Duta Rimba 73

Page 1

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

M A JA L A H

P E R H U TA N I

BISNIS RIMBA

Promosi Guest House Eboni Perhutani WARISAN RIMBA

Refleksi “Zaman Old”

dari Temuan Fosil Gajah Purba di Hutan Saradan INOVASI

Inventarisasi Sumber Daya Hutan dengan Pesawat Terbang Tanpa Awak RIMBA KULINER

Roti Bluder Madiun

Pasti Bikin Puas

PERHUTANI MAJU



SALAMREDAKSI

ISSN: 2337-6791 PENGARAH Denaldy M Mauna Direktur Utama Perum Perhutani PENANGGUNG JAWAB Agus Dwi Nurjanto Sekretaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Yuswan Hendrawan Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan REDAKTUR PELAKSANA Harry Soediana SEKRETARIS REDAKSI Nararya Gunadharma REDAKTUR Adehika Intan, Rizka Amalia SCRIPT EDITING AND LAYOUT Duta Rimba Art Work PERWAKILAN - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur - Expert Komunikasi Perusahaan Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten ALAMAT REDAKSI

Departemen Komunikasi Perusahaan Perhutani Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 10 Jl. Gatot Subroto Senayan, Jakarta Pusat Telp: 021 - 5721 282, Fax: 021 - 5733 616 E-mail: humas@perhutani.co.id www.perhutani.co.id

Naskah & Advertensi DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima tulisan, artikel, naskah, dan fotofoto menarik yang sesuai dengan visi dan misi tema penerbitan DUTA RIMBA edisi berikutnya. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal lima halaman dan dikirim melalui e-mail (softcopy). Redaksi berhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.perhutani.co.id aplikasi

Perum Perhutani

@PerumPerhutani

Perum Perhutani

PerumPerhutani

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

57Tahun

K

Salam Rimba, ami sangat berbahagia dapat menyapa Anda semua. Terlebih, edisi ini spesial karena terbit di momentum Hari Ulang Tahun ke-57 Perum Perhutani. Seperti apa makna 57 tahun Perum Perhutani itu, dapat disimak dari amanah Direktur Utama yang kami sajikan di rubrik Benah Diri. Bagi organisasi sekelas Perum Perhutani, dengan banyak Rimbawan dan cakupan wilayah yang begitu luas, usia 57 tahun merupakan usia mapan dan mencerminkan rangkaian perjalanan panjang yang telah ditempuh. Perjalanan panjang itu tentu diisi banyak dinamika. Dinamika itulah yang pada akhirnya membuat Perhutani kian matang di usia mapan ini. Apa saja dinamika dan titik-titik penting atau milestones dalam perjalanan Perum Perhutani? Simak informasi tentang itu di Prima Rimba. Berbicara tentang perjalanan Perhutani di hari ulang tahunnya, tentu tak lepas dari para personelnya atau Rimbawan. Para rimbawan itulah yang memberi warna dalam dinamika perjalanan Perhutani. Salah satu sosok yang saat ini dipandang paling mengerti tentang Rimbawan Perhutani adalah Mbah Diran. Sebab, Mbah Diran telah membaktikan setengah usianya yang kini 80 tahun untuk membentuk karakter para Rimbawan Perhutani. Maka, kami ajak Anda mengenal lebih dekat sosok yang telah 42 tahun menjadi instruktur di Pusdikbang Perhutani itu di rubrik Sosok Rimba. Sebagai badan usaha milik negara, Perhutani juga selalu ikut dalam banyak kegiatan sinergi BUMN. Hal itu merupakan wujud komitmen Perhutani untuk ikut membangun negeri tercinta. Begitu pula yang ditunjukkan antara lain dalam Sinergi BUMN antara Perum Perhutani, PT Jasa Marga (Persero), PT Pindad (Persero, PT Indah Karya (Persero) dan PT Virama Karya (Persero) mengadakan Program Padat Karya Tunai (Cash for Work) di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Sabtu 24 Maret 2018. Informasi tentang hal itu dapat Anda simak di rubrik Rimba Khusus. Jangan juga lewatkan ragam informasi menarik lain yang kami sajikan di Duta Rimba edisi ini. Antara lain tentang kolaborasi antara tiga KPH yang wilayah kerjanya ada di ujung timur Pulau Jawa dalam menggelar aksi sosial dan lingkungan. Atau tentang inovasi pengoperasian drone (pesawat terbang tanpa awak) demi mengefektifkan kegiatan inventarisasi potensi sumber daya hutan. Juga informasi tentang peluncuran program promosi sewa kamar Guest House Eboni oleh Pusdikbang SDM Perum Perhutani. Informasi tentang gaharu, serta ragam informasi menarik lainnya yang tentu saja akan menjawab semua rasa ingin tahu Anda. Kami pun masih terus menantikan masukan, ide maupun saran dari Anda untuk menjadikan sajian informasi Duta Rimba semakin berwarna dan selalu dapat menambah khazanah pengetahuan Anda. Maka, segera saja buka dan baca seluruh sajian informasi di edisi ini. Selamat membaca. • DR

Dok. Kom PHT®2018

Semakin Matang di Usia

DUTA Rimba 1


SEMAIRIMBA

SALAM REDAKSI BENAH DIRI • Perhutani MaJu (liMa puluh tuJuh)

1 4

PRIMA RIMBA • Tonggak-Tonggak Penting dalam Sejarah Perhutani

6

14

RIMBA UTAMA • Selamat Ulang Tahun Perhutani 14 • Indahnya Berbagi Kasih 18 • Produsen Kayu Jati Terbesar di Dunia yang 22 Peduli Kelestarian Hutan • Perhutani One Big Family 26

RIMBA KHUSUS • Perhutani dalam Sinergi BUMN Ikut Bangun 30 Bangsa • Ketika BUMN Menebar Manfaat Sosial 36

30

SOSOK RIMBA • Mbah Diran Legenda Hidup Pusdikbang SDM Perum Perhutani

40

LENSA • Employee Day 2018 Perhutani One Big Family

SOBAT RIMBA LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA • Refleksi “Zaman Old” dari Temuan Fosil Gajah Purba di Hutan Saradan

46 56 60

40

60

ENSIKLO RIMBA • Gaharu, Sang Produsen Minyak

64

RIMBA DAYA • Dari Porang Mengejar Doktor di Luar Negeri

68

BISNIS RIMBA • Promosi Guest House Eboni Perhutani

72

POJOK KPH • Hari Bhakti Rimbawan Tiga KPH di Banyuwangi Gelar Aksi Sosial dan Lingkungan

86

76

WISATA RIMBA • Sensasi ala Robin Hood di Ranca Upas

78

INOVASI • Inventarisasi Sumber Daya Hutan dengan Pesawat Terbang Tanpa Awak

82

RIMBA KULINER Roti Bluder Madiun Pasti Bikin Puas 2 DUTA Rimba

86 NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


SOBATRIMBA

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Dok. Kom PHT®2018

Perhutani

Denaldy M. Mauna Direktur Utama Perum Perhutani

I

nsan Perhutani yang saya banggakan. Terima kasih atas konsistensi Anda semua dalam menjalankan komitmen kerja untuk mendukung program perusahaan, demi meningkatkan kinerja dan produktivitas, sehingga terwujud perubahan yang berkelanjutan, menuju Perhutani yang lebih baik. Sebab, tak ada satu pun niat baik yang akan terwujud tanpa kita melaksanakannya. Maka, konsistensi dan komitmen seluruh insan Perhutani menjadi hal yang sangat penting. Komitmen dan konsistensi seluruh insan Perhutani dalam melaksanakan niat baik kita itulah yang membuat Perhutani semakin baik dan akan terus membaik. Insan Perhutani yang saya cintai. Izinkan saya untuk menyampaikan kabar gembira, bahwa kita baru saja menyelesaikan proses audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil audit tersebut, Perhutani dinyatakan berhasil mencetak laba untuk kinerja 2017.

4 DUTA Rimba

MaJu

(liMa puluh tuJuh)

Hal itu membuktikan, bahwa kinerja keuangan perusahaan kita semakin membaik. Sehingga, dalam waktu yang tidak lama lagi, kita akan merealisasikan pembagian apresiasi kepada karyawan sesuai SK 2035/KPTS/DIR/2017 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Penetapan Pemberian Apresisasi Kinerja Karyawan Perum Perhutani Berdasarkan Hasil Penilaian Kinerja Tahun 2017. Insan Perhutani yang saya banggakan. Di tahun 2018, Perhutani memasuki usia ke-57 tahun. Angka 57 ini terasa spesial, karena Perhutani mengemban amanah mengelola hutan negara yang tersebar di 57 satuan kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) se-Pulau Jawa dan Madura. Dan semakin spesial, karena penyebutan angka 57 itu jika sedikit dipelesetkan akan terdengar seperti kata “Maju” (Lima Tuju). Artinya, ada doa bahwa di momentum usia 57 tahun ini semoga Perhutani akan semakin maju dalam kinerja.

Di momentum Hari Ulang Tahun ke-57 ini, kita memang patut bersyukur. Bersyukur atas usia tersebut, perusahaan berencana untuk menyelenggarakan kegiatan Employee Day melalui perayaan ulang tahun Perhutani pada 29 Maret 2018 di Madiun. Acara tersebut juga akan diisi dengan kegiatan sosial, mengunjungi karyawan yang sakit, kunjungan purna karya, serta pemberian beasiswa kepada 100 orang anak karyawan yang berprestasi. Insan Perhutani yang saya cintai. Seiring bertambahnya usia, mari kita eratkan kebersamaan untuk menuju perhutani unggul, serta mewujudkan cita-cita kita, yaitu menjadi perusahaan pengelolaan hutan terkemuka di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat. Kita berharap, semoga ke depan Perhutani dapat terus meningkatkan pencapaian kinerja yang lebih baik. Semoga. PERHUTANI BERUBAH !!! PERHUTANI BISA !!! PERHUTANI LUAR BIASA !!!

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Foto & Ilustrasi : ISTIMEWA

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 5


PRIMARIMBA

Tonggak-Tonggak Penting

dalam Sejarah

Perhutani

Dibentuk Jawatan Kehutanan Hindia Belanda

Bosch Ordonnantie, dasar pengelolaan hutan di Jawa dan Madura

Pengelolaan hutan jati oleh “Djatibedrijf” (perusahaan hutan jati pemerintah Hindia Belanda

1897

1927

1930

6 DUTA Rimba

Pengelolaan hutan jati kembali ke Jawatan Kehutanan

Ringyo Tyuoo Zimusyo, Jawatan Kehutanan diambil alih oleh pemerintahan Jepang

Jawatan Kehutanan diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia

Berdiri Badan Pimpinan Umum Perusahaan Kehutanan Negara “BPU Perhutani”. Sebagai HARI LAHIRNYA PERHUTANI 29 MAret 1961

1940

1942

1945

1961

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Tahun ini, Perhutani berusia 57 tahun. Selama keberadaannya, ada tonggak-tonggak penting di dalam sejarah perjalanan perusahaan negara di sektor kehutanan ini. Yang perlu diingat, secara resmi nama Perhutani memang tercatat pertama kali digunakan pada 29 Maret 1961. Sehingga, tanggal itulah yang dianggap sebagai hari kelahiran Perhutani. Tetapi, sesungguhnya catatan perjalanan cikal bakal perusahaan negara yang bergerak di sektor kehutanan dan kemudian dikenal sebagai Perhutani ini sudah dimulai jauh sebelum tanggal kelahirannya. Nah, di rubrik Prima Rimba kali ini, kami mencatat tonggak-tonggak penting yang layak disebut sebagai milestones dalam perjalanan Perhutani itu. Menyimak catatan perjalanan perusahaan ini penting, bukan saja untuk mengenang masa lalu, tetapi justru untuk menjadi pijakan dalam melangkah ke masa depan.

Perum Perhutani berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT)

PT Perhutani kembali menjadi Perum Perhutani

Penetapan PP nomor 72 tahun 2010 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara

1972

2001

2003

2010

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

tokoperhutani.com

2014

2016

Perhutani meluncurkan online toko Perhutani www.

Perhutani Launching Brand Pengelolaan Wisata CANOPY

2017

Foto & Ilustrasi : ISTIMEWA

Berdiri Perusahaan Umum Kehutanan Negara yang disingkat Perum Perhutani

Perum Perhutani menjadi induk Holding BUMN Kehutanan dengan masuknya PT Inhutani I sampai V sebagai Anak Perusahaan Perum Perhutani

DUTA Rimba 7


PRIMARIMBA 1897 Tahun 1897 adalah awal sejarah pengelolaan hutan secara modern-institusional di Jawa dan Madura. Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan “Reglement voor het beheer der bosschen van den Lande op Java en Madoera”, Staatsblad 1897 nomor 61 (disingkat “Bosreglement”). Selain itu terbit pula “Reglement voor den

dienst van het Boschwezen op Java en Madoera” (disingkat “Dienst Reglement”) yang menetapkan aturan tentang organisasi Jawatan Kehutanan, karena dibentuknya Jawatan Kehutanan dengan Gouvernement Besluit (Keputusan Pemerintah) nomor 21, tanggal 9 Februari 1897, termuat dalam Bijblad 5164. Sejak itu, hutan-hutan jati di Pulau Jawa mulai diurus

dengan baik, dengan dimulainya afbakening (pemancangan), pengukuran, pemetaan, dan tata hutan.

1913 Penetapan “Reglement voor het beheer der bosschen van den Lande op Java en Madoera”, Staatsblad 1913 nomor 495, yang mengatur tentang “eksploitasi sendiri (eigen beheert) atau penebangan borong (door particuliere aannemer)”.

Dok. Kom PHT®2018

Dok. Kom PHT®2018

1927

8 DUTA Rimba

Terbit Bosch_Ordonnantie, termuat dalam Staatsblad Tahun 1927 nomor 221 dan peraturan pelaksanaannya berupa Bosch_ Verordening 1932. Nama lengkap dokumen: “Bepalingen met Betrekking Tot’s Lands Boschbeheer op Java en Madoera”, yang menjadi dasar pengurusan dan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura oleh Jawatan Kehutanan (den dienst van het Boschwezen).

1930 Terjadi perubahan. Pengelolaan hutan Jati diserahkan kepada badan “Djatibedrijf” atau perusahaan hutan Jati dari Pemerintah Hindia Belanda (Jawatan Kehutanan). Perusahaan hutan Jati tersebut tidak berdiri lama, karena tahun 1938 Directeur van Financien (Direktur Keuangan Pemerintahan Hindia Belanda) menyatakan, perusahaan yang sepenuhnya bertujuan komersial harus dihentikan, karena dua alasan. Pertama, Pemerintah Hindia Belanda – yang diwakili Jawatan Kehutanan – tidak hanya wajib memroduksi dan mendatangkan uang dari hasil kayu jati saja, tetapi juga bertugas memelihara hutan-hutan yang tidak langsung

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

Dok. Kom PHT®2018

memberi keuntungan kepada Pemerintah. Yang dimaksud dengan hutan-hutan tersebut adalah hutan-hutan lindung, yang memakan amat banyak biaya sedangkan hasil secara langsung tidak ada atau sangat sedikit.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Kedua, perusahaan hutan jati sebagai badan swasta atau perusahaan kayu perseorangan, menganggap hutan jati kepunyaan Pemerintah Hindia Belanda sebagai modal yang tak dinilai atau tidak diberi harga (sukar untuk

menetapkan harga tanah dan kayu dari hutan Jati seluas 770.000 hektare), tetapi menggunakan hutan jati itu sebagai obyek eksploitasi saja dan tidak memengaruhi atau mengakibatkan kerugian apapun kepada tanah

DUTA Rimba 9


Dok. Kom PHT®2018

PRIMARIMBA

dan hutan jati milik pemerintah yang diwakili Jawatan Kehutanan, tindakan tersebut dipandang dari sudut hukum perusahaan, tidaklah benar.

1940 Pengurusan hutan Jati dikembalikan lagi ke Jawatan Kehutanan dari “Djatibedrijf”.

Tanggal 8 Maret 1942 Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang (Dai Nippon). Jawatan Kehutanan diambilalih pemerintah Jepang dan diberi nama Ringyo Tyuoo Zimusyo (RTZ). Berturut-turut organisasi tersebut dimasukkan ke dalam Departemen Sangyobu (urusan ekonomi, Juni 1942 – Oktober 1943), kemudian ke dalam Departemen Zoosenkyoku

10 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2018

1942

(perkapalan, November 1943 – pertengahan 1945), dan setelah itu di bawah Departemen Gunzyuseizanbu atau Departemen Produksi Kebutuhan Perang, sampai tanggal 15 Agustus 1945.

1945 Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Republik Indonesia tanggal 18 Agustus 1945, hak, kewajiban, tanggung jawab,

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Setelah pengesahan Ketetapan MPRS No 11/ MPRS/1960 seperti tersebut dalam Lampiran Buku I, Jilid III, Paragraf 493 dan paragraf 595, industri kehutanan ditetapkan menjadi Proyek B. Proyek B merupakan sumber penghasilan untuk membiayai proyekproyek A (Tambahan Lembaran Negara RI No 2551). Waktu itu, ada rencana mengubah status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara yang bersifat komersial, agar kehutanan dapat menghasilkan keuntungan bagi kas negara. Kemudian diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara.

1961 Atas dasar Undang-Undang Nomor 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, dan untuk mewujudkan perubahan status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 sampai dengan Nomor 30 tahun 1961, tentang ”Pembentukan PerusahaanPerusahaan Kehutanan Negara (PERHUTANI)”.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Dok. Kom PHT®2018

1960

Dok. Kom PHT®2018

dan kewenangan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura oleh Jawatan Kehutanan Hindia Belanda qq den Dienst van het Boschwezen dilimpahkan secara peralihan kelembagaan kepada Jawatan Kehutanan Republik Indonesia, berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang Undang Dasar Republik Indonesia yang berbunyi: “Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut undang undang dasar ini.”

