buah rambutan dapat menghindarkan dari rasa pusing serta membuat seseorang tidak mudah lelah dengan aktivitas kerja yang begitu padat. Kelima, pencegah kanker yang ampuh. Asam gallic yang terkandung di dalam buah rambutan dapat menghancurkan berbagai radikal bebas yang berada di tubuh yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit kanker. Keenam, menguatkan sistem imun tubuh. Kandungan tembaga di buah rambutan bermanfaat besar dalam pembuatan sel darah putih. Sel darah putih inilah yang bertugas melawan berbagai virus, kuman serta bakteri yang membahayakan tubuh. Ketujuh, organ ginjal yang lebih sehat. Kandungan fosfor dalam buah rambutan berperan nyata untuk menghilangkan berbagai limbah yang terkonsentarasi di dalam organ ginjal.

Kedelapan, mencegah dan mengobati sariawan. Ini dikarenakan kandungan vitamin yang terdapat dalam buah rambutan memiliki kadar vitamin C yang cukup banyak sehingga baik untuk mengobati sariawan. Kesembilan, mengobati disentri. Bagi yang sedang terkena penyakit disentri segeralah kupas sepuluh kulit rambutan kemudian iris-iris kecil dan rebuslah, minum air hasil rebusan tersebut hangathangat 2-3 kali sehari. Kesepuluh, menurunkan panas demam. Jika demam sedang melanda anak atau keluarga Anda, kulit rambutan juga bisa dijadikan obat herbal yang cukup manjur dengan cara mengeringkan kulit rambutan dan tumbuk hingga cukup halus lalu rebus dan saring air rebusan itu. Minumlah air rebusan tersebut bisa dicampur madu jika ingin menambahkannya. Kesebelas, mencegah diabetes. Untuk pengobatan ini, cukup ambil biji rambutan lalu keringkan hingga kering. Setelah itu tumbuk hingga benar-benar halus dan seduh dengan air panas. Jika diminum rasanya seperti kopi luwak, tapi ada sensasi rasa buahnya namun ini cukup manjur untuk mencegah bahkan mengobati penyakit diabetes atau kencing manis. Ketika musim rambutan telah tiba, beli dan konsumsilah buah ajaib ini. Vitamin yang terdapat dalam buah rambutan ini dapat meningkatkan kadar oksigen dan membuat Anda tidak gampang lesu. n DR

DUTA Rimba 67


WISATA RIMBA

Wana Wisata Grape

Menyatu dengan Keasrian Alam di Lereng Gunung Wilis Ingin menghirup udara segar yang alami di lereng Gunung Wilis, mandi di sungai yang airnya jernih dingin, serta menikmati air terjun, silakan datang ke Wana Wisata Grape. Objek wisata yang berada di wilayah hutan Perum Perhutani KPH Madiun ini banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada saat liburan.

R

ibuan pengunjung memadati Wana Wisata Grape yang lokasinya di wilayah hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun saat liburan tahun baru, 1 Januari 2017. Banyaknya pengunjung menyebabkan Satlantas Polres Madiun memberlakukan arus lalu lintas sistem buka tutup. Salah seorang pengunjung, Dwi, mengaku, sekarang Grape Perhutani Madiun bagus. Dwi bersama keluarganya dapat menikmati alam, udara segar, mandi di sungai yang airnya jernih dingin, dan ada air terjun. Ada nuansa seperti Ubud Bali, flying fox, rumah pohon, mandi bola, bahkan sekarang kulinernya enak. Administratur Perhutani KPH Madiun, Widhi Tjahjanto,

68 DUTA Rimba

mengatakan, pengunjung Grape mencapai 2.000 orang saat tahun baru tersebut. Jumlah ini luar biasa. Wana Wisata Grape yang terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bisa menjadi salah satu pilihan tujuan wisata keluarga yang menarik. Daya tarik Wana wisata Grape adalah panorama hutan rimba yang masih alami dan kesejukan alam yang khas. Wana wisata Grape terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut. Lokasi taman rekreasi ini berada di tepi hutan jati. Lokasinya seluas area sekitar 1,5 hektare terletak di kawasan hutan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kresek, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Brumbun, KPH Madiun.

Lokasinya juga berdekatan dengan areal persawahan penduduk dan Sungai Lereng Wilis yang berbatu berpanorama indah. Untuk menuju lokasi Grape, dari pusat Kota Madiun butuh waktu sekitar satu jam dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer. Wana wisata ini merupakan satu dari sejumlah objek wisata andalan Kabupaten Madiun.

Wahana Konservasi Hutan

Tempat ini sangat cocok untuk memulihkan hati, jiwa, dan refreshing dari hiruk pikuk kehidupan kota. Di sana juga terdapat sungai yang mengalir jernih yang bersumber langsung dari mata air pegunungan Dungus. Terdapat perkebunan yang bisa digunakan untuk olahraga

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

DUTA Rimba 69


WISATA RIMBA gunung, seperti sepeda, hiking, panjat tebing, dan berkemah. Di sepanjang jalan menuju ke area Grape, terdapat banyak warung yang menyediakan berbagai makanan. Namun tempat yang paling utama, lokasinya ada di kebun jati, melalui sawah-sawah dan sungai-sungai pegunungan yang masih asri. Lokasi tempat makan ini ternyata ada dua tempat namun berdampingan. Yang satu ada di pinggir sungai, yang satu lagi di tengah-tengah kebun jati. "Wana Wisata Grape ini sering menjadi tujuan wisata bagi keluarga, anak-anak sekolah, dan instansi yang melakukan pelatihan di alam," ujar petugas jaga Wana wisata Grape, Surat. Pada wana wisata ini, selain terdapat wahana bermain, terdapat pendopo yang dapat digunakan sebagai tempat beristirahat. Menurut Surat, selain menjadi salah satu objek wisata hutan yang ada di Kabupaten Madiun, Wana Wisata Grape juga menjadi wahana

70 DUTA Rimba

konservasi hutan. Pohon rimba langka yang berumur puluhan tahun terawat dengan baik di kawasan itu. Misalnya, pohon mahoni, sengon, flamboyan, dawung, pete, hingga nangka. Tidak hanya itu, tambah Surat, kawasan itu juga dijadikan tempat pembibitan aneka bibit pohon rimba liar. Perum Perhutani KPH Madiun menilai prospek Wana Wisata Grape sangat bagus. Tingkat kunjungan wisatawan di objek wisata alam dengan suasana hutan ini juga cukup baik dan banyak dikunjungi wisatawan, apalagi saat hari libur. Pengembangan akan terus dilakukan di wana wisata ini dengan menambah sejumlah sarana dan fasilitas umum lainnya. Seperti pembangunan toliet, masjid, dan penataan warung makanan yang menjadi peluang bisnis bagi warga desa sekitar. Secara bertahap akan terus dikembangan objek ini tanpa meninggalkan unsur alam dan kawasan hutan yang lestari. Tentu saja, pengembangan tersebut

dilakukan setelah berkoordinasi dengan Pemkab Madiun. Pengelolaan Wana Wisata Grape ini dilakukan bersama oleh KPH Madiun dan Pemkab Madiun. Bagi hasil di antara keduanya ditetapkan sebanyak 60 persen untuk KPH Madiun dan 40 persen untuk Pemkab Madiun. Dari 60 persen bagian KPH Madiun, sebanyak 30 persen di antaranya masuk ke Perhutani dan 30 persen lainnya digunakan warga desa sekitar yang selama ini menjaga, merawat, dan membersihkan lokasi wisata ini. Sedangkan untuk pengamanan dari tindakan kriminalitas dan asusila di kawasan ini, KPH Madiun melibatkan warga desa sekitar, polisi, dan Pemkab Madiun, yakni satuan polisi pamong praja. Salah satu pengunjung Wana Wisata Grape, Wahono, mengaku sangat senang berkunjung ke objek tersebut. Selain hawanya yang sejuk, dia bisa mengajak anaknya mengenal bibit pohon yang sedang dikonservasi. "Suasananya sangat

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


sejuk dan nyaman. Selain bermain di areal setempat, kami juga bisa mengenal sejumlah bibit tanaman langka," kata pengunjung asal Madiun ini. Wahono berharap agar wahana bermain dan fasilitas umum yang ada di Wana Wisata Grape dapat ditambah sehingga lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung. “Apalagi di sekitar lokasi telah banyak dibuka warung makan lesehan yang menawarkan konsep alami hutan. Pasti tambah ramai," katanya.

Pemandangan Indah

Grape adalah tempat favorit yang menantang bagi pesepeda di kota Madiun, karena jalanannya menanjak terus. Setiap hari Minggu ramai sekali biker yang menuju ke sana dan keluarga banyak yang berwisata ke sana. Pejalan sehat juga banyak yang ke sana, biasanya mereka membawa kendaraan yang kemudian diparkir di tempat wisata kemudian dilanjutkan jalan kaki menuju hutan. Di atas Grape terdapat PLTA Golang. Perjalanan dari Kota Madiun menuju ke Grape bila dilakukan dengan berjalan kaki atau naik sepeda akan cukup menantang. Jalannya berkelok-kelok, naik terus dengan hutan di kanan kiri. Wisata di Grape adalah wisata yang murah meriah, tapi sudah bisa membuat pikiran ini menjadi segar kembali. Di sana memang ada warung yang menyediakan makanan kampung, seperti nasi pecel dengan lauk ayam kampung goreng atau ikan wader. Rute terdekat dari Kabupaten Madiun, yakni Pagotan-DaganganBanjarsari-Dungus-Kresek dengan sepeda motor. Perjalanan memakan waktu kurang lebih setengah jam melewati pedesaan dengan suguhan barisan persawahan dihiasi panorama Gunung Wilis di belakangnya. Jalan yang cukup bagus dan mulus memperlancar perjalanan.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Setelah dipuaskan dengan pemandangan persawahan nan luas membentang, akhirnya tiba di Pasar Dungus, sebuah titik pertemuan jalur Pagotan-Dungus dengan Madiun-Dungus. Dari Pasar Dungus berbelok ke kanan hingga bertemu jalan bercabang lalu mengambil jalur yang kanan. Jalan pun semakin menanjak. Di sini pulalah terletak RS Paru Dungus. Setelah itu akan bertemu percabangan jalan lagi. Silakan mengambil jalur kiri menuju Wana Wisata Grape. Jalur ke kanan menuju Monumen Kresek tempat pembantaian zaman PKI dulu. Pemandangan indah terus berlanjut. Hutan jati, pohon kakao, dan area persawahan masih luas membentang. Kanal milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur menemani sepanjang perjalanan. Hanya saja di jalur ini berkelokkelok sehingga harus berhati-hati, ditambah lagi adanya rombongan anak muda bersepeda motor yang sering tiba-tiba berhenti untuk berfoto. Di jalur ini pula mulai terdapat pondok-pondok kecil yang menyajikan masakan khas setempat. Ada wader, belut, dan udang sungai. Kebanyakan yang singgah di pondokpondok ini adalah anak muda. Sejauh yang bisa diamati, wisatawan di Grape ini 100% lokal. Meski lokal, jika diamati,