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1961 – yang ditetapkan dan diundangkan tanggal 29 Maret 1961 dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1961 – Badan Pimpinan Umum (BPU) Perusahaan Kehutanan Negara disingkat ”BPU Perhutani” didirikan, termuat dalam Lembaran Negara tahun 1961 No 38, penjelasannya termuat dalam Tambahan Lembaran Negara No 2172. Momentum berdirinya BPU Perhutani pada 29 Maret 1961 itulah

yang di kemudian hari ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Perhutani. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1961 – yang ditetapkan dan diundangkan tanggal 29 Maret 1961 dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1961 – Perusahaan Kehutanan Negara Djawa Timur disingkat PN Perhutani Djawa Timur didirikan, termuat dalam Lembaran Negara tahun 1961 No 39, penjelasannya termuat dalam Tambahan Lembaran Negara No 2173.

DUTA Rimba 11


PRIMARIMBA Perum Perhutani. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 ini, PN Perhutani Djawa Timur yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1961 dan PN Perhutani Djawa Tengah yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1961, dilebur ke dalam dan dijadikan unit produksi dari Perum Perhutani (vide : Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972).

1978 Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1978, Pemerintah menambah unit produksi Perum Perhutani dengan wilayah kerja yang meliputi seluruh areal hutan di Daerah Tingkat I Jawa Barat dan disebut Unit III Perum Perhutani. Dasar Hukum Perum Perhutani sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1978, kemudian disempurnakan/diganti berturut-turut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1986, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 1999, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2001, dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Dok. Kom PHT®2018

2001 Perum Perhutani berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT).

2003 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1961 – yang ditetapkan dan diundangkan tanggal 29 Maret 1961 dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1961 –Perusahaan Kehutanan Negara Djawa Tengah disingkat PN Perhutani Djawa Tengah didirikan, termuat dalam Lembaran Negara tahun 1961 No 40, penjelasannya

12 DUTA Rimba

termuat dalam Tambahan Lembaran Negara No 2174.

PT Perhutani kembali berubah menjadi Perum Perhutani.

1972

2010

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972 yang ditetapkan tanggal 29 Maret 1972, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Umum Kehutanan Negara yang disingkat

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 72 Tahun 2010 sebagai dasar hukum pelaksanaan pengelolaan sumber daya hutan di Jawa dan Madura oleh Perum Perhutani.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

2014 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI No 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara. Sejak 2 Oktober 2014, pemerintah selaku pemegang saham menunjuk Perum Perhutani sebagai induk Holding BUMN Kehutanan dengan anak perusahaan PT Inhutani I, PT Inhutani II, PT Inhutani III, PT Inhutani IV, dan PT Inhutani V. Penambahan penyertaan modal negara bagi Perum Perhutani berasal

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

dari pengalihan seluruh saham milik negara pada perusahaan PT Inhutani I (didirikan berdasarkan PP No 21/1972 di Kalimantan Timur), PT Inhutani II (didirikan berdasarkan PP No 32/1974 di Kalimantan Selatan), PT Inhutani III (didirikan berdasarkan PP No 31/1974 di Kalimantan Tengah), PT Inhutani IV (didirikan berdasarkan PP No 22/1991 di Sumatera Utara) dan PT Inhutani V (didirikan berdasarkan PP No 23/1991 di Sumatera Selatan).

2016 Perum Perhutani meluncurkan penjualan on line Toko Perhutani di

www.tokoperhutani.com.

2017 Perum Perhutani meluncurkan (launching) Brand Pengelolaan Wisata CANOPY. Peluncuran brand baru pengelolaan wisata alam itu dilakukan Perhutani dan Kementerian Pariwisata pada 11 November 2017. CANOPY memberikan jaminan standard produk, pelayanan, dan pengelolaan yang profesional danberkualitas. Kawah Putih di Ciwidey dan BanyuNget di Trenggalek menjadi pilot project untuk pemenuhan standard CANOPY tersebut. • DR

DUTA Rimba 13


RIMBAUTAMA

Selamat Ulang Tahun Perhutani

S

ecara resmi, Perhutani berdiri pada 29 Maret 1961. Awalnya bernama Badan Pimpinan Umum (BPU) Perusahaan Kehutanan Negara disingkat ”BPU Perhutani”. Kini, setelah 57 tahun berlalu, pertanyaan kritis pun mencuat. Apa sesungguhnya makna usia 57 tahun bagi Perhutani dalam memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, khususnya dalam menjaga hutan negara? Selain itu, apa kontribusi Perhutani sebagai BUMN untuk ikut mendukung

14 DUTA Rimba

percepatan pertumbuhan ekonomi nasional? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu perlu menjadi bahan renungan bagi insan Perhutani. Hasil perenungan itulah yang kelak akan menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi. Sebab, kehadiran perusahaan sejatinya tidak kedap terhadap segala permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Sehingga, Perhutani sebagai sebuah BUMN menjadi pilar penting di antara pilarpilar lain dalam memperkokoh

Dok. Kom PHT®2018

Pertambahan usia kerap kali memberikan makna tersendiri bagi pemilik usia tersebut. Pertambahan usia biasanya disertai dengan harapan dan impian yang selanjutnya ingin dikejar serta diwujudkan. Setelah sebelumnya merefleksi ke belakang tentang perjalanan usia yang telah dilalui, keinginan untuk mewujudkan harapan itu selanjutnya akan memberikan motivasi dan semangat lebih besardi masa depan. Demikian pula dengan Perum Perhutani dan insan Rimbawan di dalamnya.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


caption

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 15


Dok. Kom PHT®2018

RIMBAUTAMA

caption

perekonomian nasional. Menyimak rentetan perjalanan panjang dalam sejarah Perum Perhutani (baca di rubrik Prima Rimba, red), terlihat ada fungsi strategis yang diemban oleh perusahaan ini untuk dapat memberikan kontribusi kepada negara, utamanya berbentuk penerimaan bagi keuangan negara. Tugas ini terus mereka emban hingga saat ini, karena memang sebagai sebuah BUMN, Perhutani juga harus menjadi lokomotif pertumbuhan perekonomiannasional. Tetapi, di dalam perjalanan sejarah, memang ada sejumlah masalah yang dihadapi Perhutani, terkait perubahan sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia, yang tak bisa dihindari memberikan pengaruh besar terhadap Perhutani. Contohnya, pasca reformasi bergulir, sejumlah areal hutan milik Perhutani –sebagaimana hutan-hutan yang lain

16 DUTA Rimba

– dijarah secara besar-besaran oleh masyarakat. Dengan tajuk “hutan untuk rakyat”, hutan-hutan itu pun dibabat habis oleh warga. Kondisi ini menyebabkan banyak hutan Perhutani yang menjadi gundul. Akibatnya, bisnis Perhutani yang kala itu masih sangat mengandalkan pada sektor kayu, juga sempat merosot tajam.

Perubahan dalam Bisnis Di dalam konteks inilah, kemudian muncul transformasi di dalam peran strategis Perhutani. Sebelumnya, Perhutani sebagai BUMN dapat dikatakan hanya berperan dalam sistem perekonomian nasional. Pasca reformasi, Perhutani juga berperan secara luas di dalam mendukung sistem pelestarian lingkungan dan sistem sosial budaya, khususnya dalam memberdayakan masyarakat yang tinggal di desa sekitar hutan, agar di satu sisi mereka juga bisa

merasakan manfaat keberadaan hutan. Di sisi lain, masyarakat juga terlibat dalam mengelola dan mengamankan hutan dari kemungkinan aksi penjarahan. Ketika harus menyikapi kondisi hutan yang rusak akibat penjarahan tersebut, Perhutani juga mengubah haluan bisnis. Jika sebelumnya perusahaan ini sangat mengandalkan bisnisnya pada sektor kayu, setelah tahun 2010 pelan tetapi pasti Perhutani menggeser bisnis andalannya ke sektor non kayu. Saat ini, bahkan bisnis non kayu Perhutani sudah sejajar bahkan dapat dikatakan lebih dominan ketimbang bisnis kayu. Kini, bisnis Perhutani telah memasuki bahkan menggeluti tahap hilirisasi. Garapan bisnisnya sudah ke industrialisasi kehutanan. Produk hutan yang dihasilkan Perhutani kini diolah terlebih dahulu agar memiliki nilai tambah yang cukup tinggi, baik dari sisi penciptaan lapangan kerja, penguasaan teknologi, hingga meraih keuntungan. Jika sepuluh tahun terakhir Perhutani rajin menanam pohon bocor getah, tujuannya bukan untuk mendapatkan kayunya. Tetapi, penanaman pohon-pohon pinus tersebut bertujuan untuk mendapatkan getahnya, dalam rangka mengembangkan forest chemical product. Pengembangan forest chemical product hingga kini juga masih terus dilakukan, dengan produk-produk andalan antara lain berupa gondorukem, terpentin, minyak kayu putih, dan seedlac. Selain produk-produk berkategori forest chemical product, untuk menggenjot pendapatan non kayu Perhutani juga terus mengembangkan forest food dan health product semisal madu. Selain itu, Perhutani juga berperan dalam menghasilkan produk-produk pendukung kesehatan lainnya. Juga

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


produk-produk bahan pangan semisal kopi, cengkeh,emponempon, yang skema pengelolaannya bekerjasama dengan masyarakat desa hutan melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Satu lagi yang kini sedang digarap serius oleh Perhutani dari sektor non kayu adalah sub sektor wisata. Wisata Perhutani diketahui memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Hal itu diwujudkan dengan peluncuran (launching) Brand Pengelolaan Wisata CANOPY. Peluncuran brand baru pengelolaan wisata alam itu dilakukan Perhutani dan Kementerian Pariwisata pada 11 November 2017. Brand Pengelolaan Wisata CANOPY memberikan jaminan Perhutani terhadap standard produk, pelayanan, dan pengelolaan yang profesional danberkualitas. Kawah Putih di Ciwidey dan BanyuNget di Trenggalek menjadi pilot project untuk pemenuhan standard CANOPY tersebut. Saat peluncuran, Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, mengatakan, brand pengelolaan wisata CANOPY adalah identitas yang akan menaungi pengelolaan beragam karakter wisata alam Perum Perhutani. Lewat CANOPY, Perhutani ingin menghadirkan alternatif tempat liburan untuk anak-anak supaya mereka kembali ke alam, ke hutan, dengan sentuhan futuristik. “Saat ini kita tetapkan dulu dua pilot project yaitu di Kawah Putih dan BanyuNget. Ke depan, brand ini akan menaungi semua wisata alam Perhutani khususnya lokasi wisata yang telah memenuhi unsurunsur dan indikator dalam standard CANOPY,” kata Denaldy kala itu. Ketika itu, Menteri Pariwisata,

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Dok. Kom PHT®2018

Sektor Wisata

caption

Pengembangan forest chemical product hingga kini juga masih terus dilakukan, dengan produkproduk andalan antara lain berupa gondorukem, terpentin, minyak kayu putih, dan seedlac. Arief yahya, menyatakan mengapresiasi langkah Perhutani meluncurkan brand CANOPY. “Dari dulu saya berprinsip tidak boleh merusak alam dan memegang teguh prinsip konservasi. Sebab, pariwisata adalah urusan pelestarian. Ada banyak contoh lokasi konservasi yang membawa rezeki jangka panjang. Justru kalau dirusak, dengan cepat akan menjadi malapetaka,” ucap Arief Yahya ketika itu. Semua optimalisasi bisnis Perhutani itu menjadi hal yang sangat menarik untuk diperhatikan, khususnya di momen Pertambahan usianya yang notabene kini tengah berada di usia yang mapan. Tetapi, usia yang kini telah 57 tahun itu

sejatinya hanyalah sebuah angka. Yang lebih menentukan kematangan dan kemapanan Perhutani sebagai sebuah entitas bisnis akan sangat ditentukan seberapa kencang perusahaan ini mampu melakukan optimalisasi aset-aset dan potensipotensi yang dimiliki untuk menghasilkankarya yang optimal danmaksimal. Sebab, pertarungan bisnis di masa depan sesungguhnya bukanlah sekadar pertarungan wacana, melainkan pertarungan untuk menghasilkan produk dan jasa yang bernilaitinggi. Dan satu kalimat yang layak diucapkan di akhir tulisan ini adalah, Selamat Ulang Tahun, Perhutani. Cag! • DR

DUTA Rimba 17


RIMBAUTAMA

Indahnya Berbagi

Kasih B

akti sosial menjadi satu momen khusus, karena lewat acara tersebut insan Rimbawan Perum Perhutani membagikan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Terlebih, sasaran bakti sosial tersebut adalah masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan Perhutani. Dan itu menyajikan keindahan tersendiri. Kepedulian itu antara lain ditunjukkan tiga Kesatuan

18 DUTA Rimba

Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani di ujung timur Pulau Jawa, yaitu Banyuwangi Utara, KPH Banyuwangi Selatan dan KPH Banyuwangi Barat. Bersama Balai Taman Nasional (TN) Baluran menggelar aksi sosial dan lingkungan di Pantai Perengan TN Baluran, Kabupaten Situbondo. Acaranya diadakan tanggal 16 Maret 2018. Kepedulian juga ditunjukkan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta yang menggelar

Dok. Kom PHT®2018

Momentum pertambahan usia atau ulang tahun tidak selama harus dilalui dengan menggelar pesta, apalagi hura-hura atau bersuka-ria. Justru momen tersebut dapat menjadi waktu yang tepat untuk berbagi kasih dan kebahagiaan dengan sesama yang membutuhkan. Dan itulah yang dilakukan oleh Perhutani. Selain kegiatan perusahaan yang berkolaborasi dengan BUMN lain dan Kementerian BUMN dalam menggelar aksi Cash for Work, sejumlah KPH pun melakukan bakti sosial kepada masyarakat.

caption

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 19


pengobatan gratis di Desa Ngroto Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri. Acara pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bertempat di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kitren Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purwantoro. Kegiatan ini merupakan mata rantai dari suatu rangkaian peringatan HUT Perum Perhutani ke57 yang telah diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2018. Rangkaian kegiatan peringatan HUT Perum Perhutani ke-57 di KPH Surakarta dimulai dengan pemotongan tumpeng, upacara, pembagian 100 bibit tanaman kepada masyarakat di sekitar kantor KPH, donor darah, jalan sehat, dan ditutup dengan pengobatan gratis di desa yang memang mengalami keterbatasan akses ke puskesmas. Selain pembagian 100 bibit pohon kepada masyarakat di sekitar kantor, Perhutani KPH Surakarta juga membagikan 500 bibit pohon kepada masyarakat di Joyosuran, Pasarkliwon, Solo. Juga sejumlah 1.500 bibit pohon diberikan Perhutani KPH Surakarta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo. KPH Kediri juga memberikan tali asih untuk para pensiunan pegawai Perhutani serta bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah hutan. Kegiatan tersebut diadakan pada 28 Maret 2018. Dan komitmen Perhutani dalam menjalankan programprogram CSR mereka ditunjukkan dengan pengakuan pemerintah daerah yang berwujud pemberian Penghargaan CSR dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, sebagai mitra CSR Jawa Barat. Penghargaan tersebut diberikan pada acara Peresmian Bersama Proyek-Proyek CSR Jawa Barat Tahun 2017 di Bandung, 17 April 2018.

20 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2018

RIMBAUTAMA

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dan event yang paling besar diantara rangkaian kegiatan bakti sosial tersebut adalah keikutsertaan Perum Perhutani bersama empat BUMN lain yang juga berulangtahun di bulan Maret dan April, yaitu PT Jasa Marga (Persero), PT Pindad (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Virama Karya (Persero), mengadakan Program Padat Karya Tunai (Cash for Work). Kegiatan Cash for Work lima BUMN itu dilaksanakan bersama Kementerian BUMN, diadakan di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Sabtu 24 Maret 2018.

Kegiatan bakti sosial Perhutani tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). Lewat kepedulian terhadap sesama dengan kegiatan berbagi ini, Perhutani berkomitmen untuk terus memberdayakan masyarakat di sekitar hutan. CSR sendiri adalah suatu konsep yang menegaskan bahwa organisasi atau perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan sekitarnya, dalam segala aspek operasional perusahaan. Pelaksanaan program CSR berhubungan erat dengan konsep “pembangunan berkelanjutan”. Sebab, ada argumentasi yang menyatakan bahwa dalam melaksanakan semua aktivitasnya, suatu perusahaan harus mendasarkan setiap keputusannya tidak sematamata hanya berdasarkan faktor keuangan, misalnya sekadar keuntungan atau dividen semata, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Dok. Kom PHT®2018

Tanggung Jawab Sosial

CSR bukan sekadar kegiatan amal. Pelaksanaan program CSR juga mengharuskan suatu perusahaan agar di dalam setiap proses pengambilan keputusannya, dengan sungguh-sungguh memerhitungkan akibat yang ditimbulkan dari pengambilan keputusan tersebut terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, termasuk soal lingkungan hidup. Hal ini

mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal. Dan sebagai sebuah wujud kepedulian, lewat kegiatan bakti sosial tersebut Perum Perhutani telah menunjukkan indahnya berbagi. Bravo! • DR

DUTA Rimba 21


RIMBAUTAMA

Produsen Kayu Jati Terbesar di Dunia yang Peduli

Kelestarian Hutan Di dalam perjalanan 57 tahun mengarungi samudra bisnis, pengelolaan, dan industri kehutanan negara, Perum Perhutani bukan hanya mengejar keuntungan semata. Tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap upaya pelestarian hutan. Hal itu selalu ditunjukkan dan digaungkan di dalam setiap kesempatan.