bukan hanya warga Madiun yang berkunjung ke sana, terbukti ada kendaraan berpelat nomor AG, P, dan AB. Yang bermobil biasanya adalah rombongan keluarga dan instansi. Ada pun anak-anak muda kebanyakan datang beramai-ramai. Ada yang bergerombol di dekat jembatan, ada yang masuk ke lokasi sungai menikmati alam, ada juga yang bermain air di sungai. Ada pula yang berkendara lebih ke atas lagi ke arah PLTA Golang. Fasilitas di Wana Wisata Grape ini cukup memadai. Setidaknya tersedia toilet, musala, dan tempat sampah. Di wana wisata ini pengunjung bisa menikmati udara segar di bawah rimbunnya pohon jati, trembesi, dan nangka. Jika berencana berwisata ke Grape, beberapa barang yang sebaiknya dibawa. Barang tersebut adalah pakaian ganti, perlengkapan mandi, sandal jepit, dan P3K. Tak lupa juga bawalah uang kecil untuk keperluan parkir, ke toilet, dan membeli jajanan. Jangan lupa pula isi penuh baterai ponsel dan kamera serta isilah pulsa ponsel. Jangan lupa selama perjalanan harus hatihati karena lokasi turun ke sungai terbilang curam dan licin. n DR

DUTA Rimba 71


RIMBA DAYA

Perhutani Madiun Bantu Kembangkan Budidaya Lele KPH Madiun membantu masyarakat yang tinggal di tepian hutan Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Itu diwujudkan dengan memberikan bantuan benih lele kepada Karang Taruna di Desa Dimong. Diharapkan dengan bantuan itu dapat meningkatkan pendapatan usaha produktif mereka.

P

erum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun membina usaha produktif masyarakat desa tepian hutan dengan program bina lingkungan. Ini diwujudkan dengan mengucurkan bantuan benih lele kepada karang taruna Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Wakil Administratur Perhutani KPH Madiun, Trirahardjo, menyatakan, kerja sama dalam bidang pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani, yang ditujukan ke masyarakat desa tepian hutan dalam kategori minus. Pemberian bantuan bibit lele melalui program bina lingkungan Perhutani itu sebagai pengembangan usaha produktif masyarakat. “Maksud dan tujuan program bina lingkungan ini adalah upaya peningkatan pendapatan usaha

72 DUTA Rimba

produktif masyarakat yang telah ada. Implementasinya, dengan memberikan bantuan bibit lele bisa menambah lapangan kerja masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa mandiri dan tidak selalu mengandalkan pendapatannya dari hutan. Hal ini membuat keamanan hutan dari pencurian pohon terjaga,� tegas Trirahardjo. Kepala Desa Dimong, Sudjarwo, menyambut gembira program bina lingkungan dari Perum Perhutani. Program ini membuat masyarakat Desa Dimong dapat mengembangkan sayapnya dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi mereka melalui terobosan usaha produktif ternak lele. “Melalui program ini kami atas nama perangkat desa dan seluruh warga Desa Dimong menyampaikan terima kasih kepada Perhutani Madiun yang telah membantu tambahan modal usaha budidaya

ternak lele. Ternak lele yang kami garap sementara ini sebanyak lima kolam dengan asumsi benih masingmasing kolam sebanyak 12.000 bibit,� kata Sudjarwo.

Estimasi Keuntungan

Dengan analisa usaha biaya produksi (pakan, pemeliharaan, pemanenan, pemasaran) sebesar Rp12 juta, estimasi hasil produksi 1 ton per panen dengan harga Rp 16.000 per kg dengan nilai Rp 15 - 16 juta per kolam. Keuntungan bersih yang diterima sebesar 3 - 4 juta Rupiah per kolam dalam kurun waktu 2,5 - 3 bulan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau corporate social responsibility (CSR) ini merupakan bentuk tanggung jawab Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada masyarakat. PKBL dilaksanakan dengan dasar UU No 19 tahun 2003 tentang BUMN. Dasar NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


lainnya adalah Peraturan Menteri BUMN No Per-05/MBU/2007 yang menyatakan, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak hanya mengejar keuntungan melainkan turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. PKBL merupakan program pembinaan usaha kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2% dari laba bersih untuk program kemitraan. Pilihan usaha ternak lele cukup menjanjikan karena konsumen lele dari hari ke hari terus meningkat. Kehadiran pedagang kaki lima pecel lele yang semakin banyak, membuktikan bahwa lele digemari masyarakat. Kondisi itu membuat banyak sekali usahawan muda yang melirik bidang usaha ini, karena dipandang sebagai salah satu usaha yang menguntungkan. Tak heran jika banyak lulusan sarjana yang fokus dalam membesarkan usaha ternak lele. Padahal mereka bukan berasal dari jurusan peternakan. Selain karena untung besar yang didapatkan, usaha beternak catfish ini semakin menggiurkan lantaran modal kecil yang dibutuhkannya. Ternak lele dari pembibitan hingga pembesaran juga terbilang mudah dilakukan. Untuk bisa sukses memulai usaha sebagai peternak, tentu harus menyiapkan modal dan pengetahuan yang benar tentang ternak lele, semisal pembibitan atau pembenihan, dan pemijahan. Beberapa hal penting yang disajikan NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

di bawah ini bisa melengkapi bagi siapa pun yang ingin terjun dalam budidaya catfish ini. Harus diakui, ternak lele memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut, antara lain mudah dilakukan dan tak butuh modal banyak. Khusus untuk kolam terpal seperti yang digunakan oleh karang taruna Desa Dimong, mereka bisa mengatur ikan yang ada di dalam kolam dengan sangat mudah. Budidaya lele itu praktis saat panen, jika dilakukan dalam kolam terpal. Air dapat dikontrol dengan mudah jika dilakukan dalam kolam terpal. Peternak bisa

menentukan media terbaik bagi habitatnya tanpa harus khawatir kontaminasi dari air tanah. Keunggulan di atas merupakan keunggulan khusus untuk budidaya lele yang dilakukan di dalam kolam terpal. Saat membuat kolam terpal perlu diperhatikan beberapa hal. Belilah terpal yang cukup kuat dan tebal untuk menahan tekanan air. Untuk memilih terpal, usahakan pilih dengan hati-hati, karena ada beberapa terpal yang robek ketika menahan tekanan air yang cukup kuat. Ukuran terpal dapat disesuaikan dengan besar lahan yang akan ditaruh kolam di atasnya. Namun umumnya terpal yang beredar di pasaran berukuran 4 x 6 meter. Kemudian siapkan bambu untuk kerangka kolam. Usahakan bentuk kerangka cukup kokoh agar tidak rusak atau roboh ketika dimasukkan air. Untuk dasar dan dinding kolam, dapat ditambahkan papan kayu

biar kuat. Setelah itu taruh terpal di atasnya dan ikat dengan kuat. Ukuran kolam dapat disesuaikan dengan lahan. Umumnya 2 x 4 meter atau 3 x 4 meter dengan kedalaman sekitar 0,5 meter. Setelah selesai dalam pembuatan kolam selanjutnya tentukan tujuan pembudidayaan nantinya. Dalam pembudidayaan ikan lele dibagi dalam dua tipe yaitu untuk anakan dan pembesaran untuk konsumsi. Yang dimaksud anakan adalah yang dibudidaya untuk diambil anakan lele semata, tujuanya untuk dijual dalam bentuk bibit anakan lele. Umur anakan ini antara 1-2 bulan. Sedangkan lele konsumsi adalah lele yang ditujukan untuk konsumsi dan sudah berumur 4 bulan atau sudah masuk ukuran siap dijual ke pasar. Silakan

memilih salah satu atau keduanya. Apabila memilih keduanya, tentu tidak perlu membeli bibit lagi untuk kolam pembesaran lele untuk konsumsi.