D

irektur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, selalu menegaskan komitmen Perhutani untuk ikut melestarikan hutan. Hal ini menjadi menarik, karena produk utama Perhutani justru adalah sumber daya yang ada di hutan. Artinya, sebagai sebuah entitas yang pekerjaan utamanya mengelola industri kehutanan, Perhutani menunjukkan dirinya tidak sekadar mengejar keuntungan semata, apalagi dengan mengambil terus sumber daya hutan, tetapi juga menjadi penjaga kelestarian hutan itu sendiri. Hal itu antara lain diserukan Denaldy di tengah acara Indonesia FSC Week 2017 di Jakarta, 25 September 2017. Ketika itu, Dirut

22 DUTA Rimba

Perum Perhutani mengajak konsumen kayu dan masyarakat di mana pun untuk peduli terhadap kelestarian hutan. Caranya, antara lain dengan menggunakan produkproduk berbahan baku berasal dari hutan yang dikelola perusahaan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan. Jadi, konsumen juga harus kritis dengan hanya menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan pengelola hutan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. “Siapa pun bisa ikut serta melestarikan hutan. Hal sederhana yang bisa dilakukan untuk ikut melestarikan hutan itu adalah menggunakan produk-produk yang jelas berasal dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan dan

memberi manfaat sosial bagi masyarakat. Informasi untuk menengarai produk ramah lingkungan sudah banyak di pasaran,” kata Denaldy ketika itu. Menurut Denaldy M Mauna, konsumen saat ini tidak lagi hanya melihat harga sebagai faktor penentu pemilihan produk. Tetapi konsumen saat ini juga memerhatikan kepercayaan terhadap perusahaan yang memiliki reputasi ramah lingkungan dan mempunyai komitmen sosial. Denaldy juga mengatakan, konsumen bisa menerapkan wawasan ramah lingkungan di setiap tindakan konsumsinya. Untuk itu, penting bagi Perhutani untuk terus mendorong agar perilaku green consumer bisa semakin meluas.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

caption

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 23


RIMBAUTAMA

Dok. Kom PHT®2018

Di Indonesia, terdapat 38 perusahaan pengelola hutan atau Forest Management (FM) memperoleh sertifikat FSC FM/ CoC, dengan total hutan seluas 3.075.701 Hektare, termasuk wilayah hutan Perhutani di pulau Jawa yang luasnya 276.864 Hektare.

Perusahaan-perusahaan kehutanan di Eropa, Amerika Serikat, bahkan Afrika Selatan, yang notabene merupakan perusahaan-perusahaan penghasil produk kayu dan kertas pun telah melakukan hal ini. “Sebagai produsen, kita berperan memberi edukasi dan mengajak masyarakat global ambil bagian dalam pelestarian lingkungan, khususnya hutan,” tegasnya. Hasil survei AC Nielsen tahun 2015 menunjukkan, 66% responden global bersedia membayar lebih untuk mendapatkan produk dan layanan yang berasal dari perusahaan yang memiliki komitmen terhadap sosial dan lingkungan yang positif. Angka tersebut naik dari 55% di tahun 2014. Termasuk responden dari generasi Z (15-20 tahun) yang juga mengalami kenaikan menjadi

24 DUTA Rimba

72% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 55%.

Sustainable Forest Management Pengelolaan hutan Perum Perhutani telah menerapkan sepuluh prinsip Sustainable Forest Management yang mengacu pada standard internasional Forest Stewardship Council (FSC). Bahkan, tahun 1990, Perhutani merupakan perusahaan kehutanan pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat Internasional “Sustainable Forest Management” dari Smartwood Rain Forest Allience, lembaga sertifikasi kehutanan dari Amerika Serikat. Namun, sertifikat tersebut pernah ditangguhkan pada awal reformasi tahun 1998, karena kasus penjarahan hutan. Menyikapi kasus penjarahan

hutan itu, Perhutani melakukan upaya perbaikan dan penghijauan hutan terus menerus. Hasilnya, Perhutani mampu melakukan perbaikan berkelanjutan tersebut, sehingga meraih kembali Sertifikat FSC pada 2011. Sementara itu, hasil studi komprehensif FSC tahun 2015 menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 300 juta m3 kayu bersertifikasi FSC-FM/CoC dipanen. Sampai dengan September 2017, terdapat 197.817.395 Hektare hutan bersertifikat FSC-FM/CoC di 84 negara di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, terdapat 38 perusahaan pengelola hutan atau Forest Management (FM) memperoleh sertifikat FSC FM/CoC, dengan total hutan seluas 3.075.701 Hektare, termasuk wilayah hutan Perhutani di pulau Jawa yang luasnya 276.864 Hektare. Unit manajemen pengelolaan Perhutani yang bersertifikat FSC FM/ CoC adalah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, KPH Randublatung, KPH Ciamis, KPH Kebonharjo, KPH Kendal, KPH Madiun, KPH Banyuwangi Utara, KPH Banten dengan skema sertifikat

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

multisite bernomor SGS-FM/ CoC-010716 berlaku hingga tahun 2021. Selain itu, seluruh wilayah pengelolaan hutan Perhutani di 57 KPH juga telah lolos verifikasi standard FSC Controlled Wood sejak 2014 dengan nomor verifikasi SGS CW/FM-010314. FSC Controlled Wood itu menunjukkan bahwa kayu-kayu yang diproduksi dari hutan Perhutani tidak ilegal; tidak melanggar hak-hak sipil dan hak-hak tradisional; tidak merusak kawasan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Area); tidak melakukan konversi hutan alam (primer/ skunder); dan tidak mengelola hutan dengan tanaman transgenic atau tanaman yang dihasilkan dari persilangan genetik atau modifikasi genetik. Perhutani juga bermitra dengan masyarakat di sekitar hutan. Dan masyarakat di sekitar hutan mendapatkan bagi hasil produksi

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

karena peran mereka di dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Produsen Kayu Jati Terbesar Total produksi kayu Perhutani yang bersertifikat FSC FM/CoC tahun 2016 mencapai 120.000 m3, terdiri dari kayu jati 100.000 m3 dan kayu rimba 20.000 m3. Sedangkan sampai Agustus 2017, Perhutani menghasilkan kayu bersertifikat sebanyak 101.000 m3, terdiri dari kayu Jati 91.000 m3 dan kayu rimba seperti Mahoni, Sonokeling, Johar, Akasia, Trembesi, Sengon, Gmelina sebanyak 10.000 m3. Seluruh kayu-kayu Perhutani tersebut dalam bentuk kayu bundar atau LOG tersebut dijual melalui sistem online di tokoperhutani.com. Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perhutani Sugiarti yang hadir pada acara Indonesia FSC Week 2017 di Ritz Carlton Jakarta, menegaskan, Perhutani mengajak masyarakat

untuk senantiasa mengelola hutan secara lestari. Hal itu juga merupakan wujud kepedulian Perhutani sebagai produsen kayu jati terbesar di dunia. “Melalui kegiatan Indonesia FSC Week 2017 ini, Perhutani mengajak konsumen, masyarakat juga generasi muda untuk peduli pada kelestarian sumber daya hutan, mulai dari kesadaran memilih produk-produk ramah lingkungan. Semua bisa dimulai dari diri sendiri atau dari rumah. Sebagai produsen kayu jati terbesar di dunia, kami berkomitmen untuk senantiasa mengelola hutan secara lestari dengan menerapkan kelestarian produksi, kelestarian lingkungan, dan sosial. Kami memproduksi bahan baku yang sumbernya dijamin memenuhi standar sustainable forest management untuk melayani konsumen yang semakin sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan,” katanya. • DR

DUTA Rimba 25


RIMBAUTAMA

Perhutani

One Big Family

Dok. Kom PHT®2018

Kejayaan sebuah entitas tentu tak lepas dari sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Kualitas sumber daya manusia yang mumpuni akan membawa perusahaan ke puncak tangga kejayaan. Maka, tak salah jika di hari ulang tahun – yang merupakan hari paling bersejarah dalam perjalanan sebuah perusahaan – seluruh karyawan dijadikan pemeran utama dalam pentas perayaan. Seperti itu pula yang terlihat dalam gelaran Employee Day Perum Perhutani dalam rangka menyambut hari jadinya.

26 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 27


Dok. Kom PHT®2018

Dok. Kom PHT®2018

RIMBAUTAMA

S

emangat yang tinggi akan membuat bendera kita tetap tegak berdiri. High spirit will keep the flag stand. Kalimat itu seakan melingkupi suasana di Aula Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdikbang SDM) Perum Perhutani di Madiun, pada Selasa 20 Maret 2018 dan Rabu 21 Maret 2018. Ketika itu sedang digelar kegiatan Employee Day dalam rangka menyambut hari jadi ke-57 Perum Perhutani. Seluruh Rimbawan Perhutani yang hadir di saat itu

28 DUTA Rimba

Karyawan bebas menyampaikan keluhan dan masukan serta saran kepada Dewan Direksi di saat itu. Usai karyawan menyampaikan unekunek kepada Direksi, acara dilanjutkan dengan pergelaran aksi hiburan.

terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Kegiatan Employee Day kali ini mengangkat tema “Perhutani One Big Family”. Turut hadir dalam kegiatan Employee Day tersebut, perwakilan dewan pengawas beserta seluruh dewan direksi dan karyawan Perum Perhutani hingga ke akar rumput. Ada agenda besar dalam dua hari pelaksanaan kegiatan Employee Day kali ini. Di hari pertama, Selasa malam (20/3), agenda kegiatannya adalah ramah tamah dan dialog antara karyawan dengan Dewan Direksi Perum Perhutani. Karyawan bebas menyampaikan keluhan dan masukan serta saran kepada Dewan Direksi di saat itu. Usai karyawan menyampaikan unek-unek kepada Direksi, acara dilanjutkan dengan pergelaran aksi hiburan. Aksi ini lumayan menghibur untuk menyelingi kegiatan. Terlihat sleuruh peserta kegiatan di malam itu membaur dalam kegembiraan dan suka cita. Di hari kedua, kegiatan Employee Day diisi dengan proses penyamaan persepsi dalam mencapai tujuan bersama, Perhutani One Big Family.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

Motivator Prie GS memberikan angin segar berupa motivasi dan semangat baru bagi seluruh peserta kegiatan tersebut dalam membangun komitmen untuk mencapai tujuan bersama. Ada angin segar yang berhembus di antara seluruh Rimbawan Perhutani yang memadati ruang Aula Pusdikbang SDM. Adalah Motivator Prie GS yang memberikan angin segar berupa motivasi dan semangat baru bagi seluruh peserta kegiatan tersebut dalam membangun komitmen untuk mencapai tujuan bersama. Sebenarnya, sehari sebelumnya Direksi Perum Perhutani telah memfasilitasi kegiatan dialog

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

dengan perwakilan Serikat Pekerja. Namun, kegiatan dialog tersebut tidak dapat terlaksana. Sebab, perwakilan Serikat Pekerja yang hadir tidak memiliki kewenangan untuk mewakili dan mengambil keputusan atas nama Serikat. Menanggapi hal tersebut, Direksi menyatakan menyayangkan dialog tersebut tidak dapat dilanjutkan. Kegiatan Employee Day pun diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh

peserta. Ada sejumlah poin yang terdapat dalam teks komitmen bersama itu. Poin-poin tersebut adalah pernyataan komitmen untuk Mengawal visi dan misi Perhutani; Menjaga eksistensi Perhutani sebagai pengelola hutan lestari; Meningkatkan kinerja untuk meraih kejayaan Perhutani dan kesejahteraan karyawan; Mengedepankan komunikasi dalam mengawal dinamika perusahaan; dan Mengawal secara konsisten implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Penandatanganan komitmen bersama tersebut diharapkan dapat memberikan semangat bagi keluarga besar Perum Perhutani dalam upaya memajukan perusahaan dan menjaga semangat kebersamaan. • DR

DUTA Rimba 29


Dok. Kom PHT®2018

RIMBAKHUSUS

30 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Perhutani dalam

Sinergi BUMN Ikut Bangun Bangsa Momentum Hari Ulang Tahun ke-57 Perhutani menjadi kian istimewa, karena di bulan yang sama Kementerian BUMN dan beberapa BUMN yang lain juga merayakan ulang tahun. Program Sinergi BUMN pun digelar sebagai bagian kegiatan dalam rangka Peringatan HUT Bersama Kementerian BUMN dan BUMN yang berulang tahun pada Maret-April 2018. Rangkaian kegiatan yang digelar bukan semata sebagai perayaan hari ulang tahun, tetapi merupakan sumbangsih bagi pembangunan bangsa Indonesia.

K

ekompakan dalam Sinergi BUMN itu pun terlihat. Lima BUMN, yaitu Perum Perhutani, PT Jasa Marga (Persero), PT Pindad (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Virama Karya (Persero), mengadakan Program Padat Karya Tunai (Cash for Work). Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Sabtu 24 Maret 2018.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Menteri BUMN, Rini M Soemarno, hadir dan meninjau langsung pelaksanaan acara Cash for Work itu. Menteri Rini M Soemarno mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Cash for Work yang dimulai dari Masjid Al-Jihad, Kantor Desa dan Balai Pertemuan Desa Gunung Gajah, SD Negeri I Gunung Gajah, dan terakhir pengecoran jalan desa. Kegiatan Cash for Work kali itu melibatkan sekitar 500 orang dari masyarakat sekitar.

DUTA Rimba 31


Dok. Kom PHT®2018

RIMBAKHUSUS

Para Direksi 5 BUMN, termasuk Dirut Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, turut hadir di kesempatan itu. Bukan sekadar hadir, tetapi Denaldy yang didampingi oleh Direktur SDM, Umum dan IT, Endang Suraningsih, bahkan turut serta bersama masyarakat melakukan pengecatan dan pengecoran jalan di Desa Gunung Gajah. Aktivitas Dirut Perum Perhutani itu pun kontan menarik perhatian khalayak yang hadir. Program Padat Karya Tunai diadakan dalam rangka peringatan HUT Bersama Kementerian BUMN dan BUMN yang berulang tahun pada Maret-April 2018. Tujuannya untuk membantu meningkatkan fasilitas penunjang desa dalam rangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat. Saat melakukan peninjauan, Rini M Soemarno mengatakan,

32 DUTA Rimba

kegiatan Cash for Work merupakan momentum kepedulian BUMN untuk berbagi kepada masyarakat. Hal itu diwujudkan dalam berbagai kegiatan social, sehingga dampaknya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. “Kegiatan Cash for Work juga merupakan rangkaian kegiatan HUT Bersama BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan dan sinergi antar BUMN,” tambahnya. Kegiatan padat karya tunai yang dilaksanakan di hari itu diawali kegiatan di Masjid Al Jihad. Meliputi pengerjaan renovasi MCK dan pengecatan dinding serta plafon Masjid Al Jihad, sekaligus penyerahan karpet kepada pengurus masjid yang telah berdiri sejak tahun 1980 itu. Dari Masjid Al Jihad, rombongan melanjutkan dengan kegiatan membersihkan lingkungan kantor desa dan balai pertemuan

Desa Gunung Gajah. Dilanjutkan dengan pengecatan gapura dan pagar SD Negeri I Gunung Gajah. Rangkaian kegiatan pun diakhiri dengan pengecoran jalan sepanjang 120 m x 3 m di Dukuh Girisono. Jalan itu merupakan jalan desa yang menjadi akses untuk menuju lokasi objek wisata Bukit Cinta dan Watu Prahu. Di Desa Gunung Gajah, selain berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menyerap aspirasi tentang apa yang mereka butuhkan, Rini juga terlibat langsung praktik kegiatan dengan ikut mengecat dinding masjid, pagar balai desa, dan SD setempat, termasuk saat berada di Balai Desa Gunung Gajah. Rini juga berdialog dengan siswasiswa SD Negeri 1 Gunung Gajah dan memberikan kuis kepada mereka. Siswa yang berhasil menjawab

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

pertanyaan mendapatkan hadiah uang. Di sela-sela kegiatan tersebut, kepada wartawan Denaldy M Mauna menyatakan harapan agar kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Gunung Gajah. Khususnya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, semisal kelancaran transportasi, fasilitas ibadah, pendidikan, dan pelayanan publik.

Dana CSR Pembangunan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Klaten, tersebut merupakan hasil patungan lima badan usaha milik negara (BUMN). Alokasinya menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dengan total 63 juta Rupiah.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Menteri BUMN, Rini M Sumarno, saat meninjau lokasi pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT) di Gunung Gajah, menyampaikan, penggunaan dana CSR untuk kegiatan tersebut menandakan BUMN itu sehat karena mampu mencetak laba. Ia pun lantas memerintahkan kepada BUMN agar menggunakan dana CSR untuk membantu daerah di wilayah kerjanya. “Kami datang ke sini mencoba membantu hal-hal yang kami bisa bantu semaksimal mungkin. Di sini sudah cukup bagus. kami hanya mempercantik beberapa aspek saja, seperti masjid, kantor desa, dan jalan,” kata Rini. Sementara itu, Administratur KPH Perum Perhutani Solo, Eka Muhamad Ruskanda, mengatakan, program pembangunan sarpras itu

dikemas dalam kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) yang menjadi rangkaian peringatan HUT Bersama BUMN. Secara total, ada 500 warga yang terlibat sebagai pekerja dalam PKT di Gunung Gajah. Setiap pekerja tersebut menerima upah dengan ketentuan untuk buruh sebesar Rp 60.000 per hari, tukang sejumlah Rp 70.000 per hari, dan mandor sebesar Rp 75.000 per hari. Eka menjelaskan, dipilihnya Desa Gunung Gajah sebagai lokasi pelaksanaan program CSR bertajuk Padat Karya Tunai (PKT) tersebut, karena wilayah itu memiliki Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) paling besar yang dinaungi Perhutani Solo dari aspek kerja sama wisata. Salah satunya pembangunan objek wisata Bukit Cinta. “Kami ada beberapa rintisan wisata. Salah satunya Bukit Cinta

DUTA Rimba 33


Dok. Kom PHT®2018

RIMBAKHUSUS

yang menjadi percontohan di sini. Kemudian, ada lagi di Sepet, Jatisrono,” tutur Eka. Eka menambahkan, dari pembangunan wana wisata itu, ada efek berlipat yang bisa dinikmati masyarakat. Misalnya, di lokasi wana wisata tersebut ada pedagang, suvenir, serta pemuda setempat bisa mengelola parkir, dan lainlain. Keberadaan Bukit Cinta juga mendorong sejumlah desa di sekitarnya untuk mengembangkan pula konsep wisata yang mirip. “Di sekitar sini ada dua-tiga desa yang mengembangkan destinasi wisata mencontoh Gunung Gajah. Tetapi investornya mereka cari sendiri. Perhutani hanya aspek legalnya,” terang Eka. Sedangkan Kepala Desa Gunung Gajah, Yoyok Kartiko Cahyono, mengatakan, bantuan CSR BUMN untuk wilayah desanya berdampak

34 DUTA Rimba

Dari pembangunan wana wisata itu, ada efek berlipat yang bisa dinikmati masyarakat. Misalnya, di lokasi wana wisata tersebut ada pedagang, suvenir, serta pemuda setempat bisa mengelola parkir, dan lain-lain.

langsung baik kepada masyarakat maupun untuk pengembangan infrastruktur. Terutama, konsep padat karya itu membuat masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan atas kerjanya.