Lebih Cepat Tumbuh

Bagi yang membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk dijual sebagai lele konsumsi maka sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 Cm, lebih baik lagi bibit jenis lele dumbo. Kenapa demikian? Dalam hal ini pertimbanganya adalah ukuran bibit yang sebesar itu akan akan lebih cepat tumbuh sehingga panen bisa berlangsung lebih cepat dalam kurun waktu sekitar tiga bulan sudah bisa dipanen. Jika ingin hasilnya lebih baik dan optimal maka sebaiknya disuplai dengan memberikan makanan DUTA Rimba 73


RIMBA DAYA

Kelebihan Budidaya Lele Gunakan Terpal Tidak memerlukan lahan yang luas Lebih flexibel (kolam dapat dipindah) Perawatan kolam lebih mudah Biaya pembuatan dapat diminimalisir Lele hasil budidaya tidak berbau lumpur Tidak mudah terkena banjir Kontaminasi dengan tanah yang tidak berkualitas dapat dihindari Mudah dalam melakukan panen Mudah dalam melakukan panen

seoptimal mungkin. Budidaya lele untuk konsumsi lebih aman dibanding pembibitan. Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan kematian. Untuk air, tidak perlu penggantian sampai masa panen, kecuali jika air dirasa sudah sangat keruh cukup tambahkan air ke dalam kolam tanpa menguras. Jangan lupa soal makanan, karena ini sangat vital. Jika telat memberi makan atau jumlah makanan kurang, ikan lele akan memakan temanya. Hal ini disebabkan sifat kanibalisme ikan lele. Berikan makanan ikan lele atau biasa disebut pelet dua kali sehari secukupnya. Jika ingin menghemat, dalam pemberian pakan dapat dicampur dengan bangkai ayam. Bisa juga dengan jeroan ayam. Kedua pakan alternatif itu dapat diperoleh di peternakan dan tempat pemotongan ayam. Hal tersebut, bisa didapatkan 74 DUTA Rimba

secara cuma-cuma. Kalau pun harus membayar, harganya akan sangat murah. Dengan pakan alternatif dapat dilakukan penghematan biaya pembelian pakan. Ada beberapa tips dalam membudidayakan ikan lele yang bisa menjadi pegangan. Setelah yakin untuk membudidayakan ikan tersebut, sekarang saatnya untuk mulai langkah dalam cara ternak catfish. Paling tidak secara ringkas dapat ditampilkan tiga langkah yang harus diperhatikan. Pertama, hitung dulu bibit yang akan ditanam dalam kolam tersebut. Sesuaikan dengan jumlah modal yang dimiliki atau sudah disiapkan. Hal ini karena jumlah bibit sangat erat kaitannya dengan luas kolam terpal untuk lele yang dipelihara. Kedua, gunakan perbandingan yang tepat saat membuat kolam terpal. Pembuatannya bisa didasarkan pada

ukuran 100 ekor lele per 1 meter persegi luas lahan. Sementara itu, untuk ketinggian kolam dengan terpal sekitar 1 meter. Sementara panjang dan lebarnya bisa disesuaikan dengan bibit lele yang sudah disiapkan tadi. Ketiga, masukkan air ke dalam terpal. Air ini juga harus mengandung plankton dengan metode dicampur dengan kompos sapi lantas dibiarkan selama tiga hari. Baru bibit ikan dimasukkan ke dalamnya. Atau peternak bisa membuat air plankton ini terpisah dari kolam terpal. Jangan lupa untuk memberi makanan ikan sebagai cara budidaya ikan lele yang nantinya akan memberikan manfaat dan hasil maksimal bisnis rumahan ini. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


POJOK KPH

KPH Kedu Utara maksimalkan peran LMDH kelola Wisata Alam Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara merupakan salah satu suatu unit manajemen Perum Perhutani yang berlokasi kantor di kota Magelang. Tugas yang diemban oleh KPH Kedu Utara adalah pengusahaan wilayah hutan melalui kegiatan kelola produksi, sosial dan lingkungan untuk memperoleh manfaat sumberdaya hutan dengan memperhatikan aspek kelestariannya. Total luasan wilayah hutan negara yang dikelola oleh KPH Kedu Utara sekitar 36.000 Ha yang tersebar di lima kabupaten yaitu Magelang, Semarang, Kendal, Temanggung dan Wonosobo. KPH Kedu Utara memiliki dua kelas perusahaan, yaitu kelas Perusahaan Pinus dan Kelas Perusahaan Mahoni dengan fungsi sebagai Hutan Produksi/ Produksi Terbatas dan Hutan Lindung Dalam pengelolaan hutannya, KPH kedu Utara memaksimalkan peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Keterlibatan masyarakat sekitar hutan dalam manajemen maupun pelestarian kawasan hutan sangat di butuhkan, hal ini dimaksudkan agar kawasan hutan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat baik dari segi ekonomi, ekologi dan sosial dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Masyarakat juga dapat menyadari manfaat dari keberadaan hutan dan turut serta dalam menjaga dan melindungi kelestarian hutan tersebut. Tumbuh dan berkembangnya konsep back to nature membuat beragam kegiatan di alam menjadi tren salah satunya adalah wisata di NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

kawasan hutan. Dengan bermodal tersedianya potensi kawasan hutan untuk dikembangkan menjadi objek wisata, KPH Kedu utara merangkul LMDH untuk bekerjasama dalam pengembangan kawasan wisata dengan menawarkan pesona yang dimiliki masing-masing lokasi. Hingga saat ini KPH Kedu Utara tercatat memiliki sekitar 45 destinasi wisata yang sebagian besar dikelola bersama masyarakat desa hutan melalui program PHBM Dari sejumlah objek wisata di KPH Kedu Utara yang saat ini sudah berjalan, terdapat dua destinasi yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan yakni bukit Sikunir dan Gunung Prau, di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dieng. Wisata Bukit Sikunir teletak di dalam kawasan hutan Perum Perhutani petak 7 G1 RPH Dieng Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo dengan luas baku 49,0 ha dengan status hutan lindung. Mulai tahun 2012 Perum Perhutani mengadakan kerjasama pengembangan wisata Sunrise Sikunir dengan LMDH Giri Tirto desa Sembungan. Bukit Sikunir terletak pada ketinggian 2.263 mdpl dan merupakan sebuah bukit yang memiliki panorama berupa sunrise yang indah. Banyak pengunjung yang berbondong-bondong datang ke bukit Sikunir untuk menyaksikan fenomena golden sunrise Sikunir sehingga lokasi ini dikenal bagi para penikmat sunrise. Wisata Gunung Prau Merupakan sebuah lokasi wisata bagi para penggemar kegiatan mendaki gunung atau pecinta alam. Sama seperti pendakian lainnya untuk

mendaki gunung Prau diperlukan persiapan yang lebih matang terutama kesiapan fisik dari pendaki. Salah satu yang membuat Gunung Prau banyak dituju terutama oleh pendaki pemula adalah karena jalur pendakiannya yang relatif lebih mudah. Pendakian Gunung Prau dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu melalui desa Wates, Dieng dan Patak Banteng. Ketiga jalur memiliki ke khasannya sendiri baik dari medan yang dilalui maupun keindahan pemandangan yang dinikmati. Ratarata pendakian dari kedua jalur ini hanya membutuhkan waktu antara 3-4 jam untuk mencapai puncaknya. Gunung yang memiliki ketinggian 2565 mdpl ini menarik karena objekobjek yang dimiliki di sepanjang jalur pendakian. Objek tersebut diantaranya hamparan padang rumput berbukit serta panorama gunung Sindoro-Sumbing yang dapat dinikmati saat berada di Puncak. Dalam pengembangan wisata jalur pendakian gunung Prau, Perum Perhutani KPH Kedu Utara bekerjasama dengan tiga LMDH pada masing-masing jalur yaitu LMDH Bina Tirta untuk jalur pendakian via Patak Banteng, LMDH Alam Lestari untuk jalur pendakian via Dieng dan LMDH Argo Makmur untuk jalur pendakian via Wates. Selama kurun waktu dua tahun terakhir, bukit Sikunir dan Gunung Prau menjadi destinasi wisata favorit di provinsi Jawa Tengah. Tercatat pada hari-hari besar seperti tujuh belasan dan event tahun baru, pengunjung Sikunir dan Gunung Prau bisa mencapai ribuan orang bahkan membuat kemacetan hingga kabupaten Wonosobo.

DUTA Rimba 75


POJOK KPH

Belajar Menanam di BKPH Madura Timur

Baru-baru ini, sekitar 200 siswa SD, SMP, akademisi Universitas Islam Madura, dan pencinta lingkungan hidup, belajar menanam di Petak 61B RPH Pamekasan, BKPH Madura Timur. Para pecinta lingkungan hidup itu datang dari Kabupaten Pamekasan dan Sumenep yang berlatar belakang sekolah adiwiyata. Kegiatan tersebut digelar di sepadan Pantai Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.

P

raktik tersebut dibagi tiga tahap, yaitu menanam, membuat persemaian, dan pendidikan lingkungan hidup. Kegiatan diawali praktik menanam dan pembibitan dengan 2.000 pohon mangrove. Setelah penanaman, dilanjutkan ke lokasi persemaian di pinggir pantai di kawasan hutan yang akan dijadikan obyek wisata mangrove. Selanjutnya, tim memberikan materi pendidikan tentang

76 DUTA Rimba

lingkungan hidup dan kehutanan yang disampaikan Kepala Sub Seksi (KSS) Perencanaan Perhutani, Toni Endro P. Menurut Toni, kelestarian lingkungan sangat penting. Masalah lingkungan hidup menjadi persoalan sehari-hari sehingga terkesan masyarakat tidak peduli lagi terhadap masalah lingkungan. Ketidakpedulian ini disebabkan berbagai sebab, salah satunya adalah kurangnya pendidikan lingkungan hidup. Toni mengatakan, salah

satu penyebab panasnya udara di kawasan perkotaan, adalah kurangnya oksigen yang dikeluarkan oleh pohon yang dihirup manusia. Ketua LMDH Sabuk Hijau, Salaman, menyampaikan tentang fungsi hutan, di antaranya sebagai penghasil oksigen, penahan abrasi/ erosi, penahan angin, serta tempat hidupnya ekosistem laut semisal ikan, kepiting, dan satwa laut lainnya. Hutan mangrove dapat memberikan penghasilan yang memadai. Kopi,

teh, dan madu dari pohon mangrove sudah terkenal di luar Madura, bahkan ke luar negeri. Dengan kesadaran sendiri Salaman menjaga dan merawat hutan. Salaman pun menawarkan untuk menularkan ilmunya kepada orang lain, dengan syarat bahanbahan sudah disiapkan dulu. Sehingga, dia tinggal meraciknya. n DR

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


Belajar Membuat Persemaian Damar dari KPH Banyumas Timur Banyumas - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, 26 Februari 2017, menerima generasi muda satuan karya Pramuka (Saka) Wanabakti Kwartir Cabang Banyumas. Para Anggota Saka Wanabakti Kwartir Cabang Banyumas itu datang untuk belajar membuat persemaian damar di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Baturraden, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas Timur. Asisten Perhutani (Asper) BKPH

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

Gunung Slamet Barat, Rukim, ikut membantu peserta di lapangan. “Kami memberikan teori dan praktik, mulai dari penentuan lokasi persemaian, layout bedeng persemaian, media persemaian, perlakuan benih, cara pembuatan persemaian, sampai bibit siap tanam. Bibit siap tanam itu sangat menentukan keberhasilan tanaman hutan,� kata Rukim. Menurut Rukim, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pendalaman materi krida Saka

Wanabakti pangkalan KPH Banyumas Timur. Pendalaman tersebut meliputi empat krida Saka Wanabakti, yaitu krida tata wana, bina wana, guna wana, dan reksa wana. DR

DUTA Rimba 77


RIMBA INOVASI

WISATA KPH BANYUMAS TIMUR

INOVASI, BUKAN SEKADAR SELFIE Oleh : M. A. Fanani*)

Perhutani memiliki potensi sangat besar di sektor pariwisata. Potensi itu terkandung di sejumlah kawasan milik Perhutani. Tetapi, potensi itu tidak akan banyak memberikan kontribusi jika tidak digarap dengan serius dan profesional. Salah satu bentuk keseriusan menggarap potensi wisata Perhutani adalah terus menghadirkan inovasi. Dan KPH Banyumas Timur melakukan hal itu.

D

ewasa ini, aktivitas wisata tak bisa dipisahkan dari Selfie (self photographie) atau swafoto. Selfie saat ini menjadi hal wajib bagi wisatawan saat mengunjungi lokasi wisata, untuk menunjukkan bahwa ia pernah berada di sana. Kecanggihan teknologi telepon seluler masa kini yang telah dilengkapi dengan kamera berresolusi tinggi, aplikasi edit foto, dan ragam aplikasi media sosial, telah memudahkan hal itu. Ujungnya, hal itu semakin memanjakan setiap orang terutama saat berwisata. Satu hal yang paling mendukung aktivitas selfie adalah hal unik atau land mark yang ada di lokasi tersebut. Di dalam konteks wana wisata, tentu hal itu adalah pemandangan alamnya. Sisi unik yang dimiliki obyek wisata alam adalah view landscape alam yang

78 DUTA Rimba

menarik untuk dijadikan sebagai latar belakang saat berfoto. View landscape alam tersebut bisa berupa gunung, perbukitan, kelok sungai, danau atau telaga, padang rumput, pantai, laut, fenomena matahari terbit/terbenam, hingga gemerlap lampu pada malam hari yang terlihat dari ketinggian. Perhutani memiliki potensi pemanfaatan kawasan hutan untuk wisata. Sebab, Perhutani punya beragam landscape hutan, mulai dari gunung hingga garis pantai. Tetapi hal itu perlu dikelola dengan baik agar optimal. Maka, ragam inovasi pun perlu terus dimunculkan.

Inovasi Pengelolaan Wisata

Pengembangan lokasi wisata sesungguhnya tak bisa dilepaskan dari tiga faktor, yaitu transportasi,

teknologi, dan tren. Melihat tren selfie dan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, inovasi yang paling mudah untuk dilakukan pada pengelolaan wisata alam Perhutani adalah penyediaan titik-titik lokasi khusus untuk selfie. Maka, pengelola harus bisa memastikan sudut pengambilan gambar pada lokasi yang punya daya tarik, agar terlihat indah ketika diabadikan dalam foto. KPH Banyumas Timur pernah memiliki pengalaman melakukan inovasi yang terinspirasi dari Deck di suatu pohon Wisata Kalibiru dan pemandangan laut di obyek wisata negara Brazil dengan membuat Selfie Deck di WW Gunung Selok. Kreativitas spot selfie pun kini semakin unik dan beragam setelah banyak dibuka wisata rintisan di KPH lain. Hal yang unik dari inovasi wisata NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


di KPH Banyumas Timur adalah juga peningkatan pada kinerja mereka di sana. Hal itu berangkat dari asumsi bahwa inovasi Wisata sebaiknya tidak hanya berbicara tentang keunikan spot selfie tetapi revitalisasi sistem dan budaya kerja. Kaidah pengelolaan wisata di KPH Banyumas Timur menggunakan falsafah misi perusahaan, yaitu planet-peopleprofit. Implementasi planet dilakukan dengan cara mengutamakan kelestarian hutan dengan tidak mengubah bentang alam serta NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

mengutamakan penggunaan bangunan semi permanen di dalam kawasan hutan. Implementasi people yaitu mengutamakan sistem kemitraan dengan cara pengelolaan wisata bersama LMDH (mengutamakan pemberdayaan masyarakat) dan penempatan petugas Perhutani yang memiliki minat di bidang pengembangan bisnis wisata. Sedangkan implementasi profit yaitu kebijakan wajib profit pada tahun berjalan. Dari dua belas obyek wisata yang sudah berjalan di KPH Banyumas

Timur, hanya Wana Wisata Curug Cipendok dan Wana Wisata Gunung Selok yang menempatkan Mandor Wisata sebagai pengelola utama. Obyek wisata lainnya dikelola oleh mitra Perhutani, baik LMDH, Pemkab, maupun swasta. Manajemen KPH Banyumas Timur menunjuk karyawan sebagai koordinator wisata melalui SK Tim Pengembangan Usaha pada lokasilokasi yang dikelola oleh mitra. Selanjutnya, koordinator wisata bertugas melakukan supervisi, pendampingan, dan tugas-tugas DUTA Rimba 79


RIMBA INOVASI pelaporan. Koordinator wisata tidak harus diisi oleh pejabat tetapi juga bisa karyawan-karyawan yang progresif dan memiliki passion terhadap bisnis wisata. Keterbatasan petugas karyawan Perhutani dan pentingnya akses masyarakat lokal terhadap pengelolaan wisata, membuat konsep yang berjalan di KPH Banyumas Timur mengutamakan kemitraan dengan LMDH. Meskipun prosentase angka pendapatan dari sektor wisata belum besar, namun multiplier effect yang terjadi begitu terasa. Di antaranya adalah meningkatnya dukungan masyarakat terhadap kelestarian hutan serta tumbuhnya kegiatan ekonomi penyokong wisata. Kebijakan wajib profit di tahun berjalan lantas diimplementasikan dalam sistem pemasaran yang efektif, sistem kontrol yang ketat, dan sistem keuangan yang akuntabel. Media pemasaran wisata KPH Banyumas Timur menggunakan media sosial, baik instagram, facebook dan youtube. Alasan penggunaan media sosial dalam pemasaran karena tak perlu biaya tinggi. Khusus penggunaan instagram, KPH Banyumas Timur bekerjasama dengan akun instagram yang memiliki banyak pengikut dan akun instagram komunitaskomunitas yang berhubungan dengan kegiatan wisata. KPH Banyumas Timur juga bergabung dengan aliansi atau paguyuban wisata yang dibentuk di setiap kabupaten. Komunikasi yang intensif dengan aliansi atau paguyuban wisata memudahkan KPH Banyumas Timur dalam mengikuti tren wisata, kebijakan pemerintah, hingga perilaku konsumen. Semua itu menjadi lengkap dengan adanya mekanisme kontrol yang baik. Sistem kontrol yang ditetapkan itu di antaranya yaitu kebijakan penggunaan tiket yang wajib dicetak oleh pihak Perhutani. Jumlah tiket yang terjual 80 DUTA Rimba

setiap harinya wajib dilaporkan melalui pengawasan masingmasing koordinator wisata kepada Administratur KPH Banyumas Timur. Perhutani memberikan edukasi kepada pengelola wisata bahwa kontrol tiket harian tersebut sangat penting sebagai komitmen kerjasama. Untuk memberikan rasa nyaman bagi pengunjung, pengelolaan wisata wajib diasuransikan. KPH Banyumas Timur menggunakan jasa Asuransi Jiwa Syariah Amanah Githa karena penyedia jasa asuransi terebut merupakan anak perusahaan dari PT Dana Pensiun (anak perusahaan Perum Perhutani). Salah satu benefit yang didapat dari Amanah Githa yaitu cashback sebesar 20% dari nominal yang disetorkan oleh Perhutani. Cashback tersebut tercatat sebagai pendapatan perusahaan yang dapat digunakan untuk pengembangan maupun promosi wisata di KPH Banyumas Timur.

Peningkatan Pendapatan

Sistem keuangan yang akuntabel diimplementasikan dengan sistem pembayaran yang end to end melalui transfer rekening bank. Hal tersebut dimaksudkan demi meminimalkan kemungkinan terjadinya kebocoran atau manipulasi setoran apabila dilakukan pelaporan bertingkat. Setiap akhir periode pembayaran, LMDH melakukan transfer setoran sharing pendapatan untuk Perhutani itu melalui bank yang ditunjuk. Sebelumnya, dispensasi akses ke lokasi wisata identik dengan mencatut nama keluarga Perhutani. Oleh karena itu potensi kebocoran pengunjung diantisipasi melalui kebijakan wajib bayar tiket masuk bagi seluruh karyawan atau keluarga Perhutani kecuali dalam rangka kepentingan dinas. Investasi pembangunan harus diperhitungkan secara matang dan harus kembali modal pada tahun berjalan. Selama ini, skema investasi pembangunan

yang telah berjalan antara KPH Banyumas Timur dengan LMDH yaitu biaya material ditanggung oleh Perhutani sedangkan biaya tenaga ditanggung oleh LMDH dengan kalkulasi prosentase biaya 40% Perhutani dan 60% LMDH. Untuk memberi apresiasi dan meningkatkan semangat kerja tim wisata, maka insentif dihitung dari pencapaian profit margin yang dibagikan di akhir tahun. Setiap koordinator wisata dapat mengusulkan karyawan yang

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


berkontribusi dalam pengelolaan wisata. Pendapatan Wisata KPH Banyumas Timur sampai dengan tahun 2016 diperoleh dari Wana Wisata Curug Cipendok, Wana Wisata Gunung Selok, Baturraden Adventure Forest, Kawah Sikidang, Gunung Pangonan, Curug Gomblang, Watumeja, Kalipagu (Curug Jenggala), Kampung Kurcaci, Rest Area Pinesan, dan Curug Tanalum. Menjelang musim lebaran tahun 2017, sedang dipersiapkan obyek