Arahan Presiden Program padat karya tunai (Cash for Work) BUMN Peduli di Klaten, JawaTengah, pun dilanjutkan ke dua desa berikutnya. Dua desa lain yang menjadi lokasi pelaksanaan Cash for Work adalah Desa Gondang Kecamatan Kebonarun, dan Desa Sajen Kecamatan Trucuk. Di Desa Gondang dan Sajen, BUMN yang turut serta adalah Bank Mandiri dan BRI. Seperti di Desa Gunung Gajah, program ini diwujudkan dalam bentuk renovasi tempat ibadah dan perbaikan fasilitas publik semisal balai desa, sekolah, dan jalan. Program padat karya tunai (Cash

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

for Work) sebenarnya merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keberadaan program ini diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi masyarakat dan memberikan pendapatan tambahan, khususnya di perdesaan. Hal itu ditegaskan Menteri Rini M Soemarno. Menurut Rini, program padat karya ini memang sudah menjadi komitmen BUMN. Terutama jika BUMN yang bersangkutan berkinerja sehat dan mencatat keuntungan. BUMN yang telah mencatat keuntungan dan berkinerja sehat itu harus berbagi dengan masyarakat sekeliling tempat BUMN itu melakukan usaha. “Di Gunung Gajah, yang aktif adalah Perhutani. Sebab, di daerah ini masih banyak hutan yang pengelolaannya dikerjasamakan dengan masyarakat. Karena itu kami

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Menurut Rini, program padat karya ini memang sudah menjadi komitmen BUMN. Terutama jika BUMN yang bersangkutan berkinerja sehat dan mencatat keuntungan. BUMN yang telah mencatat keuntungan dan berkinerja sehat itu harus berbagi dengan masyarakat sekeliling tempat BUMN itu melakukan usaha.

mencoba membantu apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Rini. Rini berharap program padat karya tunai ini bermanfaat bagi masyarakat setempat, terutama untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, semisal fasilitas ibadah, pendidikan, pelayanan publik, dan kelancaran transportasi. “Untuk itu, kami bertekad akan terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang berada di lingkungan usaha BUMN,” ucapnya. “Selain berterima kasih, kami juga berharap semoga bantuan ini dapat menjadikan motivasi kami agar bisa lebih berkembang dan kunjungan Bu Menteri ini diharapkan akan mengangkat potensi dan kunjungan ke objek wisata Bukit Cinta Watu Prahu,” kata Kepala Desa Gunung Gajah, Yoyok Kartiko Cahyo. • DR

DUTA Rimba 35


Dok. Kom PHT®2018

RIMBAKHUSUS

36 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Ketika BUMN Menebar Manfaat Sosial Program Padat Karya Tunai diadakan dalam rangka peringatan HUT Bersama Kementerian BUMN dan BUMN yang berulang tahun pada Maret-April 2018. Tujuannya untuk membantu meningkatkan fasilitas penunjang desa yang melibatkan masyarakat. Menteri BUMN, Rini M Soemarno, yang mengawal langsung pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai itu, mengatakan, “Kegiatan cash for work juga merupakan rangkaian kegiatan HUT Bersama BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan dan sinergi antar BUMN”.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 37


RIMBAKHUSUS

K

laten, 24 Maret 2018. Lima BUMN melakukan patungan untuk mendanai pembangunan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kelima BUMN itu adalah Perum Perhutani, PT Jasa Marga (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Virama Karya (Persero), dan PT

38 DUTA Rimba

Pindad (Persero). Pembangunan sarpras di Desa Gunung Gajah itu menggunakan dana dengan total 63 Juta Rupiah yang berasal dari alokasi program corporate social responsibility (CSR) mereka. Kepala KPH Perum Perhutani Solo, Eka Muhamad Ruskanda, menjelaskan, dipilihnya Gunung Gajah sebagai lokasi pelaksanaan program CSR, karena wilayah itu memiliki Lembaga Masyarakat Desa

Hutan (LMDH) paling besar yang dinaungi Perhutani KPH Solo, dari aspek kerja sama wisata. Salah satunya pembangunan objek wisata Bukit Cinta. “Kami ada beberapa rintisan wisata. Yang jadi percontohan di sini adalah Bukit Cinta. Kemudian ada lagi di Sepet, Jatisrono,” tutur Eka. Eka melanjutkan, ada efek berlipat yang bisa dinikmati masyarakat dari pembangunan lokasi

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


wisata di wilayah mereka. Misalnya, warga dapat berdagang, pemuda setempat bisa mengelola parkir, penyediaan suvenir, dan lain-lain. Selain itu, keberadaan Bukit Cinta pun mendorong sejumlah desa di sekitarnya mengembangkan konsep wisata yang mirip. “Di sekitar sini ada dua-tiga desa yang mengembangkan destinasi wisata mencontoh Gunung Gajah. Tapi investornya mereka cari sendiri. Perhutani hanya mendukung dari aspek legalnya,” kata Eka. Sementara itu, Kepala Desa Gunung Gajah, Yoyok Kartiko Cahyono, mengatakan, bantuan CSR dari BUMN di wilayahnya memiliki dampak langsung, baik

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

untuk infrastruktur maupun kepada masyarakat. Konsep padat karya yang dikembangkan dalam pelaksanaan program CSR tersebut pun berdampak positif, karena membuat masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan atas kerjanya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada BUMN yang melaksanakan program CSR di wilayah kami,” ujarnya. Yoyok Kartiko Cahyo melanjutkan, dana bantuan BUMN untuk program padat karya tunai di Gunung Gajah bernilai total 63 juta Rupiah yang dimanfaatkan untuk perbaikan masjid, perbaikan kantor desa, perbaikan infrastruktur SD Negeri 1 Gunung Gajah, dan pengecoran

jalan menuju objek wisata Bukit Cinta Watu Prahu. “Selain berterima kasih, kami berharap semoga bantuan ini dapat menjadikan motivasi agar kami bisa lebih berkembang. Dan kunjungan Bu Menteri ini diharapkan akan mengangkat potensi dan kunjungan wisatawan ke objek wisata Bukit Cinta Watu Prahu,” ujarnya. Jadi, lagi-lagi program CSR bukan semata-mata soal pemenuhan syarat dan kewajiban bagi sebuah entitas bisnis untuk berkontribusi kepada lingkungan tempat kerjanya. Tetapi, juga merupakan bentuk kontribusi aktif dan positif mereka sebagai sebuah wujud kepedulian terhadap sesama. • DR

DUTA Rimba 39


SOSOKRIMBA

40 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Mbah Diran

Legenda Hidup Pusdikbang SDM Perum Perhutani Di momen ulang tahun ke-57 Perum Perhutani, rasanya tepat jika Duta Rimba mengangkat profil sosok yang begitu lekat dengan pembentukan kualitas personel Perum Perhutani ini. Nyaris seluruh personel Perum Perhutani di mana pun medan tugasnya mengenal pria sepuh ini. Sebab, hampir semua personel yang saat ini bertugas di Perum Perhutani pernah mengalami dilatih Kesamaptaan oleh lelaki berusia 80 tahun ini. Tetapi, mungkin tak banyak yang tahu bahwa pria yang akrab disapa Mbah Diran itu telah melatih di Pusdikbang SDM Perhutani sejak tahun 1976. Rangkaian panjang perjalanan pengabdian selama 42 tahun itu membuat Mbah Diran layak disebut sebagai legenda hidup yang memberi inspirasi bagi generasi di bawahnya.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 41


SOSOKRIMBA

S

osok Mbah Diran dikenal sangat aktif dan energik. Di usianya kini yang tak lagi muda, ia tetap menunjukkan semangat membara yang tak kunjung padam. Hal itulah yang selalu menggelitik setiap personel Perum Perhutani yang pernah ia latih, untuk mengetahui apa saja kiat ayah tiga anak ini dalam menjaga kebugaran dan semangatnya. Kepada Tardi Yanto (KSB Komper, Lap & IT Pusdikbang SDM Perum Perhutani) yang mewawancarai dia untuk kebutuhan Duta Rimba, Mbah Diran mengatakan, kiatnya sederhana. Yaitu selalu memastikan agar dapat menjalani hidup dengan baik, sehingga senantiasa dapat menjaga keseimbangan sesuai dengan kemampuan yang ada.

42 DUTA Rimba

“Keseimbangan di dalam hidup itu bisa didapat dengan selalu melakukan olah raga, olah rasa, olah budi, dan olah karsa. Olah raga adalah aktivitas untuk menjaga kebugaran tubuh. Kegiatannya bisa dilihat dengan mata kepala. Sedangkan olah rasa hanya bisa dilihat dengan mata hati kita. Contohnya, kalau kita merasa sakit karena dicubit oleh orang lain, maka kita jangan mencubit orang lain,” kata pensiunan Polisi dengan pangkat terakhir Peltu (Pol) ini. Menurut Mbah Diran, di dalam jalan orang hidup juga ada ramburambu yang harus dipatuhi. Seperti juga rambu-rambu lalu lintas, rambu-rambu hidup itu juga memiliki larangan dan keharusan untuk dilakukan. Bedanya, ramburambu lalu lintas di jalan raya itu

dapat dilihat dengan mata kepala bahwa ada larangan ada keharusan, sedangkan rambu-rambu hidup yang mengandung larangan dan keharusan yang dapat menuntun jalannya orang hidup itu hanya bisa dilihat oleh mata hati kita. Untuk menjaga agar alatalat indera kita tetap dapat berfungsi dengan baik, Mbah Diran menyatakan, juga ada kiat-kiatnya. Misalnya, menjaga pola makan yang sebenarnya sejak kecil sudah terbit, antara lain dengan makan makanan yang sesuai dengan aturan agama. Selain itu, juga banyak minum air putih, sering mengonsumsi buahbuahan semisal kates (pepaya), serta rajin minum Jamu peninggalan nenek moyang. “Jamu peninggalan nenek moyang itu adalah 2J2K2M1T. Jahe,

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Menurut Mbah Diran, di dalam jalan orang hidup juga ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. Seperti juga rambu-rambu lalu lintas, rambu-rambu hidup itu juga memiliki larangan dan keharusan untuk dilakukan. Jeruk, Kopi bubuk murni, Kecap, Madu, Merica(lada), Telur. Untuk telur ini, kalau ada ya telur bebek. Cara membuat jamu nenek moyang itu adalah kupas jahe lalu parut dan peras, pisahkan. Lalu belah jeruk dan peras, air hasil perasannya pisahkan. Kemudian campurkan kedua air hasil perasan jahe dan jeruk itu dengan satu sendok makan kopi murni, satu sendok makan kecap, satu sendok makan madu, dan 7 butir merica atau lada yang digerus sampai halus, serta sebutir telur. Aduk semuanya,

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

lalu minum. Lakukan itu setiap 5 hari sekali sebelum tidur,” tuturnya.

Rela dan Ikhlas Mengabdi Mbah Diran lahir tanggal 16 Juni 1938. Selepas SMA, ia menempuh pendidikan SPN Sukabumi sejak Desember 1956 hingga 1 Januari 1958 (13 bulan). Dilanjutkan pendidikan teknik kepolisian selama 7 bulan, dan 6 bulan menempuh pendidikan Brimob (Brigade Mobil, red). Sepanjang karirnya sebagai Anggota POLRI (Kepolisian Republik

Indonesia), Mbah Diran pernah mengikuti banyak tugas penting. Di antaranya, di kesatuan Brimob Kompi 5143 Palembang tahun 1959; mengatasi DI/TII di Aceh tahun 1960; tugas di Sulawesi tahun 1964; Dwikora Kalbar Perbatasan Sangau Semuti tahun 1965; Timor Timur tahun 1976; serta menjalani tugas di Kompi 28 Madiun DAK (Daerah Angkatan Kepolisian) hingga pensiun pada 1 Juli 1986. “Saya pensiun di Kompi DAK 28 Madiun pada tahun 1986 dengan pangkat terakhir Peltu Polisi,” ujarnya. Mbah Diran mengisahkan, aktivitasnya sebagai pengajar Kesamaptaan di Pusdikbang SDM Perum Perhutani di Madiun dimulai pada Maret 1976. Ketika itu, pihak Pusdikbang SDM Perhutani meminta bantuan tenaga instruktur

DUTA Rimba 43


SOSOKRIMBA

kepada Kompi Brimob DAK 28. Ketika itu, Kepala Pusdikbang SDM Perhutani dijabat oleh Sugeng Purnomo. Melalui Kabag Pendidikan Pusdikbang SDM Perhutani ketika itu, Sugiono PS, KaPusdikbang SDM Perhutani meminta bantuan Kompi Brimob DAK 28 untuk tenaga instruktur yang dapat mengajar Kesamaptaan di Pusdikbang SDM Perhutani. Menanggapi permintaan tersebut, Pimpinan Kompi DAK 28 Madiun lantas menunjuk Mbah Diran untuk menjadi pengajar di Pusdiklat SDM Perhutani. Pada saat itu, sebagai instruktur, Mbah Diran bertugas untuk mengajar materi kesamaptaan, penggunaan senjata, serta bela diri. Dan sejak itu, Mbah Diran menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan

44 DUTA Rimba

Pusdikbang SDM Perum Perhutani di Madiun. Bahkan hingga kini. Ya, karena hingga kini, Mbah Diran masih tetap aktif sebagai instruktur Kesamaptaan di Pusdikbang SDM Perhutani. “Saya tertarik untuk mengabdikan diri sebagai instruktur di Pusdikbang SDM di Madiun ini, selain menjalankan tugas dari pimpinan Kompi DAK 28 Madiun, juga karena dengan menjadi instruktur saya dapat menyalurkan Ilmu dari Brimob ke Pusdik mengenai kedisiplinan dan etos kerja,” tuturnya. Mbah Diran pun mengatakan, sepanjang perjalanan 42 tahun di Pusdikbang SDM Perhutani, pengalamannya semua berjalan baik. Artinya, ia nyaris tak menghadapi kendala apa pun selama bekerja.

“Di dalam bekerja, saya tidak mengharapkan keberhasilan dari apa yang saya ajarkan. Semua saya lakukan dengan rela dan ikhlas. Saya tidak pernah mengeluh walaupun honor kecil,” ujarnya sembari tersenyum. Secara resmi, sebenarnya Mbah Diran sudah menuntaskan pekerjaannya di Pusdikbang SDM Perum Perhutani tahun 2016. Namun, setelah 40 tahun mengabdi di Perum Perhutani, tenaganya masih dibutuhkan. Maka, sesekali Pusdikbang SDM Perum Perhutani masih menggunakan tenaga Mbah Diran.

Selalu Bersyukur Mbah Diran menyebut, ada hal yang membuat ia selalu

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


bersemangat dalam bekerja dan menularkan ilmu kepada personel Perum Perhutani. Yaitu selalu bersyukur. Rasa syukur itu selalu tak lepas dari dirinya, karena dari aktivitasnya mengabdi di Perum Perhutani sejak tahun 1976 sampai 2016, ia bisa menyekolahkan anakanaknya sampai ke perguruan tinggi. Kini, ketiga anaknya sudah bisa menjalani kehidupan yang mapan. Anak pertamanya, laki-laki, kini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepolisian di Polres Ponorogo. Anak keduanya, laki-laki, kini berkarir di Perum Perhutani dan menjabat sebagai KSS PHW Madiun. Sedangkan anak ketiganya, perempuan, sekarang menjadi guru SMK di Ponorogo. Dari tiga anaknya itu, Mbah Diran memiliki 7 orang cucu. Sejak memasuki masa pensiun hingga sekarang, Mbah Diran diketahui jarang terkena sakit. Ia terlihat selalu sehat dan bugar. Apa rahasia kesehatan Mbah Diran? “Untuk menjaga keseimbangan, maka berpikirlah sesuai dengan kemampuan kita. Pikiran kita memengaruhi kesehatan. Jadi, jika berpikir jangan terlalu dipaksakan. Pikirkan saja sesuai dengan kemampuan. Ingat, umumnya sakit karena berasal dari pikiran kita lebih dominan dari sakit yang berasal dari pola makan,” tuturnya. Selalu bersyukur dan berpikir sesuai kemampuan itu selalu menjadi bagian hari-harinya. Karena itu, Mbah Diran menyebut, punya motto hidup yang berbunyi, “Hidup selalu tenang, tenteram, dan damai”. Selain motto hidup yang secara jelas mencerminkan sosok dan pemikirannya, Mbah Diran juga punya filosofi hidup, yaitu “Hidup sederhana sesuai didikan keluarga dengan kedisiplinan”. Mbah Diran juga tak pernah

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Mbah Diran menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan Pusdikbang SDM Perum Perhutani di Madiun. mencanangkan target yang mulukmuluk dalam menjalani hidup. Juga dalam mengamalkan ilmunya di Pusdikbang SDM Perum Perhutani di Madiun. “Target saya adalah, siswa bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di pusat pendidikan untuk menambah ilmu dan menjunjung tinggi kedisiplinan mereka,” katanya. Selalu menjaga keseimbangan dalam menjalani hidup, bagi Mbah Diran, bukan semata-mata slogan. Ia selalu berusaha menjaga keseimbangan itu, termasuk dalam mengisi kegiatan di saat luang. “Kesibukan lain selain mengajar Kesamaptaan di Pusdikbang SDM Perhutani di Madiun, kegiatan saya antara lain subuhan (shalat subuh, red), lalu bersih-bersih halaman depan, merebus air untuk minum

keluarga, lalu menyiapkan aktivitas keluarga. Setelah itu, olah raga dengan jalan kaki minimal 3 km. Di waktu istirahat siang, saya tidur siang tetapi cukup 1 jam saja. Selain itu, saya menjalani kegiatan di rumah, antara lain menjaga istri saya yang sekarang sedang sakit. Setelah itu, saya juga aktif menjalani kegiatan sosial yang lainnya,” kisahnya. Itulah Mbah Diran. Legenda hidup di Pusdikbang SDM Perum Perhutani. Sosok yang menjadi inspirasi banyak orang di Perhutani itu pun terus menjalani hidup dengan cara sederhana. Juga menjalani aktivitas mengamalkan ilmu yang ia miliki kepada orang banyak. Sebab, buat dia “Ilmu adalah pengetahuan tentang satu bidang yang bersistem”. • DR

DUTA Rimba 45


EMPLOYEE DAY 2018 PERHUTANI ONE BIG FAMILY Dalam hangatnya kebersamaan, memberikan kenyamanan dan komitmen untuk menghasilkan

Dok. Kom PHT®2014 | Foto : SOE.

sesuatu yang lebih baik

46 DUTA Rimba

NO.

• TH. NO. 73 • NO • TH.EM 12 •ER MARET - E -EM APRIL ER • 2014 2018


LENSA Waktu yang paling menyenangkan adalah saat kita bercengkrama, menggulirkan banyak detik dalam keceriaan

NO. 73 • TH. 12 •• NO MARET EM -ER APRIL - E• 2018 EM ER • 2014

DUTA Rimba 47


Kesetiaan bermula dari keakraban, berkembang karena pengertian, dan bertahan karena rasa saling percaya.

48 DUTA Rimba

NO.

• TH. NO. 73 • NO • TH.EM 12 •ER MARET - E -EM APRIL ER • 2014 2018


LENSA

Kebersamaan dan keakraban adalah kunci kerjasama yang kokoh dalam menjalani pekerjaan

NO. 73 • TH. 12 •• NO MARET EM -ER APRIL - E• 2018 EM ER • 2014

DUTA Rimba 49


Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah sebuah kemenangan

50 DUTA Rimba

NO.

• TH. NO. 73 • NO • TH.EM 12 •ER MARET - E -EM APRIL ER • 2014 2018


LENSA

Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih. Sesuatu yang bisa diimpikan pasti dapat diwujudkan

NO. 73 • TH. 12 •• NO MARET EM -ER APRIL - E• 2018 EM ER • 2014

DUTA Rimba 51


SOBATRIMBA

52 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 53


SOBATRIMBA

54 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 55


LINTASRIMBA

Panen Perdana Kedelai Program Refocusing di Majalengka Majalengka - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka bersama Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mandiri melaksanakan panen perdana kedelai pada 5 Maret 2018. Panen tersebut dilakukan di Blok Karayunan LMDH Mandiri. Tepatnya di lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di Petak 4 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pancurendang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Majalengka, KPH Majalengka. Kegiatan itu merupakan program refocusing APBN tahun 2017 dan tanam kedelai tahun 2018. Hadir dalam kegiatan itu Direktur Jendral Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto; Wakil Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Barat & Banten Bidang Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Endung Trihartaka; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, Wawan Suwandi; Kepala Staf Kodim 0617/Majalengka, Mayor Arh Subandi; Kasat Binmas, Akp Kustadi; Camat Cigasong, Dedi Supriadi; serta segenap undangan dan awak media. Hutan seluas ± 764,85 hektare itu ditanami kedelai program refocusing 2017 Dinas Pertanian dalam rangka ketahanan pangan di wilayah Majalengka. Seluas 10 hektare di antaranya berada di Blok Karayunan dan jadi sampel panen perdana. Perhutani memberikan ruang kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan Jati untuk ditanami komoditas kedelai, jagung dan buah-buahan lain, dengan pola tumpangsari, sehingga keseimbangan ekologi, ekonomi, dan sosial dapat terjaga.

56 DUTA Rimba

Mewakili Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat & Banten, Andi Purwadi, yang berhalangan hadir, Endung Trihartaka menyatakan gembira melihat kondisi Blok Karayunan yang berhasil menjadi contoh lokasi refocusing kedelai tingkat nasional. Ia pun berharap hasil panen di Karayunan dapat memenuhi kebutuhan kedelai domestik, minimal untuk kebutuhan lokal Kabupaten Majalengka, dan di masa depan mampu memenuhi stok pangan nasional, agar Indonesia tidak lagi mengandalkan pasokan kedelai impor. Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, Wawan Suwandi, menyampaikan, Perhutani dan Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka berkolaborasi dalam mendukung swasembada kedelai untuk Ketahanan Pangan Nasional program refocusing pada

masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam pokja kedelai. Di program ini, Perhutani bertindak sebagai penyedia lahan dan Dinas Pertanian sebagai pemberi program. Tahun 2018 Dinas Pertanian berencana menambah luasan tanaman kedelai ± 6.000 hektare, baik lahan milik maupun lahan hutan, untuk ditanam di bulan Maret dan dipanen di bulan Juni 2018. Hasil memuaskan diperoleh dari hasil ubinan tiga sampel yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka serta Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih (BPSB) Majalengka di Petak 4 Blok Karayunan Pokja Mandiri, yaitu 1,67 ton biji kering kedelai per hektare. Pemerintah menjamin harga Rp 8.500 per kilogram. Hasil panen kedelai itu langsung ditampung oleh Koperasi Karyawan (Kopkar) Perhutani KPH Majalengka. • DR

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Tingkatkan Pengamanan Hutan

Departemen Perlindungan dan Pengelolaan SDH, Tri Setya Pratama, beserta Expert Madya Perlindungan SDH, Weda Panji Hudaya. Total 81 orang peserta kegiatan itu adalah segenap Asper / KBKPH, seluruh Mantri / KRPH, Anggota Polhut dan Polmob. Administratur KPH Banyumas Barat dan KPH Banyumas Timur turut hadir di acara itu. Pembinaan diawali Panggilan Luar Biasa (PLB), yang bertujuan mempersiapkan kesigapan personel lapangan Perhutani dalam menjaga keamanan hutan. Lalu, Tri

Perhutani Bina Petugas Lapangan di Banyumas

Banyumas - Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah memberikan pembinaan tentang pengamanan hutan di Markas Polmob KPH Banyumas Timur, 4 Maret 2018 malam. Kegiatan tersebut dipimpin Kepala

Setya Pratama dalam arahannya memberikan semangat sekaligus motivasi kerja untuk seluruh petugas lapangan, agar menindak tegas oknum baik internal maupun eksternal yang terlibat tindakan perusakan hutan. Administratur KPH Banyumas Timur, Didiet Widhy Hidayat, sangat mendukung kegiatan itu. “Perubahan yang diharapkan adalah membuat budaya dan suasana kerja yang kondusif untuk berprestasi dan bersemangat dalam bekerja. Selain itu, petugas lapangan juga harus meningkatkan tanggap atau waspada bencana dengan memerhatikan tanda-tanda alam yang biasa terjadi sebelum bencana, seperti curah hujan yang tinggi, retakan tanah, amblasnya tanah, kemunculan mata air baru, dan mata air yang sudah ada menjadi keruh, dan lain-lain”, tegasnya. • DR

Perhutani KPH Surakarta Gelar Pengobatan Gratis di Desa Ngroto Wonogiri Wonogiri - Perum Perhutani KPH Surakarta menggelar pengobatan gratis di Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, 28 April 2018. Acara pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bertempat di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kitren, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purwantoro. Administratur KPH Surakarta, Eka Muhamad Ruskanda, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan HUT ke-57 Perum Perhutani yang telah diselenggarakan tanggal 29 Maret 2018. Peringatan HUT tersebut dimulai dengan pemotongan tumpeng, upacara, pembagian bibit tanaman, donor darah, jalan sehat, dan ditutup dengan pengobatan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

gratis di desa yang memang mengalami keterbatasan akses ke puskesmas. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis itu didukung sejumlah dokter umum dan tenaga medis dari Rumah Sakit Amal Sehat Slogohimo. Sejumlah 250 orang peserta mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan, antara lain berupa pemeriksaan tekanan darah oleh dokter. Peserta yang mengalami gangguan kesehatan pun langsung diberikan obat-obatan secara gratis. Di dalam sambutannya, Eka menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap keluarga pesanggem yang sebagian besar adalah penyadap. Di masa depan, kegiatan serupa direncanakan akan dilakukan secara

rutin dengan lokasi bergantian. “Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat dan keluarga pesanggem akan menjadi sehat dan dapat kembali berkontribusi pada produksi hasil hutan,” ucapnya. Sukeni (65) yang menderita sakit pada lututnya, mengaku senang dengan adanya pengobatan gratis karena bisa mendapatkan pemeriksaan dokter dan obat secara cuma-Cuma, tanpa harus berjalan jauh menuju puskesmas. • DR

DUTA Rimba 57


LINTASRIMBA

Perhutani

Raih Penghargaan CSR Jawa Barat

Bandung - Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten memeroleh penghargaan CSR sebagai mitra CSR Jawa Barat 2017. Penghargaan itu diberikan pada acara Peresmian Bersama ProyekProyek CSR Jawa Barat Tahun 2017 di Bandung, 17 April 2018. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat ini diikuti 132 pengusaha, serta didukung oleh seluruh Perusahaan diwilayah Provinsi Jawa Barat, baik BUMN, BUMD, maupun Perusahaan swasta di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang diadakan di Hotel Intercontinental Resort Dago

Hari Jadi ke-57 Perhutani KPH Kediri Bagi Sembako dan Tali Asih Kediri - Perum Perhutani KPH Kediri memberikan tali asih untuk para pensiunan pegawai Perhutani serta bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah hutan, 28 Maret 2018. Acara itu diadakan dalam rangka memeringati hari jadi ke-57 Perum Perhutani. Kegiatan yang dipimpin Administratur KPH Kediri,

58 DUTA Rimba

R. Ratmanto Tri Mahono, itu dihadiri karyawan Perhutani KPH Kediri. Tali asih berupa uang tunai diberikan secara simbolis kepada Bapak Bejo dan Ibu Turikah yang merupakan pensiunan pegawai KPH Kediri. Sedangkan bantuan sosial berupa paket sembako diberikan kepada masyarakat kurang mampu

ini diresmikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Kartiwa, mewakili Gubernur Jawa Barat. Di dalam Sambutannya, Iwa menyampaikan, program CSR Jawa Barat semakin tumbuh dan berkembang secara signifikan, baik dari sisi jumlah dana, proyek, hingga perusahaan yang berkontribusi. “Tahun 2017 tercatat di sekretariat Tim Fasilitasi CSR Jabar sebesar 243 miliar Rupiah kontribusi dari 101 perusahaan mitra CSR Jawa Barat. Sampai dengan tahun 2017, telah bergabung 170 perusahaan. Sedangkan sampai tahun 2016 tercatat 131 perusahaan,” ujarnya. Acara tersebut juga diisi kegiatan pameran. Perhutani turut serta dalam pameran tersebut dengan menawarkan produk perusahaan, di antaranya madu, minyak kayu putih, wisata, dan produk-produk hasil binaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program Kemitraan dan Bina Lingkungan itu merupakan wujud bahwa Perhutani secara konsisten berpartisipasi dan mendukung kegiatan CSR. “Pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” tutup Iwa. • DR disekitar hutan, tepatnya di Dusun Pandanarun, Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Di kesempatanitu, Ratmanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pensiunan atas jasajasanya selama mengabdikan diri di Perum Perhutani khususnya di KPH Kediri. Ia juga berpesan kepada warga Dusun Pandanarun untuk turut serta menjaga kelestarian hutan yang ada di sekitar mereka. • DR

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Perhutani Meriahkan HUT ke-57

“One Big Family”

di Malang

Malang - Seluruh personel KPH se-Malang Raya memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 Perum Perhutani. Acaranya digelar di KPH Pasuruan, Kamis, 29 Maret 2018. Acara tersebut dimulai pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB meliputi Gladi Bersih, Persiapan Pasukan, Upacara HUT Perhutani, Persiapan Menuju Aula, Sambutan-sambutan, Ceramah, Pemberian Tanda Tali Asih, Tasyakuran, dan Pemotongan Tumpeng. Dilengkapi perlombaan dan pemberian hadiah. Kendati sederhana, Peringatan HUT Perhutan di KPH se-Malang Raya yang mengangkat tema “ONE BIG FAMILY” (satu keluarga besar) itu berjalan meriah namun penuh hikmah. Para karyawan dari KPH Pasuruan dan KPH Malang (KPH se-Malang Raya) terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Selain personel KPH Pasuruan dan KPH Malang, juga hadir Kepala

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Deprenc Ir.Susilo Budi Wacono. Kegiatan demi kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor KPH Pasuruan tersebut berjalan sangat meriah. Namun, acara tetap berjalan lancar. Antusiasme hadirin juga terlihat saat makan bersama di aula KPH Pasuruan, menyantap buah durian hasil tanaman yang berada di kawasan hutan, serta pemberian santunan anak yatim piatu. Di kesempatan itu, Loesy Tri Ana, Administratur Muda KPH Pasuruan, mengatakan, “Di usia yang ke-57 tahun ini, Perhutani semakin matang memantapkan diri sebagai perusahaan pengelola hutan lestari indonesia. Selain itu, tanggung jawab Perhutani akan semakin besar dan dituntut untuk semakin profesional menjadi Instrumen ketahanan Nasional di bidang pangan, energi, dan air. Juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Nasional serta kepeloporan

dan kebanggaan Nasional.” Ditambahkan, tuntutan profesional tersebut berlaku untuk semua insan kehutanan, khususnya KPH Pasuruan. Salah satunya adalah bekerja dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab. Tanpa kedua perilaku tersebut, profesionalitas karyawan tentu tidak akan terwujud, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang sederhana. Wahana makan pun dikemas dalam daun pisang. Hal itu memberi kesan sangat sederhana. Menurut Loesy, hal itu sebagai simbol bahwa mereka bekerja apa adanya. “Kegiatan Pemberian Tanda Tali Asih kepada anak-anak yatim piatu, serta kepada rekan yang telah purna, termasuk kepada karyawan yang sedang sakit, juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan tanggung jawab kami. Antara lain di momen HUT ke-57 ini kami melakukan kunjungan kepada Wiryo, salah satu Mandor di RPH Putuk Nongkojajar, yang sedang sakit. Kami juga melakukan kunjungan ke pensiunan karyawan perhutani,” jelasnya. • DR

DUTA Rimba 59


WARISANRIMBA

Refleksi

“Zaman Old” dari Temuan Fosil Gajah Purba di Hutan Saradan 60 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


FOTO/ILUSTRASI : WIKIPEDIA

P

Kabar menarik datang dari KPH Saradan. Menjelang akhir Maret 2018, fosil berupa tulang belulang gajah purba ditemukan di kawasan hutan yang secara administratif pemerintahan termasuk ke wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, itu. Diperkirakan, fosil itu telah berusia jutaan tahun. Temuan itu sekaligus juga dapat menjadi refleksi kehidupan masa lalu di Jawa.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

ada 27 Maret 2018, Sarno, seorang pesanggem atau petani hutan yang warga Dusun Grudo, Desa Rejuno, Karangjati, Ngawi, menemukan tulang belulang gajah raksasa. Tulang belulang gajah yang telah menjadi fosil membatu itu ditemukan saat Sarno dan beberapa rekannya hendak menanam pohon sengon di lahan Perhutani, tepatnya di Petak 142 A1 RPH Teguhan, BKPH Rejuno, KPH Saradan. Saat menggali, Sarno menemukan benda berukuran besar tertanam sekitar 30 sentimeter di dalam tanah. “Saat saya menggali tanah, kirakira sedalam 1,5 meter, terlihat benda seperti kayu, yang panjangnya sekitar satu meter. Awalnya saya kira bonggol kayu jati. Setelah diangkat, ternyata tulang. Dilihat dari ukurannya, kemungkinan tulang gajah,” ujarnya. Awalnya, Sarno tak terlalu memerhatikan fosil itu. Namun, ia pisahkan fosil tulang besar itu di tempat aman. Lalu, Sarno dan teman-temannya melanjutkan penggalian di lokasi lain. Ternyata, tak jauh dari lokasi penemuan fosil pertama, mereka juga menemukan fosil gajah lain dalam kondisi tertimbun tanah. “Temuan tersebut saya laporkan kepada mandor Perhutani dan Pak Budi Sulaksana selaku Asper atau Kepala BKPH pemegang wilayah Rejuno, kemudian berlanjut ke Polsek Karang Jati dan Kodim 0805/ Ngawi,” kata dia. Setelah dikumpulkan, fosil yang ditemukan itu berupa potongan tulang belulang yang jumlahnya mencapai 94 buah. Tiga di antaranya berukuran panjang 1,5 meter dan diameter 20 centimeter. Fosil berukuran besar yang ditemukan itu terdiri dari tulang paha, tempurung lutut, dan gading. Puluhan fosil lainnya berbentuk silinder dan

DUTA Rimba 61


Dok. Kom PHT®2018

WARISANRIMBA

sebagian bulat seperti batu. Sarno dan rekan-rekannya lalu menandai lokasi temuan fosil gajah purba itu dengan bentangan tali plastik. Lalu mereka melaporkan temuan itu kepada Kepala Desa Rejuno, Seno Budiarto. Menurut Seno, fosil tersebut sepertinya berasal dari tulang belulang gajah karena ada tulang yang berbentuk seperti gading. “Lokasi tulang belulang yang saya temukan, dan katanya gajah purba itu, dari desa terdekat berjarak sekitar dua kilometer, hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki,” kata Sarno. Agar keberadaan tulang belulang yang diperkirakan gajah purba itu tetap utuh dan aman, pihak desa bersama Koramil dan Polsek setempat memasang garis pembatas, sambil menunggu petugas arkeologi. Sedangkan fosilnya diamankan di kantor BKPH Rejuno. Asper BKPH Rejuno, Budi Sulaksana, mengatakan, pihaknya lalu menitipkan ke penggarap lahan untuk mengamankan lokasi. “Paling tidak, tulang-tulang ini kami amankan dulu. Selanjutnya

62 DUTA Rimba

kami hubungi dinas terkait untuk melakukan penelitian, mencari kepastian tulang itu, apa benar tulang gajah purba atau banteng. Tetapi karena ditemukan gading, kami bisa pastikan itu tulang gajah,” kata Seno Budiarto. Selanjutnya, fosil tersebut diserahkan ke Pemkab Ngawi. Perkembangan selanjutnya, peneliti menduga fosil tersebut adalah tulang belulang dari gajah Stegodon yang pernah hidup pada 1,2 juta tahun silam. Temuan tersebut juga memunculkan dugaan bahwa di zaman old sekitar jutaan tahun yang lalu, Desa Rejuno,Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bisa jadi merupakan tempat nyaman bagi hewan gajah.