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

wisata baru. Di antaranya Eduwisata Baturraden, Curug Sinom Indah, Kalianget, Rest Area Sigadung, Serang Highland, Bukit Mertelu, Bukit Pandang Kutabawa dan Wadas Tumpang. Hasil dari inovasi wisata di atas sangat terasa pada akhir tahun 2016 dengan capaian pendapatan bersih bagi Perhutani sebesar 1,3 Milyar Rupiah. Sebelumnya, capaian dari pendapatan wisata tahun 2015 hanya Rp 700 juta. Sampai dengan tahun periode I Mei 2017, angka

pendapatan wisata KPH Banyumas Timur telah mencapai Rp 1 Milyar. Pengembangan wisata akan terus lestari jika pengelola dapat menjaga hutan yang asri dan terus berinovasi. Inovasi wisata seharusnya tidak sekadar berbicara spot selfie tetapi lebih jauh lagi, merupakan sistem bekerja yang kredibel dan memberikan profit bagi Perhutani. Salam Inovasi. n *) Penulis adalah Staf Pelaksana Seksi Bisnis KPH Banyumas Timur

DUTA Rimba 81


RIMBA RESENSI

Cara Cerdas Menyaring

Berita Hoax Judul Penulis Penerbit Editor Cetakan Pertama Tebal

: : : : : :

Wejangan yang Terbuang Ahmad Istiqom Persatuan Wartawan Indonesia AR Loebis Januari 2017 xxxii + 360 halaman

Belakangan, berbagai kalangan menyoroti maraknya informasi bohong atau hoax yang sudah cukup memprihatinkan. Masyarakat diharap dapat mencermati berita hoax sehingga informasi palsu tak menyebar. Penyebaran berita hoax hingga saat ini kian mengkhawatirkan. Terutama di media sosial. Apalagi, ada kebiasaan penerima dan pengirim pesan berantai yang seakan enggan mengecek ulang informasi yang masuk. Penyebaran hoax di media sosial memang unik, karena level pendidikan seseorang ternyata tak membuat dia kebal terhadap hoax. Ada alumni perguruan tinggi luar negeri ternama yang berprofesi dosen, bisa termakan hoax di bidang lain di luar bidangnya, meski ia sangat ahli di bidangnya sendiri. Ada pula tokoh agama yang sangat alim dan disegani jamaahnya, namun ada kalanya terjebak menyebarkan berita hoax. Apalagi masyarakat umum, yang kadang belum paham kaidah

82 DUTA Rimba

mengonfirmasi kebenaran sebuah berita. Menyimak fenomena tersebut, kehadiran buku berjudul Wejangan yang Terbuang di tahun ini menjadi sangat pas. Buku berisi 13 bab ini patut dibaca, karena di dalamnya banyak nasihat bijak. Paling tidak, dengan memahami isi buku ini akan tumbuh kepekaan untuk menyaring aneka berita yang berseliweran di sekitar kita. Ujungnya, kita tak ikut latah menyebarkan hoax. Buku ini mengungkap, masyarakat sebaiknya teliti menyaring berita yang dibaca agar terhindar dari penyebaran informasi hoax. Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan agar tak termakan informasi hoax. Cek sumber berita, cari kebenaran berita, perbanyak referensi, jangan mudah terprovokasi, dan berbagi dengan orang terdekat. Meski ada kaidah penyebaran informasi yang menyebut “semakin cepat semakin baik�, sebaiknya cek dulu sumber

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


berita tersebut. Isi berita yang mengejutkan biasanya disebarkan tanpa cek sumbernya lebih dahulu. Maka, baca dan perhatikan dengan teliti tautan atau domain situs, apakah benar, bisa dipercaya, dan terdaftar. Saat ragu akan berita dari suatu sumber, coba lihat topik terkait di sumber tersebut atau telusuri sumber lain. Cari tahu apakah informasi itu diperoleh dari sumber yang sama atau berbeda. Beri asupan pada sumber bacaan berbeda, semisal buku, koran, majalah, dan jurnal, untuk mengetahui tingkat kebenaran informasi tersebut. Menjamurnya informasi di media sosial membawa dampak serius, virus hyperbolic yang mengaburkan realitas, sehingga sering citra lebih dipercaya ketimbang fakta. Sulit dibedakan antara kebaikan dan keburukan, antara berita benar dan informasi bohong. Fakta yang tak dapat dihindari, informasi mengalir deras, baik isu, benar, maupun kabar bohong. Akibatnya,

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

orang mudah mengumpat, menghujat, bersumpah serapah, bahkan membunuh, paling tidak membunuh karakter tetangga. Kita harus bersikap cerdas. Membanjirnya informasi di Medsos harus dapat disaring dengan bijak. Jika hanya berita bohong dan tak membawa manfaat, buang saja. Jika informasi itu dinilai cukup positif dan bermanfaat, simpan dan bagus juga dibagikan kepada orang lain. Kita cukup bijaksana jika bisa menyeleksi berita sampah dengan cara cerdas seperti nasihat filsuf Yunani kuno, Socrates, triple filter test (halaman 20). Untuk menilai informasi yang datang apakah layak dibagikan kepada orang lain atau tidak, bisa dites dengan tiga filter mujarab tersebut. Filter pertama, kebenaran. Apakah informasi yang akan Anda bagikan itu suatu kebenaran? Jika tidak yakin itu kebenaran, perlukah dibagikan? Filter kedua, kebaikan. Apakah informasi yang akan Anda bagikan itu suatu kebaikan bagi orang lain? Filter ketiga, kegunaan.

Apakah informasi yang akan Anda bagikan itu berguna bagi orang lain? Dari situ dapat ditarik kesimpulan, jika informasi tersebut belum tentu benar, bukan tentang kebaikan, dan bahkan tidak berguna, mengapa berita tersebut harus dibagikan? Jika bukan kebenaran, bukan kebaikan, dan tidak pula ada kegunaannya, tak perlu kita terima atau kita sampaikan kepada orang lain (halaman 21). Banyak cerita cukup positif dan bertebaran di Medsos, yang jika membacanya kadang kita tersenyum dan manggut-manggut sendiri. Tak percaya? Salah satunya ada dalam tulisan celotehan Emha Ainum Nadjib yang diberi berjudul Istri Tetangga (halaman 215 - 217). Sungkatnya, menyikapi hoax adalah dengan menjawab bagaimana kita bisa mengembangkan toleransi, solidaritas, dan kerukunan dengan sesama di sekitar kita. n DR

DUTA Rimba 83


CERITA RIMBA

Janji Damar Oleh: Sindy Fauziah

K

etika aku masih kecil, Ayah selalu berkata, “Jika kamu sudah dewasa, kamu dapat mengubah dunia. Entah itu menjadi lebih baik atau lebih buruk.” Tentu saja saat itu aku bertekad untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Semasa kecil aku adalah anak yang pandai, aktif, dan juga lugu. Mimpiku untuk mengubah dunia menjadi lebih baik saat aku semakin besar. Aku ingin menjadi pahlawan yang bisa menyelamatkan dunia. Sungguh, aku terlalu naif. Dulu, aku sangat menyukai alam. Aku mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan alam di sekolah. Ketika remaja, aku mengikuti organisasi pecinta alam. Aku dan teman-teman sering pergi ke hutan atau mendaki gunung. Banyak hal yang bisa aku temui di sana. Dari flora dan fauna, sampai orang pedalaman. Satu peristiwa yang tak pernah bisa aku lupakan adalah ketika bertemu seseorang di sebuah hutan. Aku tidak terlalu mengingat wajahnya, tetapi perkataannya selalu membuat aku semakin yakin dengan pilihanku. Kala itu aku sedang berkemah di sebuah hutan bersama temantemanku. Aku bertugas untuk mencari kayu. Tentu saja untuk memasak dan membuat api unggun. Aku mencari kayu seorang diri, hingga aku bertemu dengan

84 DUTA Rimba

orang itu. Aku sangat takut melihat penampilannya. Seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahun yang memiliki banyak tato di badan dan lehernya. Dia juga membawa sebuah tombak. Tetapi rasa takut itu lenyap ketika aku melihat ia menanam sebuah pohon. Karena waktu itu aku sangat menyukai pohon, aku pun mendekatinya. “Itu pohon jenis apa?” tanyaku, penasaran. Dia menoleh sesaat dan tersenyum, seperti tidak merasa terganggu olehku. “Damar,” jawabnya singkat. “Damar? Seperti namaku,” aku berkata dengan antusias. Dia menghentikan kegiatannya. “Apakah kau orang kota?” tanyanya. “Iya. Aku sedang berkemah di hutan ini. Bapak tidak usah takut. Aku bukan orang jahat,” ujarku sambil duduk di sampingnya. Mendengar perkataanku, ia pun tertawa. “Harusnya saya yang berbicara seperti itu. Saya sering menjumpai orang kota sepertimu. Biasanya mereka akan takut ketika melihat saya. Tetapi kenapa kau tidak?” Aku pun berpikir sejenak, “Sepertinya tidak ada alasan untuk takut kepada bapak. Aku percaya, jika seseorang menyayangi alam, pasti dia juga menyayangi semua makhluk Tuhan. Itu yang selalu dikatakan Ayahku.”