Telaga Purbakala Kabar tentang temuan fosil itu segera menyebar ke warga sekitar. Ketika itu, warga memerkirakan masih banyak benda sejenis tertanam di dalam tanah dilokasi tersebut. Sebab, lokasi tempat penemuan fosil tersebut berada di lereng lembah yang sejak dulu warga yakini sebagai telaga purbakala.

Apalagi, tahun 1991 di aliran Sungai Bengawan Solo yang masuk Desa Gemarang, Kedunggalar, juga ditemukan fosil gading gajah purba. Hasil penelitian menyebutkan hewan itu jenis Stegodon trigenochepalus yang hidup pada 500.000 hingga 1 juta tahun lalu. Stegodon adalah jenis gajah purba yang pernah hidup 1,2 juta tahun silam. Saat ini, fosil gajah purba tersebut disimpan di Museum Trinil. Menindaklanjuti laporan tentang temuan tersebut, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, menurunkan tim yang terdiri dari empat orang arkeolog untuk meneliti fosil-fosil gajah purba itu. Dua titik lokasi penemuan fosil tersebut pun diteliti. Hasilnya, tim peneliti membenarkan temuan itu adalah fosil gajah purba. Yang terbesar adalah bagian kaki gajah purba. Panjangnya mencapai 90 cm dengan diameter 20 cm. Tetapi, di antara fosil gajah purba itu juga terdapat fosil tanduk banteng purba (Bibos paleosondaicus) dengan panjang 43 cm dan diameter 27 cm. Arkeolog anggota tim tersebut,

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

Albertus Niko, didampingi perwakilan dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ngawi, serta Administratur Perum Perhutani KPH Saradan, Djohan Surjo Putro, lebih lanjut menjelaskan, timnya melibatkan arkeolog biologi dan geologi sebagai pakar fosil. Tim tersebut selanjutnya juga telah mengambil sampel tanah dan fragmen fosil untuk dikaji. Djohan mengatakan, setelah dilakukan penelitian, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Perum Perhutani Pusat guna keperluan membawa satu fragmen fosil serta tanah yang ada di lokasi temuan tersebut ke Museum Trinil. “Kalau melihat dari jenis tanahnya, fosil tersebut berada di lapisan tanah lempung berpasir,” kata Albertus Niko. Sejalan dengan itu, Kantor KPH Saradan juga membentuk Tim Evakuasi yang melibatkan Kepala Desa Rejuno, Polsek Karangjati, Koramil Karangjati, Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Sragen Jawa Tengah, Balai

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto Jatim dan UPT Musium Trinil Ngawi. Dari hasil evakuasi, ditemukan sebanyak 297 tulang dan diperkirakan masih ada beberapa titik disekitar lokasi yang masih memiliki fosil tulang sejenis. “Jika sebelumnya hanya ditemukan 94 serpihan fosil, kini bertambah menjadi 297 fosil,” kata Djohan Surjo Putro, saat melakukan pendampingan. Pihak Perhutani KPH Saradan lalu membawa ratusan fragmen fosil tersebut ke Kantor KPH Saradan di Jalan Rimba Karya, Kota Madiun, untuk diamankan. Djohan Surjo Putro mengatakan, pemindahan fosil ke Kantor KPH Saradan bertujuan untuk keamanan ratusan fosil yang menjadi aset negara tersebut. “Jadi langkah yang kita lakukan adalah demi keamanan. Maka semua kita bawa ke kantor KPH Saradan di Kota Madiun, karena di BKPH Rejuno kurang begitu aman. Soalnya ini barang yang dilindungi pemerintah,” jelas Djohan.

Bernilai Milyaran Rupiah Kabar temuan fosil itu

pun berkembang ke arah nilai nominalnya. Sebab, fosil purba dari zaman old itu diperkirakan akan memancing minat kolektor untuk memilikinya. Meski tak menyebut angka nominal pasti harga fosil temuan di Ngawi itu, Juru Pelihara Museum Trinil Ngawi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur, Agus Hadi, bagi kolektor yang paham fosil, temuan itu bisa dihargai ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Tetapi Agus menegaskan, fosil temuan tersebut termasuk benda cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. “Kalau saya kurang tahu persisnya. Temuan baru di Ngawi itu kan kaki gajah dan bentuknya sebagian adalah serpihan. Yang jelas sangat berharga bagi pecinta koleksi barang langka. Kalau soal harga, saya belum pernah menghargai fosil, karena saya hanya pemelihara saja. Tetapi bagi kolektor, yang saya dengar ada yang mengoleksi fosil seharga ratusan juta bahkan milyaran rupiah,” ucapnya. Agus mengatakan hal itu menanggapi adanya harapan dari Sarno, petani hutan yang menemukan fosil tersebut, akan ada uang uang lelah atau penghargaan, jika tulang hasil temuannya dibawa BPCB Trowulan Jawa Timur untuk menambah koleksi museum Trinil. Agus mengatakan, karena fosil itu bernilai tinggi, pihaknya menganggap wajar jika ada permintaan penghargaan dari petani yang menemukan. Sementara itu,menanggapi hal tersebut, Bupati Ngawi Budi Sulistiyono berjanji akan memberikan penghargaan kepada Sarno. Tetapi yang jelas, temuan fosil tersebut merupakan aset berharga. Karena temuan tersebut merupakan refleksi kehidupan di daerah tersebut pada zaman dahulu. • DR

DUTA Rimba 63


ENSIKLORIMBA

Gaharu

S

Sang Produsen Minyak

ejak awal era modern 2000 tahun yang lalu, gaharu telah menjadi komoditi perdagangan dari Kepulauan Nusantara ke India, Persia, Jazirah Arab, serta Afrika Timur. Gaharu adalah kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari genus Aquilaria, terutama Aquilaria malaccensis. Resin ini digunakan dalam industri parfum dan setanggi karena berbau harum. Gaharu dihasilkan oleh tanaman sebagai respon dari mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Luka pada tanaman berkayu dapat disebabkan secara alami karena adanya cabang dahan yang patah atau kulit terkelupas, maupun secara sengaja dengan pengeboran dan penggergajian. Masuknya mikroba ke dalam jaringan tanaman dianggap sebagai benda asing, sehingga sel tanaman akan menghasilkan suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit atau patogen. Senyawa fitoaleksin tersebut dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum, serta menumpuk pada pembuluh xilem dan floem untuk mencegah meluasnya luka ke

64 DUTA Rimba

Gaharu dianggap salah satu usaha yang punya prospek bagus. Awalnya, pengambilan gaharu banyak tergantung kepada tanaman alam, yang tidak bisa dipastikan keberadaannya pada setiap pohon. Sehingga, pendapatan petani tak menentu. Saat ini, gaharu berkualitas super hampir sudah tidak bisa ditemukan di hutan alam karena pohon penghasil gaharu super sudah hampir punah. jaringan lain. Namun, jika mikroba yang menginfeksi tanaman dapat mengalahkan sistem pertahanan tanaman, maka gaharu tidak terbentuk dan bagian tanaman yang luka dapat membusuk. Potensi besar gaharu yang paling menjanjikan adalah penyulingan yang menghasilkan minyak gaharu. Selama ini, usaha budi daya gaharu sudah dilakukan di beberapa daerah tetapi masih terbatas pada kegiatan menanam dan memelihara. Kegiatan menyuntik, memanen, serta menyuling yang baik dan benar, belum banyak diketahui. Sedangkan hasil budi daya gaharu tanaman maksimal menghasilkan gaharu kemedangan yang lebih sesuai untuk bahan baku minyak gaharu. Jika

usaha ini dilakukan secara benar dari kegiatan awal sampai akhir, diharapkan akan menghasilkan pendapatan yang tinggi secara pasti.

Profil Gaharu Penelitian yang dilakukan Tim P3UKI (Perhimpunan Pensiunan Peneliti Utama Kehutanan Indonesia) menyebutkan hal-hal terkait gaharu. Tim tersebut beranggotakan A. Ngaloken Gintings, Barly , Djaban Tinambunan, Entet Swardi, Erdi Santoso, Hariyatno Dwiprabowo dan Osly Rachman. Secara umum, dari penampilannya pohon gaharu dapat dibagi pohon sehat dan pohon yang telah tertulari mikroba gaharu. Pohon gaharu yang bisa digunakan sebagai

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Dok. Kom PHT®2018

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 65


ENSIKLORIMBA bahan baku penyulingan minyak gaharu adalah pohon yang sudah tertular mikroba gaharu. Pohonpohon tersebut mudah dibedakan dengan mata telanjang, karena ciri-cirinya jelas. Ciri-ciri pohon gaharu tertular penyakit adalah batang tidak rata atau ada cacat dan benjolan serta daun merana; batang kalau dikuliti kulitnya rapuh atau mudah putus; Batang jika dikuliti berwarna tidak putih mulus, tetapi agak kuning atau kecoklatan. Pohon yang punya ciri-ciri tersebut layak untuk diuji kadar minyaknya. Contoh kayu dapat diambil dengan menggunakan bor kayu. Sedangkan ciri-ciri pohon sehat adalah batang mulus dan daun subur; batangnya mudah dikuliti; kayu berwarna putih. Pohon seperti ini tidak mengandung minyak sehingga tak layak untuk disuling. Ciri-ciri kayu gaharu yang layak sebagai penghasil minyak gaharu adalah dolok tidak mulus atau banyak benjolan; warna kayu kekuningan sampai kecoklatan; jika kayu dibelah, permukaannya tidak rata karena mengandung serat miring/ bergelombang /terpuntir; dan jika permukaan kayu digosok dengan logam/kaca/kulit bambu, kayu akan mengilat. Jika ada empat tanda tersebut, kemungkinan besar kayu gaharu tersebut mengandung minyak gaharu. Tetapi, untuk lebih memastikan kadar minyak gaharu yang terkandung dalam kayu gaharu tersebut, perlu digunakan “alat uji kadar minyak gaharu�. Sampel kayu dari pohon diambil dengan menggunakan bor kayu. Alat uji kadar minyak gaharu itu terdiri dari Labu didih; Kondensor; Statif; Pengukur isi minyak gaharu; Alat pembuat serbuk kayu gaharu yang akan disuling (diskmill); Pemanas dan Timbangan. Jika menggunakan

66 DUTA Rimba

Pohon gaharu yang sakit (tertular).

Ciri-ciri kayu gaharu yang layak sebagai penghasil minyak gaharu adalah dolok tidak mulus atau banyak benjolan; warna kayu kekuningan sampai kecoklatan; jika kayu dibelah, permukaannya tidak rata karena mengandung serat miring/ bergelombang /terpuntir; dan jika permukaan kayu digosok dengan logam/kaca/ kulit bambu, kayu akan mengilat. alat-alat itu, hasil penyulingan dapat dihitung secara lebih tepat. Standar kayu gaharu yang layak untuk disuling minimal mengandung 0,2% (vol/berat) minyak. Tidak ekonomis untuk disuling jika kadar minyak gaharu kurang dari 0,2%. Cara pengujian kadar minyak gaharu dimulai dengan mengambil serbuk

kayu gaharu; Timbangkan 10 g serbuk gaharu dan masukkan ke dalam labu didih; Masukkan air suling ke dalam labu didih sebanyak setengah volume labu; Panaskan labu didih sampai airnya mendidih dan dipertahankan selama 6 jam. Uap yang terbentuk dikondensasikan menjadi minyak gaharu dan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


ditampung dalam tabung pengukur; Baca tabung pengukur untuk mengetahui volume minyak. Rumus perhitungan kadar minyak gaharu adalah K = V / B x 100%. K = Kadar minyak gaharu (ml/g); V = volume minyak ( ml) yang dibaca pada alat uji; B = berat contoh (g). Contoh perhitungan prosentase minyak gaharu dari hasil pembacaan pada pengukur adalah 0,05 ml / 10 gr x 100% = 0,5% dan 0,02 ml/ 10 gr x 100% = 0,2 %.

pengembun); dan Penampung/ pemisah minyak. Bahan logam yang digunakan untuk alat suling tak boleh menggunakan logam korosif karena akan menurunkan mutu minyak yang dihasilkan. Sebaiknya logam yang digunakan adalah baja anti karat. Konstruksi alat perlu disesuaikan dengan bahan yang akan disuling, terkait suhu dan tekanan yang diperlukan terutama pada ketel uap, ketel bahan dan kondensor.

Penyulingan

Biaya Penyulingan

Penyulingan minyak gaharu dapat dilakukan dengan cara uap langsung dan cara rebus. Penyulingan cara uap langsung membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan cara rebus, tetapi akan menghasilkan minyak yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik dan waktu penyulingan yang lebih singkat (sekitar tiga hari). Sehingga, biaya produksi per satuan unit jauh lebih rendah. Bagi pemula atau dananya masih terbatas, dapat menggunakan cara rebus. Cara uap langsung membutuhkan ketel uap (boiler) terpisah dengan ketel bahan. Ketel uap harus dibuat dari bahan baja anti karat (stainless-steel). Dengan cara uap langsung, uap dikeluarkan dari boiler sehingga tekanan bisa diatur sesuai kebutuhan sampai mencapai 5 atm. Jadi, minyak yang didapat lebih banyak. Tekanan uap yang tinggi dapat mengeluarkan komponen kimia yang terdapat dalam minyak gaharu bertitik didih tinggi. Satu boiler dapat digunakan secara serentak untuk melayani 2-3 ketel suling. Peralatan penyulingan terdiri dari 4 komponen yaitu Boiler (ketel uap); Ketel bahan (diisi bahan kayu gaharu yang akan disuling yang sudah dihaluskan dan direndam); Kondensor (pendingin atau

1) Bahan kayu Rp 250.000 / kg. Satu kali penyulingan menggunakan 2 ketel bahan dengan kapasitas masing-masing 50 kg kayu sehingga satu kali suling dibutuhkan biaya 100 kg x Rp 250.000/kg = Rp 25.000.000 2) Penyusutan peralatan penyulingan dengan harga Rp 66.000.000 adalah Rp 660.000/ tahun dengan asumsi umur peralatan 10 tahun. Penyusutan per bulan adalah Rp 55.000. Penyusutan untuk 3 hari (sekali produksi) adalah Rp 5.500 3) Upah (2 orang, 3 hari, 3 sip) @ Rp 150.000/orang/hari = Rp 2.700.000 4) Bahan bakar LPG : 3 hari x 24 jam x Rp 160.000/24jam = Rp 480.000 5) Lain-lain 2,5 % dari Total (1) s/d 4) = Rp 704.650 (dibulatkan) 6) Total biaya untuk sekali produksi (selama 3 hari) = Rp 28.890.150 (dibulatkan)

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Proses Pembuatan Serbuk Kayu Gaharu Kayu yang akan disuling harus dibuat dalam bentuk serbuk terlebih dahulu agar permukaannya luas dan minyak lebih mudah keluar. Makin halus bahan makin tinggi minyak yang dihasilkan karena makin halus bahan makin mudah dimasuki uap air

sebagai pembawa minyak keluar dari kayu.Proses penghalusan dilakukan dengan alat penghalus (disk mill). Jumlah serbuk kayu disesuaikan dengan kapasitas ketel suling. Sedangkan proses perendaman serbuk kayu gaharu diawali dari perendaman serbuk kayu gaharu di dalam air dilakukan setelah penghalusan. Perendaman dilakukan dalam bejana baja anti karat atau aluminium yang kapasitasnya disesuaikan dengan kapasitas ketel suling. Proses perendaman penting dilakukan karena akan meningkatkan hasil minyak yang diperoleh. Makin lama perendaman makin tinggi hasil minyak gaharu yang diperoleh. Hal ini disebabkan air akan membantu memperlebar noktah dan pori pada bahan kayu gaharu sehingga memudahkan keluarnya minyak. Sebaiknya perendaman dilakukan selama 30 hari. Dengan perhitungan menyuling 100 kg kayu gaharu akan diperoleh minyak gaharu yang banyaknya sesuai dengan kadar minyak kayu yang disuling. Contohnya, jika kadar minyaknya 0,2% akan diperoleh 200 gr minyak gaharu dengan nilai sekitar Rp 32.000.000. Jika kadar minyaknya 0,4% akan diperoleh 400 gr minyak gaharu dengan nilai sekitar Rp 64.000.000. Jika kadar minyak gaharu 0,2% diperoleh keuntungan Rp 32.000.000 – Rp 28.890.150 = Rp 3.109.850. Jika kadar minyak gaharu 0,4% diperoleh keuntungan Rp 64.000.000 – Rp 28.890.150 = Rp 35.109.850. Nah, cukup menjanjikan, bukan? Semoga informasi di atas dapat merangsang para petani dan pengusaha kecil untuk meningkatkan pendapatan dari usaha gaharu. • DR Sumber : Hasil Penelitian P3UKI (Perhimpunan Pensiunan Peneliti Utama Kehutanan Indonesia)

DUTA Rimba 67


RIMBADAYA

Dari Porang

Dok. Kom PHT®2018

Mengejar Doktor di Luar Negeri

68 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Hidup di tengah-tengah hutan RPH Bendosewu, BKPH Tritik, KPH Nganjuk, tak pernah membuat Rianto merasa rendah diri, malu, atau kurang percaya diri. Bahkan, lelaki yang tinggal di Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, itu sangat dikenal masyarakat karena keberhasilannya. Rianto juga selalu berpegang pada prinsip hidup yang sangat mulia, yaitu “hidup harus bermakna dan bisa bermanfaat bagi orang lain.” Keberhasilan Rianto pun tercermin dari pendidikan anakanaknya. Salah satu anaknya kini sedang mengejar predikat Doktor di sebuah perguruan tinggi terkenal di luar negeri.