Pandanganku teralihkan ketika melihat tato seekor burung di lehernya. Seperti burung elang, tetapi aku tidak yakin. Sedikit berbeda, namun terlihat gagah seperti elang. Merasa diperhatikan, ia pun tersenyum hangat dan bertanya kepadaku. “Jadi, namamu Damar?” ujarnya mengalihkan pembicaraan. Aku menjawab dengan semangat, “Iya. Ayah yang memberikan nama itu padaku. Ayah ingin aku seperti pohon damar. Kuat, berharga, dan bisa bermanfaat.” Aku selalu bangga jika mendiskripsikan namaku. “Kau anak yang baik. Kelak, kau akan sukses karena alam.” Itulah kata-kata yang selalu terngiang di benakku. Katakata yang dapat mengubah mimpiku menjadi sebuah ambisi. Ambisi yang sangat besar. Cara pandangku terhadap alam berubah ketika aku dewasa. Aku hanya melihat alam sebagai uang. Mimpiku menyelamatkan alam, terkalahkan dengan ambisiku menjadi orang sukses. Sukses dalam artian memiliki banyak uang. Aku rasa orang itu benar, aku akan sukses karena alam. Karena sekarang, inilah aku. Pengusaha mebel yang sukses. Aku sangat berterimakasih kepada hutan yang telah menyediakan ribuan kayu untukku. Tetapi maaf saja, aku tidak akan ikut andil dalam melestarikan hutan. Jika masih bisa mengambil

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


sebanyak-banyaknya, untuk apa repot melestarikannya? Aku juga masih sering ke hutan seperti dulu. Bedanya, kali ini aku akan mengecek kualitas kayu, bukan berkemah. Sekarang aku sedang berada di sebuah hutan bersama seluruh pekerja. Aku bukan seorang bos yang hanya duduk santai. Tetapi aku juga harus melihat proses pemilihan pohon, sampai di produksi. “Bagaimana? Kualitasnya bagus kan?” ujarku pada salah satu mandor. “Iya pak, kayunya siap untuk diambil,” jawabnya. “Segera selesaikan!” Suara bising sudah biasa untukku. Tetapi kicauan burung? Aku sedikit merindukannya. Akhirnya, aku memutuskan untuk sedikit menjauh dari area penebangan. Aku ingin menghirup udara segar. Perlahan, suara bising dari mesin dan teriakan para mandor mulai tidak terdengar, hanya kicauan burung dan riuknya air terjun yang menenangkan. Aku duduk di sebuah batu dekat air terjun. Pemandangannya yang indah membuatku merasa nyaman. Airnya yang jernih, beberapa akar daun yang menjuntai dari tebing, serta biasan cahaya yang membentuk pelangi membuatku semakin takjub. Mungkinkah aku membuat tempat pariwisata di sini dan mendapat keuntungan lagi? Aku tertawa geli dengan ide konyolku sendiri. Hari semakin siang, aku rasa sudah cukup bersantainya. Aku harus kembali ke tempat penebangan untuk mengecek. Aku terus berjalan melewati semak-semak berduri, tanah yang licin dan batang-batang pohon yang menghalangi jalan. Aku merasa rute yang kulewati sangat berbeda dari yang tadi. Semakin lama, cahaya matahari sedikit sulit untuk menembus dahan pepohonan yang lebat. Aku mencoba menghubungi NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

asistenku, tapi nihil. Tidak ada sinyal di sini. Sebelum menyadari bahwa aku tersesat, aku mendengar sesuatu dari balik semak-semak. Aku tidak takut jika itu hewan buas. Hanya saja, dalam keadaan bingung seperti ini, aku belum siap menghadapi apa pun. Perlahan, aku berjalan mundur menjauhi semak itu. Hingga keluarlah seekor babi hutan dan mengejarku. Aku tidak bisa berpikir harus pergi ke arah mana, yang aku pikirkan hanya menyelamatkan diri. Walau itu hanya seekor babi, tetapi babi hutan adalah hewan yang ganas. Tanah yang licin bekas

terguyur hujan sama sekali tidak membantuku. Berkali-kali aku hampir terjatuh. Akhirnya hal yang tidak aku inginkan pun terjadi. Aku tergelincir ke dalam jurang yang cukup terjal. Aku berteriak merasakan sakit di tanganku. Beruntung aku masih selamat. Kepalaku sangat pusing, pakaianku kotor, dan tanganku berdarah. Dengan sisa tenaga yang masih ada, aku berjalan terhuyung dan mencoba berteriak walaupun sangat lirih. “Siapa pun tolong aku.... Tolong.” Aku melihat kepulan asap di sebelah barat dan memutuskan untuk mencari bantuan ke arah DUTA Rimba 85


CERITA RIMBA sana. Selama berjalan, pikiranku berkecamuk. Apakah aku akan mati? Apakah alam sedang menghukumku? Aku hanya mencoba untuk menghasilkan uang saja. Perlahan kepalaku semakin berat, padanganku menjadi kabur, aku sudah tidak sanggup lagi. “Datuk, ada orang pingsan.” Di sela-sela kesadaranku, aku mendengar teriakan anak kecil yang sangat nyaring. Dan setelah itu, aku tidak bisa mendengar apa pun lagi. Aku berada di sebuah hutan. Lengkap dengan tenda dan api unggun. Aku melihat seorang pria sedang membakar ikan. Aku mendekati pria itu dari belakang, ia pun menoleh. “Ayah?” Aku benar-benar melihat sosok Ayahku. Ayah yang selama ini aku rindukan. Ayah yang tega pergi ke surga terlebih dahulu dan meninggalkan aku sendirian di dunia ini. “Damar? Ayo ke sini. Kita makan ini bersama.” Ayah tersenyum kepadaku. Aku langsung berlari ke pelukan Ayah dan menangis seperti anak kecil. “Ayah, aku merindukanmu. Jangan pergi lagi.” Pintaku. “Damar, lihat Ayah. Jangan menangis seperti itu,” ujar Ayah dengan tegas, namun penuh kasih sayang. Aku pun duduk di samping Ayah dan mengusap air mataku. “Sekarang, berapa usiamu?” sambungnya. “27 tahun.” “Jadi, sudah 10 tahun kamu hidup tanpa Ayah kan?” Aku mengangguk. “Apa yang sudah kamu lakukan selama 27 tahun?” Aku terdiam. “Sudahkah kamu mengubah dunia menjadi lebih baik?” Aku tertegun dengan perkataan Ayah. Perlahan, air mata mulai membasahi pipi ini. “Ayah, bawa aku bersamamu.” Kali ini Ayah yang tertegun 86 DUTA Rimba

mendengar kalimatku. “Bagaimana bisa Ayah membawamu. Kamu belum melakukan apa pun. Lakukanlah. Alam menagih janjimu, Damar.” Aku merenungi perkataan Ayah, mencoba meresapi setiap kalimatnya. Ayah tersenyum dan mengusap kepalaku. Aku memegang tangannya yang terasa nyata. Aku memejamkan mataku dan merasakan kehangatan yang selama ini aku rindukan. Perlahan, aku merasakan tangannya menjadi dingin di kulitku. Aku rasa, aku masih memegang tangannya. Namun, kali ini berbeda. Tangan yang kupegang terasa lebih lembut dan halus. “Ineh, dia sudah sadar.” Terdengar suara seorang perempuan. Aku membuka mataku, mencari sosok Ayah untuk menemaniku. Tapi yang kulihat hanyalah seorang gadis yang sedang membersihkan wajahku. “Cepat panggilkan Ambah,” ujar seorang wanita paruh baya yang berada di sampingku. Lalu, gadis itu pergi ke luar. Mungkin memanggil ‘Ambah’, seperti yang diperintahkan wanita tadi. “Apa masih sakit?” Tanya wanita itu dengan perhatian. “Air....Apakah ada air?” Wanita itu memberiku segelas air yang langsung aku habiskan. “Kau pingsan selama tiga jam. Tabib bilang, tanganmu terkilir.” Aku melihat lenganku yang sudah dibaluri tumbukan daun. Aku tidak tahu daun apa itu, tapi rasanya sejuk. Tidak berselang lama, masuklah beberapa orang serta gadis tadi ke dalam ruangan yang cukup besar ini. “Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?” ujar seorang pria paruh baya kepadaku. “Iya hanya terkilir. Terima kasih kalian sudah menolongku.” Aku tersenyum lemah. “Sebaiknya kau tinggal di sini sampai lukamu sembuh. Panggil

saya Datuk, saya kepala suku di sini. Yang duduk di sebelahmu itu istriku. Kau bisa memanggilnya Ineh. Ini putra sulungku, Arai. Dan itu putriku, Meranti.” Datuk memperkenalkan mereka kepadaku. Aku memperhatikan dengan seksama. Wanita paruh baya yang sekarang aku panggil Ineh ini seperti ibu-ibu biasa. Hanya saja pakaian adat dan daun telinganya yang panjang sedikit menarik perhatianku. Kemudian Arai, sang putra sulung. Dia sepertinya lebih dewasa beberapa tahun dariku. Terlihat gagah dan berwibawa seperti Ayahnya. Keduanya pun memiliki tato. Hanya saja, tato bang Arai tidak sebanyak Ayahnya. Dan ini yang sangat menarik perhatianku. Meranti. Nama yang cantik, seperti orangnya. Kulitnya bersih dan pakaian adat yang dikenakannya semakin membuatku terpesona. Apakah aku sedang berada di surga dan bertemu bidadari cantik? “Datuk, kau lupa memperkenalkanku.” Teriak seorang anak kecil yang langsung dicubit oleh Meranti. “Kau ini seperti tidak punya sopan santun saja.” Datuk pun tertawa melihat tingkah mereka. “Amboy, aku lupa memperkenalkanmu. Namanya Day Ang. Warga di suku kami.” Aku tersenyum hangat kepada mereka semua. “Abang, siapa namamu,” ujar Day Ang. “Namaku Damar. Maaf sudah merepotkan kalian.” “Sepertinya kita mempunyai dua pohon di sini,” goda Ineh. Semua yang ada di sini semua tertawa, kecuali Datuk. Entahlah, raut wajahnya berubah ketika mendengar namaku. Apa ada yang salah? “Sudah petang, sebaiknya kita biarkan Damar beristirahat. Nanti Day Ang akan membawakan makam malam untukmu,” ujar bang Arai yang langsung dipatuhi oleh semuanya. Tapi, Datuk masih di NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


tempat. Aku mulai khawatir, takut sesuatu yang salah terjadi padaku. Sekarang hanya ada kami berdua di ruangan ini. “Datuk, apa kau baikbaik saja?” Aku berkata dengan hati-hati. “Apa arti dari nama Damar?” Aku semakin bingung. “Damar berarti kuat, berharga, dan bermanfaat. Apa ada yang salah?” Seketika Datuk tersenyum. “Kau tidak menginngatku nak?” Aku mencoba kembali ke masa lalu. Aku benar-benar tidak mengingat siapa Datuk. Apa benar kami pernah bertemu? Aku memperhatikan Datuk dengan teliti, mungkin dengan cara ini aku bisa mengingatnya. Wajah yang menua, rambut memutih, pakaian adat, dan tato di sekujur tubuhnya. Tato? Aku kembali melihat tato yang ada di lehernya. Tato seekor burung. Astaga, apa betul Datuk adalah pria yang waktu itu? “Kita pernah bertemu saat aku masih 12 tahun, bukan? Saat itu kau sedang menanam pohon....” “Damar. Kau sekarang sudah besar.” Datuk langsung memelukku dengan erat. “Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi,” ujarku yang balas memeluknya. *** Malam itu, aku dan Datuk saling melepas kerinduan. Walaupun dulu kami hanya bertemu sesaat, tapi aku tidak menyangka Datuk masih mengingatku. Aku merasa terhormat bisa diingat oleh seseorang seperti Datuk. Awalnya aku cukup bingung, karena saat pertemuan pertama kami, bukan di hutan ini. Datuk bilang, dia dan orangorang sukunya sering berpindahpindah. Mereka tidak pernah menetap cukup lama di suatu hutan. Alasannya klise, hutan tempat tinggal mereka sering ditebang, bahkan dibakar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab sepertiku. Aku tidak menyangka, banyak orangNO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

orang pedalaman yang menderita karena ulah kami. “Sebenarnya lelah juga jika harus berpindah-pindah. Tapi itu yang harus kami lakukan. Jika tidak pindah, mungkin kami akan mati kelaparan karena tidak ada sumber makanan atau mati terbakar bersama-sama pohon-pohon,” ujar Datuk. *** Aku sudah berada di sini selama tiga hari. Tanaman obat yang diberikan Ineh dan Meranti mampu menyembuhkan lukaku lebih cepat. Hari ini, aku, Datuk, dan bang Arai sedang berburu. Setelah berburu dan mencari sayuran, Datuk mengajak kami untuk menanam pohon. “Kami yang tanam, mereka yang mengambil. Kami sudah terlalu baik,” celoteh bang Arai. Aku merasa semakin bersalah saja. *** Kami pulang ke rumah dengan membawa bahan-bahan makanan yang akan dimasak oleh Ineh dan Meranti. Sambil menunggu makanan matang, aku, Datuk, dan bang Arai bersantai di depan rumah sambil menghisap tembakau. Tapi, aku tidak berani mencoba karena memang aku bukan perokok. “Ambah, aku dengar sedang ada penebangan di hutan ini. Apa kita harus pindah lagi?” Bang Arai membuka pembicaraan. Aku yakin pasti tentang proyekku di hutan ini. “Benarkah? Kita lihat saja nanti. Kalau masih di area luar, kita tidak perlu pindah.” “Kita tidak tidak boleh terus mengalah. Lelah sekali rasanya memberi tapi tidak pernah dihargai.” Sebelum bang Arai melanjutkan gerutunya, Ineh dan Meranti datang membawa makan siang. Kami makan siang bersama. Kehangatan di keluarga ini sangat terasa. Aku tidak tega jika orang-orang di suku ini harus pindah karena ulahku. Mungkin setelah makan siang, aku akan mengaku kepada mereka

bahwa akulah penyebab penebangan di hutan ini. Aku siap menerima segala kemungkinan terburuk karena aku harus bertanggung jawab atas perbuatanku. “Datuk, Ineh, Abang, dan Meranti. Aku ingin mengaku sesuatu pada kalian.” Aku membuka percakapan. “Maafkan aku, sebenarnya aku adalah seorang pengusaha mebel dan semua penebangan di hutan ini atas perintahku. Maaf aku telah membuat kalian kesusahan. Aku berjanji akan mengganti kerugian yang kalian alami,” ujarku tanpa berkedip. Aku mulai memperhatikan ekspresi mereka semua. Kecewa. Ya, aku tahu mereka semua pasti kecewa dan marah padaku. “Dasar orang kota serakah. Apa kesalahan yang telah kami perbuat? Kau bilang ganti rugi? Kami tidak butuh semua uangmu.” Bang Arai hampir tidak terkendali. “Duduklah Arai. Berteriak di depan orang bukanlah budaya kita. Mana sopan santun yang telah aku ajarkan?” Datuk mencoba menenangkan. “Mengapa abang melakukan ini kepada kami? Tanpa meminta pun, hutan akan memberi kita semua kehidupan. Tidak cukupkah kemewahan yang abang punya di kota? Kami hanya punya hutan sebagai tempat tinggal dan sumber makanan. Tanpa hutan kami tidak akan hidup.” Perkataan Meranti membuat hatiku tersayat-sayat. “Mengapa usaha itu kau pilih? Apa tidak ada usaha yang bisa menguntungkan semua orang?” ujar bang Arai dengan emosi. “Kita tidak boleh menyalahkan usaha yang dirintisnya. Sebaiknya, carilah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini, Damar,” ujar Datuk kepadaku. “Sekali lagi aku minta maaf. Aku akan pergi ke kota dan menghentikan penebangan.” “Maksudmu kau akan melarikan diri,” ujar bang Arai dengan sinis. Aku menghela napas frustasi. DUTA Rimba 87


CERITA RIMBA Aku benar-benar bingung dengan keadaan ini. *** Aku duduk sendirian di depan rumah Betang keluarga Datuk. Bintang-bintang dan nyanyian serangga malam cukup membuatku nyaman. Malam ini adalah malam terakhirku tinggal di suku ini. Seperti kataku, besok aku akan kembali ke kota dan menyelesaikan masalah ini. Seharusnya besok bang Arai yang mengantarku pulang, tapi sepertinya dia masih marah padaku. Alhasil ayahnya Dai Ang yang bersedia menggantikan bang Arai. Aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku lakukan ketika sampai di kota nanti. Bahkan sampai detik ini pun aku tidak dapat berpikir. Apa yang harus aku lakukan? Aku memandang langit malam yang gelap. Betapa bergunanya bintang untuk membuat langit menjadi bercahaya di kala gelap. “Sudah larut. Mengapa kau tidak tidur.” Suara Datuk membuyarkan lamunanku. “Ah, aku belum ngantuk,” jawabku sekenanya. “Belum ngantuk atau kau sedang melawan pikiranmu? Tebak Datuk. Aku pun menghela napas mengakuinya. “Datuk, apakah kau ingat, dulu kau pernah berkata padaku bahwa aku akan sukses karena alam? Mengapa kau berkata seperti itu?” Datuk pun duduk di sampingku. “Saat itu, aku hanya melihat alam menyukaimu. Menyukai kebaikan dan ketulusan hatimu. Alam akan selalu membantumu, Damar.” Datuk memandang lurus ke arah hutan yang gelap gulita. “Ketika pertama kali aku melhatmu, hati dan pikiranmu begitu tenang dan damai. Tapi sekarag, ada yang berubah bukan?” Aku tersentak mendengar ucapan Datuk. Dia seperti bisa membaca isi hatiku. “Sebenarnya Ayah 88 DUTA Rimba

mengajarkanku untuk mencintai alam. Aku selalu mencintai alam seperti mencintai Ayah. Cara pandangku terhadap alam berubah ketika aku melihat Ayah tewas di depan mataku. Kala itu kami sedang berkemah bersama. Kebiasaan kami saat berkemah adalah menanam sebuah pohon. Ketika sedang menanam pohon, tiba-tiba gerombolan serigala menyerang kami. Kami terus berlari sampai ke sebuah tebing. Kami berusaha untuk melawan serigala itu, sampai akhirnya Ayah terlempar dari tebing. Aku berusaha menyelamatkan Ayah. Tapi serigala itu balik menyerangku. Aku berhasil melawan serigala itu, tapi tidak berhasil menyelamatkan Ayahku. Sebelum Ayah benarbenar jatuh, Ayah masih sempat berpegangan pada akar pohon. Tapi akar pohon itu tidak terlalu kuat menahan Ayah. Dari situ aku mulai membenci alam. Bahkan, alam tidak bisa menyelamatkan Ayahku. Ayah selalu baik kepada alam. Tapi kenapa alam tidak bisa menolong Ayahku? Aku menangis tersedu. Hatiku terasa sesak jika harus menceritakan kejadian itu. Datuk hanya tersenyum mendengar ceritaku. Aku bingung, padahal ceritaku sangat menyedihkan. “Damar, kau sudah menemukan jawaban dari masalah ini.” Hanya itu yang dikatakan Datuk sebelum meninggalkanku sendiri dalam keadaan bingung. *** Pagi itu, aku berpamitan kepada keluarga Datuk dan semua warga di suku ini. Aku dan ayah Day Ang sampai di kota dan langsung menuju kantorku. Beberapa pegawai dan asisten menanyakan keadaanku dan terlihat cemas. Tapi aku tidak menggubris mereka, aku masih memikirkan perkataan Datuk. Aku terus berpikir, jika aku tidak menebang pohon lagi, aku akan mengalami kerugian dan usahaku akan bangkrut. Aku kembali melihat pohon-pohon yang tertiup angin

di luar kantorku. Tiba-tiba saja aku mendapatkan sebuah ide. Mungkinkah maksud Datuk, aku harus melanjutkan kebiasaanku bersama Ayah. Mananam pohon. *** Aku kembali ke hutan bersama seluruh pegawaiku dan juga ratusan relawan. Aku juga mengajak Datuk dan seluruh warganya. Sekarang, aku telah menemukan jawabannya tanpa harus menghentikan usahaku. Sistem tebang tanam. Aku menyumbangkan sebagian hartaku untuk membeli seribu lebih bibit pohon. Dari pohon jati, damar, meranti, beringin, dan masih banyak lagi. Ini baru langkah awal, selanjutnya aku akan mengajak seluruh pengusaha mebel dan pengusaha yang berkaitan dengan hutan untuk menggunakan sistem tebang tanam maupun sistem tebang pilih. Aku akan membuat hutan Kalimantan dan seluruh hutan di Indonesia menjadi rindang kembali, karena itulah janjiku kepada alam. Aku belajar banyak dari Datuk dan warganya. Datuk selalu berpesan kepadaku, bahwa nilai sesama manusia tidak pernah dilihat dari harta yang dia miliki, tetapi dari apa yang telah dia perbuat untuk manusia dan alam sekitarnya. n DR * Sindy Fauziah adalah Pemenang Harapan kategori A Perhutani Green Pen Award 2016.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