N

ama Rianto sudah tidak asing lagi di kalangan para petani, pemerhati, akademisi, maupun pengusaha porang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebab, Rianto sudah sejak lama bergelut dengan dunia porang. Segala seluk beluk budi daya porang hingga bisnis porang sudah sangat ia kuasai. Bahkan, bisa dikatakan, Rianto ibarat suhu di dunia persilatan, yang kerap didatangi orang untuk berguru karena keahliannya yang luar biasa. Porang (Amorphophallus muelleri) adalah tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan. Porang adalah anggota family Amorphophallus. Manfaat porang terutama untuk bidang industri dan kesehatan, karena kandungan glukomannan pada tepung umbinya. Tanaman ini juga mampu menghasilkan karbohidrat dan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

tingkatan panen yang tinggi. Umbinya besar, dapat mencapai berat 5 kg, dengan cita rasa yang netral, sehingga mudah untuk dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kue tradisional dan modern. Rianto mulai bertanam porang di tahun 1986. Sejak itu, budi daya tanaman yang juga dikenal sebaga iiles-iles itu menjadi bagian hari-

harinya. Totalitas ayah dua putra ini dalam menggeluti usaha budi daya porang juga ditunjukkan dengan aktivitasnya di kepengurusan Produk Unggulan HHBK Porang Nasional. Bahkan, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Pengurus Produk Unggulan HHBK Porang Nasional. Kini sebagai ketua organisasi porang nasional itu, Rianto telah banyak membantu pengembangan porang. Antara lain dengan memberikan pelatihan, memberikan kemudahan dalam penyediaan bibit, hingga membuka akses kemudahan dalam pemasarannya.

Memerhatikan Pendidikan Rianto pun dikenal sangat memerhatikan pendidikan anakanaknya. Ia sangat berkomitmen untuk selalu memberikan pendidikan setinggi-tingginya kepada dua anaknya. Ia yakin, pendidikan yang baik akan sangat bermanfaat di kemudian hari. Prinsip hidup yang ia pegang itu Rianto wujudkan dengan memberikan kebebasan penuh kepada kedua anaknya untuk belajar setinggi-tingginya. Kini, sebagai petani porang yang sudah cukup lama berkecimpung di bisnis umbi itu dan mempunyai lahan garapan kurang lebih 10 Hektare, kehidupan Rianto boleh dibilang sukses. Ia terbilang berkehidupan mapan di desanya. Keberhasilan Rianto sebagai petani porang pun berimbas kepada putraputrinya. Terutama di bidang pendidikan dua anaknya itu. Anak pertamanya, Eko Risky Purwo Widodo, setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung, terus melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di University Sains Malaysia (USN). Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial

DUTA Rimba 69


RIMBADAYA

merupakan sekolah tinggi kedinasan milik Kementerian Sosial Republik Indonesia. Di STKS Bandung itu, Eko Risky Purwo Widodo aktif di berbagai oraganisasi kampus, sehingga membuat dirinya matang di dalam dunia akademis dan organisasi sosial. Nilai Eko di STKS Bandung termasuk tinggi. Ditambah aktivitasnya di organisasi kampus, membuat ia dipandang sangat potensial untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Maka dosen pembimbingnya

70 DUTA Rimba

di STKS pun meminta dan memberikan saran agar Eko meneruskan pendidikan ke jenjang S2 sampai S3 di luar negeri. Maka, dipilihlah University Sains Malaysia (USN). USN dipilih, karena merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di luar negeri dengan mahasiswa dari berbagai negara. Sebagai orang tua, Rianto mendukung keinginan anak pertamanya itu, meskipun tanpa beasiswa alias biaya sendiri. Toh pendidikan S2 mampu ia selesaikan. Menyekolahkan anak tanpa beasiswa tentu memberikan konsekuensi biaya yang sangat besar akan dikeluarkan oleh Rianto. Namun, bagi Rianto hal itu tak masalah. Sebab, seluruh usaha dan kerja kerasnya menanam porang, hasilnya ia dedikasikan demi kebahagiaan anak-anak. Harapannya, ilmu yang nanti diperoleh bisa bermanfaat bagi orang lain. Tahun 2018, Eko berhasil menyelesaikan S2-nya. Saat ini, aktifitas Eko diisi dengan menjadi asisten dosen di USN. Kini, kesibukan lain Eko adalah memersiapkan keperluan untuk program Doktoral (S3) di kampus yang sama. Selain membiayai sekolah anak

sulungnya di luar negeri, Rianto juga sedang membiayai anak keduanya, putri, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Putrinya itu juga berkeinginan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan Rianto sangat mendukung hal itu.

Selalu Bersyukur Memberikan pendidikan yang layak bagi putra dan putrinya merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Rianto. Terlebih, kesuksesan menyekolahkan putra-putrinya itu tidak terlepas dari usaha budi daya tanaman porang. Sehingga, tak salah jika Rianto selalu bersyukur atas apa yang telah ia peroleh selama ini dengan menjadi petani porang. Menurut dia, secara hitunghitungan kasar, setiap musim panen porang tiba, penghasilan Rianto dari tanaman porang bisa mencapai kurang lebih seratus juta rupiah ke atas. Dan sebagai Ketua LMDH Arto Moro dengan produk unggulan Tanaman Porang, Rianto pun selalu mengajak seluruh anggotanya untuk melestarikan hutan. Sebab, menurut dia, ada keterkaitan antara kelestarian hutan dengan keberadaan tanaman porang. Tanaman porang tumbuh subur jika tanaman tegakannya/tanaman kehutanannya juga tumbuh subur. Keberhasilan Rianto kini juga menerbitkan kebanggaan di hati Administratur KPH Nganjuk, Bambang Cahyo Purnomo, S.Hut. Bambang antara lain sangat bangga melihat putra seorang petani porang dan pengurus LMDH bisa berhasil dalam menempuh pendidikan sampai ke jenjang S3. Bambang pun berharap putra-putri pesanggem (petani hutan) yang tergabung dalam LMDH lainnya juga bisa mengikuti jejak Rianto.• DR

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 71


BISNISRIMBA

72 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Promosi

Guest House Eboni

Perhutani Dinamika dunia usaha selalu menuntut adanya pengembangan bisnis. Pemanfaatan aset yang ada demi pengembangan bisnis merupakan hal yang sangat niscaya di dalam dunia usaha, agar dapat bertahan bahkan berjaya. Untuk maksud itulah Pusdikbang SDM Perhutani mengoptimalkan pemanfaatan Guest House Eboni sebagai sumber pendapatan dengan jalan disewakan.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 73


BISNISRIMBA

P

usdikbang SDM Perum Perhutani meluncurkan program promosi sewa kamar Guest House Eboni. Cukup dengan membayar biaya sebesar Rp 350.000 nett per kamar, pengunjung sudah bisa menikmati ragam fasilitas di banyak jenis kamar Eboni. Dari biaya tersebut sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang. Guest House Eboni yang berkonsep alam ini merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Pusdikbang SDM Perum Perhutani. Penginapan ini diresmikan tahun 2012. Eboni kemudian difungsikan dan

74 DUTA Rimba

View Pusdikbang

dioptimalkan menjadi Guest House atau penginapan untuk umum. Penginapan Eboni merupakan bangunan dua lantai dengan beberapa macam tipe. Yaitu 2 kamar tipe VIP; 24 kamar Tipe Switenia; 22 kamar tipe Eboni; dan 98 kamar dengan tipe Cassia. Fasilitas yang diberikan di guest house ini cukup lengkap, di antaranya pendingin ruangan (AC), telepon, tempat tidur (single and double bed), TV kabel, air mineral, teh/kopi, dan mandi air hangat.

Fasilitas Menarik Masing-masing kamar memiliki suasana yang menyenangkan.

Kondisi kamar sangat bersih. Dan untuk tipe Swienia dan Eboni, kamar sudah dilengkapi LED TV, kamar mandi menggunakan shower, air panas, dan gratis jaringan internet Wi Fi. Selain kamar, Guest House Eboni juga memiliki ragam fasilitas Guest lainnya. Antara lain Sport Centre untuk olah raga Futsal, Volley Ball, Tenis, Bulutangkis, Tenis Meja; Class meeting Room sebanyak 12 ruang; 1 ruang amphiteather dengan daya tampung 100 orang; dan ballroom yang mampu menampung 600 lebih tamu. Ada juga layanan room service 24 jam dan para operator yang ramah.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Kamar VIP

Kamar Switenia

Ballroom dan Classroom

Guest House Eboni ini juga terbilang unik. Jika biasanya lobby merupakan bagian terdepan hotel, di Guest House Eboni, posisi lobby bukan yang paling depan. Hal itu memberikan kesan berbeda karena di bagian depan pengunjung sudah dimanjakan dengan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Kamar Eboni

Sarana Olahraga

pemandangan hutan tanaman dan tower air yang menjulang tinggi. Dua akses utama guest house dijaga security selama 24 jam, serta restoran yang mampu menampung 80-an tamu, Guest House Eboni juga sangat mengutamakan good hospitality

bagi para pengunjung, baik yang termasuk long stay maupun yang tergolong tamu transit. Dan harapan besar pun terucap, agar Guest House Eboni bisa diterima masyarakat serta menjadi salah satu guest house pilihan di Kota Madiun. • DR

DUTA Rimba 75


POJOKKPH

Hari Bhakti Rimbawan Tiga KPH di Banyuwangi Gelar Aksi Sosial dan Lingkungan

Tiga KPH yang wilayah kerjanya ada di timur Pulau Jawa berkolaborasi menggelar aksi sosial dan lingkungan di Pantai Perengan TN Baluran, Kabupaten Situbondo, Jumat, 16 Maret 2018. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memeringati Hari Bhakti Rimbawan ke-35. Sejumlah tokoh masyarakat setempat turut hadir di acara tersebut.

76 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


T

iga Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yang wilayah kerjanya di bagian paling timur Pulau Jawa tersebut adalah KPH Banyuwangi Utara, KPH Banyuwangi Selatan, dan KPH Banyuwangi Barat. Tiga KPH tersebut menggelar aksi sosial dan lingkungan bersama Balai Taman Nasional (TN) Baluran. Acara dipusatkan di Pantai Parengan TN Baluran Situbondo yang merupakan kawasan kampung nelayan dengan kondisi suhu udara cukup panas. Acara diawali dengan upacara pembukaan, dilanjutkan kegiatan penanaman bersama bibit pohon lempeni, kranji, dan nyamplung. Sejumlah 300 orang peserta mengikuti acara tersebut. Selain menggelar aksi penanaman bibit pohon di sepanjang pinggir jalan area Pantai Perengan, diadakan juga kegiatan donor darah, pemberian santunan kepada anak yatim yang tinggal di sekitar lokasi, penyerahan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

hadiah untuk beragam perlombaan, dan pembagian door prize. Turut hadir di acara tersebut Kapolsek Banyuputih, Danramil Banyuputih, Camat Wongsorejo, Kepala Desa Wongsorejo, Bidang 3 BBKSDA, perwakilan dari Balai TN Alaspurwo, Balai TN Meru Betiri, Karang Taruna Desa Wongsorejo, Mitra Balai TN Baluran (Copenhagen Zoo), dan Saka Wanabakti binaan KPH Banyuwangi Utara. Tanggal 16 Maret 2018 tepat 35 tahun berdirinya Kementerian Kehutanan yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhakti Rimbawan. Administratur KPH Banyuwangi Utara, Prihono Mardi, dalam sambutan yang diwakili oleh Kasi Kelola Sumber Daya Hutan, Aryadi, menyatakan, penanaman kali ini bertujuan untuk memberikan kesan hijau dan teduh di area Pantai Perengan. Diharapkan, bibit-bibit pohon yang sudah ditanam itu selalu dijaga dan dirawat agar bisa tumbuh dengan baik.

Saat upacara berlangsung, Kepala Balai TN Baluran, Bambang Sukendro, membacakan teks sambutan Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan (LHK) tentang Peringatan Hari Bhakti Rimbawan. Tema Hari Bhakti Rimbawan kali ini adalah “Melalui Bhakti Rimbawan Kita Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Kesejahteraan Rakyat”. Menteri LHK, Siti Nurbaya, pun menyelipkan harapannya agar masyarakat sebagai garda terdepan pelestarian lingkungan hidup dapat bersatu padu dan bersama–sama menjaga kelestarian serta keutuhan alam lingkungan hidup di Taman Nasional. Sebab, di dalam Taman Nasional terdapat keanekaragaman hayati yang berada pada ranking dua di dunia untuk ekosistem darat dan ranking satu di dunia untuk ekosistem laut. “Ingatlah bahwa hutan adalah maha taman tempat kita bekerja,” pesan Bu Menteri. • DR

DUTA Rimba 77


Dok. Kom PHT®2018

WISATARIMBA

78 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Sensasi ala Robin Hood

di Ranca Upas Sir Robin of Locksley adalah seorang bangsawan yang meninggalkan kehidupan kebangsawaban, lalu tinggal di hutan dan melawan pejabat yang korupsi. Perlawanan tokoh yang lantas dikenal sebagai Robin Hood untuk kepentingan rakyat itu ia lakukan dengan berkuda, memanah, dan memainkan pedang. Tetapi itu adalah penggalan cerita rakyat dalam legenda tradisional di Inggris. Kini, Anda dapat menikmati sensasi berkuda dan memanah ala Robin Hood itu di dunia nyata. Tempatnya pun tak jauh-jauh. Di wilayah Kabupaten Bandung.

K

egiatan berwisata di alam terbuka sedang naik daun. Dua dasawarsa terakhir, kian banyak orang yang ingin kembali beraktivitas di alam terbuka. Sehingga, ketika jenuh dengan wisata di mal dan menjalani berbagai kegiatan di dalam ruangan, di waktu libur orang lebih memilih piknik di alam terbuka. Nah, jika Anda punya rencana camping di wilayah Kabupaten Bandung, coba ke Ranca Upas. Ranca Upas yang terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu dapat

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

menjadi pilihan terbaik untuk wisata alam. Sebab, pemandangan alamnya indah dan ongkosnya relatif terjangkau. Ranca Upas memang sudah sejak lama dikenal para pencinta alam sebagai bumi perkemahan favorit untuk camping. Di Ranca Upas, Anda dapat camping di padang rumput dengan pemandangan panorama alam yang luar biasa. Apalagi, lokasinya yang berada di atas bukit dengan ketinggian 1.700 mdpl membuat udara terasa segar. Butuh waktu dua jam perjalanan untuk sampai ke Ranca Upas dari pusat ibu kota Kabupaten Bandung.

Yang menarik, Ranca Upas bukan hanya menjadi tempat favorit untuk camping, tetapi juga lokasi wisata alam yang sering dituju wisatawan. Di sana, wisatawan dapat mengunjungi salah satu kawasan hutan lindung serta tempat konservasi berbagai flora langka endemik Jawa Barat, semisal jamuju, huru, hamirug, kihujan, dan kitambang. Juga aneka fauna semisal burung dan rusa.

Ciwidey Ecoventure Kini, keberadaan wana wisata Ranca Upas menjadi kian menarik setelah Wisata Perhutani cluster Ciwidey Kabupaten Bandung menawarkan paket wisata baru. Paket tersebut diberi nama Ciwidey Ecoventure. Sesuai namanya, paket wisata ini merupakan hasil pengembangan berbagai obyek wisata yang berada di kawasan wisata Ciwidey. Ciwidey Ecoventure menawarkan rangkaian kegiatan wisata, di antaranya wisata edukatif ke Penangkaran Owa Jawa hasil kerja sama dengan Aspinall Foundation di Patuha Resort dan wisata petualangan di Ranca Upas. Ada banyak kegiatan yang ditawarkan bagi pengunjung di kawasan wisata petualangan di Ranca Upas. Di antaranya camping, archery, berkuda, dan hunting milky way. Senior General Manager Kesatuan

DUTA Rimba 79


WISATARIMBA Bisnis Mandiri Ecotourism Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Wismo Trikancono, mengatakan, Perhutani menawarkan paket wisata jelajah hutan Ciwidey tersebut untuk memberikan pengunjung pengalaman baru dalam menikmati pesona alam dan aktivitas menarik secara terpadu. Anda yang belum berpengalaman untuk berkuda dan memanah tetapi ingin menikmati sensasinya tak perlu khawatir. Pihak pengelola menyediakan pendamping untuk mengajarkan kegiatan archery (memanah) dan berkuda di trek area hutan pinus. Pengunjung juga dapat selfie atau berswafoto dengan rusa di penangkaran, berkeliling kebun teh, atau bermalam di penginapan serta camping di Ranca Upas . Jika Anda bermalam atau camping, Anda dapat memulai kegiatan pagi di keesokan harinya dengan perjalanan menggunakan Land Rover menuju lokasi Sunan Ibu, Kawah Putih, untuk menikmati pemandangan indah saat mentari terbit (sunrise). Trek yang dilalui merupakan jalur offroad dengan pemandangan hutan yang indah. Kembali dari Sunan Ibu, Anda dapat menutup rangkaian kegiatan wisata alam di Ranca Upas dengan berendam air panas.