RIMBA KULINER

Manisan Carica U

sai melakukan pendakian bukit Sikunir, Duta Rimba tertarik melihat sebuah warung yang berada di kaki bukit tidak jauh dari jalur pendakian puncak Sikunir. Warung bernama Kampoeng Sikunir ini menjual camilan khas Dieng yaitu manisan Carica. Saat mampir dan berbincang dengan pengelola warung ternyata warung Kampoeng Sikunir merupakan binaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Tirta yang mengelola wisata bukit Sikunir. Tuyali selaku ketua LMDH Giri Tirta menyebutkan bahwa Carica merupakan anugerah bagi kawasan Dieng karena hanya dapat tumbuh di kawasan ini. Melalui LMDH, Tuyali mengajak warga desa sembungan untuk memanfaatkan dan mengolah buah Carica ke beragam jenis camilan seperti keripik, selai dan manisan. Kegiatan ini berhasil memberdayakan warga Sembungan dan menambah matapencaharian warga desa. Para pengunjung kawasan Dieng pun sangat menyukai keberadaan beragam camilan Carica ini baik untuk di konsumsi langsung maupun dijadikan oleh-oleh.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

khas Dieng

Buah Carica yang merupakan kerabat pepaya hanya dapat tumbuh di Dataran tinggi Dieng pada ketinggian 1.500-3.000 m di atas permukaan laut. Bedanya dengan buah Pepaya yang cenderung memiliki struktur lembek dan rasa yang manis, daging buah Carica kenyal bila digigit dan memiliki rasa agak asam. Manisan Carica khas Dieng

ini dibuat dari air gula asli tanpa pemanis atau perasa yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Manisan Carica segar yang kami konsumsi disajikan dalam cup sambil ditemani hangatnya tempe kemul khas Wonosobo. Selain rasanya yang enak, segar dan unik, manisan carica juga mengandung kalsium, vitamin A, vitamin B komplek, vitamin C dan vitamin E. Manisan carica merupakan sumber kalsium yang sangat bermanfaat bagi tulang, baik untuk kekuatan maupun pertumbuhan tulang. Selain itu, manisan carica juga mengandung vitamin yang bervariasi sehingga mempunyai manfaat yang bagus bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Manisan carica juga dapat memperlancar pencernaan karena mengandung minyak atsiri dan merupakan turunan dari asam lemak, mengandung enzim Papain yang merupakan antiseptic bagi usus dan mengandung mineral yang berguna bagi tubuh. DUTA Rimba 89


RIMBA KULINER

Makanan yang berasal dari hutan

Kelor tanaman perdu bergizi tinggi K

elor (Moringa oleifera) yang dikenal sebagai Miracle Tree atau Tree for Life yang banyak ditemukan sebagai tanaman tepi termasuk jenis tumbuhan perdu dengan ketingginan batang 7 -11 meter. Pohon Kelor tidak terlalu besar, Batang kayunya getas (mudah patah), cabangnya jarang, akar yang kuat (berfungsi sebagai penahan longsor), Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau, Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak, berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut, Pengembangbiakannya dapat dengan cara stek. Tanaman yang oleh sebagian masyarakat tradisi kita sering dipakai

90 DUTA Rimba

untuk mengusir mahluk halus, ternyata mempunyai keampuhan sebagai tanaman penyembuh ajaib yang telah diceritakan secara turun temurun sejak 2.000 SM.  Moringa pun terdapat dalam tulisantulisan India kuno yang berasal sekitar 150 SM.  Sejak tahun -1970 an, Moringa mendapatkan perhatian serius para ilmuwan dengan mulai melakukan penelitian yang signifikan untuk mendukung klaim kebenaran atas kisah keampuhannya sebagai tanaman penyembuh 300 penyakit. Kelor memiliki 100 senyawa aktif, selain itu masih terdapat begitu banyak senyawa berkhasiat obat lainnya yang kini tengah diteliti oleh para ilmuwan dan universitas-universitas di berbagai belahan dunia. Moringa dilaporkan mengandung dari 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, antioksidan, anti-penuaan dan antiNO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017


inflamasi. Kelor mengandung Vitamin A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, asam folat, Biotin, dalam jumlah yang berlimpah. Bahkan, berkali lipat dari sumber makanan yang dikenal sebagai sumber nutrisi tinggi. Beberapa sumber yang mempublikasikan kandungan nutrisi tanaman Kelor dengan nilai yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya asal tanaman, budidaya, cara pengolahan hasil panen dan faktor pengujiannya. Berikut beberapa kandungan vitamin yang terkandung dalam tanaman Kelor untuk menjaga tubuh tetap bugar (disarikan dari berbagai sumber yang berbeda). - Kelor mengandung vitamin A, 10 kali lebih banyak dan Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding vitamin A yang terkandung dalam Wortel. - Kelor mengandung vitamin B1 sebanyak 2,6 mg/100 gram daun kering. Dalam jumlah yang sama, kandungan B1 Kelor 21 kali lebih banyak dibanding tepung terigu. - Kelor mengandung 20,5 mg/100 gram daun kering. 50 kali lebih banyak dibanding kandungan vitamin B2 dalam Sardines. - Kelor mengandung Vitamin C sebanyak 220 mg/100 gram daun segar, 7 kali lebih bayak dari jeruk dan 10 kali lebih banyak dari anggur. - Dibandingkan dengan susu, dalam berat yang sama (100 gram), daun Kelor segar

mengandung Vitamin D alami 4 kali lebih banyak dan daun Kelor kering mengandung vitamin D 17 kali lebih banyak. - Kelor mengandung vitamin E sebanyak 113 mg/100 gram serbuk daun, 3 kali lebih banyak dari bayam dan 4 kali lebih banyak dibanding vitamin E yang terkandung dalam Minyak Jagung. Kelor mengandung vitamin B3 sebanyak 8,2 mg/100 gram daun kering, 50 kali lebih banyak dari kandungan vitamin B3 dalam

Buah Kelor (belum dikupas)

Buah Kelor (sudah dikupas)

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017

kacang tanah. - Kelor mengandung 1.200 mg/100 gram daun segar, 29 kali lebih banyak dari apel dan 4,5 kali lebih banyak dari alpukat. - Kelor mengandung 108 Âľg/100 gram daun kering, 1,5 kali lebih banyak dari kubis. - 100 gram daun kelor mengandung protein setara dengan sebutir telur Saat ini telah tersedia produk kelor dijual dalam bentuk kapsul, Minyak kelor (dibuat dengan teknik infussed serbuk Daun Kelor dalam Minyak Zaitun) yang digunakan sebagai penutrisi kulit melalui pijatan ringan pada seluruh tubuh, membuat kulit lebih kenyal, cerah dan muda kembali, karena manfaatnya sudah dikenal luas, buah kelor untuk dijadikan sayur saat ini juga sudah dijual bebas tersedia di beberapa supermarket. Dan beberapa inovator dari IPB yaitu Ai Kustiani, Ibnu Malkan Bahrul DUTA Rimba 91


RIMBA KULINER Ilmi, Rahayu Kania Rukmana, Ratia Yulizawaty, Novi Luthfiana Putri dan Clara M. Kusharto) telah berinovasi membuat Kerupuk Daun Kelor (Moringa Crackers) karena kerupuk adalah makanan sampingan yang populer bagi masyarakat Indonesia. Pengolahan Tepung daun kelor tinggi protein ini dijadikan sebagai bahan substitusi tepung singkong dalam pembuatan kerupuk. Inovasi kerupuk kelor ini status patennya telah didaftarkan. NO 1 2 3 4 5

6

1

TAHAPAN 2

PENCUCIAN

PENIRISAN I PEMISAHAN DAUN PENIRISAN II

Disebutkan bahwa jumlah protein pada kerupuk daun kelor ini cukup signifikan untuk digunakan untuk pencegahan KEP (Kurang Energi Protein), dimana KEP ini dapat mengakibatkan berbagi fungsi tubuh seperti pertumbuhan terhambat dan rentan terkena penyakit karena antibodi lambat bahkan tidak terbentuk. Proses pengolahan Daun Kelor menjadi tepung secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut: URAIAN 3

Mencuci daun bertangkai di bak pencucian selama 5 menit.

Meniriskan daun bertangkai yg sudah bersih di rak penirisan selama 10 menit dibantu kipas angin dan bagian dasar digerak-gerakan supaya air cepat turun. Pemisahan daun dari tangkainya. Dilepas satu-satu dari tangkainya. Penirisan ke-2 supaya daun benar2 kering dari air cucian

PENGERINGAN Daun ditata pada rak-rak dengan ketebalan 2 cm. Jumlah Rak Pengeringan ada 5 rak, masing2 Rak memiliki 7 shaft. Setiap 2 jam, daun dibulak-balik supaya pengeringan merata. Daun dikeringkan dalam suhu 30 – 35 derajat Celcius. Pengeringan dilakukan selama 3 hari. PENEPUNGAN

92 DUTA Rimba

Penepungan dilakukan dengan Mesin Penepung kapasitas 50 kg tepung per hari. Tepung ditampung dalam bak penampung plastik berpenutup kapasitas 10 kg.

Dari hasil analisa kandungan nutrisi kelor sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Atty Turniaty / Expert Komunikasi dan Protokoler Divre Janten (AT)

KETERANGAN 4

Bak pencucian ukuran 1,5 x 1 x 0.5 m3 Dikerjakan 1 orang Rak setinggi 1,8 m terdapat 7 shaf lebar 0,6 m, jarak tinggi antar shaf 0,25 m. Dikerjakan 1 orang Meja Pemisahan daun ukrn 2 x 1,2 m Dikerjakan 12 orang untuk 100 kg daun Ukuran sama dengan Rak Penirisan I Dikerjakan 1 orang Ukuran rak sama dengan Rak Penirisan. Masing2 shaft diberi kode utk keperluan lacak balak dan kualitas asal daun. Terdapat mesin pemanas/pengering 2.000 watt Ukuran ruangan : 5 x 6 m. Randemen 80 %. Dikerjakan 2 orang. Mesin Diskmill Dikerjakan 1 0rang.

NO. 69 TH. 12 MARET - APRIL 2017




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.