Kampung Cai Ranca Upas Khusus bagi Anda penyuka wisata petualangan yang menantang, wisata Kampung Cai Ranca Upas akan sangat cocok. Kampung Cai Ranca Upas adalah salah satu obyek wisata milik Perhutani yang tergabung dalam Kesatuan Bisnis Mandiri dan Jasa Lingkungan Wilayah (KBM WIJAS) I, bersamasama dengan Kawah Putih dan kolam air panas Cimanggu. Lokasinya di Jalan Raya Ciwidey-Patenggang KM 11. Kira-kira 50 km jaraknya dari pusat Kota Bandung. Jika tak macet,

80 DUTA Rimba

Anda yang belum berpengalaman untuk berkuda dan memanah tetapi ingin menikmati sensasinya tak perlu khawatir. Pihak pengelola menyediakan pendamping untuk mengajarkan kegiatan archery (memanah) dan berkuda di trek area hutan pinus. hanya perlu waktu kira-kira 1,5 jam untuk sampai ke lokasi ini. Aksesnya sudah baik dengan jalan beraspal, sehingga bisa menggunakan kendaraan berroda empat. Kampung Cai Ranca Upas menawarkan berbagai macam paket wisata sesuai kebutuhan dan rencana wisata Anda. Sebab, di sana ada beberapa paket wisata di antaranya Familiy Camp, Fans Games, Outdoor Training, Corporate Family Gathering, Kid Adventure Recreation Education (KARE), Youth Outing, Camp Tour,

dan Camp Teen. Bagi Anda yang hanya ingin sekadar berswafoto di objek wisata ini, Anda hanya dikenakan tiket masuk Rp 15.000 per orang. Tetapi jika ingin camping, Anda akan mendapatkan harga tiket tambahan. Tidak hanya memiliki pemandangan alam yang eksotis, Ranca Upas juga punya padang rumput yang luas. Di padang rumput seluas 215 hektar itu, para pecinta alam bebas memilih lokasi untuk mendirikan tenda. Sehingga, jangan heran jika di sana Anda akan menjumpai puluhan tenda beragam ukuran dan jenis berjajar rapi di hamparan padang rumput. Ada yang camping bersama kelompok organisasi pelajar, perguruan tinggi, komunitas pecinta otomotif, individu, atau camping keluarga.

Archery War Game Kini, lokasi wisata Kampung Cai Ranca Upas yang di kelola Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menawarkan wahana baru, yaitu Battle Horse Back Archery atau wisata berkuda dan panahan. Di wahana ini, pengunjung akan tertantang dan terpacu semangat bertualang di dalam dirinya, sambil memacu adrenalin masing-masing. Kegiatan berkuda dan panahan diselenggarakan di kawasan yang luas dengan latar belakang kawasan

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


penangkaran rusa. Pengelola juga menyediakan kostum untuk pengunjung, sehingga kegiatan berkuda dan panahan nampak lebih menarik dengan sensasi permainan layaknya di medan pertempuran. Jadi, Anda akan benar-benar dapat membayangkan menjadi Robin Hood di kawasan hutan Sherwood, Inggris, di masa lalu. Hmm... Battle Horse Back Archery dirancang khusus dengan tujuan membentuk tim yang solid dan kuat. Namun, kegiatan ini juga bisa dilakukan secara individu, disesuaikan dengan minat wisatawan yang datang. Di dalam pelaksanaannya, pengunjung akan didampingi instruktur profesional sehingga kegiatan ini relatif aman karena berada dalam pengawasan para instruktur yang terlatih. Sebelumnya, instruktur akan menjelaskan aturan dalam kegiatan tersebut. Mereka juga akan memberikan pengetahuan singkat tentang bagaimana cara menjinakkan kuda yang ditunggangi sehingga dapat dikendarai dengan aman. Sejumlah pengunjung yang telah menikmati wisata Battle Horse Back Archery itu menyebut sangat senang bisa terjun dalam asyiknya perangperangan tersebut. Terlebih permainan Archery War Game. Archery War Game adalah salah satu program baru outbound lembah

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

tentrem dengan jenis permainan high impact yang didesain khusus untuk Anda yang suka tantangan, karena permainan ini sangat dapat memacu adrenalin. Archery War Game bisa menjadi pilihan permainan dalam kegiatan gathering, outing, atau outbound. Di dalam permainan perang panahan atau yang di kawasan itu disebut Jemparing Gilig (Panahan Bulat) itu, terdapat adu keahlian saling menyerang dengan panah di antara dua tim yang saling berhadapan, masing-masing tim terdiri atas 5 anggota. Anak panah yang dipakai tentu saja bukan yang tajam. Ujung anak panah terbuat dari lapisan empuk yang bisa meredam kerasnya hantaman. Namun demikian, demi keamanan, peserta Archery War Game tetap diharuskan memakai helm berpenutup mata dan menghindari membidik sasaran di kepala. Jika sebelumnya Anda telah mencoba permainan paintball, maka perang panahan layak Anda coba. Rasakan sensasi perang panah yang tak kalah seru dibandingkan paintball. Anda juga tidak perlu khawatir jika terkena anak panah. Karena seperti biasa, untuk keamanan, Anda akan dilengkapi dengan google atau helm yang menutupi wajah. Tentu bukan berarti tidak sakit jika anak panah itu kena badan Anda.

Justru hal itulah yang memberikan sensasi petualangan. Tetapi, Anda tidak akan mengalami cedera. Sebab, anak panah ini ujungnya telah didesain sedemikian rupa serta dilengkapi foam yang lentur dan aman, agar permainan ini tetap seru, fun, sekaligus aman. Permainan Archery War Game ini lebih seru jika dirancang untuk dilakukan di tempat yang alami semisal kebun. Dan itulah yang disajikan di Ranca Upas. Tanpa perlu membawa perlengkapan perlindungan tambahan (bunker), cukup berlindung di balik pohon sudah memadai. Beberapa peraturan permainan Archery War Game ini pun terus dikembangkan menyesuaikan medan dan tingkat kesulitan yang diinginkan pemain. Meskipun bisa bertujuan untuk kegiatan yang menyenangkan, dari permainan Archery War Game ini juga bisa diambil value atau manfaat. Terutama dari sisi teamwork-nya. Sebab, di dalam bermain perang panahan, masing-masing grup harus mampu mengatur strategi agar dapat memenangkan pertempuran. Di sini akan terlihat juga bagaimana jiwa kepemimpinan, kerja sama, kepercayaan dan juga tanggung jawab dari para peserta. Paket permainan Archery War Games yang pertama di Bandung ini seru dan penuh taktik. Setiap game hanya berlangsung sekitar 8 menit dan bisa main dalam beberapa game dengan durasi 1 jam. Senior General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri Ecotourism Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Wismo Trikancono, mengatakan, Battle Horse Back Archery merupakan produk paket wisata yang menarik untuk dinikmati dengan nilai tambah edukasi di dalamnya. Diharapkan, wahana ini akan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung ke Ranca Upas. Bravo! • DR

DUTA Rimba 81


INOVASI

Inventarisasi Sumber Daya Hutan dengan Pesawat Terbang Tanpa Awak

Dok. Kom PHT®2018

Satu terobosan baru dilakukan Perum Perhutani. Demi mengefektifkan kegiatan inventarisasi potensi sumber daya hutan, drone (pesawat terbang tanpa awak) pun dioperasikan. Pesawat tersebut akan melakukan pemotretan kondisi sumber daya hutan di wilayah kerja Perhutani. Diyakini, hasil potret pesawat terbang tanpa awak ini lebih lebih baik daripada hasil foto udara dari citra satelit.

82 DUTA Rimba

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 83


INOVASI

L

andasan Udara Gorda, Serang, Banten, Jumat, 27 April 2018. Di hari itu, Perum Perhutani melakukan pelatihan pengoperasian pesawat terbang tanpa awak (PTTA). Pelatihan tersebut diikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari perwakilan unit kerja Perum Perhutani di Perencanaan Hutan Wilayah (PHW) dan kantor pusat. Kegiatan uji pengoperasian PTTA tersebut merupakan bagian dari kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan sejak tanggal 18 April 2018. Selama sepuluh hari pelatihan tersebut, seluruh peserta mendapatkan pendidikandan pelatihan tentang pengelolaan data dengan peralatan dan pengoperasian PTTA. Rangkaian kegiatan pelatihan tersebut dibagi menjadi dua sesi, yaitu pengenalan dan pengolahan data yang diadakan di dalam kelas

84 DUTA Rimba

dan praktik pengoperasian pesawat terbang tanpa awak di landasan udara. PTTA akan menjadi salah satu sarana yang dioperasikan Perum Perhutani dalam kegiatan inventarisasi potensi sumber daya hutan di wilayah kerjanya. Pengoperasian PTTAakan menjadi satu hal yang memudahkan pekerjaan rimbawan dalam mengelola dan menginventarisasi sumber daya hutan. Penggunaan PTTA merupakan bentuk pemutakhiran metode inventarisasi hutan dalam menunjang sistem inventarisasi, monitoring dan evaluasi Sumber Daya Hutan (SDH) Perum Perhutani yang efektif dalam menghasilkan informasi yang akurat.

Aerodinamika Pesawat Terbang Tanpa Awak atau pesawat nirawak di dalam Bahasa Inggris disebut Unmanned

Kendati dioperasikan tanpa awak, tetapi peran pilot tetap penting. Terlebih di tahap take off (lepas landas) dan landing (mendarat). Aerial Vehicle (UAV). PTTA adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan menggunakan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri. PTTA menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya. Biasanya, penggunaan terbesar PTTA adalah untuk keperluan di bidang militer. Sebab, PTTA bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan yang lainnya.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018


Kendati dioperasikan tanpa awak, tetapi peran pilot tetap penting. Terlebih di tahap take off (lepas landas) dan landing (mendarat). Peran pilot atau operator PTTA tersebut juga mutlak diperlukan untuk mengendalikan PTTA mencapai ketinggian dan kecepatan operasi yang diinginkan serta untuk mengantisipasi keadaan pengendalian yang di luar dugaan. Ketika PTTA telah berada pada ketinggian operasi dan kecepatan terbang yang diinginkan, maka pilot mengaktifkan sistem kendali autopilot. Perusahaan tambang biasanya menggunakan PTTA yang dilengkapi kamera definisi tinggi yang terpasang pada badan PTTA untuk membuat peta tambang tiga dimensi. Peta tiga dimensi tersebut penting dalam kalkulasi volume material yang telah digarap. Hal tersebut memungkinkan banyak perusahaan leluasa untuk menyesuaikan taksiran produksi.

Uji Coba Pengoperasian Rencananya, PTTA akan dioperasikan Perum Perhutani dalam kegiatan inventarisasi potensi sumber daya hutan di wilayah kerjanya. Pengoeprasian perdana dilakukan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung. Kegiatan inventarisasi potensi sumberdaya hutan tahap pertama di wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah ini akan dilakukan mulai Agustus 2018 dan diperkirakan berakhir bulan Oktober 2018. Wilayah hutan yang dilakukan kegiatan inventarisasi tersebut seluas 65.000 hektare, yang mencakup wilayah kerja KPH Randublatung, KPH Mantingan, KPH Pati, KPH Cepu dan KPH Blora. Di dalam pelaksanaannya, kegiatan inventarisasi akan dibagi menjadi dua tim. Tim pertama bertugas membuat titik Ground

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Control Poin (GCP) sebagai kontrol akurasi foto udara, dan tim kedua bertugas mengoperasikan PTTA serta menentukan titik Ground Control Station (GCS) sebagai tempat landasan terbang PTTA. Foto udara yang dihasilkan dari PTTA diyakini lebih baik daripada hasil foto yang dihasilkan dari citra satelit. Sebab, hasil foto PTTA memiliki resolusi yang lebih tinggi dan fisik gambarnya tidak terhalang oleh awan. Sehingga, hasil fotonya akan memudahkan dan mempercepat pendugaan potensi SDH. Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perum Perhutani, Agus Setya Prastawa, menyampaikan, PTTA merupakan salah satu solusi

Foto udara yang dihasilkan dari PTTA diyakini lebih baik daripada hasil foto yang dihasilkan dari citra satelit. Sebab, hasil foto PTTA memiliki resolusi yang lebih tinggi dan fisik gambarnya tidak terhalang oleh awan. dalam kegiatan perencanaan dan manajemen hutan. “PTTA ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung kegiatan perusahaan, terutama di bidang perencanaan hutan” ujar Agus. • DR

DUTA Rimba 85


RIMBAKULINER

Roti Bluder Madiun

Pasti Bikin Puas Di sela kegiatan di Pusdikbang Perhutani di Madiun, jangan lupa mampir cari oleh-oleh. Kini, oleh-oleh khas Madiun bukan hanya brem, lempeng, dan sambel pecel saja, lho. Ada lagi satu oleh-oleh khas Madiun yang menjadi incaran para wisatawan saat berkunjung ke kota tempat industri kereta api itu. Roti Bluder. Itulah oleh-oleh khas Madiun yang kini kerap dicari.

86 DUTA Rimba

menyambut tamu-tamu kehormatan. Kemungkinan, roti bluder ini dulu masuk ke Indonesia karena dibawa oleh Bangsa Belanda ketika menjajah Indonesia selama 350 tahun. Dulunya, roti bluder merupakan roti original hasil olahan asli tepung dan telur. Itu saja. Hanya roti tanpa ada toping maupun isi di dalamnya. Tetapi, pengolahannya yang dilakukan secara khusus membuat teksturnya sangat lembut dan halus. Rahasianya, karena dalam proses pengolahannya, adonan untuk roti bluder merupakan perpaduan antara adonan untuk roti dan cake. Kini, seiring kemajuan zaman, selain tetap mempertahankan kelembutan dan kehalusan teksturnya, roti bluder juga disajikan dengan aneka varian rasa. Juga dengan tambahan toping di dalamnya. Warna rotinya juga sangat cantik danmenarik pandangan mata. Kuning cerah kecoklatan. Warna

itu didapat karena penggunakan kuning telur di bagian toping yang lebih banyak daripada roti jenis lain pada umumnya. Hal itu membuat roti blude begitu menggoda untuk digigit setiap kali orang melihatnya.

Roti Bluder Cokro Roti bluder mulai booming dan dicari orang saat berkunjung ke Madiun pada sekitar tahun 2014. Padahal sebenarnya, roti bluder sudah mengisi pasar kuliner Madiun sejak beberapa tahun sebelumnya. Saat berlangsung Peringatan Hari Ulang tahun ke-53 Perum Perhutani yang diadakan di Aula Pusdikbang SDM di Madiun itu pun, Duta Rimba sudah sempat mencicipi roti bluder, bahkan membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Saat ini, roti bluder sudah banyak dikenal dan digemari banyak kalangan, mulai orang biasa hingga artis, pengusaha, hingga para pejabat.

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

Foto & Ilustrasi : ISTIMEWA

D

i antara Anda mungkin banyak sudah pernah mencoba roti bluder. Tetapi mungkin juga ada yang baru pertama kali ini mendengar namanya. Roti bluder adalah satu jenis roti yang memiliki tekstur sangat empuk. Ciri lainnya adalah bagian dalamnya sedikit berminyak. Roti bluder mempunyai bentuk yang simpel dan praktis. Ukurannya yang besar membuat perut penyantapnya akan cukup terisi hanya dengan memakan satu buah roti saja. Apalagi, rotinya memang lembut dan rasanya nikmat saat dimakan. Sebenarnya, roti bluder sudah ada sejak lama. Bahkan, bisa dikatakan roti bluder ini adalah penganan “zaman old”. Roti bluder adalah produk roti yang awalnya diproduksi oleh orang-orang Eropa. Di Eropa, roti bluder merupakan roti favorit dan umumnya disajikan untuk


NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018

DUTA Rimba 87


RIMBAKULINER hingga keju membuat penikmatnya punya banyak pilihan. Harga satuannya berkisar antara Rp 7.500 hingga Rp 15.000. Sedangkan untuk pemesanan online, pembelian per box dengan isi 10 buah roti dihargai dalam kisaran Rp 80.000 hingga Rp 100.000. bagi sebagian besar orang, mungkin harga tersebut cukup mengagetkan. Tetapi percayalah, harga tersebut akan terbayar oleh rasanya yang luar biasa. Bahkan, banyak orang yang sampai ketagihan menyantap roti bluder.

Foto & Ilustrasi : ISTIMEWA

Bahan Baku Khusus

Perkembangannya kini, roti bluder sudah menjadi salah satu ikon Kota Madiun. Bahkan, kini roti bluder menjadi salah satu oleholeh andalan wisata Jawa Timur. Banyak pengusaha yang lantas bermunculan untuk menggeluti usaha pembuatan dan pemasaran roti bluder. Khususnya di Madiun. Banyak toko roti yang menjadikan roti bluder sebagai produk andalan mereka. Salah satunya adalah “Roti Bluder Cokro”.

88 DUTA Rimba

Cita rasa, tekstur, hingga keanekaragaman 14 varian rasa yang tersedia kini membuat Roti Bluder Cokro yang pabriknya berada di Jalan Cokroaminoto Nomor 36, Kota Madiun, Jawa Timur, memiliki ciri khas tersendiri. Apalagi, teknik pembuatan roti di Roti Bluder Cokro masih tradisional. Hal itu juga menjadikan rasa dan tekstur Roti Bluder Cokro berbeda dibandingkan bluder-bluder yang lain. Banyaknya varian rasa mulai dari isi kismis

Untuk bahan baku pembuat roti, pemilik pabrik Roti Bluder Cokro juga tak main-main. Mereka selalu memilih bahan baku khusus dengan kualitas terbaik. Tak tanggungtanggung, pemilik Roti Bluder Cokro mendatangkan beberapa bahan langsung dari Eropa. Misalnya butter. Tetapi, meskipun sejumlah bahannya didatangkan daeri Eropa, Roti Bluder Cokro dijamin halal karena ada jaminan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Bluder yang paling banyak dicari orang adalah yang rasanya original, isi coklat, keju, dan kismis. Bagi pembeli yang ingin mendapatkan kemasan kardus, dapat membeli minimal 10 buah roti,” kata Head Chef Roti Bluder Cokro, Sri Widodo. Satu Roti Bluder dapat bertahan hingga enam hari. Sejumlah pembeli roti bluder mengatakan senang menikmati roti bluder lantaran rasa danteksturnya yang khas jika dibandingkan dengan roti yang lain. Satu lagi yang khas dari roti bluder adalah bentuk dan ukurannya yang khas. Bentuk roti bluder bulat dan ukurannya jumbo. Seperti bantal besar yang tebal. Begitu nikmat saat disantap. Menikmati satu saja roti bluder sudah akan membuat penyantapnya puas. Tidak percaya? Coba saja! • DR

NO. 73 • TH. 12 • MARET - APRIL • 2018




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.